Di sususn oleh
1. Intan Rosita Maharani
(P27834113004)
2. Burhan Handono
(P27834113013)
3. Amalia Roswita
(P27834113022)
4. Fitriyati Mukhlishoh
(P27834113031)
(P27834113040)
(P27834113048)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mie instan merupakan jenis makanan yang bahan baku utamanya tepung terigu.
Mie instan dikemas menjadi makanan yang praktis dan ekonomis dalam dikonsumsi.
Oleh karena meningkatnya permintaan mie instan di pasaran, menjadikan industri mie
instan menghasilkan produksi yang lebih meningkat dari sebelumnya. Keberadaan
industri mie instan memberikan dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang
diberikan industri mie instan yaitu membuka lapangan pekerjaan, serta dapat
meningkatkan devisa negara sedangkan dampak negatifnya yakni menurunnya kualitas
lingkungan di sekitar industri mie instan akibat limbah yang dihasilkan dari proses
produksi. Setiap industri harus meminimalisasi tingkat pencemaran yang terjadi, dengan
pengelolaan dan pengolahan limbah yang baik serta pemantauan dampak limbah terhadap
lingkungan, yaitu dengan cara penyusunan dokumen UKL/UPL (Upaya Kelola
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan).
Jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi mie instan adalah limbah gas,
limbah cair dan limbah padat.
a. Limbah Gas
Merupakan limbah yang berasal dari asap pabrik dan ditimbulkan oleh proses
produksi yang ada di dalam ruangan (ruang produksi) dan di luar ruangan (cerobong
boiler). Limbah gas ini sangat berbahaya apabila sampai terhirup oleh manusia dan
mencemari udara. Jika terhirup oleh manusia akan mengganggu kesehatan pada
peredaran darah dan saluran pernafasan.
b. Limbah cair
Merupakan limbah yang dihasilkan oleh mesin proses produksi yaitu boiler dan
cleaning, dan limbah yang dihasilkan dari penggorengan berupa minyak goreng
kotor/bekas. Hasil buangan ini tidak beracun, namun kadar BOD (Biochemical
Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) yang terkandung dalam air
menjadi berkurang dan menyebabkan penurunan kualitas air.
Limbah cair mie instant terdiri dari limbah cair organik berbasis bahan baku olahan,
seperti tepung terigu (mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral) dan
minyak kelapa (mengandung asam lemak diantaranya laurat, palmitat, dan oleat) yang
terlarut dalam air limbah.
c. Limbah padat
Limbah padat dari mie instan tidak berbahaya, namun banyak bahan yang sulit terurai
di lingkungan terutama plastik yang dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar
seperti kemasan bahan baku dan kemasan produk dan limbah domestik, selain plastik
limbah padat yang dihasilkan juga seperti potongan adonan, mie yang kadaluarsa.
BAB II
PEMBAHASAN
1
NO
PARAMETER
SATUAN
BAKU MUTU
Ph
6-9
BOD
Mg/L
75
COD
Mg/L
200
PADATAN TERSUSPENSI
Mg/L
100
MINYAK LEMAK
Mg/L
20
Limbah ini nantinya diproses menjadi satu di tempat unit pengolahan limbah yang sudah
disediakan sehingga tidak mengotori lingkungan dan prosesnya pun sangat ramah
lingkungan. Pengolahan limbah cair pada produksi mie instan menggunakan 3 metode, yaitu
metode fisika, metode kimia, dan metode biologi. Berikut adalah diagram proses pengolahan
limbah cair industri mie instan :
Trapping
Equalisasi
UASB
Aerasi
Sedimentasi
Koagulasi
Klorinasi
Filtrasi
Penampungan
Keterangan Bagan:
Traping adalah usaha memisahkan antara limbah padat yang terikut dalam limbah
mengalir, limbah mengapung dan limbah cair.
Equalisasi adalah mengikat sumber limbah yang bermacam-macam yaitu unit produksi,
kantin, kamar kecil dan boiler.
Aerasi bertujuan untuk mendgradasi sisa polutan secara aerob.
Sedimentasi mengendapkan padatan tersuspensi yang terikat dalam proses aerasi.
Bak kontrol diuji apakah memenuhi syarat untuk kehidupan atau tidak dengan cara
memelihara ikan mas didalamnya.
Koagulasi dan sedimentasi penggumpalan dimaksudkan menggumpalkan padatan
tersuspensi dengan bantuan Alumunium Sulfat (Al2(SO4)3) yang disebut juga Filter
Alumunium.
Klorinasi untuk membunuh mikroba yang mungkin ada dalam air limbah maka
dimasukkan kaporit (CaCl(OCl) ke dalam air di bak klorinasi.
Penyaringan dan organosorb sisa endapan yang masih terikat dalam air yang telah
diklorinasi disaring dengan menggunakan sand filter dan arang aktif.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
A. KESIMPULAN
Terdapat 3 jenis limbah yang dihasilkan oleh proses produksi mie instan, yaitu limbah
cair, limbah padat, dan limbah gas.
Limbah cair terdiri dari limbah cair organic olahan dan minyak kelapa yang terlarut
dalam air limbah.
Pengolahan limbah cair produksi mie instan menggunakan tiga metode, yakni metode
fisika, metode kimia, dan metode biologi.
Sistem pengolahan limbah cair pada industri mie instan menganut sistem IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah).
B. SARAN
Pengolahan limbah industri mie instan yang dihasilkan harus sesuai dengan baku
mutu yang telah ditetapkan dalam peraturan Kepmen LH no 51 Tahun 1995.