Anda di halaman 1dari 14

LO G I N SIGN UP

24336 SNI 3950-2014

Rika Wahyu Dama…

D O W N LO A D P D F
 

SNI 3950:2014
“H

Daftar isi C
p
a
B

Daftar isi.....................................................................................................................................  i
S
Prakata .....................................................................................................................................  ii a
1  Ruang lingkup ................................................................................................................. 1 
2   Acuan normatif ................................................................................................................ 1  d
s
a
3  Istilah dan definisi ........................................................................................................... 1 
N
4  Komposisi ....................................................................................................................... 1 
5  Klasifikasi ........................................................................................................................ 2  o
6  Syarat mutu..................................................................................................................... 2  C
7  Pengambilan contoh ....................................................................................................... 2 
s
8  Cara uji ........................................................................................................................... 3  a
9  Syarat lulus uji................................................................................................................. 3 
10  Higiene............................................................................................................................ 3  n
11  Pengemasan ................................................................................................................... 3  d
b
12  Syarat penandaan .......................................................................................................... 3 
Lampiran A (normatif) Cara uji susu UHT ................................................................................ 4  u
 
u
Bibliografi ............................................................................................................................... 23 
p

d
w

b
n
g
d
d

t
d

u
u
d
k
m
e
s
a
k

 © BSN 2014 i

toko bahan kimia online


menjual berbagai macam kebutuhan kimia untuk kolam renang,
water treatment, tcca, chlorine

tokopedia.com BUKA
 

SNI 3950:2014
“H

Prakata C
p
a
B

Standar Nasional Indonesia (SNI) Susu UHT (Ultra High Temperature) ini merupakan revisi
dari SNI 01-3950-1998 Susu UHT. Standar ini direvisi dan dirumuskan dengan tujuan S
sebagai berikut: a

- Menyesuaikan standar dengan perkembangan teknologi terutama dalam metode uji dan
persyaratan mutu; d
- Menyesuaikan standar dengan peraturan-peraturan baru yang berlaku; s
a
- Melindungi konsumen;
- Menjamin perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab. N

Standar ini dirumuskan dengan memperhatikan ketentuan pada :


1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian. C
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan s
a
Konsumen.
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan
n
Pangan.
d
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu b
dan Gizi Pangan.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 722/MENKES/PER/IX/1988, u
tentang Bahan Tambahan Makanan atau revisinya.  
u
8. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 75/M-IND/PER/7/2010 tentang
Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik ( Good Manufacturing Practices ). p
9. Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
No. HK.00.05.52.4040 Tahun 2006 tentang Kategori Pangan atau revisinya. a
10. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
No. HK.00.06.1.52.4011 Tahun 2009 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran
Mikroba dan Kimia dalam Makanan. d
11. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. w
HK.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 tentang Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan
Pangan Olahan. b
n
g
Standar ini dirumuskan oleh Subpanitia Teknis  67-04-S1 Minuman, yang telah dibahas
d
D O W N LO A D P D F
melalui rapat teknis, dan disepakati dalam rapat konsensus pada tanggal 7 Maret 2012 di
Bogor. Hadir dalam rapat tersebut wakil dari konsumen, produsen, lembaga pengujian,
d
lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi, Badan Pengawas Obat dan Makanan dan instansi t
d
terkait lainnya.
u
Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 13 Juli 2012 sampai dengan
u
tanggal 11 September 2012 dan pemungutan suara pada tanggal 24 Mei 2013 sampai
tanggal 11 September 2012 dan pemungutan suara pada tanggal 24 Mei 2013 sampai
23 Juli 2013 dengan hasil akhir RASNI. d
k
m
e
s
a
k

 © BSN 2014 ii

SNI 3950:2014
“H

Susu UHT (Ultra High Temperature ) C


p
a
B

1 Ruang lingkup
S
Standar ini menetapkan istilah dan definisi, klasifikasi, syarat mutu, pengambilan contoh, dan a
cara uji untuk susu UHT (Ultra High Temperature ).
d
s
a
2 Acuan normatif
N
Untuk acuan normatif tidak bertanggal edisi terakhir yang digunakan (termasuk revisi dan
o
amandemennya).
SNI 0428, Petunjuk pengambilan contoh padatan.  C

s
a
3 Istilah dan definisi

3.1 n
susu UHT d
produk susu yang diperoleh dari susu segar, dan atau susu rekonstitusi, dan atau susu b
rekombinasi dengan cara memanaskan pada kondisi ultra high temperature , dengan atau
tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diijinkan, serta u
dikemas secara aseptik untuk mencapai sterilitas komersial  
u

3.2 p
susu segar
cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara a
pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu
apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali pendinginan
d
3.3 w
susu rekonstitusi
susu cair yang disiapkan dengan penambahan air pada susu bubuk berlemak ( full cream ) b
atau susu bubuk skim atau susu bubuk rendah lemak n
g
3.4 d
susu rekombinasi d
susu cair yang dihasilkan dari campuran komponen susu (susu skim, krim) dan air atau susu
atau keduanya t
d

u
4 Komposisi u
d
4.1 Bahan baku utama
k
m
Susu segar dan atau susu rekonstitusi, atau susu rekombinasi. e
s
4.2 Bahan pangan lainnya a
k
Bahan pangan yang diijinkan untuk susu UHT sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 © BSN 2014 1 dari 23

toko bahan kimia online - water treatment terlengkap


menjual berbagai macam kebutuhan kimia untuk kolam BUKA
renang, water treatment, tcca, chlorine tokopedia.com
 

SNI 3950:2014
“H

4.3 Bahan tambahan pangan C


p
a
Bahan tambahan pangan yang diijinkan untuk susu UHT sesuai dengan ketentuan yang B
berlaku.

S
5 Klasifikasi a

Pengklasifikasian susu UHT didasarkan pada kadar lemak yaitu: d


- Susu UHT Berlemak (Full Cream)  s
a
- Susu UHT Rendah Lemak (Low Fat Milk )
- Susu UHT Bebas Lemak (Free Fat Milk ) N

o
6 Syarat mutu
C
Syarat mutu susu UHT sesuai Tabel 1 dibawah ini.
s
Tabel 1 – Syarat mutu susu UHT a

No Jenis Uji Satuan Persyaratan


n
Berlemak Rendah Bebas
d
(Full Cream ) Lemak (Low Lemak (Free b
Fat Milk)   Fat Milk )
1. Keadaan u
1.1 Warna - khas, normal khas, normal khas, normal  
u
1.2 Bau - khas, normal khas, normal khas, normal
1.3 Rasa - khas, normal khas, normal khas, normal p
2 Protein %, b/b  Min. 2,7 Min. 2,7 Min. 2,7
(N x 6,38)  Min.2,0*)  Min. 2,0*)  Min. 2,0*)  a
3 Lemak %, b/b Min. 3,0 / 0,6-2,9/ Maks. 0,5/
Min. 2,0*) 0,6-1,9*) Maks. 0,5*)
4 Total padatan tanpa %, b/b Min. 8,0 Min. 8,0 Min. 8,0 d
lemak w
5 Cemaran logam
5.1 Kadmium (Cd) mg/kg Maks. 0,2 Maks. 0,2 Maks. 0,2 b
5.2 Timbal (Pb) mg/kg Maks. 0,02 Maks. 0,02 Maks. 0,02 n
5.3 Timah (Sn) mg/kg Maks. 40,0 Maks. 40,0 Maks. 40,0 g
5.4 Merkuri (Hg) mg/kg Maks. 0,03 Maks. 0,03 Maks. 0,03 d
6 Cemaran arsen (As) mg/kg Maks. 0,1 Maks. 0,1 Maks. 0,1
d
7 Aflatoksin (M1) µg/kg Maks. 0,5 Maks. 0,5 Maks. 0,5
t
8 Cemaran mikroba d

8.1 Angka Lempeng Total Koloni/


0,1 mL
D O W N <LO
10 A D P
< 10D F < 10  u
u
CATATAN:   *) untuk susu berperisa d
k
m
7 Pengambilan contoh e
s
a
k
Cara pengambilan contoh sesuai dengan SNI 0428.  

 © BSN 2014 2 dari 23

SNI 3950:2014
“H

8 Cara uji C
p
a
Cara uji untuk semua parameter mutu susu UHT seperti di bawah ini:
B
a) cara uji persiapan contoh sesuai Lampiran A1;
b) cara uji keadaan sesuai Lampiran A2; S
- cara uji warna sesuai Lampiran A.2.1; a
- cara uji bau sesuai Lampiran A.2.2;
- cara uji rasa sesuai Lampiran A.2.3;
d
c) cara uji protein sesuai Lampiran A.3; s
a
d) cara uji lemak sesuai Lampiran A.4;
e) cara uji total padatan tanpa lemak sesuai Lampiran A.5; N
f) cara uji cemaran logam seperti pada Lampiran A.6;
- cara uji kadmium (Cd) dan timbal (Pb)  sesuai dengan Lampiran A.6.1;
o
- cara uji timah (Sn) sesuai dengan Lampiran A.6.2;
- cara uji merkuri (Hg) sesuai dengan Lampiran A.6.3; C
g) cara uji cemaran arsen (As) sesuai dengan Lampiran A.7;
h) cara uji aflatoksin (M1) sesuai dengan Lampiran A.8; s
i) cara uji cemaran mikroba sesuai dengan Lampiran A.9. a

9 Syarat lulus uji n


d
b
Produk dinyatakan lulus uji apabila memenuhi syarat mutu sesuai Tabel 1.
u
 
10 Higiene u
p
Cara memproduksi produk yang higienis termasuk cara penyiapan dan penanganannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan
yang Baik. a

d
11 Pengemasan
w

Produk dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi,
aman selama penyimpanan dan pengangkutan. b
n
g

12 Syarat penandaan d
d
12.1 Syarat penandaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentang label dan iklan t
pangan. d

12.2 Untuk klaim rendah lemak dan bebas lemak sesuai dengan ketentuan BPOM tentang u
Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan Olahan. u
d
k
m
e
s
a
k

 © BSN 2014 3 dari 23

SNI 3950:2014
“H

Lampiran A C
p
(normatif) a
Cara uji susu UHT B

S
A.1 Persiapan contoh a

Persiapan contoh terdiri atas persiapan contoh untuk uji mikrobiologi, uji organoleptik dan uji d
kimia. Pengambilan contoh uji mikrobiologi dilakukan pertama, kemudian dilanjutkan dengan s
a
pengambilan contoh untuk uji organoleptik dan uji kimia.
N
A.1.1 Persiapan contoh untuk uji mikrobiologi
o
Buka kemasan susu UHT dan ambil contoh secukupnya sesuai yang diperlukan minimum
350 mL secara aseptik dengan menggunakan sendok steril dan kemudian tempatkan dalam C
botol contoh steril.
s
A.1.2 Persiapan contoh untuk uji organoleptik dan uji kimia a

Buka kemasan contoh susu UHT dan ambil secukupnya sesuai yang diperlukan minimum
n
350 mL secara hati-hati dengan cara menuangkan contoh ke dalam botol contoh yang bersih
d
dan kering. Jika ukuran kemasan kurang dari 350 mL, maka ambil beberapa kemasan b
sehingga susu UHT menjadi 350 mL.
u
 
A.2 Keadaan u
p
A.2.1 Warna

a
A.2.1.1 Prinsip
Melakukan analisis terhadap contoh uji secara organoleptik dengan menggunakan indera d
penglihatan. w

A.2.1.2 Cara kerja b


n
a) Ambil contoh uji sebanyak 5 mL dan letakkan di atas gelas arloji yang bersih dan kering; g
b) lihat contoh uji apakah ada debu, kotoran dan bahan berbahaya; dan
d
c) lakukan pengerjaan minimal oleh 3 orang panelis yang terlatih atau 1 orang tenaga ahli. d

t
A.2.1.3 Cara menyatakan hasil d
a) Jika tidak terdapat debu, kotoran dan bahan berbahaya, maka hasil dinyatakan “normal”; u
dan
b) jika terdapat debu, kotoran dan bahan berbahaya, maka hasil dinyatakan “tidak normal”. u
d
A.2.2 Bau  k
m
A.2.2.1 Prinsip e
s
a
Pengamatan contoh uji dengan indera penciuman yang dilakukan oleh panelis yang terlatih k
atau kompeten untuk pengujian organoleptik.

D O W N LO A D P D F
 © BSN 2014 4 dari 23
D O W N LO A D P D F
D O W N LO A D P D F
D O W N LO A D P D F
D O W N LO A D P D F
D O W N LO A D P D F
D O W N LO A D P D F
D O W N LO A D P D F
D O W N LO A D P D F
Find new research papers in:

Physics

Chemistry

Biology

Health Sciences
D O W N LO AD PDF
Ecology

Earth Sciences

Cognitive Science

Mathematics

Computer Science

D O W N LO A D P D F

Anda mungkin juga menyukai