MEDAN
LAPORAN PRAKERIN
Oleh
NENCY FEBRIZA
NIS. 155001
KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI PADANG
2017
i
MEDAN
NENCY FEBRIZA
NIS. 155001
Mengetahui, Menyetujui,
Humas HRD Pembimbing Institusi
MEDAN
NENCY FEBRIZA
NIS. 155001
Mengetahui,
Kepala SMK-SMTI Padang
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita sampaikan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan PRAKERIN yang
berjudul “Analisis Kadar Wheat Gluten Dalam Penentuan Grade Tepung Terigu
Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Mi” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Praktik kerja industri ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib ditempuh
di SMK SMTI PADANG khususnya pada kelas XII. Laporan ini di susun untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan dari SMK SMTI PADANG. Praktik kerja
industri telah dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan di PT Jakarana Tama
Medan khususnya pada Dapartemen Quality Control dan Dapartemen Produksi.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
TAMA MEDAN
Tester................................................................................................................... 33
BAB IV PENUTUP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 10. Alat Analisis Kadar Wheat Gluten Metode Glutomatic Tester.........40
BAB I
PENDAHULUAN
tanaman penghasil tepung terigu, oleh karena iklim yang kurang cocok.
didunia dengan cara impor. Volume impor dari tahun ketahun terus
Terigu memiliki protein yang tidak larut dalam air yang disebut
dengan wheat gluten. Kadar wheat gluten dalam tepung terigu sangat
yang dilakukan dalam penentuan grade tepung terigu pada tepung yang
Medan adalah : tepung terigu, tepung tapioka dan palit. Pada laporan ini
pembuatan mi?
diproduksi?
tepung?
baik pada saat awal peluncuran mi di pasar hingga saat ini, selain
terdiri dari 60% wanita dan 40% pria dari berbagai latar belakang
Jakarana Tama mampu bersaing dengan produk lain baik dari segi
kondusif dan meningkatkan kerja sama yang baik antara staf dan
PROSES PRODUKSI
berikut:
saat ini tidak ada bahan lain yang bisa digunakan untuk
5
6
adalahNagadua.
7
2.1.5 Air
berlebihan.
2.1.7 Pewarna
2.2.1 Screw
2.2.2 Mixer
2.2.3 Press
mi.
12
2.2.4 Slitter
2. Kebersihan slitter.
2.2.5 Steam
kekenyalan mi.
2.2.6 Cutter
2.2.7 Fryer
2.2.8 Cooler
a. Screw
b. Mixing
terjadi secara merata dan menarik serat wheat gluten. Tepung yang
bau tepung pada mi. Adonan yang homogen dapat dilihat dari
adonan.
15
1. Tahapan awal
kadar air 30-34% . kadar air 30% dengan tekstur ringan dan
2. Tahap akhir
menit.
c. Feeding
d. Pressing
roller.
17
mencapai roller terakhir adonan yang pada awalnya tebal pada roll
(slitting).
e. Sliting
f. Steaming
suhu awal masuk dan akhir 100°C. Tekanan awal proses steaming
6 Pa, dan tekanan tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu awal
0,3 Pa, 0,5 Pa, 0,8 Pa. Tujuan proses ini untuk memasak mi mentah
awal masuk dengan fisik yang solid. Dalam proses steaming akan
g. Cutting
Suhu awal dalam cutting yaitu 140oC dan akhir 150oC, dan
h. Frying
i. Cooling
j. Packing
k. Cartoning
2.1 PRODUK
TERIGU TAPIOKA AIR ALKALI
QC
MIXING
FEEDING
QC
REPROSES PRESSING
QC
SLITTING
STEAMING
CUTTING
FRYING
COOLING
QC
PACKING
BAB III
23
24
tepung tersebut.
a. Pati
b. Protein
c. Moisture ( kelembaban)
tepung terigu.
d. Gums (perekat)
e. Fats (lemak)
f. Ash (abu)
antara 0,3-1,5%.
g. Pigmen
Komposisi Jumlah
Kalsium (mg) 16
Fe (mg) 1,2
Sumber
tidak dapat larut dalam air dan bersifat elastis (lentur). wheat
karboksil (COOH).
dihasilkan.
Tama Medan :
b. Kenyal
Glutomatic Tester
metodeglutomatic tester
34
2. Batang pengaduk
4. Naraca analitik
100 ml (A gram).
lengket.
3. Cuci adonan dengan alat glumatic tester, hingga semua kotoran pati
kering.
Kering (C gram).
35
3.5 Pengamatan
3.5.1 Data
100-14
LINE Sampel Tertimbang Wet Passing Wet Gluten Dry Gluten Moisture % Wet % Dry
100-M
'2 F.Coklat 10,3614 0,1303 2,6473 0,8662 12,17 0,98 24,85 8,11
3 F.Hijau 10,7436 0,3541 3,1112 1,0455 11,67 0,97 28,38 9,54
4 F Jingga 10,3056 0,4105 3,6974 1,2457 12,19 0,98 31,25 11,85
3.5.2 Perhitungan
B 100 − 14
% GLUTEN BASAH = X X 100%
A 100 − M
C 100 − 14
% GLUTEN KERING = X X 100%
A 100 − M
Keterangan
A = Bobot Sampel
Terigu
1. Line 2 (F.Coklat)
B 100 − 14
% Gluten Basah = X X100%
A 100 − M
2,6473
= x 0,98 x 100%
10,3614
= 24,85 %
C 100 − 14
% Gluten Kering = X X 100%
A 100 − M
0,8662
= x 0,98 x 100%
10,0917
= 8,11%
2. Line 3 (F.Hijau)
B 100 − 14
% Gluten Basah = X X100%
A 100 − M
3,1112
= x 0,98 x 100%
10,7436
= 28,38 %
37
C 100 − 14
% Gluten Kering = X X 100%
A 100 − M
1,0455
= x 0,98 x 100%
10,7436
= 𝟗, 𝟓𝟒%
B 100 − 14
% Gluten Basah = X X100%
A 100 − M
2,6974
= x 0,98 x 100%
10,3056
= 31,25%
C 100 − 14
% Gluten Kering = X X 100%
A 100 − M
1,2457
= x 0,98 x 100%
10,3056
= 11,85 %
38
3.6 Pembahasan
gluten, wheat gluten adalah protein yang terdapat dalam pada seluruh
tanaman kacang kacangan yang tidak larut dalam air dan memiliki sifat
1. Tahapan penimbangan
2. Tahap gelatiniasi
3. Tahap pencucian
4. Tahap pengeringan
1) Pengeringan basah
2) Pengeringan total.
yang tinggi maka mi yang diproduksi semakin kenyal dan tidak mudah
putus pada saat produksi, dan semakin rendah kandungan wheat gluten
Medan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kadar wheat gluten
pada line dua yang menggunakan tepung terigu grade tiga (tepung
produksi mi pada line dua ini ditambahkan palit (tepung wheat gluten)
memenuhi standar.
dalam hal ini kandungan wheat gluten yang diperoleh dalam terigu
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
tester pada:
dan kadar wheat gluten kering sebesar 8,37%. Pada line tiga
42
43
4.1 Saran
dengan baik.
pekerjaan.
15 Oktober 2017.
19 Oktober 2017.
Anwardah. 2017. Ilmu Kimia Dibalik wheat gluten, sains kimia.com, diakses
tanggal 19 Oktober.2017
Anonim.2010.ProsespembuatanmiLordbroken.Wordpress.Com/2010/06/23/Proses
Puspita,Fika.2013.LaporanpraktikumsereliadankacangKacangan,https://www.slid
Anonim. 2013. Pengujian wheat gluten dan Daya Serap Tepung Terigu, diakses
44