PENDAHULUAN
Latar Belakang
1.1
Teknik kimia merupakan cabang ilmu yang berkaitan dengan proses dan
perancangan pada pabrik industri, baik industri proses pembuatan barang setengah
jadi maupun barang jadi.
meliputi bahan baku, proses, dan produk beserta alat-alat proses, maintenance,
utilitasnya, tata letak pabrik, hingga pemasaran produk. Teknik Kimia sangat dekat
dengan pabrik, dengan segala dinamisasi penerapan teknologinya.
Seiring dengan berkembangnya dunia industri maka semakin kompleks
permasalahan yang timbul dan semakin besar perubahan - perubahan yang terjadi
didalamnya. Oleh karena itu, tidak cukup mempelajari ilmu tanpa terjun langsung ke
lapangan untuk melihat kondisi yang sebenarnya di industri. Dengan alasan inilah,
Program Studi Teknik Kimia UNPAM memberikan kesempatan kepada para
mahasiswa untuk melaksanakannya dengan menyelesaikan Kerja Praktek (KP) di
industri, dengan maksud untuk melatih keterampilan mahasiswa menyelesaikan
masalah yang dihadapi di lapangan sesuai dengan ilmu pengetahuannya. Semuanya
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa untuk persiapan masuk ke
dunia kerja yang sesungguhnya.
Kerja praktek merupakan salah satu sarana latihan untuk mengembangkan dan
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah. Selain itu dengan
adanya kerja praktek dapat memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan berbagai masalah, khususnya masalah pengaturan sistem di
tempat kerja praktek tersebut. Untuk mencapai hasil yang
optimal dalam
serta pengalaman di
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1
Pesan dari para successor ABC Battery tetap di ingat oleh para Board of
Director. Penjualan tidak hanya difokuskan pada penjualan domestic saja tetapi juga
untuk permintaan Internasional. Perusahaan ini meyakini bahwa Good fortune does
not come all of a sudden. Masa depan yang baik berasal dari kombinasi semangat
untuk memulai sesuatu yang baru, kesempatan membuka bisnis yang tepat, keinginan
untuk meningkatkan kualitas produk agar kebutuhan konsumen tercapai. Seiring
dengan berjalannya waktu, ketiga perusahaan ini telah memiliki perlengkapan,
laboraturium, ruang testing, dan workshop berteknologi tinggi. Sebagian produk yang
sering digunakan oleh konsumen yang mengandung unsur dan bahan kimia yang
melalui reaksi electrochemical, perusahaan sangat memperhatikan produk yang
dihasilkan, berdasarkan kualitas, harga yang bersaing dan merek yang dikenal orang.
Berdasarkan pada aspek - aspek di atas, perusahaan memiliki philosophy dan prinsip
operasional bisnis yaitu:
a. Memproduksi produk yan berkualitas tinggi.
b. Menerapkan prinsip legal business dengan mengimplementasikan peraturan
pemerintah dan hokum yang ada secara menyeluruh.
c. Menjaga karyawan sebagai asset perusahaan.
d. Menyediakan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuan.
e. Terus menerus melakukan peningkatan untuk memenuhi kepuasan konsumen.
Berdasarkan philosophy ini, perusahaan dapat berkembang dari waktu ke waktu
dan menghadapi persaingan-persaingan yang ada. Untuk menerapkan peraturan
pemerintah akan kebersihan lingkungan, airmaupun udara di sekitar pabrik, PT.
International Chemical Industry memiliki system pengolahan limbah yang sangat
baik untuk mengolah air sisa hasil produksi agar tidak mencemari lingkungan.
Visi, Misi, Nilai dan Strategi Perusahaan
2.2
manager memiliki bawahan (staff) yang akan membantu mereka dalam menjalankan
tugas dan wewenangnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran.
2.3.1. Tanggung Jawab :
Untuk menjalankan kegiatan oprasional perusahaan PT. International
Chemical Industry melakukan pembagian tanggung jawab dan wewenang dalam
beberapa jabatan atau divisi. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam
pengontrolan jalannya perusahaan sehingga pada masing-masing bidang pekerjaan
akan lebih jelas lagi tanggung jawabnya. Berikut ini adalah tanggung jawab dan
wewenang dari setiap jabatan yang terdapat pada PT.International Chemical Industry.
1.
2.
3.
4. Supervis Operatic
Supervis Operatic bertugas menterjemahkan terhadap visi dan misi yang ada
dalam perusahaan untuk menjelaskan pekerjaan karyawan.
5.
karyawan
baru, yang nantinya akan diseleksi dan hasil seleksi tersebut akan
dimasukkan ke bagian divisi yang memang membutuhkan karyawan dengan ciri ciri yang memenuhi syarat dari divisi tersebut.
8.
Industrial Relationship
Industrial Relationship bertugas dalam hal menjaga relationship (hubungan)
Receptionist
Receptionist bertugas dalam hal melakukan penerimaan tamu baik tamu dari
luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan yang nantinya akan membantu
tamu tersebut untuk bertemu dengan orang perusahaan yang dimaksud.
10. Supervis Training & Develop
Supervis Training & Develop bertugas dalam hal melakukan pengembangan
terhadap kinerja karyawannya supaya lebih terarah dan sesuai dengan apa yang
sudah ditargetkan oleh perusahaan.
11. Organization Development
Organization Development bertugas dalam hal membantu tugas Supervis
Training & Develop dalam hal pengembangan, seperti contoh menyusun job
mengusulkan promosi.
Memelihara arsip-arsip dokumen dan gambar instalasi pelistrikan.
Memikirkan pengembangan bagian.
Menguasai pelaksanaan K3.
Menerapkan system manajemen lingkungan.
pembungkus.
d. Bekerja sama dengan depatemen QA dalam menangani complain maupun
klaim baterai export dan import.
e. Menghubungi bagian ekspor
mengenai
masalah
perubahan
rencana
pengiriman.
f. Memikirkan tindakan koreksi, preventif dan pengembangan proses produksi.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan bagian manufaktur atau kepala
pabrik.
17. Staff Produksi
a. Merencanakan, Mengkoordinir, mengontrol terhadap kegiatan atau proses
produksi sesuai jumlah, mutu, waktu dan tenaga kerja yang tepat.
b. Menciptakan dan memelihara kerja sama yang produktif dan harmonis.
c. Memberikan pembinaan dan pengarahan kepada bawahan serta menilai
kondisi dan mengusulkan promosi.
d. Memikirkan pengembangan proses produksi yang lebih produktif
e. Bekerjasama dengan bagian persediaan lokal dan import untuk menjamin
tersedianya barang yang dibutuhkan untuk proses produksi.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala produksi.
g. Memberikan laporan kepada kepala produksi bila ada masalah yang belum
selesai untuk dibahas bersama.
h. Mengawasi pelaksanaan K3.
18. Sekretaris Produksi
a. Mengatur pencatatan surat-surat masuk dan keluar dari produksi dengan
mengarsipkan manual maupun computer.
b. Membuat laporan-laporan, mendata laporan-laporan yang masuk dari bagianbagian produksi, pengetikan surat-surat.
c. Memberi informasi dan tugas pada bagian yang sesuai instruksi dari produksi.
d. Mencatat hasil produksi seluruh bagian dan membuat laporan per bulan dan
per tahun.
e. Memelihara kebersihan, kerapian lingkungan dan peralatan kerja.
f. Menjalankan program lingkungan yang berkaitan dengan sumber daya
lingkungan serta melaksanakan pengendalian aspek dan dampak lingkungan
departemen.
19. Pembantu Administrasi Produksi
a. Membantu pencatatan surat-surat masuk dan keluar dari bagian produksi
dengan pengarsipannya.
b. Membantu pembuatan laporan-laporan, pendataan laporan-laporan yang
masuk dari bagian-bagian ke produksi, pengetikan surat-surat.
c. Membantu menyampaikan informasi dan tugas ke bagian lain sesuai instruksi
dari bagian produksi.
d. Membantu menyampaikan informasi dan administrasi ke bagian pembukuan /
accounting.
e. Memelihara kebersihan, kerapian lingkungan dan peralatan kerja.
20. Supervisor
a. Bertanggung jawab penuh pada seluruh kegiatan bagian gudang baterai.
b. Mengkoordinir dan mengontrol kegiatan personil di bagian gudang baterai.
c. Mengontrol proses penerimaan, penempatan, pengemasan dan pengiriman
baterai local maupun ekspor.
d. Meniali dan memantau semua kegiatan di lapangan pda waktu pengiriman
barang-barang ekspor maupun local.
e. Menerima laporan dari staff tentang sisa stock card setiap selesai pengiriman.
21. Staff Supervisor
a. Mengatur dan mengawasi karyawan saat menyusun baterai eksport di pallet
sesuai dengan jenis dan kemasan.
b. Mengawasi dan mengatur karyawan saat bongkar maupun muat baterai local
dan eksport, sekaligus menandatangani urat jalan sesuaidengan jenisnya.
c. Mengontrol dan mengecek laporan stock card yang dibuat oleh pembantu
administrasi mengenai keluar masuk baterai maupun jenis lainnya.
d. Menangani penerimaan baterai dari distributor sampai proses pengiriman ke
bagian QA untuk diperiksa.
e. Menghitung/mengecek baterai setiap sore untuk dicocokan dengan stock card
yang dibuat oleh pembantu administrasi agar sesuai dengan fisiknya yang ada
didalam gudang.
22. Koordinator Gudang
a. Bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan bagian Gudang Bahan Baku dan
Gudang Baterai.
b. Mengkoodinir dan mengontrol kegiatan personil dibagian Gudang Bahan
Baku dan Gudang Baterai.
c. Mengontrol proses penerimaan, penempatan, pengiriman Baterai Zinc Carbon
dan Baterai Alkaline.
d. Bertanggung jawab terhadap proses penangan, penyimpanan, pengiriman
Baterai Zinc Carbon dan Baterai Alkaline agar mutunya tetap baik.
e. Menjalankan peraturan atasan dengan penuh rasa tanggung jawab.
f. Menciptakan dan memelihara kerja sama yang produktif dan harmonis
dengan atasan dan bawahan.
23. Kepala Bagian Iklan
a. Merencanakan kegiatan promosi dan iklan produk Baterai ABC Zinc Carbon
dan ABC Alkaline.
b. Mengkoordinasi, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan promosi dan
iklan produk Baterai ABC Zinc Carbon dan ABC Alkaline.
c. Memantau pelaksanaan promosi dan iklan produk Baterai ABC Zinc Carbon
dan ABC Alkaline.
24. Teknik listrik permesinan
a. Bertangung jawab atas kelancaran tugas dari atasan.
b. Melaksanakan perawatan mesin.
c. Bekerjasama dengan bagian bagian yang berhubungan langsung dengan
tugas tugasnya.
d. Perakkitan panel panel mesin baru dan modifikasi.
e. Menjaga kesehatan, kerapihan, dan keamanan.
f. Melaksanakan K3.
g. Melaksanakan pengendalian aspek dan dampak lingkungan.
25. Operator Listrik.
a. Bertangung jawab atas kelancaran tugas dari atasan.
b. Melaksanakan perawatan mesin.
c. Bekerjasama dengan bagian bagian yang berhubungan langsung dengan
d.
e.
f.
g.
tugas tugasnya.
Perakitan panel panel mesin baru dan modifikasi.
Menjaga kesehatan, kerapihan, dan keamanan.
Melaksanakan K3.
Melaksanakan pengendalian aspek dan dampak lingkungan.
system kerjanya.
h. Mengontrol terhadap kegiatan/penanganan mesin generator (diesel) dan
tenaga kerjanya.
i. Membantu mengawasi kelancaran dan perencanaan perawatan serta
pengadaan dan pemakaian suku cadang.
j. Memberi pembinaan dan pengarahan kepada bawahan serta menilai kondisi
dan mengusulkan promosi.
k. Menerapkan system manajemen mutu dan lingkungan.
29. Teknisi power house dan pengembangan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
serta
pengontrolan pelaksanaannya.
e. Bekerjasama dengan bagian bagian yang berhubungan langsung dengan
tugas tugasnya.
f. Menjaga kesehatan, kerapihan, dan keamanan.
g. Melaksanakan K3.
h. Melaksanakan pengendalian aspek dan dampak lingkungan.
32. Supervisor listrik AC/kompresor
a. Bertanggung jawab atas kelancaran kerja dibagiannya.
b. Pengaturan dan perencanaan pekerjaan.
c. Membuat laporan kepada kepala departemen listrik mengenai kegiatan dan
masalah yang timbul dibagiannya baik yang bersifat rutin maupun insidential.
d. Menciptakan dan memelihara kerjasama yang produktif dengan atasan,
bawahan, sesama dan unit unit produksi lainnya.
e. Memberi pembinaan dan pengarahan kepada bawahan serta menilai kondisi
dan mengusulkan promosi yang berprestasi.
f. Membantu memikirkan pengembangan di bagiannya di bidang teknik dan
personil serta system kerjanya.
g. Mengawasi pelaksanaan K3.
33. Operator listrik AC/Kompresor
a. Bertangung jawab atas kelancaran tugas dari atasan.
b. Melaksanakan perawatan rutin.
c. Bekerjasama dengan bagian bagian yang berhubungan langsung dengan
tugas tugasnya.
d. Menjaga kesehatan, kerapihan, dan keamanan.
e. Melaksanakan K3.
f. Melaksanakan pengendalian aspek dan dampak lingkungan.
34. Kepala Departemen Mechanical Engineering
a. Membuat sasaran mutu (target mutu) dan mengkoordinir kegiatan/proses
untuk mencapai sasaran mutu secara efektif dan efisien.
b. Merencanakan, mengkoordinir, dan mengontrol pelaksanaan peningkatan
terus menerus agar proses yang menjadi tanggung jawabnya berjalan secara
efektif dan efisien.
c. Membawahi
bagian
maintenance,
mekanik,
perbengkelan,
dan
perencanaan/gambar.
d. Memonitor pelaksanaan jadwal untuk pembuatan mesin baru, perawatan,
modifikasi, pengadaan, dan pemakaian suku cadang mesin mesin.
e. Mempelajari usulan modifikasi, modernisasi untuk penghematan biaya
pengoperasian mesin.
f. Berwenang untuk mengindentifikasi dan melaporkan ketidaksesuaian produk,
proses, dan system mutu.
g. Pelaksanaan K3.
h. Menerapkan system manajemen lingkungan.
35. Wakil Kepala Departemen Mechanical Engineering
a. Merencanakan, mengkoordinir, dan mengontrol pelaksanaan peningkatan
terus menerus agar proses yang menjadi tanggung jawabnya berjalan secara
efektif dan efisien.
b. Memikirkan pengembangan perpabrikan dalam bidang mesin mesin
produksi, perbengkelan, personil, dan system kerja untuk menghasilkan mutu
produksi yang maksimal serta mengusulkan perubahan perubahan pada
pemimpin.
c. Berwenang untuk mengindentifikasi dan melaporkan ketidaksesuaian produk,
proses, dan system mutu.
d. Berwenang untuk meningkatkan dan mencegah terjadinya ketidaksesuaian
system mutu.
e. Membina bawahan dalam meningkatkan keterampilan dan kedisiplinan.
f. Mempelajari kemampuan bawahan dan mengusulkan penempatannya sesuai
kemampuan.
g. Pelaksanaan K3.
h. Menerapkan system manajemen lingkungan.
merekomendasikan,
dan
memutuskan
pengkajian
standar
K3
sesuai
dengan
Dalam hal waktu kerja, PT. International Chemical Industry memiliki jam
kerja yang berbeda Antara kantor dengan bagian pabrik (bagian produksi). Berikut
adalah pembagian jam kerja untuk bagian produksi maupun bagian kantor yaitu :
1. Pada tenaga kerja bagian produksi dibagi menjadi 3 shift, yaitu sebagai
berikut :
a. Shift 1
Senin Jumat
Sabtu
: 07:00 12:00
b. Shift 2
Senin Jumat
Sabtu
c. Shift 3
Senin Jumat
Sabtu
2. Jam Kerja untuk karyawan kantor jam operasi kerja adalah sebagai berikut :
Senin Jumat
: 07:00 17:00
Jam Istirahat
: 12:00 13:00
Sabtu
: 07:00 15:00
b. Sistem bonus dan lembur : diberikan kepada karyawan lembur atau bonus
atas prestasi yang telah dicapai, yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan
pimpinan atau manager.
3. Penilaian Gaji Karyawan
Penentuan gaji karyawan berdasarkan prestasi, kehadiran, kedisiplinan dan
jenjang karier yang dicapai.
4. Pembayaran upah pada akhir bulan untuk pekerja diterima setelah
diperhitungkan dengan potongan atas:
a. Pajak Penghasilan (PPh pasal 21).
b. Iuran BPJS.
c. Iuran anggota serikat pekerja.
d. Potongan lainnya yang telah disetujui oleh pekerja atau atas permintaan dari
perusahaan.
5. Pelaksanaan pembayaran upah atau lembur dilakukan melalui bank yang
ditunjuk oleh pihak perusahaan.
Tunjangan yang terdapat pada PT. International Chemical Industry didasarkan pada:
1. Tunjangan variable didasarkan atas kebijakan dan kemampuan perusahaan
dan tunjangan variable ini diberikan setelah dilakukan penilaian terhadap prestasi
dan kinerja seorang pekerja. Tunjangan variable bersifat tidak tetap, artinya dapat
ditingkatkan atau diturunkan atau dapat pula dihapuskan dan perhitungannya
ditentukan oleh kehadiran pekerja serta tidak termasuk di dalam komponen
perhitungan lembur. Kenaikan atau penurunan tunjangan variable diajukan oleh
atasan langsung serta disetujui atau diketahui department terkait dan ditunjukan
kepada departemen Human Resources untuk mendapatkan persetujuan dan
pengesahannya. Penghapusan tunjangan variable dilakukan bila perusahaan
mengalami gangguan dalam operasi bisnis maupun menurunnya pangsa pasar
yang menyebabkan kerugian ekonomi perusahaan secara serius. Tunjangan
variable yang ada antara lain:
a. Tunjangan transportasi
b. 4 bulan kedua
c. 4 bulan ketiga
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Pria
Umur
55 tahun
52 tahun
50 tahun
Wanita
48 tahun
(Sumber: PT. International Chemical Industry)
Kebijakan yang diberikan oleh perusahaan mengenai waktu cuti dan izin kerja adalah
sebagi berikut :
Tabel 2.2. Kebijakan Cuti
Masa Kerja (tahun)
1 - 14
15 - 19
20 24
25 29
>30
17
(Sumber: PT. International Chemical Industry)
Penghargaan yang diberikan kepada karyawan lama adalah sebagai berikut :
a. Bekerja 15 tahun liontin 3 gram emas.
b. Bekerja 25 tahun liontin 15 gram emas.
Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan pada tanggal 17 Agustus.
2.3.4
dilakukan agar data data yang dibutuhkan oleh perusahaan dapat tersimpan dengan
baik, begitu pula dengan input data yang ada pada bagian bagian tertentu pada
setiap harinya. PT. Internationlah Chemical Industry ini telah menggunakan system
informasi yang terkomputerisasi dan menggunakan teknologi berbasis Informstion
Technology, dimana program program yang digunakan dalam melakukan proses
informasi, maupun input dan output data dirancang oleh bagian technology
perusahaan (bagian IT), sehingga system informasi berjalan dengan baik, serta
dilakukan backup data secara rutin yang bertujuan untuk menghindari kehilangan
data. Sistem informasi dapat digunakan, misalnya untuk melakukan order pembelian,
menentukan jadwal produksi, menentukan jam kerja dan accounting.
PT. International Chemical Industry benar benar mengelola pemesanan yang
ada dengan baik, karena mereka sangan menghargai kepuasan konsumen, dimana
semaksimal mungkin mereka tidak menginginkan keterlambatan dalam pengantaran
barang yang dipesan dengan alasan apapun juga. Sistem informasi dan manajemen ini
sangantlah membantu perusahaan untuk menentukan jadwal pemesanan dan
pengantaran yang baik.
2.4
seluruh orang yang ada di lingkungan perusahaan mengingat bahwa gedung produksi
perusahaan terletak pada lahan yang sama. PT. International Chemical Industry juga
memiliki divisi K3 yang dipimpin langsung oleh kepala divisi produksi untuk
menyusun pedoman keselamatan kerja karyawan (K3) di PT. International Chemical
Industry. Pedoman ini tidak hanya meliputi cara kerja yang mendukung keselamatan
kerja karyawan namun juga cara menangani kejadian kejadian yang bersifat
kecelakaan ataupun bencana seperti kecelakaan yang berhubungan dengan mesin
produksi ataupun penanganan bencana seperti banjir dan kebakaran.
Pada lantai produksi terdapat beberapa alat yang diinstruksikan oleh pimpinan
produksi untuk digunakan guna menjaga keselamatan para pekerja seperti sarung
tangan, masker, dan topi. Sarung tangan ini berguna untuk mengurangan kontaminasi
dari bahan kimia baterai yang terkontaminasi pada bagian luar baterai. Hal ini untuk
mengurangi resiko masuknya cairan kimia tersebut ke dalam tubuh pekerja melalui
mulut (karena misalnya memegang mulut dengan tangan yang terkontaminasi cairan
kimia), hidung, dan bagian tubuh lainnya. Penggunaan masker ditujukan untuk
menghindari masuknya debu dari pengisian black mix yang mungkin terkandung di
udara di sekitar mesin black mix injection. Penggunaan topi ditujukan untuk seluruh
karyawan guna menghindari masuknya rambut yang mungkin masuk ke dalam
produk dalam proses assembly, dan juga untuk menghindari para pekerja dengan
rambut panjang dari kecelakaan yang disebabkan tersangkutnya rambut pada mesin
yang sedang berjalan.
2.4.2. Alat Pelindung Diri
Petunjuk penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan jalur aman (K3 dalam
bekerja) terdiri dari beberapa jenis,yaitu :
2.5
yang banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan masyarakat. Selain itu produk lain
yang dihasilkan adalah minyak angina. Jenis jenis battery yang dihasilkan yaitu :
2.5.1. Jenis Battery yang Dihasilkan :
Battery alkaline adalah jenis battery yang hamper sama dipasaran, namun
memiliki kandungan energy yang paling besar dibandingkan dengan
battery biasa, dengan umur yang lebih lama.
Battery super extra heavy duty adalah battery yang memiliki kandungan
energy yang paling besar dan memiliki masa pakai yang paling lama.
Kandungan dalam battery super extra heavy duty memungkinkan untuk
menghasilkan energy yang lebih besar dan lebih lama.
Jenis Mesin
Jumlah
Mesin Pelebur Zinc Slug
2
Mesin Casting
2
MesinRolling
2
Mesin Drawing
2
Mesin Cutting
2
Mesin Punch
6
Mesin Upper Punch
24
Mesin Can Cutting
13
Mesin Pengaduk
2
Mesin Separator
4
Mesin Paper ring
2
Mesin Top Washer
3
Mesin pemotong PVC dan
13
2
PET
14
Mesin Carbon
2
15
Mesin Crimping
2
16
Mesin Separator
2
17
Mesin Curling
2
18
Mesin Tamping
2
19
Mesin Caping
2
( Sumber : PT. International Chemical Industry
Tabel 2.4 Jumlah Peralatan pada PT. International Chemical Industry
No
Jenis Peralatan
Jumlah
Hoist
Handpallet
Forklift
Lorry
Trolly
Conveyor
Kalimantan
Sulawesi
dan Maluku
Papua dan
NTB/NTT
Serang
Bogor
Cikampek
Sukabumi
Solo
Kudus
Surabaya
Madiun
Tarakan
Balikpapan
Banjarmasin
Samarinda
Makasar
Pare - Pare
Manado
Palu
Jayapura
Sorong
Manokwari
Merauke
Cianjur
Kediri
Kotabaru
Gorontalo
Biak
Berau
Bau - Bau
Lombok
Pemangkat
Pangkalan Bun
Pontianak
Kendari
Toli - Toli
Ambon
Luwuk
Bima
Ruteng
Maumere
Waingapu
Kupang
Bandung
Garut
Tasikmalaya
Cirebon
Tegal
Pekalongan
Tulung
Agung
Tuban
Bojonegoro
Malang
Probolinggo
Jember
Purwokerto
Semarang
Magelang
Yogyakart
a
Blora
Bondowoso
Genteng
Bangkalan
Denpasar
Singaraja
AUSTRALIA /
PACIFIC
ISLAND
EUROPE
Canary
Island
Finland
France
Japan
Taiwan
Hong Kong
Australia
Cook Islands
Fiji
Georgia
Singapore
New Caledonia
Germany
Greece
Lithuania
Philippines
Malaysia
Brunei Darussalam
Netherlands
Norway
Poland
Romania
Spain
Sweden
Turkey
U.K.
Cyprus
Thailand
Vietnam
North Korea
Eqypt
Jordan
Dubai
Yemen
Sri Lanka
Pakistan
New Zealand
Samoa
PNG
Solomon
Islands
Tahiti
Tonga
Vanuatu
Timor Leste
AFRICA
Cameroon
Eritrea
Guinea Conakry
Equatorial
Guinea
Kenya
Tanzania
Mauritania
Mauritius
Sudan
Zimbabwe
Seychelles
Ethiopia
Djibouti
Uganda
Nigeria
Comoros Island
Israel
BAB III
PROSES PRODUKSI
3.1 BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG
3.1.1. BAHAN BAKU
Batu baterai adalah obyek kimia penyimpan arus listrik. Kombinasi dalam
batu baterai memungkinkan benda tersebut untuk menghasilkan energy yang akan
mengalir melalui kutub-kutubnya. (solarcellspanel.com)
Baterai tidak seratus persen efisien, beberapa energi hilang seperti panas dari
reaksi kimia, selama charging dan discharging. Charging adalah saat energy listrik
diberikan kepada baterai, discharging adalah pada saat energy listrik diambil dari
baterai. Satu cycle adalah charging dan discharging. Dalam system solar cell, satu
hari dapat merupakan contoh satu cycle baterai (sepanjang hari charging, malam
digunakan / discharging).
Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam satu proses
produksi, di mana bahan baku ini akan ditunjang dengan bahan-bahan lainnya. Bahan
baku yang digunakan untuk memproduksi battery ABC di PT.International Chemical
Industry adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
Zing slug
Separator paper
Bottom paper
Black mix
Electrolyte solution powder
9.
10.
11.
12.
13.
P.E. seal
Roll Paper
PVC Tube
Tin Plate
One piece top
6. Paper washer
7. Carbon rod
8. Sealing compound
Bahan baku yang diproduksi sendiri oleh PT.International Chemical Industry adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.1. Komponen yang Diproduksi oleh PT International Chemical Industry
No.
Komponen
Jenis
1.
Zinc Slug
2.
Can
3.
Top Washer
4.
Paper ring
5.
Top plate
6.
Bottom plate
7.
Jacket
8.
Cincin
9.
Mangkok hanger/blister
Karton box
Label merk/sticker
Plastik PVC
Barcode
Bahan penolong yang digunakan pada dasarnya adalah bahan-bahan yang
digunakan untuk membungkus battery untuk siap dipasarkan, seperti plastik yang
digunakan untuk membungkus battery sesuai dengan spesifikasi dan jumlah yang
telah ditentukan, yang kemudian dimasukkan ke dalam karton box, lalu diberi label
merk dan barcode yang dicetak sesuai kebijakan perusahaan.
Suatu perusahaan manufaktur yang memproduksi suatu produk, tentu saja
memiliki struktur produk dan Bill of Material (BOM) mengenai produk
dihasilkannya, begitu pula dengan PT. International Chemical Industry yang
memproduksi battery dengan uraian yang dapat dilihat di bawah ini.
1. Struktur Produk
Struktur produk adalah alat untuk memberikan informasi mengenai bahan
baku, bahan pembantu dan komponen atas produk yang akan diproduksi.
Stuktur produk dan Bill of Material (BOM) sering kali merupakan suatu
kesatuan. Pembuatan struktur produk dan Bill of Material (BOM) lebih sering
bersamaan karena informasi yang diberikan dari kedua sumber ini memang
saling melengkapi. Adapun gambar struktur produk untuk pembuatan battery
dapat di lihat pada lampiran D.
2. Bill of Material (BOM)
Bill of Material (BOM) akan memperlengkapi informasi yang diberikan oleh
struktur produk sehingga kita akan dapat mengetahui berapa banyak bahanbahan yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Pada Bill of Material
(BOM) juga terdapat kode-kode penomoran yang mewakili masing-masing
bahan yang digunakan. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam
melakukan pencarian bahan-bahan tersebut jika kita mencarinya dengan
menggunakan kode-kode alphabet. Bill of Material untuk pembuatan battery
dapat dilihat pada Lampiran C.
Fungsi dari komponen-komponen tersebut dapat dilihat pada table 3.2
berikut ini.
Tabel 3.2. Fungsi Komponen Penyusun Baterai
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Komponen
Zinc Slug
Can
Top Washer
Paper ring
Top plate
Bottom plate
Jacket
Carbon Rod
Black Mix
Electrolyte Solution
Cincin
Mangkok hanger/blister
Karton box
Label merk/sticker
Plastik PVC
Fungsi
Wadah dalam baterai
Wadah luar baterai
Penutup black mix bagian atas
Penutup aliran udara
Plate penutup bagian atas
Plate penutup bagian bawah
Cover luar baterai
Penghantar listrik
Bubuk sumber listrik
Cairan sumber listrik
Insulator
Wadah bagian bawah black mix
Pembungkus massal baterai
Penanda merk baterai
Pembungkus satuan battery
16
Barcode
Penanda produksi battery
(Sumber : abc-battery.com)
Setelah dies dilubrikasi, akan dibuat can untuk masing-masing ukuran battery
yaitu R6, R14, R20. Dies tersebut dimasukkan ke dalam hopper melalui jalur
yang dipanasi 100C - 150C untuk R20 90C - 120C untuk R6 dan R14.
Pada proses pembuatan can ini, dies yang telah dikerjakan sebelumnya akan
dipunch sehingga menjadi kaleng. Kekuatan tiap punch untuk masing masing dies berbeda, sesuai dengan spesifikasi. Hasil punch yang telah
berbentuk kaleng dipisahkan dengan menggunakan 2 conveyor, di mana
kaleng yang baik dikumpulkan di tempat yang telah disediakan dan satu
tempat lagi digunakan sebagai wadah untuk menampung potongan kaleng
yang tidak sesuai dengan spesifikasi, dan hasil potongan akan dilebur kembali
dalam dapur peleburan zinc slug. Waktu yang dibutuhkan untuk membentuk
kaleng adalah detik.
3. Proses pembuatan Black Mix
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan black mix adalah electrolyte
managanese dioxide, natural manganese dioxide, acetylene black, zinc oxide.
Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam kapsul (hopper), dinaikkan dan
dituang ke dalam mixer. Proses penaikkan hopper dilakukkan dengan
menggunakan hoist. Kapsul bisa memuat bahan baku seberat 2 ton. Prroses
pengadukan dibagi menjadi 2 macam, yaitu pengadukan kering dan
pengadukan basah. Pada pengadukan basah, black mix dicampur dengan
electrolyte solution. Setelah bahan baku selesai dikerjakan, black mix
dimasukkan ke dalam container dan di-aging minimal 20 jam, dan maksimal
96 jam. Standard aging untuk black mix adalah 22 jam.
4. Proses pembuatan Electrolyte solution
Pada proses pembuatan electrolyte solution, bahan baku yang dibutuhkan
adalah air bebas ion (demineralisasi), larutan seng klorida 39,5% - 40,5%
(ZnCl2), ammonium Klorida (NH4Cl), potongan can. Electrolyte solution
dibagi menjadi 2 yaitu electrolyte solution 27% dan electrolyte solution 34%.
Bahan baku berupa air bebas ion, zinc chloride dan air bebas ion dicampur
dan diaging selama 24 jam di dalam tong electrolyte solution. Pada saat proses
aging ini, dimasukkan potongan kaleng untuk menghindari adanya logamlogam lain. Logam yang tidak terpakai ini akan menempel pada potongan
kaleng zinc slug tersebut. Hasil electrolyte solution yang telah di-aging ini
akan diuji oleh laboratorium terlebih dahulu untuk mengetahui apakah boleh
digunakan atau tidak. Air bebas ion dihasilkan dengan cara demineralisasi,
dengan cara dicuci dengan karbon untuk menyerap bau, warna dan kotoran,
setelah itu air di beri resin kation dan dilakukkan pencucian dengan keramik
dan diberi resin anion. Air yang telah didemineralisasi ini ditampung di dalam
tabung. Electrolyte Solution ini kemudian disalurkan ke black mix melalui
pompa.
5. Proses pembuatan komponen
Pada proses pembuatan komponen ini, komponen yang dihasilkan adalah :
a. Blank jacket untuk R6, R14, dan R20
b. Paper ring untuk R6, R14, dan R20
c. Top Washer untuk R6, R14 dan R20
d. Toplead untuk R6, R14 dan R20
e. PVC R14
f. PET yang dipotong
g. Bottom washer untuk R6, R14 dan R20
h. Mangkok untuk R6, R14 dan R20
6. Proses pemotongan PET dan PVC
Bahan baku PET dan PVC dipesan dari supplier, dimana perusahaan hanya
memotong plastic menjadi potongan-potongan dengan ukuran yang telah ada
komponen ini.
7. Proses pembentukan top washer dan bottom washer
Top washer dan bottom washer dibuat dengan menggunakan craft liner yang
berwarna coklat. Satu potongan dapat digunakan untuk membuat kedua
komponen ini.
8. Proses pembentukan paper ring
Paper ring dibuat sebagai penutup pada bawah dan atas battery yang dipotong
sesuai ukuran yang di tentukan.
9. Proses pembentukan jacket
Jacket dibuat untuk semua ukuran jenis battery, di mana proses ini adalah
memotong lempengan jacket menjadi lembaran-lembaran jacket yang siap di
kirim ke bagian printing jacket. Pada proses pembentukan jacket ini, blank
(lembaran) jacket yang telah dibuat, diinspeksi dari visual printing, warna dan
tulisan dengan menggunakan sampel. Setelah diperiksa, blank siap untuk
BAB IV
TEKNOLOGI
4.1 MESIN DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN
PT. Internasional Chemical Industry memiliki fasilitas untuk membantu
berjalannya suatu produksi. Fasilitas yang ada antara lain mesin mesin dan material
handling. Fasilitas ini memiliki jumlah dan fungsi tersendiri yang akan dijelaskan
selanjutnya. Mesin mesin ini dalam suatu pabrik merupakan hal yang signifikan
karena mempengaruhi jalannya lini produksi yang merupakan asset penting dalam
suatu pabrik.
Mesin-mesin ini digunakan untuk menghasilkan battery secara bertahap,
adapun mesin-mesin yang digunakan di PT. Internasional Chemical Industry beserta
fungsinya dapat dilihat pada uraian di bawah ini:
1. Mesin Pelebur Zinc Slug
Mesin ini berjumlah 2 buah di mana berfungsi untuk mencairkan Zinc Slug
yang dicampurkan dengan timbal. Sekali proses pengerjaan yang dilakukan
bisa memuat 12 ton zinc slug dan timbal. Temperatur panas yang terdapat
pada mesin ini adalah 1000C-1200C, sebelum masuk ke dalam mesin
pelebur ini, zinc slug dan timbal dibawa dengan menggunakan conveyor,
Setelah proses peleburan, hasil peleburan akan keluar dan langsung masuk ke
dalam mesin casting.
2. Mesin Casting
Mesin ini berjumlah 2 buah dimana berhubungan dengan mesin pelebur zinc
slug. Mesin casting berguna untuk mencetak hasil peleburan zinc slug dan
timbal menjadi lempengan panjang. Pada saat berada dalam mesin casting,
temperature panas lempengan besi adalah 250C. Selanjutnya lempengan
panajang akan masuk ke mesin rolling.
3. Mesin rolling
4. Mesin Drawing
Mesin drawing berhubungan dengan mesin rolling, yang berfungsi untuk
menarik lempengan dari mesin rolling ke mesin cutting.
5. Mesin Cutting
Mesin ini berjumlah 2 buah dimana berhubungan dengan mesin cutting
berfungsi untuk memotong lempengan menjadi 130 cm, panas lempengan
pada saat berada di mesin cutting adalah 150C.
6. Mesin Punch
Mesin punch digunakan untuk mencetak lempengan yang telah dibuat
sebelumnya menjadi dies set (bagian dalam baterai). Kebisingan mesin ini
adalah 95-99 dB, sehingga operator yang menggunakan harus memakai ear
plug.
7. Mesin Upper Punch
Mesin ini berjumlah 13 mesin untuk battery ukuran R20 dengan 7 operator, 2
mesin untuk produksi battery ukuran R14 dengan 1 operator, 11 mesin untuk
produksi battery ukuran R6 dengan 5 operator. Mesin ini berfungsi untuk
membuat can (kaleng) dari battery tersebut. Setelah terbentuk can dari
lempengan yang telah dibentuk di mesin punch tadi akan dimasukkan ke
dalam mesin can cutting.
8. Mesin can cutting
Mesin can cutting sama jumlahnya dengan mesin upper punch, di mana
peletakkannya dekat dengan mesin upper punch. Mesin ini berfungsi untuk
memotong pinggiran can yang tidak sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan agar menjadi rata. Mesin untuk jenis battery R14 dan R20 berasal
dari Taiwan. Adapun ketentuan dari spesifikasi can dapat dilihat pada table di
bawah ini.
Tabel 4.1.Standar untuk Can Battery jenis R20
Minimum Maximum
Tinggi
53,5 mm
53,7 mm
Tebal dinding 0,33 mm
0,37 mm
Tebal dasar
0,3 mm
0,4 mm
Berat
14,9 gr
15,5 gr
Diameter
31,15 mm 31,25 mm
(Sumber: PT. International Chemical Industry)
Tabel 4.2.Standar untuk Can Battery Jenis R14
Minimum
Maximum
Tinggi
42,7 mm
42,9 mm
Tebal dinding
0,35 mm
0,39 mm
Tebal dasar
0,37 mm
0,412 mm
Berat
9,4 gr
9,18 gr
Diameter
23,65 mm
23,75 mm
(Sumber: PT. International Chemical Industry)
Tabel 4.3. Standar untuk Can Battery jenis R6
Minimum
Maximum
Tinggi
43,9 mm
44,1 mm
Tebal dinding 0,27 mm
0,3 mm
Tebal dasar
0,37 mm
0,42 mm 0,42 mm
Berat
3,67 gr
0,42 gr
Diameter
13,28 mm
13,25 mm
(Sumber: PT. International Chemical Industry)
9. Mesin pengaduk
Mesin pengaduk ini berbentuk seperti kapsul yang berjumlah 2 buah, di mana
berguna untuk mengaduk bahan baku untuk membuat black mix. Maksimal
bahan baku yang diaduk untuk sekali pengadukan adalah 1 ton. Setelah black
mix selesai diaduk diletakkan pada tempat yang telah disediakan. Untuk
menentukan ukuran black mix yang tepat digunakan mesin tamping.
10. Mesin separator
Mesin ini berfungsi untuk memberikan bottom washer pada bagian bawah can
(kaleng) yang telah diproduksi sebelumnya. Mesin ini berjumlah 2 buah untuk
masing-masing ukuran battery R6 dan R20. Untuk R14 jumlah mesin hanya 1
buah dan masih menggunakan system manual.
11. Mesin paper ring
Mesin ini berfungsi untuk mencetak paper ring yang digunakan pada bagian
bawah can (kaleng) yang telah diproduksi sebelumnya. Mesin ini berjumlah 2
buah.
Pembersihan
Pelumasan
Penggantian part
Pengukuran
Penyetelan
Penggantian Pelumasan
Pengecekan fungsi sensor
melakukan
perawatan
perawatan,
mekanik
harus