Anda di halaman 1dari 9

PROSEDUR

JOB SAFETY ENVIRONMENTAL ANALISYS (JSEA)

NOMOR DOKUMEN : AIK-PR-QHSSE-19


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 12 DESEMBER 2019

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DISETUJUI OLEH :

Lisme Br. Tambunan Devi Suryani


Document Control MR
PROSEDUR JOB SAFETY ENVIRONMENTAL ANALISYS (JSA) SOP

Riwayat Revisi
NO
TANGGAL PENJELASAN PERUBAHAN
REVISI

AIK-PR-QHSSE-19 Rev. 0 2
PROSEDUR JOB SAFETY ENVIRONMENTAL ANALISYS (JSA) SOP

DAFTAR ISI
1. TUJUAN ............................................................................................................. 4
2. RUANG LINGKUP ................................................................................................ 4
3. REFERENSI......................................................................................................... 4
4. DEFINISI............................................................................................................ 4
5. URAIAN PROSEDUR ............................................................................................ 5
6. KONDISI KHUSUS ............................................................................................... 9
7. REKAMAN ........................................................................................................... 9
8. LAMPIRAN .......................................................................................................... 9

AIK-PR-QHSSE-19 Rev. 0 3
PROSEDUR JOB SAFETY ENVIRONMENTAL ANALISYS (JSA) SOP

1. TUJUAN
 Penilaian risiko dilakukan pada kegiatan dengan tingkat risiko tinggi yang
melibatkan rencana manajemen dan untuk penilaian risiko untuk kegiatan yang
berhubungan di PT Aneka Inter Kencana.

 Tujuan prosedur ini adalah untuk menetapkan sistem untuk pelaksanaan dan
dokumentasi Penilaian risiko yang akan dilakukan di area kerja dengan potensi
risiko tinggi. (cidera, kerusakan, polusi lingkungan, dan lain-lain.

 Penilaian risiko akan dilakukan dengan berbagai kegiatan di area kerja, dengan
tujuan untuk mengidentifikasi semua bahaya yang mungkin timbul, dan untuk
menetapkan cara pengelolaannya, apakah dapat dikurangi dan atau dikendalikan.

 Tujuan Job Safety Environmental Analysis adalah untuk memastikan personel yang
terlibat dalam operasi pekerjaan/kegiatan identifikasi, review, diskusi dan analisa
sebelum situasi berbahaya dapat terjadi saat melakukan operasi/kegiatan, dan untuk
menidentifikasi tindakan yang akan diterapkan untuk mencegah situasi yang
berbahaya dapat terjadi.

 Job Safety Environmental Analysis harus dilakukan untuk semua operasi/kegiatan


yang diketahui dapat menimbulkan kemungkina terjadinya:
• Cidera;
• Kerusakan yang signifikan pada aset perusahaan dan aset pihak ketiga ;
• Polusi lingkungan yang parah.

2. REFERENSI
• SMK3L PP 50 Tahun 2012 Elemen 6.1 Sistem Kerja.
• ISO 45001 Klausul 6.1.2 HIRADC & 8.1.1 pengendalian operasional.
• ISO 14001 Klausul 6.1.2 Aspek-Dampak & 8.1 pengendalian operasional.
• Manual MK3L PT. Aneka Inter Kencana.

3. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup sistem pengendalian terhadap aktifitas identifikasi bahaya
(JSEA) di lingkungan PT. Aneka Inter Kencana baik oleh karyawan (internal) maupun
yang dilakukan oleh mitra kerja (eksternal).

4. DEFINISI
Bahaya: Sumber atau situasi yang berpotensi membahyakan manusia
seperti cidera atau penyakit, kerusakan terhadap property,
kerusakan lingkungan, atau kombinasi keduanya.

AIK-PR-QHSSE-19 Rev. 0 4
PROSEDUR JOB SAFETY ENVIRONMENTAL ANALISYS (JSA) SOP

Risiko: Kombinasi dari kemungkinan (likelihood) dan konsekuensi


(consequence) dari bahaya yang timbul pada suatu kejadian.
Penilaian Risiko Proses keseluruhan untuk menilai besarnya risiko dan
memutuskan apakah risiko dapat ditoleransi atau diterima.
JSEA Job Safety Environmental Analysis (Analisa Keselamatan Kerja)
ALARP As Low As Reasonably Practicable
PPE Personal Protective Equipment

5. URAIAN PROSEDUR
5.1.1 Tanggung Jawab

Manager bertanggung jawab untuk implementasi prosedur ini, memastikan


bahwa penilaian risiko dilakukan oleh departemen yang bersangkutan.

Manager bertanggung jawab untuk memastikan personel yang melakukan


penilaian risiko memiliki pengalaman yang sesuai dan kompeten untuk
melaksanakan tugas.

Manager memastikan semua penilaian risiko didokumentasikan, direview dan dan


dikelola dengan baik. Kegiatan terakhir sangat penting bagi proses penilaian
resiko.

Manager bertanggung jawab untuk implementasi prosedur ini dan untuk


memastikan JSEA dilakukan sesuai dengan kondisi operasi.

Manager dan Coordinator bertanggung jawab untuk implementasi prosedur ini


untuk kegiatan pada masing-masing departemen dan untuk memastikan bahwa
semua tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil penilaian risiko telah
didokumentasikan.

Manager dan Coordinator bertanggung jawab


untuk menetapkan rencana dan ruang lingkup penilaian risiko yang akan
dilakukan di area yang menjadi tanggung jawabnya.

Manager dan Coordinator juga memberikan kontribusi untuk penilaian risiko


memastikan prosedur dilakukan, dan pengendalian yang direkomendasikan dari
hasil penilaian risiko telah diimplementasikan sebelum memulai pekerjaan atau
meneruskan pekerjaan

Manager dan Coordinator juga bertanggung jawab atas pemeliharaan catatan


semua penilaian risiko yang telah dilakukan di area yang menjadi tanggung
jawabnya,serta memastikan bahwa tindak lanjut dan pelajaran yang dapat diambil
dikomunikasikan keseluruh personel lewat safety Meetings dan Tool Box Talks.

AIK-PR-QHSSE-19 Rev. 0 5
PROSEDUR JOB SAFETY ENVIRONMENTAL ANALISYS (JSA) SOP

Supervisor bertanggung jawab untuk melaksanakan pengendalian dan


memastikan pada kegiatan harian bahwa pengendalian diikuti oleh anak buahnya.
Supervisor bertanggung jawab dalam melaksanakan JSEA untuk kegiatan yang
dilakukan oleh personel dibawah tanggung jawabnya.
Supervisor harus memastikan semua orang yang menggunakan JSEA sebagai
‘ssistem keselamatan kerja’:

• Telah mereview dan telah menginstruksikan isi JSEA;


• Telah menanda tangani JSEA;
• Bekerja sesuai dengan JSEA.

Semua Personel memiliki tanggung jawab untuk familiar dengan


persyaratan/temuan dari penilaian risiko yang telah dilakukan pada mereka,
perlengkapan yang digunakan dan kegiatan yang mungki akan terlibat
didalamnya.

Safety Officer bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan supervisor dan
kru, untuk mengamati kegiatan dan melaporkan kekurangan kepada supervisor
dan kepala departemen yang bersangkutan. Safety Officer akan menjaga dan
merawat pusat arsip penilaian risiko dan laporan monitoring. Bertanggung jawab
untuk memberikan bantuan dalam melakukan JSEA untuk personel.

5.1.2 Persyaratan Umum


Misalnya, kegiatan penilaian resiko di project dilaksanakan sebelum operasi di
project dimulai. Kemudian, penilaian resiko tersebut dapat digunakan sebagai dasar
untuk melakukan verifikasi JSEA untuk memastikan semua bahaya telah
diidentifikasi dan semua tindakan pencegahan yang dibutuhkan telah dilakukan.

Prosedur yang sudah ada juga dapat digunakan untuk melakukan JSEA

Jika JSEA menemukan risiko yang tidak dapat diterima, maka perlu dilakukan
penilaian resiko terhadap peralatan dan lingkungan untuk mengurangi resiko
ALARP.

Untuk pekerjaan yang tidak terlibat dalam Project, jika menyimpang dari prosedur
yang ada, maka penjelasan pekerjaan secara bertahap harus dikumpulkan dan
digunakan untuk dasar melakukan JSEA.

JSEA dibutuhkan untuk semua kegiatan belum termasuk dalam JSEA yang sudah
ada atau di dalam prosedur baku yang tertulis.

Review JSEA review dibutuhkan jika ada perubahan dalam lingkungan kerja dan

belum termasuk dalam JSEA yang sudah ada, danjika terjadi nearmiss atau

insiden.

AIK-PR-QHSSE-19 Rev. 0 6
PROSEDUR JOB SAFETY ENVIRONMENTAL ANALISYS (JSA) SOP

Perubahan pada prosedur di perusahaan atau project harus dilakukan sesuai

dengan prosedur perubahan manajemen.

5.1.3 Metode Job Safety Environmental Analysis


Orang yang terlibat di dalam Job Safety Environmental Analysis antara lain:

• Supervisor pekerjaan;
• Orang yang akan melakukan pekerjaan;
• Orang yang mungkin terkena pengarus dari pekerjaan;
• Orang lain yang bekerja dekat dengan pekerjaan .

Bantuan juga diberika oleh:

• Kepala Departemen dan Supervisor langsung;


• Engineers;
• Personel Electrical / Mechanical;
• Safety Officer.

Job Safety Environmental Analysis membutuhkan beberapa hal berikut ini:

• Menentukan tugas;
• Membuat tahapan tugas secara berurutan;
• Analisis tahap kerja untuk identifikasi bahaya;
• Dokumen bagaimana bahaya akan dikendalikan;
• Identifikasi orang yang bertanggung jawab untuk pengendalian bahaya.

5.1.4 Identifikasi Bahaya


Identifikasi pekerjaan dibawah ini sebaiknya dilakukan, semua bahaya yang relevan

pada setiap tugas harus diidentifikasi dan disebutkan di form laporan JSEA Bahaya

termasuk:

• Bahaya Fisik (access, ketinggian, muatan overhead, listrik, kebisingan,


getaran);
• Mekanisme cidera (terpukul, tersentuh, terjepit, terpeleset, terjatuh);
• Faktor Lingkungan (pencahayaan,panas, dingin, polusi);
• Faktor Personel (kompetensi, training, kesehatan, kelelahan);

Indikator bahaya dapat diperoleh dari daftar berikut ini:

• Apakah ada prosedur tertulis/instruksi kerja untuk melakukan pekerjaan?;


• Apakah prosedur/instruksi kerja sudah lengkap?;
• Apakah operasi sudah dikenal?
• Apakah kualifikasi personel/jumlah personel sudah sesuai?

AIK-PR-QHSSE-19 Rev. 0 7
PROSEDUR JOB SAFETY ENVIRONMENTAL ANALISYS (JSA) SOP

• Apakah pernah terjadi cidera/near-miss sebelumnya pada pekerjaan yang


bersangkutan?
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara bersamaan;
• Alat Pelindung Diri;
• Sistem Keselamatan;
• Pencegahan Kebakaran dan Peralatannya
• Safety/fire guard;
• Gas/cairan inflammable;
• Cairan/gas beracun;
• Bahan kimia yang membahayakan kesehatan (lihat MSDS)
• Operasi pengangkatan/peralatan;
• Bekerja di ketinggian;
• Objek yang berjatuhan;
• Peralatan yang berputar, perlindungan;
• Listrik;
• Perlindungan untuk permesinan;
• Tekanan;
• Suhu;
• Bahaya Radiasi;
• Kebisingan;
• Pencahayaan;
• Ventilasi;
• Peralatan;
• Tanda gambar, rambu-rambu, penghalang
• Housekeeping.

5.1.5 Pengendalian Bahaya


Bahaya yang telah diidentifikasi harus dilakukan penilaian resiko untuk mengurangi

resiko sampai ALARP sesuai dengan prosedur diatas dengan cara:

• Menghilangkan tugas;
• Mengganti atau menggunakan metode lainnya;
• Perencanaan teknik terhadap bahaya/pekerjaan;
• Penjadwalan kembali pekerjaan untuk mengurangi waktu pajanan bahaya;
• Menggunakan Alat Pelindung Diri;

JSEA harus diketahui dan menetapkan tanggung jawab untuk setiap

pengendalian kepada individu atau kelompok.

5.1.6 Implementasi JSEA


Sebelum melakukan pekerjaan yang telah dilakukan JSEA, dilakukan rapat dengan

personel yang berhubungan dengan JSEA pekerjaan yang akan direview, dan

AIK-PR-QHSSE-19 Rev. 0 8
PROSEDUR JOB SAFETY ENVIRONMENTAL ANALISYS (JSA) SOP

semua pengendalian yang dibutuhkan akan didiskusikan dan diverifikasi untuk

diimplementasikan.

Personel baru atau personel yang akan memulai pekerjaan yang menggunakan

JSEA harus menanda tangani JSEA untuk mengkonfirmasi bahwa telah mengerti

dan menerima persyaratan tugas dan sistem kerja yang aman.

Untuk kegiatan ijin kerja, JSEA yang sudah terisi dengan lengkap harus dilampirkan

pada Work Permit dan sesuai dengan prosedur Ijin Kerja (lihat prosedur PS.HSE.10,

Work Permit System).

5.1.7 Catatan
Semua JSEA didokumentasikan dengan menggunakan form terlampir pada

lampiran 6.1 dan harus diberi nomer urut.

JSEA digunakan sebagai acuan saat menyiapkan prosedur baru dan saat

melakukan operasi/kegiatan yang sejenis. File JSEA akan direview saat

pelaksanaan audit.

JSEA akan disimpan dibawah pengawasan Safety Officer.

6. KONDISI KHUSUS
6.1 Tidak ada.

7. REKAMAN
7.1 Form Job Safety Environmental Analysis (JSEA) AIK-FM-QHSSE-39

8. LAMPIRAN
8.1 Tidak ada.

AIK-PR-QHSSE-19 Rev. 0 9

Anda mungkin juga menyukai