Disusun Oleh :
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah azza wa jalla karena berkat
rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kunjungan Industri dengan judul “Teknologi Pengolahan Sawit”. Sholawat dan
salam semoga selalu di limpahkan kepada Nabi Muhammad saw beserta para
sahabat dan keluarganya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah membimbing dalam kunjungan industri kami, memberi pengarahan dan juga
penjelasan. Selanjutnya, terima kasih penulis ucapkan kepada asisten dosen, dan
teman-teman mata kuliah Teknologi Pengolahan Sawit serta pihak PT. Tunggal
Perkasa Plantation yang telah memberikan wawasan , informasi dan juga
pengetahuan mengenai proses pengolahan sawit.
Adapun tujuan penulisan Laporan Kunjungan Industri ini adalah sebagai
sebuah tugas akhir mata kuliah Teknologi Pengolahan Sawit. Laporan ini dibuat
berdasarkan data-data yang telah didapat ketika melakukan kunjungan, buku-buku
pedoman dan materi dari dosen pembimbing.
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam laporan ini. kririk dan saran
dari pembaca sangat diharapkan demi perbaikan dalam laporan selanjutnya. Atas
perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih .
(1607112225)
i
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Prospek perkembangan industri sawit saat ini sangat pesat, karena terjadi
peningkatan jumlah produksi sawit akibat meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Seiring dengan perkembangan tersebut dibutuhkan pula pengembangan teknologi
dalam menghasilkan produk sawit yang bermanfaat dan berkualitas tinggi. Di Era
persaingan pasar global, kualitas Sumber Daya Manusia merupakan potensi dasar
untuk menciptakan keunggulan produk sesuai dengan permintaan pasar. Guna
meningkatkan kompetensi dan keahlian dalam menghadapi persaingan yang
semakin ketat diperlukan pengalaman mengenai dunia kerja yang berhubungan
dengan keahlian yang kita miliki. Bagi seorang mahasiswa, kunjungan industri
merupakan salah satu sarana untuk mengetahui kondisi dunia kerja. Sebagai
upaya peningkatan SDM dalam perkembangan Industri Sawit, mahasiswa Teknik
Kimia Universitas Riau melakukan kunjungan industri ke PT. Tunggal Perkasa
Plantations.
1
Dengan adanya kunjungan industri ini diharapkan mahasiswa dapat
mengetahui lebih luas mengenai teknologi pengolahan sawit sehingga dapat
mengikuti perkembangan Industri sawit yang semakin pesat dan dapat
mengembangkan teknolologi-teknologi pengolahan sawit yang ramah bagi
lingkungaan dan masyarakat khususnya di Riau.
2
BAB II
PROSES PRODUKSI
3
2. Loading Ramp
PT. Tunggal Perksa Plantation memiliki lima unit Loading ramp
berkapasitas berbeda, yakni empat Loading ramp berkapasitas 150 ton dan satu
Loading ramp lagi berkapasitas 80 ton. Di sini menggunakan Tipping dump yang
berfungsi sebagai tempat truck yang tidak memiliki alat dump dan sebagai tempat
penyortiran TBS yang telah ditimbang pada jembatan timbang dengan system
FIFO (First In First Out) dan tempat penyimpanan sementara TBS.
Proses penyortiran ini berguna agar TBS yang akan di olah sesuai dengan
kebijakan dari perusahaan. Penyortiran buah ini sangat penting, karena buah yang
tidak baik akan menghasilkan hasil produksi yang tidak baik pula pada proses-
proses berikutnya. Buah yang diolah oleh pabrik PT. Tunggal Perkasa Plantation
berasal dari varietas tenera. Buah yang diterima adalah buah yang memiliki biji
yang kecil dan daging buah yang besar agar didapati hasil minyak yang banyak
pula. Selain itu, buah yang matang ditandai dengan adanya berondolan yang lepas
yaitu sebanyak 2-6 butir per Kg TBS. Terdapat beberapa varietas sawit diantarnya
dura, pisifera dan tenera. PT. Tunggal Perkasa Plantation tidak menerima buah
yang memiliki tagkai panjang, buah mentah serta buah busuk.
4
2.1.2 Stasiun Perebusan (Sterilizer Station)
Perebusan di PT. Tunggal Perkasa Plantation ini dilakukan dengan
menggunakan Horizontal Sterilizer. Kebanyakan pabrik biasanya menggunakan
Horizontal Sterilizer, karena lebih hemat biaya serta prosesnya lebih mudah di
bandingkan vertical sterilizer, tetapi ada beberapa pabrik yang menggunakan
vertical sterilizer. Perbedaan terletak pada pengumpanannya, Horizontal Sterilizer
menggunakan pengumpanan Hidraulic, sedangkan pengumpanan pada vertical
sterilizer menggunakan conveyor yang akan memakai biaya banyak untuk
memakai teknologi ini dan apabila terjadi kerusakan akan susah di perbaiki. Satu
unit sterilizer di PT.Tunggal Perkasa Plantation berkapasitas 30 ton, Di dalam
satu unit sterilizer memiliki dua lori, Di dalam satu lori berkapasitas 15 ton.
5
4. Membantu pengeringan inti, mengurangi kadar air dalam buah dan
mempermudah proses selanjutnya.
6
digester berjalan secara kontiniu dengan suhu pemanasan 90-95oC karena pada
suhu ini minyak telah mencair dan yang masih dalam bentuk emulsi pecah
menjadi minyak. Minyak yang dihasilkan dari digester dikirim ke screw press
untuk diproses lebih lanjut.
2. Screw Press
PT. Tunggal Perkasa Plantation memiliki Screw press sebanyak 8 unit
dimana empat unit berkapasitas 20 ton dan empat unit berkapasitas 10 ton, unit ini
juga difungsikan secara bergantian dimana tidak semua unit di fungsikan secara
bersamaan, Screw press berfungsi untuk mengekstraksi secara mekanik minyak
yang terdapat dalam daging buah. Cara kerjanya, brondolan/buah rebus yang
sudah dilumatkan dalam digester masuk kedalam mesin press untuk dilakukan
pengepresan. Tekanan pengempaan diatur oleh dua buah cone yang berada di
ujung pengempa yang dapat digerakkan maju mundur. Untuk mencegah
banyaknya nut yang pecah, maka ada yang namanya tekanan maksimum sebagai
batas supaya nut yang pecah tidak banyak, Pengepresan akan menghasilkan crude
oil, nut dan fiber (cake).
7
1. Sand Trap Tank
Sand trap tank berfungsi untuk mengendapkan pasir yang terdapat dalam
minyak mentah berdasarkan gaya gravitasi dalam sebuah tangki berkapasitas. Hal-
hal yang harus di perhatikan adalah Suhunya harus 90-95 oC, Drain pasir, dan cuci
tanki setiap 4 bulan. Pasir yang memiliki massa jenis lebih besar akan terendap
didasar tangki dan minyak akan berada diatasnya. Minyak selanjutnya dialirkan
secara over flow menuju vibrating screen.
8
3. Clarifier Tank
Clarifier tank merupakan tempat pengendapan partikel-partikel yang lebih
halus yang lolos pada vibrating screen secara Gravitasi. Pada crude oil tank ini
minyak dipanaskan dengan steam melalui sistem pipa pemanas. Selanjutnya
minyak akan dipompakan ke CCT (Continous Clarifier Tank). Under flow yang
berupa partikel endapan akan dialirkan ke sludge pit.
9
6. Purifier
Purifier merupakan alat untuk memurnikan minyak dari Clean Oil Tank
dengan gaya sentrifugal. Kotoran dan air yang memiliki densitas yang besar akan
berada pada bagian yang luar (dinding bowl), sedangkan minyak yang
mempunyai densitas lebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar melalui sudu-
sudu untuk dialirkan ke floating tank. Kotoran dan air yang melekat pada dinding
di-blowdown ke saluran pembuangan untuk dibawa ke Fat Pit.
7. Floating Tank
Floating Tank berfungsi sebagai pengatur banyaknya minyak yang akan
diumpankan ke Vacum Dryer dan juga mencegah udara masuk ke pipa Vacum
Dryer.
8. Vacum dryer
Minyak yang keluar dari purifier masih mengandung air, maka untuk
mengurangi kadar air tersebut, minyak dipompakan ke vacuum dryer. Di sini
minyak diumpankan menggunakan nozzle sehingga campuran minyak dan air
tersebut akan pecah. Hal ini akan mempermudah pemisahan air dalam minyak,
dimana minyak yang memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akan turun ke
bawah, keluar melalui Float Valve dan kemudian dipompakan ke Storage Tank.
10
9. Sludge Tank
Fungsi dari Sludge Tank adalah tempat sementara sludge (bagian dari
minyak kasar yang terdiri dari padatan dan zat cair) sebelum diolah oleh sludge
seperator. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan sistem injeksi untuk
mendapatkan temperatur yang diinginkan yaitu 90 – 95 oC.
10. Sand Cyclone
Fungsi dari Sand Cyclone adalah untuk menangkap pasir yang terkandung
dalam sludge dan untuk memudahkan proses-proses selanjutnya.
11
Gambar 2.11 Storage Tank
12
2. Depricarper
Fungsi dari Depericarper adalah untuk memisahkan fiber dengan nut dan
membawa fiber untuk menjadi bahan bakar boiler. Pada PT. Tunggal Perkasa
Plantation, Sistem kerja alat ini yaitu dengan hisapan Blower. Fungsi kerjanya
adalah tergantung pada berat massa, yang massanya lebih ringan (fiber )akan
terhisap oleh fan tan masuk ke conveyor bahan bakar, yang massanya lebih berat
(nut) akan masuk ke nut polishing drum.
Fungsi dari Nut Polishing Drum adalah membersihkan biji dari serabut-serabut
yang masih melekat, dan membawa nut dari depricarper ke nut transport,
memisahkan nut dari sampah dan memisahkan gradasi nut.
13
4. Riplle Mill
Fungsi dari riplle mill adalah untuk memecahkan nut. PT. Tunggal Perkasa
Plantation akan melakukan setting riplle mill apabila efisiensi <95%, Pada riplle
mill terdapat rotor yang berputar pada riplle plate bagian yang diam, sebelum
proses, operator di pabrik ini akan melakukan pengecekan keausan rotor bar dan
riplle plat secara visual Nut masuk diantara rotor dan Riplle Plate sehingga saling
berbenturan dan memecahkan cangkang dari nut.
14
8. Kernel Storage
Berfungsi untuk tempat penyimpanan Kernel produksi sebelum dikirim
keluar untuk dijual. Seorang Asisten Pengendali Proses di pabrik PT.Tunggal
Perkasa Plantation mengatakan bahwa ada hal yang harus diperhatikan di unit ini,
yaitu lakukan pembersihan sekali dalam 6 bulan, lakukan Kalibrasi stok Kernel
dengan meratakannya sebanyak satu kali dalam seminggu, serta hidupkan Blower
setiap hari agar Moisture tetap terjaga.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kunjungan industri ke PT.Tunggal Perkasa Plantation
dapat ditarik kesimpulan:
1. PT. Tunggal Perkasa Plantation dalam proses pengolahannya
menerapkan system FIFO (First In First Out).
2. PT. Tunggal Perkasa Plantation adalah anak cabang dari Astra Agro
Lestari Group.
3. PT. Tunggal Perkasa Plantation mengolah TBS menjadi 2 macam
produk yaitu crude palm oil (CPO) dan Kernel.
4. Pengolahan CPO melalui beberapa tahapan antara lain : penerimaan,
perebusan, penebahan, pengepressan dan pemurnian.
5. PT. Tunggal Perkasa Plantation adalah pabrik yang lebih banyak
mengolah buah inti atau buah hasil kebun sendiri
3.2 Kesan
1. Sambutan dari PT. Tunggal Perkasa Plantation sangat Ramah dan
Baik.
2. Dengan adanya kkunjungan industry ke PT. Tunggal Perkasa
Plantation, kami bisa mengetahui proses pengolahan TBS menjadi CPO
serta Kernel secara lansung, serta banyak menambah wawasan kami
dalam dunia industry.
16
DAFTAR PUSTAKA
17