Anda di halaman 1dari 4

BAB VIII

ANALISA AKTIVITAS MIKROORGANISME PADA PRODUK PANGAN BERBASIS SUSU


& DAGING, SEREALIA & LEGUM, DAN SAYUR & BUAH

A. MIKROSKOP
Mikroskop yang banyak dipakai dibidang mikrobiologi mempunyai lensa ocular
dengan perbesaran 10x dna lensa obyektif yang beraneka macam, biasanya 10X, 40X
dan 100X. Lensa obyektif yang terendah perbesarannya digunakan untuk pengamatan
awal, untuk melokalisir obyek yang diinginkan, yang selanjutnya dipindahkan ke
perbesaran yang lebih tinggi. Perbesaran 40X biasanya dipakai untuk pengamatan
mikrobia yang besar, misalnya jamur dan 100X digunakan untuk bakteri, untuk
perbesaran yang tinggi diunakan minyak imersi. Morfologi mikrobia yang diamati
dengan mikroskop dapat dilakukan dengan du acara, pengamatan mikroba hidup tidak
dicat dan mikroba mati dicat.

1. Pengamatan Kapang
A. Tujuan : Membuat preparat basah dan mempalajari morfologi jamur.
B. Bahan : Jamur spesies Rhizopus dan Aspergilus, larutan gliserol 10%, jarum
preparat, gelas obyek

C. Cara Kerja

1. Bersihkan gelas benda dengan alcohol sampai bebas dari lemak dan debu
kemudian ditetesi dengan larutan laktofenol atau gliserol 10% pada bagian
tengahnya.
2. Ambil sedikit biakan murni jamur dengan jarum preparat/ose dan letakkan
di atas gelas benda yang telah diberi laktofenol
3. Jika masa miselium jamur menggumpal, pisahkan dengan menggunakan da
buha jarum preaparat.
4. Tutup gelas dengan penutup, harus dijaga agar pada waktu pelatakan gelas
penutup jangan sampai trbentuk gelumbung-gelembung udara dalam
preparat.
5. Amati dengan mikroskop.
6. Gambar dan beri keterangan yang benar dan lengkap.
2. Pengecatan Gram
Pengecatan gram pertama kali dikembangkan leh Christian Gram seorang
dokter dari Denmark pada tahun 1883. Pengecatan gram termasuk pengecatan
diferensial karena dapat digunakan untuk membedakan bakteri dalam dua kelompok
besar, yaitu bakteri Gram negative dan bakteri Gram positif. Ada 4 reagen yang
digunakan dalam pengecatan Gram :
1. Cat utama, yaitu larutan violet Kristal
2. Mordan, yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan cat utama
(kompleks antara cat utama dengan senyawa yang dicat), misalnya larutan iodine.
3. Bahan peluntur (decolorizing agent), yaitu solven organic (alcohol/aseton) yang
dapat digunakan untuk melunturkan cat utama.
4. Cat penutup, seperti safranin, digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang
telah kehilangan cat utamanya setelah perlakuan dengan alcohol. Warna cat
penutup harus berbeda dengan warna cat utama.

A. Tujuan Praktikum
1. Melakukan pengecatan gram pada bakteri uji
2. Menentukan Gram positif atau negative bakteri yang diuji
B. Bahan dan Alat
1. Biakan bakteri : L casei dan E. coli.
2. Larutan cat : Violet kristal Hucker, Iodine, ethanol 95% (larutan pencuci) dan
safranin.
3. Gelas benda dan geals penutup.

C. Cara Kerja
1. Bersihkan gelas benda dna gelas penutup dengan alcohol sampai bebas lemak
dan debu. Beri label pada ujung gelas benda dengan nama atau inisial bakteri
yang akan dicat. Di bawah gelas benda digambarkan bulatan berdiameter 1 cm
degan spidol. Gunakan daerah ini sebagai daerah untuk pengecatan mikroba.
Balikkan gelas benda sehingga gambar bulatan ada di baliknya.
2. Letakkan 1 tetes aquades pada permukaan gelas benda di dalam daerah yang
sudah digambar. Ambil sedikit biakan bakteri denga nose bermata secara
aseptis dan campur dengan aquades yang ada pada gelas benda. Ratakan
suspense ini pada seluruh bulatan area. Lakukan hal yang sama untuk bakteri
yang lain. Bila bakteri berasal dari kultur cairan, pindahkan beberapa ose ke
dalam gelas benda tanpa dicampur dengan aquades. Ratakan selnya pada
seluruh permukaan bulatan.
3. Kering anginkan (dengan kipas angina) hingga membentuk noda.
4. Lakukan fiksasi dengan cara , melewatkan gelas benda pada nyala api
beberapa kali. Jangan biarkan gelas benda langsung kena nyala api sehingga
menjadi terlalu panas. Untuk mengetes suhu fiksasi, tempelkan gelas benda
pada pergelangan tangan selama 1 – 2 detik. Fiksasi yang baik adalah apabila
terasa hangat, bukan terasa panas.
5. Bubuhkan cat utama violet Kristal 2 – 3 tetes, diamkan selama 1 menit.
6. Cuci dengan air mengalir, kemudian kering anginkan (dengan kipas angin).
7. Tetesi dengan beberapa tetes larutan iodin, biarkan selama 1 menit.
8. Cuci sisa iodin dengan air mengalir dan kering anginkan.
9. Miringkan gelas benda, cuci dengan larutan etanol dengan cra meneteskan
etanol pada permukaan noda bakteri sampai etanol bekas cucian tidak
berwarna, selama 30 detik.
10. Cuci dengan air mengalir secara singkat,kemudian kering anginkan.
11. Bubuhkan beberapa tetes cat penutup safranin dan diamkan selama 2 menit.
12. Cuci secara cepat dengan air mengalir dan kering anginkan. Tutup permukaan
dengan gelas penutup.
13. Amati preparat dengan mikroskop. Sel akan berwarna merah muda/pink
(Gram negative) atau biru ungu (Gram positif). Catat hasil pengecatan Gram
(+ atau -) dan ciri - cirinya (bentuk, berkelompok, dsb) untuk setiap preaparat.
Gambarkan beberapa sel yang mewakili.

Gambar 1. Pengecatan Gram


B. TEKNIK ENUMERASI

Anda mungkin juga menyukai