NILAI
3. Berikan pembahasan mengenai tekstur contoh bahan padat yang diukur dengan
penetrometer!
Pembahasan
Faktor yang mempengaruhi area terhadap tingkat kekerasan buah
adalah umur buah dan factor lingkungan. Pada buah yang telah masak, kulit
akan menjadi lebih tebal karena berkurangnya klorofil. Sedangkan faktor
lingkungan yang mempengaruhi adalah suhu dan penyimpanan (Sholeha
2015). Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kekerasan buah
dan sayur adalah penetrometer. Prinsip kerja dari penetrometer adalah
mengukur kedalaman tusukan dari jarum penetrometer per bobot beban
tertentu dalam waktu tertentu (mg/g/s) (Permata et al. 2015).
Percobaan yang dilakukan pada praktikum yaitu pengujian tekstur atau
tingkat kekerasan pada sampel pare, Percobaan dilakukan dengan dua kali
ulangan. Berdasarkan data yang diperoleh dari percobaan uji tekstur pare
menggunakan penetrometer, diperoleh bobot beban, kedalaman, dan waktu
berturut-turut yaitu 50 g, 6.1 mm, dan 5 detik. Hasil yang diperoleh pada kedua
ulangan 1 dan ulangan 2 sama seperti yang terlihat pada Tabel 1. Data yang
diperoleh tersebut tidak dapat dibandingkan dengan standar pare karena tidak
ditemukan literatur untuk membandingkan tekstur pare yang diuji tersebut.
Simpulan
Pengukuran tekstur pare menggunakan penetrometer. Kedalaman pare
pada kedua ulangan sama yaitu sebesar 6.1 mm dengan waktu 5 detik. Hasil
pengukuran teliti karena nilai RSDA yang diperoleh lebih kecil dari nilai
RSDHnya.
Daftar Pustaka
Permata RG, Afrianti LH, Sutrisno ET. 2015. Kajian perbandingan bahan baku
& bahan pengisi denga perbandingan sukrosa & glukosa terhadap
karakteristik soft candy salak bongkok (Salacca edulis. Reinw cv. Bongkok).
Pasundan Food Technology Journal. 1(1):1-18.
Probe: A/SPR
Contoh 2. Pangsit
Simpulan
Kekuatan gel sampel jelly diukur menggunakan texture analyzer. Kekuatan
gel sampel jelly yang diperoleh sebesar 517.5 gf dalam waktu 2.97 detik.
Semakin tinggi nilai kekuatan gel maka jelly yang dihasilkan akan semaki
kenyal dan elastis.
Daftar Pustaka
Estiningtyas D, Rustanti N. 2014. Kandungan gizi sosis substitusi tepung
tempe dengan bahan pengisi tepung ubi jalar kuning (Ipomoea batatas)
dan bahan penstabil ekstrak rumput laut (Eucheuma cottonii) untuk
pmt ibu hamil. Journal of Nutrion College. 3(2):8-15.
Nafiah H, Winarni, Susatyo EB. 2012. Pemanfaatan karagenan dalam
pembuatan nugget ikan cucut. Indonesia Journal of Chemical Science. 1(1):27-
31.
Untoro NS, Kusrahayu, Setiani BE. 2012. Kadar air, kekenyalan, kadar lemak
dan citarasa bakso daging sapi dengan penambahan ikan bandeng
presto (Channos channos F). Animal Agriculture Journal. 1(1): 567-583.
Contoh 2. Pangsit
Pembahasan
Hardness adalah gaya yang diberikan kepada objek hingga terjadi
perubahan bentuk (deformasi) pada objek. Sedangkan brittleness adalah titik
dimana besarnya gaya yang diberikan membuat objek menjadi patah. Brittleness
sangat berkaitan dengan hardness (Verawaty 2008). Nilai hardness
menunjukkan nilai daya patah yang digunakan dalam uji analisis tekstur untuk
menentukan regangan ataupun tegangan pada kerupuk udang hingga
mencapai kondisi fracture/brittle/patah (Irmayanti et al. 2017).
Praktikum yang dilakukan yaitu pengukuran tingkat hardness dan
brittleness sampel kerupuk pangsit menggunakan SMS TA XT2i-UK Texture
Analyzer. Jenis Probe yang digunakan untuk sampel pangsit adalah probe 0.25 s
Spherical. Nilai hardness dan brittleness yang diperoleh berturut-turut adalah
171.5 gf dan 1246.9 gf. Menurut Kartini (2006), pada dasaranya tinggi rendahnya
nilai hardness pada kerupuk disebabkan dari karakteristik bahan/kerupuk
(ketebalan kerupuk, proses homogenisasi pencampuran bahan, kandungan
bahan lainnya yang paling penting adalah pati dan kadar air yang dimiliki
bahan).
Simpulan
Praktikum menggunakan sampel kerupuk pangsit dengan parameter
Daftar Pustaka
Irmayanti, Syam H, Jamaluddin P. 2017. Perubahan tekstur kerupuk berpati
akibat suhu dan lama penyangraian. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian.
3(1):165-174.
Kartini, Istiqamah. 2006. Pengaruh lama pengeringan dan variasi perbandingan
formula terhadap karakteristik kerupuk tiras [skripsi]. Bandung (ID):
Universitas Pasundan
Verawaty. 2008. Pemetaan tekstur dan karakteristik gel hasil kombinasi
karagenan dan konjak [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Praktikum 11.3. Analisis Profil Pasting Pati dengan Rapid Visco Analyser
1. Tuliskan cara perhitungan untuk membuat suspensi pati yang digunakan dalam
pengukuran profil pasting pati dengan RVA!
Gambar 3 Amilograf
4. Pembahasan RVA
RVA (Rapid Visco Analyzer) adalah viskometer yang dilengkapi dengan sistem
pemanas dan pendingin untuk mengukur resistensi sampel pada pengadukan
Dafrar Pustaka
Verawaty. 2008. Pemetaan tekstur dan karakteristik gel hasil kombinasi
karagenan dan konjak [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
2. Tuliskanlah 3 jenis probe selain dari yang digunakan dalam praktikum ini untuk
pengukuran tekstur bahan pangan. Sebutkan juga jenis analisis tekstur dan contoh
bahan yang dapat dilakukan untuk masing-masing probe!
3 jenis probe yang dapat digunakan antara lain probe TA 17, TA18, dan TA 39. Probe
TA 17 digunakan untuk tahu atau untuk bahan dengan tekstur lembut. Probe TA 18
digunakan untuk biskuit atau yang teksturnya keras. Probe TA39 digunakan untuk
buah melon atau buah yang lain (Engelen 2018).
Daftar Pustaka
Engelen A. 2018. Analisis kekerasan, kadar air, warna dan sifat sensori pada
Pembuatan keripik daun kelor. Journal of Agritech Science. 2(1):10-15.