com
Visi Misi K3
SMART D_SAFE Pengenalan Bahaya Prosedur Tanggap
PT SMART, Tbk. Darurat
Inspeksi dan
Pengertian K3 Awareness SMK3
Observasi
Pelaporan Kejadian
Dasar Hukum Awareness ISO Pengendalian Operasional
Work Permit, LOTOTO, Chemical
Penerapan K3 14001 Handling, Pengelolaan LB3
Peralatan Tanggap
Manfaat Penerapan Awareness ISO Pencegahan
Darurat
K3 45001 Kecelakaan Kerja
2
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
a. Pengenalan Bahaya
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
a. Pengenalan Bahaya
4
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
a. Pengenalan Bahaya
Bahaya Fisik Bahaya Kimia Bahaya Biologis Bahaya Ergonomi Bahaya Psikologis
• Bahan yang
berbahaya, Beracun, • Stress, Intimidasi,
• Kebisingan, Suhu, Kekerasan, Emosi
Reaktif, Mudah • Posisi Kerja / Postur,
Cahaya / Penerangan, Negatif, Pelecehan,
menyala, Mudah • Virus, Bakteri, Jamur, Pengangkatan
Radiasi, Ketinggian,
meledak, Iritan, Tanaman, Hewan Pengucilan
Konstruksi manual / Manual
Korosif, Radioaktif
(infrastruktur), Listrik, Handling, Repetitif /
Getaran, Ruang Gerakan Berulang,
terbatas, dll Desain tempat
kerja/alat/mesin, dll
5
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
a. Pengenalan Bahaya
RISIKO
Kemungkinan satu atau lebih keadaan bahaya yang dapat terjadi yang mengakibatkan cidera/kecelakaan, kerugian,
kebakaran, pencemaran ataupun penyakit akibat kerja.
Penilaian Risiko adalah hasil perkalian antara nilai kekerapan/frekuensi dengan nilai keparahan suatu risiko.
R = Probability x Severity
Note :
R = Nilai Risiko
Probability = Kekerapan atau frekuensi terjadinya suatu bahaya
Severity = Nilai keparahan dari suatu dampak yang akan terjadi
DAMPAK
merupakan konsekuensi dari risiko ataupun bahaya yang muncul. Termasuk didalamnya injury (luka pada
orang), kebakaran, Penyakit Akibat Kerja, kerusakan properti dan pencemaran lingkungan. Bisa juga
masuk didalamnya reputasi dan pelanggaran peraturan perundangan.
6
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
a. Pengenalan Bahaya
Pengendalian Bahaya
Upaya yang dilakukan untuk menghilangkan dan menurunkan nilai risiko dari suatu bahaya
atau memelihara nilai risiko yang sudah dapat diterima dari suatu bahaya.
Tentukan
bahaya dan
sumbernya serta
risiko dari
bahaya tersebut.
Mengoperasikan Benda tajam Bahan sisa bor Tangan luka MEDIUM 1. Menggunakan alat bantu
2 2. APD sarung tangan kulit
mesin bor
Listrik Instalasi listrik Fatality HIGH 1. Grounding
2. Inspeksi peralatan
Panas Gesekan antar Tangan MEDIUM 1. Alat bantu
metal melepuh 2. APD sarung tangan
MODUL 3
Quiz #Sub a
1. Bahan atau kondisi yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja disebut ……..
Sedangkan kemungkinan bahaya menyebabkan terjadinya kecelakaaan disebut …..
a. Risiko & Bahaya b. Bahaya & Risiko c. Bahaya & Kontrol Risiko d. Kekerapan & Keparahan
2. Apabila dari suatu kegiatan ditemukan adanya ruang terbatas maka disebut dengan faktor bahaya …….. dan kegiatan
mengangkat barang manual disebut dengan faktor bahaya ……….
a. Ergonomi & Psikologis b. Fisik & Psikologis c. Psikologis & Fisik d. Fisik & Ergonomi
2. Dari hierarki pengendalian bahaya, metode yang paling efektif untuk menghilangkan bahaya adalah:
a. Substitusi b. Eliminasi c. Rekayasa / Engineering d. APD
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
12
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
b. Inspeksi & Observasi (BBS)
Tujuan
Inspeksi c Mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya-bahaya yang muncul di lapangan
K3
d Memelihara kualitas produksi dan jalannya operasional yang lebih menguntungkan
13
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
b. Inspeksi & Observasi (BBS)
Peralatan Kerja: memastikan semua peralatan kerja Area Kerja: memastikan housekeeping di
yang digunakan dalam kondisi laik fungsi (tools, alat
berat termasuk alat angkat-angkut beserta area kerja tertata dengan baik dan kondisi
perangkatnya). aman untuk melakukan aktivitas kerja.
14
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
b. Inspeksi & Observasi (BBS)
15
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
b. Inspeksi & Observasi (BBS)
16
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
b. Inspeksi & Observasi (BBS)
Observasi K3
adalah suatu upaya untuk memastikan perilaku kerja
karyawan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
17
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
b. Inspeksi & Observasi (BBS)
18
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
b. Inspeksi & Observasi (BBS)
Tersinggung karena menegur rekan kerja jauh lebih baik dari pada membiarkan mereka celaka
19
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
b. Inspeksi & Observasi (BBS)
Berperilaku aman
akan mendukung kita
untuk mencapai
produktivitas
maksimal.
20
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
b. Inspeksi & Observasi (BBS)
• FITUR D_Safe
• BBS - Perilaku
• Inspection - Kondisi
21
MODUL 3
Quiz #Sub b
Beberapa yang perlu dilakukan inspeksi ditempat kerja adalah
a. Mesin – Peralatan – Area Kerja – Perilaku aman
b. Mesin – Bahan/material – Perilaku tidak aman – ruang kerja
c. Mesin – Peralatan – Bahan/material – Peralatan emergency
d. Peralatan – Fasilitas pengelolaan Lingkungan – Perilaku aman – Peralatan emergency
Sistem observasi di PT SMART Tbk Downstream adalah BBS. Pernyataan Tersebut adalah
a. Benar b. Salah
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
c. Pengendalian Operasioanal
c.1. Work Permit (Izin Kerja)
MODUL 3 : Dasar Operational K3
c.1. Work Permit (Izin Kerja)
Izin Kerja
Adalah permohonan yang diajukan untuk
mendapatkan persetujuan kerja dari Pemilik
Pekerjaan, Pemilik Area dan EHFS Unit.
Permohonan ini diajukan untuk:
• semua jenis pekerjaan non-rutin, atau
=
• pekerjaan rutin lainnya yang dilakukan
namun tidak sesuai dengan prosedur kerja
(SOP/IK), atau
• tidak didukung peralatan yang sesuai, atau
=
Tujuan Izin Kerja
• pekerjaan non-rutin yang dilakukan di area Untuk memberikan perlindungan yang
yang berisiko Tinggi (Oleo-Chemical, sistematis bagi karyawan maupun kontraktor
Biodiesel, Hexane, dan Hydrogen Plant). yang harus melakukan pekerjaan berpotensi
bahaya.
24
MODUL 3 : Dasar Operational K3
c.1. Work Permit (Izin Kerja)
tidak stabil/standar, tidak ada railing 2. Suatu saat mungkin memiliki atmosfir terbentuk kondisi fisik permukaan tanah
yang mengandung gas
penahan atau pekerjaan diatas berbahaya/beracun, yang baru, pada lahan atau bangunan
3. Kurang atau lebih kadar oksigen dengan kedalaman >1.2 m. Sehingga
perancah menyebabkan kesulitan bernafas atau
4. Memiliki akses keluar masuk yang membutuhkan pengamanan disekitar
terbatas lokasi ataupun akses untuk keluar
masuknya.
26
MODUL 3 : Dasar Operational K3
c.1. Work Permit (Izin Kerja)
Pekerjaan memindahkan bahan atau barang dari Pekerjaan di area yang berdekatan dengan air
suatu tempat ke tempat lainnya yang bukan rutin yang luas dan dalam (diperkirakan >1.2 meter),
dan menggunakan alat khusus sehingga seperti diarea jetty dan danau dimana area
memerlukan perhitungan tertentu , penutupan tersebut tidak dilengkapi dengan hand rail dan
akses sementara dan lain sebagainya. platform yang permanen ataupun menggunakan
alat bantu apung seperti perahu.
27
MODUL 3 : Dasar Operational K3
c.1. Work Permit (Izin Kerja)
Pekerjaan Panas
yaitu semua pekerjaan yang dapat memicu timbulnya api maupun nyala api
Pekerjaan Pengelasan Pekerjaan pemotongan bahan metal Pekerjaan memecah beton (concrete chipping)
menggunakan gerinda ataupun dilakukan diarea bahan mudah terbakar ;
biodiesel, hexane plant (KCEP) dan oleokimia
menggunakan alat las (Torch cutting)
28
MODUL 3
Quiz #Sub c.1.
1. Izin Kerja disetujui oleh? a. ………. (pemilik pekerjaan), b. ……… (Pemilik area) dan c. ……… (EHFS
Unit).
2. Bila ada pekerjaan perbaikan pipa air di area Hexane, apakah memerlukan izin kerja? Ya Mengapa? Bahan
mudah terbakar
3. Manakah pekerjaan dingin yang membutuhkan izin kerja :
a. Pekerjaan galian sedalam 90 cm
b. Pekerjaan perbaikan selungkup luar tangki
c. Pekerjaan pemasangan atap
d. b dan c benar
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
c.2. LOTOTO
MODUL 3 : Basic Operational K3
c.2. LOTOTO
LOTOTO Adalah singkatan dari Lock Out, Tag Out dan Try Out.
• Lock Out
Merupakan tindakan pencegahan
(isolation) dengan menggunakan alat
gembok (lock) untuk mengunci
peralatan/mesin dari potensi pelepasan
energi (berbahaya) pada saat diperbaiki
sehingga orang lain tidak bisa
mengoperasikan peralatan/mesin
tersebut.
31
MODUL 3 : Basic Operational K3
c.2. LOTOTO
LOTOTO Adalah singkatan dari Lock Out, Tag Out dan Try Out.
• Tag Out
Merupakan tindakan pencegahan dengan
memasang tanda bahaya (tag) untuk
melarang pengoperasian suatu
peralatan/mesin yang sedang diperbaiki.
32
MODUL 3 : Basic Operational K3
c.2. LOTOTO
LOTOTO Adalah singkatan dari Lock Out, Tag Out dan Try Out.
• Try Out
Merupakan tindakan pengujian terhadap semua sumber
energi sudah terisolasi (off) sebelum memulai pekerjaan
perbaikan.
Tindakan ini juga dilakukan sebelum menyerahkan
peralatan/mesin kepada user.
Tujuan LOTOTO
Untuk memastikan bahwa semua sumber
energi dalam posisi tidak aktif sebelum
pekerjaan perbaikan dimulai.
33
MODUL 3 : Basic Operational K3
c.2. LOTOTO
Definisi
Bahan Kimia Berbahaya (BKB) adalah bahan kimia dalam
bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia
atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga
kerja, instalasi dan lingkungan.
37
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
c.3. Chemical Handling
Corrosive Bahan kimia yang karena reaksinya dapat merusak jaringan hidup, logam atau bahan
Korosif (C) lainnya.
Flammable Bahan kimia dengan sifat fisika dan kimianya ditetapkan untuk cairan
Mudah 1. Cairan mudah terbakar, titik nyala >21 oC dan <51 oC pada 1 atm
terbakar
2. Cairan sangat mudah terbakar, titik nyala < 21 oC dan titik didih >20 oC pada 1 atm
(F)
3. Gas mudah terbakar terbakar, titik nyala <20 oC pada 1 atm
Explosive
Mudah Apabila reaksi kimia bahan tersebut menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang
meledak besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya.
(E)
38
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
c.3. Chemical Handling
Oxidator
Apabila reaksi kimia atau pengurainya menghasilkan oksigen yang dapat
Oksidator menyebabkan kebakaran.
(O)
Environmental Bahan kimia yang karena sifatnya dapat membahayakan bagi lingkungan
Hazard (U)
baik hewan ataupun tumbuhan.
Iritant Bahan kimia yang reaksinya dapat menimbulkan kerusakan atau peradangan atau
Iritasi (I) iritasi apabila kontak dengan permukaan kulit, mata ataupun saluran pernafasan.
39
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
c.3. Chemical Handling
41
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
c.3. Chemical Handling
43
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
c.3. Chemical Handling
Respirator/ masker
kimia
Membaca MSDS (pernafasan),
untuk mengetahui kacamata untuk
sifat dan cara penanganan kimia,
penanganan sarung tangan
Kenali Bahan bahan Pahami SOP karet, dll Emergency KIT
44
MODUL 3
Quiz #Sub c.3.
Beberapa bahan kimia yang digunakan di SMART seperti Methanol (titik nyala 11-12 oC) dan HCl yang dapat merusak jaringan
hidup dan logam. Sifat kedua bahan tersebut adalah …
a. Flammable – toxic b. Flammable – corrosive c. Explosive – corrosive d. Explosive - irritant
Dokumen yang menunjukkan keterangan bahan kimia secara lengkap (16 parameter) adalah …
a. Label b. Sifat Kimia c. MSDS d. Sifat Fisika
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
47
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
c.4. Pengelolaan LB3
Izin Pemanfaatan
Izin Penimbunan
Izin Pengangkutan
50
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
c.4. Pengelolaan LB3
Tidak mencampur LB3 dengan Menata dan menyimpan LB3 sesuai Memasang simbol dan label LB3
sampah / limbah domestik lainnya dengan jenisnya disemua kemasan LB3
51
MODUL 3
Quiz #Sub c.4.
Dasar Hukum pengelolaan limbah B3 adalah …
a. UU No 32 Tahun 2009 b. PP No 101 tahun 2014 c. Kepmenaker 187 Tahun 1999 d. a dan b Benar
Apabila PT SMART akan membakar LB3 di incinerator maka izin yang harus dimiliki adalah …
a. Izin pemanfaatan b. Izin Pengolahan c. Izin Pengumpul d. Izin Pengangkutan
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
Definisi
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang berakibat
cedera pada manusia, kerusakan barang dan pencemaran lingkungan.
54
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
d. Kecelakaan Kerja
Faktor yang
saling
Kurangnya Penyebab Penyebab Terjadinya Cidera /
berhubungan Dasar Langsung Kerugian
Kontrol Insiden
dalam
kecelakaan 1 2 3 4 5
55
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
d. Kecelakaan Kerja
Kurangnya Pengendalian
56
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
d. Kecelakaan Kerja
Faktor Pekerjaan
58
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
d. Kecelakaan Kerja
Injury
Medical
First Aid
Treatment Injury
59
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
d. Kecelakaan Kerja
Piramida Kecelakaan
1. Semakin banyak kondisi dan
tindakan tidak aman di lapangan
maka akan meningkatkan jumlah
insiden atau kecelakaan kerja
yang terjadi. Fatality
2. Langkah terbaik untuk mencegah Tingkatan
fatality atau major insiden adalah Major insiden yang
terjadi
dengan tidak mengabaikan
insiden kecil dan nearmiss di
lapangan. Perkecil
piramida
Minor
3. Lakukan pengendalian kondisi Tindakan &
dan tindakan tidak aman dengan
maksimal sehingga piramida
Near miss Kondisi
Tidak aman
insiden semakin kecil.
60
MODUL 3 : Dasar Operasional K3
d. Kecelakaan Kerja
61
MODUL 3
Quiz #Sub 4
Pernyataan yang paling tepat mengenai kecelakaan kerja berikut ini adalah:
a. Insiden terjadi kapan saja jadi tidak perlu sistem yang terlalu ketat.
b. Penyebab langsung terjadinya kecelakaan kerja adalah tindakan tidak aman dan factor pribadi.
c. Kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian dalam menggunakan APD merupakan faktor pekerjaan.
d. Dalam piramida kecelakaan; semakin tinggi kondisi dan tindakan tidak aman maka potensi kecelakaan kerja juga semakin tinggi.
pt-smart-tbk
@SMART_Sinarmas
@sinarmas_agri
@SMARTSinarmasagri
Sinar Mas Agribusiness and Food