PENDAHULUAN
tuntutan dan tantangan yang muncul setiap saat seperti saat sekarang ini.
swasta dengan bekal teori-teori tentang teknik analisis kimia dasar dan
sebagai bekal kerja yang sesuai dengan program studi kimia analisis.
sistem kerja.
tersedia di sekolah.
kimia industri.
pengukuran pH, MeAc MeOH, asam asetat, dan Cobalt dan Mangan
teori tentang sampel, metode dan prinsip analisis, serta prinsip kerja
jalan Raya Merak Km 116 desa Rawa Arum kecamatn grogol, Merak, pada
nonshift pada hari senin s/d jumat pukul 7.30 s/d 16.30, waktu istirahat
TINJAUAN PERUSAHAAN
unit pabrik PTA di seluruh dunia dan terus mengupayakan perbaikan dan
Amoco memiliki hak paten dasar atas teknologi komersil PTA dan
lebih dari 90% produksi PTA dunia dibuat berdasarkan teknologi Amoco.
Indonesia dengan total kapasitas produksi sebesar 475.000 ton per tahun.
penunjang,
3. Kemudahan memperoleh air laut yang dapat diolah sebagai air pendingin
Suralaya.
kepada :
5. PT SK Keris – Tangerang
6. Tifico – Tangerang
7. Sulindafin – Bekasi
8. Branta Mulia
2. 3 Tata Letak Pabrik
Kecamatan : Grogol
Kota : Cilegon
Propinsi : Banten
Banten
Luas pabrik keseluruhan adalah 36,395 Ha. Luas tanah yang diratakan
Estate
penduduk
pengolahan limbah
yang berasal Unit Oksidasi, Unit Purifikasi, dan Unit Utility & Waste
dan jasa.
7. Finance & Accounting Department, bertugas dalam hal pengaturan
Teknologi Komputer.
Alfinus
Compliance mngr
PT. AMI dalam rangka mencapai tujuannya juga tidak terlepas dari
komitmen untuk menjaga keselamatan kerja para karyawan dan juga menjaga
pemerintah.
yaitu :
3. Dilarang membuka dan menutup Valve, kecuali dengan izin dan kehadiran
bagian produksi.
10. Untuk dapat bekerja surat izin harus terpasang pada lokasi kerja.
itu adalah :
berikut :
EHS & S. Manajer dan supervisor harus dapat memberi contoh perilaku
2. Management of Operations.
secara aman dan selalu dijaga kondisinya agar dapat digunakan dengan
aman.
kontinyu, agar program EHS & S dapat berjalan secara efektif. Hasil
identifikasi bahaya ini diintegrasikan dalam alur kerja pada setiap aktivitas
EHS & S saja tetapi juga keberhasilan bagi bisnis. Karyawan di PT. AMI
7. Management of Change.
Semua perubahan yang bersifat sementara atau tetap dalam organisasi,
Manajemen pabrik dalam keadaan darurat akan dibuat dan secara kontinyu
kesehatan kerja.
2. 7 Profil Perusahaan
Terephthalic Acid)
Indonesia
Telp : 62-254-570777
Fax : 62-254-570755
dalam dimetilsulfoksida, asam sulfat pekat, piridin dan sukar larut dalam air
tinggi membuat asam tereftalat sukar untuk dimurnikan, rumus molekul dari
Unit produksi PTA di PT. AMI dibagi menjadi dua tahap, yaitu unit
pengotor hasil dari reaksi samping, sedangkan unit pemurnian berfungsi untuk
memurnikan asam tereftalat mentah dari unit oksidasi menjadi asam tereftalat
murni PTA.
yang terdapat dalam udara menjadi asam tereftalat. Reaksi terjadi didalam
system larutan asam asetat dengan menggunakan katalis cobalt (Co) dan
carboxyl benzoic acid dan asam paratoluat yang merupakan pengotor. Reaksi
Media utilitas yang digunakan dalam proses ini adalah hot oil, steam
(28, 10, 4.4, dan 2.1 kg/cm2), udara instrumentasi, tenaga listrik dan air
pendingin. Semua kebutuhan utilitas di unit proses dipenuhi dari unit OSBL
sebagai berikut :
dalam reactor oksidasi dan juga untuk menyalurkan sebagian udara kedalam
sekunder.
Katalis yang digunakan di unit oksidasi ada dua jenis, yaitu kobal
mangan dan HBr. Katalis kobal mangan yang berbentuk larutan dipasok dari
dialirkan menuju tangki keluaran katalis secara batch, yaitu saat cairan di
dalam tangki katalis menunjukan level rendah yang telah ditentukan. Larutan
katalis dari tangki keluaran katalis mengalir secara continue dan bergabung
Aliran larutan katalis terlebih dahulu melewati filter katalis yang berfungsi
untuk memisahkan padatan katalis yang tidak larut. Aliran larutan katalis
air dengan konsentrasi 48% berat. Larutan HBr dialirkan dari tangki HBr
umpan masuk reactor sekitar 600 pada tekanan atmosferik. Aliran yang masuk
Aliran feed mix normal berisi ± 20% paraxylene, 67–68% asam asetat,
10% air, 250–350 ppm Co, 300–350 ppm Mn, dan 500–600 ppm HBr, serta
umpan secara continue ke reactor oksidasi adalah sekitar 135.000 kg/jam (140
m3/jam). Feed mix masuk reactor pada tekanan sekitar 16 kg/cm2G dan
temperature 590C.
pelarut asam asetat. Kobal dan mangan berfungsi sebagi katalis, sedangkan
sebagai berikut :
+O2 +O +O
kendensat yang dihasilkan dari system untuk menjaga agar konsentrasi air
dijaga pada suhu ± 1910C dan tekanan 12,8 kg/cm2G. Waktu tinggal komponen
rata-rata sekitar 80–90 menit. Perbandingan umpan masuk reactor yaitu udara :
feed mix adalah 1:1,3. Produk keluaran reactor mengandung campuran tiga
membentuk butir-butir padatan. Pada system ini, terdapat 3 alat yang disusun
secara seri. Proses yang terjadi di dalam alat kristalisasi adalah proses
semakin rendah dan membentuk kristal ketika larutan lewat jenuh. Pengadukan
sejumlah kecil saja. Lebih dari 90% total asam tereftalat yang terbentuk di
Proses yang terjadi dalam alat kristalisasi tahap pertama selain proses
paraxylene yang belum bereaksi. Kurang dari 3% reasi terjadi didalam alat
bahan di dalam alat kristalisasi pada kondisi normal adalah 30 menit. Kondisi
pipa yang diumpankan pada bagian bawah vessel (kira-kira 1/3 dari dasr alat)
supaya terjadi kontak yang baik antara cairan dengan uap ketika terjadi
flashing. Slurry akan mengalami flashing saat melewati control valve pada
tahap ketiga yang berupa slurry dialirkan ke tangki penampung umpan filter,
Asam tereftalat yang tersuspensi dalam bentuk slurry akan terpisah dari
larutannya ketika melewati rotating screen cloth filter. Kondisi vakum pada
bagian luar filter menyebabkan produk padatan yang terbentuk slurry terpisah
dari cairannya. Produk akan tertahan dan menempel pada dinding filter
rotating screen cloth filter menuju tangki mother liquor separator pada system
pemulihan pelarut.
katalisator. Kebutuhan asam asetat untuk proses pencucian cake sebesar 0,3–
0,6 kg cake kering. Ketika melewati bagian pengeringan, udara panas
dihembuskan sehingga sebagian cairan pada cake akan menguap. Cake yang
sudah bersih dan kering didorong oleh gas bertekanan sehingga terlepas dari
filter. Asam tereftalat keluaran rotary vacuum filter berupa cake dengan kadar
produk.
Cake yang berasal dari rotary vacuum filter ditransfer ke alat pengering
menggunakan screw conveyor. Rotary steam tube dryer adalah alat pengering
tekanan atmosferik.
sebagai sweep gas secara counter-curent. Sweep gas masuk kedalam alat
pengering pada temperature 1080C. Sweep gas yang berada dalam kondisi
lahan menuju ujung keluaran. Asam tereftalat mentah yang dihasilkan ini
1210C. produk keluaran dikumpulkan dalam dryer outlet reversing screew, dan
proses fluidisasi.
yang berasal dari gas yang dikeluarkan oleh alat pengering ataupun unit
pemrosesan lain yang menghasilkan buangan gas bertekanan rendah. Gas yang
bagian. Pada bagian atas kolom diumpankan air. Pengumpanan pada bagian
tank).
setiap slurry yang masuk. Sebagian besar cairan akan menguap dan dikirim ke
stripper stillpot. Pada temperature yang sangat tinggi, 195–218 0C, zat padat
penampung cairan induk yang sudah difiltrasi pada unit pemurnian. Dalam
tangki ini terjadi pendinginan slurry sebelum dikirim ke unit pengolahan
limbah.
asetat dengan air dengan cara destilasi. Asam asetat yang telah didehidrasi
merupakan salah satu produk yang dihasilkan pada proses oksidasi. Pada
tekanan atmosferik, titik didih air adalah 1000C, sedangkan asam asetat adalah
1180C.
Komponen yang lebih ringan akan menguap lebih dulu ketika terjadi
pemanasan larutan campuran. Uap naik melalui tray-tray, dan terjadi kontak
antara uap naik dengan cairan yang turun melalui sieve. Ketika terjadi kontak,
komponen yang mudah menguap akan terus naik menuju puncak menara dan
komponen yang berat akan terbawa bersama cairan. Uap yang merupakan
produk atas kolom adalah uap yang kaya akan air, sedangkan kandungan asam
Kondensat yang terbentuk dikumpulkan dalam sebuah tangki. Uap yang tidak
saluran pembuangan.
Produk bawah kolom adalah cairan yang kaya akan komponen yang
lebih berat, yaitu asam asetat. Produk bawah didinginkan dalam pendingin
yaitu :
Cairan
Uap
lain yang mudah menguap, dialirkan ke system low pressure vent recovery
benzene dan metal bromide dalam reactor off gas. Ketika dibuang ke atmosfer
amisi zat-zat tersebut sangat kecil. Unit HPVGT terdiri dari pengoksidasi
senyawa organic lain menjadi karbon dan air. Oksidator juga mengoksidasi
karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan air, metil bromide menjadi
terlebih dahulu dari cairan. Komponen tersebut terutama adalah HBr yang
reactor). Temperature off gas yang keluar dari bagian bawah reactor kira-kira
dengan tiba-tiba (quenching) menggunakan air dan natrium format encer. Pada
bagian atas kolom scrubber, natrium format encer dialirkan sehingga gas
terlalu asam sehingga terhindar dari masalah korosi yang dapat mengganggu.
2. 9.3 Unit Pemurnian
yang memiliki pengotor dalam jumlah yang masih cukup besar dan belum
mentah adalah produk samping hasil reaksi oksidasi, yaitu 4-carboxyl benzoic
Proses utama dalam unit PTA ini adalah pengubahan pengotor produk
menjadi pengotor lain yang sifatnya lebih larut di dalam air. 4-CBA
merupakan senyawa yang larut dalam asam asetat tetapi kurang larut dalam
dalam air lebih tinggi dibandingkan 4-CBA. Dalam unit PTA, pengotor 4-CBA
tereftalat menggunakan air karena air melarutkan asam paratoluat tetapi tidak
produk yang masih mengandung pengotor dengan kadar lebih besar dari 3%
berat. Asam tereftalat mentah disimpan di dalam silo umpan unit PTA. Asam
dalam feed slurry drum dengan cara menambahkan sejumlah air proses pada
supaya energi panas yang diberikan oleh rangkaian alat pemanasan umpan bias
15 menit. Di dalam feed slurry drum konsentrasi dan kecepatan keluaran asam
dan kemudian dipanaskan dalam feed heater yang berjumlah dua buah hingga
padatan dalam larutan. Setelah seluruh padatan terlarut, maka system larutan
berikut :
Alat Temperatur ( 0C )
Preheater 1 125
Preheater 2 158
Preheater 3 189
Preheater 4 221
Preheater 5 247
Feed Preheater 228
CH2OH CH3
COH
+H2 +H2
COOH COOH
COOH
Kadar 4-CBA dapat dikurangi dari 3000-3300 ppm menjadi sekitar 10-
15ppm dalam unit PTA. 4-CBA merupakan senyawa yang tidak diinginkan
Proses kristalisasi terjadi dalam lima alat yang dirangkai secara seri.
masuk ke dalam alat kristalisasi dan mengalir dari suatu alat ke alat
produk dengan ukuran partikel dan kandungan pengotor dalam jumlah yang
tereftalat, maka semakin besar pula ukuran kristal yang terbentuk. Semakin
cepat proses kristalisasi maka ukuran partikel akan semakin kecil, tetapi proses
kristalisasi.
berputar dengan kecepatan 2000 rpm. Di bagian dalam bowl terdapat rotating
screw yang berputar dengan kecepatan 50 rpm lebih rendah dari putaran bowl
dihasilkan memiliki kadar air 10%-15% berat. Cake dikeluarkan dari alat
bergerak menuju bagian atas bowl dan mengalir melalui suatu ring menuju
cyclone separator. Pada alat ini, gas berlebih dilepas keluar menuju vent
heather. Cairan yang berasal dari cyclone separator masuk kedalam mother
liquor drum kemudian mengalir ke mother liquor flash drum yang beroperasi
pada tekanan 0,5 kg/cm2G di atas tekanan alat kristalisasi terakhir. Hal ini
dilakukan untuk menjaga supaya tidak terjadi flashing dan proses kristalisasi.
memisahkan padatan asam tereftalat dari pengotor. Slurry yang berasal dari
reslurry drum dialirkan ke filter feed drum. Umpan slurry masuk kedasar filter
feed pan. Slurry yang tidak diambil oleh saringan secara continue kembali
pembuatan vakum, slurry ditarik dan menempel pada kain saringan (filter
cloth) bagian luar, sedangkan cairan, uap, dan gas terisap masuk ke dalam
disemprot dengan air deionisasi. Selain untuk membersihkan, air deionisasi ini
Cake dengan kadar kebasahan 10% berat air, dari rotary vacuum filter
memiliki tipe yang sama dengan dryer yang digunakan di unit oksidasi, yaitu
perpindahan panas dari steam dalam tube dengan produk dalam shell.
Panas yang diterima oleh produk digunakan untuk menguapkan sebagian besar
tekanan atmosferik dan temperature produk keluar 1210C. waktu tinggal dalam
dryer adalah sekitar 30 menit. Produk keluar dari dryer memiliki kadar air
Laju aliran normal adalah sekitar 3500-5000 Nm3/jam pada back pressure 1,0-
1,5 kg/cm2G.
memulihkan padatan asam tereftalat dan produk antara reaksi oksidasi dalam
mother liquor yang berasal dari alat sentrifugasi untuk kemudian di-recycle ke
unit oksidasi sehingga perolehan yang dapat dicapai tinggi dengan beban
Mother liquor yang berasal dari system mother liquor PTA mila-mula
yang terbentuk di-scrub dalam PTA mother liquor scrubbing tower untuk
memulihkan toluat dan padatan yang terbawa bersama uap. Uap didinginkan
dan diumpankan kembali masuk ke dalam tower sebagai refluks. Uap yang
untuk memisahkan padatan dari dalam cairan. Sebagian besar filtrate dibuang
ke pengolahan limbah, sedangkan sebagian kecil digunakan dalam residu
dari ISBL sebelum dibuang ke laut. Dalam unit WWT proses pengolahan
limbah cair terbagi menjadi dua tahap, yakni tahap anaerobik dan tahap
aerobik. Semua limbah cair dari OSBL dan ISBL ditampung dalam bak
equalisasi.
menghomogenkan limbah agar limbah stabil untuk diolah. Tujuan dari adanya
bak equalisasi ini adalh untuk memperkecil laju alir dan jumlah TOC dari unit
proses. Pada bak equalisasi ini terdapat dua buah kolam yaitu AM-701 dan
AM-702. Kedua bak ini menerima campuran limbah cair dari unit-unit proses
dan air berminyak. Bak equalisasi AM-701 dan AM-702 memiliki masing-
masing 7000m3 didesain untuk waktu tinggal 3,5 jam. ISBL surbed area drain
biasanya dipompakan ke bak equalisasi, akan tetapi pada saat hujan lebat dan
airnya bersih alirannya dapat langsung dialirkan ke storm water surge AM-
limbah yang memiliki karakteristik sangat berbeda, misal asda p-xylene atau
pada bak equalisasi AM-701 dan AM-702 maupun storm water surge AM-703
terdapat agitator yang digerakkan sesuai dengan kebutuhan. Untuk bak
A/B/C/D) untuk bak equalisasi AM-702. Untuk storm water surge AM-703
terdapat 2 buah agitator (AA-703 A/B). Dalam bak equalisasi ini limbah masih
dahulu sebelum masuk ke reaktor anaerobik oleh penukar panas jenis plate dan
Proses pengaliran limbah digunakan pompa AG-701 A/B. Pada saat proses
aliran ini suhu dapat mudah diturunkan karena cairan limbah melewati cooling
level tertentu yakni pH 7,2-7,7.Cautic 48% berat disuplai dari OSBL dengan
agar degradasi bahan organik dapat berjalan secara optimum. Reaksi degradasi
polutan organik yang terjadi secara anaerobik ini menghasilkan gas metan dan
metan yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakr hot oil furnace
dan incenerator.Bakteri yang terdapat dalam reaktor diberi pakan urea 14,4%
konsentrasi 5,6%.
unit aerasi sangat penting untuk melengkapi pengolahan air limbah yang
diproduksi pabrik. Sistem aerasi didesain untuk mengolah kira-kira 15% dari
limbah yang tidak bisa diuraikanai reaktor anaerobik. Dalam tahap aerobik
terdapat 2 buah kolam yaitu AM-710 dan AM-711. Pada unit ini dilengkapi 4
cairan limbah dari tahap anaerobik ke tahap aerobik menggunakan pompa AG-
709. Dalam proses ini senyawa polutan organik dioksidasi menjadi air dan
kanbondioksida.
2.9.4.4 Clarifier
pengolahan air limbah. Pada effluent pond ini air limbah dialirkan ke final
effluent pond yang berkapasitas 45.000m3. Kolam ini menyimpan air limbah
yang telah diolah sebelum dibuang ke laut. Air limbah yang telah diolah ini
dapat digunakan untuk pemadam kebakaran dan service water. Kolam unit
diolah lebih lanjut vuntuk dapat dibuang dengan aman. Pengolahan lanjutan
dilakukan dengan menggunakan gas matan hasil dari reaksi pada reaktor
anaerobik.
Gas buangan dari incenerator masih mengandung debu dan juga pasir
yang tidak terikut sehingga tidak langsung dibuang ke udara. Padatan yang
lanjut. Limbah padatan berupa abu merupkan limbah yang maih mengandung
cobalt, mangan, kromium, dan timah hitam. Limbah padat ini diolah lebih
Produk utama yang dihasilkan oleh PT. AMI adalah Terephthalic Acid
COOH
sifat-sifat sebagai berikut: tidak larut dalam air, sedikit larut dalam etanol, larut
dalam eter dan asam asetat, dan paling larut dalam NaOH. TA berbentuk
bubuk kristal putih dengan sedikit berbau asam dan memiliki titik leleh >
3000C.
2.9.5.2 Gambaran Umum Pembuatan PTA
digunakan sebagai bahan baku, dengan pelarut asam asetat (HOAc) dengan
katalis Cobalt (Co), Mangan (Mn), dan asam bromida (HBr). Hasilnya berupa
menguap, dan CTA di pisahkan dari pelarut, katalis, air (dalam bentuk cair)
terdapat kain penyaring yang berfungsi untuk menahan CTA. Maka cairan
(dryer), media pengeringnya adalah steam, lalu di kirim ke silo di unit PTA.
CTA ini masih mengandung pengotor terutama 4-CBA, hal ini di sebabkan
air demin lalu dihidrogenasi untuk mengurangi 4-CBA menjadi asam P-Toliuc
PTA yang terbentuk lalu disentrifugasi untuk memisahkan PTA dari asam P-
customer.
Konsep Proses
East Region).
maka produk tersebut boleh dipasarkan. PTA yang tidak memenuhi spesifikasi
internal prime diklasifikasikan sebagai non-prime. Adapun sifat fisik dari PTA
1. Berbentuk kristal
2. Berbau asam
4. Sedikit larut dalam air dan tidak mudah bereaksi dengan air
gas, limbah padat, dan limbah cair. Pengolahan limbah dapat dilakukan di
padat dan limbah cair diolah di akhir proses pada unit pengolahan limbah.
Sedangkan dari limbah padat ada yang tidak diolah oleh PT. AMI tetapi
Pada jarak 20 m dari sumber kebisingan, tingakt kebisingan di luar ISBL turun
kebisingan industri.
yang memiliki efisien yang tinggi. Alat tersebut seperti unit HPVGT (high
pressure vent gas treatment), high pressure absorber, scrubber, dan bag
pada bak ekualisasi pada unit WWT untuk didegradasi oleh mikroorganisme.
landfill.
Abu berasal dari proses insinerasi unit WWT. Abu dan pasir silica
Limbah padat lain yang dihasilkan sekitar 150 ton/tahun. Limbah ini
Berikut ini adalah limbah padat yang dapat di daur ulang dan masih
kandungan limbahnya berada di bawah ambang batas baku mutu limbah cair
Unit pengolahan air limbah ditangani oleh unit WWT ( Waste Water
- Equalization / Surge
- Clarification
- Sludge Disposal
kualitas bahan baku dan hasil produksi serta limbah proses yang akan dibuang
ke laut. Analisa di labortorium dapat dibagi menjadi empat bagian dari dua
area, yaitu :
Spectrofotometer (ICPS).
6. TS (Total Solid).
Flouresein.
Electrophoresis (CE).
Ultraviolet Visible.
. oleh karena itu, dari setiap proses pengolahan lilmbah tersebut harus menjaga
menggunakan CE.
Chromatography.
Selain contoh dari unit pengolah air, ada juga dari Raw material yaitu
contoh Paraxylene yang diterima dari PT. Prointal, Coustic Soda 48% dan
hasil analisa. Instrument yang di gunakan PT. AMI untuk menganalisa sample
antaralain :
menjadi bentuk fase gas dan didalam fase gas akan dideteksi melalui
detector.
WWT.
yang bergerak didalam sebuah kolom. Fase gerak berupa cairan dan
3. CE (Capillary Electrophoresis)
medan listrik yang didasarkan pada perbedaan muatan dan massa dari
masing-masing analisa.
4. GC (Gas Chromatagraphy)
yaitu suatu cairan atau gas yang bergerak di dalam sebuah kapiler
analisa.
PTA.
sinar laser menurut ukuran partikel dimana partikel yang terkecil akan
8. Imaging Microscop
berwarna hitam yang berada dalam sample PTA, dengan ukuran yang
berdiameter . 10 mikron.
9. Colour Scan
Fungsi : untuk mengukur b*value, L*value yang merupakan
dalam sample.
WWT (BOD).
-
Fungsi : menganalisa sample Co2+, Mn2+, Br pada sample oksidasi.
Prinsip pengerjaan : sample di radiasi denan sinar radioaktif (X).sinar-
sampel.
Fungsi : mengukur kadar air dari sampel oli panas dari unit utility dan