Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

ANALISIS PROKSIMAT

Nurul Fadhillah Achmad

2041610022

Jurusan Teknologi Industri Pertanian

Universitas Internasional Semen Indonesia

Gersik

2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan pangan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, pangan
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Kandungan yang
dibutuhkan tubuh antara lain air, mineral, karbohidrat, lemak dan protein
untuk petumbuhan, produksi, reproduksi dan kebutuhan pokok. Setiap bahan
pangan memiliki kadar senyawa yang berbeda-beda, sehingga perlu diadakan
analisis untuk mengetahui kualitas dan kuantitas zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Kualitas bahan pangan dan komponennya ini dapat dinilai melalui tiga
tahap, secara fisika, biologis, dan kimia. Salah satu tahapan dari penilaian ini
adalah dengan dilakukan analisis proksimat.
Analisis proksimat merupakan salah satu penilaian secara kimia untuk
mengidentifikasi kandungan zat makanan dari suatu bahan pangn. Komponen
yang dianalisis masih mengandung komponen lain dengan jumlah yang sangat
kecil, maka dari itu hasil dari analisis proksimat menunjukkan angka yang
mendekati angka fraksi yang sebenarnya.
Analisa proksimat meliputi analisa kadar air, kadar abu, bahan kering,
analisa protein kasar, lemak kasar dan serat kasar. Pada setiap analisis terdapat
metode yang berbeda. Pada dasarnya, analisis proksimat bermanfaat dalam
mengidentifikasi kandungan zat makanan dari suatu bahan pangan yang belum
diketahui sebelumnya. Selain itu, analisis proksimat merupakan analisis dasar
dari analisis lebih lanjut.

1.2 Tujuan
Melakuakn analisis proksimat beberapa sampel komoditas agroindustri.

1.3 Manfaat
Sebagai penilaian kualitas pakan atau bahan pangan terutama pada standar zat
makanan yang seharusnya terkandung didalamnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kadar Air

2.2 Kadar Abu

2.3 Kadar Lemak Kasar

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah Oven, Cawan


Alumunium, Tanur, Cawan Porselen, Labu Destruksi, Ruang Asam, Erlenmeyer
100 ml dan 500 ml, Indikator PP, Labu Distilasi, Apparatus Kjehdal, Hot Plate,
Tabung Reaksi, Tabung Soxhlet, Kondensor, Kertas Saring Whatmen 41.

3.1.2 Bahan

Bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah Pudak, Jubung, Ayas,
Bonggolan, Keripik Simping, Akuades, Katalis (CuSO4 dan Na2SO4), H2SO4
pekat, NaOH 50%, HCl 0,02 N, NOH 0,02 N, Petroleum eter, H2SO4 0,325 N,
NaOH 1,25 N, Aceton/Alkohol, Kapur Tohor.

3.2 Prosedur Kerja

3.2.1 Kadar Air

1. Memasukkan Alumunium dalam oven suhu 100oC untuk menghilangkan


kandungan air.

2. Menyimpan cawan dalam desikator.

3. Menimbang bahan sebanyak 1-2 gram dan memasukkan kedalam cawan

4. Mengeringkan bahan dala oven pada suhu 100-105oC selama 3-5 jam

5. Mendinginkan bahan dalam desikator lalu ditimbang.

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛


𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟 (%) = 𝑥100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛
3.2.2 Kadar Abu

1. Menimbang bahan sebanyak 2-10 gram dalam cawan porselen yang kering dan
telah diketahui bobotnya.

2. Memijarkan di kompor listrik hingga tak berasap

3. Memijarkan bahan dalam tanur sampai diperoleh abu bewarna keputihan

4. Mendinginkan bahan pada desikator dan ditimbang

𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑏𝑢 (%) = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑏𝑢 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑏𝑢𝑎𝑛 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 100%

3.2.3 Kadar Protein dengan Metode Kjeldahl

1. Menimbang bahan sebanyak 0,1 gram, kemudian ditambahkan katalis (CuSO4


dan Na2SO4) dengan perbandingan 1:1,2 dan H2SO4 pekat.

2. Mendestruksi sampai bening (hijau), kemudian didinginkan dan dicuci dengan


akuades secukupnya.

3. Mendestilasi dan dilakukan penambahan NaOH 50% sebanyak 15 ml, hasil di


destilasi ditampung dengan HCl 0,02 N

4. Proses destilasi dihentikan apabila volume destilat telah mencapai dua kali
volume sebelum destilasi

5. Mentitrasi hasil destilasi dengan NaOH 0,02 N dan indikator mensel yang
merupakan campuran metil red dan metil blue.

% 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁 = (𝑚𝑙 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 − 𝑚𝑙 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ) 𝑥


𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑥 14 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑥 1000 𝑥 100%

% 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = % 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖

Tabel 2.1 Faktor konversi total N uji Kjedahl

Faktor
Bahan Uji Konversi
Bir, Sirup, Biji-bijian, Ragi, Makanan
6,25
lemak, Buah-buahan, teh, malt, anggur
Beras 5,95
Roti, Gandum, Makaroni, Bakmi 5,7
Kacang Tanah 5,46
Kedelai 5,75
Kenari 5,18
Susu kental manis 6,38

3.2.4 Kadar Lemak Kasar

1. Mengambil bahan 5 gram hasil kadar air

2. Memasukkan ke dalam kertas saring berbentuk tabung dan memasukkan ke


dalam tabung Soxhlet

3. Memasang tabung ekstraksi pada alat destilasi, labu Soxhlet diisi pelarut
petroleum eter 2/3 dari isi volume labu. Ekstraksi dilakukan selama 4 jam

4. Mendinginkan hasil, contoh yang terbungkus kertas saring diambil dari dalam
tabung

5. Memasang tabung kosong pada rangkaian dan dipanaskan kembali untuk


memisahkan lemak dari pelarutnya

6. Mengeringkan lemak yang tertinggal dalam labu Soxhlet dalam oven selama 1
jam, lalu didinginkan dalam eksikator dan ditimbang

7. Bobot lemak dalam labu hasil penimbangan merupakan bobot lemak dalam
contoh

3.2.5 Kadar Serat

1. Memasukkan bahan sebanyak 1 gram dalam erlenmeyer 500 ml dan


ditambahkan 100 ml H2SO4 0,325 N (bahan sisa kadar lemak kasar)

2. Menghidrolisis bahan selanjutnya di dalam autoklaf bersuhu 105oC selama 15


menit

3. Mendinginkan bahan, kemudian tambahkan 50 ml NaOH 1,25 N

4. Menghidrolisis kembali bahan dalam autoklaf, menyaring bahan dengan kertas


saring yang telah dikeringkan (diketahui bobotnya)

5. Mencuci kertas saring berturut-turut dengan air panas + 25 ml H2SO4 0,325 N


dan air panas + 25 ml aseton/alkohol

6. Mengangkat dan mengeringkan kertas saring + bahan dalam oven dengan suhu
110oC selama 1-2 jam
PETA RANCANGAN KERJA

1) Kadar Air

Mengoven Alumunium untuk


hilangkan air

Menyimpan porselen
dalam desikator

Ditimbang 1-2
gram
Bahan dioven

Didinginkan lalu disimpan dalam


desikator, dan ditimbang

2) Uji Kadar Abu

Ditimbang
Dimasukkan kedalam tanur
hingga alat tidak berasap

Didinginkan lalu disimpan


dalam desikator, dan ditimbang
3) Kadar Protein dengan Metode Kjeldahl

Ditimbang

Ditambahkan CuSO4, Na2SO4, dan


H2SO4 pekat

Didestruksi hingga bening,


dinginkan dan dicuci dengan
akuades secukupnya

Didestilasi dengan NaOH 50% dan


ditampung dengan HCL 0,02N

Dititrasi dengan NaOH dan indikator


mensel
4) Kadar Lemak Kasar

Bahan diambil 5 gram


dari uji kadar air

Dimasukkan ke kertas saring


berbentuk tabung lalu di soxhlet

Labu soxhlet diisi petroleum eter,


lalu di ekstraksi selama 4 jam

Mendinginkan hasil, bahan diambil


dari tabung.
5) Kadar Serat

1 gram bahan dimasukkan ke erlenmeyer,


ditambahkan 100 ml H2SO4

Menghidrolisis bahan dnegan autoklaf


selama 15 menit

Bahan didinginkan lalu ditambahkan


50 ml NaOH

Dihidrolisis kembali lalu disaring


dengan kertas saring

Mencuci kertas saring dengan air


panas, ditambah H2SO4, air panas, dan
aseton/alkohol

Diangkat dan dikeringkan kertas saring


dalam oven selama 1-2 jam

Anda mungkin juga menyukai