BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk
hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan
adalah sebagai air minum. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan air dalam
manusia paling penting. Kebutuhan air minum setiap orang bervariasi dari
2,1 liter hingga 2,8 liter per hari, tergantung pada berat badan dan
jumlah penyediaan air selalu meningkat untuk setiap saat. Pengadaan air
bersih untuk kepentingan rumah tangga seperti untuk air minum, air mandi
setempat. Dalam hal ini kualitas air bersih di Indonesia harus memenuhi
berada di dalamnya harus sesuai. Air tawar bersih untuk air minum semakin
rumah tangga hingga limbah beracun dari industri. Air tanah sudah tidak
aman dijadikan air minum karena telah terkontaminasi rembesan dari tangki
septik maupun air permukaan. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa air
Air yang dapat diminum dapat diartikan sebagai air yang bebas dari
tersebut harus bersih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak
kesehatan.
yang tidak lain juga berakibat pada pencemaran terhadap air. Dan
tanpa perlakuan tambahan sehingga lebih praktis, mudah dan lebih cepat.
3
Sumber air dalam atau mata air merupakan pilihan terbaik guna
dalam pembuatan air minum dalam kemasan, karena berbagai jenis mineral
terdapat pada lapisan batuan dalam yang menghasilkan sumber air dan
itu, muncullah perusahaan air minum dalam kemasan yang dipelopor oleh
PT. Golden Mississippi pada tahun 1974 yang terkenal dengan merek
AQUA.
Untuk memperoleh air minum yang sehat dengan rasa dan warna
proses produksi diperlukan adanya suatu pengawasan mutu yang baik dari
bahan baku sampai menjadi produk jadi yang didalamnnya juga tercakup
Sumatera utara.
4
1.2 Tujuan
1.3 Metode
Dalam rangka penyusunan praktek kerja ini baik pada saat pengumpulan
data maupun pada waktu penganalisan dari tahap pertama sampai selesai,
dibahas.
2. Metode Lapangan
5
a) Metode Interview
b) Metode Observasi
1.4 Manfaat
dan pengetahuan bagi mahasiswa dalam hal produksi air minum dalam
kemasan (AMDK) AQUA di PT. Tirta Sibayakindo dan aspek sanitasi yang
dari produk yang dihasilkan oleh pihak perusahaan tersebut. Selain itu,
dengan praktek kerja ini mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang
I. Tempat
Praktek kerja ini dilaksanakan di PT. Tirta Sibayakindo,
BAB II
menjadi PT. AQUA Golden Mississippi (AGM) PT. AGM ini merupakan
7
beberapa Negara ASEAN yang mulai dirintis tahun 1987 diganti nama
dendiri oleh PT. AQUA Golden Mississippi. Sebagai upaya untuk lebih
pabrik yang pertama dengan dibuka pabrik AQUA yang ke-2 di pandaan
Jawa Timur, yaitu PT. Tirta Jaya Mas Unggul. Dengan luasnya pemasaran
AQUA oleh PT. Tirta Dewata Semesta (Bali) tahun 1987. PT. Panida
Utama di Ciburial Sukabumi (Jawa Barat) tahun 1987 dan pada tahun 1990
AQUA Group, karena salah satu produsen raksasa air minum dalam
semua anak perusahaan AQUA Group diganti menjadi PT. Tirta Investama
kecuali PT. AQUA Golden Mississippi. PT. Tirta Sibayakindo dan PT. Varia
8
Industri Tirta Hingga pada saat ini, AQUA Group didukung oleh beberapa
pabrik yaitu :
didirikan pada tanggal 17 mei 1993, dimana mata air yang di pakai berada
100 meter dari lokasi pabrik. PT. Tirta Sibayakindo sampai saat ini sudah
Manufacturing practices atau cara produksi yang baik dari NSF (National
SNI01-3553-2006 atau Codex for Bottle Water. Pada awal 1999, AQUA
Analysis Critical Control Point) dari SGS, Holland. HACPP adalah suatu
kelangsungan hidup dari perusahaan itu sendiri karena penentuan yang tepat
dan strategis akan membantu pabrik memproduksi air minum dan kemasan.
Misalnya dalam hal jarak bahan baku dan jarak pasar dari lokasi pabrik agar
di pabrik sekitar 100 meter. Pabrik ini terletak 15 km dari kota berastagi dan
dangkal/Akuifer bebas.
b. Debit air pada musim hujan maupun musim kemarau
Desa Doulu.
4) Mudah dilalui Transportasi dan distribusi produk karena berada
persis di sebelah.
menghasilkan etos kerja yang baik. Oleh karena itu, setiap karyawan harus
mengetahui posisinya dimana dan apa saja job description dari setiap bidang
kerja. Apabila semua itu tersusun dengan rapi maka hasil yang didapatkan
akan maksimal.
12
Gambar 1.
Manager
Tehnik
Engineering
Plant
Controller
Quality
Assurance
Manager
HR Manager
Logistic
Manager
Safety,Healthy
and
Environment
Stake Holder
dan CSR
Manager
Performance
Manager
akhir.
7. Plant Controller
operasional perusahaan.
kerja di perusahaan
pengujian fisika, kimia dan mikrobiologi produksi, sanitasi dan pengawasan mutu
terhadap produk di pabrik PT. Tirta Sibayakindo dapat dilihat pada gambar 2.
Admin
AQ
Petugas
Handlin
Supervisor
Material dan
supplier
Petugas
Checker
incomin
g
Analis
Fisika
Kimia
QA Supervisor
Petugas
Manager Laboratoriu
HQ dan
m
PU
Analis
Mikrobiol
ogi
Penata
QA line
Supervisor
1500 ml
Inproses
Gambar 2. Struktur Organisasi Quality Assurance Penata
dan 5
QA line
gallon
Sumber: Bagian QA PT. Tirta Sibayakindo
600 ml
2.6 Ketenagakerjaan dan 240
ml
Jumlah karyawan pada perusahaan ini adalah 560 orang yang terbagi atas 70
orang staff dan sisanya terdiri atas karyawan bulanan, harian tetap dan harian
lepas (karyawan yang belum dapat diterima sebagai karyawan tetap) dengan latar
belakang pendidikan SMA dan sarjana (S1). Tenaga kerja di PT. Tirta Sibayakindo
terbagi kedalam berbagai bidang kegiatan, antara lain bidang produksi, bidang
kerja yang digunakan di PT. Tirta Sibayakindo adalah waktu kerja untuk 6 hari
Dari setiap shift karyawan mendapatkan waktu istirahat selama satu jam.
Karyawan di PT. Tirta Sibayakindo bekerja enam hari dan libur pada hari
minggu, hari besar agama dan hari libur nasional. Sistem kerja 3 shift berotasi
mingguan. Ada juga yang 3 shift terbagi atas 4 group dengan rotasi 2 hari.
Bila jam kerja melebihi dari jam kerja biasa yang di sebabkan penambahan
jam produksi atau pekerjaan tambahan maka karyawan tersebut berhak menerima
17
upah lembur. Hal ini juga berlakuapabila karyawan bekerja pada hari libur,
kecuali karyawan yang bersistem off yang berotasi 4 group akan tetap masuk pada
makan
4. Cuti 12 hari dalam satu tahun, cuti besar sebanyak 24 Hari dalam 5
tahun
5. Seragam kerja, sepatu kerja safety dan perlengkapan karyawan
6. Tunjangan kesehatan istri/suami dan tiga anak
7. Tunjangan melahirkan dan cuti melahirkan selama empat bulan bagi
karyawati
8. Tunjangan hari raya Agama Besar, bonus tahunan dan dana pensiun
9. Tunjangan pernikahan
10. Tunjangan bencana alam
11. Pemberian AQUA kemasan 5 gallon kepada setiap karyawan
12. Bus karyawan setiap shift (tujuan akhir Medan dan tujuan akhir
kabanjahe)
13. Jaminan kesehatan bagi karyawan dan anggota keluarga
14. Penghargaan bagi karyawan untuk jenjang masa kerja
15. Berbagai training dan pendidikan bagi karyawan
16. Medical chek up dan medical reward bagi karyawan
17. Beasiswa bagi anak karyawan.
perusahaan dan jumlahnya tidak kurang dari upah minimum regional yang
bersangkutan. Bagi karyawan tetap, dalam setahun 14 kali gaji, dengan perincian
18
12 kali gaji bulanan.1 kali gaji tunjangan hari raya dan 1 kali bonus yang
diberikan diantara bulan maret atau bulan mei. Dan juga uang lembur bagi setiap
Produk yang dihasilkan oleh PT. Tirta Sibayakindo terdiri dari 4 jenis yaitu :
Ukuran produk tersebut telah disesuaikan dengan produk air minum dalam
2.8 Pemasaran
disebarkan ke agen-agen, sub agen dan trailer (pengecer) sehingga produk dapat
Sub
Distributo
Sub
Pabri Distribu
Penge
Sub
Distributo
19
20
a. Sarana Produksi
1. Ruang Water Treatment
2. Ruang Green Sand
3. Bangunan Produksi
4. Ruang pencucian botol dan gallon
5. Ruang pengisian dan penutupan
6. Ruang produksi kemasan
7. Ruang laboratorium
8. Ruang labeling
9. Tangki penampungan air
10. Mesin-mesin produksi
11. Ruang pengepakan
Pengawasan mutu terhadap pabrik PT. Tirta Sibayakindo seperti bahan baku,
produk, mutu limbah, bangunan pabrik dan karyawan diawasi sepenuhnya oleh
Lingkungan Hidup, Dinas Energi dan Pertambangan, Dinas Kebersihan dan Dinas
swasta seperti PT. Sucofindo dan PT. BTKL untuk pengujian sampel semua
BAB III
PROSES PRODUKSI
3.1 Bahan dan Alat yang digunakan untuk Proses Produksi Air Minum
Bahan baku merupakan bahan yang secara langsung digunakan pada proses
produksi. Bahan baku dalam pembuatan air minum dalam kemasan (AMDK)
Sumber air yang diambil perusahaan berasal dari mata air pegunungan
yang kaya dengan berbagai mineral alamiah seperti silica (SiO2) dan Flourida (F).
kandungan mineral sumber air AQUA relative stabil dan konsisten. Proses
Sumber mata air yang digunakan dalam proses produksi AMDK AQUA
1. Sumber mata air yang berasal dari lapisan akuifer dalam (lapisan air tanah
Mata air yang digunakan dalam produksi yaitu berasal dari sumber 2.
Setiap minggu selalu dilakukan cleaning dan sanitasi pada pipa dan tangki
penampung awal. Air dari mata air ini disalurkan melalui pipa ke Green sand yaitu
tempat Storage tank dengan saringan Green sand serta penyaringan dari ruang
Green sand bahan baku dialirkan ke Water Treatment (WT) I,II dan III . selain air
dialirkan ke WT I, II dan III, air juga dialirkan kesaluran lain . saluran pipa ini
mempunyai 2 bagian dan memiliki fungsi dan keperluan air untuk operasi , yaitu :
23
bahan pembantu yang terbagi menjadi 3, yaitu bahan pembantu bahan baku, bahan
Bahan pembantu yang digunakan pada bahan baku adalah ozon (O3 ). Ozon
merupakan gas yang tidak stabil sehingga mudah terurai membentuk O2 dan On
O3 O2 + On
diseluruh bagian air dan On secara aktif akan mengoksidasi air termasuk
untuk membunuh bakteri, karena pada dasarnya bahan baku dari AQUA
antisipan dan bahan resisten pengebal air terhadap mikroba selama proses
produksi dilakukan.
Bahan pembantu bahan baku dalam produksi menjadi produk di AQUA adalah
sebagai berikut :
ml
25
- Tinta penanda coding untuk kemasan primer dan box kemasan sekunder
peralatan dengan kebutuhan dari proses pengolahan bahan baku sampai menjadi
produk akhir. Sistem perpipaan dan mesin yang digunakan di pabrik PT. Tirta
mesin dan peralatan yang kontak langsung dengan air harus terbuat dari bahan
yang Tara Pangan (food grade), tahan korosi dan tidak bereaksi dengan bahan
kimia.
a) Pompa
Berfungsi untuk memompa air dari bak penampung menuju tangki
penyimpanan.
b) Tangki penyimpanan (storage tank)
Berfungsi untuk menampung air yang disalurkan dari sumber untuk diolah
lebih lanjut.
c) Tangki penyaringan awal ( pre filter ) 40 mikron
Berfungsi untuk menyaring partikel yang ukurannya lebih besar dari 40
mikron.
d) Filtrated water tank
Berfungsi untuk menyimpan air yang sudah mengalami proses
air yang mengalir dari tangki penyaringan halus sehingga proses disinfeksi
produk 240 ml. Mesin Sidel untuk produk 600 ml, Mesin AROLL
untu produk 1500 ml dan terakhir mesin UAT dan Neptune untuk
produk 5 Gallon.
k) Mesin pembuat kemasan
Mesin pembuat kemasan ada 3 buah yaitu : mesin SIPA untuk mencetak
botol ukuran 1500 ml, mesin HUSKY untuk mencetak botol ukuran 600
proses pabrik dimulai sejak bahan masuk sampai pada saat barang akan
27
Air yang berasal dari sumber mata air dialirkan kedalam tangki penampung air
sumber yang berisi pasir Green sand kemudian dialirkan lagi menggunakan pipa
proses penyaringan 40 micron ke Water Treatment. Air yang berasal dari tangki
1. WT I digunakan dalam produksi 5 gallon (line 1 dan line 2), dan produksi
1500 ml (line 1 dan line 2) dan air untuk final rinse water pada produksi 5
gallon.
2. WT II digunakan untuk produksi 600 ml line, produksi produk 240 ml dan
filter ukuran 5 mikron kemudian dialirkan ke catridge filter 1 mikron. air yang
28
Air dari bagian filter water tank sebagian dialirkan ke softener yang
merupakan tangki pembuatan air lunak yang digunakan untuk pencucian kemasan
5 gallon dan dialirkan juga ke pendingin mesin mesin. Proses selanjutnya setelah
air dialirkan pada mesin pengisian, proses selanjutnya yaitu memasukkan air pada
botol dengan pipa noozle. Pengisian ini dilanjutkan dengan proses penutupan
yang kesemuanya dilakukan secara otomatis dengan mesin . botol yang telah diisi
dan ditutup akan melewati pemeriksaan visual, jika ada produk yang tidak sesuai
dengan yang diharapakan akan langsung diambil dan dibuang. Setelah itu proses
ink. Untuk produk 240 ml setelah pengisian, produk diberi lid (tutup kemasan)
produk ini kandungan ozonnya sekitar 0,2 ppm sehingga perlu disimpan 7-8 jam
kembali.
Untuk produk 240 ml dalam 1 dus berisi 48 gelas dipak secara manual, produk
29
600 ml dalam 1 dus berisi 24 botol dipak secara otomatis dan manual, produk
1500 ml dalam 1 dus berisi 12 botol di pak secara manual dan botol 5 galon
box akan diberi kode produksi dan kemudian ditumpuk diatas pallet, kemudian
adalah dengan menggunakan FEFO (First Expired in First Out ). Sistem ini
penyimpanan.
STORAGE TANK
Catridge 40 m
BUFFER TANK
STORAGE TANK
30
Catridge 5 m
Catridge 1 m
OZONISASI
FINISH TANK
PREFORM/BOTTLE
SUPPLY
FILLING PRODUCT
CAPPING
CODING
PACKING
DISTRIBUTION
Gambar 1. Diagram Air Proses Pembuatan Air Minum Dalam Kemasan AQUA.
Botol Pengemas yang diperlukan oleh PT. Tirta Sibayakindo adalah gelas plastik
thorephtalate (PET) yaitu ukuran 600 ml dan ukuran 1500 ml, dan botol
Produk air minum dalam kemasan AQUA mempunyai dua jenis kemasan
Penggunaan ulang jenis kemasan ini untuk AMDK sangat berbahaya bagi
mencemari botol bekas dan akan mengkontaminasi pula air yang akan
paling besar 1500 ml. Pemakaian ulang jenis botol tersebut dilarang oleh
Air yang digunakan pada proses pencucian botol adalah air lunak yaitu air
pencucian. Untuk bilasan terakhir digunakan air produk yang mengandung ozon
Secara umum, proses penyucian botol berlangsung dalam empat tahapan yaitu :
32
1 Pencucian Awal
Pada pencucian awal, botol-botol disemprot dengan air soft pada bagian
Proses pengisian berlangsung dalam 7 line yaitu line 1, line 2 dan line 3 untuk
produk 5 gallon, line 4 dan 5 untuk produk 1500 ml, line 6 untuk produk 600 ml
dan line 7 untuk produk 240 ml. Khusus untuk produk 240 ml, sebelum air masuk
mesin SIDEL untuk produk 600 ml dan mesin AROLL untuk produk 1500 ml
dan Mesin UAT line 1 dan line 2 produk 5 gallon dan mesin NEPTUNE
untuk line 3 produk 5 gallon. Mesin NEPTUNE merupakan mesin yang bisa di
Proses penutupan berlangsung secara otomatis dan berada dalam satu ruangan
dengan proses pengisian (in line). Tujuan dilakukan hal tersebut agar
Botol-botol yang telah ditutup akan melewati tempat pemeriksaan secara visual.
Apabila ada produk yang tidak memenuhi standar maka produk tersebut akan
direject. Produk yang sesuai dengan standar diberi label dan seal dengan mesin
KRONES. Selanjutnya botol dilewatkan pada ink jet untuk pemberian kode
produksi dan dilewatkan pada shrink tunnel untuk melekatkan seal. Label
kemasan botol 600 ml, 1500 ml, label kemasan 5 gallon serta lid kemasan 240 ml
Proses pengepakan ada dilakukan otomatis dan secara manual oleh karyawan.
Dari setiap jenis produk di pak sesuai jenis kemasannya. Produk 240 ml diisi
kekardus secara manual dengan isi 48 gelas per kardus dan di pak secara manual,
produk 600 ml disusun secara otomatis dan dengan menggunakan box kardus
dengan isi 24 botol per kardus, dan botol 1500 ml berisi 12 botol per kardus di
34
isolasi plastik dan di pak secara manual. Sedangkan 5 gallon disusun di pallet
kimia dan mikrobiologi maupun secara visual terhadap kondisi produk dan
kemasannya.
3.3.6 Coding
Proses pemberian kode produksi diberikan pada setiap botol pada proses produksi
akhir. Kode produksi menunjukan tanggal pembuatan dan kode pabrik yang
BAB IV
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk semua makhluk hidup.
Oleh karena itu sumber daya air harus tetap dilindungi agar tetap dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh manusi Sa, serta makhluk hidup yang lain.
penghematan dan pelestarian sumber daya air harus ditanamkan pada segenap
hidup No 51 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi kesehatan Industri.
pada dasarnya berkaitan dengan upaya pengelolaan sumber daya air dan sumber
Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
dan peternakan.
Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian,
(Effendi,H.2003)
Pemantauan kualitas air suatu perairan memiliki 3 tujuan utama sebagai berikut:
dengan parameter fisika dan kimia, untuk mendapatkan baku mutu kualitas
air.
37
Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia, dan
biologi
Membandingkan nilai kualitas air tersebut dengan baku mutu sesuai
1990
Menilai kelayakan sumber daya air untuk kepentingan tertentu.
(Effendi,H.2003)
dipelajari menurut literatur yang kami peroleh dimana ada beberapa analisa yang
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari sifat suatu zat / materi serta perubahan
dan reaksinya. Sedangkan ilmu fisika adalah ilmu yang mempelajari fenomena-
SIBAYAKINDO, yaitu :
pH
pH adalah derajat keasaman suatu bahan yang ditentukan oleh konsentrasi
ion H+ dan ion H- yang terdapat pada bahan tersebut. Semakin tinggi
38
konsentrasi ion H+ pada suatu bahan, maka semakin rendah pula nilai pH
diketahui apakah bahan bersifat asam atau basa (jika nilai PH rendah
bahan bersifat asam dan jika nilai pH tinggi bahan bersifat basa ). Derajat
seperti air sumber, green sand, buffer, storage tank, dan air produk rutin
Turbidity
suatu bahan dapat diukur dengan alat turbidimeter dengan satuan NTU
green sand, buffer, storage tank, dan air produk rutin dikontrol setiap
Prosuder:
Alat :
- Alat Turbidimeter
- kuvet
Cara Kerja:
Conduktivity
Conduktivity adalah daya hantar listrik yang dimiliki oleh suatu bahan
atau larutan. Daya hantar listrik didalam air timbul karena adanya ion-ion
sumber, buffer, storage tank, dan air produk juga selalu rutin dikontrol oleh
perbedaan rasa, karena rasa air itu umumnya berasal dari logam-logam
Prosedur:
Alat:
- Condutivitymeter
- Gelas ukur
Cara Kerja:
Dituangkan 100 ml sampel kedalam gelas ukur
Dicelupkan electrode conductivity-meter kedalam sampel
Dicatat angka yang terbaca pada conductivity-meter tersebut
Dibilas kembali dengan aquadest
Kesadahan (Hardness)
40
seperti Ca2+ dan Mg2- yang terkandung didalam air. Tingkat kesadahan air
komplexometri.
Prosedur:
Alat:
Erlenmeyer 250 ml
Alat titrasi
Pipet volume
Reagen:
- Indikator Eriochrom Black T
- Larutan EDTA 0,01 N
- Larutan penyangga buffer pH 10
Cara Kerja:
ml
Ditambahkan Larutan penyangga buffer pH 10 1 ml
Ditambahkan Indikator EBT (Eriochrom Black T)0,01 N 1 sendok
Dititrasi dengan Na2EDTA 0,01 N
41
menjadi biru
Dicatat volume titran dan dihitung kesadahan sampel
Perhitungan:
volume sampel
Alkalinitas
atau PP.
Prosedur:
Alat:
- Erlenmeyer 250 ml
- Alat Ttitrasi
Reagen:
- Indikator BCG(bromo cresso green)
- H2SO4 0,02 N
42
Cara kerja:
Dimasukkan sampel sumber 2 kedalam erlenmeyer sebanyak 100
ml
Ditambahkan indikator BCG (bromo cresso green) 3 tetes
Dititrasi dengan H2SO4 0,02 N
Diamati perubahan yang terjadi, yaitu dari biru menjadi hijau
kekuningan
Dicatat volume titran dan dihitung alkalinitas sampel
Perhitungan:
Klorida
Konsentrasi tinggi klorida memberikan rasa asin pada air dan minuman.
Nilai ambang rasa untuk anion klorida bergantung pada kation terkait dan
berada dalam kisaran nilai 200-300 mg/liter untuk natrium, kalium dan
olehkadar rendah klorida. Tidak ada nilai acuan brbasis kesehatan yang
Prosedur:
Alat:
- Erlenmeyer 250 ml
- Alat Titrasi
Rreagen:
43
- K2CrO4 5%
- AgNO3 0,01 N
Cara kerja:
100 ml
Ditambahkan K2CrO4 5% sebanyak 1 ml
Dititrasi dengan AgNO3 0,01 N
Diamati perubahan warna yang terjadi yaitu dari kuning
Perhitungan:
Volume sampel
Kalsium
Kalsium adalah logam alkali tanah yang reaktif, mudah dibentuk dan
Prosedur:
Alat:
- Erlenmeyer 250 ml
- Alat titrasi
Reagen:
44
- NaOH 1 N
- Indikator murexid
- Na2EDTA 0,01 N
Cara kerja:
Perhitungan:
Volume sampel
Mangan (Mn)
kerak bumi, biasanya ada bersama dengan besi (iron). Zat ini digunakan
terutama dalam pembuatan besi dan lapisan baja, sebagai oksidan sebagai
Prosedur:
Alat:
- Kuvet
- Alat Spektrofotometer
Reagen:
Cara kerja:
ditekan zero
Dimasukkan kuvet sampel kedalam alat spektrofotometer
Dibaca dan dicatat hasilnya (maksimal 0,005 ppm)
Prosedur:
Alat:
- Kuvet
- Alat Spektrofotometer
Reagen:
Cara kerja:
blanko
Dimasukkan sampel sebanyak 10 ml kedalam kuvet
Ditambahkan serbuk iron phenanthrolin
Dihomogenkan selama 3 menit
Dimasukkan kuvet blanko kedalam alat spektrofotometer ditekan
zero
Dimasukkan kuvet sampel kedalam alat spektrofotometer
Dibaca dan dicatat hasilny
Perak(Ag)
industry.
Prosedur:
Alat:
- Gelas ukur
- Erlenmeyer
- Kuvet
- Alat spektrofotometer
Reagen:
Cara kerja:
sebanyak 50 ml
Dimasukkan silver I dan silver II kedalam erlenmeyer, aduk
hingga merata
Dicampur sampel kemasan 240 ml kedalam erlenmeyer dan aduk
blanko
Wadah II dimasukkan kedalam kuvet sebanyak 10 ml sebagai
sample
Dimasukkan blanko kedalam spektrofotometer dan tekan zero
Dimasukkan sampel kedalam spektrofotometer dibaca dan dicata
hasilnya
Air sumber
Yang dianalisa adalah Ph, turbiditas, conduktivitas, sedimentasi, Fe
Green sand
Yang dianalisa adalah sedimentasi, Ph, turbiditas, conductivitas,TDS,
4.4 Verifikasi
Verifikasi dapat dilakukan oleh lembaga surveilans atau sudah menjadi bagian
pemeriksaan biasanya dilakukan untuk bakteri indikator fekal dalam air olahan
dan air dalam distribusi. Untuk verifikasi keamanan kimia, pemeriksaan terhadap
zat kimia terkait dapat dilakukan pada akhir pengolahan, saat distribusi, atau pada
distribusi).
saat pengambilan sampel, harus diperhitungkan variasi mutu air dalam distribusi.
keseluruhan sistem distribusi berpipa. Dalam sistem mutu air yang baik, situasi itu
bergantung pada musim, air hujan, dan kondisi setempat lainnya. Pengambilan
sampel harus dilakukan secara acak, tetapi harus ditingkatkan selama epidemi,
pengambilan sampel. Untuk zat kimia tertentu, lokasi dan frekuensi pengambilan
sampel akan ditentukan oleh sumber pokok dan keragamannya. Zat yang
50
pengambilan sampel dengan frekuensi yang lebih jarang dibanding zat kimia yang
setahun, atau bahkan kurang, mungkin memadai, terutama untuk air tanah yang
waktu. Lokasipengambilan sampel akan bergantung pada mutu air yang diuji.
Pengambilan sampel pada intalasi pengolahan atau pada awal sistem distribusi
karateristik dan sumber zat yang spesifik.Untuk informasi lebih lanjut, lihat
Pengujian air sumber khususnya penting apabila tidak ada pengolahan air.
pengolahan atau sebagai bagian sistem investigasi kejadian luar biasa (KLB)
risiko setempat).
51
limbah).
pada saat itu berdasarkan kajian data dari pasokan yang serupa atau dari hasil
Prosedur jamina mutu dan pengendalian mutu analitis yang tepat dilakukan
terhadap semua aktivitas terkait penyusunan data mutu air minum. Prosedur
tersebut akan memastikan bahwa data memang sesuai dengan tujuan dengan
kata lain, bahwa hasilnya memang cukup akurat. Sesuai dengan tujuan, atau
cukup akurat, akan ditentukan dalam program pemantauan mutu air yang juga
kemungkinan terlibat dalam pemantauan mutu air, banyak aspek praktis detail
(Widyastuti,2011)
Pengawasan mutu merupakan hal yang sangat penting karena berperanan dalam
hal penanganan mutu pada proses produksi perdagangan dan distribusi komoditas.
Pengawasan mutu juga penting untuk menentukan kualitas air minum yang akan
terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan kualitas air
minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air
minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap
produk air minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan sistem dan
Oleh karenanya sebelum air minum ini dipasarkan maka terlebih dahulu
beberapa sampel.
7 pH 6-8,5 -
54
Sumber: SQ QA AQUA
Keterangan:
S = Standar SNI
W = Standar WHO
55
yang telah ditetapkan oleh WHO, baik mutu kimia yang harus ada maupun yang
makhluk hidup yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat secara langsung tanpa
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan
(nutrient) yang diperlukan untuk mikroba. Bahan/ zat makanan yang diperlukan
adalah:
pertumbuhan jamur
Cetrimid Agar adalah sebagai media selektif untuk pseudomonas
Nutrient Agar adalah sebagai media untuk menumbuhkan semua jenis
bakteri
Pengujian dilakukan dalam ruang produksi. Cawan yang telah berisi media
c. Pseudomonas Test
berasal dari udara yang masuk melalui ventilasi atau berasal dari pekerja
pabrik.
Cara pengujiannya yaitu tuang media VRB (Violet Red Bile Agar)
setelah itu inkubasi pada suhu 36oC selama 2x 24 jam. Setelah masa
inkubasi hitung koloni yang berwarna merah tua berukuran 0,5 mm atau
lebih pada membran filter yang merupakan jumlah bakteri coliform dalam
100 ml sampel.
tersebut sangat baik, juga dilihat dari kontruksi ruang sangat baik seperti dinding
dibuat agar kedap air, serta dibersihkan tiap hari sehingga hasil pengujian tidak
Limbah cair yang dihasilkan oleh PT.Tirta Sibayakindo merupakan limbah yang
tidak berbahaya dan beracun, yang merupakan air sisa pencucian dan sisa
kemasan.
Limbah Produksi
merupakan limbah cair yang berasal dari sisa air yang tumpah dari
dekat kantin.
b) Limbah Cair Industri
Limbah cair industri merupakan limbah yang dihasilkan dari
westafel, air toilet, air wudhu, air cuci dari dapur dan kantin dan
dari mesin seperti oli dan tumpahan minyak. Limbah mesin seperti
kembali.
d) Limbah Bahan Berbahaya dan beracun (B3)
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sisa suatu
atau Reaktan, yaitu zat yang dipakai dalam suatu reaksi kimia; zat yang
menggunakan bahan kimia yang kadarnya sudah tinggi. Limbah dari laboratorium
dibuat dalam kotainer khusus untuk diolah oleh Instansi Pengolah Limbah B3
Limbah padat merupakan sampah atau buangan yang secara fisik tidak dapat
digunakan atau dapat digunakan. Berdasarkan peraturan WHO limbah padat dapat
a. Sampah Industri
Sampah industri ini adalah limbah padat yang dihasilkan oleh kegiatan
Sampah kimia adalah limbah yang dihasilkan atau diperoleh dari detergen
dan bahan disinfektan yang dalam produk limbah cair yang dikatagorikan
penanganan limbah, yaitu limbah hasil produksi dan limbah hasil laboratorium
hasil produksi merupakan limbah cair yang berupa air dan hasil dari laboratorium.
Dan limbah padat berupa kertas, plastik dan lainnya. Untuk limbah cair hasil
khusus karena pada proses produksi tidak menggunakan bahan kimia yang
bersifat racun dan dialirkan ke Instansi Penanganan Air Limbah (IPAL). Disini
limbah cair yang akan dibuang dalam suatu wadah/bak tertutup dan dialirkan
melalui mesin pompa untuk di netralisasi dengan cara disaring dan di mixing.
Setelah dari IPAL, limbah cair yang dibuang yang tidak membahayakan
ke lingkungan.
Untuk limbah padat berupa plastik dikumpulkan dan dijual untuk didaur
pembuangan sampah. Untuk limbah padat berupa elektronik dan mesin dan
instansi atau izin rumah sakit yang telah bekerja sama dan memiliki sertifikasi
BAB V
5.1 Permasalahan
proses produksi tidak dapat berjalan dengan baik. Gangguan-gangguan ini berupa
analisa mutu kimia, seperti kadar Fe yang tinggi, maka dilakukan penurunan
kadar Fe.
5.2 Pembahasan
maka akan menyebabkan rasa dan bau logam yang amis menimbulkan warna
penyumbatan pipa, dan bersifat racun pada manusia. Maka perlu dilakukan
penurunan kadar Fe. Dimana metode untuk menurunkan kadar Fe dalam AMDK
antara lain :
Regenerasi greensand
Mangan grren sand adalah pasir khusus yang dilapisi dengan bahan
dengan zat besi, mangan dan hidrogen sulfida di dalam air dan
yang terakumulasi di atas media dengan metode aliran terbalik (dari bawah
Dalam analisa uji kualitas air minum di PT. TIRTA SIBAYAKINDO sudah
sesuai dengan standart SNI air minum dalam kemasan, hanya saja dalam
dengan baik.
64
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
dan mesin yang digunakan dengan sangat baik dan telah diakui secara
rawa/danau.
- Analisa kualitas air pada PT. Tirta Sibayakindo antara lain yang
sampel.
7. Ph 6-8,5 -
8. Ozone 0,1-0,3 (I) Ppm
9. Konsentrasi 0,2-0,5 %
Detergen
o
10. Temperatur 55-75 C
Detergen
11. Tekanan 2,0-3,5 Bar
Detergen
12. Tekanan Rinse 2,5-3,0 Bar
13. Tekanan Final 1,0-1,3 Bar
Rinse
Tabel I. Parameter Fisika
Sumber : SQ QA AQUA
Keterangan :
S = Standar SNI
W = Standar WHO
Kandungan mineral dalam AMDK AQUA telah memenuh syarat seperti yang
telah ditetapkan oleh WHO, baik mutu kimia yang harus ada maupun yang
66
6.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan dari hasil pengamatan yang
dalam laboratorium
3. Sebaiknya dalam menganalisa air kita kita harus memahami prosedur
DAFTAR PUSTAKA
Terbitan I.
Hardinsyah.2011. Air dan Zat Gizi Essensial dan Permasalahannya. Hydration and
Health
Symposium. Jakarta.
Kusnati, Diana dkk.2011. Aqua Bagi Kesehatan. Terbitan Pertama. PT. Indonesia
Printer.
Sepuluh
November.
Pencegahannya. PT
Grasindo. Jakarta.
Surawira, Unus. 1996. Air Dalam Kehidupan Lingkungan Yang Sehat. Bandung.