Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT. INDO-BHARAT RAYON

Disusun Oleh :

Lira Amanda Ningtias (1800020082)

Mitha Armayliana Anggraini (1800020083)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul
Standar Kualifikasi Larutan Viscose Dalam Proses Produksi Viscose Staple Fiber Rayon
(VSF) di PT. Indo-Bharat Rayon Purwakarta dari tanggal 5 September-5 Oktober 2021
Pelaksanaan kerja praktek disesuaikan dengan kurikulum akademik yang berlaku di Jurusan
Teknik Kimia, sehingga mahasiswa diharapkan mengenal lebih jauh mengenai dunia
industri/instansi.
Kerja Praktek dan penyusunan laporan kerja praktek ini mengacu pada sistem pembelajaran
yang ada di Jurusan Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan yang berbasis pada
lapangan/bidang pekerjaan diharapkan, setelah lulus mahasiswa dapat terjun langsung ke industri
berbasis kimia atau lembaga – lembaga penelitian.
Selama penyusunan laporan kerja praktek ini penulis banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Sunardi, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad
Dahlan.
2. Ibu Dr. Erna Astuti, S.T., M.T.,IPM., selaku Kepala Program Studi Teknik Kimia
sekaligus Dosen Pembimbing Kerja Praktek di Program studi Teknik Kimia Universitas
Ahmad Dahlan yang telah mengarahkan dan membantu dalam menyelesaikan tugas Kerja
Praktek ini.
3. Ibu Lukhi Mulia Shitophyta, S.T., M.T., selaku Koordinator Kerja Praktek Program
Studi Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan.
4. PT. Indo Bharat Rayon yang telah memberikan kesempatan Kerja Praktek kepada penulis
sehingga laporan ini dapat disusun dengan baik.
5. Bapak Budi Jatmika, S.T., selaku pembimbing I atas kesediaan dan kesabaran untuk
memberikan bimbingan, arahan, saran, dan motivasi kepada penulis selama pelaksanaan
praktik kerja industri serta dalam penyusunan laporan ini.
6. Bapak Suryadi Kasman, S.Si. selaku pembimbing II yang telah memberikan pengarahan,
bimbingan, dan saran dalam melaksanakan kerja praktik industri di PT Indo Bharat
Rayon.

Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan kerja dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kebaikan di masa yang akan dating, dan berharap semoga pengetahuan
dan pengalaman yang kami peroleh selama menjalani kerja praktek ini dapat memberikan
manfaat bagi rekan-rekan sejawat dan semua pihak yang membutuhkan. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 9 Oktober 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi, pendidikan merupakan mata pelajaran atau komponen yang penting
dan diperlukan sejalan dengan perkembangan zaman saat ini. Perkembangan pendidikan di
Universitas Jenderal Achmad Yani dan khususnya Jurusan Kimia yang menuntut mahasiswa
untuk melakukan Kerja Praktik.
Kerja Praktik adalah kegiatan akademik yang bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan tenaga kerja yang berkualitas bagi mahasiswa. Dengan mengikuti Kerja
Praktik ini, mahasiswa dapat memperluas pengetahuan, pemahaman dan pengalamannya
dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja yang sebenarnya, sehingga seluruh
mahasiswa tidak hanya memiliki pengetahuan tetapi juga kemampuan dan kemampuan
dalam menggunakan informasi yang dimilikinya.
Saat ini ada banyak industri yang berkembang menggunakan bahan kimia untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Industri tersebut antara lain industri petrokimia, semen,
pupuk, serat sintetis dan sebagainya. Salah satu industri yang dijadikan tempat kerja praktek
saat ini adalah industri serat sintetis, PT. Indo-Bharat Rayon yang mempelajari bidang kimia
meliputi proses fisika dan proses kimia dalam konversi bahan baku menjadi produk. Produk
utama yang dihasilkan oleh PT. Indo-Bharat Rayon adalah viscose rayon staple fiber (VSF).
Saat produksi dilakukan, ada beberapa standar yang harus dipatuhi agar di dapatkan hasil
larutan viscose sesuai dengan yang diinginkan. Sebelum produk hasil dipasarkan, ada
beberapa uji yang dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah larutan viscose dalam
produksi viscose rayon staple fiber (VSF) yang dihasilkan telah memenuhi kualifikasi. Oleh
karena itu perlu diketahui nilai standar kualifikasi larutan viscose yang dapat digunakan
dalam produksi viscose rayon staple fiber (VSF). Sehingga penulis dalam Kerja Praktik ini
memilih judul “Standar Kualifikasi Larutan Viscose dalam Proses Produksi Viscose
Staple Fiber Rayon (VSF)”
1.2 Tujuan
Kerja Praktek merupakan mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa/i
jurusan Kimia Universitas Jenderal Achmad Yani sesuai dengan kurikulum yang berlaku di
jurusan Kimia Universitas Jenderal Achmad Yani.
1.2.1 Tujuan dari kerja praktek ini adalah :
a. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa sebagai modal kerja yang sesuai
dengan Jurusan Kimia Universitas Jenderal Achmad Yani.
b. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap profesional mahasiswa/i dalam rangka
memasuki dunia kerja.
c. Meningkatkan wawasan mahasiswa/i pada aspek-aspek yang potensial dalam dunia kerja,
antara lain struktur organisasi, disiplin kerja, lingkungan, dan sistem kerja.
d. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa pada aspek-aspek penggunaan instrumen kimia yang
lebih modern dibandingkan dengan fasilitas yang tersedia di universitas, terutama dalam
kesempatan praktek yang diberikan oleh lembaga penelitian atau perusahaan industri.
e. Memperoleh masukan dan timbal balik guna memperbaiki dan mengembangkan pendidikan
di
Universitas Jenderal Achmad Yani.
1.2.2 Tujuan penelitian :
a. Mempelajari proses produksi dari produk viscose di PT. Indo-Bharat Rayon Purwakarta,
memperoleh pengalaman, keterampilan, pemahaman dan wawasan mengenai permasalahan
nyata di dalam dunia kerja.
b. Menjalin hubungan yang baik antara mahasiswa dengan PT. Indo-Bharat Rayon Purwakarta.
c. Mengetahui dan memahami proses produksi viscose di PT. Indo-Bharat Rayon.
d. Mengetahui standar yang perlu dilakukan untuk mendapatkan larutan viscose yang baik.
e. Mengetahui pengaruh caustic dalam produksi larutan viscose.
f. Mengetahui pengaruh nilai alkali dan selulosa dalam larutan viscose.
g. Mengetahui rentang nilai yang harus didapat untuk menghasilkan larutan viscose yang baik.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari Kerja Praktek sebagai berikut:
1.3.1 Bagi Instansi/Perusahaan
a. Sebagai sarana untuk merekrut tenaga kerja yang profesional dan berkompetensi di bidang
keahlian masing-masing.
1.3.2 Bagi Mahasiswa
a. Dapat memperoleh gambaran dunia kerja yang nantinya berguna bagi mahasiswa yang
bersangkutan apabila telah menyelesaikan perkuliahannya, sehingga dapat menyesuaikan
diri dengan dunia kerja.
b. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh pada masa kuliah serta
menambah wawasan dan pengalaman.
c. Dapat mengetahui perbandingan antara teori dan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan
dengan praktek di lapangan, khususnya di PT. Indo-Bharat Rayon.

1.3.3 Bagi Universitas


a. Dapat menjadi tolak ukur pencapaian kinerja program studi khususnya untuk mengevaluasi
hasil pembelajaran oleh instansi tempat kerja praktek
b. Dapat menjalin kerjasama dengan instansi tempat kerja praktek.

1.4 Batasan Masalah


Penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa Batasan yang perlu diperhatikan sebagai
berikut:
a. Penelitian dilakukan di PT. Indo-Bharat Rayon Purwakarta di bagian Departement
Laboratorium.
1.5 Gambaran Instansi
1.5.2 Sejarah PT. Indo-Bharat Rayon

Gambar 1. PT. Indo-Bharat Rayon

PT. Indo Bharat Rayon (Indonesia) adalah yang pertama mengkomersialkan pembuatan
viscose staple fiber (VSF) di dalam negeri. Berdirinya Pabrik Indo Bharat Rayon
dilatarbelakangi dengan datangnya seorang pengusaha India bernama Agrawal ke Indonesia
dengan maksud untuk menanamkan modal dari Birla Group yang bekerja sama dengan
pengusaha Indonesia, Harlan Bekti.
PT. Indo Bharat Rayon didirikan sebagai perusahaan PMA dengan persetujuan Presiden No.
B-22/PRES/6/1980 tanggal 3 Juni 1980 dan dengan persetujuan BKPM No. 16 /I/PMA/1980
tanggal 24 Juni 1980 dan diaktakan melalui Notaris Fredik Alexander Tumbuan di Jakarta
dengan Akta No. 16 tanggal 5 September 1980.
Regulasi peraturan PT. Indo-Bharat rayon telah mendapatkan ISO 9002 pada tanggal 16
Maret 1995 yang diberikan oleh SGS yarley, International certification service limited No.
95/4725 dan pada saat ini PT. Indo-Bharat Rayon sedang mengembangkan sistem produksi
World Class Manufacture (WCM) dibawah binaan grup Aditya Birla untuk meningkatkan
produktivitanya.
Pabrik yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat ini memiliki kapasitas terpasang lebih dari
200.000 tpa dan merupakan produsen VSF terbesar kedua di dunia. Perusahaan juga
memproduksi bahan kimia seperti natrium sulfat anhidrat dan asam sulfat untuk industri
pembersih-diri dari deterjen, kaca, gigi tekstil, pulp dan kertas dan aplikasi lainnya. PT. Indo
Bharat Rayon melayani pelanggan di Amerika Serikat, Eropa, Turki, Jepang, Korea, Cina,
Maroko, Filipina, Malaysia, dan belahan dunia lainnya serta konsumen domestik. Selain itu,
operasi bisnis perusahaan sangat menekankan pada pelestarian lingkungan, seperti yang terlihat
dari instalasi pengolahan air limbah dan sistem pembuangan limbah ilmiah yang telah diakui
oleh Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia.
PT. Indo-Bharat Rayon memiliki arti nama, Indo yang berarti Indonesia, Bharat yang
memiliki arti sebutan lain untuk India dan Rayon merupakan Cellulosa Satple Fiber.
Presentase saham PT. Indo-Bharat Rayon terdiri dari 80% dari modal ekuitas perusahaan
yang disetor ke perusahaan asing dan sisanya sebesar 20% disetor ke perusahaan dalam negri.
PT. Indo-Bharat Rayon dikelola oleh dewan direksi dibawahdewan komisaris yang diangkat
oleh pemegang saham setiap tahunnya.
Produk utama yang dihasilkan oleh PT. Indo-Bharat Rayon adalah viscose rayon stape fiber
(FRSF) dan menghasilkan produk samping Na2SO4 yang juga di jual ke perusahaan sabun. PT
Indo-Bharat Rayon merupakan pabrik pertama yang memproduksi FRSF di Indonesia.
Sebelumnya kebutuhan FRSF Indonesia di import dari luar negri. PT. Indo-Bharat Rayon
mengekspor 20% produk FRSF nya, dan 60-65% nya di pasok secara langsung ke industri
hilirnya yaitu dalam sebuah grup bernama Aditya Birla dan di produksi menjadi benang, kain,
dan pakaian jadi.
Serat rayon adalah serat selulosa alami yang berasal dari pulp kayu dan digunakan untuk
membuat pakaian. Serat rayon umumnya digunakan di perusahaan tekstil serta bisnis lain yang
memproduksi produk yang berhubungan dengan kesehatan seperti pembalut wanita dan produk
kebersihan kewanitaan lainnya. Dalam bisnis tekstil, rayon digunakan untuk membuat kain yang
seluruhnya terbuat dari rayon atau sebagian terbuat dari rayon yang dicampur dengan serat
lainnya. Serat rayon telah diterima secara luas di seluruh dunia dan telah meningkat menjadi
salah satu bahan baku tekstil terpenting bagi industri tekstil Indonesia.
2.1.2 Visi dan Misi PT. Indo-Bharat Rayon
2.1.2.1 Visi
PT. Indo-Bharat Rayon memiliki visi “Untuk menjadikan pemimpin dunia dalam
membuat serat rayon"
2.1.2.2 Misi
Untuk menjalani visi yang sudah dibuat, PT. Indho-Bharat mempunyai misi, yakni “Untuk
menjadikan pemasok cellulosa fiber kelas dunia yang sangat kompetitif melalui pengintegrasian
mata rantai inovasi teknologi dan pemasaran dengan membangun kepuasan pelanggan sebagai
dasar dengan memperbesar area pemakaian dengan fokus untuk kedua pasar lokal dan ekspor.”
2.1.3 Tujuan PT. Indo-Bharat Rayon
Tujuan berdirinya PT. Indo Bharat Rayon adalah untuk memenuhi kebutuhan industri
rayon. Di bidang sosial, PT. Indo Bharat Rayon telah memberikan kesempatan kerja bagi orang-
orang di seluruh dunia, khususnya bagi mereka yang berada di daerah sekitarnya, dan juga telah
membantu menciptakan lingkungan ekonomi baru bagi masyarakat umum. Tujuan PMA antara
India dan Indonesia adalah untuk membantu pertumbuhan industri manufaktur Indonesia,
menurut pernyataan misi perusahaan. Tujuannya konsisten dengan tujuan pembangunan industri
yang tertuang dalam undang-undang No. 5 tahun 1984. Tujuan itu sejalan dengan tujuan
pembangunan industri yang tercakup dalam dalam undang undang yang berbunyi “Pembangunan
industri bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan
merata, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memperluas dan meratakan kegiatan kerja,
meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil produksi nasional”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

PRESIDENT
DIRECTOR

Sr. Joint
President Sr. V. P
Commerci
al
Vice
Vice Vice President
President President Finance
Production Engineering Material
Manager

Work Marketing
Work
Manager Manager
Manager
Production Engineering

PM/MR 2
ISO
9002 HRD
Manager
OAM/MR Dy.
2 ISO Training
9002 Manager
Personal
Manager

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Indo Bharat Rayon


Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi,
pendepartemenan organisasi kedudukan, dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan
pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi.
Struktur organisasi yang dimiliki PT. Indo-Bharat Rayon memiliki tugas dan fungsi menunjang
operasional perusahaan serta proses produksi, selain itu juga terdapat struktur organisasi yang
berpengaruh langsung terhadap proses produksi di lapangan.
a. President Director
President Director adalah jenjang tertinggi dalam perusahaan (eksekutif) atau administrator
yang diberi tanggung jawab untuk mengatur keseluruhan suatu organisasi. President
Director berperan dalam mengambil segala keputusan maupun kebijakan yang diambil
perusahaan terhadap segala masalah yang sedang dihadapi serta mengatur semua langkah dan
strategi perusahaan.
b. Senior Joint President
Senior Joint President adalah jajaran eksekutif yang diberikan tanggung jawab untuk
mengawasi jajaran Vice President yang ada dalam struktur perusahaan.
c. Senior Vice President Commercial
Senior Vice President Commercil bertugas mengawasi penanganan pinjaman komersial,
fokus pada layanan pelanggan dan tugas keuangan. Tanggung jawab Senior Vice President
Commercial termasuk mengelola tim petugas pinjaman, mewakili perusahaan di media dan
komunitas lokal, dan menyajikan strategi pinjaman yang meminimalkan risiko. Senior Vice
President Commercial mengevaluasi permintaan pinjaman untuk menghindari risiko kredit
dan memantau aktivitas pinjaman, mengawasi petugas pinjaman yang menulis dan menutup
pinjaman komersial dan menguraikan kebijakan dan prosedur kredit.
d. Vice President Finance
Vice President Finance adalah eksekutif tingkat atas yang mengawasi semua masalah
keuangan untuk sebuah organisasi, mulai dari memastikan penggajian selesai tepat waktu
hingga menganalisis tren pasar. Bergantung pada perusahaan, deskripsi pekerjaan keuangan
VP mungkin termasuk mengawasi departemen keuangan atau akuntansi.
e. Vice President Production
Vice President Production bertugas merencanakan, mengarahkan dan mengoordinasikan
pengembangan dan pembuatan semua produk yang dibuat oleh perusahaan itu. Orang yang
memegang posisi ini harus memastikan bahwa perusahaan menggunakan metode yang paling
efisien, efektif dan ekonomis untuk produksi produk perusahaan.
f. Vice President Engineering
Vice President Engineering adalah eksekutif yang mengelola tim pengembangan. Vice
President Engineering bertanggung jawab untuk memastikan bahwa persyaratan desain
terpenuhi, mengawasi konsistensi pengalaman pengguna, dan mengelola tim insinyur dan
pengembang.
g. HRD (Human Resources Development) dan GA (General Affair)
HRD dan General Affair bertugas menangani perekrutan karyawan, program sumber daya,
pelatihan karyawan, administrasi dan bagian rumah tangga perusahaan seperti mendukung
seluruh kegiatan operasional produksi dan kantor dengan melakukan proses pengadaan
seluruh peralatan, bahan baku, serta fasilitas penunjang lain. Kepala HRD bertugas untuk
menangani perekrutan karyawan baru, sistem kontrak dan gaji karyawan, serta pelatihan dan
pengembangan karyawan. Kepala GA bertugas untuk menangangi permasalahan dan
kebutuhan umum yang dibutuhkan oleh karyawan seperti keperluan kertas dan alat tulis.
h. Marketing Manager
Marketing Manager bertugas untuk merencanakan target pasar, strategi pemasaran,
mengkoordinasikan proses penawaran dan fungsi terkait, melaksanakan koordinasi dengan
pihak eksternal yang terkait dengan fungsi pemasaran dalam upaya optimalisasi perolehan
pasar dan pesanan, membuat laporan daftar supplier bahan baku dan konsumen.
i. Work Manager Production
Work Manager Production bertanggungjawab untuk memastikan barang dan jasa diproduksi
dengan aman, hemat biaya, dan tepat waktu serta memenuhi standar kualitas yang
dipersyaratkan.
j. Work Manager Engineering
Work Manager Engineering bertanggung jawab untuk memastikan bahwa proyek-proyek
utama dan tugas-tugas teknik terpenuhi. Mereka bertanggung jawab untuk memecahkan
masalah teknik apa pun yang muncul dalam sebuah proyek.
k. Training Manager
Training Manager adalah spesialis yang membantu bisnis dengan mengembangkan,
memfasilitasi, dan mengawasi program pelatihan bagi karyawan. Mereka menilai kebutuhan
bisnis, menerapkan rencana pelatihan dan pengembangan, dan memfasilitasi berbagai
program pelatihan yang meningkatkan efektivitas tenaga kerja.
l. Personal Manager
Personal Manager adalah manajer yang bertanggung jawab atas pekerjaan administratif
seperti rekrutmen, analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, mengelola upah dan gaji,
administrasi pelatihan, menyelesaikan perselisihan, kepatuhan hukum perburuhan, dan tugas
terkait.

Anda mungkin juga menyukai