1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini
adalah untuk mengetahui kondisi perusahaan secara umum
meliputi sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, struktur
organisasi, ketenagakerjaan, proses produksi, mesin dan
peralatan, limbah dan sanitasi, pemasaran dan pengendalian
mutu di PT Wowin Purnomo Putera, Trenggalek.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini
adalah mempelajari secara keseluruhan tata letak fasilitas
produksi kecap pada PT Wowin Purnomo Putera, Trenggalek.
2.1 Kecap
Kecap merupakan produk olahan/awetan kedelai dengan
tekstur cair (asin) atau kenal (manis), berwarna cokelat kehitamhitaman yang dimanfaatkan sebagai pelengkap makanan dan
juga sebagai bumbu masakan (Suprapti, 2009). Kecap
dikelompokkan menjadi beberapa macam berdasarkan bahan
baku, cita rasa dan proses pembuatannya. Berdasarkan jenis
bahan baku, selain kecap kedelai ada kecap yang disebut saus,
yaitu kecap air kelapa, kecap ikan, saus tiram, saus tomat; saus
sambal dan saus paprika. Berdasarkan cita rasanya, kecap
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kecap asin dan
kecap manis (Purwandari, 2007). Berdasarkan jenis prosesnya
kecap dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu Kecap hasil proses
fermentasi, kecap hasil proses hidolisis dan kecap hasil proses
fisis/pencampuran (Suprapti, 2009).
2.2 Manajemen Industri Secara Umum
2.2.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan hubungan formal maupun
informal antar anggota suatu organisasi. Saat ini terdapat tujuh
macam struktur organisasi yang biasa dijumpai dalam suatu
organisasi, yaitu struktur garis, garis dan staf, fungsional, lini
fungsional, produk, komite dan matriks (Sukoco, 2007). Suatu
struktur organisasi memperinci pembagian aktivitas kerja dan
kaitan satu sama lain. Struktur organisasi menunjukkan susunan
dan hubungan antara komponen atau bagian dalam suatu
organisai (Suparjati, 2004).
2.2.2 Lokasi Perusahaan
Lokasi merupakan salah satu faktor penting bagi
perusahaan karena dapat mempengaruhi perkembangan dan
3
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
struktur organisasi
ketenagakerjaan
proses produksi
mesin dan peralatan
pengendalian mutu
pengemasan
pemasaran
sanitasi dan limbah
Nama Kegiatan
Nov-14
1 2 3
Dec-14
1 2 3
1 Penulisan Proposal
2 Konsultasi Proposal
Perbaikan dan
3
Seminar Proposal
Aktivitas Lapang
a. Kondisi Umum
4
b. Produksi
c.Tugas Khusus
5 Evaluasi dan Analisa
Evaluasi dan
6
Penyusunan Laporan
Perbaikan dan Ujian
7
Laporan
8 Pengumpulan Laporan
10
Mar-15
2 3
Apr-15
2 3
DIREKTUR UTAMA
WILLIAM PURNOMO
MANAJER UMUM
ALDY PURNOMO
KEPALA PRODUKSI
PRIMANTO HENDRI K.
ACCOUNTING
SUNARTI
KEPALA GUDANG
RUNTIYAH
MARKETING
MEFANG
KASIR
SULISTIYANI
Sales
15
Manajer
Umum
Kepala
Produksi
Accounting
16
Kepala
Gudang
Marketing
a. Bertanggung
jawab
terhadap
pembukuan
pemasaran yaitu yang berhubungan dengan
pengeluaran barang
b. Merencanakan untuk pendistribusian barang
c. Bertanggung jawab terhadap seluruh order atau
pemesanan barang
d. Mengatur dan mengontrol pengeluaran barang
Kasir
Sales
4.1.4 Ketenagakerjaan
4.1.4.1 Klasifikasi Tenaga Kerja
Tenaga kerja di PT Wowin Purnomo Putera totalnya ada
52 orang yang dibagi menjadi tenaga kerja tidak langsung dan
tenaga kerja langsung. Tenaga kerja tidak langsung adalah
tenaga kerja yang bertugas di bagian office, sementara tenaga
kerja langsung bertugas secara langsung terlibat dalam proses
produksi kecap dan saus. Klasifikasi tenaga kerja PT Wowin
Purnomo Putera dapat dilihat pada Tabel 4.2.
17
sore sampai pagi yang dilakukan oleh dua orang satpam secara
bergantian. Sistem presensi pekerja menggunakan mesin
fingerprint (sidik jari) yang akan secara otomatis merekam
kehadiran pekerja dalam databasenya sehingga akan
mencegah kecurangan pekerja untuk melakukan kecurangan
dalam prosedur presensi kehadiran.
4.1.4.3 Perekrutan Tenaga Kerja
Perekrutan tenaga kerja di PT Wowin Purnomo Putera
dilakukan langsung oleh direktur. Syarat khusus untuk calon
pekerja dibagian office adalah harus bisa mengoperasikan
komputer, terutama aplikasi yang berhubungan dengan
pendataan dan pengolahan file, sedangkan untuk karyawan
bagian produksi tidak ada standar khusus yang ditetapkan. Hal
ini dikarenakan pekerjaan produksi kecap tidak memerlukan
karyawan dengan keahlian khusus dan tingkat kesulitan
pekerjaan yang tidak terlalu tinggi. Pelatihan bagi karyawan
bagian produksi dilakukan dengan cara on the job training, yaitu
praktek kerja langsung pada proses produksi yang dilatih oleh
karyawan yang telah berpengalaman dan dianggap mampu
untuk melakukan pelatihan.
4.1.4.4 Sistem PHK
Pemberhentian tenaga kerja di PT Wowin Purnomo Putera
dilakukan apabila karyawan melakukan tindakan sudah diluar
batas toleransi perusahaan, misalnya terlibat/melakukan
tindakan kriminal. Selain itu pemberhentian karyawan juga
dilakukan karena karyawan sendiri yang mengajukan
pengunduran diri dengan alasan yang dapat diterima
perusahaan.
4.1.4.5 Sistem Penggajian dan Pengupahan
PT Wowin Purnomo Putera menggunakan sistem gaji dan
upah dalam membayar biaya tenaga kerjanya. Gaji diberikan
setiap satu bulan sekali diawal bulan kepada tenaga kerja tidak
19
20
Keterangan
Per masak
Per karton
Per karton
Per galon
Per hari
Produk
Protein
Lemak
Karbohidrat
(%)
(%)
(%)
1
Tempe
25
5
4
2
Tahu
5
4
5.8
3
Kecap
2-10
0.1
17
4
Tauco
13
1.2
10
5
Oncom 38
20
20
Sumber: Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor.
Air
(%)
66
76
57
60
14
c. Tetes Tebu
Menurut Hambali dkk (2008), tetes tebu (molase) adalah
hasil samping proses pembuatan gula tebu. Tetes tebu
berwujud cairan kental yang diperoleh dari tahap pemisahan
kristal gula. Tetes tebu masih mengandung gula dengan kadar
tinggi (50-60%), asam amino dan mineral. Pada perusahaan ini,
tetes tebu merupakan bahan baku pembuatan kecap merk
Rajaku dan Wowin B sebagai campuran gula merah. Dalam
satu kali pemasakan kecap merk Rajaku dibutuhkan 600 kg
tetes tebu, sementara untuk merk Wowin B dibutuhkan
sebanyak 150 kg tetes tebu. Pemesanan tetes tebu dilakukan
setiap dua bulan sekali sebanyak 20 drum (@300 kg) dari
supplier di daerah Tulungagung.
4.1.6.2 Bahan Baku Pembantu
Bahan baku pembantu dalam pembuatan kecap di PT
Wowin Purnomo Putera adalah sebagai berikut.
a. Garam
Garam berfungsi sebagai pencegah tumbuhnya mikroba
yang dapat merusak kualitas kecap yang dihasilkan sehinggga
kecap akan memiliki umur simpan yang lebih lama. Garam bisa
menghambat atau bahkan menghentikan reaksi autolysis, serta
membunuh bakteri yang terdapat dalam bahan makanan.
Kemampuannya menyerap kandungan air yang terdapat dalam
bahan makanan menyebabkan metabolisme bakteri tergangggu
akibat kekurangan cairan dan mengalami kematian (Saparinto
dan Hidayati, 2010). Garam juga berfungsi sebagai penyedap
rasa yang akan membuat kecap terasa gurih. Dalam satu kali
pemasakan digunakan sebanyak 15 kg garam sehingga dalam
satu hari dibutuhkan 180 kg garam. Garam diperoleh dari
supplier di daerah Gresik yang dipesan setiap 6 bulan sekali
sebanyak 90 ton dalam sekali pesan.
b. CMC (Carboxy Methyl Cellulose)
CMC yang disebut juga Gum Glokosa merupakan bahan
penstabil untuk mencegah terbentuknya kristal es yang kasar,
32
35
40
No
Bahan Tambahan
Pangan
Kategori
Batas maksimal
ADI
1 Natrium benzoat
2 Asam sitrat
Pengawet
Tidak dinyatakan
3 Natrium siklamat
4 Antibuih (antifoam)
Pemanis
500-3000
11
Antibuih
CPPB
Tidak dinyatakan
600
0-5
lingkungan
luar
misalnya
kotoran,
sinar
matahari,
mikroorganisme, serangga, benturan dan lain-lain. Kemasan
juga berfungsi sebagai sarana komunikasi antara produsen dan
konsumen, serta untuk meningkatkan nilai jual. Ada 3 macam
kemasan yang digunakan PT Wowin Purnomo Putera, yaitu
kemasan botol kaca 625 mL, botol plastik 500 mL dan
galon/jerry can 5000 mL.
Kecap yang diproduksi setiap hari disesuaikan dengan
permintaan kepala gudang, yaitu tergantung jumlah persediaan
yang masih ada di gudang. Proses pengisian dilakukan secara
manual oleh para pekerja. Botol kaca yang telah diisi kemudian
ditutup menggunakan penutup botol yang dikerjakan manual
kemudian diangkat ke meja pelabelan dan pengemasan. Proses
pelabelan dan pengemasan untuk kecap kemasan botol plastik
dan galon dilakukan langsung di ruang pengisian. Botol kaca
kemudian dipasang segel plastik diatasnya dan diberi label.
Setelah itu dimasukkan dalam kemasan karton dan diisolasi
secara manual. Selain kemasan karton, kecap dalam botol kaca
juga disusun didalam krat kayu. Krat kayu untuk pendistribusian
ke daerah lokal, sedangkan pengepakan kardus untuk
pendistribusian ke luar kota. Kecap yang telah selesai dikemas
kemudian dibawa ke warehouse dan disusun dengan rapi diatas
palet-palet kayu menunggu proses distribusi.
4.1.8 Pengendalian Mutu
4.1.8.1 Pengendalian Mutu Bahan Baku
a. Gula merah
Gula yang digunakan PT Wowin Purnomo Putera dalam
pembuatan kecap manis adalah gula merah tebu. Gula jenis ini
cocok untuk proses pembuatan kecap karena memiliki rasa
yang khas dan mudah mencair. Syarat gula merah yang sehat
dan baik dikonsumsi berdasar uji standar SNI.013743.1995
yaitu: bau normal, rasa normal; khas warna kuning sampai
kecoklatan; air max. 10%bb; abu max. 2%bb; gula produksi max.
10%bb; jumlah gula sebagai sukrosa min. 77%bb; bagian yang
tak larut dalam air max. 1%bb. Penyimpanan untuk gula merah
42
Jenis Uji
Satuan
Persyaratan
I
II
III
IV
Kadar air
(%)
Butir belah
(%)
Butir rusak
(%)
(%)
Kotoran
(%)
Butir keriput
(%)
c. Tetes tebu
Pengendalian mutu untuk tetes tebu dilakukan dengan
cara selalu menutup rapat drum penyimpanan tetes untuk
menghindari adanya kontaminasi dari mikroba dan benda asing
yang terbawa udara serta jentik nyamuk ataupun lalat. Tetes
43
meningkatkan
jaminan
keamanan
produk,
mencegah
banyaknya produk yang rusak dan mencegah pemborosan
biaya akibat kerugian yang ditimbulkan (Muhandri, 2006).
Pengendalian mutu produk yang dilakukan PT Wowin Purnomo
Putera bertujuan untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan
tetap sesuai standar yang dihasilkan tetap sesuai standar yang
telah ditetapkan. Kegiatan pengendalian mutu produk di PT
Wowin Purnomo Putera dibagi menjadi dua macam, yaitu
pengujian organoleptik dan Fisiko-kimia.
a. Uji Organoleptik
Pengujian ini dilakukan oleh kepala produksi meliputi
warna, aroma, cita rasa dan tekstur produk. Kecap yang baik
adalah yang berwarna cokelat kehitaman, pekat dan mengkilap.
Apabila diraba, kecap yang baik memiliki tekstur yang halus,
kental dan tidak menimbulkan banyak busa. Kecap memiliki
aroma kedelai dan aroma manis dari gula merah. Cita arasa
kecap yang baik akan terasa gurih dan khas yang berasal dari
rempah pekak ataupun sereh yang digunakan.
b. Uji Fisiko-Kimia
Pengujian Fisiko-Kimia yang dilakukan adalah uji
kekentalan (viskositas) yang dilakukan oleh kepala produksi di
laboratorium perusahaan. Pengujian viskositas menggunakan
alat ukur yang disebut viskometer. Peralatan lain yang
dibutuhkan adalah beaker glass untuk wadah sampel dan jarum
spindle yang ukurannya disesuaikan dengan tingkat kekentalan
sampel yang akan diuji. Pengabilan sampel dilakukan pada saat
kecap telah di dinginkan sampai suhu dibawah 300C.
Posedur pengujian dimulai dengan memasangkan jarum
spindle pada badan viskometer. Kemudian sampel diletakkan
dibawah jarum dan jarum spindle dicelupkan sampai seluruh
bagian jarum tercelup sepenuhnya dalam sampel. Viskometer
yang telah dihubungkan dengan sumber arus listrik kemudian
dinyalakan tombol On dibagian belakang sehingga jarum
spindle dan jarum penunjuk akan berputar. Setelah berputar
selama 5-10 menit, nilai viskositas akan terbaca di skala
penunjuk dibagian atas alat.
45
Standar Mutu
Cokelat pekat
Normal, khas
Normal, khas
2000 Pa s
1600 Pa s
1600 Pa s
47
b. Sanitasi lingkungan
Sanitasi lingkungan merupakan faktor penting yang dapat
menunjang proses produksi dengan status kesehatan suatu
lingkungan yang mencakup lantai, pembuangan kotoran,
penyediaan air bersih dan sebaginya (Notoadmodjo, 2005).
Sebagai upaya untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan
pabrik, PT Wowin Purnomo Putera memiliki pekerja yang
bertugas khusus membersihkan lingkungan pabrik setiap hari.
Lingkungan pabrik dan seluruh lantai pabrik terutama bagian
produksi harus dibersihkan sebelum dan sesudah proses
produksi berlangsung. Selama bekerja, pekerja wajib menjaga
kebersihan lingkungan kerjanya. Sampah dan kotoran yang
terkumpul dibuang ke tempat sampah pabrik dan dibawa ke
TPA setiap dua hari sekali.
c. Sanitasi alat
Sanitasi di PT Wowin Purnomo Putera dilakukan pada
seluruh mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses
produksi. Setiap sebelum, selama, dan sesudah produksi
seluruh mesin dan peralatan tetap dijaga kebersihannya. Hal ini
sangat penting diperhatikan, karena dengan menjaga
kebersihan peralatan industri makan, berarti telah membantu
mencegah pencemaran atau kontaminasi makanan yang
dikonsumsi (Pohan, 2009). Sebelum dan sesudah digunakan,
tangki masak dan chiller dibersihkan bagian dalamnya
menggunakan air panas dan pada bagian luar dilakukan
pengelapan. Spatula sebelum digunakan terlebih dahulu
direndam pada air panas kemudian dibersihkan dan dikeringkan
setelah selesai digunakan.
Bak penyaring dibersihkan setiap sebelum dan sesudah
produksi menggunakan air panas. Saringan dicuci dan disikat
setelah selesai digunakan kemudian disiram dengan air panas
agar kotoran hilang sepenuhnya lalu dikeringkan. Selama
pendinginan dan pengisian kecap dalam bak penampungan,
bak tersebut ditutup menggunakan sebuah kain besar untuk
menghindari kontaminasi dari kotoran maupun benda asing dari
lingkungan. Sebelum digunakan, bak penampung dicuci
menggunakan air panas untuk menghilangkan kotoran serta
48
Harga (Rp)
8.700.00
8.000.00
7.000.00
7.000.00
57.000.00
c. Promosi
Dalam mempromosikan produk kecapnya, PT Wowin
Purnomo Putera memiliki 2 orang sales untuk pemasaran di
wilayah Trenggalek dan sekitarnya dan 3 orang sales untuk
pemasaran wilayah Kediri dan sekitarnya. Strategi promosi yang
dilakukan oleh PT. Wowin Purnomo adalah dengan promosi
penjualan (sales promotion). Sales promotion adalah promosi
dengan memberikan rangsangan langsung yang ditujukan
kepada konsumen untuk melakukan pembelian. misalnya
dengan memberikan penurunan harga, kupon, rabat, penjualan
multi kardus, kontes dan undian, hadiah dan pameran dagang
(Rangkuti, 2009). Khusus untuk pembelian satu botol kecap
merk Rajaku label kuning pelanggan akan mendapatkan hadiah
satu buah mangkuk dan untuk kecap Rajaku label merah akan
mendaparkan hadiah sebuah sendok dan gelas. Produk merk
Wowin-Solo dalam setiap pembelian satu botol akan
mendapatkan hadiah satu buah gelas. Selain itu perusahaan
juga melakukan promosi melalui media website yang dapat
diakses oleh calon pembeli untuk memperoleh informasi
52
54
55
60
(Kapasitas
dan
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
PT Wowin Purnomo Putera adalah perusahaan yang
memproduksi kecap manis dan saus. Berdiri sejak tahun 2001
berlokasi di Jalan Raya Ngetal KM 7 Trenggalek. Struktur
organisasi perusahaan ini adalah lini dan staf. Tenaga kerjanya
berjumlah 52 orang. Tenaga kerja dibayar dengan sistem upah
untuk tenaga kerja langsung dan gaji untuk tenaga kerja tidak
langsung. Bahan baku utama pembuatan kecap adalah kedelai
dan gula merah. Proses produksi bersifat batch (terputus-putus),
yang menggunakan mesin dan manual dan semi otomatis.
Limbah yang dihasilkan dari proses produksi kecap adalah
limbah padat, cair dan gas. Pemasaran produk kecap dilakukan
hampir diseluruh Kabupaten di Jawa Timur, Solo, Jakarta,
hingga luar pulau.
Tipe tata letak fasilitas yang digunakan di PT Wowin
Purnomo Putera adalah tipe hybrid layout karena pengaturan
dan penempatan mesin berdasarkan kesamaan tipe atau
fungsinya dan urutan untuk menghasilkan produk dengan pola
aliran bahan straight line (garis lurus). Faktor penyusunan tata
letak perusahaan meliputi urutan proses produksi, peralatan
atau mesin yang digunakan, aliran proses produksi dan
kebutuhan ruangan. Total waktu pada OPC adalah 1707 menit.
Penyusunan fasilitas produksi hampir seluruhnya sudah sesuai
urutan proses produksi yang digambarkan pada OPC, namun
penempatan beberapa fasilitas tidak sesuai derajat kedekatan
yang ditunjukkan pada Peta Hubungan Aktivitas (ARC).
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan sesuai kondisi lapangan PT
Wowin Purnomo Putera adalah untuk ruang penyimpanan
kedelai yang sudah disangrai hendaknya berjauhan dari ruang
penampungan limbah sehingga resiko kontaminasi dari limbah
dapat diminimalkan.
65
66
DAFTAR PUSTAKA
67
69
70
LAMPIRAN
71
72
73
UMK
Rp 1.305.250
Rp 1.288.000
Rp 1.273.050
Rp 1.270.750
Rp 1.267.300
Rp 1.265.000
Rp 1.260.000
Rp 1.253.500
Rp 1.250.000
Rp 1.250.000
Rp 1.243.200
Rp 1.231.650
Rp 1.209.900
Rp 1.201.750
Rp 1.196.000
Rp 1.150.000
Rp 1.150.000
Rp 1.150.000
Rp 1.150.000
Dicampur
Dimasak
Uap air
Disaring
Ampas
Filtrat
Natrium benzoat
Anti foam
Siklamat
Didinginkan
Didiamkan di bak
penampung
Dibotolkan
Diberi label
Kecap Botol
74
Keterangan:
1. Ruang satpam
11.
2. Parkiran
12.
3. Ruang tamu
13.
4. Ruang rapat
14.
5. Kantor penjualan
15.
6. Toilet
16.
7. Gudang bahan baku tambahan 17.
8. Gudang produk jadi
18.
9. Meja pelabelan dan pengemasan 19.
10. Ruang pengisian
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Stasiun pencucian
Ruang krat sementara
Bekas ruang fermentasi kapang
Gudang besi bekas
Bengkel
Tempat sampah botol kaca
Tempat sampah organik
Gudang tepung terigu
Tungku penyangraian
Gudang kedelai
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
Tangki air
Rumah singgah Direktur
Gudang gula merah
Tangki bahan bakar
Gudang kemasan botol plastik & karton
Area produksi saus
Ruang pengemasan saus
Gudang tetes tebu
Gudang krat kayu
: Kedelai
: Gula merah
: Bahan penolong
75
76
Bahan
baku
Keterangan:
CH : Chiller
TM : Tangki Masak
77
: Aliran Bahan
: Botol
Nama Objek
Tangal Pemetaan
Dipetakan Oleh
No. Peta
Botol kaca
Na. Benzoat
Anti foam
Siklamat
25"
garam
15"
Mesin cuci
botol
O.6
O.5
timbangan
3"
Kedelai
Pekak
30"
dicairkan
ditimbang
OI.1
manual
CMC
15"
dicairkan
dicuci
O.7
Air, as.sitrat,
gula tebu
2"
20"
disangrai
disangrai
O.3
Tangki
pengaduk
O.1
Wajan&kompor
2"
Wajan&kompor
3"
disterilkan
digiling
digiling
O.8
O.4
oven
O.2
Mesin giling
Mesin giling
60"
dimasak
O.9
Tangki masak
15"
disaring
O.10
saringan
120"
didinginkan
O.11
Chiller
1200"
ditampung
O.12
Bak penampung
60"
diisi
O.13
manual
30"
ditutup
O.14
Penutup botol
15"
dilap
O.15
Kainlap
30"
Disegel
O.16
Mesin sring
40"
dilabeli
O.17
manual
10"
dipack
OI.2
manual
warehouse
78
Objek
Pabrik
Dibuat oleh
Tanggal
No Fasilitas
2 Gudang Kedelai
I
11,12
X
5,15
E
1,14
U
17
U
17
A
1,14
A
1,10
I
1,10
U
17
A
1,4
I
1,10
A
1,4
U
17
OO
2,11
U
17
U
17
O
2,11
E
1,10
U
17
U
17
U
17
E
1,10
U
17
17
U
17
17
17
1,10
U
17
X
5,15
X
5,15
17
O
1,14
U
17
U
17
U
17
U
17
17
A
1,10
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
X
5,15
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
X
5,15
U
17
U
17
E
1,10
I
1,10
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
X
5,15
X
5,15
E
1,10
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
X
5,15
Kode
A
E
I
O
U
X
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
U
I
1,7
U
17
U
17
U
17
U
17
I
1,10
U
17
U
17
U
17
U
17
U
17
E
1,7
X
5,15
X
5,15
U
17
U
17
U
17
Keterangan Alasan
1
Aliran kerja
2
Penggunaan peralatan yang sama
3
Penggunaan catatan yang sama
Dalam ruang yang sama
4
5
Kebisingan, kotoran, asap, getaran dll
6
Memfasilitasi penanganan material
Dilakukan oleh operator yang sama
7
Kontak darurat
8
Tidak membutuhkan banyak personil
9
U
17
U
17
10
11
12
13
14
15
16
17
U
17
79
Gambar 7. Chiller
80
81
82
83
84