Anda di halaman 1dari 6

Penentuan Kadar NaCl dalam Bahan Pangan

Determination of NaCl in Food

Adinda Nurruzahabati1, Edi Prayogo2, dan Windy Nurmalasari3

1,,3
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jalan Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Telp. (62-21) 7493606

Email: ediprayogo5@gmail.com

Abstrak

Saat ini, hampir semua makanan ditambahkan garam dapur (NaCl), adapun bahan tersebut dibagi dalam beberapa
jenis, seperti penyedap rasa contohnya MSG (monosodiumglutamat), bahan pengawet (seperti natrium sulfit,
natrium bisulfit), dan bahan-bahan pengemulsi (seperti natrium alginat, natrium karboksimetil selulosa). Garam
bersifat netral sehingga mempunyai pH 7. Garam juga bermanfaat bagi tubuh yaitu berfungsi mengatur kontraksi
otot, impuls saraf, tingkat air dan banyak hal lainnya. Namun, terdapat dampak negatif ketika dikonsumsi secara
berlebihan yang akan memepengaruhi kesehatan terutama dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga akan
mengakibatkan hipertensi hingga stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar NaCl dari sampel bumbu
mie instan, makanan ringan (Happy Tos), tauco, bumbu mie instan goreng, snack makaroni, saus keju, wafer keju,
biskuit asin (Malkist), dan sawi asin. Kadar NaCl diukur dengan titrasi argentometri yang menggunakan metode
mohr. Bersadarkan metode tersebut dihasilkan kadar NaCl tertinggi terdapat pada sampel bumbu mie instan rebus
sebesar 47% dan kadar terendah terdapat pada makanan ringan (happy tos) sebesar 0,789%.

Kata Kunci: Kadar NaCl, titrasi argentometri, metode mohr

Abstract

Currently, almost all food is added with salt (NaCl), while the ingredients are divided into several types, such as
flavoring for example MSG (monosodiumglutamate), preservatives (such as sodium sulfite, sodium bisulfite), and
emulsifying agents (such as sodium alginate, sodium carboxymethyl cellulose). Salt is neutral so it has a pH of 7.
Salt is also beneficial for the body which requires muscle contraction, nerve impulses, air levels and many other
things. However, it will have a negative impact on stroke which will affect health. This study aims to determine
NaCl levels from instant noodle seasoning samples, snacks (Happy Tos), tauco, fried instant noodle seasoning,
macaroni snacks, cheese sauce, cheese wafers, salted biscuits (Malkist), and salted mustard. NaCl levels are used
by argentometric titration using the mohr method. This result is highest levels of NaCl in the sample of instant
boiled noodle spices by 47% and the lowest levels in snacks by 0.789%.

Keywords: Concentration of NaCl, argentometri titration, mohr method

Doi: -

1. PENDAHULUAN dalam bentuk garam organik misalnya Natrium


Unsur mineral adalah unsur kimia Klorida. Natrium dimakan dalam bentuk garam
selain karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dan kebanyakan bahan alami mengandung
yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam makanan, sedikit natrium. Tetapi sesungguhnya garam
unsur-unsur tersebut kebanyakan terdapat ditambahkan selama pemasakan, pengolahan
dan pengawetan bahan pangan atau makanan. Garam ini merupakan satu-satunya garam perak
Natrium dan klorida terdapat dalam bentuk ion yang terlarutkan air sehingga reaksi perak nitrat
dan cairan disekeliling sel tubuh, hal ini penting dengan garam lain akan menghasilkan endapan.
bagi pengaturan kandungan air dalam tubuh Garam-garam, seperti natrium klorida (NaCl)
(Gunarif, 2006). dan sianida (KCN), dapat ditentukan kadarnya
Garam adalah senyawa yang terbentuk dengan cara berikut ini:
dari reaksi asam dan basa. terdapat beberapa
contoh garam, antara lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, AgNO3 +NaCl → AgCl(endapan)+NaNO3
NaNO2, dan lain-lain. Garam yang paling
terkenal adalah garam dapur atau NaCl. Garam Sampel garam dilarutkan di dalam air
dapur terdapat didalam air laut dengan jumlah dan dititrasi dengan larutan perak nitrat
yang cukup banyak sehingga garam dapur dapat standar sampai keseluruhan garam perak
diperoleh dengan menguapkan air laut. Garam mengendap. Jenis titrasi ini dapat menunjukkan
bersifat netral sehingga mempunyai pH 7. titik akhirnya sendiri (self-indicating), tetapi
Sebagaimana zat makanan yang lain, garam biasanya suatu indikator dipilih yang
berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah menghasilkan endapan berwarna pada titik
berlebih (asupan harian dianjurkan kurang dari akhir. Pada penetapan kadar NaCl, kalium
2,4 gram per hari). Tetapi garam juga kromat (K2CrO4) ditambahkan ke dalam
bermanfaat bagi tubuh karena fungsi larutan, setelah semua bereaksi NaCl bereaksi,
metabolismenya. Dalam tubuh, garam berfungsi tetesan pertama AgNO3 berlebih menghasilkan
mengatur kontraksi otot, impuls saraf, tingkat endapan perak kromat merah yang mengubah
air dan banyak hal lainnya. Setiap sel dalam warna larutan menjadi coklat merah.
tubuh memerlukannya dan lidah memiliki Metode Mohr dapat digunakan untukan
reseptor yang memberitahu otak saat garam untuk penetapan kadar klorida dan bromida
telah memasuki mulut (Ira, 2008). dalam suasana netral dengan larutan standar
Dahulu NaCl digunakan sebagai AgNO3 dan penambahan K2CrO4 sebagai
sumber utama untuk memenuhi kebutuhan indikator. Titrasi dengan cara ini harus
natrium dalam tubuh, sebelum digunakannya dilakukan dalam suasana netral atau dengan
berbagai bahan kimia pada pengolahan sedikit alkalis. pH 6,5 – 9,0. Dalam suasana
makanan, yang biasa disebut dengan istilah asam, perak kromat larut karena terbentuk
‘bahan tambahan pangan’ (food additive). dikromat dan dalam suasana basa akan
Hampir semua makanan ditambahkan garam terbentuk endapan perak hidroksida. Reaksi
dapur (NaCl). Bahan kimia yang mengandung yang terjadi adalah :
natrium sudah digunakan mulai abad ke-19
dalam produksi pengolahan makanan. Adapun Asam : 2CrO4 2- + 2H+ → CrO +H O 2
bahan tersebut dibagi dalam beberapa jenis,
seperti penyedap rasa contohnya MSG
(monosodiumglutamat), bahan pengawet Basa : 2Ag++2OH- → Ag O + H O
2 2

(seperti natrium sulfit, natrium bisulfit), dan Sesama larutan dapat diukur dengan
bahan-bahan pengemulsi (seperti natrium natrium bikarbonat atau kalsium karbonat.
alginat, natrium karboksimetil selulosa). Bahan- (Saleha, 2017)
bahan tersebut digunakan pada kebanyakan
indsutri makanan, baik industri besar atau skala 2. METODE PENELITIAN
kecil - menengah (Purawisastra, 2010). Alat dan Bahan
Sudarmadji dkk (1997) menyatakan Alat yang digunakan berupa neraca
bahwa penentuan kadar garam NaCl dapat analitik, mortar, corong pisah, pipet ukur, pipet
dilakukan dengan cara Kohman, yaitu dengan volumetric, pemanas, erlenmeyer, buret, kertas
prinsip mengekstraksi sampel sehingga garam pH, dan kertas saring.
NaCl dipisah dengan lemak kemudian dititrasi. Bahan yang digunakan adalah sampel
Titrasi argentometri ialah penetapan makanan, HNO3 10%, akuades, Mg-Oksida,
kadar menggunakan perak nitrat (AgNO3). K2CrO4 5%, AgNO3 0,05 N.
Sampel yang Mengandung Lemak permulaan titrasi akan terjadi endapan perak
Bahan makanan yang telah dihaluskan klorida dan setelah mencapai titik ekivalen,
ditimbang sebanyak 1 g. Sampel kemudian maka penambahan sedikit perak nitrat akan
diekstrak dalam corong pisah menggunakan bereaksi dengan kromat dengan membentuk
pelarut akuades panas sebanyak 10-20 mL dan endapan perak kromat berwarna merah
ditunggu hingga garam terpisah dari lemaknya. (Gandjar, 2007). Kelebihan Metode Mohr
Ekstraksi dilakukan beberapa kali. Bila bahan memilki cara kerja yang lebih sederhana dan
makanan berbentuk padat maka perlu dilakukan titik akhir titrasi yang mudah ditentukan serta
penyaringan dan penyucian. Cairan hasil metode ini hanya baik untuk menentukan kadar
ekstraksi ditampung dalam erlenmeyer. Cl dan Br. Sedangkan kelemahan pada metode
Ditambahkan 3 mL kalium kromat 5% dan ini jika terjadi kelebihan titran yang
dilakukan proses titrasi dengan AgNO3 0,05 N menyebabkan indikator mengendap sebelum
hingga terbentuk endapan berwarna merah bata. titik ekivalen tercapai yang mengakibatkan titik
akhir titrasi jadi tidak tajam.
Sampel yang Sedikt atau Tidak Mengandung Menurut Underwood dan Day (1992),
Lemak Larutan AgNO3 dan larutan NaCl pada awalnya
Bahan makanan ditimbang 1 g dalam masing-masing merupakan larutan yang jernih
erlenmeyer, kemudian ditambahkan 100 mL dan tidak berwarna. Ketika NaCl ditambahkan
akuades. Kemudian dilakukan pengaturan pH dengan aquades larutan tetap jernih dan tidak
hingga larutan menjadi pH netral menggunakan berwarna dan aquades tersebut larut dalam
HNO3 10% untuk asam dan Mg-Oksida untuk larutan. Penambahan aquades ini dimaksudkan
basa. Setelah netral, dititrasi menggunakan agar pH larutan tidak terlalu asam ataupun
AgNO3 0,05N dengan 3 mL indikator K2CrO4 terlalu basa. Setelah ditambahkan indikator
5% hingga terbentuk endapan merah bata. K2CrO4, larutan kemudian berubah warna
menjadi kuning mengikuti warna K2CrO4 yang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN ditambahkan. Setelah dititrasi dengan AgNO3,
Salah satu bahan tambahan makanan awalnya terbentuk endapan berwarna putih
yang sering digunakan pada produk pangan yang merupakan AgCl. Ketika NaCl sudah
adalah pengawet dan penyedap rasa. habis bereaksi dengan AgNO3, sementara
Pengawetan dapat dilakukan dengan beberapa jumlah AgNO3 masih ada, maka AgNO3
macam cara, seperti pengawetan secara alami, kemudian bereaksi dengan indikator K2CrO4
biologi dan secara kimia. Satu diantaranya membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna
adalah garam dapur (NaCl). merah keruh. Endapan tersebut adalah endapan
Natrium Klorida (NaCl) atau yang AgCl. Setelah semua ion Cl- mengendap dengan
biasa dikenal dengan sebutan garam dapur sempurna, kelebihan 1-2 tetes larutan AgNO3
sudah sejak lama dikenal masyarakat sebagai akan bereaksi dengan ion kromat membentuk
pemberi rasa asin dan dapat mencegah endapan perak kromat yang berwarna merah.
kebusukan. Garam termasuk bahan pengawet Reaksi yang terjadi dapat digambarkan sebagai
GRAS (Generally Recognize as Safe) sehingga berikut:
aman dan tidak berefek toksik. Kemampuan Ag+ + Cl-  AgCl (Putih)
garam sebagai pengawet disebabkan mampu 2Ag + CrO42-  Ag2CrO4 (Merah keruh)
+
berperan sebagai penghambat selektif Untuk dapat melakukan titrasi dengan
mikroorganisme pencemar tertentu dan garam baik, maka ada beberapa hal yang harus
mampu mempengaruhi water activity suatu diperhatikan yaitu pH larutan, dimana pH
substrat sehingga mengontrol pertumbuhan larutan harus dalam suasana netral atau basa
mikroba. (Lisa Yusmita, 2017) lemah (pH = 6 – 8). Hal tersebut harus dilakukan
Pada percobaan ini dilakukan analisa karena jika berlangsung dalam suasana asam,
kadar garam pada sampel produk makanan. maka konsentrasi ion CrO42- akan berkurang.
Penentuan kadar garam dalam praktikum ini Kemudian jika titrasi dilakukan dalam suasana
adalah dengan metode titrasi argentometri mohr basa kuat, maka akan timbul suatu endapan
(metode titrasi secara langsung). Pada peroksida. Selain itu, titrasi juga harus
dilakukan secara cepat dan pengocokan harus sebesar 1,461%, saus keju sebesar 1,466%,
dilakukan dengan kuat agar Ag+ tidak tango keju sebesar 1,416%, malkist abon
teroksidasi menjadi AgO yang akan sebesar 1,92%, dan sawi asin sebesar 1,98%.
menyebabkan titik akhir titrasi menjadi sulit Pada hasil percobaan diatas diperoleh kadar
tercapai. Indikator menyebabkan terjadinya NaCl tertinggi berada pada sampel bumbu mie
reaksi pada titik akhir dengan titran sehingga instan rebus yaitu sebesar 47%. Pada percobaan
terbentuk endapan yang berwarna merah bata ini digunakan dua kontrol yaitu kontrol positif
yang menunjukkan titik akhir karena warnanya (NaCl) dan kontrol negative (Aquades). Fungsi
berbeda dengan warna endapan analat dengan kontrol positif adalah sebagai pembanding
Ag+. seberapa besar kadar NaCl pada bumbu dengan
Menurut Harjadi (1993), Selama titrasi kadar NaCl murninya. Sementara fungsi kontrol
Mohr larutan harus diaduk dengan baik karena negatif adalah untuk mengetahui apakah
jika tidak maka secara lokal terjadi kelebihan aquades berefek pada pengujian kadar NaCl.
titran yang menyebabkan indikator mengendap Hal ini dapat diketahui bahwa kadar NaCl
sebelum titik ekivalen tercapai dan dioklusi oleh bumbu mie instan rebus tidak melebihi kontrol
endapan AgCl yang terbentuk kemudian positif yaitu 100% dan melebih kontrol negatif
sehingga titik akhir menjadi tidak sharp. yaitu 0,001%. Artinya, kadar NaCl yang
Berdasarkan hasil percobaan penentuan terdapat dibumbu masih dibawah ambang batas
kadar garam pada sampel adalah sebagai pada kontrol positif tersebut. Namun, jika
berikut: ditelusuri lebih lanjut sampel yang baik untuk
Tabel 1. Penentuan kadar NaCl sampel dikonsumsi pada bahan tambahan makanan
Berat V adalah <20% karena apabila melebihi akan
%
No. Sampel Sampel AgNO3 dapat memicu timbulnya Hipertensi (Rinto
NaCl
(gram) (mL) dkk., 2009). Hal ini berarti kadar NaCl pada
Kontrol bumbu mie instan baik rebus maupun goreng
1. Positif 0,5 172,2 100
telah melebihi ambang batas yang telah
(NaCl)
Kontrol ditetapkan yang artinya tidak baik untuk
2. Negatif 100 0,35 0,001 dikonsumsi secara langsung.
(Aquades) Namun selain dampak negatif yang
Bumbu mungkin ditimbulkan, NaCl ini juga
3. Mie Instan 1 161 47 mempunyai banyak kegunaan seperti:
Rebus 1. Sebagai garam, garam dapur, garam
Makanan meja, atau garam karang.
Ringan 2. Sebagai bahan utama dalam garam yang
4. 1 2,7 0,789
(Happy dapat dimakan ini, biasanya digunakan
Tos) sebagai bumbu dan makanan pengawet.
5. Tauco 1 27 7,892 3. Garam digunakan dalam berbagai
Bumbu
aplikasi, dari industri pulp dan kertas,
6. Mie Instan 1 110,175 32,2
Goreng untuk pengaturan pewarna pada tekstil
7. Makaroni 1 5 1,461 dan kain, untuk memproduksi sabun,
8. Saus Keju 1 5,1 1,466 deterjen dan produk-produk mandi
9. Wafer keju 1 4,895 1,416 lainnya.
Biskuit 4. Sumber utama klorin industri dan
10. Abon 1 6,6 1,92 natrium hidroksida , dan digunakan
(Malkist) dalam hampir setiap industri.
11. Sawi Asin 1 6,775 1,98 5. Kadang-kadang digunakan sebagai
pengering yang murah dan aman karena
Berdasarkan hasil praktikum, kadar NaCl pada sifatnya yang higroskopis, efektif untuk
bumbu mie instan rebus sebesar 47% , happy tos membuat pengawetan makanan metoda
sebesar 0,789%, tauco sebesar 7,892%, bumbu pengasinan, seperti menarik air dari
mie instan goreng sebesar 32,2%, makaroni bakteri melalui tekanan osmotik
mencegah mereka dari reproduksi yang denyut jantung meningkat, pusing, kadang-
menyebabkan makanan dirusak. kadang disertai kram otot, lemas, lelah,
6. Digunakan untuk melepaskan lintah kehilangan selera makan, daya ingat menurun,
yang melekat sendiri daya tahan terhadap infeksi rendah, luka sulit
7. Garam ini juga digunakan untuk untuk disembuhkan, gangguan penglihatan,
membasmi kuman luka. rambut tidak sehat dan bercabang ujungnya
8. Kristal murni NaCl adalah senyawa serta terbentuknya bercak-bercak putih di kuku.
optik dengan berbagai macam transmisi Menurut Pedoman Gizi Seimbang
dari 200 nm sampai 20 μm. Ini sering Kementrian Kesehatan RI (2014) dianjurkan
digunakan dalam rentang spektrum mengonsumsi garam sekedarnya dengan cara
inframerah dan kadang-kadang masih menyajikan makanan rendah natrium:
digunakan. Saat ini kristal seperti 1. Gunakan garam beriodium untuk
selenide seng (ZnSe) yang digunakan konsumsi.
sebagai pengganti NaCl (untuk rentang 2. Jika membeli pangan kemasan dalam
spektrum IR). kaleng, seperti sayuran, kacang-
Menurut Muchtadi (1993), Dalam kacangan atau ikan, baca label
tubuh garam yang dikonsumsi sebagian besar informasi nilai gizi dan pilih yang
akan diserap oleh usus dan dibuang kembali rendah natrium.
oleh ginjal melalui urin. Akan tetapi bila jumlah 3. Jika tidak tersedia pangan kemasan
yang dikonsumsi melebihi kapasitas, ginjal dalam kaleng yang rendah natrium,
untuk mengeluarkannya kembali sehingga pangan dalam kemasan tersebut perlu
kadar natrium dalam darah akan meningkat. dicuci terlebih dahulu agar sebagian
Untuk mengembalikan kadar natrium darah ke garam dapat terbuang
tingkat yang normal, tubuh mengaturnya 4. Gunakan mentega atau margarine tanpa
dengan cara menambah jumlah cairan dalam garam (unsalted)
darah untuk mengencerkan kelebihan natrium 5. Jika mengonsumsi mi instan gunakan
tersebut. Akibatnya volume darah yang sebagian saja bumbu dalam sachet
bersirkulasi dalam sistem sirkulasi bertambah bumbu yang tersedia dalam kemasan mi
jumlahnya, dan apabila jumlah ini melebihi instan. Coba bumbu yang berbeda untuk
volume tertentu, maka tekanan di dalam sistem meningkatkan rasa makanan, seperti
tersebut meningkat, dan orang yang jahe atau bawang putih. Mengonsumsi
mengalaminya dikatakan menderita penyakit lebih banyak pangan sumber kalium
darah tinggi (essential hypertension). dapat membantu menurunkan tekanan
Menurut Yusmita (2017), tubuh darah. Pangan sumber kalium adalah
membutuhkan kurang dari tujuh gram garam kismis, kentang, pisang, kacang (beans)
dapur sehari atau setara dengan 3.000 mg dan yoghurt.
natrium. Kebanyakan makanan yang kita
konsumsi sehari-hari kandungan garamnya 4. KESIMPULAN
lebih banyak dari kebutuhan tubuh per hari. Kadar garam yang diperoleh dari
Selain meningkatkan tekanan darah, kadar berbagai produk pangan melalui titrasi
garam yang tinggi dalam tubuh juga membuat argentometri adalah untuk bumbu mie
kerja ginjal jadi jauh lebih berat. Satu sendok teh instan rebus sebesar 47% , happy tos sebesar
garam dapur berisi 2.000 mg natrium. Natrium 0,789%, tauco sebesar 7,892%, bumbu mie
yang terkandung dalam setiap menu modern instan goreng sebesar 32,2%, makaroni
rata-rata sekitar 500 mg. Pada takaran itu, ginjal sebesar 1,461%, saus keju sebesar 1,466%,
perlu bekerja lebih keras untuk tetap tango keju sebesar 1,416%, malkist abon
mempertahankan keseimbangan cairan dan sebesar 1,92%, dan sawi asin sebesar
asam-basa tubuh agar tidak muncul penyakit 1,98%.
akibat kelebihan. Konsumsi garam yang rendah
juga dapat menyebabkan volume darah
DAFTAR PUSTAKA
menurun sehingga tekanan darah ikut turun,
Gandjar, G. 2007. Kimia Farmasi Analisis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gunarif, 2007. Operasi Pengeringan pada


Pengolahan Hasil Pertanian. Jakarta:
PT Meon Putra
Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar.
Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Ira. 2008. Kajian Pengaruh Berbagai Kadar
Garam Terhadap Kandungan Asam
Lemak Esensial Omega-3 Ikan
Kembung (Rastrelliger Kanagurta)
Asin Kering [SKRIPSI]. Solo: Fakultas
Pertanian. Universitas Sebelas Maret
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman
Gizi Seimbang. Jakarta : Kemenkes RI
Muchtadi, D., M. Astawan, dan N.S. Palupi.
1993. Metabolisme Zat Gizi, Sumber,
Fungsi dan Kebutuhan bagi Manusia.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Purawisastra S, Yunianti, H. 2010. Kandungan
Natrium Beberapa Jenis Sambal
Keemasan Serta Uji Tingkat
Penerimaanya. Puslitbang Gizi dan
Makanan;33(2): 173-179.
Rinto, Arafah, E., Utama, B. Susila. 2009.
Kajian Keamanan Pangan (Formalin,
Garam Dan Mikrobia) Pada Ikan Sepat
Asin Produksi Indralaya. Jurnal
Pembangunan Manusia. Volume 8
Nomor 2 Tahun 2009
Saleha. 2017. Penetapan Kadar Garam (NaCl)
Pada Ikan Asin Blamo Yang Direndam
Kertas Hvs ( Studi di Pasar Legi Kota
Jombang ) [Karya Tulis Ilmiah].
Jombang : Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika
Sudarmadji, S.; B. Haryono dan Suhardi. 1997.
Prosedur Analisa Untuk Bahan.
Makanan dan Pertanian Edisi Keempat.
Yogyakarta: Liberty.
Underwood, A.L dan Day, R.A. 1992. Analisa
Kimia Kuantitatif (Edisi Kelima).
Jakarta : Erlangga
Yusmita, Lita. 2017. Identifikasi Konsentrasi
Natrium Klorida (NaCl) Pada Jahe dan
Lengkuas Giling di Beberapa Pasar
Tradisional di Kota Padang. Padang:
Program Studi Teknologi Industri
Pertanian Universitas Dharma Andalas

Anda mungkin juga menyukai