TINJAUAN TEORI
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Keselamatan dan kesehatan kerja
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur,
proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang selamat, aman,
efisien dan produktif.( Permen PU 09 2008 )
UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 86 yang berisi
“pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja” . Jadi setiap pekerja harus
mendapatkan program ataupun ikut partisipasi untuk keselamatan maupun
kesehatan mereka yang didapat dari program perusahaan. Agar setiap
pekerja aman dalam setiap melakukan pekerjaan walaupun bekerja di
tempat yang memiliki risiko yang tinggi.
2.1.2 Kecelakaan kerja
kerugian terhadap proses penting tetapi dalam pelaksanaannya terdapat
banyak faktor penghambat dan resiko kerja. Dimana kurangnya
penerapan sistem ini akan mengakibatkan hal buruk seperti resiko
kecelakaan kerja yang berimbas juga terhadap kerugian perusahaan
dengan meningkatnya biaya akibat kecelakaan kerja ringan maupun
berat (Tannya et al., 2017)
2.1.3 Prinsip Identifikasi Potensibahaya
Zero accident merupakan faktor kunci dalam pengelolaan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berbagai metode K3
diterapkan di perusahaan jasa dan manufaktur guna menghilangkan
dan meminmalisir risiko pekerjaan. PT Shell Indonesia merupakan
salah satu perusahaan multinasional yang menerapkan prinsip zero
5
6
KEKERAPAN KEPARAHAN
I. Memonitor kinerja;
J. Memeriksa kembali dan merevisi.
1. Memilih pekerjaan
1. SDM 1. Perencanaan
2. Metode (kebijakan Ini hasil yg
2. Pelaksanaan diharapkan apa dr
dan SOP)
3. Monitoring dan evaluasi
3. Sarana dan program ini??
prasarana
27