Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KERJA PRAKTIK

LABORATORIUM SISTEM UTILITAS TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan


Mata Kuliah Kerja Praktik Semester Akhir
Pada Jurusan Teknik Kimia

Oleh:

Charina Pakpahan NIM 061630400991


Dita Indah Sari NIM 061540421937
Novia Sundari NIM 061540421946

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2018
1. TUJUAN KERJA PRAKTIK
1.1 Memenuhi kekurangan waktu selama kerja pratik di perusahaan
1.2 Melatih disiplin kerja mahasiswa

2. MANFAAT KERJA PRAKTIK


2.1 Menambah wawasan tentang Laboratorium Politeknik Negeri Sriwijaya terutama pada
Laboratorium Sistem Utilitas
2.2 Menambah wawasan tentang pengenalan peralatan di Laboratorium Sistem Utilitas

3. DESKRIPSI LABORATORIUM
3.1 Sejarah Laboratorium
Laboratorium teknik kimia didirikan sejak tahun 1987 dengan dibukanya
Program Diploma III Teknik Kimia. Jurusan Teknik Kimia telah terakreditasi B sejak
tahun 2004 s.d sekarang berdasarkan Akreditasi BAN. PT. No. 002/BAN.PT/Ak-
X/Dpl-III/V/2010 tanggal 14 Mei 2010. Selanjutnya pada tahun 2009 dibuka Program
Diploma IV (S1-Terapan) Teknik Energi dan pada tahun 2014 dibuka Program
Diploma IV (S1-Terapan) Teknologi Kimia Industri.

3.1.1. Visi dan Misi


Visi :

Menjadi Institusi penyelengara pendidikan profesional di bidang industri proses yang


mampu bersaing dalam era globalisasi

Misi :

1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki


profesionalisme yang tinggi dibidang industri proses
2. Melaksanakan penelitian terapan yang diarahkan pada masalah aktual yang
dihadapi oleh industri proses dan menyebarluaskan hasilnya untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk mendukung peningkatan mutu kehidupan
masyarakat
3.1.2. Laboratorium Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia memiliki 4 Laboratrium yang merupakan laboratorium
utama yang terdapat di Jurusan Teknik Kimia yang terdiri dari :
a) Laboratorium Energi
Laboratium Energi Politeknik Negeri Sriwijaya dilengkapi dengan instrumen
analisis canggih, laboratorium, mobile Lab (portabel instrument) untuk survey
lapangan, gedung workshop, kantor bagi peniliti tamu dan mahasiswa S3 serta
ruangan-ruangan untuk pendidikan dan pelatihan. Instrumen utama yang ada di
laboratorium studi energi antara lain Laboratorium pemanfaatan batubara,
Laboratorium teknologi minyak dan gas bumi, laboratorium mesin konversi energi,
laboratorium teknologi biomassa, dan laboratorium analisis sistem termal

b) Laboratorium Unit Operasi

Di dalam laboratorium unit operasi, kegiatan simulasi pengoperasian alat-alat inti


pabrik atau industri dan pondasi ilmu (dasar) yang harus dimiliki lulusan teknik kimia.
Unit operasi tidak hanya mengubah suatu zat seperti reaksi di dalam reaktor kimia
namun juga terjadi perubahan fisik maupun fasa seperti pemisahan, kristalisasi,
penguapan, filtrasi dan beberapa contoh lainnya.

Sebagai contoh dalam pemprosesan susu, homogenisasi, pasteurisasi, pendinginan


dan pengemasan. Masing-masing merupakan suatu unit operasi yang berhubungan
untuk menghasilkan keseluruhan proses. Suatu proses dapat terdiri dari banyak unit
operasi untuk mendapatkan produk yang diinginkan.

c) Laboratorium Pilot Plant

Laboratorium pilot plant ini merupakan representasi pabrik dalam skala kecil
dengan kapasitas 10% dari pabrik pada skala normal dan merupakan implementasi dari
desain yang dibuat terdahulu. Pilot plant tidak cukup untuk skala ekonomi namun
hanya digunakan untuk beberapa tahun untuk mendapatkan data performance dan
operasionalnya

d) Laboratorium Analisis

Laboratorium analisis menyelenggarakan berbagai praktikum yang berorientasi


pada peningkatan kemampuan mahasiswa untuk memahami prinsip-prinsip dasar
tentang proses analisa kualitatif maupun kuantitatif, serta dapat memberikan
keterampilan dasar yang diperlukan oleh seorang lulusan teknik kimia.

Selain untuk keperluan praktikum bagi mahasiswa, laboratorium analisa juga


diharapkan mampu mendukung laboratorium lain di Jurusan Studi Teknik Kimia
(Laboratorium Proses dan Laboratorium Unit Operasi) serta kegitan penelitian bidang
minat yang ada di Jurusan Teknik Kimia.

e) Laboratorium Rekayasa Proses

Salah satu laboratorium yang harus ada di jurusa teknik kimia adalah Laboratorium
Rekayasa Proses dan Produk (RPP) membawahi praktikum rutin Laboratorium
Pengantar Teknik Kimia dan Laboratorium Komputasi. Laboratorium RPP secara
umum berfokus pada penelitian simulasi dan rekayasa proses (dengan menggunakan
software), dan penelitian pengembangan produk.

Penelitian dengan menggunakan software pada umumnya berfokus pada simulasi


berbagai proses di industri menggunakan Aspen, yang banyak digunakan di industri
rekayasa dan perminyakan. Beberapa penelitian pengembangan produk di antaranya
modifikasi pati dengan menggunakann ekstredur, media superkritik CO2.
Laboratorium RPP selain itu mengembangkan pembuatan carbon material dari bahan
alam yang terbarukan.
3.2 Struktur Organisasi
3.3 Deskripsi Peralatan di Sistem Utilitas
3.3.1.Pompa Sentrifugal

Salah satu jenis pompa kerja dinamis adalah pompa sentrifugal yang prinsip
kerjanya mengubah energi kinetik (kecepatan) cairan menjadi energi potensial
melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. Gaya sentrifugal yang timbul
karena adanya gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung
(melingkar).

Pompa sentrifugal merupakan pompa kerja dinamis yang paling banyak


digunakan karena mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang relatif
murah. Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa perpindahan
positif adalah gerakan impeler yang kontinyu menyebabkan aliran tunak dan
tidak berpulsa, keandalan operasi tinggi disebabkan gerakan elemen yang
sederhana dan tidak adanya katup-katup, kemampuan untuk beroperasi pada
putaran tinggi, yang dapat dikopel dengan motor listrik, motor bakar atau turbin
uap ukuran kecil sehingga hanya membutuhkan ruang yang kecil, lebih ringan
dan biaya instalasi ringan, harga murah dan biaya perawatan murah.

Secara umum bagian – bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat seperti
gambar berikut :

a) Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk menerima kebocoran pada daerah dimana poros
pompa menembus casing.

b) Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing
pompa melalui poros.

c) Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian – bagian berputar
lainnya.
d) Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan
pada stuffing box.
e) Vane
Sudut dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.

f) Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffuser (guide vane), inlet dan
outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single
stage).

g) Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.

3.3.2.Aging Oven Tester

Aging Oven Tester adalah suatu alat untuk menguji penuaan dan ketahanan pada
material karet (rubber), produk plastik, bahan isolasi listrik dan bahan lainnya yang
nantinya dapat diketahui dan diukur ketahanan pada material tersebut terhadap
degradasi oleh oksidasi pada suhu yang cukup tinggi, Aging Oven biasa di gunakan
oleh perusahaan karet dan laboratorium sebagai alat untuk penelitian.Fungsi dari
aging oven adalah untuk mengukur ketahanan dan pada material karet,plastik,

Dengan menggunakan aging oven kita juga dapat mengetahui material yang
di uji bagus atau tidak dan sudah sesuai standar atau belum.Proses pengujian
material pada aging oven juga tidak sulit,yaitu masukkan material yang akan di
uji ke dalam aging oven, kemudian berikan suhu tertentu dan waktu sesuai
dengan standar keinginan penguji.Setelah proses pengujian selesai sesuai dengan
suhu dan waktu yang diatur,maka kita dapat mengetahui material yang sudah di
formulasi oleh chemical engineer atau R&D.

Proses pengujian Aging Oven Tester yaitu material di masukan ke


dalam chamber/oven lalu di berikan suhu tertentu dan di berikan waktu tertentu
sesuai dengan standar atau sesuai dengan keinginan si penguji, setelah proses
pengujian sudah selesai sesuai dengan suhu dan waktu yang sudah kita seting,
maka kita dapat mengetahui material yang sudah di formulasi oleh chemichal
engineer atau R & D. Material yang bagus atau tidak serta yang sudah sesuai
standar apa belum dapat kita ketahui juga. Jika hasilnya masih belum sesuai
standar, kita dapat memprediksi material tersebut memiliki masalah dalam
formulasi. Aging Oven Tester memiliki beberapa type lainya salah satunya adalah
type forced ventilation, berbeda dengan type standar type ventilation terdapat
spesifikasi tambahan yaitu memiliki sirkulasi perubahan udara yang dapat
mencapai 8 sampai 20 kali per jam untuk sirkulasi udaranya, pada umumnya
material yang digunakan atau material yang diuji oleh aging oven testeradalah
material karet (rubber) dan plastik.

3.3.3.Furnace

Furnace atau juga sering disebut dengan tungku pembakaran adalah sebuah
perangkat yang digunakan untuk pemanasan. Nama itu berasal dari bahasa latin
Fornax, oven. Kadang-kadang orang juga menyebutnya dengan kiln. Furnace
sendiri sering di analogikan dengan furnace sebagai keperluan industri yang
digunakan untuk banyak hal, seperti pembuatan keramik, ekstraksi logam dari
bijih (smelting) atau di kilang minyak dan pabrik kimia lainnya, misalnya sebagai
sumber panas untuk kolom distilasi fraksional.

3.3.4.Boiler

Boiler atau boleh juga kita sebut juga dengan ketel uap adalah sebuah bejana
tertutup yang dapat membentuk uap dengan tekanan lebih besar dari sari atmosfer
dengan jalan memanaskan air boiler yang berada di dalamnya dengan gas-gas
panas dari hasil pembakaran bahan bakar.. Secara proses konversi energi, boiler
memiliki fungsi untuk mengkonversi energi kimia yang tersimpan di dalam bahan
bakar menjadi energi panas yang tertransfer ke fluida kerja.

Energi panas dari uap air keluaran boiler tersebut selanjutnya digunakan
untuk berbagai macam keperluan, seperti untuk turbin uap, pemanas ruangan,
mesin uap, dan lain sebagainya.Sebuah boiler atau ketel uap harus di lengkapi
paralatan dapat membantu kinerjanya sehingga operasional boiler berjalan
dengan aman. Boiler atau ketel uap harus mempunyai persyaratan sebagai berikut
:…………

a) Dapat menghasilkan uap dengan berat tertentu dalam waktu tertentu pula, dan
tekanannya lebih besar dari satu atmosfer.
b) Kadar air yang di hasilkan pada uap panas harus sedikit mungkin
c) Uap harus di bentuk dengan jumblah bahan bakar sehemat mungkin
d) Jika pemakaian uap berubah-ubah, maka tekanan uap tidak boleh berubah
banyak

3.3.5.Kompresor
Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor
biasanya menggunakan motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai
tenaga penggeraknya. Udara bertekanan hasil dari kompresor biasanya
diaplikasikan atau digunakan pada pengecatan dengan teknik spray/ air brush,
untuk mengisi angin ban, pembersihan, pneumatik, gerinda udara (air gerinder)
dan lain sebagainya.

Secara sederhana, prinsip atau cara kerja kompresor sama seperti pompa
ban sepeda. Jika piston kompresor ditarik ke atas, maka tekanan silinder yang ada
di bagian bawah akan menurun sampai berada di bawah tekanan atmosfer. Hal
tersebut membuat udara luar akan masuk melalui celah katup hisap.

Selanjutnya udara masuk ke dalam pompa kemudian piston turun menuju ke


bawah untuk memampatkan udara tersebut. Udara dimampatkan sehingga
volumenya menjadi lebih kecil, atau udara tersebut mengalir menuju ke tempat
yang memiliki tekanan udara yang lebih rendah. Secara umum kompresor
dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompresor dinamis dan kompresor
perpindahan positif.

3.3.6.Cooling Tower

Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk


menurunkansuhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan
mengemisikannya ke atmosfir.Menara pendingin menggunakan penguapan
dimana sebagian air diuapkan ke aliran udarayang bergerakdan kemudian
dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara
signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-
peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang
panas, seperti radiatordalam mobil, dan olehkarena itu biayanya lebih efektif dan
efisien energinya. Fungsi Cooling Tower adalah sebagai alat untuk mendinginkan
air panas dari kondensor dengan caradikontakkan langsung dengan udara secara
konveksi paksa menggunakan fan atau kipas.

Komponen dasar sebuah cooling tower meliputi rangka dan wadah, bahan
pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louver, nosel
dan fan.

a) Rangka dan wadah


Menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup luar
(wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya.

b) Bahan Pengisi
Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastik atau
kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak
udara dan air.

c) Kolam air dingin

Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan
menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi.
Kolam biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran
air dingin.

d) Drift eliminator

Alat ini berfungsi untuk menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran
udara supaya tidak hilang ke atmosfir. Saat ini hampir kebanyakan spesifikasi
pengguna akhir mengasumsikan kehilangan karena kerugian ini sebesar 0,02%.

e) Saluran udara masuk

Merupakan titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk bisa berada
pada seluruh sisi menara (desain aliran crossflow) atau berada di bagian bawah
menara (desain aliran counterflow).

f) Louver

Pada umumnya, menara dengan aliran crossflow memiliki saluran masuk


louver. Kegunaan louver adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi
dan menahan air dalam menara.

g) Nosel

Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air
yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan
pembasahan yang benar dari seluruh permukaan bahan pengisi.

h) Fan

Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada menara


induced draft dan baik fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam
menara forced draft. Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller yang
digunakan sudah dipasang tetap atau dengan dapat dirubah-rubah/ diatur.

3.3.7.Softener Ion Exchange

Resin penukar ion atau polimer penukar ion adalah


suatu resin atau polimer yang berperan sebagai medium pada pertukaran ion.
Resin ini merupakan suatu matriks (atau struktur pendukung) tak larutyang
biasanya berada dalam bentuk manik mikro berukuran kecil (diameter 0.25–
0.5 mm), biasanya berwarna putih atau kekuningan, dibuat dari
suatu substrat polimer organik. Manik-manik resin biasanya berpori,
menyediakan luas permukaan yang besar di dan didalamnya.
Penerangkapan ion terjadi bersama dengan pelepasan ion lainnya, dan dengan
demikian proses ini disebut pertukaran ion. Terdapat beberapa jenis resin penukar
ion. Kebanyakan resin komersial terbuat dari polistirena sulfonat.

Resin penukar ion secara luas digunakan dalam proses pemisahan,


pemurnian, dan dekontaminasi yang berbeda. Contoh yang paling umum
adalah pelunakan dan pemurnian air. Dalam banyak kasus, resin penukar ion
diperkenalkan dalam proses tersebut sebagai alternatif yang lebih fleksibel untuk
penggunaan zeolit alami atau buatan. Juga, resin penukar ion sangat efektif dalam
proses penyaringan biodiesel. Empat tipe utama resin penukar ion dibedakan
dari gugus fungsional yang dimilikinya:

a) Asam kuat, biasanya memiliki gugus asam sulfonat, misalnya natrium


polistirena sulfonat atau poliAMPS,
b) Basa kuat, biasanya memiliki gugus amino kuaterner, misalnya, gugus
trimetilamonium , misalnya poliAPTAC),
c) asam lemah, biasanya memiliki gugus asam karboksilat,
d) basa lemah, biasanya memiliki gugus amino primer, sekunder, dan/atau
tersier, misalnya amina polietilena.

4. DESKRIPSI KEGIATAN

5. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai