Skor 2: Sedang
Frekuensi kegiatan yang menimbulkan dampak lingkungan “sering terjadi”,
atau dilakukan setiap hari namun bersifat tidak kontinyu/ intermittent
Skor 3: Besar
Frekuensi kegiatan yang menimbulkan dampak lingkungan “sangat sering terjadi”,
atau dilakukan rutin/terus menerus/continous setiap hari selama jam kerja sesuai
dengan aktivitas proses produksi.
Skor peluang terjadinya dampak lingkungan dicantumkan pada kolom
keenam (peluang dampak) form No. SIL.FL-431.01.1.
Skor 2: Sedang
• Menggunakan bahan atau menimbulkan limbah B3 dengan kadar/tingkatan
rendah
• Dampak menyebar keluar area kerja, namun belum keluar batas pabrik.
• Dampak menyebabkan gangguan sementara/tidak permanen terhadap
kehidupan flora/fauna dan manusia.
Khusus :
• Konsumsi sumberdaya bahan/alam dan sumberdaya energi listrik masih belum
sepenuhnya efisien, namun tidak menimbulkan dampak beban operasional
(kerugian) yang berarti atau tidak nyata terhadap perusahaan.
3.3.3. Tingkat Perhatian Lingkungan ditetapkan dengan memasukkan skor peluang kejadian
dan tingkat keseriusan (konsekuensi) dampak pada matrik berikut ini:
3 2 3 3
2 2 3 3
Konsekuensi
1 1 2 2
1 2 3
Peluang Kejadian
(b) Skor 2
Ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi
dan perusahaan baru “sebagian mentaatinya”.
Khusus :
Penggunan atau konsumsi sumberdaya bahan/alam dan energi listrik “kadang-
kadang sesuai/taat” terhadap peraturan yang ditetapkan perusahaan/kawasan.
Instruksi Kerja Identifikasi Aspek Lingkungan
(c) Skor 3
Ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi
dan perusahaan “belum sama sekali mentaatinya”.
Khusus :
Penggunan atau konsumsi sumberdaya bahan/alam dan energi listrik “tidak
sesuai/taat” terhadap peraturan yang ditetapkan perusahaan/kawasan.
3.4.4. Besar tingkat ketaatan peraturan perundangan dari setiap dampak lingkungan yang
timbul dicantumkan pada kolom kesembilan (tingkat ketaatan peraturan) form No.
SIL.FL-431.01.1.
Dampak Peraturan
3.5.2. Hasil penetapan Tingkat Kepentingan Dampak Lingkungan dicantumkan pada kolom
kesepuluh (Tingkat Penting Dampak) form No. SIL.FL-431.01.1.
3.5.3. Keterangan di kolom sebelas pada form No.SIL.431.01.1 dituliskan sebab kejadian dari
aspek lingkungan, untuk kondisi Abnormal (A) dan kondisi Emergency (E).
3.6. Keterangan di kolom sebelas pada form No.SIL.431.01.1 dituliskan lokasi / tempat
kejadian dari aspek lingkungan.
Instruksi Kerja Identifikasi Aspek Lingkungan
SKOR
1 2 3
(KECIL) (SEDANG) (BESAR)
Jarang Sering Sangat Sering
TerjadiPeluang
Kegiatan dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan
atau Atau atau
Frekuensi
Dampak
Tidak Dilakukan setiap Dilaksanakan
dilaksanakan hari tetapi tidak terus menerus
setiap hari terus menerus selama jam
kerja
Konsekuen
terbatas
Persebaran kerja, namun Keluar dari
pada area
Dampak belum keluar
kerja aspek area Pabrik
batas pabrik
si
Dampak lingkungan
Damp
terhadap Menyebabkan Menyebabkan
kehidupan Tidak gangguan gangguan
ak
Kondisi operasional yang sesuai dengan harapan atau rencana atau spesifikasi/
persyaratan teknis peralatan atau prosedur. Dampak lingkungan yang terjadi
pada kondisi normal merupakan “dampak aktual” yang telah
diketahui/diantisipasi sebagai bagian dari proses kegiatan
Kondisi operasional abnormal yang tidak terkendali atau kegagalan operasi dari
suatu peralatan/mesin. Dampak lingkungan yang terjadi pada kondisi
emergency jauh melampaui ambang batas ketentuan yang telah ditetapkan,
serta berakibat fatal/besar terhadap lingkungan dan perlu ditanggulangi dengan
cepat. Misalnya: meledaknya tanki penyimpanan bahan kimia, tumpahnya
sejumlah besar drum-drum bahan kimia atau oli.