Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGENDALIAN MUTU

“ Standar Mutu dan Penerapan good manufacturing practice (GMP)

(Air Minum Mineral dalam Kemasan : Aqua) ”

Disusun Oleh :

TRI RIZKI ANANDA 180305011

FAHRUL AZMI BARUS 181000115

RIZKI DARA ARVIWANDRA 180305020

ULFAH NUR FADHALLIAH BATUBARA 180305021

KELAS : ITP A

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

1
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami diberi kelancaran dan
mampu menyusun makalah ini serta tersusun dengan baik. Tak lupa kami ucapkan
terimakasih pula kepada teman-teman yang membantu penyusunan, situs-situs
yang mendukung makalah ini serta dosen yang selalu membimbing kami dalam
belajar mengajar yaitu Ir. Honida Sinaga. M.Phil, PhD,

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kewajiban kami, yaitu
melaksanakan tugas kelompok. Makalah kami berjudul “Standar Mutu dan
Penerapan good manufacturing practice (GMP) (Air Minum Mineral dalam
Kemasan : Aqua)”. Yang berisi tentang penjabaran perbandingan 2 standar mutu
suatu bahan baku atau produk pangan.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dan jauh dari kata layak.
Karena kesempurnaaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa. Maka kami hanya
berusaha sebaik mungkin menyusun makalah ini. Apabila ada kata yang berlebih
ataupun kurang mohon dimaafkan, karena kami masih dalam tahap belajar. Kami
harap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penyusun,

Kelompok

2
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR………………………………………………………..….i
DAFTAR ISI……….......…………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah…..............…………………………………………………1
1.3 Tujuan…….…………………………………………………………………...1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum PT. Tirta Investama …….............…………………………2
2.2 Dekripsi Aqua…………………………………………………………………4
2.3 Membandingkan Produk Aqua dengan 2 Standar Mutu yang Berbeda………7
2.4 Penerapan GMP di PT. Tirta Investama...………………………………..…...8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………....9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...16

ii

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di jaman yang semakin maju seperti ini banyak sekali ditemukan perusahaan-

perusahaan besar berskala nasional maupun internasional. Semua ada karena bisnis

semakin hari semakin berkembang pesat terutama dibidang perindustrian. Banyaknya

perusahaan yang berdiri memberikan dampak positif karena dapat membuka lapangan

pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang dapat menopang kehidupan mereka.

Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup yang ada di bumi.

Bahkan ada kutipan kalimat “dimana ada air, di situ pasti ada kehidupan”. Air memang

sangat penting keberadaanya bagi semua makhluk hidup baik tumbuhan, hewan dan

manusia. Tumbuhan tidak dapat tumbuh baik jika kekurangan air. Jika hal itu terjadi

maka tumbuhan akan layu dan akhirnya mati. Begitu juga dengan hewan, air sangat

penting untuk kelangsungan hidupnya. Manusia merupakan makhluk hidup yang paling

tidak bisa tanpa air. Bagi manusia air sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari seperti memasak, mencuci, mandi dan paling utama adalah untuk minum. Jika

manusia kurang minum maka tubuh akan merasa lemas, jadi manusia banyak sekali

mengkonsumsi air terutama air putih dan minimal sehari harus 2 liter. Sehingga air 2

merupakan kebutuhan pokok manusia sehingga sekarang ini banyak sekali perusahaan

yang memproduksi air mineral dalam kemasan dengan segala merek seperti Aqua,

Aguaria, Ades, Cleo, dan masih banyak lagi.

Air mineral dalam kemasan yang diproduksi perusahaan perusahaan tersebut juga

tidak asal. Air berasal dari daerah-daerah yang banyak mengandung air bersih dan

telah teruji secara klinis dan telah diseterilkan dari kumankuman berbahaya melalui alat

yang canggih. Tidak heran jika air mineral dalam kemasan tidak sedikit peminatnya

karena dirasa sangat praktis. Bahkan tersedia juga ukuran botol kecil, sedang, besar dan

4
galon. Dari sekian banyaknya merek air mineral dalam kemasan yang beredar di pasaran,

Aqua adalah merek yang paling melekat dibenak konsumen. Itu semua karena Aqua

merupakan merek air mineral pertama kali yang ada di Indonesia, sehingga banyak orang

yang menyebut air mineral dengan nama Aqua walaupun yang diminum dengan merek

lain. Aqua telah berhasil membuat mereknya selalu diingat oleh konsumen karena Aqua

berasal dari sumber mata air yang terpilih dengan segala kemurnian dan kandungan

mineral alami yang terpelihara.

Aqua merupakan sebuah merek air minum dalam kemasan yang berdiri sejak

tahun 1973 di Indonesia yang diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi. Saat ini,

terdapat 14 pabrik yang memproduksi Aqua dengan kepemilikan berbeda-beda. 3 pabrik

dimiliki oleh PT Tirta Investama, 10 pabrik dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi

dan pabrik di Brastagi, Sumatera Utara dimiliki oleh PT Tirta Sibayakindo. 3 Namun

sejak tahun 1998 Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam bidang

makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari penggabungan PT Aqua

Golden Mississippi dengan Danone.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
 Bagaimana gambaran umum dari PT Tirta Investama?
 Apa pengertian dari air minum dalam kemasan (AMDK) pada
Aqua?
 Bagaimana cara membandingkan suatu produk dengan 2 mutu
yang berbeda?
 Bagaimana penerapan GMP di PT. Tirta Investama?
1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan maslah diatas, amak tujuan dari penulisan
masalah ini adalah:
 Untuk memahami gambaran umum pada PT. Tirta Investama dan
pengertian dari air minum dalam kemasan
 Untuk mengetahui perbandingan antara 2 standar mutu suatu
produk
 Untuk mengetahui perbedaan dari kedua standar mutu terdebut

5
 Untuk mengetahui penerapan good practice yang terjadi di
lapangan
 Untuk mengetahui perbedaan standar mutu praktek di lapangan
dengan teori.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum PT. Tirta Investama


Aqua lahir atas ide Bapak Tirto Utomo, S.H (1930-1994). Beliau
menggagas lahirnya industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) pertama di
Indonesia melalui PT. Aqua Golden Missisipi pada tanggal 23 Februari 1973,
kegiatan fisik perusahaan dimulai pada bulan Agustus 1973, ditandai dengan
pembangunan pabrik dikawasan Pondok Ungu Bekasi, percobaan produksi
dilaksanakan pada bulan Agustus 1974 dengan kapasitas produksi 6.000.000
liter/tahun. Produk pertamanya adalah Aqua botol kaca ukuran 950 ml yang
kemudian disusul dengan kemasan Aqua 5 galon, pada waktu itu juga masih
terbuat dari kaca. Pada saat perusahaan go public pada tanggal 1 Maret 1990,
nama PT. Aqua Missisipi diubah menjadi PT. Aqua Golden Missisipi.
Pada tahun 1998 perusahaan consumer goods multinasional asal perancis,
Danone mengakuisisi sebagian besar saham PT. Aqua Golden Missisipi agar
produk Aqua dan Group Danone pada tanggal 4 September 1998 berdampak pada
peningkatan kualitas produk dan menempatkan Aqua sebagai produsen Air
Mineral Dalam Kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Danone
meningkatkan kepemilikan saham di PT. Tirta Investama dari 40% menjadi 70%,
sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Aqua Group.
Tampaknya akuisisi ini dapat dikatakan cukup berhasil dikarenakan penjualan
Aqua yang semakin meningkat dari rata-rata 1 miliar liter/tahun. Sehingga sampai
saat ini Aqua Danone sudah memiliki 17 plant produksi yang terbesar di Jawa (11
plant), Sumatera (2 plant), Sulawesi (1 plant), dan Brunei (1 plant) untuk
menjunjung permintaan pasarnya.
Salah satu perusahaan investasi mereka yaitu Feddian PTE, serangkaian
penghargaan internasional yang telah diterima Aqua merupakan bukti pengakuan
dunia akan tingginya mutu Aqua. Aqua merupakan merk pertama yang berhasil
memperoleh sertifikat ISO 9002 pada tahun 1994 untuk Pandaan, Mambal,
Subang, dan Brastagi.Kini semua pihak Aqua di Indonesia telah memperoleh
sertifikat ISO 9002.

7
Penerapan cara produksi yang sangat terkontrol mengantar Aqua meraih
sertifikat “Good Manufarcturing Practices” dari National Sanitation Foundation
(NSF) Afrika untuk prabrik di Bekasi, Pandaan, Citeurep, Sukabumi dan Subang.
Pabrik Aqua di Bogor dan Sukabumi bahkan meraih “Excellent In Manufacturing
Award” dari International Botted Water Association (IBWA) dengan meraih nilai
kesesuaian 97% dan 90% dari kemungkinan 100%. Pada akhir tahun 1999, Aqua
berhasil memperoleh 29 sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3).
PT. Tirta Investama kembali meletakkan tinta emas dalam sejarah
perjalanannya, pada tanggal 18 September 2001 PSB,Singapore
mengkonfirmasikan bahwa PT. Tirta Investama Klaten terbaik dan berhak
memperoleh sertifikat sistem manajemen lingkungan ISO 14001. Tahun 1991,
Aqua meraih “Asia Star Award” dari Tokyo, Jepang untuk dispenset berbentuk
guci keramik. Selama 2 tahun berturut-turut hasil survey independent dari majalah
Reader’s di Gest Singapura menempatkan produk Aqua sebagai “Super Grand
2000” untuk kategori water.
Aqua merupakan merk AMDK terbesar di wilayah Asia, Timur Tengah
Pasifik yang total penjualannya sebesar 10-76 juta/liter tahun 1999 dan sekitar
1,582 juta tahun 2000. Dengan demikian diawali sebagai AMDK nomor dua
didunia setelah merk EVIAN, sebuah prestasi besar bagi sebuah perusahaan di
negara berkembang yang sedang mengalami badai produksi ekonomi yang berat.

8
2.2 Deskripsi Aqua
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang
diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi di Indonesia sejak tahun 1973.
Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Aqua
adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan
salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah
menjadi seperti merek generik untuk AMDK. Aqua dikemas dengan proses
higienis dalam beberapa ukuran kemasan setiap harinya dengan memproduksi
kemasan botol plastik ; Aqua 330 ml, Aqua 600 ml, Aqua 750 ml, Aqua 1500 ml,
kemasan gelas plastik ukuran 240 ml, kemasan galon 191 ml untuk menunjang
kegiatan yang dinamis agar terhindar dari dehidrasi serta Mizone. Adapun gambar
kemasan dari produk Aqua dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 2. Kemasan Aqua

9
2.3 Membandingkan Produk Aqua dengan 2 Standar Mutu yang Berbeda
Produk kemasan Aqua menerapkan standar SNI (Standar Nasional
Indonesia) yang ditetapkan oleh BSN (Badan Standarisasi Nasional) dalam
memproduksi produknya. SNI yang diterapkan pada produk Aqua adalah SNI 01
– 3553-2006. Adapun standar mutu Aqua berdasarkan SNI 2973 – 2011 yang
dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Standar mutu Aqua berdasarkan SNI 01–3553-2011


No Kriteria Uji Satuan Pesyaratan
Jumlah makro mineral
- Kalsium (Ca) mg/L 11 – 25
- Magnesium (Mg) mg/L 6 – 22
- Kalium (K) mg/L 1–8
- Natrium (Na) mg/L 9 – 25
- Bikarbonat mg/L 71 – 187
- Klorida (Cl) mg/L 1 – 25
- Fluorida (F) mg/L ≤ 0,5
- Sulfat mg/L 2 – 33
- Silika mg/L 62 – 87
- TDS (Jumlah mg/L
Padatan yang mg/L 88 – 190
Terlarut dalam Air)
- pH 6,7 – 7,2

Standar mutu Aqua tidak hanya berdasarkan SNI (Standar Nasional Indonesia)
tetapi ada juga berdasarkan ISO. Standar mutu Aqua berdasarkan ISO terdapat
pada ISO 9001 : 2008 ( Sistem Manajemen Mutu) didapat dari Sucofindo
International Certification Services (SICS) Indonesia dan ISO 14001 (Sistem
Manajemen Lingkungan) didapat dari Sucofindo International Certification
Services (SICS) Indonesia. ISO menyatakan beberapa hal untuk standar mutu
Aqua, yaitu :

- Standar kemurnian air layak minum berkadar TDS di bawah 100 ppm. Air
yang baik memiliki kadar TDS kurang dari 300-600 mg/liter, yaitu
memliki komponen mineral kecil seperti kalsium dan magnesium. Pada
Aqua TDS nya yaitu 88-190 mg/liter. Apabila TDS 900-1200 mg/liter atau

10
lebih, berarti air memiliki kandungan mineral yang relatif besar dan
berbahaya bagi kesehatan.
- Fluorida merupakan zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kandungan fluorida pada aqua tidak lebih dari 0,5 mg/l. Berdasarkan ISO,
persyaratan kualitas air minum memiliki batasan sebesar 1,5 mg/l.
Pengemasan produk Aqua pada SNI dan ISO sama-sama menerapkan
bahwa produk harus dikemas dalam botol kemasan dan tertutup rapat sehingga
menjaga produk tetap stabil dan tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi selama
transportasi dan penyimpanan.
Sertifikat ISO 9001 yang didapatkan oleh perusahaan Aqua inilah yang
menjadikan produk ini dikenal oleh banyak konsumen dunia. Fungsi sertifikat
ISO 9001 yang diterapkan oleh perusahaan air mineral Aqua ini semata – mata
diupayakan sebagai bentuk penerapan sistem manajemen mutu secara global.
Dengan kata lain, keberadaan sertifikat ISO 9001 bisa memberikan kepercayaan
pada konsumen yang ingin mencoba kualitas produk yang dikeluarkan oleh
perusahaan Aqua ini. Sistem manajemen mutu di perusahaan Aqua dilalui dengan
beberapa tahapan penerapan ISO 9001 yang terbagi atas tahapan sebagai
berikut :Langkah – Langkah Penjaminan Manajemen Mutu di Perusahaan Aqua
1. Menilai Gap Analysis yang Ada dalam Perusahaan Aqua
Tahapan yang pertama dalam penerapan ISO di perusahaan Aqua menggunakan
analisis proses dan prosedur yang berjalan dalam suatu organisasi. Viewer ISO
akan menentukan seberapa besar gap atau perbedaan antara proses produksi
perusahaan dengan persyaratan dasar perusahaan yang akan melakukan atau
menerapkan ISO.
2. Melakukan Pelatihan dan Persiapan Implementasi ISO
Tahapan kedua ini dilakukan oleh seorang konsultan ISO 9001 : 2008 yang
mengajarkan bagaimana cara memberikan pemahaman yang jelas pada karyawan
tentang persyartan serta prosedur ISO.

3. Mengupayakan Pengembangan Sistem dan Dokumentasi Perusahaan Aqua


Konsutan ISO 9001 : 2008 mulai melakukan pembenahan pada perusahaan Aqua
terkait manual mutu, prosedur yang wajib, instruksi kerja, sampai dengan form –
form yang harus dibuat.

11
4. Impelementasi Sistem dan Dokumen Perusahaan sesuai Persyaratan ISO
Pada tahapan yang keempat, perusahaan Aqua mulai harus melakukan
implementasi persyarakat ISO dengan pengaturan sistem manajemen mutu yang
sesuai. Ketidaksesuaian syarat yang dilakukan oleh perusahaan ini akan
berpengaruh terhadap penilaian audit yang dilakukan oleh perusahaan.

5. Proses Audit Internal dan Tinjauan Manajemen ISO 9001 : 2008


Konsultan akan melakukan pemantauan ulang pada perusahaan Aqua yang
menerapkan persyaratan ISO. Penilaian ini sebelumnya juga diimbangi dengan
pelatihan perusahaan oleh konsultan ISO 9001 : 2008 tentang cara melakukan
audit internal dan tinjauan manajemen.

6. Sertifikasi pada Perusahaan


Setelah penilaian yang dilakukan oleh konsultan terlampaui secara seluruhnya,
maka perusahaan aqua yang dinilai memenuhi kriteria kelayakan serta kesesuaian
dengan sistem ISO akan langsung mendapatkan sertifikat ISO yang diberikan oleh
Badan Sertifikasi yang diakui.

Tahapan penerapan ISO yang terakhir ini dinyatakan sebagai penetuan label
kelayakan perusahaan produksi. Itulah 6 langkah penerapan manajemen mutu di
perusahaan Aqua yang mendatangkan kesuksesan bagi perusahaan air mineral ini
hingga kini.

2.3 Penerapan GMP di PT. Tirta Investama

12
Good Manufacturing Practices (GMP) adalah suatu pedoman cara
produksi makanan yang bertujuan agar produsen memenuhi persyaratan yang
telah ditentukkan untuk menghasilkan produk makanan bermutu, baik dan aman
secara konsisten. PT. Tirta Investama menerapkan 7 jenis GMP, yaitu meliputi :

1. Lingkungan Sarana Pengolahan


Lingkungan sarana pengolahan seperti jalan di sekitar pabrik, lokasi pabrik,
dan halaman pabrik harus bebas dari hama. Total penilaian GMP dari lingkungan
sarana pengolahan di PT. Tirta Investama adalah 57,14%.
2. Bangunan dan Fasilitas Pabrik
Bangunan pabrik seperti tata letak pabrik harus sesuai agar memudahkan
proses produksi, lantai, dinding, atap dan langit-langit harus mudah dibersihkan.
Fasilitas pabrik seperti ventilasi dan sirkulasi udara, sarana cuci tangan dan kaki,
fasilitas ganti pakaian, poliklinik, pintu dan jendela, permukaan kontak bahan,
penerangan dan sarana toilet harus tersedia. Total penilaian GMP dari bangunan
dan fasilitas pabrik di PT. Tirta Investama adalah 87,50%.

3. Pemeliharaan sarana pengolahan dan sanitasi


Pemeliharaan sarana pengolahan seperti penanganan limbah padat, cair dan
gas, tempat sampah, dan peralatan produksi diperhatikan cara penanganannya.
Sanitasi pabrik seperti sanitasi peralatan dan pengendalian hama harus dilakukan
agar produk yang dihasilkan higienis. Total penilaian GMP dari pemeliharaan
sarana pengolahan dan sanitasi di PT. Tirta Investama adalah 67,65%.

4. Higiene Karyawan
Higiene karyawan seperti pakaian, kesehatan, perilaku, dan kebersihan
karyawan harus terjaga agar produk yang dihasilkan bebas kontaminasi. Total
penilaian GMP dari higiene karyawan di PT. Tirta Investama adalah 87,50%.

5. Pengemasan dan Pelabelan

13
Wadah pembungkus dan label pada kemasan harus sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Total penilaian GMP dari pengemasan dan pelabelan di PT. Tirta
Investama adalah 100%.

6. Peralatan dan Bahan Pabrik

Mencakup mesin atau peralatan dan bahan yang dipakai pada proses pembuatan
produk harus sesuai apa yang dibutuhkan selama proses berlangsung. Total
penilaian GMP dari peralatan dan bahan di PT. Tirta Investama adalah 92,31%.

7. Keberlangsungan Proses Pengolahan

Mencakup pengawasan proses, penyimpanan, pengangkutan, dan dokumentasi


serta pencatatan harus dilakukan secara teliti. Total penilaian GMP dari proses
pengolahan di PT. Tirta Investama adalah 92,59%.

BAB III

14
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Terdapat beberapa perbedaan standar mutu yang diperoleh dari SNI dan ISO
dari produk Aqua, misalnya perbedaan dalam kandungan makro mineral salah
satunya kandungan Fluorida. Selain Fluorida, perbedaan yang mencolok juga
terdapat pada TDS (Jumlah Padatan Terlarut dalam Air).
2. Langkah – Langkah Penjaminan Manajemen Mutu di Perusahaan Aqua
berdasarkan ISO 9001 yaitu menilai GAP Analysis yang ada dalam
perusahaan Aqua, melakukan pelatihan dan persiapan implementasi ISO,
mengupayakan pembangunan sistem dan dokumentasi perusahaan Aqua,
Impelementasi Sistem dan Dokumen Perusahaan sesuai Persyaratan ISO,
Proses Audit Internal dan Tinjauan Manajemen ISO 9001 : 2008, dan Proses
Audit Internal dan Tinjauan Manajemen ISO 9001 : 2008
3. Persamaan standar mutu antara SNI dan ISO berada pada pengemasannya,
yaitu produk harus dikemas dalam wadah yang higienis dan tertutup rapat
sehingga menjaga produk tetap stabil dan tidak mempengaruhi mutu dan
kualitas Aqua selama transportasi dan penyimpanan.
4. PT. Tirta Investama menerapkan 7 jenis Good Manufacturing Practice
(GMP), yaitu lingkungan sarana pengolahan, bangunan dan fasilitas pabrik,
pemeliharaan sarana pengolahan dan sanitasi, hygiene karyawan, pengemasan
dan pelabelan, peralatan dan bahan pabrik, dan keberlangsungan proses
pengolahan.

DAFTAR PUSTAKA

15
Deril, M., dan Novirina. 2015. Uji parameter air minum dalam kemasan (AMDK)
di kota Surabaya. Jurnal Ilmiah Lingkungan. 6(1) :1-6.
Susiwi. 2009. Cara Pengolahan Pangan Yang Baik. Jurusan Pendidikan Kimia
FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Ramadhany, F. F., dan Supriono. 2017. Analisa penerapan sistem manajemen
mutu ISO 9001:2015 dalam menunjang pemasaran. Jurnal Administrasi
Bisnis. 53(1) : 31-38.
Ali, M. I. https://id.scribd.com/doc/72444938/Take-Home-AQUA. PT Danon Aqua/pt
tirta Investama.

Barutu, M.F, 2012, Analisis Kadar Permanganat Pada Air Minum dan Air Bersih
di Balai Dinas Kesehatan Medan, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sumatra Utara, Medan.
Standard Nasional Indonesia (2006), Air Minum Dalam Kemasan, Badan
Standardisasi Nasional, Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai