ICS 67.040
DAFL4R 151
1. KEADAAN CONTOH
1.1. Keadaan contoh dalam Ïëäleng 1
8. L E M A K
8.*. Metoda ekstrasi lansung
8.2. Metoda hidrolisis (Weibull)
8. if. Leniak utuh contoh Margarine dan blentega
8.4. Metoda Gerber (untuk susu, keju kriin dan es krim 3‹l
8.5. t•Ietoda blojonnier '
9. XARBOl-tlDRA' 40
l0. LAKTOSa (usvon.x rsnaoianl
11. SERAT KASAR 4A
IS. KEKENTALAN (M ETODA ENG LE II) !"›1
fifj
13. BACIAN YANG TAK LARUT DALAR1 AIR
14. IxEHALUSAls’
15. NaG
15.1. Metoda N!ohr
56
15.2. Metoda V olhard
fiO
16.pH
S1
17. BOBOT JENIS
CARA UJ! MAKANAN DAëf MINUI\f.4FI
I. XfiADAAN CDNYOH
1.1 Iteadaan Contoh Da!am Xüleng
Xeadaan pengernas sebeluzo dom sesudah pengemozan.
1.1.2 Prinsip
Penyimpanan contoh pada suhu dan waktu tertentu.
1.I.2 Peralatan
lnkubntor
1.1.3 Caza kerja
1) Periksa contoh sebelum dilakukan pengeraman terhadap keadaan yang
tldak nortnal, misalnya cembung, cekung, berkarat diin sebagainya.
2) Jika keadaannya normaal, masukkan ke dalarii inkubator (lemari penge-
rem) poda suhu 37 °C dan biarkan selama 7 — Z0 hari.
3) Aznati perubohan perubahan yang terjadi aelamn wnktu pengeraman. Bila
tezjadi penyimpangnn penyimpangan sebelinis batas waktu yang di-
tentukan, keluarkan contoh tersebut dori dalani inkubatoi dan büa tidak
terjadi penyimpangan penyimpangan, lanjutkan pengeraman sampai batas
waktu yang ditentukan.
4 } Keluarltan contoh da.fi dal.ant inkubntor dun catnt hanilnya.
Hasil:
Kaleng dinyatakari normen bila scbelum dan sesudali pengeraman tidak terjadi
penyimpangan-penyimpangan.
1.2 lteadaan Contoh Untuk Semua Penis b4akanan dan minuman
— Gare ke a
— Eeadann isi
— Periksa isi contoh secara orgarioleptik lernadap wama, bau, rasa dan tekstur.
1.3 Bahan -bahan Asi›y
Èeriksa isi contoh apakah ment•andung bahan bahan lain yang tidak sesuai.
2. BOBOT TUNTAS
2.1 Prinsip
Penimbangan bagian padatnn setelah pemfsahari dengan bagian eairan dan mem-
bandingkon dengan bobot bersih dari contoh.
2.2 PeMaQn
- Ncaca kasar
- Piitggan porselin
2.3 Cara kerja
- Tio›bnng pengema.s bc••r tn isinya, kemudian bi›ka.
— Tirisknn isinya di daJaM *Y•!**», lulu Sel›arknit padaLan contoh sedcmikian
I dari 32
rupa sehingga merata dan tampung cairan dalam pinggan porselin yang per.
ukaattnya luas. Mirlogkan ayakån setinggi 5,08 cm.
— .°in‹1älikaii padatan contoh ke dalam pinggan lain yang telah diket.m i bol›ot
nya dan •imbang.
- Timfiang pula pengemos dalam keadaan kosong.
Perhitungan :
dimana :
- bobot padatan dalam pingean, g
*i - hobot bersih contcŁ. z
Perhitungan :
Ruang kosong liead *R
dimana :
b = jarak rata-ratn a•itara permiikaan contoh dengan tepi kaleng.
c - Łinggi kaJeng bagian daJam..
4. PERSIAPAN CONTOH
4.1. Pera\atazz
- Blender
— Lumpang porseten
- SpaŁuLa
4.2 Persiopan Contoh Padutan
Ambtl contoh dengan aistem ci:agori al. Kurri pulkan hingga diperoleli cen I ‹•h
yanit homogen. Buat menjadi benttik persegl panjanjj, kemudiari bapi dalom 2
diagonal menjadi empat bagiun. A»bil dnabagi.w yang snlintt berlsadapati. he-
tnudi•an bagi crisp.at 1.agi clan sela›° ju .tiya lakuk.ati se.per 1:i peri;jcrjaan di ata.s se•
? dari 3?
SNI 01 — 289 1 - t992
hingga diyero\eh jundah yang cukup untuk analisis. .4pabila bentuk contoh
Lidak haJus, gilingléh contoh tersebut hingga haTus.
4.3 Persiapan Contoh Semi Padat
Homogenkan contoh dengan eara memotorig-motong menjadi b*giäh:ii:jr..,
yang Cecil, lam cincang/gerus hingga sehäiuä-ha usnJa-
4.4 Persiapan Contah Úairati
Hómogenkan contoh deñgan cara membalik-bmikkan kemasan k e alie dan ke
bawah atau gunakan blender un tuk menghomogenl:annya.
5. KADAR AIR
5.1 . htetoda d'en
5.1.1 Prinsip
Kehilanean bobot pada pemanasan 105 C dia ngg.op sel›agai k adar air yang
terdapat pada contoh.
Petalatan
— Botol tieibang bertutup
— Eksikator
— Oyen
— Neraca analitik.
5.1.3 Cara Kerja .
— Timbang dengan seksama 1—2 g cuplikan pado sebuah boto1 iimbanp• ber-
tutup yang sudah diketahui bobottiya-‘ Unt r contoh berupa ca irari, bo-
•o1 timbang dilengkapi dengan pengaduk dan pasir ksvarsa/kerta.s sarinp
berlipat.
— Xeríngkao pada oven suhu 1 0a” C seJama ,4 jxtn.
— Dineinkan dalnm eksikator.
— ’Fimbang, ulangi peketjaan irti hingga dipci olel bobot tet•ap. ' ' '
Perhitu ngnn :
liadar' air X 1 00 lo
:3 dari 32
.’. ." •* .
— Alat AufAauser
- Penangas limik
— Neraca anżłiŁik
5.2.1 Caza Xezja
— Titnbang dengan seksama S--10 g cuplikan, masukkan ke dalam labu
didih dan tumbahkan 300 ml Xylol serta batu didih.
— Sambiingkan dengan alat Aulhouser dan panaskan di atas penangas listrik
selama satu jam’ dihiturig sejak mulai mendidih. Setelah cukup satu jam
znatżkan penaugas Łistrżk dan biarkan alat Az/fhauser mendingin.
— Bilas a\at pendingżn dengan Xyto) murni/totuene.
— Baz )umlah volurne Str.
Perhitunpan :
Xadaz aiz - x 100 %
dimana :
w - bobot cuplikan, dalam gram
= volurne air yang dibaca pada nlaŁ A ulhauser, datnm ml.
6. A B U
6.1 Abu totał
6.1.1 Pritłsip
Pada proses pengabuan zat•znt organiP. diuraikan menjadi air dari CO . te-
tapi bahan anorganik tidak.
6.2.2 Peralatiln
- tiawan porselen atau pŁatin«
— 7’anur listrik
— Neraca analitik
6.2.3. Caza łtcrja
— Timbang dengan seksama 2- 3 g contoh ke dalam sebuah cawan porsc «> (aŁau
płntina) yang telah diketahui bobotnya, uoŁuk conŁoh cairan aj›- k«n di at.os
pcnangas air samy.ai kering.
— Azangkan di aŁas nyaJa pembakar, laJu abukan dalam Ł.anur łisŁrik pada suhu
maksituum 550°C sampai pengabuan sempttrna (sekali-kali pintu tnnur
dibuka sedikit, agnr oksigen bisa masuk).
— Dinginkan dalam eksikator, lalu timbong sampai bobot tetap.
Perhitungan :
lfndnr abu - ' '
dimana :
w = bobot contoh sebelum cJ iabuk.an, dal.or mam
u', = bobot contoh + cawan :.esudal› diatriikan. dalam grnm
w, = bobot. caw•ari koso rig. dalam gr.inn.
•ł dari 3”!
SNI 01 - 2891 - 1992
Pertzitungan :
(platina) ya p (218h dık et- »i b«bot° ’° da' kent uclian abu kan.
S dari 3s.
- Dinginkan ca an di dalam eksikator hingga euhu kamar, lafı timbang.
Penimban•.an diulangi hingga bobot tetnp.
Perhi.ungan :
dimana :
art = bobot caw•an * abu, dengnn gram wy
- bobot cawan kosong. dalam gram w =
bobot euplikan, dalam gram
6.4.1 Pr\nfip
fiyat ‹iengan asam fluorida (HF) membentuk silikon nuorida yang hilang
bila dipijarkan.
6.4.2 Penüatan
— Gawan platina
— Penangas pasir
- Pembakar
Perlıitungan :
Keder SiOı — K 1 00 •o
6 dari 32
DAFT.4R PSI
1. KSADAAN CONTOH
1.1. Keadaan contoh dalam kate.ng
1.2. Keedaan contoh untuk semua jenis makanan dan minuman 2
1.3. Bahan-bahon asing
2. BOBOT TUNTAS 2
3. RUANG XGSONG "HEAD SPACG" 4
4. PEkStAPAN CONYOH
5. KADAR AIR 6
.8.1. Metoda oven 6
5.2. Metoda destilasi
6. ABU g
6.1. Abu total g
6.2. Abu sutfat 10
6.3. Abu tak iarut d•Jam asam 11
6.4. Si\ikat 13
6.5. KealkaJian abu 14
7. PROTEIN
7.1. Protein kasar (Mecoda scinimikTo \tjc\dI›aI)
”7.2. hletoda lormol
18
7.1
f.3. Protein Effisiensi Ratio (FER)
1. L E M A It
1.1. Metoda ekstrosi \ansuog
1.2. Mctoda hidzolisis (Weibu\I)
2,9
:jo
t.3. Wmak utuh contoh h1ar garii›e dat h4entrga
t.4. Metoda Gerber (untuk susu, kcju kriii› d.n» es krim
•.5. hleLoda hlojonnier
40
' KARBOHIDRAT
é6
0. LAKTOSA (MFTODA PERA OIA N)
48
1. SERAT KASAR
2. KEKENTALAN (METODA ENGLER)
a. aActxn vANc zAx cAnuT a.‹ r Aki ‹,1
:,g
4. XI2HALUSAN'
5. NaCl
S.1. Metoda Molir
a.2. Metoda Volharrl
». pH
tsOBOTJENIH
". ”. ’
': !’ SN101-289!-199?
dimana:
w = bobot euplikan, dalam gram
w, = bobot abu cebelum ditambah HF, dalam gram
w = Bobot abu setelah ditambah HF, dalam gram
I'erhitungarı :
Xeatkaiian abu - '
dimarıa :
w = bobot euplihan. dalam gram
V = volume N•aOH yang diperlukan pada pcnitaran contoh V,
= volume NaOH yang diperluknn pada penitaran blanko N =
normalitas NaOi-1
PROTEIN
Protein Kasar (htctod e Semimikro Kjctdllal)
.1 Prinsip.
Senş’awa nisrogen ditıb.ah menjadi atnnnium su If.nt o!cl I-I. ."20, r•*•‹
Amonium sul fat yang terbcntuk diurnikan denga ı NaO 11. A monial•. x ane cli•
7 dan 32
bebaskan diikat eleman nsam borat dart keınud ismi dititar dengan @tjjyq
baku asam.
7.1.2 Peralatarı
— Labu K)eldhal 100 ml
— Pipet 5 ml laru tan darı masu k1:a n lte da la m a la t' pen3' rı lin g, tam ;t›al k n
5 ml NaOH 30a» dan beherapa t '.es inci i kator PP
— Sulin gkan selama lebih ltura ng 10 menit, seI agai pen am pung gu nakan
10 ml lnutan asum barut 2Fc yang telah dicarnpur ind il‹ntor-
— Bilasi ujung pendingin dengnn air suling
— Titar dengan larutan ’H dl 0,01 N
Kerja):arı penetapan bLanl:o.
Perhitungan :
¿lar Protein (V , — V, ) x L’ x 0,014 x f.k x f{›
5NI 01 - 2891 - 1992
dimana :
w = bobot cuplikari.
V, = volume HG 0,01 N yang dipergunakan penitaran contoh
V. = volume HCI yang dipergunakan penitaran blanko.
N = norńialitns HG1
fk • faktot konvecsi untuk protein dari makanan secara umum: G,żS
susu & hasil olahannya : 6i38 mentega kacing : 5,46
£aktor pengencezan “*”
ł Metoda Formol, ;•
2.1 - Peralatan
- Buret
— ł'leraca analitik
- Erlenmeyec
- Peralatan vakum.
.2:2 Pereaksi.
— Larutan F ormaldehida netrnl.
Netralkan r orma)dehida 37'Ze sampai warria wierah muda der.gan meng-
gunakan indikator fenofltalin.
- Natrium hidroksida, NaOH 0,2 N.
- lridikator fenolftalin, PP
— Larutan asani Florida, HCl 0,2 N.
Çarutan barium hidroksida, Ba(Olaf), 10P«.
— LaruŁan barium klorida, B.aCli 10›ä.
7.2.3 Persiapan onaliSİS
Gońtoh titrasi :
Campus o0 ml air mendİdih dan 20 ml lnrutan tormal dehida netral, tambah- kan
laruban baku NaOll 0,2 N, Da(OU)› bebas COC , dan tì Lar iłengan HCI 0,2 N,
menggunakan indik«i» rr ;,mpai v.-arna meimh j.Abu. kemtidian tambahkan 3 teŁes
I:\rukotł Oa(01 l)t jt!ntth rampai ŁrrlNnŁ tI‹ xx•azna r›acralt.
7.2.5.2 Penitaran
— Ke dalam larutan bebas amonia, yang disiapkan d f atas, ta mbah kan 2o pj
larutan Jormaldehida netral.
-• Titar dengan larutan HC1 0,2 h sampai ivarna sama denq=an laru • 1 kon-
— Tambahkan beberapa ml lebih banyak dan titar kem hal i dengan HC1
0,02 N s•mpai dipestikan svarna kuranq= dari lnru tnrı kontrol.
zX1:İ“•İTTtxa p en itaran disempurrıakan denge n alk nli staınd.tr sampa i ›‹ ama
sernpurna.
Perhitungzn :
mg Nz sebagai asam A mino netral dalam YO mel )am t.an, ( V — V$) x 2,Ş
Sebagai asam amino netral dxlam contoh :
dimarıa :
V , - = volume basa yang d ipergunakarı daları ı peı.itaran, halam ml
V, = yolume asam yang rlipergxınak an tlalam pe nitnran , dalam ml
w = bobot cuplikan, daLu m- mg, seb*.gaİ itsam on i no netral d alam
corı(oh.
v.3 soie:ri Eifisiensi Rnt:o (r e P.)
Exmluzsi i:ua_ itzs p•ote in s•.cm•a Ir iologis (dapat diper¡¡unakan u ntuk Irahan x-anq•
mengandung N l,9Ofi»).
7.3.1. Pereaksi e
— ANRC reierence caseiris
Dari sheffield chemical, 2 lOO morris avv, uriio ri, NJ. 07 f363.
— Gam;iuran garam USP
Baik g ram cnmpuran USP tnaupun garatn carnpuran mempuriyoi propor-
si elemen lung sanna pentingn ya.
Campuran goram USP X VIl i dapat dibuat sebagf.t berikU*:
Gerus 139,3 g NaCl dengan 0,7 9 g KI di dalam 1umPant¡
mp/10()g.
Vit. E (kering, dlmantnpkan) 10 IU
Metiadioane o,s
Chot1ne 200
p•Aminëbenzoic”acid 10 ” ”“
10
Nfflcm 4
Ga D-pantothenate 4
Riboflavin 0,8
Thlamin. HCl 0,5
Firodlksin HC1 0,5
Asam folat o,2
Biotin 0,04
0,003
Glukosa untuk menjadikan 1000
I I dari 32
. SNt at - 2891 - 1992
Berat rata-rntg dari tikus yang digunakan harus 10 g. Bila binat ng•binataøg 8.I.3 P
dipindahk æi dari kelompok pemeliharaan ke laboratorium uji uoktU QØn3 e- H
suaiaii > 3 teori tetapi € 7 hari sebelum i diuji.
8.1.4 C
7.3.3 Pengujlan kL•lO¥D
Tiap k eiomț›ok terdiri dari 10 tikus. Datam menguji Łiap balkan sediakazi I grup
lengkap› r g akan menerima ANRC casein reference. Sederetan casein reference
d»P* digunakan untuli menguji lebih dari satu kali bahan yang
¢}jjjj( Q(țg penyusunan kelompok sudah seleœi, jumlah tikus pada setiap ky-
x›mpok harus sama dan berat tikus rata<ata pada setiap kelompok pada hazi
pøtmtt)g ț›enyapihan tidak Îebîh dazi 5 g rata-rata berat tik t.^ dari ke1om-
pokłaW.
7.3.4 w«xt« gugujian
Selama wakcu pengujian jaga masing-masing tikus dalam kandãîiğńya -
I e ʧgkapi ‹ł‹•ngazi pengujian diet yang lays serta Ht O ads lİ bi Łiu !rt. Selama
waktu pengUJ ian kondisi harus tetap deùgan masing-niasirlg gixip casein
refœence. Cmt ßt berat awal trap tiap tìkus. Catat juga berat tiktls dart berat
8. LEMAK
8.1 hletod« s w tyuks i Langsung dcttpî\t1 a Iní <6cxhlcí
8.1.1 Prinsip.
Ekstraksi lc= ak bebas dengan pelarut non poInr.
8.1.2 PerainŁan
— XerŁas w‹•g
9.2.4
SNI 01 - 289 ı - 1992
1.1.3 Pereaksi
Heksana atau pelarut lemak lainnya.
1.1.4 Cara Kerja
— Timbang seksama 1—2 g contoh, masukkan ke dalnm selongsong kertns
y ang d lolflst dert gM kaP'aS.
- Sumbat selongsong kertas berisi contoh tersebut dengan kapas, keringkatt
dalam oven pada suhiı tidak lebih dari 80 C selama lebih kurang satu i
am , kemudian masukkan ke dalam alat soxhlet yang telah dihubungkan
dengan labu lemak berisi batu didih yang telah dikerirıgkan dan (elah di-
ketahui bobotnya.
- Ekstrak dengan heksana atau pelarut lemak lainnya selama lebih kurang
6 jarıı.
— Sulingkan heksana darı keringkan eksbak lemak dalam oven pengering
pada suhu 105°C
— Dinginkan dan timbang
— Ulangi pengeringan ini hirıgga tercapai bobot tetap.
Perhitungnn :
‘ Wı
T« lemak = x î00R
dimnna :
w — bobot contoh, dalam gmm
tv —— bobot lemak sebelu m ekstraksi, dalam gram
w, = bobot labu lemak sesudah ekstraksi.
13 dari 32
— Saring dalam keadaan panas dan cuci dengan air panas hingg• tiaak J.
reaksi acam la.=i.
— Ketingkan kertas saring berikut isinya pada suhu 100 — 10S°c.
— Masuklian ke dalam kertas saring .penibungkus (paper thimblei dari
ekstrak dengan heksana atau pelarut leniak lainnya 2 — 3 jam pada suhu
lebih kurang 80°C.
— Sulingkan larutan h•ksana atau pelarut lemak lainnya dan keringkan
ekstrak lemak pada suhu 100 — 105°C.
-- Dinginkan dan timbang
— Ulangi proses pengeringan ini hingga tercapai bobot tetap.
PerhiŁun an :
Xadar Ie ak = I " * x 100 ?o
dimana :
w - bobot cuplil:an, dalnm graoi
w, = bobot labu lemak sesudah ckswaP.si, dalam gram 8.4
w, = bobot labu lemak sebelum ekstraksi, ‹ialam gram
8.4
8.3 Lemak untuk Contoh Margarine dan Nlentega
8.3.1. Prinsip
Ekstraksi lemak dalańi alat perfc -ator dengan pelarut no n polar setelah
• contoh diliidrolis dalzm suasana as.am untul‹ membebaskaii lemak 3-anq• ter-
ikat.
8.3.2 Peralotan
— Penangas ażr
— Perforator
— Lnbu lemak dan batu didih
S
- — Nerata analiŁik
— Corong bertangkai panjang “
8.3.4 Pereaksi
— Asaoi klorida. HG 25a»
— Heksana atau petroleum eter dengan titik d id ih 40 — 6O*C
8.3.5 OuaKerja
— Timbang seksnma 1 g cuplikan datum pel»s ; pinla, nambahkan 25 ml HCl
25a» dan panaskan di atas penangas air snmpai contoh mencair.
— Masukkari laru tnn ke d.ulatn perforator yarig telah d isambungkan dengan labu
lemal: yang telah d itimbang lebih tlahulu beser ta öatu d id ih dengan
menggunaltari corong bertungkai panjaiiq.
— Bilx‹ gelas piala dengan .seci ifii-t air d.in kcmudian denj;a n hek sana atnu
petroleum eter, masu kkari pem bilas lte d.a1am perf o rntor .
- Tambahkan lieksana/petroleum eter sampa i lnbu lcniak berisi kira-k ira setengah
nya (perhatikan agar tinggi lnpirm n eairan co ntoh dalam pcr- forator tidak
lebih dari l /3 tin i mi.
14 dari 3*
SNI 01 - 289t - 1992
Pertdtungan :
iEsdat łemak
dimana :
i = bńbot cuplil:an, delam gram
= bobot labu lemalt s•sudah ekstraltsi.
z-= bobdt labu lemak sebelum ekstraksi.
4 Metoda Gerber-
Digunakan untuk: Susu, Kiju, Krim dan Es krim.
Tontoh direaksiltan dengan H, SO» dan amil all‹oliol, kemudian kadar lemak•
nya lazigsung dibaca dari butżromeŁer sŁ•indar.
.4.2 Peratatan
— 3utiromeŁer Gerber stazidaz dengan penutup karet.
susu tipc 1ó6« •
krizn tipe ?09’e
keJ« tipe 40%
— Pemusing Cerber f11OO rom).
— Fipet 10,75 ml (unŁuk susu).
— Penangas ażr pada 65- 70 C.
Pereaksi H, SOA
— Acam sulfat, H fiO» BJ.1,815.
— Amyl alkoliol. i
8.3.4 Cara kerja
— h4asukkan 10 ml H› SO» ke dalam l›utiroinetcr.
— trlasukkan'ke dalam butirorńetur:
Untuk contoh susu pipet l0,7ii ml
Untuk contoh keju tiznbang 3 g.
Untuk contoh krim atau es krim timbang S g lalu oduk.
— Tambahl‹an 1 ml amil alkohol. tutup dan ba1ikk*’n bii tirometer lalu
kocok dengan sempurna hinggii semun gumpalnn Lent.
— Panaskan di dalam penangas air pada suhii G6— 70 C «iai»a 5 m« ‹*
— Pusingkan butirometer selama 3 menit.
— Simon butirometer dalam penarigas oir pibia suliu 65—70 (' dengan
tutupnya diba= ah (tet$alik) selama 2- 3 menit.
15 dari 32
SNl 01 - 289 l . qg¿ •
— Atur iapisan lemak sehingga ada di dalam gari3 bu ”ttrometer dan pit ¡’¡
leniâknya dibacn. ..
Perhitungan :
Kadar lemak = ml lemak dalam alnt Gerber.
8.5 Metoda Mojonnier
8.5
8. iI.I Prinsip
Lemak dari contoh di ekstrak dengan eter dan ditetapkan secara gfavimetri
setelah diasazokan atau didestruksi dengan amonia.
8.52 PemAMn. 8.5
- Pnangasañ
— Penangas uapJlistrik
— Labu mojonnier
— Lnbe leeiak 2o0 ml atau pinggan aluminium
8.5.3 Perwfisi.
— Etanol
— Asnri kiorida
— Diethyl eter
— Petroleum ether 4 07» 8.5
— Satan amo nia, NHS Oi-* 0,‹SSO
8.5.4 Persua¡›an analisis
8.5.4.1 Tepung-tepungan. biji-bijian da ii produk-produk yang dipanggang.
— Timbang seksama 2 g cu pli .on ke dalam 60 ml gelas piala.
— rambahkan, 2 ml etariol lalu adu k.
— Tambahkar. 10 ml H Cl (23 * ll); adiik dengan sempurua dan simpan di
d•' • p =«nvo ir r—• 3.0 S0‘c s--iñrr-ñ 3o •.t› m•.nit.
— Aduk secara teratur.
— Tambahfan 10 ml etanol dan d inginkan.
— Pindahkan campuran ke dalam labu mojon nier.
— Cuci gelas piala dengan 2ñ ml ‹lietil eter dan satuk{in k e ‹Salam labu
— Laiijutknn dari tahap pnda cara kerja butir S. 5.iL1.
8.5.4.2 °feju
— Iris-iris atnu gerus contoh , lalti nduk h irigga sem purna.
— Untuk keju yang kentnl at.au sejenisn3 a masukkan 300—G00 t¡ contoh ke
dal.aiTt blentler untuk mend.aJiatkan car ipur-in ynng homogen.
— Di dalam gelbe piala tinggi l‹ecil adul: 1 t¡ contoh derigaii 0 ml a'‹ ^ ^"
1 ml h'i-L OH sampai menjad i eniran kental yang halus.
— l)estrul:si pada suhu rendah hingga kaseinr.ya bctul betul lunnk
— Netralkan dengan HCl, denk.si k•rtas lal‹miis set›agai in‹i ik:ltOf •
-- Tambahkan lagi 10 ml HCl dan l cher.apa batii did ih unti.ii men*08* ' 1'°‘
.3 Krim susu, Susu kental manis, Penghins makanan, Goklat t›asta. Susu hen-
17 dari 3*.
SNl 01 - 1891 - 1992 ¡
Perhituztgan :
1 100 6«
Xadar lemak =
9.:
dimana :
w, - bobot lemaȘ
Lvl = bobot cupliltan
•f•.itungan :
^i
Kadar lemak = x 100 fi ,
dimana :
9. KARDOHÏDRAT
I S dari 32
SNl 01 - 2891 - 1992”
Tambahl‹.nu 25 g CuSOq .5H; O yang telah dilorutkan dengan 100 ml air su- ling.
Pindahl:an larutarı t•.rsebut ke dalam labu 1 liter, tepat.kan sa,mpai tnnda garis
dengan oir suling dan kocok.
Bînzkazı seına\azn clan saring bila I crtu. Larut.an ini n›c:myunyai kcpckatan
5v*• 0,1N, den Na, CO, .
— Larutnn I't.alim lodida E1 20*
— Larutan Asam sulfat, I4• SOM 25a
- Laruton Natrium tiosulfat, h'a• S, O, , 0.1 N
— Penunjuk larutan kanji, 0,57s.
'.4 Pertgujian kepelsatan Larutan luft-schoorl
— Pipet 25 ml tarutan Luff tambahkan 3 g Kl dan 25 ml lacutan I-t, SG‹ 6 hl. Titar
dent¡an larutan L’atrium tio sulfat 0,1 M dengan pen\injuk )azutan kanji 0.5z°”e.
{,yrutnn NaLriunj tio .r\tIf.at yang rli[›crffunaJtan tit›tr› k 9itra•i 2fi› y 2 m I.
— Pipet 10 ml lnrtıtan Luff, masuk k•on ke ‹lalam lnbtı ult tır 1 OO ın1, encer1:•an
dengan mr sulirıg dan kocok.
Pipet 10 ml larutan hasil. pengeneeran tersebut dan rnasukken ke dalam Er-
lenmeyer berİsi 25 m1 HG 0,1 N.
Masukkan erlenmeyer tersebut dalam penangas air mendidih dan lıiarltan se-
lama 1 jam, kemudian angkat dan diginkan.
Encerkan dengan air suling dan titar dengan larutan NaOH 0,1 N dengan in-
dikator fenolfta)ein.
— Pipet 10 ml larütan hasil penpenceran (b) masukkan ke dalam rrlen mcYer
dan titar den pan HCI Ö.1 t•I deng.an indikator fen ol ftalein.
Larutkan 1-lCl 0.‘1 bI 3•aıı ç dipcrgutıakan untuk titra.si h.•u-us di se kitar 6•0
sampai 7.6 m1.
-- Larutan Lut: harus n›•mpunyai P* . - 9.4.
19 dari *2
SN l 01 - 2891 - l9‹
20 dari 32
.• . ’
SNl 01 - 2891 - 1992
Na
GpJa inversi mg mg
2,4 39
'7.3 1,8
14,7
77,2
19.8
22 4
11
45.4
14 35,7
•14,2 r».c
20
63,0
23
21 dari 32
' ’”' SN
I O| -2$9›- 19g# '
Tidak seperti sakazîüa lainnya, łaktosa tidak dapat dîfermentasikan oïeh ragi.
i«ktosø aan meraiz=•i lnıan Luft •••iadi c•,o. J•mia latos, ,.,øg
niereduksi larutan Fehling ditentukari d engan cøra titrasi menggtinakw !vut-
an iiätrium tiosulfat.
0.2 PæsAtan
— Erlenmeyer 300 ml dam Ii00 ml
- Labu ukur 100 ml
- Pipet 10 ml dan 25 ml
— Buzet
— pamanas ústz-ik
- Gebsukur50ml
11. S!
2?d0ri32
SN1 01 - 259 I - 1992
1 1. SEitAT KASAR
bahan lain.
11.2 Peyaatzn
- Nerxca anMitfi •
— Cororig Buchner
— Pompa vakum
1L3 Pereak si
— Äsam sutfat, H, SOM 1,2SF
— Hatrium hidioksida, NaOH 0,2o T»
— Etanol 96a»
— Kcr@s ssring Whatman 54, 541 atou 41. •
11.4 Cara Kerja
— Timbang »eksama 2—4 g cuplikan.
Bebaskan lemak nya dengan cura ckstiaksi dent¡ari cara Sox let Stan del ng,
n carx mengaduk, mengcnap Cuanpkan contoh dalarri pelarut organik sebanyak
3 kali, ïúcringkan contoh dili m:isuk kat’i ke d:ilam crimme3-cr 500 ml.
— Tambahkarı 50, ml larutan 11, 1i€.*‹ 1,25 to. kenti ıd in rı d iti i lıkan sclamn •' 0
nıenlt den gun menpgxınakan perıdingin teg:tİ¡.
- VambahAan 50 ml MaOH 3,25 A dnn didhk::n Lgi =•zms 3O menit
— Dalam k eadaan panas, saring dengan c orong Buchcr y:mig berisi k ertit s snring
tak berabu W hatma n S4 „4J. atau 5¢1 pang telala d ikeziogkavi ‹1an d ¡ke
tahui bobotn ya.
' **Nt ot • z89 i - 1992
- Guci endapan jung terdapat pada kertas saring bertiuut -ttiru£ dengan
Hg SOP 1,fl5R panas, ak panas dan etanol 969'r.
— .Angkat hertas boring beserta lsinya, masukkan ke dalam kotak timbang
yang telah diketahui bobotyya, keringkan pada euhm 1Ö5p C dinginkan
dan timbang mmpai bobot tetap.
— Bila ternyata Radar serat kasar lebih bemr dari 1%, sbukan kert s saring
beserta lsinya, timbang sampai bot;iot tetap.
’ a. Se ral kasar 4 l
fisem tkx ar-- w ioom 12
2*• dani 32
SNI 01 - 289 I - 1992
• t0 ; t,yS • 1,Sa i t,‹o : 1,t2 ! I,« : t,tz i t,‹a : ›,5o : i,st : i,›‹ :
i 20 : i,s6 i i,sa i i,60 : i,62 : i,6a : i,65 i t,t7 : i,‹•9 : i,7 i : i,›3 :
: z0 : i,›3 i i,7› : i,›t i 1,si : ›,sz i 1,s3 i i,s› i i,s9 : t,si : i, :s :
: r 00‘ : t,3i ; 1,i5 : i.i7 : 1,i9 : 1,‹i : 1,i3 : i,is : i,i6 : 1,i9 : i,sI :
h : i,53 ; 2,s5 : i,57 : i,i9 : i,i1 : i,s$ : 1,s.i i,s7 : i,s9 : i,7! :
: ii : i,7i : i,7i : 1,7s : Z,i8 : 1,80 ; i.8i : 1,si : i,8i : i,88 : i,90 :
: i0 : i;9i : i,ii : i,9i : i,98 : $,00 : 3,02 : i,0i : i,0i 3,07 : 3,09 :
, i0 : i,ii : i,t: : i,is : s,ri : s,is : 3,i1 : i,ii : i,ii : i,ii : :,is :
' st : i,x : i,x : i,is : ),ii : s,is : ),ii : i,ii : i,ii : i,ii : i.ii :
' 3’ OO’ : 3,50 1 ];•J ' ],54 : ],3A 1 1,s8 : ],AO ' 3,AJ : I,£4 : 3,DD ' ],A8 :
26 dari 32
SNI 01 - 289 I - 1992
Ketcrangan :
A - Terrno meter
B = Penyumbat
C = penp,aduk
D = lubang halusf
:n1km contoh
E = Tanda bat-as air
F = labu ukur mulut
besar 200 ml
C = tanda batas labU uk or
Gnmbar :
Engler V iskosimeter
dzri air.
Perhitunpari Erigler :
dimana :
a = kecepatnn alir co rito h (detik)
b - keccpatan alir mr (d ctik)
SNt 01 - 1891 - t992
13. BAG1A%YANGTAKLARUTDALAMAIR di
13.1 £tlnsip
gagian yang tidak dapat larut dalam air adalah xat zat kotornn seperti pasir-
pasir, potongan potongan daun, serangga dan lain lain.
13.2. Peralatan : 1i
- Botol timbang
1!
— Eksikator
— . Oven
— Neraca Analitik
13.3 Cara Kerja:
— Timiinng seksama lebih kurang 20 g contoh, masukan daLam gelas piala
400 ml, tambah 200 ml air panan, aduk hingga larut
- Dal m keadaan parias, enap tuarigkan bagian yang tidak dapat larut ke
dJa:n kertas sarlng yang telah dikeringkan dan ditimbang.
— Bilas piala gelas dan kertas spring dengan air panas
5
— Keringkan kertas sarlng dalam oven pada suhu 105°C selama 2 jam, di-
nginkan dan timbaiig •nmpai bobot tetap.
Perhitungan:
dm:ma:
w = bobot.cuplikan.
w, = bobot botol cuplikan tim man* * I:ertas saring f›erisi bagian yanç tak
dapat larut.
w bobot botol timbang * kertas snring kosong
4. KEHALUSAN
14.1 Prinsip
Pengukuran derajat kehalucan dari cuplikan.
14.2 Peralatan
Ayakan dengan ukumn mesh yang sesuci.
14.3 Cara Kerja
a. Timbang seksama lebih kurnn 100 g cupli£:an, ltoinud ian ayak dengan
ukuran ayakan yang sesuai
b. T mbarig bagian yang tertinggal dalam ayakaii
PerhiLungnn:
**t
ftehalus•n mes'h ( (100 - ( x 100SS) ]
26 dari 32
SNt 01 - 2891 - )y9*
dimana :
.wt = bobot bagian yang tertinggaJ dalam aya'kan
w - bobot cuplJ•an.
IG
t›. Na -
15.1 Nletoda Mohr
15.1.1 Prinsip
lt4ereaksikan semua ion Cl‘ yarig terdapat dalam NaCl yang terkandung da-
fann contoh dengan ron Ag dari larutan AgNO, dengan pe i:.qi.i¡k larut.an
Kalium kromat (KGrO‹ ). “"
5.1.2 Perålatan
— Neraca analitik
Erlenmeyw
5.1.3 Pereakxi
— Perak nitrat. AgNO 0,1 N.
— Kalium kromat, K CtO» 5'Z•.
Cara Kerja
— Timbatig seksama 3- 5 g cuplik an ke dalam Erlenmeyer.
— Tambahkan lebih kurang 100 ml air suling untuk contoh yang bersifat
asam masukkan dahulu 6łgO. .
Untuk contoh yang beisifat basa nsnmkan dahulu dcngan HNO, lalu
rnasukkan dengan MgO.
— Tambahkan 1 ml larutan K, CrO 5To dan titar dengan larutan AgNO,
0.1 N sampai terbentuk endapan merah coklat ntau merah bota.
Perhitungan :
Xadar NaCl =
dimana -
w = bobot cuplikan, dalam mg
v - volume Aq•NO, 0.1 hi yang d iperltikan pada penit.o rari. dalam ml.
N = normalitan AgNO,
Untuk contoh•contoh yang titl ak rla{›aL d itenLukan sec.vit )at1gsung (miralnya abon.
k crupuk, kecap) contol› li.arus diahukan terlebih dal›u lu untuk men›- permudah
pembacaan titik wk l•F• pada penitaran. Uri tuk contoli margarin harus ditambah
air panas dan pan iternn di1aku(can dalam keadaan pan.as.
29 d.ni 32
SNI 01 - 2891 - 1992
15.2.1 Prin*P
lttereaksikan semua ion Cl“ yang terdapat dalam NaCl yang te.kandung da-
lam contoh dengan Ag* dari larutan AgNO, berlebihan.
Kelebihw Ag‹NO, dititar den•qan Kafir mroda nida S.1 N dnn ta was feriamo-
nium sebagai in‹iikator.
3 5.2.2. *erâlatan
Neraca anâlitik.
15.2.3 Pereaksi
— Larutnn Peraknitrat. AgNO 0.1 N.
— Asam nitrat, HNO 4N.
— Tawas feriamonium. Fe(Fe(CNS)‹ 40z^»
15.2.4 Cara Ker,a.
— Timbang dengan seksnma 2- ü •, cuplikan.
- Masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml, 40 ml air. Tambalı HNO; f 1+1}
dan AgNO berlebihan.
— Kocok, biarkan beberapa nıenit, hindari dari cahaya.
— Saring endapaiı.
Ciuci Erlenmeyet dan enclap ûeberapa kali dengan ned ikit
ltumpulkan saringan dan air pencııci lebile ti ur:ırıg x SO ın1.
- Kemudian taınbalıkan 2 tnl larutan tasx•as dan titar kefeöiiı a ı i ;‘: *! _ ..
dengan KCNS 0.1 N.
— Kerjakan blanko.
Per\ıitungan :
(yi, ) x N x his. û
Eadar NaCl = x 100 %
diınan«:
Cntatan:
Untuk eontohmontoh yang tidak dapat dititar secara langsu ng (misnlnya abon,
kerupuk, kecap) contoh harus diabukan terlebih dahulu untuk mem- permudah
pembaeaan titik akhir pada penitaran. Untuk contoh margarin deiigati metoda b4
ohr harus ditambalikan air than.me dan pen it.aran --I ilal‹ukan dalam keadaan panas.
16.1 Rinsip
h1c tc‹ta pcnguLuran pFl mcn('Ç‹inaÏ:•• i› H mchr ¿’ang pada. prinsipn y•a terdiri dur›
g-.bunpan elcktroda gclas It ïd m ji n :•eba¡'ai sL nedar [°oliM cr d,n c]ck moda
SI 101 - 2891 - t992
‹ .
* .’ .“
.- ’“ “ kżlomet Referens pasangan ełektroda ini ałtan menghasiIkazi.perubśhan te•
gangan 59,1 mv/pt4 uttit pada 25”C.
’..’ " . ’16.2, Peralżtan:
to : . .
pH‘mei -
. ' - Cełss eł°.ktroda
- Pengaduk magnetik.
Iö.3 Cara iterja
-- Kalibrasi pH rrieto dengan iarutan buffer pH.
”. ' ' . Lekukan setiap saat akan melakulian penguktiran.
- Celupkin elektroda yang telah dibersihkan dengan air suling ke dalam
- -‘ co9toh yang akan diperik-a. Sesltaikari suhu dari contoh.
’Gatat dan baca harga pH pada skala pH meter yang ditunjukan jarum.
“ ” .- 7” »€\B<\T ‹En\:¥
“...: 11:1 ł•1eŁoda ł
.7.i.7. Prinsip
:. Pe,rbanding ii bobot contoh óenp.w bobot air pada volume dan .‹iiliti yaiig
'‹ . sanna.
-7.2.2 Peralatan
- ,- . Piknometer yang tutuptiya dildngkap i termometer.
7.tj.Ś Rura Kerja
-- Bersihkaii piknometer dengan caża membilas dengan aseŁon Lemudir'.n
"” ” dengan dietil eŁer.
- -- .Keringkan piknometer dan timbang
’-- ’Diriginkan contoh lebih rendah dari suhu pJnetapan.
--; . lii’ piknometer dengan cairan contoh dan pasang tutupnya.
-/; -i’Létaklian piknometer dalam penangas air pada suhu tertentu yang tit-
'' irigin’ kan.
Jilca contoh mcr capai suhu
-- Angkat piknomtter nir dalnzn pennngas air, diamkan pztda suhu kamar,
kcringkan dan timbang.
- Utângi pegerjacn tersebut. dengan memakai air suling sebagai yengganti
”contoh.
Perhitungen
” ^^'i
dimana :
w bobot contoh
x<, = bobot air.