Persiapan Bahan Bahaya biologis: mikroorganisme seperti E—coli dan Bacillus, khamir,
kapang dan mold dapat dicegah dengan mengadakan bahan baku dari
Baku (CCP 1)
pemasok yang menyertakan certificate of analysis (CoA), melakukan
proses pencucian, dan menguji bahan baku dengan acuan SNI
Bahaya kimia: umur simpan produk yang singkat karena mengalami
reaksi oksidasi oleh udara dapat dicegah dengan memilih bahan kemasan
polypropylene sesuai SNI dengan teknik pengemasan MAP
Bahaya fisik: terdapat batu, serpihan besi, kayu dan lain-lain pada bahan
baku dapat dicegah dengan proses sortasi menggunakan mesin combi,
destoner, sortex, helius, mesin pengayakan, dan sortasi manual.
Penyinaran X-ray Bahaya fisik: produk jadi masih terkontaminasi serpihan kawat mesh,
mur, baut, kerak las dapat dicegah dengan penyinaran X-ray dan proses
(CCP 3)
cleaning alat operasi secara berkala
b. Wholesomeness/Kebersihan
c. Economic Fraud/Pemalsuan
REFERENSI:
F. Mamuaja, C. (2016). PENGAWASAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN (1st ed., pp. 167-
185). Manado: UNSRAT PRESS.
Fardiaz, S. (1996). Prinsip HACCP dalam Industri Pangan. Institus Pertanian Bogor
Mortimore, SE.; Wallace. CA. 2015. HACCP A Food Industry Briefing. Wiley Blackwel.
Nita Pranata, B. (2017). PENERAPAN HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
PADA PROSES PRODUKSI KACANG ATOM DI PT. GARUDAFOOD PUTRA
PUTRI JAYA DIVISI COATED PEANUTS PATI. Retrieved 2 November 2021, from
https://core.ac.uk/download/pdf/94604058.pdf
Rina, A. (2008). Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan pada Perusahaan Jasa Boga.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol. 2. No. 6.
Surono, I.S., Sudibyo, A., Waspodo, P. (2016). Pengantar Keamanan Pangan untuk Industri
Pangan. Yogyakarta: Deepublish.
Thaheer, H. (2005). Sistem Manajemen HACCP. Jakarta: Bumi Aksara
Widiastuti, S. (2017). Analisis Bahaya dan Kendali Titik Kritis (HACCP) Rendang (Studi
Kasus di Rumah Makan X Kecamatan Pamulang Kota Tanggerang Selatan). Retrieved 2
November 2021, from https://repository.uinjkt.ac.id.