Anda di halaman 1dari 26

TANGGAP DARURAT

KESEHATAN KESELAMATAN KERJA

SRIWAHYUDI
Sriwahyudi
• MOBILE 085299969656 • E-MAIL Sriwahyudi.fkm@gmail.com
• Certification OHS Supervision Scaffolding - PT Sinergi Solusi Indonesia Jakarta
• Certification OHS Technician Scaffolding - PT Sinergi Solusi Indonesia Jakarta
• Awarness Training for Quality Management System Based on ISO 9001/2008 – Konstan Group Surabaya
• Awarness Training for Enviromental Management System Based on ISO 14001/2004 – Konstan Group
Surabaya
• OHS Expert Certification (Ahli K3 Umum)- PT INSURIN Balikpapan
• Safety Course, First Aid Training, Fire Fighting (Basic Level) - PT INSURIN Balikpapan
• Basic Fire Fighting - PT. Modern Widya Technical
• Hazard Identification and Risk Assesment - PT. Modern Widya Technical
• Reba (Rapid Entire Body Assesment) & Rula (Rapid Upper Limb Assesment) – Occupational Health Safety
Socety FKM – University of Hasanuddin
• Student Leadership Training - BEM FKM - University of Hasanuddin

Praktik Kerja • JOB Pertamina Petrochina East Java


Asisten Dosen • Laboratorium Terpadu Kesehatan Masyarakat
Safety Officer • PT ABADI RAYA COMMERCE
Safety Officer • PT SUMARNA AHKON
HSE Inspector • PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)
Apakah Keadaan darurat itu?
Keadaan darurat dapat didefinisikan sebagai sebuah sub rangkaian
dari semua kejadian-kejadian yang mengancam jiwa manusia,
kesehatan, harta benda dan / atau lingkungan dan dengan demikian
menciptakan sebuah kebutuhan untuk ditanggapi dan diatasi.

Apakah Tanggap darurat itu?


Serangkaian tindakan yang diambil secara cepat menyusul suatu peristiwa
bencana, termasuk didalamnya adalah penilaian terhadap kerusakan,
kebutuhan, dan penyaluran bantuan darurat, upaya pertolongan dan
pembersihan lokasi bencana
Tujuan Tanggap Darurat
• Membatasi korban dan kerusakan
• Mengurangi penderitaan
• Mengembalikan kehidupan dan
sistem masyarakat
• Mitigasi kerusakan dan kerugian
Sebagai dasar untuk pengembalian
ke kondisi normal.
Jenis Keadaan Darurat
I. Natural Hazard (Bencana Alamiah) adalah keadaan
darurat yang disebabkan oleh kondisi alam yang diluar pengendalian
manusia.

II. Industrial Emergency adalah keadaan darurat yang diakibatkan


sesuatu yang berhubungan dengan proses industri.

III. Public Emergency adalah suatu keadaan yang menimbulkan


keresahan, perasaan terancam atau sangat mengganggu ketenangan dalam
masyarakat umum.
Kategori Keadaan Darurat
I. Keadaan Darurat Tingkat I Berpotensi mengancam bahaya
manusia dan harta benda (aset) yang secara normal dapat diatasi oleh
personil jaga dari suatu instalasi atau pabrik dengan menggunakan
prosedur yang telah disiapkan tanpa perlu adanya regu bantuan yang
dikoordinir
Kategori Keadaan Darurat
II. Keadaan Darurat Tingkat II Kecelakaan besar dimana semua
karyawan yang bertugas dibantu dengan peralatan dan meterial yang tersedia
di instalasi atau pabrik tersebut, tidak mampu mengendalikan keadaan darurat
tersebut. Bantuan tambahan masih berasal dari industri sekitar, pemerintah
setempat dan masyarakat sekitar.
Kategori Keadaan Darurat
III. Keadaan Darurat Tingkat III Malapetaka bencana dahsyat
dengan akibat lebih besar dibandingkan dengan keadaan darurat tingkat II dan
memerlukan bantuan koordinasi pada tingkat nasional.
Sistem Tanggap Darurat
Sistem tanggap darurat merupakan kesatuan sistem yang
diterapkan dan dilaksanakan oleh suatu industri,
pemerintah beserta komponen masyarakat yang
terintegrasi dalam suatu sistem dan prosedur kerja yang
kongkret, dalam rangka menghadapi keadaan darurat di
suatu instansi industri maupun sektor informal yang
berpotensi menimbulkan gangguan bagi stabilitas
keamanan
ELEMEN
SISTEM TANGGAP DARURAT

1. Kebijakan
2. Identifikasi Keadaan Darurat
3. Perencanaan Awal (Preplanning)
4. Penyusunan Prosedur Keadaaan Darurat
5. Organisasi Keadaan Darurat
6. Prasarana Keadaaan Darurat
7. Pembinaan & Pelatihan
8. Komunikasi
9. Investigasi & Pelaporan
10. Inspeksi & Audit
Elemen Sistem Tanggap Darurat

1. Kebijakan Tanggap Darurat


Kebijakan Manajemen karena menyangkut berbagai
aspek seperti organisasi dan sumberdaya yang memadai.
2. Identifikasi Keadaan Darurat
Identifikasi keadaan darurat yang mungkin terjadi
dalam operasi/kegiatan organisasi.
3. Perencanaan Awal (Pre Planning)
- Untuk mengetahui dan mengembangkan startegi
pengendalian
- Dapat diketahui sumberdaya yang diperlukan, strategi
pengendalian yang tepat, pengorganisasian dan system
komunikasi terhadap lingkungan sekitar
Elemen Sistem Tanggap Darurat
4. Penyusunan Prosedur Keadaan Darurat
Struktur Organisasi, tugas dan tanggung jawab tim,
logistic, sarana yang diperlukan, jalur komando dan
komunikasi, pengamanan dan pengelolaan masyarakat
sekitar.
5. Organisasi Keadaan Darurat
Dilakukan secara terorganisir melibatkan fungsi dalam
organisasi sesuai tugas dan tanggung jawab.
6. Prasarana Keadaan Darurat
- Sarana penanggulangan
- Sarana penyelamatan manusia
- Peralatan dan system komunikasi
- Logistik
- Sarana medis
14
Elemen Sistem Tanggap Darurat
7. Pembinaan & Pelatihan
- Dilakukan secara terencana & berkesinambungan bagi
yang terlibat
- Pelatihan dalam bentuk table desk simulation,
permainan peran/uji coba dalam kondisi berbagai
bentuk scenario.
Elemen Sistem Tanggap Darurat
8. Komunikasi
Internal dan eksternal
9. Investigasi & pelaporan
- Untuk mengetahui penyebab dan kelemahan dalam
penanggulangan
- Hasil tanggap darurat dilaporkan pada manajemen
10. Inspeksi & Audit
- Menyangkut prosedur, sarana dan kemampuan petugas
- Semua peralatan diperiksa secara berkala
SKEMA PEMBUATAN PROSEDUR TANGGAP DARURAT
BENTUK TUJUAN IDENTIFIKASI
RISK ASSESMENT
TIM LINGKUP POTENSI BAHAYA

UPAYA MEMINIMALISASI
RESIKO

EVALUASI IDENTIFIKASI KEBUTUHAN


SARANA / ALAT & SDM

EMERGENCY DRILL ORG. TANGGAP DARURAT


TUGAS & TANGGUNG JAWAB

SOSIALISASI PROSEDUR SUSUN PROSEDUR


TANGGAP DARURAT TANGGAP DARURAT
Evaluasi Potensi Bahaya Kebakaran
1. Material yang dapat terbakar?

(1) Identifikasi • Bahan padat yang mudah terbakar


• Cairan yang mudah terbakar
Hazard material
• Uap/Gas yang mudah terbakar
• Debu yang mudah meledak

2. Bagaimana bahan tersebut dapat terbakar?

(2) Identifikasi • Tumpahan


(1) Identifikasi • Peralatan pecah
potensi yg dpt
Hazard material • Korosi
menimbulkan
• Pemanasan berlebihan
kebakaran
• Reaksi kimia
Evaluasi Potensi Bahaya Kebakaran
• Loncatan bunga api
3. Sumber energy yang dapat menimbulkan kebakaran • Welding/cutting
• Elektro statis
(2) Identifikasi •
(1) Identifikasi (3) Identifikasi Gesekan
potensi yg dpt •
Hazard material metoda paparan Rokok
menimbulkan •
sumber panas Api terbuka
kebakaran • Petir
• Konsleting, dll.

4. Bagaimana dampak kebakaran?

• Kebakaran
(2) Identifikasi
(1) Identifikasi (3) Identifikasi (4) Estimasi • Ledakan
potensi yg dpt
Hazard material metoda paparan dampak • Paparan
menimbulkan
sumber panas kejadian
kebakaran bahan beracun
Evaluasi Potensi Bahaya Kebakaran
5. Apakah ada usaha pencegah kebakaran?
• Komitmen & Kebijakan
(2) Identifikasi • Housekeeping
(1) Identifikasi (3) Identifikasi (4) Estimasi (5) Identifikasi
potensi yg dpt • Design review
Hazard material metoda paparan dampak Prog. Pencegahan
menimbulkan
sumber panas kejadian Kebakaran • Prosedur
kebakaran • sertifikasi, testing,
kalibrasi, dll.

6. Apakah ada peralatan / sistem proteksi kebakaran?


(5) Identifikasi • Sistem deteksi
Prog. Pencegahan kebakaran
(2) Identifikasi
(1) Identifikasi (3) Identifikasi (4) Estimasi Kebakaran • Sistem Pemadam
potensi yg dpt
Hazard material metoda paparan dampak Kebakaran
menimbulkan
sumber panas kejadian • Peralatan Pemadaman
kebakaran
• SDM
(6) Identifikasi
• PPGD
Peralatan Sistem
Kebakaran
• Sistem
Penanggulangan dg
Zone
7. Apakah usaha pencegahan dan proteksi kebakaran sudah efektif?
(5) Identifikasi
Prog. Pencegahan
Kebakaran (7) Review Bandingkan kondisi yang ada
1 2 3 4 keefektifan usaha dengan persyaratan minimum
yang sedang (standard) nasional/
(6) Identifikasi berjalan international
Peralatan Sistem
Kebakaran

8. Apakah perlu dilakukan perbaikan? • Sistem pencegahan


• Peningkatan
5 (8) Susun pelatihan
1 2 3 4 7 program • Perbaiki sistem
perbaikan
6 proteksi kebakaran
• Perbaiki Fire fighting
system
9. Apakah ada program inspeksi berkala?
• Inspeksi sistem
(9) Susun proteksi kebakaran
5 program inspeksi
• Inspeksi kegiatan
1 2 3 4 7 8 & pengujian
operasi
berkala dan
6 perawatan • Pengujian peralatan
pemadam
kebakaran
• Prosedur perawatan
10. Apakah ada Rencana tanggap darurat yang terdokumentasi?

(10) Susun • Prosedur


5 Prosedur tanggap Tanggap Darurat
1 2 3 4 7 8 9 darurat dengan • Simulasi /Drill
memberdayakan
6 fasilitas yang • Accident
tersedia Investigation
• Rehabilitasi

11. Apakah pernah dilakukan audit?

5 9
Penerapan
1 2 3 4 7 8 (11) Audit
Audit
berkala
6 10
12. Bagaimana Rencana Tindak Lanjut Audit?

(5) Identifikasi
Prog. Pencegahan
(2) Identifikasi
(1) Identifikasi (3) Identifikasi (4) Estimasi Kebakaran (7) Review
potensi yg dpt
Hazard material metoda paparan dampak keefektifan usaha
menimbulkan
sumber panas kejadian yang sedang
kebakaran
(6) Identifikasi berjalan
Peralatan Sistem
Kebakaran

(9) Susun program


Inspeksi berkala
(8) Susun
(11) Audit rencana /
program
(10) Susun prosedur perbaikan
Tanggap darurat
Kesimpulan
1. Kebakaran memiliki potensi resiko tinggi (people,
property & environment), karena itu penanganan K3 harus
mendapat perhatian serius.
2. Kebakaran dapat diprediksikan, resikonya dapat
diperhitungkan, oleh karena itu upaya
penanggulangannya dapat direncanakan.
3. Dalam situasi darurat, semua penghuni akan terlibat dalam
situasi ancaman bahaya, karena itu setiap tempat kerja
harus memiliki buku panduan tanggap darurat dan
disosialisasikan serta dilakukan gladi simulasi darurat
secara berlaka.
4. Sarana proteksi kebakaran setiap saat harus siap pakai,
karena itu harus dilakukan pemeliharaan, pemeriksaan,
dan pengujian.
5. Sarana evakuasi harus tetap dijamin tidak terhalang
6. Manajemen harus memiliki komitmen terhadap K3

Anda mungkin juga menyukai