Anda di halaman 1dari 64

MAGANG INDUSTRI 1

PT DUA KELINCI
27 Desember 2022 - 4 Februari 2023

Devita Nurul Safitri


20/460652/TP/12862

Vika Ardiyanti
20/463753/TP/1303
OUTLINE

1. Profil Perusahaan
2. Tugas Magang Industri
PROFIL PERUSAHAAN

PT Dua Kelinci

Jalan Raya Pati-Kudus Km 6,3,


Lumpur, Bumirejo, Kec. Margorejo,
Kab. Pati, Jawa Tengah
Bergerak di bidang produksi
makanan berbahan dasar biji-bijian
Berubah nama dari "Sari Gurih"
menjadi PT Dua kelinci
VISI DAN MISI PERUSAHAAN

VISI
Menjadi produsen makanan yang terpercaya di pasar lokal dan global,
unggul dalam kualitas produk dan layanan melalui inovasi yang
berkelanjutan.

MISI
Bertumbuh bersama untuk membangun masyarakat bahagia.
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Divisi Sukro Oven
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Divisi Bijian
Produk PT Dua Kelinci
ANALISIS PENERAPAN CLEANING DAN
SANITASI INDUSTRI PADA DIVISI BIJIAN
(PRODUK POLONGMAS )
DI PT DUA KELINCI
Devita Nurul Safitrii - 20/460652/TP/12862
Dr.nat.tech. Andriati Ningrum, S.T.P., M.Agr
Dosen Pembimbing
Dr. Rini Yanti, S.T.P., M.P
Dosen Penguji
PT Dua Kelinci
27 Desember 2022 - 4 Februari 2023
PENDAHULUAN
RUMUSAN TUGAS

02 PENUGASAN
01 PENEMPATAN
Analisis Cleaning dan Sanitasi
Departemen Quality Assurance yang meliputi sanitasi
bangunan, personal hygiene,
dan mesin produksi .

Divisi Bijian : Line Polongmas Setta pelaksanaana tugas


khusus terkait telusur kasus
produk defect pada line
produksi polongmas
LATAR BELAKANG & TUJUAN

Di Indonesia banyak sekali industri Selain jalannya proses produksi,


yang bergerak di bidang pangan. faktor lain yang dapat mempengaruhi
Setiap industri pangan kualitas produk adalah sanitasi yang
mempertahankan kualitas, ada, baik sanitasi ruangan, proses
keamanan dan kebersihan produk produksi, dan juga personal hygiene
yang dihasilkan. dari karyawan.

1. Mengetahui syarat penerapan sanitasi yang baik pada Industri pangan di Indonesia
2. Melakukan analisis penerapan cleaning dan sanitasi industri pada divisi bijian
(produk polongmas) di PT Dua Kelinci
Rumusan Masalah

Bagaimana syarat penerapan sanitasi


yang baik pada Industri pangan di
Indonesia ?
Bagaimana analisis penerapan cleaning
dan sanitasi industri pada divisi bijian
(produk polongmas) di PT Dua Kelinci ?
RENCANA PENYELESAIAN TUGAS

WAWANCARA
OBSERVASI
Melihat dan mempelajari secara
01 Kepada Kepala Seksi Quality 02
langsung di ruang produksi Assurance, Kepala Divisi Bijian,
Staff Quality Control divisi Bijian,
Karu, dan Staff Produksi

STUDI LITERATUR
03 Buku, jurnal, web resmi T
perusahaan, dan standar mutu
nasional maupun internasional
METODE ANALISIS DATA

PERBANDINGAN
PENGUMPULAN DATA
Mengumpulkan data langsung
01 Membandingkan data lapangan 02
dari lapangani dengan standar yang ada pada
dokumen perusahaan dan
pustaka

CEKLIS & SKORING


03 Pembuatan ceklis dan skoring
kondisi lapangan terhadap
T
standar GMP, untuk mengetahui
kelayakan cleaning dan sanitasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses Produksi Polongmas BBQ
Proses Produksi Polongmas BBQ
CLEANING & SANITASI
“Sanitas" = Sehat.
Upaya dalam mempertahankan kondisi
yang sehat dan higienis, menghilangkan
kontaminan dari produk dan peralatan
sehingga kontaminasi tidak berulang

Cleaning
pembersihan kotoran seperti sisa-sisa
zat organik maupun non-organik yang
bisa menjadi media tumbuhnya mikrobia
CLEANING & SANITASI

CLEANING & SANITASI

Alat dan Personal


Bangunan
Mesin Hygiene
BANGUNAN

DINDING
Rapat dan tidak
Rapat dan tidak lembab
lembab Mudah dibersihkan
Mudah dibersihkan Tahan air
Tahan air Terbuat dari batako,
Terbuat dari dan semen
beton,batako, atau Permukaan tak
semen berpori
Permukaan tak Cat warna cerah
berpori Cat mengelupas
Cat warna cerah
BANGUNAN
LANTAI
Kedap air
Kedap air Permukaan rata
Permukaan rata Mudah dibersihkan
Tidak licin dan mudah Sudut Tumpul
dibersihkan Beberapa bagian licin
Berlapis epoksi Bagian lantai retak
Bersudut tumpul dan epoksi lepas

CLEANING
Dilakukan saat produksi off.
pembersihan produk tercecer, penyemprotan air dan cairan pembersih.
BANGUNAN

PINTU Tidak menyerap air


Tidak menyerap air Tahan karat
Tahan karat Rapat
Rapat Belum dilengkapi sistem
Pintu ganda self closing
Self Closing Terdapat pintu hanya
dengan penutup Curtain
BANGUNAN

ATAP /LANGIT-

Ketinggian 2-3 meter


LANGIT Kedap air/tidak bocor
Mudah dibersihkan
Ketinggian 2-3 meter Tidak retak dan tidak
Kedap air/tidak bocor mudah terkisis
Mudah dibersihkan Terbuat dari galvanis putih
Tidak retak dan tidak dan transparan (tambahan
mudah terkisis penerangan)

CLEANING
Periode tidak tetap
Menggunakan sapu atap
BANGUNAN

Sirkulasi Udara Dapat ditembus sinar


matahari secara langsung
Dapat ditembus sinar terdapat evntilasi buatan
matahari secara Aliran lancar
langsung Mengurangi suhu ruangan.
terdapat evntilasi Air Cooler dengan screen
buatan penyaring
Aliran lancar
Mengurangi suhu

ruangan. SESUAI
MESIN
Pengayak Tangki Press Drum Conveyor
aerasi washing friying

Sesuai Standar Belum Sesuai Belum Sesuai Sesuai Standar Sesuai Standar
Cleaning in place Tidak ada penyikatan Pembersihan bagian Cleaning in place Cleaning in place
Saat proses berakhir ppermukaan dan luar hanya dilakukan Mengalirkan air secara Perlu pembesihan kerak
Floor wiper dan lobi pengeringan dengan kain lap saat sudah kotor saja. langsung dan minyak

Drum Filling & Metal


Continuous seasoning packing detector
Sortir
oven

Belum Sesuai Belum Sesuai Sesuai Standar Sesuai Standar


Pembersihan bagian Tidaak dilakukan Cleaning in place Cleaning in place Sesuai Standar
luar hanya dengan pembersihan lampu Perlu pembersihan lebih Pembersihan body dan Cleaning in place
kompresor tanpa sortir maksimal lagi terutama volumetri Pembersihan body
pengelapan bagian sudut
PERSONAL HYGIENE
NO Peraturan Sesuai Menyimpang

Pengawasan Kesehatan oleh


1 V
Perusahaan

2 Pemakaian Perlengkapan Kerja V

a. Pakaian kerja V

b. Sarung tangan V

c. Hair net V

d. Sepatu boot V

e. Masker V

3. Dilarang memakai perhiasan V

4. Karyawan wanita menggunakan hijab V


PERSONAL HYGIENE
NO Peraturan Sesuai Menyimpang

5. Pemeiharaan kuku dan rambut V

Dilarang membawa makanan dan


6. V
minuman dari luar

Dialranf merokok dan meludah di lokasi


7. V
produksi

8. Mencuci tangan setelah dari toilet V

Melaksanakan tahapan sanitasi di ruang


9. V
sanitasi sebelum masuk ruang produksi

Melepas perlengkapan kerja saat keluar


10. V
area produksi
FASILITAS SANITASI
Ruang Sanitasi
Ruang Sanitasi merupakan ruangan
yang digunakan untuk menjaga
sanitasi karyawan sebelum memasuki
ruangan produksi
Terdapat dua pintu terpisah
(masuk dan keluar)
Lantai epoksi
Rak sepatu dan sepatu boot
Bak cuci tangan
Hand driyer Penjagaan pada ruang sanitasi, agar semua
Alkohol karyawan dapat diapastikan melaksanakan
Roll rambut sanitasi sebelum memasuki ruang produksi
FASILITAS SANITASI
Alat Saniter
Sapu,pel, pengki, kain lap,air compressor dan karcher jet cleaner
Air compressor terpasang di beberapa titik ruangan & alat lain disimpan di
ruangan khusus.
Toilet & Ruang Ganti
Toilet terpisah pria dan wanita, lokasi berjauhan dari area produksi
Ruang ganti untuk berganti pakaian dan menyimpan barang di loker
Dilakukan pembersihan setiap pergantian shift oleh petugas kebersihan

Pest Control
UV Light Trap, untuk membasmi hama serangga (lalat, nyamuk, laron,
semut, dan serangga lain)
Fasilitas ini sudah banyak terpasang di area produksi
Perlu perawatan dan pengontrolan alat secara berkala
HASIL ANALISIS SANITASI

Kesesuaian sanitasi yang ada adalah sebesar 95, 09 %,


sedangkan ketidak sesuaian sanitasi sebesar 4,91 %.
KESIMPULAN & REKOMENDASI
KESIMPULAN
Syarat penerapan sanitasi yang baik pada Industri pangan di Indonesia
dilakukan sesuai pedoman yang tercantum pada Peraturan Menteri
Perindustrian RI No. 75/M-IND/PER/2010 tentang Pedoman Cara Produksi
Pangan Olahan yang Baik (Good Manufacturing Practices).

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, penerapan cleaning dan sanitasi


industri pada divisi bijian (produk polongmas) di PT Dua Kelinci sudah dapat
dikatakan baik, mulai dari aspek mesin, bangunan, proses pengolahan serta
penerapan personal hygiene karyawan. Akan tetapi ada beberapa hal yang
perlu diawasi dan dievaluasi terkait konsistensi karyawan dalam
penerapan sanitasi yang ada. Agar penerapan sanitasi industri semakin
baik.
REKOMENDASI

Perbaikan dan Pelatihan terkait pengawasan Peletakan cctv pada


perawatan fasilitas dengan prinsip-prinsip terhadap praktik ruang produksi dan
dan alat pada ruang dasar pembersihan dan personal hygiene ruang sanitasi.
produksi sanitasi karyawan, Evaluasi periodik
berdasarkan data arsip
cctv
TUGAS KHUSUS
TUGAS KHUSUS
Telusur kasus Produk "Nyacah" Produk Kacang Polong,

Konsentrasi nabic
dan waktu dalam Rekomendasi
perendaman dan
pengepresan Pengurangan konsnetrasi nabic
dan waktu perendaman
(dibutuhkan trial)
Penggunaan nabic sudah
"Nyacah" : karena Banyaknya kulit ari sesuai , jika diganti kapur sirih
kulit polong ter seal yang terlepas selama
proses kurang cocok
Pembuatan alir laju kulit ari
yang tertingga di mesh conveyor
(langsung jatuh kebawah)
mesin blower sebelum
Kulit yang terkumpul seasoning
di mest conveyor,
menghambat laju
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Marriot, N. G., & Gravani, R. B. (2006). Principles of Food Sanitation. New York:
Springer.
Pamukti, K.B. & Juwitaningtyas, T. (2021). Evaluasi Penerapan Prinsip-Prinsip
Sanitasi Industri dan Higiene Karyawan. Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil
Pertanian,16(2), 1-12.
Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 75/M-IND/PER/2010 tentang Pedoman
Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (Good Manufacturing Practices)
Pujoalwanto, B. 2014. Perekonomian Indonesia Tinjauan Histors, Teoritis, dan
Empiris. Yogyakarta : Graha Ilmu
Setiarto , R.,H.,B. 2020.KONSEP HACCP, KEAMANAN, HIGIENE DAN SANITASI
DALAM INDUSTRI PANGAN.Jakarta:Gramedia
TERIMA KASIH
ANALISIS DAN EVALUASI
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK
SUKRO OVEN PADA TAHAPAN PACKING
DENGAN METODE SEVEN TOOLS DI PT
DUA KELINCI

Vika Ardiyanti
20/463753/TP/13031

PT Dua Kelinci
27 Desember 2022 - 4 Februari 2023
PENDAHULUAN
RUMUSAN TUGAS

02 PENUGASAN
01 PENEMPATAN
Menganalisis proses
Departemen Quality Assurance monitoring dan controlling
yang berjalan di setiap
tahapan proses produksi
mulai dari persiapan bahan
Divisi Sukro Oven hingga finished good.
LATAR BELAKANG & TUJUAN
Latar Belakang
Industri pangan Indonesia terus Pengendalian mutu perlu Perlu adanya identifikasi untuk
mengalami perkembangan dan dilakukan pada setiap tahapan mengetahui sebab dan akibat dari
berkomitmen menjaga kualitas proses mulai dari persiapan bahan kecacatan serta melakukan upaya
produk ditengah kondisi yang baku sampai proses packaging untuk meminimalisir tingkat
tidak stabil kecacatan kemasan

Tujuan
Proses packing penting untuk 1. Melakukan peninjauan pengendalian kualitas produk Sukro
diperhatikan karena bersentuhan Oven pada di PT Dua kelinci
langsung dengan produk sehingga 2. Melakukan evaluasi pengendalian kualitas produk Sukro
mempengaruhi stabilitas dan umur Oven di tahapan proses packing di PT Dua Kelinci
simpan produk (Rahmayanti dan
Sriwidodo, 2021)
RENCANA PENYELESAIAN TUGAS

WAWANCARA
OBSERVASI
Melihat dan mempelajari secara
01 Kepada Kepala Seksi Quality
Assurance, Kepala Divisi Sukro
02
langsung di ruang produksi
Oven, Staff Quality Control divisi
Sukro Oven, Karu, dan Staff
Produksi

STUDI LITERATUR
03 Buku, jurnal, web resmi T
perusahaan, dan standar mutu
nasional maupun internasional
METODE ANALISIS DATA
Metode Seven Tools
4 Control Chart

1 Check Sheet

5 Diagram Scatter

2 Histogram

6 Diagram Flow

3 Diagram Pareto
7 Diagram Sebab-Akibat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses Produksi Sukro Oven
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK
SUKRO OVEN DI TAHAPAN PACKING DENGAN
METODE SEVEN TOOLS

Luka Melipat Nyacah Bocor


Check Sheet
Jenis Defect Kemasan
Jumlah Jumlah Persentase
N0 Periode/Tanggal Produk Defect Jumlah Defect
yang Dicek Kemasan Kemasan
Luka Melipat Nyacah Bocor

1 27 Des 2022 850 0 7 3 1 11 1,29%

2 28 des 2022 270 0 1 1 0 2 0,74%

3 29 Des 2022 820 0 6 2 12 20 2,44%

4 30 Des 2022 590 0 0 2 13 15 2,54%

5 2 Jan 2023 400 0 2 1 10 13 3,25%

6 3 Jan 2023 590 0 6 5 2 13 1,94%


Check Sheet
7 4 Jan 2023 470 1 3 6 4 14 2,46%

8 5 Jan 2023 570 0 1 1 0 2 0,74%

9 6 Jan 2023 470 0 0 0 2 2 0,43%

10 7 Jan 2023 860 0 4 5 18 27 3,14%

11 9 Jan 2023 510 0 1 4 0 5 0,98%

12 10 Jan 2023 420 0 10 2 0 12 2,86%

13 11 Jan 2023 480 0 2 0 1 3 0,63%

14 12 Jan 2023 220 0 0 5 0 11 5,00%


Check Sheet
15 13 Jan 2023 660 0 0 3 2 5 0,76%

16 14 Jan 2023 900 0 4 11 2 17 1,89%

17 16 Jan 2023 530 0 0 5 0 5 0,94%

18 17 Jan 2023 780 0 8 1 1 10 1,28%

19 18 Jan 2023 370 10 2 3 0 15 4,05%

20 19 Jan 2023 300 0 2 3 0 5 1,67%

21 20 Jan 2023 140 0 0 0 0 3 0,00%

Persentase Total Cacat = 1,91%


Histogram

Bocor adalah jenis defect yang


paling banyak terjadi dalam
kurun waktu produksi 27
Desember 2022 – 20 Januari 2023
Diagram Pareto

Defect Bocor memiliki jumlah


kasus kerusakan 73 pcs dengan
persentase kerusakan sebesar
33,80%.

Dapat dilakukan perbaikan


dengan mempriorotaskan pada
jenis defect bocor.
Control Chart



Total Jumlah

Tanggal Unit Kasus Propors CL UCL LCL


pengecekan Reject i

18-Jan- 0,018
370 15 0,0405 0,04 -0,00
23 5
0 3

Titik 19 berada diatas kendali atas


(UCL)
Diagram Scatter

Semakin banyak total unit


pengecekan maka semakin
banyak jumlah defect kemasan
yang terjadi.

Korelasinya rendah karena


R2=0,3652
Flow Chart

Keterangan:
: Arrows

: Input/output

: Decision

: Proses
Diagram Sebab Akibat
1. Nyacah (produk ter-seal)
Diagram Sebab Akibat
2. Melipat
Diagram Sebab Akibat
3. Bocor
Diagram Sebab Akibat
4. Luka
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN

Proses pengendalian kualitas Berdasarkan hasil analisis menggunakan


produk Sukro Oven di PT Dua pendekatan seven tools dapat diketahui
Kelinci sudah baik dengan bahwa tingkat reject kemasan pada
menetapkan proses monitoring produk Sukro Oven dikategorikan masih
dan controlling pada setiap terkendali. Tetapi meskipun demikian,
tahapan proses produksi mulai harus dilakukan peningkatan
dari persiapan bahan baku pelaksanaan pengendalian kualitas
sampai pengemasan. untuk menekan jumlah reject kemasan
produk Sukro Oven agar persentase
kecacatan mendekati 0.
REKOMENDASI

Melakukan Melakukan pelatihan Melakukan Melakukan Membuat SOP (Standar


maintenance mesin kepada operator dan pengecekan pembersihan mesin Operasional Prosedur)
secara berkala. karyawan bagian sebelum berkala terutama mengenai
packing pengoperasian jadwal maintenance
mesin mesin dan pergantian
sparepart (spons,
fitting etiket, dll)
DAFTAR PUSTAKA
Arpah, M. (1993). Pengawasan Mutu Pangan. Penerbit Tarsito, Bandung.
Badan Standarisasi Nasional. (1995). SNI 01-3921-1995. Syarat Mutu Kacang Tanah. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. (2009). SNI 3751: 2009. Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan
BPOM. 2019. Peraturan BPOM No. 13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam
Pangan Olahan
Hariyadi, P., & Hartari, A. (2014). Satuan Operasi Industri Pangan. Pembersihan, Sortasi, dan Grading.
Universitas Terbuka.
Heizer, J. dan Render, B. (2009). Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.
Nurrahmah, W. 2018. Penetapan Kadar TBHQ (Tersier Butyl Hydroksi Quinone) dalam Mi Instan Secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
Rahmayanti, S. U. dan Sriwidodo, 2021. Review Artikel: Tren Dan Kemajuan Terbaru Teknologi Kemasan
Sediaan Farmasi (Trend And Recent Advance Of Pharmaceutical Packaging). Farmaka. 19(1), 26-34.
Sucipta, I. N., Suriasih, K., & Kencana, P. K. D. (2017). Pengemasan pangan kajian pengemasan yang
aman, nyaman, efektif dan efisien. Udayana University Press, 1, 1-178.
Wibawanto, W (2017). Desain dan Pemrograman Multimedia Pembelajaran Interaktif. Jember: Cerdas
Ulet Kreatif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai