DISUSUN OLEH:
GALEH RASIYANTI
NIM. 021160007
YOGYAKARTA
2019
TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH:
2019
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
ini. Laporan Tugas Akhir ini berdasarkan data yang diperoleh saat kerja praktik
yang dilaksanakan di Departement Utility Ofsite Marine. Laporan ini disusun
untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan program studi Diploma 3 Teknik
Kimia Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta. Laporan ini berisi tentang gambaran alat
Combustion Turbin Generator (CTG) yang ada di PT Trans-Pasific Petrochemical
Indotama.
1. Dr. Y. Deddy Hermawan, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta
2. Dr. Adi Ilchham, S.T., M.T., selaku Koorprodi D3 Teknik Kimia Jurusan
Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta
3. Bapak Ir. Zubaidi Achmad, M.T., selaku pembimbing 1 yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan laporan ini.
4. Ir. Tunjung Wahyu, M.T., selaku pembimbing 2 yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan laporan ini.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu selama pengerjaan laporan ini.
6. Keluarga besar PT Trans Pacific-Petrochemical Indotama dan semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu selama
pelaksanaan kerja praktik berlangsung.
iv
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini. Maka dari itu penyusun mengharapkan kepada semua pihak untuk
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun guna meningkatkan kualitas
laporan Tugas Akhir ini
v
DAFTAR ISI
vi
1.1.4.2.2. Marine ..................................................................................... 9
vii
2.6.1.3. Efisiensi Thermal Turbin ............................................................. 67
LAMPIRAN .......................................................................................................... 76
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 23. Diagram Alur Pengolahan Sour Water ..............................................33
Gambar 32. Skema PLTG siklus terbuka dengan regenerator dan intercooler ......45
Gambar 33. Siklus PLTG siklus terbuka dengan regenerator dan intercooler .......45
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR SIMBOL
P = Tekanan (Kpa)
T = Temperatur (K)
S = Entropi
T1 = Temperatur udara Lingkungan (K)
T2 = Temperatur udara tekan (K)
T4 = Temperatur gas buang (K)
T3 = Temperatur keluar ruang bakar (K)
T3s = Temperatur ruang bakar (K)
P1 = Tekanan udara Lingkungan (Kpa)
P2.gage = Tekanan udara tekan(gage) (Kpa)
P2 = Tekanan absolut udara tekan (Kpa)
P3 = Tekanan udara di ruang bakar (Kpa)
P4 = Tekanan udara buang (Kpa)
ρfuel = Berat jenis bahan bakar (kg/s)
mfuel = Laju aliran massa bahan bakar (kg/s)
LHV = Nilai kalor bahan bakar (KJ/kg)
mudara = Laju aliran massa udara (kg/s)
Cp = Kapasitas panas (KJ/Kg.K)
qin = Panass masuk sistem (KJ/Kg)
qout = Panas keluar sistem (KJ/Kg)
WT = Kerja turbin berguna (KJ/Kg)
ƞth = Efisiensi thermal aktual siklus Brayton
P = Daya (MW)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
ABSTRAK
Pada zaman modern ini Combustion Turbin Generator (CTG) adalah salah
satu pembangkit listrik yang banyak digunakan di dalam industri, karena
Combustion Turbin Generator (CTG) adalah mesin yang dapat mengkonversikan
energi mekanik menjadi energi listrik dengan memanfaatkan udara bebas, serta
dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama. Maka dalam usaha untuk
meningkatkan efektifitas kerja suatu industri perlu adanya perencanaan yang tepat
pada operasionalnya, hal ini penting dalam mengetahui efisiensi dari suatu
pembangkit listrik yang digunakan. Di PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama
(PT TPPI) menggunakan pembangkit listrik berupa Combustion Turbin Generator
(CTG) dengan daya yang dihasilkan adalah 22 MW. Pada awal start awal gas
buang yang dihasilkan oleh Combustion Turbin Generator (CTG) dibuang ke
atmosfer dan tidak dimanfaatkan, sehingga mempunyai efisiensi thermal yang
rendah. Setelah pengoperasian Combustion Turbin Generator (CTG) stabil,
kemudian gas buang yang dihasilkan CTG akan dimanfaatkan untuk proses
pembuatan steam dengan alat Heat Recoveri Steam Generator (HRSG). Di PT
Trans-Pacific Petrochemical Indotama (PT TPPI) ini setiap Combustion Turbin
Generator (CTG) akan dicouplekan (dihubungkan) dengan alat Heat Recoveri
Steam Generator (HRSG) untuk meningkatkan efisiensi thermalnya. Dalam tugas
akhir ini nantinya nilai efisiensi dari Combustion Turbin Generator (CTG)
dihitung menggunakan metode siklus Brayton. Berdasarkan perhitungan
menggunakan metode siklus Brayton didapatkan efisiensi thermal dari
Combustion Turbin Generator (CTG) di PT Trans-Pacific Petrochemical
Indotama (PT TPPI).
xiv
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN DAN SISTEM PRODUKSI
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 2
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 3
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 4
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 5
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 6
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 7
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Kerosene Benzene
Gas oil Toluene
Fuel Oil Orto-Xylene
Light Naptha Para-Xylene
LPG Pertamax
Reformate Pertalite
1.1.4..2.1. Offisite
Offsite departemen berfungsi sebagai sarana
penyimpanan feed, intermediet, produk akhir dari proses
aromatik dan platforming dan chemicals untuk melakukan
proses blending Mogas 88 (Premium) dan Mogas 92 (
Pertamax) serta blending Full Range Naphtha Tangki
Penyimpanan di PT TPPI terbagi menjadi lima bagian yang
terdiri dari feedstock tank, intermediet tank, product day
tank, chemical storange tank.
1.1.4.2.2. Marine
Area marine merupakan fasilitas untuk loading dan
unloading bahan baku serta produk dari PT TPPI.
1.1.4.2.3. Utility
Utility merupakan fasilitas penujang yang di
perlukan dalam suatu industri kimia untuk proses produksi.
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama (PT TPPI)
mempunyai beberapa unit utilitas untuk memenuhi
kebutuhan tenaga listrik, tenaga uap, air pendingin, bahan
bakar dan sebagainya.
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 9
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
A. Intake Kanal
Intake kanal berfungsi umtuk menampung sea water
untuk kemudian dipompa dengan sea water pumps dan
mengalir melalui auto backwash filter (ABF) menuju plate and
frame heat exchanger (PFHE) sebagai pendingin closed cooling
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 10
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 11
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 13
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 14
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 16
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
A. Clarifier Unit
Clarifier tank merupakan tempat penampungan sea
water yang akan di proses dan sebagai tempat terjadinya proses
koagulasi, flokulasi dan sedimentasi dengan ditambahkan
koagulan dan koagulan aid. Clarifier unit terdiri dari clarifed,
clarifier water pump, sensor level , fokulator, scrapper dan
sludge tank. Clarified tank berfungsi untuk menampung air
over flow yang sudah bersih dari clarifier tank. Clarified water
pump untuk memompa water ke multi media filter. Sensor
level berfungsi mengukur ketinggian level. Fokulator berfungsi
untuk mengaduk koagulant dan koagulant aid agar cepet
homogen sehingga koagulasi dan flokulasi cepat terjadi.
Scrapper berfungsi untuk mengarahkan sludge agar sludge bisa
mengalir ke slugde tank. Slugde tank yang berfungsi untuk
menampung sludge. Clarifier dapat dilihat pada gambar 11.
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 17
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
C. Bag Filter
Bag filter merupakan alat yang digunakan untuk
memfilter atau menyaring kotoran yang berukuran lebih dari 25
mikron dengan 6 kantong penyaring. Bag Filter hanya sekali
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 18
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
D. Catridge Filter
Catridge filter merupakan filter yang didalamnya
terdapat catridge-catridge penyaringan yang berfungsi untuk
menyaring kotoran yang berukuran >5 mikron untuk maksimal
DP 1 kg/cm2. Catridge filter dalam satu vesel berjumlah 32
element. Catridge filter dapat dilihat pada gambar 14.
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 19
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 20
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 23
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
B. Instrument Air
Udara sebelum di distribusikan akan masuk pre-filter untuk
dipisahkan dari kondensate air dan kotoran agar kerja air dryer
tidak berat. Udara masuk air dryer yang berfungsi untuk
menyerap kandungan air dengan media silica gel di
dalamnya.Udara kering keluar dari air dryer dimonitoring oleh
dew point yang menentukan kualitas dari instrument air.
Kondisi normal dew point kurang lebih -60°C. Masing-masing
air dryer mempunyai 2 chamber (vessel). Jika chamber 1
service, chamber yang lain akan regenerasi. Kapasitas air dryer
adalah 6.500 Nm3/h dengan pressure 9,2 kg/cm2. Air dryer A/B
dan pre after filter A/B dalam instrument air unit secara
berurutan ditunjukan pada gambar 20 dan 21.
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 24
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
C. Nitrogen Plant
Nitrogen plant mempunyai kapasitas produksi gas
nitrogen sebanyak 3.124 Nm3/hr. Nitrogen cair disimpan
sebagai cadangan dan harus diuapkan terlebih dahulu sebelum
dipakai. Sistem ini bertujuan untuk memproduksi gas inert
untuk unit-unit proses, untuk tank breathing, purging, dan
blanketing (sebagai selimut) peralatan-peralatan selama operasi
berlangsung dan pemelihara (maintenance). Nitrogen
dipisahkan dari udara dengan generator packges dengan proses
adsorbs yang secara selektif akan mengadsobs uap air dan
karbondioksida. Gas nitrogen keluar dari generator packges
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 25
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
5. Penyedian Steam
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 27
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
P T Producer
Jenis 2 °
(Kg/cm G) ( C)
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 28
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
7. Pengolahan Limbah
Proses pengolahan condensat menjadi produk aromatic dan
petroleum di PT TPPI menghasilkan limbah baik padat, cair, dan
gas. Limbah yang dihasilkan harus diolah secara baik dan tepat
agar tidak mencemari lingkungan dan memenuhi standar yang
diberlakukan oleh pemerintah. Dalam pengolahan limbah pabrik
PT TPPI selalu berlandaskan studi Analisis Mengenai Dampak
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 29
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 30
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 31
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 33
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
b) Main Flare.
Main Flare berfungsi untuk membakar sisa-sisa gas
dari LP excess maupun gas gas yang berasal dari proses
maintenance yang ada di ISBL maupun di offsite
marine. Sebelum dibakar, sisa-sisa gas tersebut
dikondensasikan di main KO drum untuk di pisahkan
fraksi berat dan fraksi ringannya. Hasil kondensasi yang
berupa fraksi berat dikirim ke feedstock untuk di olah
kembali sebagai bahan baku proses sedangkan fraksi
ringannya di bakar di main flare. Untuk membantu
proses pembakaran di main flare tip diperlukan medium
steam pressure agar gas gas tersebut dapat terbakar
dengan sempurna.
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 34
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Ada 3 standar yang dimiliki PT TPPI adalah ISO 9001, ISO 14001,
dan OHSAS 18001 yang tertera di setiap buku saku masing-masing
karyawan PT TPPI.
a. ISO 9001(Quality)
ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang sistem
manajemen mutu. Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan
akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang independen) ISO tersebut,
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 35
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 36
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 37
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
BAB II
TUGAS KHUSUS
Dari segi efisiensi termal, unit CTG tergolong unit thermal yang
efisiensianya paling rendah, yaitu berkisar antara 20-40%. Siklus Brayton
merupakan prinsip dasar operasi pembangkitan listrik tenaga gas.
Perhitungan efisiensi sistem turbin gas dengan cara siklus Brayton,
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 38
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
2.2. Tujuan
1. Menghitung neraca massa, neraca panas dan panas reaksi pada
combustion chamber
2. Menghitung efisiensi thermal Combustion Turbin Generator (CTG)
2.3.1. Pengantar
Turbin gas ini disebut mempunyai proses sederhana, karena
fluida kerjanya adalah udara biasa tanpa harus diolah/dipersiapkan
lebih dahulu, melainkan hanya cukup dimampatkan lebih dahulu
kemudian dipakai untuk proses pembakaran bahan bakar. Gas hasil
pembakaran dengan entalpi yang tinggi inilah yang menjadi fluida
kerjanya. Selain itu, pembuangan panasnya juga sederhana tidak
ruwet, karena gas bekasnya bisa dibuang ke udara luar. Pada
prinsipnya bisa dibandingkan dengan proses kerja dari instalasi tenaga
uap yang cukup ruwet.
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 39
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 40
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 41
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 42
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 43
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 44
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 45
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 46
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 47
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Ruang bakar pada turbin gas mempunyai tiga fitur: (1) zona
resirkulasi, (2) zona pembakaran, (3) zona pencairan. Fungsi dari
zona resirkulasi adalah untuk mengevaporasi, sebagian terbakar,
dan menyiapkan bahan bakar untuk proses pembakaran yang
terjadi pada zona pembakaran. Idealnya, pada akhir zona
pembakaran, semua bahan bakar seharusnya terbakar sehingga
fungsi zona pengenceran praktis hanya untuk mencampur gas
panas dengan udara tambahan (dilution air).
C. Turbin
Turbin digunakan untuk mengekstrak energi yang
bersumber dari gas bertekanan tinggi. Dua jenis turbin
digunakan, turbin radikal seperti kompresor sentrifugal yang
digunakan terbalik dan turbin aksial seperti kompresor aksial
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 48
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 49
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 50
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 51
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 52
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 53
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 54
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 55
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 56
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 57
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 59
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan
dan pengukuran besaran operasi alat yang bersangkutan secara
langsung di lapangan. Data primer diperoleh dari:
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 61
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
a. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari study
literature umum dan manual operation pabrik. Data tersebut meliputi;
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 62
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
General Data
Manufacture : GE Nuovo Pignone, Italy
Model series : MS5001PA
Type : Single shaft
Cycle : Simple
Shaft rotation : CW viewed from air outlet
Type operation : Continuous
ISO rating : 26300 KW
Speed : 5100 rpm
Construction Features
Air compressor : 17 Stages, axial flow type, max tip
speed 332 m/sIGV (64 blades) and EGV
(2stages) to reduce vortex at exhaust
compressor.
Turbine : 2 Stages, axial type, max tip speed 438
m/s
Combustor : 10 units, annular and dual fuel type,
max temp. Spark plug 2 unit, flame
scanner 4 unit, cross fire between
combustor.
Fuel nozzle : one per combustor, mix fuel type
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 63
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
A,B,C,D,E = konstanta
T = suhu (K)
Tabel 5. Berat Molekul dan kapasitas Panas
BM
Komponen A B C D E
(kg/kmol)
o
3. Hf (Heat of Formation)
Tabel 6. Data Entalpi Pembentukan Standar pada Suhu 298 K
Komponen Hfo( KJ/kmol )
C12H26 -29072
O2 0
CO2 -22479
H2O -13814
2.5. Metode
Untuk mengetahui efisieni Combustion Turbin Generator (CTG), maka
pengamatan dan pengerjaan tugas khusus dilakukan selama masa kerja
praktik berlangsung, dengan kegiatan sebagai berikut:
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 64
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
6. Menghitung Q Loss
QLoss = (mfuel + mudara)masuk turbin x Cp udara x dT
Qkeluar = (mudara+ mfuel) x Cp udara x (T4-T1)
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 65
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Udara
bertekanan
O2
N2
Input Output
Komponen
Kg/jam Kg/jam
Bahan Bakar
C12H23 4392 -
Udara Primer
O2 16059,2188 -
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 66
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
N2 60413,2518 -
Udara Sekunder
O2 4817,7656 4817,7656
N2 18123,9755 18123,9755
Gas Hasil Pembakaran
CO2 - 13641,0353
H2O - 6045,4588
N2 - 60413,2518
O2 primer sisa - 764,7247
Total 103806,2118 103806,2118
Qin Udara
bertekanan
O2
N2
N2
15599140.7322
Q in Udara Sekunder
O2
1156904,0432
N2
4600741,6022
Q out Gas Hasil Pembakaran
CO2
7227831.0804
H2O
7017223.2096
O2
388844.1728
N2
33163394,7490
Q Panas Reaksi
C12H26+18,5O2→12CO2+3H2O
14387757,9735
Panas Pendinginan
8871503,2150
TOTAL
51703733,3238 47797293,2118
Menghitung Q Loss
Q loss = ( Q input - Q output )
= 3906440,1120 KJ/jam
51703733,3238− 3906440,1120
=⃒ ⃒ 𝑥100%
51703733,3238
= 92,44%
T1 = 29 oC = 302 K
o
T4 = 370 C = 643 K
Cp Udara = 1,005 KJ/kg
𝑄 𝑖𝑛−𝑄 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Efisiensi thermal = ⃒ ⃒ 𝑥 100%
𝑄 𝑖𝑛
47797293,2118 − 35574907,8028
=⃒ ⃒ 𝑥 100%
47797293,2118
= 25,57 %
2.6.1. Pembahasan
Pada Combustion Turbin Generator (CTG) di PT TPPI ini,
proses dimana terjadi konversi energi kinetik menjadi energi mekanik.
Udara masuk melalui air inlet yang kemudian difilter dahulu sebelum
menuju ke kompresor axial 17 stage agar bersih dari debu dan kotor.
Karena apabila udara masuk ke CTG kotor maka akan terjadi
pengendapan deposit sehingga dapat mengurangi kinerja dari CTG.
Sebelum udara masuk ke kompresor volumenya diatur sesuai kebutuhan
proses pembakaran. Pada awal terjadinya pembakaran, suplai udara
yang diperlukan pada proses tersebut relatif sedikit karena jika udara
yang masuk tidak diatur atau terlau banyak akan terjadi stall, dimana
pembakaran yang terjadi menghasilkan daya yang terlalu besar
sementara putaran kompresor belum maksimal. Di dalam kompresor
axial 17 stage udara akan dikompresi, pada proses kompresi
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 69
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 70
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 71
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 72
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil perhitungan neraca massa total, diperoleh hasil massa masuk
dan massa keluar combustion chamber sama yaitu sebesar 103806,2118
kg/jam.
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 73
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
III.2. Saran
1. Dilakukan pemeliharaan rutin pada setiap komponen Combustion
Turbin Generator (CTG) sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
2. Karena lokasi pabrik di dekat pantai maka, pada saat pagi hari
temperature udara yang masuk ke Combustion Turbin Generator (CTG)
akan rendah tetapi pada saat siang akan berbanding terbalik, disarankan
untuk membuat air conditioning disekitar sisi air inlet section agar
membuat kondisi udara semakin rendah temperaturnya dan
kelembapannya. Jika temperature lingkungannya semakin rendah maka
efisiensi thermal turbin menjadi semakin besar.
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 74
Laporan Tugas Akhir
PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama Tuban
DAFTAR PUSTAKA
Astu Pudjanarso dan Djati Nursuhud. 2013. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta.
CV Andi Offset
Boyce, M. P., 2012. Gas Turbine Engineering Handbook, Edisi ke-4. UK:
Elsevier.
Dietzel Fritz dan Dakso Sriyono. 1998. Turbin, Pompa, dan Kompresor. Jakarta.
Erlangga
Team Start Up. 2004. Petunjuk Manual Operasi Unit Utility Offsite Marine
(OSBL) PT Trans-Pasific Petrocheical Indotama Tuban. Jawa Timur
Wilcox, Melissan dkk. 2010. Guideline for Gas Turbine Inlet Air Filtration
Systems. Texas: Gas Machinery Research Council Southwest Research
Institute
Yaws,C.L. 1984. “Chemical Properties Handbook”.Mc Graw Hill. INC. New
York
Galeh Rasiyanti/02116007
Prodi D3 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta 75
LAMPIRAN
SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTIK
GAMBAR COMBUSTION TURBIN GENERATOR DARI BERBAGAI SISI
Generator
DATA PENELITIAN
a. Data Primer
Tabel 9. Data primer
Bahan bakar = Fuel oil = C12H26
Beban = 9 mW
Temperatur udara = 29 oC = 302 K
Lingkungan (T1)
Temperatur udara tekan (T2) = 306 oC = 579 K
Temperatur ruang bakar (T3s) = 629 oC = 902 K
General Data
Manufacture : GE Nuovo Pignone, Italy
Model series : MS5001PA
Type : Single shaft
Cycle : Simple
Shaft rotation : CW viewed from air outlet
Type operation : Continuous
ISO rating : 26300 KW
Speed : 5100 rpm
Construction Features
Air compressor : 17 Stages, axial flow type, max tip
speed 332 m/sIGV (64 blades) and EGV
(2stages) to reduce vortex at exhaust
compressor.
Turbine : 2 Stages, axial type, max tip speed 438
m/s
Combustor : 10 units, annular and dual fuel type,
max temp. Spark plug 2 unit, flame
scanner 4 unit, cross fire between
combustor.
Fuel nozzle : one per combustor, mix fuel type
2. Berat Molekul dan Kapasitas Panas Komponen
Cp = A + B.T + C.T2+ D.T3+ E.T4 (Yaws, 1984)
Keterangan :
Cp =panas jenis (cal/mol.K)
A,B,C,D,E = konstanta
T = suhu (K)
BM
Komponen A B C D E
(kg/kmol)
O2 0
CO2 -22479
H2O -13814
Udara
bertekanan
O2
N2
Diketahui: Massa bahan bakar (C12H26) masuk = 1,22 kg/s = 4392 kg/jam
= 25,8353 kmol/jam
Reaksi Pembakaran
Asumsi: Reaksi pembakaran berlangsung sempurna.
Sehingga dengan menggunakan perbandingan mol diperoleh :
Reaksi Pembakaran:
= 501,8506 kmol/jam
Menghitung Kebutuhan udara primer masuk
Udara terdiri dari O2 dan N2 masuk ke dalam Combustion Chamber sebagai
umpan masuk.
= 16059,2188 kg/jam
= 2640,6240 kmol/jam
= 16059,2188 kg/jam
= 2157,6161 kmol/jam
Masssa Mol
Komponen % Mol
(kg/jam) (kmol/jam)
Diketahui: Massa bahan bakar (C12H26) masuk = 1,22 kg/s = 4392 kg/jam
= 25,8353 kmol/jam
= x
= 22941,7412 kg/jam
=792,84 kmol/jam
= 4817,7656 kg/jam
= 150,5552 kmol/jam
= 18123,9755 kg/jam
= 647,2848 kmol/jam
Tabel 13. komponen udara sekunder
Masssa Mol
Komponen % Mol
(kg/jam) (kmol/jam)
Gas Hasil Pembakaran merupakan gas yang dihasilkan dari reaksi di dalam
Combustion Chamber
= 764,7247 kg/jam
Tabel 14. komposisi Gas Hasil Pembakaran
Massa Mol
Komponen % Mol
(Kg/jam ) (kmol/jam)
Input Output
Komponen
Kg/jam Kg/jam
Bahan Bakar
C12H23 4392 -
Udara Primer
O2 16059,2188 -
N2 60413,2518 -
Udara Sekunder
O2 4817,7656 4817,7656
N2 18123,9755 18123,9755
Gas Hasil Pembakaran
CO2 - 13641,0353
H2O - 6045,4588
N2 - 60413,2518
O2 primer sisa - 764,7247
Total 103806,2118 103806,2118
Qin Udara
bertekanan
O2
N2
Persamaan Umum:
Cp.dT = = (A+BT+CT2+DT3+ET4)dT
Cp.dT = ∫ ( )
Cp.dT = A(T- Tref)+ (T2- Tref2) + (T3- Tref3)+ (T4 Tref4)+ (T5- Tref5)
Cp.dT = K =
Komponen A B C D
Q in
Massa BM n Cp.dT
Komponen (KJ/jam)
(kg/jam) (kg/kmol) (kmol/jam) (KJ/kmol)
[n x Cp,dT]
C12H26 4392 170
25,8353 21283,1432 549856,2636
Jadi panas masuk bahan bakar (C12H26) adalah 549856,2636 KJ/jam
2. Q in Udara Primer
Merupakan panas yang dibawa oleh udara primer yang masuk ke dalam
Cobustion Chamber.
T2 = 306 oC = 579 K
T ref = 25 oC = 298 K
Cp.dT = (A+BT+CT2+DT3+ET4)dT
Cp.dT = ∫ ( )
+ (T25-Tref5)
3. Q in Udara Sekunder
Merupakan panas yang dibawa oleh udara sekunder yang masuk ke dalam
Cobustion Chamber.
T2 = 306 oC = 579 K
T3 = 540 oC = 813 K
Cp.dT = (A+BT+CT2+DT3+ET4)dT
Cp.dT = ∫ ( )
Cp.dT = A(T3- T2)+ (T32- T22) + (T33- T23)+ (T34 T24)+ (T35-T25)
B. PANAS KELUAR
1. Q out Gas Hasil Pembakaran
Merupakan panas yang dibawa dan berasal dari reaksi pembakaran.
T3 = 540 oC = 813 K
T ref = 25 oC = 298 K
Q = n.Cp.dT = n ∫
Cp.dT = (A+BT+CT2+DT3+ET4)dT
Cp.dT = ∫ ( )
+ (T35-Tref5)
Komponen A B C D E
TOTAL 47797293,2118
C. PANAS REAKSI
Panas reaksi dihitung menggunakan rumus berikut :
Qreaksi = ΔHreaktan + ΔH298 + ΔHproduk
(Sumber : Smith J.M, Van Ness H.C. 1975. “Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamics”)
Dimana ΔH298 = ( n Produk Hf298 produk) - ( n reaktan Hf298 reaktan)
Dimana ΔHf298 = Entalpi pembentukan standar
Tabel 23. Data Entalpi Pembentukan Standar pada Suhu 298 K
O2 0
CO2 -22479
H2O -13814.0
Q = n.Cp.dT = n ∫
Cp = A+BT+CT2+DT3+ET4
Cp.dT = (A+BT+CT2+DT3+ET4)dT
Cp.dT = ∫ ( )
+ (Tref5-T3s 5)
T ref = 25 oC = 298 K
Q = n.Cp.dT = n ∫
Cp = A+BT+CT2+DT3+ET4
Cp.dT = (A+BT+CT2+DT3+ET4)dT
Cp.dT = ∫ ( )
+ (T3s 5-Tref5)
N2 1.01 x 10-
29.342 -3.54x10-3 5 -4.31 x10-2 2.59 x10-12
d. Menghitung ΔHreaksi
ΔHreaksi = ΔHreaktan + ΔH298 + ΔHproduk
= (-60199065,4884+ (-10857488.9118) + 56668796,4268)
= -14387757,9735 KJ/jam
D. PANAS PENDINGINAN
Merupakan panas yang berfungsi untuk mendinginkan gas hasil pembakaran.
T3 = 540 oC = 813 K
T3s = 629 oC = 902 K
Menghitung Cp tiap komponen Gas Hasil Pembakaran
Q = n.Cp.dT = n ∫
Cp = A+BT+CT2+DT3+ET4 (Yaws :Table 2-1)
Cp.dT = (A+BT+CT2+DT3+ET4)dT
Cp.dT = ∫ ( )
Cp.dT = A(T3- T3s)+ (T32- T3s 2) + (T33- T3s 3)+ (T34 T3s 4)
+ (T35-T3s 5)
Komponen A B C D E
TOTAL -8871503,2150
Jadi total Panas komponen gas hasil pendinginan keluar adalah -8871503,2150
KJ/jam.
Menghitung Q Loss
Q loss = ( Q input - Q output )
= (51703733,3238-47797293,2118) KJ/jam
= 3906440,1120 KJ/jam
% Efisiensi =
= 92,44%
Efisiensi thermal =
= 25,57 %
FOTO BERSAMA PEMBIMBING LAPANGAN
T = 33 Back COOLING WATER
Pressure RETURN NITROGEN
Weit STRIPPED WATER TO
WWT
STRIPPED WATER TO
Outfall
DESALTER TO UTILITY FLARE
ECU T= 30 COOLING WATER
PLANT SUPPLY
Plate Frame
SWI Pump COAGULANT Heat Exchanger
CANAL COAGULANT T = 37
AID
SMBS
H2SO4 98% SOUR WATER FROM WATER STRIPPER
MMF AROMATIC PLANT
Clarified ACCUMULATOR
NITROGEN
Clarifier pH 8 pH 6-7
ABF
Bag
Bare SWI Pump Filter
Traveling
screen SWS DEGASSING
DRUM
Decarbonator
Mixed Bed
Polisher
COOLING WATER TANK
MAIN FLARE
HEADER
Boiler Make - Polished FROM
Up Water Tank UTILITY
KO DRUM
From
Polish PILOT GAS
Water
Deaerator
MAIN FLARE KO DRUM
Stack LP
STEAM
LP MP STEAM
Ekonomizer Steam MP
Steam SERVICE
WATER
Evaporator
HP
Steam
CW RETURN
Superheater
Fuel
UTILITY MAIN
FLARE OWS
MAIN FLARE COOLER SLOPE
CW SUPPLY
MP LP
Steam
HP Steam Main
SLOP
Steam Stack PCWS PAC TO SPM
Polimer SLOP OIL
OWS NaOH
anionik TANK
By Pass SOUR WATER
stack Air dari lab kaustik PILOT
ACCUMULATOR
GAS
Air Filter Duck PAREX VENT
T : 81 Burner
Fuel SULFOLANE
Air
VENT
Water
T : 629 T : 540 Superheater Evaporator Ekonomizer
Combustio P : 689,73 kPa T : 370 Fuel
P : 689,73 n Chamber P : 101,33 PPI PPI Coagulant pH SWS DEGASSING DRUM SLOP TO
kPa kPa IGF DAF Equalization Aerasin
T : 306 separator rowndown Tank Sludge Adjusment MAINFLARE KO
Basin Basin
DRUM
SLOP TO
Generator INCENERATOR UTILITY FLARE
water Outfall
Compressor turbin
Sludge Sludge
digester
UDARA Clarifier tank
T : 90 T : 90 AFTER
P : 18,5 Kg/ P : 18,5 Kg/ PA FILTER
cm2 cm2 RECEIVER
PRE FILTER
T : 40 IA DRYER
P : 8,5 Kg/ IA N2 BACKUP
cm2 RECEIVER
T = 5 – 15 TSA
Debutanizer off T : 64
gas from unit P : 18,5 Kg/ CHILLER
201 precut MP cm2
M
column KO Buffer
Drum Fuel Gas Drum
Booster
Compressor FG FILTER
Unit 203
Tatoray off gas DISPOSAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA
Unit 209
VAPORIZER FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
Auxliari Boiler,
Isomar
HRSG, Aromatic, COLD BOX JURUSAN TEKNIK KIMIA
platforming, Berth PROGAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
3
T= -175
LP
COLD BOX
Nama : GALEH RASIYANTI
LIN STORAGE COLOUM
MAIN HE T= -164 Nim : 021160007
Unit 201 and
Unit 211 CTG FO TANK E-81
CTG FO
PUMPS
FO FILTER
GAN
UTILITY PLANT
HP
COLOUM
STEAM
VAPORIZER
AMBIEN
VAPORIZER
EXPANDER
T = - 18,6
DISPOSAL P = 4,5 Kg/cm2
VAPORIZER