Anda di halaman 1dari 2

PENGOLAHAN LIMBAH

Dalam rangka mengatasi permasalahan limbah cair di industri mie instant,


salah satu perusahaan di Indonesia menerapkan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan
Air Limbah).Sistem IPAL belum sepenuhnya dapat mengatasi pencemaran air,
karena air dari IPAL hanya digunakan untuk menyiram tanaman disekitar pabrik.
Padahal limbah industri mie masih harus diubah karakteristiknya sebelum dibuang
kelingkungan karena belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Tabel 1. effluent sesuai dengan baku mutu Kepmen LH no 51 Tahun 1995
NO PARAMETER

SATUAN

KADAR

BAKU MUTU

Ph

5-5,8

6-9

BOD

Mg/L

5700-7300

75

COD

Mg/L

7000-10000

200

PADATAN TERSUSPENSI

Mg/L

9440-10.280

100

MINYAK LEMAK

Mg/L

20

Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Lambung


Mangkurat Banjarbaru yang tergabung dari berbagai fakultas, mereka melakukan
penelitian pada limbah cair industri mie instant metode bak aerasi seed sludge.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut menyebutkan, bahwa jumlah urea
yang ditambahkan dalam metode seed sludge berpengaruh terhadap penurunan
kadar BOD dalam limbah cair mie instant. Konsentrasi urea optimum pada
pembuatan seed sludge yaitu sebesar 0,14 M, hasilnya bias dilihat setelah tiga
hari dengan penurunan sekitar nilai MLSS sebesar 2528,8 mg/l dan SV30
sebesar 60,5 % sedangkan nilai BOD3 sebesar 241,92 mg/l, DO sebesar 7,7027
mg/l.
Limbah padat diatasi dengan cara pemilihan jenis limbah, yaitu limbah plastik dan
limbah yang mudah terurai. Limbah plastik diserahkan kepada tempat
pembuangan sampah untuk dikelola menjadi plastik, sedangkan limbah ang
mudah terurai seperti potongan mie, dan mie yang kadaluarsa diserahkan ke pihak
ketiga yaitu ke pengolahan pakan ternak.
Limbah udara dapat diminimalkan dengan selalu mengecek emisi buangan dari
pabrik dengan perawatan secara berkala dan pengecekan uji emisi gas buang, agar
gas buang dari pabrik tidak melewati baku mutu yang berlaku.

IV.

POTENSI LIMBAH

Limbah padat dari industri mie instan seperti plastik dapat dimanfaatkan
untuk diolah kembali menjadi plastik, dan dibuat kerajinan tangan.sedangkan
potongan mie serta mie kadaluarsa dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan.
Limbah potongan-potongan mie ini memiliki kandungan sama dengan pakan ikan
yaitu banyak mengandung karbohidrat, maka dari itu limbah indusrti mie instan
perlu dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ikan. Selain itu, Nilai nutrisi yang
terkandung dalam limbah industr ini adalah kandungan lemaknya.Lemak dalam
limbah mie instan biasanya berasal dari minyak kelapa sawit, yang diduga
memiliki FFA rendah, karena untuk konsumsi manusia.Keunggulan limbah
industri mie dibandingkan dedak padi adalah kandungan serat
kasarnya.Kandungan asam amino limbah industri mie instan juga tidak jauh
berbeda dengan asam amino dalam terigu, sehingga diharapkan dapat digunakan
dalam pakan ikan sebanyak 10 -15%, atau menggantikan tepung terigu. Selain
pakan ikan, limbah padat mie instant ini juga disarankan untuk pakan ternak,
namun penggunaan limbah mie instant melebihi 30% dapat berpengaruh terhadap
berat karkas (berat ternak setelah dipotong) dari ternak
Limbah cair dari industri mie instan dimanfaatkan untuk menyiram
tanaman apabila kualitasnya sudah diperbaiki.Selain itu, Dapat pula dijadikan
sebagai bahan baku pengolahan sabun, karena karakteristik limbah cair mie yang
mengandung 55% minyak. Pembuatan sabun dari limbah cair ini sama dengan
pembuatan sabun dari minyak-minyak lainnya, dengan penambahan kaustik soda
dengan perbandingan 1;5 maka akan terbentuk sabun dengan dua bentuk fisik
yang berbeda warna.
Sumber
:
http://habibahsoraya.blogspot.co.id/2012/08/artikel-pengelolaanlimbah-mie-instant.html
Diakses pada : Jumat 23 September 2016 (01:20 WIB)

Anda mungkin juga menyukai