Anda di halaman 1dari 75

HALAMAN JUDUL

TUGAS AKHIR – VI 190836

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM


PENGENDALIAN TEMPERATURE PADA PRESSURE
TANK

GHOTSAHNANDO SUPARNO
NRP. 10511810000037

Dosen Pembimbing:
Dr. Ir, Totok Soehartanto, DEA
NIP. 19650309 199002 1 001

DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2022
Halaman ini sengaja dikosongkan
iii

iii
HALAMAN JUDUL

TUGAS AKHIR – VI 190836

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM


PENGENDALIAN TEMPERATURE PADA PRESSURE
TANK

GHOTSAHNANDO SUPARNO
NRP. 10511810000037

Dosen Pembimbing:
Dr. Ir, Totok Soehartanto, DEA
NIP. 19650309 199002 1 001

DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2022
HALAMAN JUDUL
FINAL PROJECT – VI 190836

TEMPERATURE CONTROL SYSTEM SIMULATOR ON PRESSURE TANK

GHOTSAHNANDO SUPARNO
NRP. 10511810000037

Supervisor:
Dr. Ir, Totok Soehartanto, DEA
NIP. 19650309 199002 1 001

DEPARTEMENT OF INSTRUMENTATION ENGINEERING


FACULTY OF VOCATION
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2022
FINAL PROJECT – VI 190836

TEMPERATURE CONTROL SYSTEM SIMULATOR ON PRESSURE TANK

GHOTSAHNANDO SUPARNO
NRP. 10511810000037

Supervisor:
Dr. Ir, Totok Soehartanto, DEA
NIP. 19650309 199002 1 001

DEPARTEMENT OF INSTRUMENTATION ENGINEERING


FACULTY OF VOCATION
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2022
Halaman ini sengaja dikosongkan

viii
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM


PENGENDALIAN TEMPERATURE PADA PRESSURE
TANK

TUGAS AKHIR
Di ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Terapan
pada
Progam Studi S.Tr Departemen Teknik Instrumentasi
Fakultas Vokasi (FV)
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh:

GHOTSAHNANDO SUPARNO
NRP. 10511810000037

Disetujui oleh Tim Penguji Tugas Akhir:

Pembimbing 1 …..……… (Dr. Ir, Totok Soehartanto, DEA)

1. Ketua Penguji ………….. (Dwi Oktavianto Wahyu N, S.T.,M.T)

2. Anggota Penguji ………….. (Sefi Novendra Patrialova, S.T., M.T.)

SURABAYA
April, 2022

ix
x

APPROVAL SHEET

TEMPERATURE CONTROL SYSTEM SIMULATOR ON


PRESSURE TANK

FINAL PROJECT
Submitted to fulfill one of the requirements
for obtaining a Diploma Degree
at Instrumentation Engineering Study Program
of Instrumentation Engineering Department
of Faculty Vocation
of Institut Teknologi Sepuluh Nopember

By:
GHOTSAHNANDO SUPARNO
NRP. 10511810000037

Approved by Final Project Examiner Team:

1. Dr. Ir, Totok Soehartanto, DEA Advisor

2. Dwi Oktavianto Wahyu N, S.T.,M.T Co-Advisor

3. Sefi Novendra Patrialova, S.T., M.T. Examiner

SURABAYA
April, 2022

x
xi

Halaman ini sengaja dikosongkan

xi
xii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini.

Nama : Ghotsahnando Suparnobawah ini


Nama Dosen Pembimbing : Dr. Ir, Totok Soehartanto, DEA
NRP : 10511810000037 an di

dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir dengan judul “RANCANG


BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATURE”
adalah hasil karya sendiri, bersifat orisinal, dan ditulis dengan mengikuti kaidah
penulisan ilmiah.
Bila mana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Surabaya, 10 April 2022


Mengetahui
Dosen Pembimbing Mahasiswa

Dr. Ir, Totok Soehartanto, DEA Ghotsahnando Suparno


NIP. 19650309 199002 1 001 NRP. 10511810000037

xii
xiii

Halaman ini sengaja dikosongkan

xiii
xiv

STATEMENT OF ORIGINALITY

The undersigned below:

Name of student / NRP : Ghotsahnando Suparno


Department : Instrumentation Engineering
Advisor / NIP : 10511810000037

hereby declare that the Final Project with the title of “TEMPERATURE
CONTROL SYSTEM SIMULATOR ON PRESSURE TANK” is the result of my
own work, is original, and is written by following the rules of scientific writing. If
in the future there is a discrepancy with this statement, then I am willing to accept
sanctions in accordance with the provisions that apply at Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.

Surabaya, 10 April 2022


Acknowledged
Advisor Student

Dr. Ir, Totok Soehartanto, DEA Ghotsahnando Suparno


NIP. 19650309 199002 1 001 NRP. 10511810000037

xiv
xv

Halaman ini sengaja dikosongkan

xv
RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM
PENGENDALIAN TEMPERATURE PADA PRESSURE
TANK

Nama : Ghotsahnando Suparno


NRP : 10511810000037
Departemen : Teknik Instrumentasi FV - ITS
Dosen Pembimbing : Dr. Ir, Totok Soehartanto, DEA

ABSTRAK

Kegiatan praktikum pada laboratorium merupakan kegiatan yang sangat


penting untuk di terima oleh setiap mahasiswa. Khususnya pada Pendidikan
Vokasi rasio 60% praktek 40% teori dan Departemen Teknik Instrumentasi
belum memiliki Simulator BPCS. Pada peneliatian ini akan membahas mengenai
sistem pengendalian temperature pada pressure tank. Pada tugas akhir ini akan
memaparkan sistem monitoring dan kontrol berbasis mode control proportional.
Penggunaan mode control proportional akan mengirimkan data temperature dari
sensor ke mini PC . Data tersebut akan diolah untuk hasilnya dikirimkan ke
aktuator dan sistem pengendalian. Hasil perancangan sistem di implementasikan
pada simulator sistem pengendalian temperature.

Kata Kunci: Praktikum, pengendalian, temperature

xvi
Halaman ini sengaja dikosongkan

xvii
TEMPERATURE CONTROL SYSTEM SIMULATOR
ON PRESSURE TANK

Name : Ghotsahnando Suparno


NRP : 10511810000037
Department : Instrumentation Engineering FV - ITS
Supervisors : Dr. Ir, Totok Soehartanto, DEA

ABSTRACT

Practical activities in the laboratory are very important activities to be


accepted by every student. Especially in Vocational Education the ratio of 60%
practice 40% theory and Instrumentation Engineering Department does not yet
have a BPCS Simulator. In this reseach, we will discuss the temperature control
system in the pressure tank. This final project will describe a monitoring and
control system based on proportional control mode. The use of proportional
control mode will send temperature data from the sensor to the mini PC. Data will
be processed for the results to be sent to the actuator and control system. The
results of the system design are implemented in a temperature control system
simulator.

Keywords: Practical, control, temperature

xviii
Halaman ini sengaja dikosongkan

xix
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, saya panjatkan puji syukur kepada Allah SWT. atas berkat,
hikmat, dan kasih-Nya saya dapat menyelesaikan tugas akhir pada semester ini
dengan judul “Rancang Bangun Simulator Sistem Pengendalian Temperature
Pada Pressure Tank”. Tugas akhir ini disusun untuk menyelesaikan syarat
kelulusan program studi D4 Rekayasa Teknologi Instrumentasi, Departemen
Teknik Instrumentasi FV – ITS.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu saya
selama pengerjaan tugas akhir:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
tugas akhir ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
2. Kedua Orang tua dan Saudara yang membantu proses pengerjaan dan
senantiasa memberikan dukungan dan do’a.
3. Bapak Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA. selaku Kepala Departemen Teknik
Instrumentasi ITS dan Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
4. Teman-teman anak bimbing bapak Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA yang
selalu berjuang bersama, serta seluruh teman-teman Tekins 2018 yang
tidak dapat disebut satu persatu.
5. Seluruh Alumni Teknik Instrumentasi-ITS yang telah membantu dalam
memberikan masukan pada pelaksanaan tugas akhir ini.
Saya berharap laporan ini dapat memberikan informasi dan manfaat
kepada pembaca. Namun, kami menyadari penyusunan laporan tugas akhir ini
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami menerima kritik dan saran dari
pembaca untuk memperbaiki penyusunan laporan berikutnya. Akhir kata, kami
memohon maaf atas kesalahan yang terdapat dalam penyusunan laporan ini.
Surabaya, 19 April 2021

Penulis

xx
Halaman ini sengaja dikosongkan

xxi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN JUDUL iii
HALAMAN JUDUL iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI xii
ABSTRAK xvi
ABSTRACT xviii
KATA PENGANTAR xx
DAFTAR ISI xxii
DAFTAR GAMBAR xxiv
DAFTAR TABEL xxv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Tugas Akhir 2
1.4 Batasan Masalah 2
BAB II DASAR TEORI 5
2.1 Panci Presto 5
2.2 Sistem Pengendalian Temperature 6
2.3 Sensor Temperature 7
2.4 Motor Stepper Valve 8
2.5 Control Mode Proportional 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 12
3.1 Prosedur Tugas Akhir 12
3.2 Perancangan Sistem Kontrol Temperature 13
3.3 Perancangan Sistem Motor Stepper 17
3.4 Perancangan Sensor RTD PT 100 19
3.5 Perancangan Display 21

xxii
3.6 Pembuatan Hardware Sistem Pengendalian Temperature 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 25
4.1 Pengujian Kinerja Komponen 25
4.2 Pengujian Sensor RTD PT 100 25
4.3 Pengujian kinerja Motor Stepper Valve 31
4.4 Pengujian Plant Pressure Tank 32
4.5 Pengujian Display 34
4.6 Pengujian Mode Control Proportional 36
4.7 Pengujian Simulator Sistem Pengendalian Temperature 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 38
5.1 Kesimpulan 38
5.2 Saran 38
DAFTAR PUSTAKA 40
LAMPIRAN 42
BIODATA PENULIS 44

xxiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Panci Presto.......................................................................................5


Gambar 2. 2 Diagram Blok Sistem Pengendalian Temperature............................6
Gambar 2. 3 P&ID Sistem Kontrol Temperature...................................................7
Gambar 2. 4 Sensor Temperature RTD PT 100 (tokopedia.com)..........................8
Gambar 2. 5 Motor Stepper Valve (King)..............................................................8
Gambar 2. 6 Proportional band dari kontroller proportional tergantung penguatan
( RAUF, 2018).......................................................................................................10
Gambar 2. 7 Gambar respon sistem sebelum di beri nilai Kp ( RAUF, 2018).. . .10
Gambar 2. 8 Gambar repon sistem setelah di beri nilai K ( RAUF, 2018).........................11

Gambar 3. 1 Design 3D Sistem Pengendalian Temperature................................13


Gambar 3. 2 Diagram Blok Sistem Pengendalian Temperature..........................13
Gambar 3. 4 Panci presto......................................................................................14
Gambar 3. 5 Design 3D Panci Presto...................................................................15
Gambar 3. 6 Wiring Diagram Mini PC Lattepanda ( (Danu , 2021)....................16
Gambar 3. 7 Peletakan Motor Stepper.................................................................17
Gambar 3. 8Wiring Diagram Motor Stepper (Adjie, 2019).................................18
Gambar 3. 9Diagram Blok Sistem Pengukuran...................................................19
Gambar 3. 10 Peletakan sensor temperature RTD PT 100..................................19
Gambar 3. 11 Peletakan sensor temperature secara real.....................................20
Gambar 3. 12 Wiring diagram sensor temperature RTD PT 100.........................20
Gambar 3.13 Diagram Alir Display Tugas Akhir Sistem Kontrol Temperature. 21
Gambar 3. 14 Use Case Diagram.........................................................................22
Gambar 3. 15 Design sistem monitoring pengendalian temperature..................22
Gambar 3. 16 Hardware Sistem Pengendalian Temperature...............................23
Gambar 3. 17 Hardware Plant Panci Presto.....................................................................23

Gambar 4. 1Pengujian Sensor RTD PT 100.........................................................26


Gambar 4. 2 Grafik Kenaikan temperature..........................................................27

xxiv
Gambar 4. 3 Grafik Penururan Temperature........................................................28
Gambar 4. 4 Grafik Validasi................................................................................28
Gambar 4. 5 Grafik Hasil Validasi Sensor RTD PT 100.....................................29
Gambar 4. 6 Grafik Hasil Validasi Sensor RTD PT 100.....................................30
Gambar 4. 7 Pengujian motor stepper valve........................................................31
Gambar 4. 8 Pressure Tank..................................................................................32
Gambar 4. 9 Pengisian air....................................................................................33
Gambar 4. 10 Menutup panci preto......................................................................33
Gambar 4. 11 GUI Simulator Sistem Pengendalian temperature Berbasis PC...34
Gambar 4. 12 Running program...........................................................................34
Gambar 4. 13 Tampilan GUI................................................................................35
Gambar 4. 14 GUI merekam sistem pengendalian temperature..........................35
Gambar 4. 15 Penyimpanan data..........................................................................36

xxv
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 State of the Art................................................................................10

Tabel 3. 1 Spesifikasi Panci Presto...........................................................16


Tabel 3. 2 Spesifikasi Mini PC Lattepanda..............................................16
Tabel 3. 3 Spesifikasi Motor Stepper........................................................18
Tabel 3. 4 Parameter Opening Valve.........................................................18
Tabel 3. 5 Spesifikasi Sensor Temperature :.............................................21

Tabel 4. 1 Pengujian kenaikan temperature RTD PT 100........................26


Tabel 4. 2 Pengujian penurunan temperature RTD PT 100......................27
Tabel 4. 3 kenaikan temperature setelah di validasi ulang.......................29
Tabel 4. 4 penurunan temperature setelah di validasi ulang.....................30
Tabel 4. 5 Parameter pengujian.................................................................31

xxvi
Halaman ini sengaja dikosongkan

xxvii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kegiatan praktikum pada laboratorium merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk di terima oleh setiap mahasiswa, karena dengan praktikum
mahasiswa langsung mendapat pengalaman memegang alat dan mempelajari
sistem. Khususnya pada Pendidikan Vokasi yang memiliki rasio 60 % praktek dan
40% teori (Saifan, 2021). Akan tetapi banyak kendala dalam pengembangan alat
pratikum di karenakan biaya ataupun hal lain (Habibi, 2020). Saat ini Departemen
Teknik Instrumentasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memiliki 3
laboratorium salah satunya adalah Laboratorium Instrumentasi Pengendalian yang
belum memilik sebuah simulator yang dapat menjelaskan mengenai Basic Proces
Control System (BPCS) pada plan pressure tank yang difungsikan sebagai boiler
air (Soehartanto, 2021). Dari hal tersebut maka di rasa perlu untuk membuat
sebuah simulator sistem pengendalian temperature pada pressure tank agar
mahasiswa mengerti bagainama sistem BPCS berkerja.
Tahun 2018 telah dikembangkan sebuah alat sistem pengendalian
temperature pada tangki pemanas ( RAUF, 2018). Alat tersebut menjelaskan
mengenai pemanasan air menggunakan heater dan kemudian RTD PT 100
mendeteksi besaran suhu air yang sedang di panaskan dan di monitoring dengan
LCD 16x2 . Dengan hasil tersebut penulis berusaha membangkan alat simulator
BPCS tugas akhir ini menggunakan mode control proportional dan mini PC
sebagai controller, GUI sebagai sistem monitoring pengendalian , output dari alat
ini mengendalikan temperature sehingga menghasilkan sebuah saturate steam
yang biasa digunakan pada setrika laundry. Sistem kerja alat ini yaitu mengontrol
temperature air di dalam pressure tank dengan mengatur flow gas LPG ke kompor
menggunakan stepper motor valve, sehingga temperature yang ada didalam
pressure tank tetap stabil sesuai dengan set point. Alat ini juga di lengkapi dengan
Graphical User Interface (GUI) melalui layar monitor dan Mini PC sebagai alat
control temperature pada sistem pengendalian temperature pressure tank, jika

1
2

temperature berkurang maka pada pressure tank dapat ter-monitoring dan


otomatis kontrol valve membuka gas.
Sistem pengendalian temperature pada pressure tank, diharapkan
dapat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana sistem BPCS bekerja. Kemudian
target luaran dari tugas akhir ini adalah Prototipe (purwarupa) Rancang Bangun
Simulator Sistem Pengendalian Temperature Pada Pressure Tank, yang telah
diidentifikasi untuk dapat di gunakan sebagai alat praktikum pada mata kuliah
Dasar Sistem Instrumentasi, Teknik Otomasi pada Laboratorium Instrumentasi
Pengendalian Departemen Teknik Instrumentasi (Raditya, 2020). Selain dari
pada itu alat ini juga dapat di gunakan sebagai penelitian lebih lanjut mengenai
sensor, aktuator, dan controller ketika bekerja dalam plan sistem pengendalian
temperature.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah:
a. Bagaimana merancang simulator system pengendalian temperature pada
pressure tank untuk memproduksi saturated steam?
b. Bagaimana membangun simulator system pengendalian Temperature pada
pressure tank untuk memproduksi saturated steam?
c. Bagaimana mengetahui kinerja simulator sistem pengendalian temperature
pada pressure tank untuk memproduksi saturated steam?

I.3 Tujuan Tugas Akhir


Tujuan dilakukannya tugas akhir ini adalah:
a. Melakukan rancang bangun simulator sistem pengendalian temperature pada
pressure tank untuk memproduksi saturated steam.
b. Melakukan analisa kinerja simulator sistem pengendalian temperature pada
pressure tank untuk memproduksi saturated steam.

I.4 Batasan Masalah


Batasan masalah pada penelitian ini adalah:
3

a. Panci Presto digunakan sebagai pressure tank dengan kapasitas 7 liter


dipergunakan sebagai plan yang akan dikendalikan temperature nya.
b. Kompor gas LPG sebagai sumber kalor ke pressure tank melalui pengaturan
flow rate LPG (Liquefied Petroleum Gas).
c. Feedback closed loop control system dipergunakan dalam simulator ini.
d. Proces variable nya adalah temperature dan variable yang dimanipulasi
adalah laju aliran LPG (Liquefied Petroleum Gas).
e. Control Mode Proportional dipergunakan pada TIC (Temperatur indicator
controller).
f. Lattepanda sebagai pemroses data sensor.
g. RTD PT 100 digunakan sebagai sensor temperature
h. Motor Stepper Nema 23 digunakan sebagai aktuator.
i. BPCS dan SIS Sistem yang digunakan pada plan ini.
4

j.

Halaman ini sengaja dikosongkan


5
BAB II
DASAR TEORI

II.1 Panci Presto


Panci Presto memiliki prinsip kerja dimana air yang dipanaskan akan
menimbulkan uap kemudian dari uap tersebut jika tidak bisa keluar akan
menumpuk di dalam Panci Presto. Teori dasar cara kerja Panci Presto ini
menggunakan hukum Gay-Lussac dengan persaaman gas ideal dimana (Admin,
2020) :
PV = n.R.T………………………………………………….…...………………(1)
Keterangan :
P = Tekanan
V = Volume
C = Konstanta kesebandingan gas
T = Suhu

Gambar 2. 1 Panci Presto


Pada tugas akhir Panci Presto sebagai plan yang digunakan sebagai boiler
penghasil uap, kapasitas Panci Presto 7 liter air. Panci Presto pada tugas akhir
akan dipanaskan oleh kompor untuk menghasil uap dan temperature. Pertukaran
panas melaui medium yang berlainan kemudian bersinggungan sehingga
menyebabkan pertukaran momentum dan energi didalam Panci Presto.
Untuk perpindahan panas dari api kompor gas ke panci presto per detik akan di
jelaskan pada pada dibawah ini :

6
7

Q:kxAx …………………………………………………………………

(2)
Kemudian untuk menjelaskan perpindahan panas dari pnaci presto ke air yang
mendidih menggunakan rumus konveksi

Q/t = h x A x ……………………………………………………………….

(3)
Kemudian untuk mengetahui Q lepas = Q terima di hitung dengan

Q:mxcx ……………………………………………………………………(4)

II.2 Sistem Pengendalian Temperature


Sistem kontrol adalah proses pengaturan/ pengendalian terhadap satu atau
beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga dalam suatu rangkuman harga
(range) tertentu. Sistem pengendalian pada tugas akhir ini menggunakan diagram
blok feedback closed loop control. Feedback closed loop control merupakan
sistem kontrol menggunakan sistem closed loop yang memliki feedback diantara
input dan outputnya, dalam closed loop kontrol terdapat sensor atau tranduser
yang kemudian memberikan umpan balik ke pada controller untuk mengatur
bukaan dari actuator. Berikut adalah diagram blok sistem pengendalian
temperature.
ERROR SIGNAL
MV PV
INPUT SIGNAL OUTPUT
x
CONTROL

KONTROLLER AKTUATOR PLAN

SENSOR
TEMPERATURE

Gambar 2. 2 Diagram Blok Sistem Pengendalian Temperature.


8

Pada diagram blok sistem pengendalian temperature diatas menjelaskan


mengenai bagaimana sistem pengendalian temperature. Terdapat controller,
Aktuator, dan sensor yang di gunakan untuk mengendalikan plan.
Kemudian untuk menjelaskan lagi mengenai bagaimana proses ini bekerja
ditambahkan gambar P&ID yang digunakan untuk menjelaskana bagaimana
proses kontrol temperature tersebut bekerja, serta mendetailkan apa saja alat yang
digunakan untuk mendukung jalannya prosen kontrol temperature.
4 3 2 1
Pressure Tank Actuaor
Maksimum capasity Type Seloid valve
7L Type Stepper Motor PT
Valve nema 23 102
Temperature Transmitter
101 PSV-102 PG
D Resistance Temperature 102 HV-102 D
Detector PT 100
Temperature Controller 101
Type latte Panda
Gas cylinder
Maksimum capasity
TIC PT PAH
3 kg TT TG
102 102 102 102
102
Temperature Pressure Tank
BPCS (Basic Proses Control
C System) 105 C Pressure Tank C
FCV-01 SDV-01 B-01
V-01 s
Output
Saturated
Gas Regulator Motor Stepper Solenoid Valve Burner Steam
Valve TK-01

B Gas B
Cylinder

GC-02

PROYEKSI SISTEM KONTROL TEMPERATURE DAN SAFETY SYSTEM PADA PLAN PANCI
RESTO

A P&ID KONTROL TEMPERATURE DAN SIS A

SIZE FSCM NO DWG NO REV

1
SCALE 1:1 SHEET 1 OF 1

4 3 2 1

Gambar 2. 3 P&ID Sistem Kontrol Temperature


Pada gambar 2.4 untuk alur kerjanya adalah terdapat listrik PLN yang
digunakan untuk menghidupkan kompor listrik, besar kecil panas kompor listrik
diatur oleh dimmer yang ditambah stepper motor agar plan dapat berjalan
kontinu , kemudian kompor digunakan untuk memanaskan tangki pertekanan,
kemudian temperature transmitter mendeteksi kenaikan suhu pada air yang telah
dipanaskan, sinyal pengukuran dikirim ke temperature controller, jika suhu
mencapai set point maka TIC memerintahkan FCV untuk menutup valve.

II.3 Sensor Temperature


9

pada tugas akhir ini menggunakan sensor suhu RTD (Resistence


Temperature Detector). Kelebihan dari RTD ini memiliki respon yang cepat
terhadap perubahan suhu, memiliki akurasi pengukuran sangat akurat di banding
thermocouple yaitu 0.1 C, dan memiliki stabilitas yang tinggi untuk jangka
panjang sehingga sangat cocok digunakan pada tugas akhir yang outputnya di
gunakan sebagai alat praktikum berikut merupakan contoh gambar RTD PT 100
(Suprianto, 2015). Untuk merubah tegangan ke dalam pembacaan temperature
maka di perlukan sebuah perhitungan sebagai berikut:
Tegangan = ADCvalue * skala tegangan / skala ADC.
Arus = tegangan/ hambatan.
Arus = Arus - batas bawah (4mA).
Suhu= Arus × skala Suhu / skala arus.
Pada gambar di bawah ini merupakan merupakan RTD yang akan digunakan

Gambar 2. 4 Sensor Temperature RTD PT 100

II.4 Motor Stepper Valve


Motor stepper merupakan motor yang sering digunkanan sebagai actuator
atau penggerak pada sebuah plan. Pada tugas akhir ini motor stepper digunakan
untuk menggerakan sebuah valve yang dialiri oleh gas LPG, Motor stepper ini
akan bergerak membuka dan menutup valve sesuai dengan yang di perintahkan
oleh controller berdasarkan pembacaan sensor temperature yang berada di
Pressure Tank. Jenis yang digunakan adalah nema 23 dengan type hybrid.
10

Gambar 2. 5 Motor Stepper Valve (King)


Prinsip kerja dari motor stepper ini adalah motor stepper bekerja
berdasarkan pulsa digital yang di rubah kedalam waktu, kecepatan pulsa digital
atau frekuensi sinyal maka semakin cepat pula RPM pada stepper. Sinyal digital
ini dapat pula digunakan untuk menentukan posisi pada motor stepper. Misalnya
saja, stepper dengan sudut step 1.8° maka untuk satu putaran penuh diperlukan
200 step, sehingga untuk setengah putaran stepper memerlukan 100 step dan
untuk satu setengah putaran diperlukan 300 step (Mengenal Motor Stepper :
Pengertian, Cara Kerja dan Jenisnya, 2021).

II.5 Control Mode Proportional


Kontrol P jika G(s) = Kp, dengan k adalah konstanta Proporsional. Kp
berlaku sebagai Gain (penguat) saja tanpa memberikan efek dinamik kepada
kinerja kontroller. Penggunaan kontrol P memiliki berbagai keterbatasn karena
sifat kontrol yang tidak dinamik ini. Walaupun demikian dalam aplikasi-aplikasi
dasar yang sederhana kontrol p ini cukup mampu untuk memperbaiki respon
transien khususnya rise time dan settling time. Pengontrol proporsional memiliki
keluaran yang sebanding/proporsional dengan besarnya sinyal kesalahan (selisih
antara besaran yang di inginkan dengan harga aktual) Ciri-Ciri Pengontrol
proporsional:
1. Jika nilai Kp kecil, pengontrol proporsional hanya mampu melakukan
koreksi kesalahan yang kecil, sehingga akan menghasilkan respon sistem
yang lambat (menambah rise time).
2. Jika nilai Kp dinaikan, respon/tanggapan sistem akan semakin cepat
mencapai keadaan mantapnya (mengurangi rise time). Namun jika nilai
11

Kp diperbesar sehingga mencapai harga yang berlebihan, akan


mengakibatkan sistem bekerja tidak stabil atau respon sistem akan
berosilasi.
3. Nilai Kp dapat diset sedemikian sehingga mengurangi steady state
error, tetapi tidak menghilangkannya.
Pengendali proportional memiliki 2 parameter yaitu : pita proportional
(band proportional ) dan konstanta proportional. Daerah kerja efektif kontroller di
cerminkan oleh pita proportional , sedangkan konstanta proportional
menunjukkan nilai faktor penguatan terhadap sinyal keslahan, Kp. Hubungan
antara pita proportional (PB) dengan konstanta proportional (KP) di tunjukkan sbb
:
PB = (1 / KP ) X 100……………....…………………………………….…. (1.1)
Gambar berikut ini merupakan grafik hubungan antara PB, keluaran
kontroller dan kesalahan yang merupakan masukan kontroller. Ketika konstanta
proportional semakin tinggi , pita proportional menunjukkan penurunan yang
semakin kecil, sehingga lingkup kerja yang di kuatkan akan semakin sempit
( RAUF, 2018) Studi Tugas Akhir Sebelumnya (State of the Art)
Tabel 2. 1 State of the Art
Tahun Peneliti Topik/Tema Metode Hasil
22017 Fanjie Wei RANCANG Fuzzy Logic - Dengan Siemens
BANGUN PID PLC200 sebagai
SISTEM pengontrol, sistem
KONTROL kontrol cukup
SUHU mengesankan dengan
BERBASIS presisi tinggi,
PLC
22018 Ariyan RANCANG Mode Ketika suhu mencapai
Nurul Rauf BANGUN Control set point arus yang
SISTEM mengalir pada sensor
Proportional
PENGEND akan mati
ALIAN
TEMPERAT
URE PADA
TANGKI
PEMANAS
12

22018 Naqiya RANCANG kontrol Hasil sistem


Rahmatul BANGUN logika fuzzypengendalian
SISTEM temperatur ini
Laili
PENGEND controller mampu
ALIAN mengendalikan
TEMPERAT temperatur dengan
UR BOILER setpoint 115C di
PADA MINI dapatkan nilai indeks
PLANT performansi Rise time
STEAM selama 600 detik,
ENGINE Maximum overshoot
6,09% saat suhu 122C,
Error Steady State
adalah 1,7% dan
Settling time adalah
740 detik atau 12,3
menit
22019 Tandini RANCANG Mikrokontrol Di simpulkan bahwa
Ulfa, BANGUN ler Arduino alat dapat mengukur
SISTEM temperatur zat cair
Wildian
MONITORI secara non-contact
NG DAN dengan akurasi sebesar
KONTROL 99,24% atau error
TEMPERAT (ketidaktepatan) sebesar
UR 0,76% di banding
PEMANAS termometer air-raksa.
AN ZAT Nilai tersebut di peroleh
CAIR dengan kondisi sensor
MENGGUN MLX90614 di
AKAN tempatkan dalam
SENSOR tabung PVC pada jarak
INFRAMER 4 mm dari ujung tabung
AH
MLX90614
22020 Healthy APLIKASI metode hasil pengujian kontrol
Angelia PID Ziegler – suhu dengan akurasi
CONTROLL 99,5% , error steady
Putri, Edi Nichols
ER PADA state = 0,5% dan
Sulistio PENGATUR settling time = 2640s,
Budi, AN SUHU sehingga waktu untuk
BOILER mencapai kondisi stabil
13

Denda DENGAN dari suhu 30 – 100


Dewatama MENGGUN derajat dibutuhkan
AKAN PLC waktu 44 menit.
DAN HMI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Prosedur Tugas Akhir


Langkah-langkah dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
STUDI PUSTAKA
(tentang Penelitian 1
Sebelumnya) 2

PEMBUATAN
PERANCANGAN SISTEM ANALISA KINERJA
HARDWARE SISTEM
KONTROL SISTEM PENGENDALIAN
KONTROL
TEMPERATURE TEMPERATURE
TEMPERATURE

PEMBUATAN
PERANCANGAN SISTEM SOFTWARE SISTEM PENYUSUNAN
MOTOR STEPPER KONTROL LAPORAN
TEMPERATURE
TIDAK

PERANCANGAN UJI KINERJA SETIAP


SENSOR TEMPERATURE KOMPONEN

APAKAH SESUAI
?

UJI KINERJA SYSTEM


PENGENDALIAN
TEMPERATUR

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian

Diagaram Alir diatas merupakan langkah-langkah penelitian dalam


pembuatan Simulator Kontrol Temperature yang diawali dari studi pustaka hingga
analisis kinerja dari setiap komponen yang ada pada plan agar terintegrasi antara
hardware dan software sehingga tercipta sebuah pengontrolan temperature yang
baik.

14
15

III.2 Perancangan Sistem Kontrol Temperature


Perancangan sistem kontrol temperature adalah sebagai berikut :

Gambar 3. 1 Design 3D Sistem Pengendalian Temperature


Konsep design perancangan sistem kontrol temperature secara
keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1 Pada gambar tersebut
menggambarkan bagaimana design hardware dari sistem kontrol temperature
yang dimulai input berasal tabung gas LPG 3 kg kemudian output-nya berupa
saturate steam yang dapat di kontrol melalui layar monitor sebagai user
interface.

Gambar 3. 2 Diagram Blok Sistem Pengendalian Temperature


Pada diagram blok sistem pengendalian temperature terdiri dari input
berupa gas LPG yang berasal dari tabung gas LPG 3 kg, kemudian gas tersebut
disalurkan ke kompor yang telah di beri aktuator stepper motor valve untuk
mengontrol aliran gas. Besar kecil api kompor berdasarkan bukaan dari stepper
motor valve, kemudian api tersebut digunakan untuk memanaskan air yang ada
di dalam Pressure Tank.
16

4 3 2 1
Pressure Tank Actuaor
Maksimum capasity Type Seloid valve
7L Type Stepper Motor PT
Valve nema 23 102
Temperature Transmitter
101 PSV-102 PG
D Resistance Temperature 102 HV-102 D
Detector PT 100
Temperature Controller 101
Type latte Panda
Gas cylinder
Maksimum capasity
TIC PT PAH
3 kg TT TG
102 102 102 102
102
Temperature Pressure Tank
BPCS (Basic Proses Control
C System) 105 C Pressure Tank C
FCV-01 SDV-01 B-01
V-01 s
Output
Saturated
Gas Regulator Motor Stepper Solenoid Valve Burner Steam
Valve TK-01

B Gas B
Cylinder

GC-02

PROYEKSI SISTEM KONTROL TEMPERATURE DAN SAFETY SYSTEM PADA PLAN PANCI
RESTO

A P&ID KONTROL TEMPERATURE DAN SIS A

SIZE FSCM NO DWG NO REV

1
SCALE 1:1 SHEET 1 OF 1

4 3 2 1

Gambar 3. 3P&ID Sistem Pengendalian Temperature

III.2.1 Pressure Tank

Gambar 3. 4 Panci presto


17

Gamb
ar 3. 5 Design 3D Panci Presto
Panci presto di modifikasi sebagai Pressure Tank yang dikendalikan
temperature-nya oleh sensor suhu untuk menstabilkan tekanan berasal dari dari
pemanasan. Pada tugas akhir ini set point temperature yang di berikan sebesar
105 C. Untuk perpindahan panas dari api kompor gas ke panci presto per detik
akan di jelaskan pada pada dibawah ini :

Q:kxAx …………………………………………………………………(1)

Kemudian untuk menjelaskan perpindahan panas dari pnaci presto ke air yang
mendidih menggunakan rumus konveksi
Q/t = hA ΔT ………………………………………………………………….(2)
Kemudian untuk mengetahui Q lepas = Q terima di hitung dengan
Di ketahui :

: (105 – 29) = 76 C

C : 900 J/Kg C (Aluminium)


m : 4 Kg
Di tanya : Q….?
Di jawab :

Q:mxcx ……………………………………………………………………(3)
18

Q : 4 x 900 x 76 ………………………………………………………………...(4)
Q : 273.600 j atau 273,6 Kj……………………………………………………..(5)

Tabel 3. 1 Spesifikasi Panci Presto


NAMA BARANG SPESIFIKASI
Kapasitas Maximum : 7
Liter
PANCI PRESTO MAXIM Dimensi : D = 24 CM
T : 18 cm
Ketebalan : 3 mm
Set point Temperature 105 C

III.2.2 Mini PC Lattepanda

Gambar 3. 6 Wiring Diagram Mini PC Lattepanda ( (Danu , 2021)


Lattepanda pada tugas akhir di gunakan sebagai pemroses data signal
pengukuran dan mengirim sinyal ke aktuator untuk mengdenalikan plant agar
temperature di dalam pressure tank tetap stabil
Tabel 3. 2 Spesifikasi Mini PC Lattepanda
NAMA BARANG SPESIFIKASI
LATTEPANDA 2G/32GB Processor: Intel Cherry Trail Z8350
19

Quad Core, 2M Cache, up to 1.92 GHz


Operation System: Pre-installed full
edition of Windows 10
Ram: 2GB DDR3L
Storage Capability: 32GB

GPU: Intel HD Graphics, 12 EUs


@200-500 Mhz, single-channel
memory
One USB3.0 port and two USB 2.0
ports
WiFi and Bluetooth 4.0
Built-in Arduino Co-processor:
ATmega32u4

III.3 Perancangan Sistem Motor Stepper

Gambar 3. 7 Peletakan Motor Stepper


Pada tugas akhir ini jenis motor stepper yang digunakan adalah nema 23
dengan type hybrid dengan merk sinyo denki. Motor Stepper digunakan sebagai
aktuator dalam mengatur flow gas yang disalurkan ke kompor
20

Gambar 3. 8Wiring Diagram Motor Stepper (Adjie, 2019)


Tabel 3. 3 Spesifikasi Motor Stepper
NAMA BARANG SPESIFIKASI
Input Source : 2 to 36 VDC
Step-angle : 1.8°
Set configuration items : Driver,
MOTOR STEPPER SANYO DENKI Motor, Cable with connector (Supplied
Nema 23 only with connector-type motors)
Motor Length : 40 mm
Source Curent : 1.7 A
Motor weight : 280 g

Pada Tabel di bawah ini menjelakan mengenai opening valve dengan


menggunakan mode control proportional jika valve akan menutup secara
perlahan-lahan jika temperature mendekati set point yaitu 105 C. Stepper motor
valve akan membuka berlahan-lahan lagi jika temperature di dalam panci presto
kurang dari set point.
Tabel 3. 4 Parameter Opening Valve
No Waktu (Menit) Temperature Opening Valve
1 0 25 C 100 %
2 1 30 C 100 %
3 2 35 C 100 %
4 3 42 C 100 %
5 4 55 C 100 %
21

6 5 65 C 100 %
7 6 70 C 100 %
8 7 80 C 100 %
9 8 85 C 100 %
10 10 90 C 100 %
11 11 100 C 50 %
12 12 105 C 20 %

III.4 Perancangan Sensor RTD PT 100


OUTPUT
INPUT SENSOR
PENGONDISIAN
TEMPERATURE SINYAL PROSES DISPLAY
SINYAL
AIR ( RTD PT 100)

Gambar 3. 9Diagram Blok Sistem Pengukuran


Pada diagram blok pengukuran terdiri dari input berupa air, air di dalam
panci presto ini nantinya akan di ukur temperatur nya oleh RTD PT 100 yang
telah yang telah di beri temperature transmiiter agar keluaran dari sensor menjadi
sinyal standart dan dihubungkan ke mini PC . Data output dari sensor temperature
ini akan di kirim menuju mini PC guna diproses sehingga data pengukuran dapat
ditampilkan pada display.

Gambar 3. 10 Peletakan sensor temperature RTD PT 100


22

Gambar 3. 11 Peletakan sensor temperature secara real

Gambar 3. 12 Wiring diagram sensor temperature RTD PT 100


Pada gambar diatas sensor temperature RTD PT 100 di sambungkan ke
temperature transmitter untuk merubah sinyal hasil pemabacaan sensor ke dalam
bentuk tegangan 1-5 Volt setelah itu masuk ke dalam pin A0 dari mini PC
Lattepanda. Untuk penempatan sensor temperature berada di samping Pressure
Tank, hal tersebut dilakukan agar RTD PT 100 dapat mendeteksi temperature air
panas yang ada di dalam Pressure Tank, ketika suhu mencapai set point maka
RTD PT 100 akan mengirim sinyal ke controller dan controller memeritahkan
aktuator untuk menutup suplai gas ke kompor.
Untuk merubah input berupa tegangan menjadi temperature perlu dihitung
dengan rumus program :
mA= 1.67*1000/270= 6.185…………………………………………………..(1)
23

mA= 6.185-4 = 2.185………………………………………………………….(2)


Suhu= 2.185*400/16= 54.6 Derajat…………………………………………...(3)
Tabel 3. 5 Spesifikasi Sensor Temperature :
NAMA BARANG SPESIFIKASI
SENSOR TEMPERATURE Nama : RTD PT 100
Bahan : Stainless Steel
Range Pengukuran : 0 – 400 C
Sinyal Pengukuran : 4 mA – 20 mA
Keakurasian : 0.1 C

III.5 Perancangan Display

START

INISIASI
COM

MENGIRIM Tidak
DATA ?

DESIGN OPERASI
READ PARAMETER
UNTUK BUTTON
TEMPERTURE
START

DESIGN OPERASI DESIGN AKUSISI


SET POINT DATA KE EXCEL

DESIGN BUTTON
END
SAVE/ RESET

Gambar 3.13 Diagram Alir Display Tugas Akhir Sistem Kontrol


Temperature
24

Gambar 3. 14 Use Case Diagram


Berdasarkan Gambar 3.11. di dapatkan UML jenis Use Case Diagram yang
dimana terdapat 1 user atau operator. Operator disini dapat mengakses seluruh use
case yaitu scan port, input set point, nilai pembacaan temperature, nilai
pembacaan (temperature,set point, kondisi temperature panci presto), grafik
respon dinamik dan record dan menyimpan data.

Gambar 3. 15 Design sistem monitoring pengendalian temperature


Pada gambar diatas merupakan tampilan yang akan dibuat dalam tugas
akhir ini pada gambar sebelah kiri merupakan tampilan untuk pengguna yang akan
melakukan monitoring pada plan,
Export data digunakan untuk melakukan penyimpanan data hasil
pengukuran yang telah ter-monitoring. Pada kotak sebelah kanan merupakan
connection panel untuk menyambungkan monitor dangan mini PC. Pada tampilan
bawah merupakan grafik antara waktu dan suhu yang diukur. Pada tampilan
sebelah kiri dari gambar sebelah kiri merupakan animasi realtime dari kondisi
25

Pressure Tank, jika suhu didalam Pressure Tank melebihi set point maka gambar
animasinya berubah menjadi warna merah.

III.6 Pembuatan Hardware Sistem Pengendalian Temperature

III.6.1 Hardware Keseluruhan Sistem Pengendalian Temperature

Gambar 3. 16 Hardware Sistem Pengendalian Temperature


Pada gambar di merupakan implementasi dari perancangan sistem kontrol
temperature dimana terdapat input berugas LPG kemudian akan di kontrol oleh
stepper motor valve nema 23 melalui sinyal kontrol yang berasal mini pc
lattepanda. Selanjutnya untuk lebih detail mengenai plant dari sistem kontrol
temperature dapat di lihat pada gambar 3.16.

III.6.2 Hardware Plant Pengendalian temperature

Gambar 3. 17 Hardware Plant Panci Presto.


26

Pada gambar 3.17 menujukan peletakan sensor, dalam mengontrol plant


panci presto terdapat sensor RTD PT 100, Pressure Transmitter, Pressure Gauge,
Temperature Gauge ,untuk set point dalam pengendalian temperature ini sebesar
105 C.

III.6.3 Hardware Display GUI Sistem Pengendalian Temperature

Gambar 3. 18 Display GUI Sistem Pengendalian Temperature


Pada gambar 3.18 terdapat tempat mengisi set point, nilai KP, dan
sampling time yang dapat di ubah-ubah oleh pengguna, serta dapat merekam hasil
pembacaan sensor sensor temperature yang dapat di manfaatkan untuk di jadikan
sebagia grafik respon dinamik.

III.6.4 Hardware Wiring Sistem Pengendalian Temperature

Gambar 3. 19 Gambar Wiring sistem pengendalian temperature


27
28

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Pengujian Kinerja Komponen


Pengujian kinerja komponen di lakukan untuk validasi kinerja agar sesuai
dengan perancanganya. Pada tugas akhir ini terdapat beberapa komponen dan
sistem yang harus di uji di yaitu sebagai berikut sensor RTD PT 100, aktuator
motor stepper nema 23, Temperature Gauge, dan sistem kontrol Temperature.

IV.2 Pengujian Sensor RTD PT 100


Pengujian sensor RTD PT 100 dilakukan dengan cara membandingkan
antara sensor RTD PT 100 dengan alat ukur acuan agar dapat di bandingkan dan
di ketahui nilai koreksi dari pembacaan sensor RTD PT 100 dengan alat ukur
acuan.
Berikut langkah-langkah untuk melakukan pengujian sensor RTD PT 100
yang di bandingkan dengan alat ikut acuan.
a. RTD PT 100 di cek terlebih dahulu apakah masih dalam kondisi baik
atau tidak nilai resistansi dengan cara menggunakan AVO meter
b. RTD PT 100 di rangkai dengan temperature trasnmitter kemudian tes
RTD PT 100
c. Kemudian jika rangkaian sudah benar dan RTD PT 100 berganti
mengeluarkan sebuah output tegangan
d. Tegangan output dari RTD di tes untuk mengetahui berapa hasil
keluaranya agar tidak samapai merusak kontroller
e. Lanjut ke tahap selanjutnya RTD PT 100 di program untuk dapat
mendeteksi peningkatan atau penurunan temperature
f. Stopwatch di persiapkan untuk menghitung peningkatan atau
penurunan temperature
g. Baca dan catat hasil pengujian setiap waktu tertentu yang dapat dilihat
dari display thermometer digital dan serial monitor arduino uno
seperti pada gambar 4.1.
29

h. Olah data yang di dapat dari hasil pengujian untuk mengetahui tingkat
kelayakan sensor
Pengujian sensor RTD di lakukan dengan membandingkan pembacaan alat
ukur digital dengan pembacaan temperature sensor dari hasil percobaan tersebut
dapat dilihat dari Table 4.1

Gambar 4. 1Pengujian Sensor RTD PT 100


Tabel 4. 1 Pengujian kenaikan temperature RTD PT 100
Kenaikan Temperaure
No Data Sensor Pembanding Nilai koreksi Waktu
1 55,6 26,5 29,1 0
2 60,61 29,5 31,11 1.2
3 70,14 35,1 35,04 1.5
4 84,2 40,1 44,1 2.08
5 94,7 45,1 45 3.4
6 102,81 50 52,81 4.46
7 114,15 56 58,15 5.56
8 121,3 60,1 61,2 7.07
9 134,11 65 69,11 8.09
10 147,27 70,1 77,17 9.34
11 158,61 75 83,61 10.46
12 170,41 80 90,41 11.40
13 182,66 85,1 97,56 13.46
14 194,45 90,1 104,35 15.26
15 207,16 95 112,16 17.36
16 219,41 100 119,41 20.17
  Rata-rata koreksi 72,086  
Gambar 4. 2 Grafik Kenaikan temperature
Tabel 4. 2 Pengujian penurunan temperature RTD PT 100
30

Penurunan Temperature
No Data Sensor Pembanding Nilai koreksi Waktu
1 219,41 100 119,41 0
2 209,88 95 114,88 1.22
3 196,72 90 106,72 3.17
4 185,83 85 100,83 5.59
5 173,58 80 93,58 8.56
6 160,88 75 85,88 12.40
7 150,44 70 80,44 16.54
8 139,1 65 74,1 22.27
9 126,4 60 66,4 29.36
10 115,96 55 60,96 38.44
11 105,07 50 55,07 50.53
12 94,19 45 49,19 1.08.09
13 83,3 40 43,3 1.32.10
14 71,05 35 36,05 2.15.24
15 60,75 29,5 31,25 2.50.43
  Rata-rata koreksi 74,53733333  

Gambar 4. 3 Grafik Penururan Temperature


31

Berdasarkan data pengujian sensor RTD PT 100 dapat dilihat dari tabel 4.1
kenaikan temperature dan gambar 4.2 penurunan temperature yang menujukan
bahwa pengukuran sensor menunjukan nilai koreksi yang sangat besar. Dari nilai
selisih antara alat ukur thermometer digital dan sensor yang cukup besar maka
dilakukan validasi ulang agar mendapa nilai yang sesuai dengan alat ukur
pembanding. Untuk melakukan validasi ulang menggunakan fungsi trendline
microsoft excel sehingga di dapat sebuah persamaan. Persamaan tersebut di
dapatkan melalui grafik dengan dengan sumbu x adalah pembacaan alat ukur dan
sumbu y merupakan hasil pembacaan sensor. Dari hal tersebut dapat di lihat grafik
4.4 berikut ini untuk mencari persamaan dari hasil pengambilan data pengujian
sensor RTD PT 100 pada tabel 4.1.

Gambar 4. 4 Grafik Validasi


Sehingga di dapatkan persamaan menggunakan polynomial dengan ordo 3
sebagai berikut :
y = 5E-07x3 - 0,0006x2 + 0,588x - 4,1751…………............................................ (1)
Dari persamaan diatas dapat di masukkan ke dalam pemrogaman
lattepanda , y sebagai hasil validasi sensor dan x sebagai nilai sensor yang belum
tervalidasi. Sehingga mendapatkan nilai sebagai berikut :
32

Tabel 4. 3 kenaikan temperature RTD PT 100 setelah di validasi ulang


Kenaikan Temperature
No Data Sensor Pembanding Nilai koreksi Waktu
1 26,05 26,1 -0,05 0
2 30 30,1 -0,1 1,5
3 36,29 35,1 1,19 2,6
4 40,21 40,1 0,11 3,4
5 44,78 45,1 0,4 4,35
6 49,95 50 -0,05 5,48
7 54,85 55,1 -0,25 6,6
8 59,06 60,1 -1,04 7,59
9 64,87 65 -0,13 9,21
10 70,16 70,1 0,06 10,5
11 74,95 75 -0,05 12,6
12 80,3 80,1 0,2 13,35
13 85,19 85,1 0,09 15,22
14 90,57 90,1 0,47 17,33
15 95,08 95 0,08 19,44
16 100,31 100 0,31 22,15
17 105,01 105,1 -0,09 24,4
  Rata-rata koreksi 0,075882353  

Gambar 4. 5 Grafik Hasil Validasi Sensor RTD PT 100


Tabel 4. 4 penurunan temperature RTD PT 100 setelah di validasi ulang
Penurunan Temperature
No Data Sensor Pembanding Nilai koreksi Waktu
1 105,01 105,1 -0,09 0
2 100,31 100 0,31 0,55
3 94,9 95 -0,1 1,3
4 91,67 90 1,67 3,15
5 85,38 85,1 0,28 5,04
33

6 80,42 80 0,42 7,32


7 75,34 75 0,34 10,3
8 70,16 70,1 0,06 13,58
9 66,5 65 1,5 18,24
10 60,95 60,1 0,85 23,44
11 55,06 55 0,06 30.00
12 50,17 50 0,17 39.23
13 45 45 0 48.00
14 40,43 40 0,43 1,07,17
15 35,38 35,1 0,28 1.31.30
16 30,28 30 0,28 2,16,11
17 26,05 26,1 -0,05 3,00,46
  Rata-rata koreksi 0,385294118  

Gambar 4. 6 Grafik Hasil Validasi Sensor RTD PT 100


Berdasarkan hasil pengujian sensor suhu RTD PT 100 yang dapat dilihat
pada tabel 4.2 dan 4.3 serta gambar grafik pada gambar 4.4 dan 4.6 dapat dilihat
bahwa pembacaan suhu oleh sensor dengan perbandingan thermometer digital
memiliki selisih rata-rata koreksi yang cukup kecil yakni 0,07 C pada kenaikan
temperature dan 0.38 pada penurunan temperature pengujian nilai variasi validasi
ulang. Berikut karakteristik sensor pengujian sensor RTD PT 100.
Range : 0-200 C
Span : 200 C
Resolusi : 0.01 C

IV.3 Pengujian kinerja Motor Stepper Valve


34

Gambar 4. 7 Pengujian motor stepper valve


Pada gambar 4.7 terdapat gambar pengujian motor stepper yang di
koneksikan dengan GUI sistem monitoring kontrol temperature. Berikut
parameter pengujian motor stepper.
Tabel 4. 5 Parameter pengujian
Opening
No Putaran valve
Valve
1. 20 % 0
2. 30 % ¼ Putaran
3. 40 % ½ Putaran
4. 50 % ¾ Putaran
5. 60 % 1 Putaran
6. 70 % ¼ Putaran
7. 80 % ½ Putaran

Langkah-Langkah Pengujian Motor Stepper


a. Rangkai motor stepper pada driver motor
b. Buka GUI sistem monitoring temperature, kemudian pada pojok kanan
bawah terdapat menu actuator validation
c. Pada kondisi awal motor stepper dalam kondisi terbuka
d. Selanjutnya, gerakana menu pada GUI ke kanan secara berlahan-lahan
e. Cek apakah motor stepper bergerak sesuai dengan step yang di program
35

f. Jika motor stepper valve memiliki buka dan tutup yang baik maka akan sesuai
dengan pergerseran di dalam GUI
g. Jika belum baik dapat di validasi untuk di sesuaikan dengan pengaturan
bukaan dan penutupan valve sesuai dengan yang di inginkan

IV.4 Pengujian Plant Pressure Tank

Gambar 4. 8 Pressure Tank


Pada gambar 4.7 merupakan tampilan panci presto dengan kapasitas 7 liter
yang telah di modifikasi dengan menambahkan sensor temperature RTD PT 100,
Pressure Gauge, Temperature Gauge, Pressure Transmitter, dan Globe valve
yang di gunakan sebagai pendinginan setelah melakukan pengujian.
Berikut merupakan langkah-langkah pengujian pressure tank setelah di
modifikasi:
a. Isi air ke dalam panci presto sebanyak 2 liter
36

Gambar 4. 9 Pengisian air


b. Kemudian tutup panci presto dengan rapat

Gambar 4. 10 Menutup panci preto


c. Jika panci sudah tertutup dengan rapat, cek globe valve pastikan sudah dalam
posisi tertutup
d. selanjunya api kompor dinyalakan untuk memanaskan air di dalam panci
presto
e. amati panci presto terutama pada bagian-bagian yang dapat menimbulkan ke
bocoran
f. jika panci presto sudah tidak bocor amati pressure gauge dan temperature
gauge. Tekana dan pressure di dalam panci presto akan berbanding lurus
g. untuk menguji safety dari panci presto, tunggu panci presto hingga mencapai
temperature 120 celsius jika safety release valve bekerja berarti pengujian di
katakana berhasil
37

IV.5 Pengujian Display

Gambar 4. 11 GUI Simulator Sistem Pengendalian temperature Berbasis PC


Pada gamabr 4.7 terdapat tampilan GUI dari sistem pengedalian
temperature dan berikut langkah-langkah penggunaan dan pengujian GUI sistem
pengendalian temperature:
a. Masuk ke dalam software visual studio dan kemudian lakukan running
program tersebut agar tampilan GUI dapat muncul.

Gambar 4. 12 Running program


b. Setalah di running tampilan GUI sebagai berikut.
38

Gambar 4. 13 Tampilan GUI


c. Untuk memulai program mengatur set point yang di inginkan kemudian,
mengunci set point, save variable yang telah di kunci, dan tekan tombol
start untuk memmulai.
d. GUI akan menjalankan sistem dan merekam data pembacaan temperature,
dan grafik kenaikan temperature sebagai berikut .

Gambar 4. 14 GUI merekam sistem pengendalian temperature


e. Jika pengujian telah usai data temperature dapat terekam di excel dengan
tampilan sebagai berikut
39

Gambar 4. 15 Penyimpanan data


Pada hasil langkah-langkah pengujian sistem GUI di atas, GUI dapat
simpulkan bekerja dengan baik dengan pengguna dapat mengatur set point,
mengunci set point dan melakukan running sistem pengendalian temperature dan
kemudian menyimpan data temperature pada pressure tank.

IV.6 Pengujian Mode Control Proportional


IV.7 Pengujian Simulator Sistem Pengendalian Temperature
h. Atur set point yang di inginkan pada GUI
i. Set data temperature, nilai KP, dan sampling time yang telah di isi
j. Amati perputaran motor stepper valve dalam mengatur flow gas LPG ketika
pembacaan temperature mendekati set point
k. jika dari pengaturan flow tersebut menyebabkan ke stabilan temperature
maka pengaturan motor stepper sudah benar.
l. Buat grafik respon dinamik
m. Analisa data tersebut seperti peak time, settling time dan error untuk
mencapai steady state
40

n. Ulang uji coba agar mendapat kesimpulan dari pengujian yang valid.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
V.2 Saran

41
42

Halaman ini sengaja dikosongkan


43
DAFTAR PUSTAKA

RAUF, A. N. (2018). Rancang Bangun Sistem Pengendalian Temperature Pada


Tangki Pemanas. Surabaya: Intitut Teknologi Sepuluh Nopember.
Adjie. (2019). Indomaker.com. Retrieved Desember 31, 2021, from
http://indomaker.com/index.php/2019/11/29/menangani-motor-stepper-
dan-uln2003-pada-arduino/
Admin. (2020). Mesin Raya. Retrieved January Jumat, 2022, from
https://mesinraya.co.id/cara-kerja-panci-presto.html
B. S., A. A., & Hadi, H. S. (2015). Sistem Kendali PID pada Pengendalian Suhu
untuk Kestabilan Proses Pemanasan Minuman Sari Jagung. Bandung:
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Habibi, A. M. (2020). Changing the LAB Experience in Undergraduate
Engineering: How an Online Approach Can Improve Formative
Assessment Practices and Learning. IGI Global Publisher of timely
knowledge, 25.
King, M. (n.d.). Data Sheet motor stepper. 2 Phase Hybrid Stepper Motor, p. 9.
Lattepanda. (2021). LATTEPANDA 2G/32GB. Retrieved from Lattepanda.com:
https://www.lattepanda.com/products/1.html
Mengenal Motor Stepper : Pengertian, Cara Kerja dan Jenisnya. (2021, Januari
28). Retrieved from www.andalanelektro.id:
https://www.andalanelektro.id/2021/01/mengenal-motor-
stepper.html#toc3_4
Raditya, M. (2020, Desember 8). Kurikulum Departemen Teknik Instrumentasi.
Retrieved Desember 29, 2021, from its.ac.id
S. S. (2021). Kemendikbudristek minta 60% pengajaran vokasi berbasis praktik.
Jawapos.
Soehartanto, T. (2021, Nopember). Bimbingan Tugas akhir.
Suprianto. (2015, October 29). PENGERTIAN DAN PRINSIP KERJA SENSOR
RTD (RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR). Retrieved from blog

44
45

unnes: http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-dan-prinsip-kerja-
sensor-rtd-resistance-temperature-detector/
LAMPIRAN

46
Halaman ini sengaja dikosongkan

47
BIODATA PENULIS

Penulis di lahirkan di Gresik, 30 April 2000, merupakan


anak ke 2 dari 2 bersaudara. Penulis telah menempuh
pendidikan formal yaitu SDN Pertrokimia Gresik, SMPN
1 Manyar dan SMK SEMEN Gresik. Setelah lulus dari
SMK tahun 2018, Penulis mengikuti Tes SMITS (Seleksi
Masuk ITS) dan di terima di Departemen Teknik
Instrumentasi FV - ITS pada tahun 2018 dan terdaftar
dengan NRP 10511810000037. Di Departemen Teknik Instrumentasi Penulis
sempat aktif di beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen,
Himpunan Mahasiswa Teknik Instrumentasi (HIMATEKINS).

48

Anda mungkin juga menyukai