Anda di halaman 1dari 14

PENENTUAN KADAR PROTEIN

TITRIMETRI

SECARA

KELOMPOK 4
Anggit Pradifta Chaniago (M0312008)
Erlina Arikawati (M0312020)
Lovita Phrigiani (M0312039)
Wulan Cahya Inayah (M0312079)

Pendahuluan
Tahu bukanlah lagi makanan asing bagi masyarakat
Indonesia. Kini tahu merupakan makanan yang dapat
digunakan sebagai makanan pengganti daging, karena
kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Selain itu, tahu
sebagai salah satu produk olahan patut dikembangkan
untuk mengatasi masalah kekurangan protein bagi
masyarakat luas. Hal ini ditunjang oleh harga tahu itu
sendiri yang relatif murah dan terjangkau.

Limbah
organik

Industri Tahu

Limbah
cair

Diuji
Kadar Protein

Limbah
padat

Metode Kjedahl

1. Destruksi

2. Destilasi

3. Titrasi

Metode Penelitian
Alat Yang Digunakan

seperangkat alat destilasi 1 set

klem 1 buah

erlenmeyer 250 ml 2 buah

labu ukur 100 ml 1 buah

hot plate 1 buah

pipet tetes 1 buah


gelas beaker 250 ml 2 buah
corong kaca 1 buah

dragball 1 buah
pipet volume 20 ml 1 buah
buret sasam 1 buah
spatula 1 buah
statif 1 buah
gelas ukur 25 ml 2 buah
holder 1 buah
Kaca arloji 2 buah
pipet volume 10 ml 1 buah

Bahan yang dibutuhkan


limbah cair tahu 20 ml

NaOH 3 gram

H2SO4 pekat 10 ml

Asam borat 4% 10 ml

CuSO4.5H2O 0,07 gram

indikator mix 4 tetes

K2SO4 1,43 gram


akuades secukupnya
Na2S2O3.5H20 0,05 gram

Cara Kerja
1.

Destruksi
1,5 gram
katalis

Limbah tahu
20 ml

ditambahkan

dipanaskan
Larutan
berubah warna
didinginkan
Larutan
dingin

H2SO4 10 ml

2. Destilasi
50 ml
akuades

ditambahkan

Larutan
dingin

ditambahkan

didestilasi
10 ml asam borat 4
% dan 2 tetes
indikator mix

diisi

destilat
Destilasi
dihentikan
ketika
uap destilat telah
bersifat asam

50 ml larutan
NaOH.5H2O

3. titrasi
HCl 0,02 N

ditritasi
destilat
Dihentikan
ketika
Larutan
berubah
warna
Dicatat V HCl
Dianalisa
Kadar protein

Pembahasan
1. Destruksi
Tujuan dari tahap destruksi ini adalah mengubah gugus
amino menjadi suatu garam sulfat dan memecah rantai
protein

Reaksi yang terjadi proses destruksi :


Protein + H2SO4 (pekat)

katalis

(NH4)2SO4 (aq) + CO2 (g) + SO2 (g) + H2O (l)

2. Destilasi
Hasil
Destruksi

Ditambah
indikator MIX

Perubahan warna hijau


kuning kecoklatan

Ditambahkan katalis
Na2S2O3 dan basa
kuat berupa NaOH

Ditangkap
oleh asam
borat 4 %

Destilasi

Pembebasan NH3

Reaksi saat proses destilasi :


(NH4)2SO4 (aq) + 2NaOH (aq) Na2SO4 (aq) + 2NH3 (g) +
2H2O (l)
Reaksi saat penambahan H3BO3 :
4NH3 (g) + 2H3BO3 (aq) 2(NH3)2BO3 (aq) + 2H2 (g)

3. Titrasi
Hasil Destilasi

Dititrasi HCl 0,02 N

Reaksi yang terjadi :


(NH3)2BO3 (aq) + 3HCl 2NH4Cl (aq) +
H3BO3 (aq)

No

V sampel (mL)

V HCl (mL)

Keterangan

0,2

Kuning Kecoklatan
Merah Orange

0,2

Kuning Kecoklatan
Merah Orange

Kadar Protein sebesar


70,035 ppm

Kadar Protein =

Kesimpulan
1.

Kadar Protein dalam limbah cair tahu diperoleh sebesar 70,035 ppm

2.

Analisa protein dapat dilakukan dengan metode kjeldahl dan analisis titrimetri.
Dimana memiliki 3 tahapan yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi.

a.

Destruksi
Protein (aq) + H2SO4 (NH4)2SO4 (aq) + CO2 (g) + SO2 (g) + H2O (l)

b.

Destilasi
(NH4)2SO4 (aq) + 2NaOH Na2SO4 (aq) + 2H2O (l)+ 2NH3(g)
Pada labu destilat :
4NH3 (g) + 2H3BO3 (aq) 2(NH3)2BO3 (aq) + 2H2 (g)

c.

Titrasi
(NH3)2BO3 (aq) + 3HCl 2NH4Cl (aq) + H3BO3 (aq)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai