1. Analisis Bahaya
Analisa bahaya dilakukan untuk mengindentifikasi bahaya beserta cara-
cara pencegahan untuk mengendalikannya. Analisa bahaya amat penting untuk
dilakukan terhadap bahan baku, komposisi, setiap tahapan proses produksi,
penyimpanan produk, dan distribusi, hingga tahap penggunaan oleh konsumen.
Berdasarkan hasil analisis bahaya yang dilakukan, beberapa bahaya yang
yang dapat terjadi bisa berupa kontaminan biologis, kimiawi, maupun kontaminan
fisik. Bahaya ini dapat berasal dari bahan mentah, kemasan, proses, dan
penanganan yang berlangsung dalam rantai makanan ataupun dari lingkungan.
Bahaya biologis dapat muncul dalam bentuk mikroorganisme patogen dan
keberadaannya dalam jumlah besar dapat menimbulkan bahaya terbesar bagi
konsumen.
Bahaya biologis yang dapat terjadi pada produk kornet adalah adanya
patogen vegetatif seperti Salmonella, Listeria monocytogenes. E. coli. Bakteri ini
apabila terkonsumsi dapat menyebabkan infeksi pada tubuh. Tindakan
pengendalian yang dapat dilakukan adalah perlakuan panas, melakukan proses
dan pengujian pemasok yang efektif, adanya sertifikat lulus uji, melakukan
kontrol suhu, kontaminasi silang, kemasan utuh, pengendalian hama, bangunan
yang aman (tidak ada atap bocor, air tanah), terdapat alur proses yang logis
(pemisahan karyawan, pakaian, perlengkapan, dan sebagainya, arah selokan), dan
memperhatikan faktor yang dapat berpengaruh pada pertumbuhan
mikroorganisme seperti suhu, kelembapan, asiditas optimum, dan substrat.
Bahaya kimia yang dapat terjadi pada produk kornet adalah
terkontaminasinya bahan makanan oleh pestisida, residu obat untuk hewan, dan
plastik pada kemasan. Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan adalah
membuat spesifikasi yang memuat kepatuhan pemasok terhadap tingkatan
maximum yang dibolehkan hukum, melakukan verifikasi terhadap catatan
pemasok, dan membuat program surveilans tahunan terhadap bahan mentah yang
dipilih. Kemudian bahaya kimia lainnya yang dapat terjadi adalah adalah
terkontaminasinya bahan makanan oleh zat adiktif kimia, seperti nitrat dan nitrit.
Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan adalah membuat spesifikasi dan
surveilans (SQA) jika perlu sebagai zat adiktif, membuat instruksi tertulis proses
produksi dan zat adiktif yang aman, melakukan penyimpanan khusus pada produk
dalam container berlabel yang tertutup, dan melakukan validasi di setiap tingkatan
melalui penggunaan rata-rata, pengambilan sampel, dan pengujian.
Bahaya fisik merupakan zat atau benda asing yang dapat mengkontaminasi
bahan pagan kapan saja selama proses produksi. Bahaya kimia yang dapat terjadi
pada produk kornet adalah terkontaminasinya bahan makanan secara fisik, seperti
terkena kaca, kayu, logam, plastik, dan hama. Tindakan pengendalian yang dapat
dilakukan adalah menyingkirkan semua benda dari kayu seperti pallet, sikat,
pensil, peralatan dari area produk yang terbuka, menyingkirkan semua benda yang
mudah lepas seperti perhiasan, peniti, sekrup, baut, dan peralatan kecil,
menyingkirkan semua bahan plastik yang mudah lepas seperti tutup pena, kancing
pada overall, dan perhiasan, melakukan tindakan pencegahan (desain fasilitas,
menghilangkan semua tempat persinggahan, manajemen limbah), dan melakukan
pemusnahan pada serangga dengan pembunuh serangga bertenaga listrik, racun,
kotak umpan, jebakan, penyemprotan sekeliling bangunan, dan fogging.