Anda di halaman 1dari 69

SMK NEGERI 1 ANYER

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kurikulum

pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mendukung

kegiatan belajar mengajar siswa melalui kegiatan praktek kerja secara

langsung di dunia kerja sesuai dengan program studi tertentu untuk

mencapai keahlian kerja sebagai bekal untuk bekerja secara profesional.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diterapkan suatu sistem

pendidikan yang dikenal dengan istilah Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Sistem ini merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian

profesional yang memadukan secara sistematis program pendidikan di

sekolah dengan program penguasaan keahlian melalui kegiatan bekerja

secara langsung dan terarah untuk mencapai tingkat keahlian profesional

tertentu. Keahlian profesional hanya dapat dikuasai melalui cara

mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada dalam

dunia kerja. Sehubungan dengan itu, maka siswa SMK pada jenjang

tertentu diwajibkan mengikuti kegiatan Praktek Kerja Industri secara

langsung.

[Type text] Page 1


SMK NEGERI 1 ANYER

B. Tujuan Praktek Kerja

1. Tujuan Umum

a. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama

sekolah dan selama PKL.

b. Memperluas kemampuan serta keterampilan dalam

melaksanakan kerja industri.

c. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang dunia

kerja khususnya di bidang industri kimia.

d. Meningkatkan sikap profesional dan disiplin kerja.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui berbagai langkah untuk menganalisa tepung dan

by product.

b. Menambah wawasan tentang dunia kerja khususnya di bidang

laboratorium kimia.

B. Waktu Dan Tempat Kerja

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan selama satu bulan, mulai

dari tanggal 09 desember – 10 januari 2020. Setiap hari kerja yaitu hari

Senin  Jum’at, pukul 08.00  17.00 WIB. Praktek kerja ini dilakukan

bertempat di PT. Bungasari Flour Mills Indonesia.

[Type text] Page 2


SMK NEGERI 1 ANYER

C. Definisi

Dari keterangan singkat tentang praktek kerja lapangan dapat

disimpulkan bahwa praktek kerja lapangan sangat dibutuhkan khususnya

untuk siswa-siswi yang bersekolah di SMK atau MAK. Dalam hal ini, penulis

laporan mengambil PT. Bungasari Flour Mills Indonesia sebagai tempat PKL

yang dipandang dapat memberikan kesempatan untuk penulis laporan.

Banyak pelajaran yang dapat diambil oleh penulis selama Prakerin.

D. Tujuan Pembuatan Laporan

Adapun maksud dan tujuan dibuatnya laporan ini bukan semata-mata

hanya untuk memenuhi tugas akhir, akan tetapi penulis diberi tujuan antara

lain :

1. Sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan.

2. Sebagai acuan penulis untuk menambah wawasan tentang Praktek Kerja

Lapangan.

3. Sebagai salah satu syarat untuk kenaikan kelas.

4. Sebagai laporan dari hasil Praktek Kerja Lapangan yang telah

dilaksanakan untuk dijadikan bahan pembelajaran.

5. Sebagai sarana untuk mengembangkan materi pelajaran yang didapat dari

sekolah dan menerapkannya dalam bidang pekerjaan secara nyata.

[Type text] Page 3


SMK NEGERI 1 ANYER

E. Manfaat Dari Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Industri memberikan kesempatan kepada para siswa

untuk belajar, guna memenuhi praktek kerja secara nyata di lingkungan

perusahaan. Manfaat Praktek Kerja Lapangan antara lain :

1.Memenuhi kurikulum SMK Negeri 1 Anyer.

2. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik

dalam dunia usaha maupun dunia industri.

3. Meningkatkan dan mengembangkan keterampilan baru yang telah

diperoleh.

4. Mengetahui aplikasi dari ilmu yang telah diperoleh di sekolah secara nyata.

[Type text] Page 4


SMK NEGERI 1 ANYER

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Dan Perkembangan Perusahaan

Tiga perusahaan raksasa Asia, FKS Group (Indonesia), Malayan

Flour Mills Berhad (Malaysia), dan Toyota Tsusho Corporation (Jepang)

telah membentuk kemitraan strategis dengan mendirikan perusahaan tepung

terigu terbaru di Indonesia yaitu PT. Bungasari Flour Mills Indonesia. Ketiga

mitra usaha ini memanfaatkan pengalaman mereka selama beberapa dekade

dalam industri terkait dan pengetahuan pasar yang baik untuk menerapkan

teknologi tercanggih yang dioperasikan oleh para tenaga ahli kelas dunia,

yang telah berhasil menciptakan produk-produk inovatif dan menarik di pasar

Indonesia.

Pabrik penggilingan tepung terigu kami di Cilegon-Banten, telah

dilengkapi peralatan dan fasilitas riset terbaru yang mutakhir, dimana

terdapat peralatan canggih untuk memproses pencampuran terigu (flour

blending) yang tentunya dapat menghasilkan tepung terigu dengan kualitas

yang konsisten untuk dipasarkan. Kemitraan kami yang kuat serta akses ke

pelabuhan juga memberikan angin segar bagi para pelanggan dan rekanan

kami. Disertai dengan segala fasilitas dan jaringan yang telah kami miliki,

kami tentunya dapat memberikan kemudahan pasokan serta pelayanan yang

memuaskan. Tidak seperti perusahaan terigu pada umumnya, Bungasari

[Type text] Page 5


SMK NEGERI 1 ANYER

merupakan perusahaan yang inovatif dalam industri tradisional ini. Melalui

riset dan pengembangan yang intensif, penggunaan teknologi produksi yang

mutakhir, serta pemilihan gandum terbaiklah yang dapat membuat kemajuan

pesat, bukan hanya peningkatan kualitas terigu di Indonesia, melainkan juga

peningkatan aspek kesehatan. Kami tak akan pernah berhenti berinovasi

dalam menjalani peran kami demi menciptakan Indonesia yang lebih sehat.

Upaya Bungasari dalam berinovasi akan terus berkembang dalam

banyak hal. Para tenaga ahli kami yang terus berkembang akan memberikan

gairah, komitmen dan integritas tinggi dalam setiap hal yang kami kerjakan,

guna memastikan bahwa PT. Bungasari Flour Mills Indonesia tetap menjadi

produsen unggul sesuai kebutuhan pelanggan.

B. Visi dan Misi PT Bungasari Flour Mills Indonesia.

1. Visi

“Menjadi salah satu produsen tepung terkemuka di Indonesia.

2. Misi

“Mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi setiap insan dengan

menciptakan nilai bagi konsumen.

[Type text] Page 6


SMK NEGERI 1 ANYER

C. Lokasi Dan Tata Letak Pabrik

1. Lokasi Pabrik

Pabrik PT. Bungasari Flour Mills Indonesia terletak di Jl. Raya

Anyer Lingk. Komp. Sinyar RT 014 / RW 006 Tegal Ratu, Ciwandan

District, Cilegon, Banten, Indonesia dengan kantor pusat berada di

Sampoerna Strategic Squuare, North Tower, 5 Floor Jl. Jend. Sudirman

Kav, 45-46, Jakarta 12930 Indonesia. PT. Bungasari Flour Mills

Indonesia bersebelahan dengan KBS (Krakatau Bandar Samudera) dan

tidak jauh dari pelabuhan Cilegon.

2. Fasilitas Perusahaan

PT. Bungasari Flour Mills Indonesia memberikan fasilitas kepada

pekerjanya untuk kesejahteraan para pekerjanya. Fasilitas perusahaan

tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

a. Makan

PT. Bungasari Flour Mills Indonesia memberikan fasilitas makan

kepada para karyawan dan setiap 2 hari sekali disediakan susu.

b. Seragam

Perusahaan menyediakan seragam untuk para karyawan.

c. Masjid dan Mushola

Di area pabrik terdapat masjid dan mushola untuk para pekerja

melakukan shalat bagi yang beragama islam.

[Type text] Page 7


SMK NEGERI 1 ANYER

3. Karyawan PT. Bungasari Flour Mills

PT. Bungasari Flour Mills di Cilegon beroperasi selama 24 jam perhari

secara terus menerus. Jam kerja bagi karyawan di PT. Bungasari Flour Mills di

Cilegon adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Jam Kerja Karyawan PT. Bungasari Flour Mills Indonesia

Jam Kerja
Departemen Hari
Shift 1 Shift 2 Shift 3
Senin - Jum’at 24.00 - 08.00 08.00 - 16.00 16.00 - 24.00
Quality Control
Sabtu 24.00 - 06.00 08.00 - 16.00 16.00 - 24.00
Senin - Sabtu 24.00 - 08.00 08.00 - 16.00 16.00 - 24.00
Produksi
Sabtu 24.00 - 08.00 08.00 - 16.00 -
Human
Senin - Jum’at 24.00 - 08.00 - -
Resource
Maintenance Senin - Jum’at 08.00 - 17.00 - -
QC End Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 08.00 - 16.00
-
Product Sabtu 08.00 - 14.00 08.00 - 16.00

Tabel 2.2 Jam Istirahat Karyawan PT. Bungasari Flour Mills Indonesia

Jam Kerja
Departemen
Shift 1 Shift 2 Shift 3
Quality Control 06.00 - 07.00 12.00 - 13.00 18.00 - 19.00
Produksi 06.00 - 07.00 12.00 - 13.00 18.00 - 19.00
Human Resource 06.00 - 07.00 - -

[Type text] Page 8


SMK NEGERI 1 ANYER

Maintenance 06.00 - 07.00 - -


QC End Product 06.00 - 07.00 - -

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gandum

[Type text] Page 9


SMK NEGERI 1 ANYER

Gandum adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian

yang kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk memproduksi

tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi untuk menghasilkan

alkohol. Biji gandum atau wheat kernel biasanya berbentuk lonjong seperti

biji padi-padian lainnya. Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki

tekstur yang keras.

Gambar 3.1 Bentuk Biji Gandum

Secara umum, gandum dapat dikelompokan ke dalam tiga bagian

berdasarkan bagian komponennya, yaitu dimulai dari inti hingga kulit

terluar:

1. Endosperm, merupakan bagian gandum yang tersisa dan terkandung

dalam tepung terigu setelah bran dan germ dihilangkan pada saat proses

penggilingan tepung terigu.

2. Bran, atau kulit merupakan lapisan terluar dari biji gandum yang paling

keras, bran merupakan bagian yang dihilangkan saat penggilingan

[Type text] Page 10


SMK NEGERI 1 ANYER

untuk pembuatan tepung terigu. Bran memiliki kandungan serat yang

tinggi, vitamin B, lemak, protein dan mineral.

3. Germ, atau lembaga merupakan bagian dari biji gandum yang dapat

bertumbuh menjadi tanaman gandum atau inti bibit dari gandum. Germ

memiliki kandungan lemak yang tinggi.

Gambar 3.2 Tanaman Gandum Muda

Gambar 3.3 Tanaman Gandum Yang Mulai Matang

[Type text] Page 11


SMK NEGERI 1 ANYER

Gambar 3.4 Proses Panen Gandum

Beberapa jenis gandum yang telah dibudidayakan dan selanjutnya digunakan

sebagai bahan baku industri antara lain:

1. Tritcum Aestivum (Hard Wheat)

Gandum keras/T. Aestivum (Bread flour), adalah gandum yang mempunyai

ciri-ciri kulit luar berwarna coklat, bijinya keras, setiap bulir terdiri dari 2 - 5 butir

gabah, kandungan protein tinggi, mudah diragikan, mudah dicampur, dapat

menyesuaikan dengan suhu yang diperlukan dan memliki daya serap air yang

tinggi. Gandum jenis ini tumbuh di daerah yang tanahnya banyak mengandung

nitrogen, banyak curah hujan, dan cukup sinar matahari pada saat tumbuhan

gandum ini masak dan dipanen, seperti Canada, USA, negara-negara bagian bekas

Uni Soviet dan sebagian negara-negara Eropa.

[Type text] Page 12


SMK NEGERI 1 ANYER

Gambar 3.5 Hard Wheat

2. Ttitivum Compactum (Soft Wheat)

Gandum lunak/T. Compactum (Cake, pastel, biscuit dan cookies

flour) adalah gandum lunak berwarna putih sampai merah, setiap bulirnya

terdiri dari 3 – 5 butir, protein rendah, sulit diragikan, sulit dicampur dan daya

serap air yang rendah. Gandum jenis ini berasal dari Eropa meskipun ada juga

yang berasal dari negara Pasifik seperti Canada, Amerika Serikat dan

Australia.

Gambar 3.6 Soft Wheat

3. Triticum Durum (Durum Wheat)

Gandum durum/T. Durum merupakan jenis gandum yang khusus. Ciri dari

gandum ini ialah bagian dalam (endosperma) yang berwarna kuning bukan putih,

[Type text] Page 13


SMK NEGERI 1 ANYER

seperti jenis gandum pada umumnya dan memiliki biji yang lebih keras, serta

memiliki kulit yang berwarna coklat. Gandum jenis ini digunakan untuk membuat

produk-produk pasta, seperti makroni, spageti, dan produk pasta lainnya.

Gambar 3.7 Durum Wheat

Ketiga jenis gandum tersebut mempunyai karekteristik yang khas

sehinggga dibudidayakan untuk tujuan yang berbeda. Jenis gandum yang diolah

menjadi tepung terigu dan paling banyak dibudidayakan adalah jenis gandum

triticum vulgare. Gandum jenis ini mempunyai warna kulit biji yang putih, coklat,

atau merah dan sebagian besar untuk membuat roti. Gandum ini paling mudah

beradaptasi dengan lingkungan pertumbuhannya seperti keadaan iklim tanah dan

sebagiannya.

Gandum dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

a. Berdasarkan tekstur biji gandum (kernel) menjadi gandum keras, gandum

lunak, dan gandum durum.

b. Berdasarkan warna kulit biji (bran) gandum menjadi warna merah dan

putih.

[Type text] Page 14


SMK NEGERI 1 ANYER

c. Berdasarkan musim tanam menjadi musim dingin dan musim semi. Pada

umumnya gandum dibedakan dari gandum keras dan gandum lunak.

Gambar 3.8 Gandum dan Tepung

B. Tepung Terigu

Kata “terigu” sebenarnya diambil dari bahasa Portugis, yaitu “trigo”

yang memiliki arti “gandum”. Definisi tepung terigu sebagai bahan makanan

menurut SNI adalah tepung yang dibuat dari endosperm biji gandum Triticum

aestivum L. (Club wheat) dan atau Triticum compactum Host atau campuran

keduanya dengan penambahan fortifikan zat besi (Fe), seng (Zn), vitamin B1,

vitamin B2, dan asam folat. Boleh juga ditambahkan BTP yang diijinkan

sesuai peraturan tentang BTP. Menurut Djoni Wibowo (2012), tepung

merupakan partikel padat yang berbentuk butiran halus bahkan sangat halus

tergantung pada pemakaiannya. Tepung biasanya digunakan untuk bahan baku

industri, keperluan penelitian, maupun dipakai dalam kebutuhan rumah

tangga, misalnya membuat kue dan roti. Menurut The Culinary Institute of

America (2011), tepung adalah gabungan dari lemak padat yang dingin dan air

yang sangat dingin yang merupakan komponen-komponen dasar dari sebagian

[Type text] Page 15


SMK NEGERI 1 ANYER

besar produk adonan. Sebagian besar tepung berasal dari bahan nabati,

misalnya umbi-umbian dan biji-bijian. Dalam adonan, tepung berperan untuk

membentuk tekstur, memberikan cita rasa, mengikat bahan-bahan lain dan

mendistribusikannya secara merata.

Gluten merupakan substansi yang terbentuk dari protein gandum,

memberikan elastisitas dan membentuk struktur yang berfungsi membantu

proses pengembangan pada produk yang dipanggang, khususnya roti. Tepung

terigu yang mengandung persentase protein yang tinggi, dimana protein ini

dapat membuat tekstur yang bagus bagi adonan. Pada pembuatan adonan yang

mengalami pemanasan, gluten memiliki kemampuan sebagai bahan yang

dapat membentuk adhesive (sifat lengket), cohesive mass (bahan-bahan dapat

menjadi padu), films, dan jaringan 3 dimensi.

Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa tepung terigu

merupakan tepung yang berasal dari biji gandum, yang diolah melalui proses

penggilingan hingga menjadi butiran-butiran halus. Tepung terigu merupakan

bahan dasar yang paling sering digunakan dalam membuat produk pastry

(kue) dan bakery (roti). Tepung terigu memiliki kadar protein yang tinggi,

protein dalam tepung terigu lebih dikenal dengan sebutan gluten.

Banyaknya kandungan komponen utama dapat dilihat pada tabel

berikut ini. Komposisi kimia tepung terigu dalam 100 gram bahan sebagai

berikut:

[Type text] Page 16


SMK NEGERI 1 ANYER

Tabel 3.1 Komposisi Kimia Tepung Terigu Dalam 100 Gram Bahan

Komponen Jumlah

Kalori (kal) 332


Protein (g) 9,61
Lemak (g) 1,95
Karbohidrat (g) 74,48
Kalsium (mg) 33
Fosfor (mg) 323
Besi (mg) 3,71
Vitamin A (IU) 9
Vitamin C (mg) 0,0
Air (g) 12,42

Proses penggilingan gandum atau milling dapat dibagi menjadi 4 tahap utama,

yaitu :

 Penerimaan dan penyimpanan gandum. Pada saat ini tempat penggilingan

menerima hasil panen gandum, dan lalu disimpan di tempat penyimpanan.

 Proses pembersihan dan persiapan gandum sebelum proses penggilingan.

Gandum dibersihan dari kotoran-kotoran seperti tanah atau debu yang

menempel supaya tidak terjadi kontaminasi.

 Proses penggilingan gandum (milling), proses terjadinya pemisahan biji

gandum dari bran dan germ untuk menghasilkan tepung terigu.

[Type text] Page 17


SMK NEGERI 1 ANYER

 Pengemasan dan penyimpanan produk akhir/tepung. Setelah proses

penggilingan selesai, maka tepung terigu yang dihasilkan dikemas dalam

wadah dan disimpan.

C. Jenis – Jenis Tepung Terigu

Menurut Syarbini ( 2013 : 19 ), tepung terigu dibagi menjadi tiga jenis

berdasarkan kandungan protein, yaitu :

1. Tepung terigu dengan kandungan protein tinggi (Hard Flour), tepung ini

memiliki kandungan protein antara 12%  14% dan daya serap air tinggi,

elastis, mudah digiling dan sangat baik untuk pembuatan aneka macam roti,

mie, dan pasta.

2. Tepung terigu dengan kandungan protein sedang (Medium Flour), tepung

ini biasanya disebut dengan all purpose flour karena memiliki kandungan

protein antara 10,5%  11.5% yang cocok untuk membuat adonan dengan

tingkat fermentasi sedang, seperti donat cake, muffin.

3. Tepung terigu dengan kandungan protein rendah (Soft Flour), tepung terigu

dengan kandungan protein 8%  9% ini tidak memerlukan tingkat

kekenyalan namun tingkat kerenyahan. Tepung ini memiliki daya serap

rendah, sukar diuleni, dan daya pengembangan rendah sehingga cocok

untuk membuat kue kering seperti biskuit, kue kering, wafer, pastel dan

aneka gorengan.

[Type text] Page 18


SMK NEGERI 1 ANYER

D. Tepung Gandum Utuh (Whole Wheat Flour )

Menurut Gisslen ( 2013 : 62 ) Whole Wheat Flour atau tepung gandum

utuh merupakan tepung yang dihasilkan dari penggilingan keseluruhan biji

gandum beserta bran, endosperm, dan germ. Roti yang dibuat dengan 100%

tepung gandum utuh lebih berat daripada roti yang terbuat dari 100% tepung.

E. Proses Produksi

1. Wheat Intake

Proses wheat intake adalah proses untuk memindahkan gandum dari

container ke silo gandum. Gandum yang diterima bervariasi tergantung

negara penghasil gandum tersebut. Satu hal yang perlu diketahui adalah

antara gandum yang satu dengan gandum yang lain tidak boleh dicampur

karena gandum memiliki perbedaan protein, harga, dan produk yang akan

dihasilkan. Urutan intake adalah sebagai berikut.

a. Kontainer berisi gandum akan bergerak ke atas hidrolik dan kemudian

isi kontainer dibuka dan kontainer diangkat menggunakan hidrolik

hingga isi kontainer kosong dan jatuh pada pit spreading.

b. Gandum dibawa dengan menggunakan chain conveyor menuju

hooper dan naik menggunakan bucket elevator untuk transmisi

gandum ke silo.

[Type text] Page 19


SMK NEGERI 1 ANYER

c. Gandum dibawa dengan menggunakan chain conveyor menuju

hopper dan naik menggunakan bucket elevator untuk transmisi

gandum ke silo.

d. Gandum masuk ke drum sieve untuk membersihkan impurities berupa

batang gandum yang lebih besar, kulit gandum dan sampah-sampah

yang ada.

e. Gandum turun menggunakan bucket elevator dan masuk ke magnet

separator untuk memisahkan gandum dari benda-benda logam.

f. Gandum dibawa naik menggunakan bucket elevator untuk masuk ke

silo. Proses masuknya gandum dibagi dua yaitu gandum masuk ke

silo besar atau ke silo kecil (raw wheat bin), pemilihan tempat

penyimpanan gandum tergantung pada kapasitas silo dan kebutuhan

produksi.

g. Gandum yang akan disimpan ke silo besar, akan dibawa

menggunakan chain conveyor bertipe double sieve dan apabila

gandum ingin digunakan, maka gandum akan dibawa ke vibro

separator menggunakan chain conveyor dan bucket elevator untuk

memisahkan benda-benda yang memiliki diameter lebih besar (10-12

mm) dan lebih kecil (3 mm) dari gandum, kemudian setelah itu

dibawa dengan chain conveyor dan gandum dimasukkan ke silo kecil

(raw wheat bin).

[Type text] Page 20


SMK NEGERI 1 ANYER

h. Gandum yang akan disimpan ke silo kecil, akan dibawa naik

menggunakan bucket elevator untuk melalui black box untuk

memisahkan gandum yang akan masuk ke silo kecil. Setelah itu

gandum dibawa ke vibro separator untuk memisahkan benda-benda

yang memiliki diameter lebih besar (10-12 mm) dan lebih kecil (3

mm) dari gandum dan gandum akan masuk ke silo kecil (raw wheat

bin).

2. Wheat Transferring

Wheat transferring adalah pengiriman tepung menuju ke wheat silo

dan raw wheat bin.

3. 1st Cleaning Process

Pembersihan pertama dimaksudkan untuk menghindarkan benda-benda

lain dan berbagai kotoran yang menempel pada butiran biji gandum, dan

juga memisahkan bagian-bagian yang tidak seragam (Makfoeld, 1982).

Berbagai peralatan pembersihan yang sering digunakan antara lain

pemisah (milling separator), pemisah magnet (magnet separator), dan

pneumatic separator. Proses pembersihan gandum dimulai dari raw wheat

bin sampai ke conditioning bin.

4. Dampening Process

Dampening adalah proses penambahan sejumlah air kedalam

gandum. Jadi dampener adalah seperangkat mesin yang berfungsi untuk

[Type text] Page 21


SMK NEGERI 1 ANYER

mencampurkan sejumlah air kedalam gandum untuk menambah kadar air

dalam gandum sehingga memudahkan dalam milling.

5. 2nd Cleaning Process

Pada Second cleaning mesin yang digunakan yaitu scourer dan

TRR (Tarara). Gandum dari dampening process menuju ke scourer, di

dalam scourer gandum akan dibersihkan dari debu yang masih melekat,

kemudian setelah dari scourer menuju ke TRR, di dalam TRR gandum

dipisahkan dari debu dan kulit gandum yang terkelupas. Tujuan second

cleaning ini yaitu membersihkan dan memisahkan debu atau kulit gandum

yang terkelupas yang masih melekat pada gandum dari proses sebelumnya,

sebelum masuk ke hopper dan akan masuk ke proses penggilingan dengan

roll mill.

6. Milling process

Setelah gandum didiamkan selama waktu tertentu ( 12-24 jam ) di

dalam tempering bin. Selanjutnya gandum akan di keluarkan untuk

menjalani proses milling ( penggilingan ) untuk memisahkan endosperm

dari bran dan grem. Alat-alat yang di gunakan dalam proses milling di

antaranya adalah Roll Mill, Plan Shifter, Purifier, Bran Finisher, Vibro

Sifter, dan Impact Destroyer. Pada proses milling ini,produk di alirkan

melalui pneumatic system menggunakan hembusan udara dan pemanfaatan

gaya gravitasi.

7. Mixing Process

[Type text] Page 22


SMK NEGERI 1 ANYER

Setelah tepung terigu hasil produksi unit penggilingan ditransfer ke

dalam silo penyimpanan, tepung terigu akan dilakukan proses mixing

sebelum dilakukan packing. Proses mixing (pencampuran) tepung terigu

dimulai dari transfer tepung terigu dari flour silo ke dalam hopper. Proses

pengeluaran tepung dari flour silo ke hopper dibantu dengan alat vibro

detacher yang terletak dibawah flour silo. Vibro detacher membantu

tepung keluar dari flour silo dengan getaran pada bagian bawah flour silo.

Dengan vibro detacher tepung yang keluar tesebar merata dan tidak

menggumpal. Tepung terigu yang telah dikeluarkan dialirkan dengan

screw conveyor menuju load cell weighing atau proses penimbangan

tepung. Proses penimbangan dilakukan dengan timbangan yang bekerja

secara otomatis. Proses ini bertujuan untuk mengetahui besarnya tepung

sebelum dilakukan mixing. Selain penimbangan tepung pada proses ini

juga dilakukan penambahan additive pada tepung terigu sesuai dengan

jenis tepung yang dilakukan mixing. Setelah dilakukan penimbangan,

tepung terigu yang ditransfer dilakukan proses mixing. Proses mixing

berfungsi untuk mencampur terigu secara merata. Dari proses mixing

tepung masuk kedalam drum sieve untuk dilakukan pengayakan. Didalam

drum sieve tepung terigu diayak dengan ayakan < 250 μ. Proses ini

berfungsi untuk menghindari material cemaran selain tepung terigu.

Dengan proses ini tepung terigu diharapkan tidak terdapat kontaminan

yang mempengaruhi kualitas tepung terigu. Tepung terigu yang lolos dari

[Type text] Page 23


SMK NEGERI 1 ANYER

proses drum sieving (pengayakan) akan dilewatkan magnet separator

sebelum masuk ke dalam silo packing. Proses ini bertujuan untuk

menghilangkan kontaminan tepung yang berupa material logam. Proses ini

dilakukan dengan memberikan magnet separator pada aliran tepung

terigu. Setelah dilakukan proses metal trapping, tepung terigu masuk ke

dalam entoleter untuk dilakukan penghilangan dan pemecahan telur kutu

yang terdapat pada tepung. Setelah proses ini maka tepung terigu diangkut

dengan airlock dan cyclone menuju silo packing. Silo packing yang ada

berjumlah 6 dengan kapasitas 90 ton untuk tiap silo.

8. Packing Process

Tepung terigu yang telah dicampur dan disimpan dalam silo

packing, selanjutnya dikemas menggunakan karung poliprophylene.

Tepung dari silo packing akan ditimbang sebelum dilakukan packing.

Setelah dilakukan penimbangan tepung akan masuk ke dalam carousel

yang berfungsi sebagai mesin pengemas. Terdapat 3 mesin packing

(carousel) yaitu mesin packing A, mesin packing B dan mesin packing C.

Di dalam carousel terdapat 6 unit pneumatic bag clamp yaitu alat yang

berfungsi untuk menjepit bagian atas dari bag pengemas saat pengemasan

tepung terigu. Merapat dan meregangnya bag clamp digerakkan oleh

piston yang dioperasikan oleh operator. Bag yang sudah terisi tepung oleh

carousel akan diangkut oleh belt conveyor sambil dilakukan penjahitan.

Setelah penjahitan dilakukan proses pengkodean pada kemasan dengan

[Type text] Page 24


SMK NEGERI 1 ANYER

memberi kode tanggal produksi, dan kode bulan akhir konsumsi.

Pengkodean ini berguna sebagai kode produksi yang menandakan kapan

tepung diproduksi dan kapan tepung tidak diperbolehkan untuk

dikonsumsi. Dengan demikian, penjahitan dan pemberian kode produksi

dikontrol dengan baik oleh operator packing karena merupakan salah satu

penentu kualitas secara visual kemasan tepung terigu. Bag tepung yang

sudah dijahit dan diberi kode produksi akan dicek setiap 30 menit untuk

dilakukan penimbangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah

timbangan yang terdapat pada carousel berjalan normal. Setelah dilakukan

cek maka bag akan dijatuhkan melalui talang untuk selanjutnya disusun

dalam pallet.

9. Storing and Delivery

Storing and delivery adalah penyimpanan tepung terigu di dalam

gudang penyimpanan yang kemudian akan dikirim kepada para konsumen.

Agar lebih jelas, berikut gambar diagram proses produksi tepung terigu di

PT. Bungasari Flour Mills Indonesia.

[Type text] Page 25


SMK NEGERI 1 ANYER

Gambar 3.9 General Production Proses Diagram

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisa yang Dilakukan Pada Tepung Terigu di PT. Bungasari Flour

Mills Indonesia

1. Analisa Near Infrared Transmitan (NIT)

a. Tujuan

Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan tata cara pengoperasian

alat NIR untuk mengetahui kadar air, kadar abu, dan protein dari

sampel tepung terigu dan biji gandum dengan metode sinar Infra Red.

b. Ruang Lingkup

[Type text] Page 26


SMK NEGERI 1 ANYER

Pengujian ini dilakukan untuk sampel tepung terigu dan gandum.

c. Alat dan Bahan

 Alat

 Infratech 1241 Grain Analyzer

 Infratech 1241 Flour Module

 Kuas halus

 Bahan

d. Prosedur

 Pilih modul ke Application Model Wheat Flour.

 Tekan tombol analyse di keypad untuk memulai analisa.

 Masukkan data sampel ID dan customer ID, kemudian tekan OK.

 Tekan OK sekali lagi untuk mengabaikan memasukkan data ke Note

atau Comment.

 Pilih Yes atau No untuk menyimpan hasil scan dan atau hasil analisa.

 Catat hasil analisa dalam workbook yang telah disediakan.

 Apabila terjadi penyimpangan hasil, laporkan ke atasan langsung.

e. Referensi

Infratech 1241 Grain Analyzer User Manual

[Type text] Page 27


SMK NEGERI 1 ANYER

Gambar 4.1 Alat Analisa Near Infrared Transmitan (NIT)

2. Analisa Minolta Colour

a. Tujuan

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik warna sampel

yang dinyatakan dengan nilai L*, a* dan b*.

b. Ruang Lingkup

Pengujian ini dilakukan untuk sampel tepung terigu dan noodle sheet.

c. Definisi

 Nilai L* menunjukkan derajat warna terang (putih) dan gelap

(hitam). Nilai L* (+) menunjukkan derajat warna terang (putih),

sedangkan L* (-) menunjukkan derajat warna gelap (hitam).

[Type text] Page 28


SMK NEGERI 1 ANYER

 Nilai a* menunjukkan derajat warna merah dan hijau. Nilai a* (+)

menunjukkan derajat warna hijau, sedangkan a* (-) menunjukkan

derajat warna merah.

 Nilai b* menunjukkan derajat warna kuning dan biru. Nilai b* (+)

menunjukkan derajat warna kuning, sedangkan nilai b* (-)

menunjukkan derajat warna biru.

d. Alat dan Bahan

1) Alat

 Minolta Chroma Meter CR410

 Data Processor DP-400 & Calibration Plate

 Granular Material Attachment

e. Prosedur

1) Prosedur Kalibrasi/Verifikasi Alat

 Nyalakan Minolta Chroma Meter.

 Buka white calibration plate.

 Tekan tombol “Cal” pada Minolta Chroma Meter CR410.

 Tempatkan measuring head secara vertikal, di atas white

calibration plate.

[Type text] Page 29


SMK NEGERI 1 ANYER

 Tekan tombol “Measuring Enter” pada Minolta Chroma

Meter CR 410. Jangan gerakkan measuring head selama

proses pengukuran.

 Proses pengukuran selesai setelah 3 kali pengukuran (lampu

berkedip 3 kali).

 Display kembali ke menu pengukuran dan alat siap untuk

digunakan.

 Catat hasil kalibrasi pada workbook yang telah disediakan.

 Rentang nilai kalibrasi berada pada nilai y=86.2, x=0.315,

y=03226

2) Prosedur Pengujian Untuk Sampel Tepung.

 Pastikan low reflectance glass plate dalam keadaan bersih.

Masukan ke dalam collar. Hati-hati dalam penggunaan low

reflectance glass, jangan sampai tergores. Pasang retaining

ring.

 Tuang sampel tepung pada glass plate, padatkan dan ratakan

sehingga tepung merata.

 Pasang cap pada collar.

 Bersihkan sisa-sisa tepung yang menempel.

 Putar granular-materials attachment menghadap ke arah

atas.

[Type text] Page 30


SMK NEGERI 1 ANYER

 Tempatkan measuring head secara vertikal, masukan ke

dalam bagian terbuka pada collar.

 Jangan ada sampel tepung yang masuk ke dalam measuring

head, karena bisa merusak receptor pada measuring head

sehingga hasil pengujian kurang akurat.

 Tekan tombol “Measurement Enter” pada data processor

atau tombol measurement pada measuring head.

 Apabila terjadi penyimpanan hasil, laporkan ke atasan

langsung.

f. Referensi

Buku pedoman pengoperasian Minolta Chroma Meter CR-410.

Gambar 4.2 Alat Analisa Minolta Colour

3. Analisa pH (Potensial Hydrogen)

a. Tujuan

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pH pada tepung terigu.

b. Ruang Lingkup

[Type text] Page 31


SMK NEGERI 1 ANYER

Pengujian ini dilakukan untuk sampel tepung terigu.

c. Alat dan Bahan

1) Alat

 Timbangan digital (0.01 g)

 pH meter 827 pH Lab

 Beaker glass dan gelas ukur 100 mL

2) Bahan

 Aquadest

 Buffer pH 4.0 dan 7.0

d. Prosedur

1) Kalibrasi pH Menggunakan 2 Larutan Buffer

 Siapkan larutan buffer pH 7.0 dan pH 4.0 terlebih dahulu.

 Buka tutup pelindung electroda, cuci electroda dengan aquades.

 Mulai kalibrasi dengan menekan tombol <CAL> pada alat,

kemudian masukkan electroda ke dalam larutan buffer pH 7.0 dan

konfirmasi dengan menekan tombol <OK>.

 Catat pembacaan larutan buffer pH 7.0 pada alat.

 Setelah pembacaan selesai, alat akan meminta untuk mengganti

larutan buffer. Tekan tombol <OK>.

 Angkat electroda dan masukan electroda dengan menggunakan

larutan buffer pH 4.0.

[Type text] Page 32


SMK NEGERI 1 ANYER

 Kemudian alat akan menampilkan hasil kalibrasi alat pH meter

yaitu nilai slope, pH, suhu dan status kalibrasi.

 Catat hasil kalibrasi pada verification record.

 Alat akan otomatis kembali ke menu awal setelah 30 detik atau

kita tekan tombol <OK> atau <QUIT> untuk mengakhirinya.

 Jika hasil kalibrasi dinyatakan tidak OK, lakukan kalibrasi ulang.

2) Pengujian Sampel

 Timbang 5 g sampel pada beaker glass, kemudian larutkan hingga

volume 45 mL.

 Aduk hingga menjadi larutan.

 Bilas electroda sebelum dimasukan ke sampel yang akan diuji.

 Masukan electroda ke dalam larutan yang diuji.

 Catat hasil pengukuran sampel pada workbook yang telah

disediakan

 Bersihkan electroda dan tutup kembali pada penutup electroda

yang berisi larutan KCl.

 Apabila terjadi penyimpangan hasil, laporkan ke atasan langsung.

e. Referensi

[Type text] Page 33


SMK NEGERI 1 ANYER

Manual instruction pH Meter 827 pH Lab.

Gambar 4.3 Alat Analisa pH meter

4. Analisa Gluten

a. Tujuan

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kadar gluten dalam tepung

terigu, biji gandum, industrial flour, dan by produk.

b. Ruang Lingkup

Pengujian ini dilakukan untuk sampel tepung terigu, biji gandum,

industrial flour, dan by produk.

c. Definsi

Gluten adalah suatu bentuk plastis-elastis yang merupakan bagian dari

tepung terigu yang tidak larut oleh larutan garam.

[Type text] Page 34


SMK NEGERI 1 ANYER

d. Alat dan Bahan

1) Alat

 Timbangan digital (0.01 g).

 Set alat Glutomatic-Perten:

- Glutomatic 2200.

- Centrifuge 2015.

- Glutork 2020

 Fine sieve 88 m & Coarse sieve 840 m.

 Unmarked ring for 88 m sieve (untuk sampel tepung).

 Marked ring for 840 m (untuk sampel biji gandum).

 Plexiglass wash chamber.

 White plastic block.

 Beaker plastic 600 mL.

 Termometer.

 Pinset dan spatula.

2) Bahan

 Aquadest

 Larutan garam (NaCl 2% - temperatur 22 ± 2 ˚C)

e. Prosedur

1) Persiapan Sampel

[Type text] Page 35


SMK NEGERI 1 ANYER

 Untuk sampel biji gandum, siapkan sampel yang sudah

di-grinding halus dengan grinder Cyclotec 1093.

2) Persiapan Alat

 Pastikan terdapat larutan garam yang cukup di dalam container

yang terhubung ke alat glutomatic dan di dalam dispenser.

 Masukkan beberapa tetes aquadest ke lubang kecil di

plexyglass body pada mixing head, untuk menjaga putaran shaft

agar halus.

 Pasang washing chamber pada glutomatic. Kemudian tekan

tombol biru ON/OFF dan tombol hijau START. Dicek selama 20

detik dough cycle (tanpa pemompaan larutan) yang diikuti oleh 5

menit wash cycle. Larutan yang mengalir selama 5 menit

seharusnya 250 - 280 mL (50-56 mL/menit) dengan temperatur

larutan (22 ± 2) ˚C.

 Catat hasil aliran larutan garam ke dalam workbook verifikasi alat.

3) Prosedur Pengetesan Gluten Basah (Wet Gluten) Single Washing

(Untuk Sampel Tepung Terigu dan By produk).

 Timbang produk 10 ± 0.01 gr sampel tepung.

 Pasang plexyglass chamber ke unmarked ring.

 Pasang fine sieve 88 m ke unmarked ring, tekan dengan bantuan

white plastic block.

 Pastikan sieve dalam keadaan mendatar rata, tidak menggembung.

[Type text] Page 36


SMK NEGERI 1 ANYER

 Basahi dasar cleaning cup, keringkan sisinya. Masukkan sampel

dan ratakan.

 Masukan 4,8 mL larutan garam ke sampel memutar pelan-pelan di

dinding chamber. (untuk soft flour adalah 4,2 mL). Ratakan air

garam dengan menggoyang pelan chamber.

 Pasang wash chamber pada alat glutomatic, pastikan magnet

menghadap ke dalam. Tekan tombol START.

 Standar program pencucian: 20 detik pengadukan adonan, 5 menit

pencucian.

 Glutomatic akan memberikan bunyi beep ketika waktu pencucian

tinggal 15 detik. Setelah proses pencucian berhenti, ambil

washing chamber dan keluarkan gluten dengan hati-hati tanpa

menarik/menyobeknya. Pastikan tidak ada gluten yang tersisa di

mixing hook atau di washing chamber. (Jika alat tidak bekerja

semestinya atau terjadi banjir, tekan Pause).

 Lanjutkan dengan proses sentrifugasi.

4) Prosedur Sentrifugasi.

 Letakkan gluten basah ke sieve cassette. Gluten basah harus

segera disentrifugasi 30 detik setelah selesai proses pencucian dari

glutomatic. (Glutomatic akan memberikan sinyal peringatan dari

25-30 detik setelah proses pencucian selesai).

[Type text] Page 37


SMK NEGERI 1 ANYER

 Tutup cover centrifuge dan tekan START untuk memulai proses

sentrifugasi. Lampu RUN akan menyala selama proses

sentrifugasi. Untuk interupsi proses tekan STOP/OPEN.

 Setelah sentrifugasi selesai, ambil gluten index sieve cassette. Cek

dan pastikan tidak ada gluten yang tertinggal.

 Gunakan stainless steel spatula untuk mengambil gluten yang

lolos dan timbang sebagai passthrough dalam gram.

 Tambahkan gluten yang tidak lolos (remain), dan tambahkan ke

timbangan sebagai total berat wet gluten.

 Hitung wet gluten & gluten index.

Gluten lolos+ gluten tidak lolos+100 %


%Wet gluten (es is) =
10 gram

Gluten index = Gluten index lolos (gr) × 100%

Berat gluten total (gr)

 Catat hasil analisa dalam workbook yang telah disediakan.

 Apabila terjadi penyimpangan hasil, laporkan ke atasan langsung.

5) Prosedur Pengetesan Gluten Kering (Dry Gluten)

 Start glutork untuk memulai pemanasan alat sebelum digunakan

bersamaan dengan dinyalakannya glutomatic.

 Suhu pengeringan adalah 150˚C, proses pengeringannya selama 4

menit.

[Type text] Page 38


SMK NEGERI 1 ANYER

 Lampu hijau menandakan glutork telah mencapai suhu 150˚C.

Lampu merah akan menyala – mati bergantian selama proses

pemanasan untuk menjaga suhu tetap di atas 150˚C.

 Masukkan wet gluten ke tengah plate glutork, tekan black

glutimer. Lalu tutup dan kunci glutork.

 Setelah glutimer mati (4 menit proses pengeringan) – ada sinyal

pendek tanda pengeringan telah selesai. Buka glutork, ambil dan

timbang dry gluten.

 Catat hasil analisa dalam workbook yang telah disediakan.

 Apabila terjadi penyimpangan hasil, laporkan ke atasan langsung.

f. Lampiran

Pembuatan larutan garam (NaCl 2%).

g. Referensi

Manual Book Glutomatic System

AACC 38-12.02

Gambar 4.4 Alat Analisa Gluten

[Type text] Page 39


SMK NEGERI 1 ANYER

5. Analisa Granulasi

a. Tujuan

Pengujian ini bertujuan untuk menguji kadar kehalusan tepung

terigu.

b. Ruang Lingkup

Pengujian ini dilakukan untuk sampel tepung terigu dan by product.

c. Alat dan Bahan

1) Alat

 Timbangan digital (0.01 g)

 Set alat granulasi

 Sifter ukuran 224 m, 140 m, 106 m, dan receiver plate

untuk sampel tepung terigu.

 Sifter ukuran 224 m, 140 m, 132 m, dan receiver plate

untuk sampel by product.

2) Bahan

• Tepung terigu

• By product

d. Prosedur

 Timbang kosong setiap sifter yang akan digunakan (W0).

 Pasang sifter di alat granulasi dengan urutan: 224 m, 140 m, 106

m, dan receiver plate untuk sampel tepung terigu dan 224 m,

140 m, 132 m, dan receiver plate untuk sampel by product.

[Type text] Page 40


SMK NEGERI 1 ANYER

 Timbang 100 gr ± 0.1 gr sampel tepung (W1), letakkan di sifter

224 m.

 Ayak selama 5 menit.

 Setelah alat berhenti beroperasi, pukul di setiap sisi sifter untuk

memastikan tepung turun atau tidak menempel di sisi sifter.

 Ayak kembali selama 1 menit.

 Lakukan pengecekan terhadap material yang tersisa di tiap-tiap

sifter.

 Timbang berat sifter dengan tepung yang tersisa di tiap-tiap sifter

(WT), dan hitung persentasi tepung yang lolos dari sifter,

 Catat hasil uji dalam workbook yang telah disediakan.

(W 1−W 2)
% Lolos ayakan 224 µm = W 1 x ¿ 100
¿

(W 1−W 2−W 3)
% Lolos ayakan 140 µm = x 100
W1

(W 1−W 2−W 3−W 4)


% Lolos ayakan 106 µm / 132 µm = x 100
W1

Ket:

W1: Berat sampel (gr)

W2: Berat sampel yang tersisa di sifter 224 µm (gr),

Yaitu WT 224 µm – WO 224 µm.

W3: Berat sampel yang tersisa di sifter 140 µm (gr),

Yaitu WT 140 µm – WO 140 µm.

[Type text] Page 41


SMK NEGERI 1 ANYER

W4: Berat sampel yang tersisa di sifter 132 µm (gr),

Yaitu WT 132 µm – WO 132 µm. Atau

W4: Berat sampel yang tersisa di sifter 106 µm (gr),

Yaitu WT 106 µm – WO 106 µm.

 Apabila terjadi penyimpangan hasil, laporkan ke atasan langsung.

e. Referensi

SNI 01-3751-2009

Gambar 4.5 Alat Granulasi

6. Analisa SRC (Solvent Retention Capacity)

SRC adalah tes solvation untuk tepung yang didasarkan pada

perilaku pembengkakan berlebihan komponen jaringan polimer dipilih

pelarut diagnostik individu. SRC berlaku untuk mengevaluasi fungsi tepung

untuk produk gandum yang keras.

[Type text] Page 42


SMK NEGERI 1 ANYER

Gambar 4.6 Alat Analisa SRC

7. Analisa Moisture Analyzer

Analisa moisture analyzer bertujuan untuk mengetahui kadar air

sampel. Analisa moisture analyzer ditujukan untuk analisa sampel gandum,

tepung terigu, dan by product. Kadar air sangat berpengaruh terhadap mutu

bahan pangan, sehingga dalam pengolahan pangan air tersebut sering

dikeluarkan atau dikurangi dengan cara penguapan atau pengentalan dan

pengeringan. Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam

bahan yang dinyatakan dalam persen.

[Type text] Page 43


SMK NEGERI 1 ANYER

Gambar 4.7 Alat Analisa Moisture Analyzer

8. Analisa Grinding

Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan dari

bentuk kasar menjadi ukuran yang lebih halus untuk menyempurnakan

proses mixing yaitu hasil pencampuran yang merata dan menghindari

kontaminan partikel-partikel bahan. Tujuan dari proses grinding adalah

untuk memperbaiki karakteristik mixing dari setiap bahan baku

sehingga bisa diperoleh hasil mixing yang lebih homogen.

Gambar 4.8 Alat Analisa Grinding

9. Analisa SD Matic

1. Tujuan

[Type text] Page 44


SMK NEGERI 1 ANYER

Prosedur ini bertujuan untuk menguji kadar starch damage dalam

tepung terigu.

2. Ruang Lingkup

Pengujian ini dilakukan untuk sampel tepung terigu.

3. Definisi

4. Alat dan Bahan

1) Alat

 Spatula Mikro

 Botol Semprot

 Tissue

2) Bahan

 Boric Acid (H₃BO₃)

 Potassium Lodida (KI)

[Type text] Page 45


SMK NEGERI 1 ANYER

 Sodium Thriosulfat (Na₂O₃S₂)

 Aquadest

5. Prosedur

a. Verifikasi Alat

o Pilih Ikon Menu (Ikon Menu)

o Cek Vibrator dengan menekan ikon vibrator sebanyak

2 kali.

o Cek stirer dengan menekan tombol stirer. Tekan sekali

lagi untuk menghentikannya.

o Cek Probe. Lihat nilai yang di tampilkan di baris kedua

dalam text box. Jika nilai lebih tinggi dari 0.5 µA,

probe mungkin kotor. Bersihkan probe. Lakukan cek

probe lagi setelah pembersihan.

o Cek elektronis. Tekan sekali panah kecil. Baris

pertama adalah nilai numerik calibration. Baris kedua

adalah pengukuran tahanan internal pada nilai tinggi.

Standard 159-161 µA. Tekan sekali lagi panah kecil.

Baris pertama adalah nilai numerik. Baris kedua adalah

[Type text] Page 46


SMK NEGERI 1 ANYER

pengukuran tahanan internal pada nilai rendah.

Standard 1.59-1.61 µA.

o Tekan panah besar. Menekan panah besar akan

memunculkan nilai 40 µA di display, yang

menunjukan kekuatan yang dibutuhkan probe untuk

menghasilkan iodine secara elektrokimia.

Gambar 4.9 Analisa SD Matic

[Type text] Page 47


SMK NEGERI 1 ANYER

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan selama kerja praktek di PT. Bungasari

Flour Mills Indonesia dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. Bungasari Flour Mills Indonesia memproduksi tepung terigu gandum

dan by product.

[Type text] Page 48


SMK NEGERI 1 ANYER

2. PT. Bungasari Flour Mills Indonesia merupakan pabrik tepung yang

berbagai macam produksi yaitu yang banyak dipasaran seperti JAWARA,

BOLA SALJU, HANA KUNING, GOLDEN CROWN, HIU BIRU,

GOLDEN EAGLE dan terdapat pula tepung yang memang kualitasnya

sangat baik seperti KABUKI, NIJI, DIAMOND STAR dan lain sebagainya.

3. Cara pengecekan tepung dengan cara pengayakan supaya tidak terdapat

kutu, ulat dan benda asing yang masuk ke dalam tepung, sehingga tepung

tersebut bisa dikirim atau dimuat dan dipastikan aman.

4. Sebelum tepung dikirim terlebih dahulu pengecekan mobil box, container

truck.

5. Ketika stacking sedang melakukan pengayakan dan ditepung tersebut

terdapat kutu maka segera melaporkan ke pihak QA atau pihak QA

melaporkan ke atasan.

6. Metode analisa yang dilakukan yaitu NIR, gluten, SRC, falling number,

starch, pH, moisture, grinding, minolta colour, granulasi, iron spot

standard.

7. Penyimpanan sampel di laboratorium yang sampel tersebut telah lama

disimpan berfungsi jika ada konsumen yang protes tentang produk, bisa

kembali dibuktikan dengan cara analisa kembali.

B. Saran

[Type text] Page 49


SMK NEGERI 1 ANYER

Saran-saran yang mungkin dapat kami berikan setelah melakukan selama

kerja praktek.

1. Adanya peningkatan kerjasama antar pegawai dan siswa yang melakukan

praktek. Sehingga pembimbing atau karyawan tidak merasa terganggu dan

lebih tepatnya terbantu dengan adanya siswa yang sedang praktek.

2. Adanya saling hormat dan saling sapa antar pegawai.

3. Saling koordinasi dan saling mengerti antar sesama karyawan maupun

atasannya.

4. Safety dan kedisiplinan yang sangat terpenting harus selalu dilaksanakan.

5. Fokus pada Konsistensi Mutu.

6. Diharapkan agar kerjasama antar sekolah dengan perusahaan lebih

ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK untuk

Praktek Kerja Industri (PKL).

DAFTAR PUSTAKA

Elsa dan Nisa. 2018. Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Bungasari

Flour Mills Indonesia, Serang : SMKN 1 Anyer.

[Type text] Page 50


SMK NEGERI 1 ANYER

Sugiarto dan Rohmat. 2017. Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT.

Bungasari Flour Mills Indonesia, Serang : SMKN 1 Anyer.

[Type text] Page 51


SMK NEGERI 1 ANYER

LAMPIRAN

Lampiran 1

Gambar Alat Analisa Gluten

[Type text] Page 52


SMK NEGERI 1 ANYER

Gambar 1.1 Aquadest

Gambar 1.2 Unmarked Ring

Gambar 1.3 Plexyglass Wash Chamber

[Type text] Page 53


SMK NEGERI 1 ANYER

Gambar 1.4 Beaker Plastic

Gambar 1.5 Glutomatic 2200

Gambar 1.6 Sentrifugasi Gluten

[Type text] Page 54


SMK NEGERI 1 ANYER

Gambar 1.7 Glutork 2020

Gambar 1.8 Pinset

Gambar 1.9 Spatula

[Type text] Page 55


SMK NEGERI 1 ANYER

Lampiran 2

Gambar Alat Analisa Near Infrared Transmitan (NIT)

Gambar 1.1 Cup, Plate, dan Ring NIT

Gambar 1.2 Kuas

[Type text] Page 56


SMK NEGERI 1 ANYER

Lampiran 3

JURNAL KEGIATAN PRAKERIN

Nama : Widia

NISN :

Program Keahlian : Kimia Industri

Tempat Praktek : PT. Bungasari Flour Mills Indonesia

Divisi : QC

HARI/ PARA
WAKTU KEGIATAN
TANGGAL F
Mulai Selesai    
 Briefing

 Pengenalan lab QC

Senin  Membaca dokumen test


08.00 17.00
16-09-2019 prosedur analisa +

merangkum

 Mengayak gandum
 Briefing

Selasa  Pengenalan alat dan


08.00 17.00
17-09-2019 prinsip Granulasi

 Analisa sampel Granulasi

[Type text] Page 57


SMK NEGERI 1 ANYER

 Briefing

 Pengenalan alat dan

prinsip analisa Wet

Gluten
Rabu
08.00 17.00  Pengenalan alat dan
18-09-2019
prinsip analisa Minolta

Colour

 Pengenalan alat dan

prinsip Ph
 Briefing

 Analisa Gluten
Kamis
08.00 17.00  Pengenalan alat dan
19-09-2019
prinsip analisa NIR

 Analisa sampel pH
 Senam

Jum’at  Analisa Gluten


08.00 17.05
20-09-2019  Analisa NIR

 Analisa Ph

[Type text] Page 58


SMK NEGERI 1 ANYER

Laporan Kegiatan Siswa

Nama : Widia

Minggu ke: 2

Lembar ke: 2

HARI/ PARA
WAKTU KEGIATAN
TANGGAL F
Mulai Selesai    
 Briefing

 Minolta colour

 SD Matic
Senin
08.00 17.00  Granulasi
23-09-2019
 pH

 Membuat larutan NaCl

2%
 Briefing

 pH
Selasa
08.00 17.00  Minolta colour
24-09-2019
 Moisture analyzer

 Grinding

[Type text] Page 59


SMK NEGERI 1 ANYER

 Briefing

 Gluten

Rabu  NIR
08.00 17.05
25-09-2019  Minolta Colour

 Membuat larutan NaCl

2%
 Briefing

 pH

 Minolta Colour
Kamis
08.00 17.00  SD Matic
26-09-2019
 Mengayak gandum

 Membuat larutan SD

Matic
 Senam

Jum’at  Briefing
08.00 17.00
27-09-2019  NIR

 Granulasi

[Type text] Page 60


SMK NEGERI 1 ANYER

Laporan kegiatan Siswa

Nama : Widia

Minggu ke : 3

Lembar ke : 3

HARI/ PARA
WAKTU KEGIATAN
TANGGAL F
Mulai Selesai    
 Briefing

Senin  Gluten
08.00 17.00
30-09-2019  NIR

 Perhitungan Protein
 Briefing

 pH

Selasa  Minolta Colour


08.00 17.00
01-10-2019  SD Matic

 Membuat larutan SD

Matic

 Briefing
Rabu
08.00 17.00
02-10-2019  pH

 Minolta Colour

[Type text] Page 61


SMK NEGERI 1 ANYER

 Granulasi
 Briefing

Kamis  pH
08.00 17.00
03-10-2019  Minolta Colour

 SD Matic
 Senam

 Briefing

 pH
Jum’at
08.00 17.00  Minolta Colour
04-10-2019
 SD Matic

 Grinding

 Moisture analyzer

[Type text] Page 62


SMK NEGERI 1 ANYER

Laporan Kegiatan Siswa

Nama : Widia

Minggu ke : 4

Lembar ke : 4

HARI/ PARA
WAKTU KEGIATAN
TANGGAL F
Mulai Selesai    
 Briefing

 pH

 Minolta Colour
Senin
08.00 17.00  SD Matic
07-10-2019
 Granulasi

 NIR

 Gluten
 Briefing

 pH

 Minolta Colour

Selasa  SD Matic
08.00 17.00
08-10-2019  Gluten

 NIR

 SRC Sentrifuge

[Type text] Page 63


SMK NEGERI 1 ANYER

 Briefing

 pH
Rabu
08.00 17.00  Minolta Colour
09-10-2019
 SD Matic

 SRC Sentrifuge
 Briefing

 pH
Kamis
08.00 17.00  Minolta Colour
10-10-2019
 NIR

 Mengayak gandum
 Senam

 Briefing

Jum’at  pH
08.00 17.00
11-10-2019  Minolta Colour

 Gluten

 SRC Sentrifuge

[Type text] Page 64


SMK NEGERI 1 ANYER

Laporan Kegiatan Siswa

Nama : Widia

Minggu ke : 5

Lembar ke : 5

HARI/ PARA
WAKTU KEGIATAN
TANGGAL F
Mulai Selesai    
 Briefing

 Menimbang CS

Senin  Gluten
08.00 17.00
14-10-2019  Granulasi

 Membuat larutan SD

Matic
 Briefing

 pH

Selasa  Minolta Colour


08.00 17.00
15-10-2019  SD Matic

 Gluten

 NIR
 Briefing

Rabu  SD Matic
08.00 14.00
16-10-2019  pH

 Granulasi

[Type text] Page 65


SMK NEGERI 1 ANYER

Laporan Kegiatan Siswa

Nama : Puspa Kirani

Minggu ke : 1

Lembar ke : 1

HARI/
WA KTU KEGIATAN PARAF
TANGGAL
Mulai Selesai    
 Briefing

 pH

Senin  Minolta Colour


08.00 17.00
16-09-2019  SD Matic

 Mengayak gandum

 Membuat larutan SD Matic

 Granulasi
Selasa
08.00 17.00  Input workbook gluten
17-09-2019
 Sampling packaging

(carton box)
 Granulasi

 Sampling gandum
Rabu
08.00 17.00  Input workbook gluten
18-09-2019
 Sampling packaging

(carton box)

[Type text] Page 66


SMK NEGERI 1 ANYER

Kamis
08.00 17.00
 Granulasi
18-09-2019
 Training: ISO 9001: 2015,

FSSC 22000 version 4, Halal

 Senam
Jum’at
08.00 17.00  Reflour
19-09-2019
 Sampling packaging

(Papper bag)

Lampiran 4

DAFTAR NILAI PRAKERIN

Nama : Maswati

NISN : 0018500707

Tempat praktek : PT. Bungasari Flour Mills Indonesia

Divisi : QA & QC

A. Aspek Non-Teknis

Nilai
Angka Huruf
No Kemampuan
1 Disiplin 9.00 A
2 Kerjasama 8.00 B
3 Inisiatif 8.00 B
4 Tanggung Jawab 8.00 B
5 Kerajinan 8.00 B
6 Sikap 8.00 B

[Type text] Page 67


SMK NEGERI 1 ANYER

B. Aspek Teknis

Nilai
Angka Huruf
No Kemampuan
1 Analisa Laboratorium 8.00 B
2 Verifikasi Sample & Product 8.00 B
3 Pengetahuan Tentang Quality System 7.80 B
4 Verifikasi Kendaraan (truk) 8.00 B
5 Sampling Product 8.50 B

Keterangan : Anyer, 2018

A = Sangat Baik : 9.00 s.d 10.00

B = Baik : 7.51 s.d 8.99 Pembimbing DU/DI

C = Cukup : 6.00 s.d 7.50

D = Kurang : < 5.99

Gatot Ismail, ST

DAFTAR NILAI PRAKERIN

Nama : Siti Mifwaul Hasanah

NISN : 0015818119

Tempat praktek : PT. Bungasari Flour Mills Indonesia

Divisi : QA & QC

A. Aspek Non-Teknis

Nilai
Angka Huruf
No Kemampuan
1 Disiplin 8.50 B
2 Kerjasama 8.00 B
3 Inisiatif 8.00 B
4 Tanggung Jawab 8.00 B

[Type text] Page 68


SMK NEGERI 1 ANYER

5 Kerajinan 8.00 B
6 Sikap 8.50 B

B. Aspek Teknis

Nilai
Angka Huruf
No Kemampuan
1 Kerapihan Dalam Bekerja 8.00 B
2 Pemahaman Alat Laboratorium 8.00 B
3 Akurasi Hasil Analisa 8.00 B
4 Pemahaman Tepung Terigu 8.00 B
5 Keterampilan Dalam Bekerja 8.50 B
6 Pemahaman Metode Kerja 8.00 B

Keterangan : Anyer, 2018

A = Sangat Baik : 9.00 s.d 10.00

B = Baik : 7.51 s.d 8.99 Pembimbing DU/DI

C = Cukup : 6.00 s.d 7.50

D = Kurang : < 5.99

Wiwin Namara

[Type text] Page 69

Anda mungkin juga menyukai