Disusun Oleh :
Muhammad Mukzon Rofiqi
(10111710013079)
Dosen Pengajar :
Ir. Akhmad Yusuf Zuhdy, PG.DipL.Plg.MRE
Konteks variabel :
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu pada
lingkup pekerjaan jasa konstruksi khususnya dalam
mengidentifikasi potensi bahaya, yang dilanjutkan dengan penilaian
dan mengendalikan resiko bahaya K3 Konstruksi.
1.2 Unit kompetensi ini dilaksanakan dengan tujuan memenuhi
kompetensi sebagai Ahli Muda K3 Konstruksi dalam
mengidentifikasi potensi bahaya K3 Konstruksi, dengan tugas
utamanya antara lain:
1.2.1 Mengidentifikasi potensi bahaya di lingkungan kerja
konstruksi.
1.2.2 Melakukan Penilaian Resiko Bahaya di lingkungan kerja
konstruksi;
1.2.3 Melakukan Pengendalian Resiko bahaya di lingkungan kerja
konstruksi.
1
PROGRAM SARJANA TERAPAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2
PROGRAM SARJANA TERAPAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Area kerja merupakan lingkungan yang bersifat dinamis. Oleh karena itu, diperlukan
melakukan riset penilaian risiko secara teratur – setidaknya tiga bulan sekali. Ketepatan dan
keteraturan pelaksanaan evaluasi penilaian risiko menjadi dua hal yang sangat penting dalam
menentukan proses selanjutnya, yaitu pengendalian risiko.
Setiap perubahan yang diberlakukan di area kerja (seperti penataan ulang atau
perubahan tatanan kerja) harus masuk ke dalam daftar evaluasi sehingga setiap kemungkinan
risiko yang dapat ditimbulkan dari perubahan tersebut dapat dikenali.
Terhadap perubahan-perubahan apa sajakah yang harus menyertakan evaluasi
penilaian risiko?
1. Berdasarkan atas imbauan atau pemberitahuan dari pihak keselamatan dan
kesehatan kerja industri terkait pratik kerja, produk, prosedur, teknik, dan/atau
peralatan.
2. Perubahan prosedur operasi internal.
3. Pengadaan peralaan atau mesin industri baru.
4. Perombakan lingkungan kerja, seperti perubahan alokasi kerja, tata letak ruang
kerja, penempatan ulang barang-barang, kondisi kerja yang baru, atau pergantian
mitra industri.
5. Perubahan-perubahan yang dibuat berdasaran masukan para pekerja, pelanggan,
atau pihak managemen.
Proses evaluasi penilaian risiko tidak hanya cukup dilakukan satu kali. Akan tetapi,
suatu perencanaan matang dan tertata akan proses evaluasi penilaian risiko di suatu
area kerja akan sangat berguna untuk merencanakan dan melaksanakan pengendalian
risiko.