Disusun oleh :
GOLONGAN A / Kelompok 1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum :
1. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerjadan
menganalisis pengukuran hasil usaha keselamatan dan kesehatan kerja
berdasarkan banyaknya insiden yang terjadi pada alat mesin pertanian.
2. Menganalisis pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja pada alat mesin
pertanian.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan
kerjadan menganalisis pengukuran hasil usaha keselamatan dan kesehatan
kerja berdasarkan banyaknya insiden yang terjadi pada alat mesin pertanian.
2. Untuk dapat menganalisis pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja pada
alat mesin pertanian.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
4.2.1 Desikator
Tahap pekerjaan dalam pengooperasian desikator : menyiapkan tempat
untuk desikator, membuka tutup desikator, memasukkan bahan akan didinginkan,
menutup tutup desikator. Penempatan desikator pada meja yang tidak permanen
dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti tersenggol kemudian desikator
menimpa kaki pekerja, oeh karena itu peletakan desikator harus pada meja
permanen agar tidak mudah tergoyang dan tersenggol. Selain akibat kerja
menimpa kaki pekerja juga akan terjadi kerusakan pada desikator yang harganya
lumayan mahal sehingga menyebabkan resiko kerugian yang cukup tinggi.
Dalam hal ini yang bertanggung jawab Pekerja, HSE department dan Supervisior
4.2.2 Penempatan oli pada dirijen plastic
Tahap pekerjaan : Mencari tempat yang sesuai dengan penyimpanan oli ,
menutup tutup oli dengan rapat. Oli merupakan bahan yang dibutuhkan oleh
mesin seperti traktor, namun apabila oli tersebut diletakkan pada posisi yang tidak
sesuai apalagi tercecer di lantai maka hal tersebut akan menjadi resiko kecelakaan
kerja misalnya terpeleset dan dapat menyebabkan kecelakaan yang cukup serius
seperti tulang ekor patah. Oleh karena itu oli oli yang tercecer di lantai tersebut
harus segera dibersihkan agar tidak ada korban yang mersakan akibat dari oli
tersebut, misalkan di lap menggunakan kain atau di pel agar oli tersebut hilang.
Apabila penempatan tidak sesuai akan terkena tending pekerja menyebabkan
lantai licin sehingga pekerja mudah terjatuh atau terpeleset. Dalam pemilihan
bahan penyimpanan tidak sesuai akan mudah menyebabkan memuai sehingga
akan meledak dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti lantai licin sehingga
menyebabkan pekerja terpeleset atau terjatuh. Selain akibat kerja pekerja terjatuh
atau terpeleset juga akan terjadi resiko kerugian untuk membeli oli kembali.
Dalam hal ini yang bertanggung jawab Pekerja dan Supervisior.
4.2.3 Blower
Tahap pekerjaan : menghubungkan ke stopkontak dan mengatur kecepatan
blower. Dalam melaksanakan pekerjan ini terlebih dahulu melihat kondisi alat,
kabel yang berkarat dan tidak tertutup dapat menimbulkan kecelakaan kerja
seperti tersetrum aliran listrik hal ini dapat membahayakan manusia yang bekerja
di sekitar tersebut. Lebih parahnya lagi bahaya yang ditimbulkan oleh alat ini
terutama pada listrik yakni terjadi percikan api yang memicu kebakaran, oleh
karena itu tindakan yang tepat dibutuhkan dalam menangani resiko kecelakaan ini
seperti mengganti kabel yang telah tidak tertutup sehingga aman digunakan.
Dalam hal ini yang bertanggung jawab Pekerja, HSE department dan Supervisior
4.2.4 Hand traktor
Tahap pekerjaan : Pengecekan oli dan bahan bakar, menghidupkan mesin
penggerak, memasang singkal untuk mencacah tanah. Sebelum menghidupkan
mesin pengecekaan oli dan bahan bakar sangat penting dilakukan. Standart
operasional proseedur (SOP) merupakan suatu hal yang wajib dan perlu di
lengkapi pada setiap mesin-mesin baik itu ketika mesin dalam keadaan mati atau
tidak beroperasi ataupun saat beroperasi karena dikhawatirkan orang-orang yang
belum mengenal mesin tersebut menyentuh hal hal yang dapat membahayakan
dirinya ataupun membahayakan bagi mesin tersebut seperti terjadi kerusakan pada
mesin ataupun kecelakaan pada manusia . kemudian juga diidentifikasi pada
mesin ini tuas masih dalam keadaan on atau tidak pada netral sehingga beresiko
nantinya pada saat menghidupkan mesin. Dalam hal ini yang bertanggung jawab
Pekerja, HSE department dan Supervisior
4.2.8 Compresor
Tahap pekerjaan : Mengetahui SOP (standar Operasional kerja),
menempatkan pada bidang yang datar, memastikan tabung compressor terisi.
Standart operasional proseedur (SOP) merupakan suatu hal yang wajib dan perlu
di lengkapi pada setiap mesin-mesin baik itu ketika mesin dalam keadaan mati
atau tidak beroperasi ataupun saat beroperasi karena dikhawatirkan orang-orang
yang belum mengenal mesin tersebut menyentuh hal hal yang dapat
membahayakan dirinya ataupun membahayakan bagi mesin tersebut seperti terjadi
kerusakan pada mesin ataupun kecelakaan pada manusia . kemudian juga
diidentifikasi pada mesin memastikan tabung compressor terisi. Dalam hal ini
yang bertanggung jawab Pekerja, HSE department dan Supervisior
4.2.9 Tangga
Tahap pekerjaan : Peletakan Tangga Pada posisi yang tidak Tepat. Tangga
memang dibuthkan ketika akan menggapai suatu hal yang tinggi, namun
peletakannya ketika tidak diguanakan juga harus tepat dan sesuai karena jika tidak
resiko yang mungkin akan timbul yakni pekerja akan tertimpa tanga yang akan
menyebabkan cedera yang cukup serius jika bagian yang terjatuhi adalah bagian
kepala serta tidak menggunakan pelindung kepala. Oleh karena itu safety harus
selalu diguanakan ketika bekerja dan dalam hal ini adalah helm keselamatan kerja.
Dalam hal ini yang bertanggung jawab Pekerja dan Supervisior
4.2.10 Atap
Tahap pekerjaan : Pengecekan atap secara berskala. Bahaya kejatuhan atap
(Atap mulai Ambles). Bahaya ini disebabkan karena atap di bagian depan lab
alsin sudah ambles dan harus diperbaiki karena para mahasiswa maupun pengajar
terus berlalu lalang di daerah tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kecelakaan
yang cukup serius apabila atap tersebut mengenai salah satu orang baik itu
mahasiswa ataupun dosen pengajar. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan yang
cepat agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan nantinya. Dalam hal ini
yang bertanggung jawab Pekerja dan Supervisior
4.2.11 Lantai
Tahap pekerjaan : Membuatan lantai , membersihkan lantai.Lantai Tidak
Rata (Bahaya Tersandung) dan apabila tidak dilakukan pembersihan secara rutin
akan mengakibatkan lantai licin. Dengan kondisi lantai yang tidak rata dan licin
hal ini dapat menyebabkan kecelakaan seperti tersandung, dan objek yang
merasakan akibatnya adalah manusia itu sendiri. Walaupun resiko kecelakaan
kerja ini dibilang tidak begitu serius namun hal ini dapat menyebabkan ketidak
nyamanan saat kerja di lab alat mesin sehingga dibutuhkan langkah yang tepat
yakni dengan meratakan lantai agar tidak terjadi kecelakaan tersandung baik itu
mahasiswa maupun dosen pengajar. Dalam hal ini yang bertanggung jawab
Pekerja dan Supervisior
4.2.12 Penataan ruangan
Tahap pekerjaan : Penataan ruangan dengan rapi. Penataan Lab. Yang
kurang memadai. Dalam gudang atau tempat penyimpanan alat-alat pertanian
khsususnya traktor harus di letakkan dengan keadaan rapi dan tertata dengan baik
agar tidak merusak traktor tersebut dan mudah dalam melakukan perawatan alat,
jka penataan alat traktor tidak tertata dengan rapi apalagi dengan ruang yang
sempit maka resiko kecelakaan kerja akan semakin tinggi seperti pegawai yang
melakukan perawatan pada traktor dapat tersangkut pada rotary yang dapat
menyebabkan kecelakaan ringan atau cidera yang ringan, namun walaupun ringan
hal tersebut harus segera di lakukan kegiatan penangan seperti memberikan ruang
yang cukup antar traktor agar kecelakaan kerja dapat di hindari. . Dalam hal ini
yang bertanggung jawab Pekerja dan Supervisior.
4.2.14 Rotary
Tahap pekerjaan : Peletakan rotary yang kurang tepat. Rotary merupakan
salah satu bagian pada traktor yang berfungsi untuk menghaluskan tanah, namun
apabila sedang tidak beroperasi atau pada saat digudang rotary ini harus
diletakkan pada posisi yang sesuai atau tempat yang sesuai agar tidak
menimbulkan resiko yang dapat menyebabkan kecelakaan bagi manusia,
peletakan rotari yang kurang tepat di lab alsin dapat menyebabkan pekerja atau
mahasiswa dapat tersandung ketika melakukan praktikum di lab alsin tersebut,
oleh karena itu rotary harus diletakkan pada posisi yang aman dan tidak
menimbulkan resiko kecelkaan seprti diletakkan pada tempat khsusu yang tidak
sering dilewati mahasiswa. Dalam hal ini yang bertanggung jawab Pekerja dan
Supervisior.
4.2.16 Selang
Tahap pekerjaan : Menempatkan selang dengan sesuai. Kecelakaan yang
ditimbulkan dengan peletakan selang yang tidak teratur adalah bahaya tersandung,
yang dapat menyebabkan kecelakaan ringan seperti tangan berdarah maupun lutut,
oleh karena itu peletakan selang harus tertata artinya setelah menggunakan selang
diletakkan kembali pada tempat yang sesuai dan digulung agar tidak tercecer dan
berbahaya bagi semua manusia. Dalam hal ini yang bertanggung jawab Pekerja
dan Supervisior.
4.2.17 Stop kontak
Tahap pekerjaan : Peletakan Stop kontak yang kurang tepat. Stop kontak
memang sangat diperukan dalam kegiatan sehari hari untuk mengisi daya listrik
baik itu handphone, laptop dan lain sebgainya, namun peletakan stop kontak yang
tidak tepat juga dapat menyebabkan resiko kerja yakni tersetrum yang dapat
menyebabkan kecelakaan yang cukup serius jika tidak ditangani dengan tepat,
oleh karena tu diharapkan dengan ini peletakan stop kontak harus lebih tertata
sehingga tidak ada kejadian yang nantinya tidak diinginkan. Dalam hal ini yang
bertanggung jawab Pekerja dan Supervisior.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan disimpulkan bahwasanya :
1. Resiko bahaya kecelakaan ditempat kerja sangat banyak sekali dan beragam,
baik itu disebabkan oleh alat, bahan kimia ataupun oleh orangnya sendiri atau
manusianya sendiri yang mengoperasikan tidak sesuai dengan SOP yang telah
diberikan.
2. Kecelakaan akibat kerja dapat dihindari dengan melakukan identifikasi terlebih
dahulu terhadap lingkungan sekitar sehingga tau dan paham apa yang harus
dikerjakan dan dilakukan agar tidak terjadi kecelakaan akibat kerja. Identifikasi
untuk menangulangi kondisi bahaya sebelum kontak dengan pembuatan JSA.
JSA atau sering disebut Analisa Keselamatan Pekerjaan merupakan salah satu
sistem penilaian resiko dan identifikasi bahaya yang dalam pelaksanaan
ditekankan pada identifikasi bahaya yang muncul pada tiap-tiap tahapan
pekerjaan/tugas yang dilakukan tenaga kerja. Job Safety Analysis merupakan
salah satu usaha dalam menganalisa tugas dan prosedur yang ada di suatu
industri
5.2 Saran
Dengan mengetahui adanya kecelakaan kerja diharapkan mahasiswa lebih
hati hati dalam melakukan suatu kegiatan agar tidak menimbulkan kecelakaan
kerja yang merugikan diri sendiri maupun orang lain dan gunakanlah safety serta
bekerja sesuai dengan SOP yang telah berlaku dan ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
PT. Adi Satria Abadi, 2007. Peningkatan Produktifitas Industri. Yogyakarta : PT.
Adi Satria Abadi