Cheese Production
Production specifications
Pasteurisasi
Fermentasi dan inkubasi
Koagulasi susu terfermentasi
Pembuangan whey
Pengepresan curd
Finishing Cheese
Pasteurisasi
Susu sapi segar, sebanyak 3600 ml dipasteurisasi sampai
suhu 70C selama 30 detik. Setelah dipasteurisasi, susu
tersebut didinginkan sampai suhu mencapai 37C
kemudian dimasukkan ke dalam 8 buah gelas beker
dengan volume masing-masing 200 ml.
Proses Pasteurisasi
Fermentasi dan Koagulasi Susu Fermentasi
Botol kaca yang berisi susu yang telah diinokulasi
kemudian diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37 C
selama 9 jam. Selama inkubasi botol ditutup dengan
aluminium foil (Wardhani, 1996). Bagian yang menjedal
disebut curd sedangkan bagian cairan disebut whey (
Wardhani, 1996).
Proses Koagulasi
Pembuangan whey
Proses pembuangan whey dilakukan dengan pemanasan pada
selama 30 menit pada suhu 40 C. Setelah proses pemanasan
selesai dikerjakan, lalu 28 didinginkan selama 1 jam sambil diaduk
tiap 5 menit (Hadiwiyoto, 1983). Kemudian dilakukan penyaringan
dengan kain kasa yang bersih. Penyaringan dilakukan agar curd
dan whey terpisah. Curd yang terbentuk diambil sedangkan whey
dibuang (Legowo, 2003).
Pembuangan Whey
Pengepresan curd
Curd yang terbentuk dibungkus dengan kain kasa bersih
dilanjutkan pengepresan. Tujuan pengepresan adalah
memberikan kekompakan dan bentuk pada keju.
Disamping itu sisa-sisa whey dapat
dikeluarkan/dipisahkan seluruhnya (Hadiwiyoto, 1983).
CURD yang sudah terbentuk Pengepresan CURD
Finishing cheese
Some from of Cheese
Holding and Distribution
Distribution of Cheese
Self Inspection
Self inspection dilakukan secara rutin. Self inspection dilaksanakan oleh masing-
masing supervisor dan manager departemen setiap bulan. Pelaksanaannya harus
sesuai terhadap:
a) QMS Perusahaan
b) cGMP dan standar kualitas
c) Standar material dan produk
d) SOPs dan/atau Working Instruction
e) Persyaratan regulasi
Materials
1. Susu sapi
2. Bakteri Streptococcus dan Lactobacillus
3. NaCl
4. Rennet
5. CaCl2
6. Zat warna
7. Lilin / parafin
Hygiane dan sanitation
Pengertian
Program higiene dan sanitasi yang efektif merupakan kunci untuk pengontrolan
pertumbuhan mikroba pada produk dan industri pengolahan makanan.
Pemilihan lokasi pabrik merupakan salah satu faktor penting keberhasilan industri
pengolahan keju . Aspek ini mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
Daerah produksi keju dan pasar produk olahan keju.
Infrastruktur, khususnya sarana jalan, untuk pengumpulan dan pengangkutan bahan baku
keju dari peternak sapi perah dan distribusi produk olahan keju .
Ketersediaan sumber air dan tenaga listrik.
Ketersediaan tenaga kerja dan teknisi lainnya.
Fasilitas pembuangan limbah sisa produksi.
Pemilihan Lokasi
Bertolak dari berbagai pertimbangan yang sudah diungkapkan sebelumnya, sumber bahan
baku utama industri susu, berupa susu segar, harus terjamin ketersediaanya secara kontinyu.
Van den Berg (1990) menyarankan dalam pemilihan lokasi pabrik industri susu hendaknya
mempertimbangkan pembangunan di sekitar lokasi kantong susu, yaitu daerah-daerah utama
produsen susu. Alternatif pilihan lokasi adalah Jawa Barat (Bandung, Bogor, Sukabumi), Jawa
Tengah (Boyolali), Yogyakarta (Sleman) dan Jawa Timur (Sidoarjo, Pasuruan, Blitar). Pemilihan
lokasi di atas dikarenakan daerah-daerah tersebut memasok 98,9% produksi susu nasional.
Jadi lebih baik jika didirikannya didaerah seperti yang diatas karena lebih dekat dengan
bahan bauk yaitu susu , dan juga , daerah- daerah diatas bisa dibilang termasuk daerah
perkotaan namun juga masih dalam suasana pedesaan , sehinnga antara produksi dan
distribusi keju nantinyaakan berjalan dengan lancar. Serta sumber air dan listrik didaerah
tersebut masih tersedia dan melimpah.
HIGIENE PERSONAL DAN
PENANGANAN PANGAN YANG
AMAN
Higienis Personal
Higien Personal
Higien
Karyawan
Organ-organ
Kuku Perhiasan Kulit Jari-jari Mata Rambut Mulut ekskretor Hidung,
Nasofaring,
Saluran
Pernafasan
Kontaminasi Karyawan pada Pangan
Faktor-faktor intrinsik yang mempengaruhi pencemaran
mikroorganisme oleh manusia antara lain:
1. Lokasi Tubuh : leher , muka , tangan
2. Umur : pengaruh pubertas
3. pH :pH kulit akan mempengaruhi pula kandungan
mikroorganisme pada kulit.
4. Gizi :
Aturan untuk Praktek Higiene
1. Kesehatan fisik harus dijaga dan dilindungi dengan gizi yang baik dan
kebersihan diri.
2. Penyakit harus dilaporkan kepada perusahaan sebelum bekerja dengan
makanan sehingga kontak antara karyawan sakit dan makanan dapat
dicegah
3. kebiasaan kerja yang higienis harus dikembangkan untuk menghilangkan
pencemaran pangan yang potensiaL
4. Selama kerja, tangan harus dicuci setelah menggunakan toilet,
menangani sampah atau bahan-bahan yang kotor, menangani daging
mentah, produk telur atau produk susu, memegang uang, merokok,
batuk atau bersin
NEXT...
5. Kebersihan diri harus dipelihara dengan mandi setiap hari dan
menggunakan deodoran, keramas minimum 2 kali seminggu,
membersihkan kuku setiap hari, menggunakan penutup kepala
(hair net) selama menangani makanan, mengenakan pakaian
yang bersih
6. Tangan karyawan dilarang menyentuh peralatan dan fasilitas
untuk makanan. Sarung tangan sekali pakai perlu digunakan jika
diperlukan kontak.
7. Aturan seperti dilarang merokok perlu ditaati, dan peraturan
laiinya yang berkaitan dengan pencemaran yang potensia
K3 dalam industry keju
Filosofi dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi
keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya,
melalui upaya-upaya pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada di
lingkungan tempat kerjanya.
Limbah hasil produksi keju ini berupa limbah cair yang biasa disebut
dengan Whey. Whey adalah serum susu, limbah dari pembuatan keju. Setelah proses koagulasi
susu dalam pembuatan keju, akan terbentuk cairan yang disebut whey. Di dalamnya
terkandung kurang lebih 50 % laktosa, protein, vitamin dan mineral (Dairy Processing
Handbook, Tetra Pak, Sweden).
Protein tersebut di purifikasi dan kemudian disebut sebagai whey protein.
Sedangkan whey yang dikeringkan disebut whey powder. Kombinasi dari isolat whey protein
powder yang tinggi protein dan rendah lemak bisa dikonsumsi bagi mereka yang sedang
menjalani proses penurunan berat badan. Selain itu juga mengandung glutathione, suatu anti
oksidan yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Sehingga berguna dalam mencegah
penyakit degeneratif. Kandungan proteinnya dapat mengatur kadar gula darah pada
penderita diabetes. Jenis whey ada beberapa macam tergantung pada jenis asam atau
enzim yang digunakan dalam pembuatan keju.
Whey manis dengan pH 5.9 6.6, berasal dari limbah keju yang menggunakan enzim
sebagai metode koagulasinya, sedangkan wheyasam dengan pH 4.3 4.6, diperoleh dari
metode koagulasi yang menggunakan asam dan yang terakhir adalah jenis whey teknis yang
menggunakan asam selain asam laktat seperti HCl dan asam sulfat. Whey dapat
dimanfaatkan dengan cara mengolahnya menjadi berbagai produk seperti kecap, nata de
coco, dan dapat menjadi sumber bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Dokumentation pada
industri keju ( pabrik kraft )
Peraturan lainnya adalah kami wajib mengenakan safety shoes dan coat putih,
lengkap dengan penutup rambut, dan masker. Selanjutnya, kami pun diharuskan
mencuci tangan dan memakai hand sanitizer. Hal ini membuktikan kalau semua orang
yang masuk ke dalam pabrik memang harus dalam keadaam bersih dan higienis.
Soalnya, peraturan ini juga diberlakukan untuk seluruh karyawan.
Dalam proses pengolahan, keju mentah dimasak dengan penambahan
air, garam dan beberapa mineral, serta vitamin seperti kalsium dan vitamin D. O, ya,
proses pengolahan ini dipisahkan menjadi beberapa line atau jenis produk keju kraft.
Seperti yang kita ketahui, keju Kraft yang ada di pasaran saat ini kan sudah
cukup banyak jenisnya, misalnya kraft single, kraft bakery, ataupun kraft cheddar.
Setelah keju dikemas dalam berbagai ukuran, hasil produksi akan melalui proses
sensory evaluation. Tahapan ini sample keju akan dites lebih dulu untuk mengetahui apakah
keju yang telah diproduksi sudah layak dan memenuhi standar untuk dipasarkan. Dalam
tahapan proses quality system ini yang dilakukan setiap hari ini, petugas nggak cuma
melakukan ujji coba flavor keju saja, lho. Pengecekan grating, appearence, color, saltiness,
consisitency juga sangat diperhatikan. Kalau tidak sesuai dengan standarnya, keju ini pun tidak
akan dipasarkan dan akan diolah kembali.
Documentation