Oleh :
SEPTRIANI (201710220311032)
INTAN RIDAR SEPTIANTARI (201710220311015)
SILFI ERNAYANTI (201710220311030)
MELINDA ANGGITA PUTRI (201710220311024)
2019
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Pelaksanaan praktek kerja lapang secara umum memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Memenuhi persyaratan dalam menempuh pendidikan strata 1 di Program Studi
Teknologi Pangan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah
Malang.
2. Mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan
dengan realitas yang ada di lapangan.
3. Menambah wawasan dan mengembangkan pola berfikir kritis dalam memecahkan
masalah yang berkaitan dengan permasalahan dalam suatu proses produksi
4. Mempersiapkan mental mahasiswa yang professional dan berkompeten dalam
menghadapi dunia kerja.
Pelaksanaan praktek kerja lapang secara khusus memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Mengamati tahapan proses tepung terigu hingga menjadi mie instan dalam skala
industri.
2. Memahami aspek-aspek atau faktor-faktor penting dalam proses pembuatan mie
instan sesuai SNI dan memenuhi syarat mutu mie instan.
3. Mengamati hal-hal yang berkaitan dengan kualitas dan pengendalian mutu proses
pembuatan mie instan.
4. Melatih mahasiswa untuk menganalisa dan memecahkan permasalahan yang terjadi
dalam pembuatan mie instan.
2
1.3 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk
memperkenalkan dan memberikan gambaran nyata dunia kerja dalam industri pangan.
Mahasiswa dapat mengetahui proses pengolahan mie instan dalam skala industri, serta
mempelajari aspek pengawasan mutu, sanitasi pada proses produksi mie instan di PT.
Jakarana Tama, Bogor. Kemudian PKL ini diharapkan dapat memberi masukan terkait
proses pengolahan mie instan di PT. Jakarana Tama, Bogor.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mie
Bahan baku (raw material) yang digunakan dalam pembuatan mie instan terdiri dari
tiga bagian, yaitu bahan baku utama, bahan baku tambahan, dan bahan baku penunjang.
Bahan baku utama dalam pembuatan mie yaitu tepung terigu, ditambahkan air, garam
dan telur (Pratitasari, 2007).
a. Tepung Terigu
Tepung terigu berasal dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Tepung
terigu berfungsi untuk membentuk struktur mie serta sebagai sumber protein dan
sumber karbohidrat. Kandungan utama tepung terigu yang berperan dalam pembuatan
mie adalah gluten, yaitu protein yang terbentuk dari glutenin dan gliadin saat
dicampurkan dengan air. Gluten inilah yang membuat tekstur mie menjadi kenyal dan
tidak mudah putus. Semakin tinggi kadar gluten, maka akan semakin tinggi pula tingkat
kekenyalan mie dan ketahanan saat proses penarikan (Winarno 1992). Tepung terigu
yang biasa digunakan dalam pembuatan mie adalah jenis terigu kuat (kadar protein 11-
13 %) karena memiliki kandungan protein gliadin dan glutenin yang paling tinggi
sehingga dapat menghasilkan adonan yang elastis dan tidak mudah putus.
b. Air
Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dan karbohidrat, melarutkan garam,
dan membentuk sifat kenyal gluten. Pati dan gluten akan mengembang dengan adanya
air. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH 6-9. Hal ini disebabkan absorpsi air
makin meningkat dengan naiknya pH. Makin banyak air yang diserap, mie akan
menjadi tidak mudah patah (Winarno 1992). Persyaratan air yang digunakan dalam
pembuatan mie harus memenuhi persyaratan air minum, yaitu tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa (Astawan 2008). Jumlah air yang ditambahkan ke dalam
adonan mie sebesar 28-38 %. Jika kurang dari 28 %, adonan mie akan menjadi rapuh
5
dan sulit dicetak. Jika lebih dari 38 %, adonan mie akan menjadi sangat lengket
(Suyanti 2008). Jumlah penambahan air ke dalam adonan bergantung pada kualitas dan
jenis terigu yang digunakan. Menurut Sunaryo (1985), suhu adonan yang disarankan
untuk pembuatan mie adalah sebesar 24-40 0 C untuk mengaktifkan enzim amilase
yang akan memecah pati menjadi dekstrin dan protease yang akan memecah gluten.
c. Telur
Telur dalam pembuatan produk olahan pangan mie dapat berfungsi membentuk
warna dan flavor yang khas pada mie, memperbaiki cita rasa dan kesegaran mie
membantu pembentukan adonan yang kalis, meningkatkan nilai gizi serta kelembutan
produk. Telur berfungsi memunculkan warna khas kuning khas mie pada umumnya.
pada proses pembuatan mie telur juga berfungsi sebagai sumber protein dan air pada
pembuatan adonan mie. Albumin pada telur menyebabkan peningkatan kadar air pada
mie. Namun dalam penggunaannya telur juga tidak boleh terlalu berlebih, hal ini dapat
menyebabkan adonan menjadi lembek, dan susah kalis. Selain itu juga telur berfungsi
sebagai emulsifying dengan adanya lesitin sehingga dapat memperbaiki stabilitas
tekstur pada mie (Winarno, 1994).
d. Garam
Garam merupakan bahan tambahan yang ditambahkan dalam jumlah sedikit pada
bahan makanan. Namun memberikan pengaruh terhadap penerimaan konsumen pada
suatu produk pangan. Garam dalam pembuatan mie dapat berfungsi memberi rasa agar
tidak hambar, memperkuat citarasa, dan mengkontrol pertumbuhan khamir pada
pembuatan produk yang dikembangkan dengan ragi, memperkuat keliatan gluten (daya
regang) dalam adonan dan membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak
dikehendaki, dan dapat meningkatkan daya penyerapan air dari tepung, serta mengatur
warna pada produk mie (Andarwulan, 2011). Penambahan garam yang terlalu berlebih
akan menyebabkan kemampuan gluten dalam menahan gas tidak optimal, namun
sebaliknya penggunaan garam yang terlalu sedikit maka akan mengurangi volume
adonan karena gluten tidak mempunyai daya regang yang cukup. Penambahan
konsentrasi garam yang ideal pada pembuatan mie adalah 3% dari berat tepung yang
digunakan. (Nurzane, 2010)
6
2.3 Proses Pembuatan Mie
Tahapan-tahapan dalam pembuatan mie kering antara lain pencampuran dan
pengadukan, pembuatan lembaran, pemotongan, pengukusan, pengeringan dan
pendinginan (Suyanti, 2008). Tahap pencampuran dan pengadukan memiliki tujuan agar
bahan-bahan yang digunakan tercampur secara homogen dan kalis. Tahap pembuatan
lembaran merupakan tahap pembentukan lembaran yang akan dipotong menjadi bentuk
khas mie dan bertujuan untuk memudahkan proses gelatinisasi pati pada tahapan
pengukusan. Tahap pemotongan bertujuan untuk membentuk mie dan mempermudah
transfer panas sehingga dapat mempercepat gelatinisasi saat pengukusan. Tahap
pengukusan 5 dilakukan agar pati mengalami gelatinisasi dan koagulasi gluten. Tahap
terakhir adalah tahap pengeringan yang dilakukan agar membentuk lapisan tipis protein
yang dapat meningkatkan kestabilan permukaan mie selama dilakukannya perebusan
(Liandani dan Zubaidah, 2015).
Proses pembuatan mie instan secara garis besar terdiri dari pencampuran (mixing),
pembentukan lembar adonan (pressing), pembentukan untaian mie (slitting),
pengukusan (steaming), pemotongan dan pelipatan (cutting and folding), penggorengan
(frying), pendinginan (cooling), dan pengemasan (packing) (Winarno 1992). Mutu mie
instan yang baik memiliki karakteristik gigitan relatif kuat, kenyal, permukaan tidak
lengket, dan tekstur yang sangat bergantung pada komposisi mie itu sendiri (Koswara,
2005). Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3551-2000 yang dikeluarkan oleh
Dewan Standarisasi Nasional, mie instan terbuat dari adonan terigu atau tepung beras
atau tepung lainnya sebagai bahan utama dengan atau tanpa penambahan bahan lainnya
serta dapat diberi perlakuan dengan bahan alkali. Mie instan memiliki ciri adanya
penambahan bumbu dan memerlukan proses rehidrasi untuk siap dikonsumsi. Mie
instan siap dihidangkan setelah dimasak atau diseduh dengan air mendidih paling lama
selama empat menit. Mie instan yang diproses dengan teknik penggorengan memiliki
kadar air 2-5 % dan kadar lemak 15-20 %, sedangkan mie instan yang dikeringkan
menggunakan udara panas memiliki kadar air 8-12 % dan kadar lemak 3 % (Astawan
2008). Dewan Standarisasi Nasional membuat syarat standar mutu mie instan untuk
menjadi keamanan mie instan yang diperdagangkan dan harus dipenuhi oleh setiap
produsen. Standar mutu tersebut dapat dilihat pada Tabel 1
7
Tabel 1. Standart Mutu Mie Instan Menurut SNI 01-3551-1994
3 Keutuhan % Min 85
Uji Kematangan Menit Maks 4
4
Mie : air = 1:5 b/b
5 Kelembaban % Maks 8
6 Protein % Min 8
8
BAB III
METODOLOGI PKL
Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan pada tanggal 29 Juni sampai
dengan 29 Agustus 2020 di PT. Jakarana Tama, Jalan Raya Ciawi Sukabumi Km 2,5
No. 88, Ciawi – Bogor 16720, Jawa Barat.
1. Praktek
Melaksanakan Praktek langsung sesuai dengan tugas dan bekerja selama 2 bulan.
2. Observasi
Melihat secara langsung kegiatan proses produksi, sanitasi, dan quality control yang
ada di perusahaan.
3. Wawancara
Melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang berwenang.
4. Dokumentasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari dokumen yang berkaitan
dengan perusahaan dan kegiatan perusahaan apabila diperbolehkan.
5. Studi Literatur
Pengumpulan data dan informasi dari literature yang erat kaitannya dengan
perusahaan dan kegiatan perusahaan.
9
Tabel 2. Rancangan jadwal kegiatan Praktek Kerja Lapang di PT Jakarana Tama
Minggu ke-
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
Mahasiswa Mendapatkan Data Keadaan Umum
Perusahaan Meliputi :
a. Sejarah umum perusahaan
b. Lokasi perusahaan
c. Struktur organisasi perusahaan
d. Tata letak fasilitas
Mahasiswa Mengetahui Manajemen Perusahaan
Meliputi :
a. Manajemen Ketenagakerjaan
b. Manajamen material
c. Manajemen pengendalian mutu
d. Manajemen pemasaran
Mahasiswa Mengetahui Material dan Produksi
yang Digunakan dalam Perusahaan Meliputi :
a. Mesin dan peralatan
b. Bahan baku dan bahan pendukung
c. Pengolahan bahan
d. Mutu produksi
e. Proses produksi hingga pengemasan
f. Penyimpanan bahan mentah hingga
bahan jadi
Mahasiswa Mengetahui Pengendalian Mutu dan
Produksi yang Meliputi :
a. Penanganan limbah dan sanitasi
b. Pengendalian mutu bahan hingga menjadi
produk
Penyusunan lembar periksa pelaksanaan kegiatan
10
BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal Praktek Kerja Lapang (PKL) ini disusun, dengan harapan
semoga dapat dijadikan sebagai sumber informasi. Selain itu juga dapat menjadi salah
satu media dalam menjalin kerjasama yang baik dengan pihak terkait. Sehingga
kegiatan Praktek Kerja Lapang ini dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan
diperoleh hasil yang maksimal baik bagi peserta PKL maupun instansi atau perusahaan
yang bersangkutan. Akhir kata, hanya dengan ridho Allah SWT dan partisipasi dari
semua pihaklah sehingga Praktek Kerja Lapang ini dapat berjalan dengan sebagaimana
mestinya. Atas segala kesempatan, bantuan, dan bimbingan yang diberikan Bapak/Ibu
kami mengucapkan terima kasih.
11
DAFTAR PUSTAKA
Andarwulan, N,. Kusnandar, F,. Herawati, D. 2011. Analisis Pangan. Jakarta: Dian Rakyat.
Astawan, M. 2004. Sehat bersana aneka sehat pangan alami. Solo: Tiga serangkai.
Astawan, M. 2008. Membuat Mie dan Bihun. Jakarta: Penebar Swadaya.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 1994). SNI 01-3551-1994 : Mie Instan. Jakarta: Pusat
Standarisasi Indonesia Departemen Perindustrian.
Badrudin, C. 1994. Modifikasi Tepung Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) sebagai Bahan
Pembuat Mie Kering. (Skripsi). Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
Beans, M.M., C.C. Nimmo, J.G. Fallington, D.M Keagy and D.K. Mecham, 1974. Effect of
amylase, protease, salt and pH on Noodle Dough. Cereal Chemistry 51:427-433.
Juliano, B. O. & P. A. Hicks. (1990). Utilization Of Rice Functional Properties To Produce
Rice Food Products With Modern Processing Technologies. International Rice
Commission Newsletter. 39: 163-178.
Koswara, S. 2005. Teknologi Pengolahan Mie. Jakarta: ebook Pangan
Liandani, W., dan E. Zubaidah. 2015. Formulasi Pembuatan Mie Instan Bekatul (Kajian
Penambahan Tepung Bekatul Terhadap Karakteristik Mie Instan). Jurnal Pangan dan
Agroindustri Vol. 3 No 1 p.174-185.
Nurzane. 2010. Pengetahuan Tentang Penggunaan Garam Patiseri. Bogor: Arcan.
Pagani, M.A. 1985. Pasta product from non conventional raw material. P:52-68. Milan,
Italy : Proceeding of An International Symposium.
12
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup
Pemohon I
DATA DIRI
Nama Septriani
Temapat, Tanggal Lahir Kambitin, 19 September 1999
Agama Islam
Alamat Asal Jalan Jeruk, Desa Kambitin Raya, Kecamatan Tanjung,
Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan
Alamat Malang Jalan Raya Tlogomas, Perumahan Bukit Cemara Tujuh,
Blok 1, Kavling 7.
No. HP 082358851263
Email Septriani3@gmail.com
PENGALAMAN ORGANISASI
TAHUN ORGANISASI
2015 – 2017 Anggota Paskibra SMA Negeri 1 Tanjung
2015 – 2017 Anggota Pramuka SMA Negeri 1 Tanjung
2015 – 2017 Anggota PMR SMA Negeri 1 Tanjung
2017 – 2018 Staff Magang HIMATEKPA UMM
13
2018 – 2019 Pengurus HIMATEKPA UMM dalam Bidang Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK)
2018 – 2019 Wakil Sekretaris Umum KSR-PMI Unit UMM
2019 – Sekarang Sekretaris Umum KSR-PMI Unit UMM
2019 – Sekarang Asisten Laboratorium Teknologi Pangan, Universitas
Muhammadiyah Malang. Mata Kuliah Analisa Pangan Jurusan
Teknologi Pangan
2019 – Sekarang Asisten Laboratorium Teknologi Pangan, Universitas
Muhammadiyah Malang. Mata Kuliah Mikrobiologi Pangan dan
Enzimologi Jurusan Teknologi Pangan
PENGALAMAN KEPANITIAAN
TAHUN KEPANITIAAN
2017 Sie Konsumsi Kajur Cup HIMATEKPA UMM
2018 Sie Humas Kuliah Tamu HIMATEKPA UMM
2018 Sie Perlengkapan Pelatihan Teknis Dukungan Psikososial dan Seminar
Nasional KSR-PMI Unit UMM
2018 Sie Kesehatan Pelatihan dan Pengkaderan Organisasi (PEPSI)
HIMATEKPA UMM
2019 Sie Acara Factory Visit PT. Yakult Indonesia Persada dan PT. Sinar
Sosro
2019 Sie Perlengkapan Seminar ISO 22000 dan HACCP HIMATEKPA
UMM
2019 Sie Perlengkapan Program Hibah Bina Desa (PHBD) HIMATEKPA
UMM
2019 Sie Konsumsi FQB Nasional
2019 Sie Acara TEGAK PMR VII KSR-PMI Unit UMM
2019 Sekretaris Pelaksana DIKLATSAR XXXII KSR-PMI Unit UMM
2019 Steering Committee (SC) Diesnatalis XXXI KSR-PMI Unit UMM
2019 Workshop Kepemimpinan KSR-PMI Unit UMM
2019 Sie Acara Panitia PESMABA FPP UMM
2019 Sie Acara Diesnatali XXXII KSR-PMI Unit UMM
2019 Sie Kesekret DIKLATSAR XXXIII KSR-PMI Unit UMM
14
PENGALAMAN PELATIHAN DAN SERTIFIKAT
PRESTASI
TAHUN PRESTASI
2019 Penerima Beasiswa Jalur Berprestasi Dinas Pendidikan Kabupaten
Tabalong
KUALIFIKASI
AKADEMIS
15
Pemohon II
DATA DIRI
PENGALAMAN ORGANISASI
TAHUN ORGANISASI
2017 – 2018 Staff Magang Himatekpa
2018 – 2019 Sekretaris Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Himatekpa
PENGALAMAN KERJA DAN KEPANITIAAN
16
TAHUN KERJA/KEPANITIAAN
2017 Sie Konsumsi Kajur Cup
2018 Sie Kesekret Kuliah Tamu
2018 Sie Acara Pelatihan dan Pengkaderan Organisasi (PEPSI) Himatekpa
2018 Sie Konsumsi Pelatihan Kewirausahaan Berani Beraksi (Perkusi)
2019 Sie Humas Factory Visit PT. Yakult Indonesia Persada dan PT. Sogood
Food Wonoayu
2019 Sie Humas-Liaison Officer (LO)-Kesekret Indonesia Food Quiz Bowl
Competition (IFQBC)
2019 Sie Acara Training ISO dan HACCP
2019 Sekretaris Pelaksana Program Hibah Bina Desa (PHBD) Himatekpa
2019 Sie Safety Event (SE)-Kesekret Training of Leader (TOL) Himatekpa
KUALIFIKASI
AKADEMIS
17
Pemohon III
DATA DIRI
PENGALAMAN ORGANISASI
TAHUN ORGANISASI
2013 – 2016 Anggota Karya Ilmiah Remaja MA Negeri 1 Kota Malang
2013 – 2016 Anggota GAPMA (Gabungan Pers Magesa) MA Negeri 1 Kota
Malang
2013 – 2016 Anggota Club Renang MA Negeri 1 Kota Malang
2013 – 2015 Anggota Kader Kesehatan Remaja MA Negeri 1 Kota Malang
18
2015 – 2016 Bendahara Umum Kader Kesehatan Remaja MA Negeri 1 Kota
Malang
2019 – Sekarang Asisten Laboratorium Teknologi Pangan, Universitas
Muhammadiyah Malang. Mata Kuliah Analisa Pangan Jurusan
Teknologi Pangan
2019 – Sekarang Asisten Laboratorium Teknologi Pangan, Universitas
Muhammadiyah Malang. Mata Kuliah Mikrobiologi Pangan dan
Enzimologi Jurusan Teknologi Pangan
TAHUN KERJA/KEPANITIAAN
2015 Sie Acara Panitia Seminar Kesehatan MAN 1 Kota Malang
2016 Sie Acara Diesnatalis UKS ke - 8 MAN 1 Kota Malang
2018 Pegawai Part time “Number One Ponsel”
2019 - sekarang Pegawai Part time “Merdeka Selular”
19
KUALIFIKASI
AKADEMIS
20
Pemohon IV
DATA DIRI
PENGALAMAN ORGANISASI
TAHUN ORGANISASI
2015– 2017 Anggota Pramuka MAN 1 Trenggalek
2015-2017 Anggota SKI MAN 1 Trenggalek
2017-2018 Staff Magang HIMATEKPA UMM
2018-2019 Pengurus HIMATEKPA UMM dalam Bidang Organisasi
2019- Sekarang Bendahara Umum HIMATEKPA UMM
21
PENGALAMAN KERJA DAN KEPANITIAAN
TAHUN KERJA/KEPANITIAAN
2017 Sie Humas Kajur Cup
2018 Sie Acara Musyawarah Kerja HIMATEKPA UMM
2018 Sie Perlengkapan Kuliah Tamu
2018 Organizing Commite (OC) Pelatihan dan Pengkaderan Organisasi
(PEPSI) Himatekpa
2018 Sie Humas Pelatihan Kewirausahaan Berani Beraksi (Perkusi)
2019 Sie Acara Factory Visit PT. Sinar Sosro dan PT. Sogood Food Wonoayu
2019 Sie Humas-Liaison Officer (LO)-Kesekret Indonesia Food Quiz Bowl
Competition (IFQBC)
2019 Sie Acara Training ISO 22000 dan HACCP HIMATEKPA UMM
2019 Organizing Commitee (OC) Training of Leaders (TOL)
2019 Steering Commitee (SC)-Bendahara Pelaksana Kuliah Tamu
2019 Steering Commitee (SC)-Bendahara Pelaksana Pelatihan dan
Pengkaderan Organisasi (PEPSI)
KUALIFIKASI
22
AKADEMIS
23