CV ABC
Dosen Pengajar :
Dr Ir Nurul Jannah, MSi
Yani S, SE, MSi
Asisten Dosen :
Rija Khairuninisa H, A.Md
Oleh :
Fathira Ayuni Z J3M117085
Venska Tri Adinda J3M117128
Amitriana Kartika S. J3M117138
Muna Andriana M J3M117166
Muhammad Rafi A J3M217191
Al’Fathan A J3M217196
4.2 Memahami kebutuhan dan harapan Organisasi harus menentukan Peruhaan menyiapkan implementasi ISO dengan
pihak yang berkepentingan pihak yang berkepentingan yang penetapan pola PDCA (plan, do, check, act)
relevan dengan sistem
manajemen lingkungan;
kebutuhan dan harapan
(persyaratan) yang relevan dari
pihak berkepentingan; serta Pihak yang terlibat dalam persiapan implementasi
kebutuhan dan harapan yan sistem manajemen lingkungan adalah perusahaan
relevan dari pihak berkepentingan dengan seluruh elemen serta seluruh tingkatan yang
menjadi kewajiban penaatan bagi berkomitmen
organisasi
perusahaan mengikuti aspek apa saja yang harus
patuhi dalam menjalankan sistem manajemen
lingkungan dan sesuai dengan peraturan yang ada
6.1.3 Kewajiban kepatuhan perusahaan dalam melakukan perusahaan melakukan kewajiban penaatan
kewajiban penaatan berpedoman dengan membuat dokumen PDLP yang didalamnya
pada KepMen LH no 86 tahun terdapat aspek dan upaya pengelolaan serta kriteria dan
2002 peraturan terkait.
6.1.4 Perencanaan tindakan perusahaan memiliki dokumen perusahan telah melakukan upaya pengelolaan untuk
PDLP yang dida;am nya terdapat menangani aspek lingkungan penting; kewajiban penaatan;
upaya pengelolaan lingkungan significant environmental aspects; compliance obligations;
dari setiap aspek dan proses risiko dan peluang yang diidentifikasi
6.2 Tujuan lingkungan dan rencana pencapaian
6.2.1 Sasaran lingkungan Perusahaan melakukan Sasaran dan target yang bisa diukur, mengkaji kinerja
perencanaan sasaran lingkungan lingkungan, terdokumentasi pada setiap fungsi dan tingkat
dan perencanaan untuk mencapai yang relevan dalam organisasi, sasaran dan tujuan harus
sasaran konsisten satu sama lain dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku, persyaratan bisnis, penurunan dampak,
pemantauan lingkungan
6.2.2 Perencanaan tindakan perusahaan memiliki dokumen dalam merencakan pencapaian sasaran lingkungan dengn
ST-01 yang berisi sasaran, tujuan, memperhtikn p yng digunkn, sip yng ebrtnggung jwb.
target, tolak ukur dan
penanganan secara teknis.
7. Dukungan
7.1 Sumber daya Organisasi harus menentukan
dan menyediakan sumberdaya
yang diperlukan untuk
menetapkan, menerapkan,
memelihara dan memperbaiki
sistem manajemen lingkungan
secara berkelanjutan.
7.2 Kompetensi Organisasi harus menentukan
kompetensi yang dibutuhkan
bagi personil yang
melaksanakan pekerjaan di
bawah kendali organisasi, serta
memastikan bahwa personil
yang melaksanakan pekerjaan
di bawah kendali organisasi
kompeten berdasarkan
pendidikan, pelatihan, atau
pengalaman yang sesuai,
menentukan kebutuhan
pelatihan yang terkait dengan
aspek lingkungan dan sistem
manajemen lingkungan
organisasi.
7.3 Kesadaran Organisasi harus memastikan Pelaksana harian dalam kegiatan pemantauan dan
personil yang melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup adalah unit
pekerjaan di bawah kendali pengelolaan perusahaan. Unit tersebut selalu
organisasi peduli terhadap memperhatikan program pengelolaan dan
kebijakan lingkungan, aspek pemantauan yang telah disusun sesuai dengan
dan dampak lingkungan yang ketentuannya. Program pengelolaan dan pemantauan
terkait, kontribusinya terhadap lingkungan hidup meliputi lokasi, waktu dan metode
keaktifan SML serta pelaksanaan. Hasil pengelolaan
implikasinya. lingkungan dan pemantauan lingkungan hidup pada
perusahaan akan diserahkan kepada Bupati dengan
tembusan Dinas atau Instasi terkait selama 6 bulan
sekali meliputi sebagai berikut.
• Dinas Kelautan dan Perikanan;
• Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi;
• Dinas Kesehatan;
• Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
7.4 Komunikasi
7.4.1 Umum Organisasi harus menetapkan, Pengembangan dokumentasi sistem manajemen
menerapkan dan memelihara lingkungan dilakukan secara runtun disesuaikan
proses yang diperlukan untuk dengan proses produksi. Hal ini mengharuskan
komunikasi internal dan perusahaan untuk mengembangan prosedur,
eksternal yang relevan dengan pengkajian dan penyempurnaannya yang terus
sistem manajemen lingkungan. menerus dari semua personel terkait. ISO 14001
mengharuskan dokumen pada sistem manajemen
lingkungan harus saling berintegrasi satu dengan
yang lain.
Dokumen tentang rencana yang di-
lakukan perusahaan dalam mengimplementasikan
sistem manajemen lingkungan sedang dalam tahap
pembuatan. Dokumen tersebut didistribusikan ke
seluruh departemen terkait dan dikaji serta
dikendalikan secara periodik. Record yang telah
dibuat oleh perusahaan menunjukkan adanya
persamaan dengan teori yang ada. Record dari
training yang berhubungan dengan sistem manajemen
lingkungan sedang dalam tahap pendokumentasian.
Perubahan yang terjadi pada record juga dikaji dan
dikendalikan secara periodik serta didistribusikan ke
seluruh departemen terkait.
7.4.2 Komunikasi internal
7.4.3 Komunikasi eksternal
7.5 Informasi terdokumentasi
7.5.1 Umum
7.5.2 Pembuatan Sistem manajemen lingkungan Dokumen ini dinamakan oleh perusahaan CV. ABC
organisasi harus mencakup yaitu dokumen PDLPL. Identifikasi aspek tersebut
informasi terdokumentasi yang dilaporkan oleh tim pemrakarsa dalam sebuah
disyaratkan oleh Standar ini dokumen. Dokumen tersebut digunakan untuk revisi
serta lnformasi terdokumentasi dari pemantuan secara berkala. Dokumen ini
yang ditentukan oleh organisasi dinamakan oleh perusahaan CV. ABC yaitu dokumen
sebagaimana yang diperlukan IA-01 yang berisikan tanggal revisi, keterangan,
untuk keefektifan sistem bagian yang direvisi, revisi oleh dan disetujui oleh.
manajemen lingkungan. Informasi perundang-undangan yang digunakan
sesuai dengan sumber. Sumber perundang-undangan
yang disertai dengan prosedurnya tercatat pada
dokumen
IU-01. Prosedur tujuan lingkungan dicatat pada
dokumen ST-02. Sasaran dan tujuan CV. ABC
terdapat dalam dokumen ST-01. Dokumen sasaran
dan tujuan berisikan sasaran, target, tolak ukur dan
penanganan secara teknis beserta contohnya.
7.5.3 Pengendalian informasi
8. Operasional
8.1 Perencanaan dan pengendalian
operasional
8.2 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat Perusahaan harus bersiaga untuk Operasi yang di lakukan yaitu proses tanggap darurat
tanggap dengan tindakan yang sepert dibuatnya msds (material safty data sheet).
terencana untuk mencegah atau Material Safety Data Sheet (MSDS) merupakan dokumen
mitigasi dampak lingkungan yang pendukung dalam melaksanakan sistem manajemen
merugikan dari situasi darurat lingkungan yang berisi informasi mengenai karakteristik
suatu bahan kimia. Pendokumentasian bahan dilakukan
berdasarkan MSDS dari supplier. MSDS yang berasal dari
supplier atau departemen lain dipermudah tata penulisan
sehingga mudah dimengerti, dipelajari dan diaplikasikan
oleh semua karyawan. Upaya mendukung dalam
lapangan dengan distribusi stiker mengenai simbol bahan
berbahaya ke seluruh karyawan dan beberapa tempat
lokasi pada pabrik. Apabila terjadi keadaan darurat, maka
hasil pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
dapat digunakan sebagai acuan dalam menanggulangi
keadaan darurat.
9. Evaluasi Kinerja
9.1 Pengawasan, pengukuran, dan evaluasi
9.1.1 Umum Secara berkala memeriksa Memiliki prosedur-prosedur untuk memeriksa kinerja
kinerja SML dan elemen SML dan elemen komponennya dalam Klasusul 9.1
komponen. Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi
9.1.2 Evaluasi kesesuaian Tindakan korektif dan
preventif apabila ada bidang
yang tidak sesuai
9.2 Audit internal
9.2.1 Umum Prosedur Audit internal tertera dalam Internal
9.2.2 Program audit internal Prosedur audit internal Audit of SHEQ Management System Procedure.
perusahaan tertera dalam didokumentasikan dalam bentuk laporan audit dan
Internal Audit of SHEQ rekaman audit 9.2 Audit internal
Management System Hasil audit dievaluasi dan diverifikasi untuk
Procedure. perbaikan berkesinambungan sesuai Manajemen
Terintegrasi OHSAS 18001. ISO 9001 dan SMK3
9.2 Audit internal
9.3 Tinjauan manajemen
10. Perbaikan
10.1 Umum Organisasi harus menentukan untuk menyempurnakan sistem pengendalian lingkungan
peluang perbaikan (lihat 9.1, 9.2 kedalam maupun keluar batas kegiatan melalui
dan 9.3) dan menerapkan tindakan pemantauan lingkungan sebagai umpan balik. Kondisi
yang diperlukan untuk mencapai perusahaan dengan pengelolaan lingkungan, maka hal
hasil yang diharapkan dari sistem yang perlu diperhatikan adalah keberadaan perkebunan
manajemen lingkungan organisasi. dan hutan yang ada disekitar perusahaan. Keberadaan
perkebunan dan hutan yang sangat penting tersebut harus
dilakukan pelestarian kawasan kebun dan hutan dengan
tetap menjaga kelestarian alam dan lingkungan dari air
limbah, limbah padat maupun sampah domestik
10.2 Ketidaksesuaian dan tindakan Perusahan selalu berkomitmen Tindakan korektif harus sesuai dengan tingkat penting dari
perbaikan mentaati semua peraturan dan pengaruh ketidaksesuaian yang tidak termasuk dampak
ketentuan dalam melaksanakan lingkungan
upaya pengelolaan dan
pemantauan lingkungan. Dalam
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup selalu
melibatkan instansi terkait
sehingga pemrakarsa
berkewajiban memberikan
laporan tentang hasil pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup. Pengawas dan
instansi terkait dapat memantau
kegiatan pengelolaan dan
pemantauan yang telah dilakukan
langsung dilapangan. Hal ini dapat
memberikan informasi apakah
permrakarsa benar-benar telah
melaksanakan kegiatan tersebut
sesuai dengan sistem yang telah
mendapat arahan.