Anda di halaman 1dari 65

PERBANDINGAN PENGGUNAAN SISTEM VRF,

DX INVERTER, DAN DX NON-INVERTER PADA


PEMASANGAN UNIT AC DI RUMAH SAKIT
MITRA MEDIKA JLN. S. PARMAN LANTAI 10

LAPORAN MAGANG

Pelaksanaan : 15 Mei 2021 s/d 03 September 2021

EKO PUTRA
NIM. 2018310002

FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
September, 2021
LAPORAN MAGANG

PERBANDINGAN PENGGUNAAN SISTEM VRF, DX


INVERTER, DAN DX NON-INVERTER PADA PEMASANGAN
UNIT AC DI RUMAH SAKIT MITRA MEDIKA JLN. S.
PARMAN LANTAI 10

Karya Tulis Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan


Mata Kuliah Magang Pada Program Studi Teknik Elektro S1

EKO PUTRA
NIM. 2018310002

FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
September, 2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG

PERBANDINGAN PENGGUNAAN SISTEM VRF, DX


INVERTER, DAN DX NON-INVERTER PADA PEMASANGAN
UNIT AC DI RUMAH SAKIT MITRA MEDIKA JLN. S.
PARMAN LANTAI 10

Pas Photo
terbaru
4x6

Eko Putra
NIM. 2018310002

Disetujui Oleh:
Pembimbing

Andi M Nur Putra, M.T.


NIDN. 1028108801

Disahkan Oleh:
Ketua Program Studi
Teknik Elektro S1

Andi M Nur Putra, M.T.


NIDN. 1028108801
PERNYATAAN KEASLIAN ISI
LAPORAN MAGANG

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : EKO PUTRA
NIM : 2018310002
Program Studi : Teknik Elektro S1
Judul KP : Perbandingan Penggunaan Sistem VRF, DX Inverter,
Dan DX Non-Inverter Pada Pemasangan Unit AC Di
Rumah Sakit Mitra Medika Jln. S. Parman Lantai 10

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Kerja Praktek yang


telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
duplikasi, serta tidak mengutip sebahagian atau seluruhnya karya orang
lain, kecuali yang telah disebutkan sumbernya.

Padang, 11 September 2021

Pass Photo 3x4


(Eko Putra)
NIM. 2018310002

4
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat
dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan Laporan Magang dengan judul “Perbandingan
Penggunaan Sistem VRF, DX Inverter, Dan DX Non-Inverter Pada
Pemasangan Unit AC Di Rumah Sakit Mitra Medika Jln. S. Parman
Lantai 10” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Mata Kuliah
Magang pada Program Studi Teknik Elektro Program Sarjana di Institut
Teknologi Padang.
Dalam penyusunan laporan ini ada hambatan serta rintangan yang
penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun
spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Ir. H. Hendri Nofrianto, M.T., selaku Rektor Institut Teknologi
Padang
2. Maidiawati, Dr. Eng, selaku Dekan Fakultas Teknik Institut
Teknologi Padang.
3. Andi M Nur Putra, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro Program Sarjana Institut Teknologi Padang.
4. Yusreni Warmi, Dr. Eng. selaku Penasehat Akademik yang telah
memberikan dukungan pengarahan selama masa perkuliahan.
5. Andi M Nur Putra, M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan selama
penyusunan laporan kerja praktek.
6. Fremmy Raymond Agustinus, S.T. selaku Pembimbing Lapangan
di PT. Citra Inovasi Prima.
7. Seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan Institut Teknologi
Padang.
Penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah
dilakukan. semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang Teknik Elektro.

Padang, 11 September 2021

Eko Putra

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................2
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................3
PERNYATAAN KEASLIAN ISI.........................................................4
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................2
1.3 Batasan Masalah....................................................................2
1.4 Ruang Lingkup Magang ......................................................2
1.5 Manfaat Magang................................................................... 2

BAB II PROFIL PERUSAHAAN .........................................................3


2.1. Sejarah Singkat Perusahaan...................................................3
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan.............................................3
2.3. Kegiatan Umum Perusahaan..................................................3
BAB III PELAKSANAAN MAGANG..................................................4
3.1 Bidang kerja..........................................................................4
3.2 Landasan Konseptual............................................................7
3.3 Analisis.................................................................................9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................22
4.1. Kesimpulan ........................................................................22
4.2. Saran...................................................................................31
BAB V PENUTUP...............................................................................40
5.1. Kesimpulan.........................................................................40
5.2. Saran...................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................42
LAMPIRAN.........................................................................................43

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Komponen-Komponen AC............................................9


Gambar 3.2 Kompresor Torak(ReciproACting)................................10
Gambar 3.3 kondensor AC...............................................................11
Gambar 3.4 Pipa Kapiler...................................................................12
Gambar 3.5 Evaporator.....................................................................13
Gambar 3.6 Kipas blower dan kipas kondensor...............................14
Gambar 3.7 Penentuan Velocity 1300 fpm dan Duct size.................16
Gambar 3.8 Kalkulasi Penggunaan Preinsulated Alumunium Duct. .17
Gambar 3.9 Power Comsumption Sistem DX Inverter....................18
Gambar 3.10 Power Comsumption Sistem DX Non Inverter............19
Gambar 3.11 Power Comsumption Sistem VRF...............................20
Gambar 3.12 Perbandingan Power Comsumption............................21
Gambar 3.13 Tarif harga listrik Dx 6 Hp..........................................21
Gambar 3.14 Tarif harga listrik Dx 3 Hp..........................................22
Gambar 3.15 Tarif harga listrik Dx 8 Hp..........................................22
Gambar 3.16 Tarif harga listrik Dx 2 Hp..........................................23
Gambar 3.17 tarif harga listrik Dx 5 Hp...........................................23
Gambar 3.18 Tarif harga listrik Sistem VRF....................................24
Gambar 3.19 Perbandingan tarif harga listrik sistem Dx dan VRF 1
tahun.................................................................................................24
Gambar 3.20 Perbandingan tarif harga listrik sistem Dx dan VRF 2
tahun.................................................................................................24
Gambar 3.21 Penentuan Main Duct Supply dengan Duct sizer.........26
Gambar 3.22 Pembagian Main Duct Supply dengan Duct sizer........27
Gambar 3.23 Pembagian Main Duct Supply dengan Duct sizer........28
Gambar 3.24 Pembagian Main Duct Supply dengan Duct sizer........29
Gambar 3.25 Sampel Penggunaan ducting unit Indoor 10-1.............30
Gambar 3.26 Sampel Penggunaan ducting unit Indoor 10-2.............31
Gambar 3.27 Sampel Penggunaan ducting unit Indoor 10-10...........31
Gambar 3.28 Total Pemakaian Ducting dan Fleksibel......................32

iii
DAFTAR TABEL

3.1 Tabel sesuai standar AHRI 1230 (aplikasi VRF) ..........................25

iv
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan sistem pendingin semakin meningkat seiring dengan
kebutuhan hidup manusia, dengan pengaplikasian yang sudah
melingkupi berbagai segi aspek kehidupan, mulai dari industri makanan,
industri kimia, hotel, rumah sakit, penerbangan, pelayaran, dan lain
sebagainya. Salah satu jenis sistem pendingin yang sering kita temukan
adalah pengkondisian udara ruangan yang disebut dengan AC (Air
Conditioning). AC pada umumnya bekerja berdasarkan prinsip
kompresi uap, dimana terdapat beberapa komponen utama yakni
kompresor, kondensor, katup dan evaporator.
Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-
beda, yang nantinya disusun dan dihubungkan sedemikian rupa
sehingga membentuk fungsi baru yakni untuk pengkondisian udara
suatu ruangan seperti ruangan rumah. Dalam pengoperasiannya AC
memerlukan aliran listrik dan hampir seluruh komponen utamanya
memerlukan listrik, serta biaya penggunaan aliran listrik inilah yang
menjadi patokan kita untuk bisa dihemat pemakaiannya. Pemakaian AC
diharapkan mampu mengkondisikan udara yang ada pada ruangan,
sehingga didapatkan ruangan yang dingin, sejuk dan nyaman. Untuk
mencapai tujuan tersebut ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
antara lain adalah performance dari AC yang digunakan. Performance
disebut juga kinerja atau prestasi. Payaman Simanjuntak (2005:1)
mengemukakan kinerja adalah tingakt pencapaian hasil atas pelaksanaan
tugas tertentu. Semakin tinggi kinerja suatu AC maka semakin cepat
pendinginan yang dilakukan sesuai temperatur yang diinginkan. Salah
satu komponen yang dapat menentukan kinerja ini adalah Evaporator.
Evaporator merupakan komponen yang digunakan menyerap
panas dari ruangan, melalui aliran fluida yang dilewatkan dan dengan
bantuan angin yang dihasilkan oleh fan. Semakin cepat pertukaran panas
yang terjadi maka semakin tinggi kinerja dari Evaporator dan semakin
tinggi kinerja Evaporator dapat meringankan kerja dari kompresor.
Secara umum fan evaporator pada AC mempunyai kecepatan putaran
tertentu dan beroperasi pada kecepatan tetap atau full speed. Pada AC
window misalnya bisa dikatakan belum ada pengontrolan kecepatan dari

1
fan,sehingga fan masih hidup meskipun temperatur ruangan naik
ataupun sudah menunjukan temperatur yang diinginkan. Dampaknya
terjadi pemakaian listrik yang berlebihan atau pemborosan listrik,
dimana dengan pengurangan kecepatan fan sekitar 20% dapat
mengurangi penggunaan daya hingga 50%. Selain itu masih banyak
penggunaan AC yang pengontrolannya menggunakan sistem ON/OFF
atau disebut juga dengan metode konvensional, Artinya motor fan pada
evaporator akan OFF apabila temperatur yang diinginkan sudah tercapai
dan akan ON lagi setelah temperatur nya naik. Akibatnya akan
menyebabkan arus starting yang besar, serta berdampak pula terhadap
pengggunaan daya listrik yang semakin besar, efesiensi dan kinerja
menjadi berkurang, serta proses pendinginan dari AC yang dipakai
menjadi lebih lambat, oleh karena itu, perlunya dilakukan pengontrolan
mottor fan evaporator sebagai salah satu komponen pada AC, dengan
harapan dapat meningkatkan performance dari AC disamping
menghemat penggunaan Listrik.

1.2 Tujuan
Tujuan nya adalah sebagai berikut :
a. Untuk menentukan desain pemasangan tata letak unit AC yang
akan digunakan pada setiap ruangan di lantai 10 RS. Mitra
Medika Jln. S. Parman
b. Untuk menentukan kapasitas unit AC yang akan digunakan pada
setiap ruangan di lantai 10 RS. Mitra Medika Jln. S. Parman
c. Untuk memperoleh perbadingan perhitungan konsumsi daya
listrik unit AC yang akan digunakan pada setiap ruangan di lantai
10 RS. Mitra Medika Jln. S. Parman
d. Untuk memperoleh perbandingan harga tarif listrik unit AC yang
akan digunakan pada setiap ruangan di lantai 10 RS. Mitra
Medika Jln. S. Parman
e. Untuk mengetahui perhitungan dan desain pemasangan ducting,
seperti perhitungan dan desain pemasangan main duct supply,
duct supply, SAG, dan RAG.

2
1.3 Ruang Lingkup Magang
Adapun ruang lingkup magang yang dibahas adalah bagaimana
perbandingan, perhitungan konsumsi daya dan kalkulasi perhitungan
kapasitas pendinginan yang dibutuhkan setiap ruangan pada lantai 10
RS. Mitra Medika dengan menggunakan Software AutoCAD untuk
melakukan permodelan dan rancangan bentuk yang akan disesuaikan
dengan keadaan riil, penggunaan software microsoft excel sebagai
perhitungan kalkulasi ducting dan perhitungan konsumsi daya serta
penggunaan design tools duct sizer untuk menentukan ukuran ducting
yang diperlukan, perancangan unit pendinginan split duct ini didasarkan
pada pada perhitungan beban pendingin yang diperlukan dan merujuk
pada katalog CITY MULTI, sedangkan perencanaan unit pendingin
sistem Dx Inverter maupun Non Inverter merujuk pada katalog Mr.
Slim. Satuan yang digunakan dalam laporan ini adalah dari satuan
British Metrik dan S1. Pengunaan satuan bervariasi dalam laporan ini
disebabkan bervariasinya satuan yang digunakan. Laporan ini mencakup
seluruh rancangan ruangan pada lantai 10 RS. Mitra Medika.

1.4 Manfaat Magang


Adapun manfaat dari pelaksanaan magang sebagai berikut :
a. Dari segi akademis, pelaksanaan magang ini berguna sebagai
syarat kelulusan magang.
b. Pada pelaksanaan magang ini dapat menjadi bahan pembelajaran
dan pertimbangan untuk perhitungan penggunaan AC yang lebih
hemat pembiayaan listrik.
c. Kita dapat melihat penggunaan sistem yang dapat kita gunakan
dalam penggunaan AC.

1.5 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Magang


Perhitungan dan desain Sistem tata udara dengan menggunakan
Sistem DX inverter, DX Non Inverter dan VRF dilakukan di kantor PT.
Citra Inovasi Prima, Jalan Suratman No.10, Pulo Brayan Darat II,
Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara. Waktu
perhitungan dan desain dikerjakan mulai tanggal 15 Juli 2021 s/d 3
Agustus2021.

3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Citra Inovasi Prima berdiri sejak tahun 2017 yang terletak di
Medan (Sumatera Utara) bergerak dalam industri AC, aksesoris dan
sparepart, AC split wall, AC cassette, AC Duct dan lainnya sebagainya.
PT. Citra Inovasi Prima pertama Kali berdiri berada di Jl. Cemara, Gg
Turi No. 12, Pulo Brayan Darat II, Medan Timur. Namun seiring
perkembangan perusahaan maka alamat perusahaan berpindah ke Jalan
Suratman No. 10, Pulo Brayan Darat II, Medan Timur. Modal
ditempatkan di perusahaan ini berjumlah Rp. 600.000.000.

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

4
2.3. Kegiatan Umum Perusahaan
Adapun maksud dan tujuan perusahaan ini didirikan berdasarkan
akte notaris tersebut di atas antara lain :
1. Menjalankan usaha di bidang pemasok (supplier), leveransir,
kontraktor dan penyedia jasa sistim tata udara.
2. Menjalankan usaha di bidang perdagangan besar berbagai macam
barang termasuk perdagangan lokal dan antar provinsi.
3. Menjalankan usaha di bidang mekanikal-elektrikal, antara lain
menjadi kontraktor ME perumahan, perkantoran, perhotelan,
gedung-gedung, dan menjadi instalatur pemasangan instalasi listrik
dan instalasi alat pendingin.

5
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG

3.1 Bidang Kerja


Adapun bidang kerja yang dilakukan pada pelaksanaan magang
adalah melalakukan suatu perencanaan sistem pemasangan unit AC
pada rumah sakit mitra medika medan, pemasangan unit ini dilakukan
dengan tiga pilihan yaitu dengan sitem DX Inverter, DX Non Inverter
dan sistem VRF. Dari ke tiga sistem diatas dapat kita lakukan
perbandingan pemakaian energi listrik serta melakukan kalkulasi
tagihan listrik pada setiap sistem yang kita gunakan dalam rentang
waktu 1 hingga 5 tahun kedepan.
Pada perancangan sistem tata udara RS.Mitra Medika ini terlebih
dahulu menghitung cooling load yang dibutuhkan berdasarkan satandart
ASHRAE dan ISO 8 – ISO 14644-1 Cleanroom Standards Taun 1999
dengan referensi The Hanbook of Air Conditioning systim design dan
tabel cooling load calculation berdasarkan luas area yang dapat
diketahui dari software AutoCAD setelah didapatkan cooling load yang
dibutuhkan, kemudian ditentukan spesifikasi split ducted yang sesuai
dengan spesifikasi yang ada di katalog lalu ditentukan ukuran ducting
yang memungkinkan untuk melakukan intalasi dilapangan secara riil
dengan software design tools duct sizer.sementara untuk tahap design
CAD/permodelan peletakan unit ,jalur ducting,penentuan titik supply
dan titik return dilakukan dengan software AutoCAD dengan langkah-
langkah sebagai berikut :

1. Permodelan untuk mencari luas area dan total kapasitas pada


suatu ruangan dengan membuat bentang luas area dan dikali
dengan 550/600 untuk menentukan kapasitas suatu ruangan.
2. Menentukan unit Indoor dan Outdoor AC yang dibutuhkan oleh
suatu ruangan dalam bentuk 2D (width & depth) dengan melihat
kapasitas yang dibutuhkan suatu ruangan yang sudah kita buat
sebelumnnya sesuai dengan spesifikasi yang terlampir pada
katalog.
3. Permodelan letak dan jumlah unit Indoor dan Outdoor yang di
butuhan sesuai dengan tata standart dalam tata ruangan secara
berurutan .

6
4. Menentukan ukuran Supply Air Grille (SAG) dan Return Air
Grille (RAG) berdasarkan Sofware design tools Duct Sizer .
5. Pengambaran jalur supply ducting dan return ducting dalam
bentuk garis tunggal (singel line).
6. Penentuan kecepatan (velocity) berdasarkan laju aliran udara
(flow rate) dari unit split ducted yang telah digunakan guna
memilih tingkat yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
7. Penentukan ukuran main duct berdasarkan kecepatan (velocity)
sebelum nya, agar dapat menentukan lebar dan ketinggian
ducting yang akan dibuat dalam bentuk 2D agar bisa di
sesuaikan dengan kondisi rill dilapangan deangan menggunakan
software duct sizer.
8. Penentuan ukuran ducting dengan menentukan ukuran flow rate
terkecil menggunakan duct sizer secara terus menerus untuk
menentukan ukuran box supply.
9. Pengambaran bentuk ducting ACtual yang tampak nyata dengan
perbandingan bentuk rill dan permodelan AutoCAD guna
mencocok kan kembali dengan kondisi sebenarnya.
10. Pengambaran bentuk elbow reducer dan branch untuk setiap
ducting yang menggunakan nya dengan baik dan sesuai model
layout yang telah ditentukan.

3.2 Landasan konseptual


Air conditioner (AC) merupakan sebuah alat yang mampu
mengkondisikan udara dengan kata lain, AC berfungsi sebagai penyejuk
udara yang diinginkan (sejuk atau dingin) dan nyaman bagi tubuh AC
lebih banyak digunakan di wilayah yang beriklim tropis dengan kondisi
temperatur udara relatif tinggi (panas) alat ini digunakan untuk
mendinginkan atau memanaskan tergantung kebutuhan namun AC
sering disebut sebagai pendingin udara karena sering atau lebih banyak
digunakan untuk penyejuk ruangan meski AC adalah produk teknologi
modern konsep pendinginan udara sudah dikenal sejak abad
pertengahan yaitu pada masa romawi kuno dan persia wisslis haviland
carrier menjadi orang pertama yang menemukan AC modern berskala
besar yang menggunakan energi listrik pada tahun 1902.

7
1. Fungsi AC
Adapun 3 fungsi dari AC sebagai berikut:

a. Mengatur Suhu Udara


Fungsi utama AC adalah mengatur suhu di dalam ruangan.
Suhu yang anda inginkan dapat diatur melalui angka yang tertera
pada remote control. pada umumnya suhu terendah AC adalah
180 Celcius dan suhu tertinggi nya 300 Celcius.

b. Mengatur Kelembapan Udara


Suhu dan kelembapan udara saling berkaitan secara tidak
langsung. AC juga berfungsi mengatur kelembapan, suhu AC sebaiknya
diatur pada suhu ideal yaitu 24-26 0 Celcius derajat Celcius karena udara
yang terlalu dingin memiliki kelembapan tinggi sehingga menyebabkan
kulit menajadi cepat kering.

c. Membersihkan Udara
Mesin AC dilengkapi filter untuk menyaring debu dan kotoran
yang terdapat di dalam udara sehingga menjadi bersih dan sehat. Oleh
karena itu dilter AC harus dibersihkan secara rutin untuk membuang
kotoran yang tersaring sehingga udara bisa terjaga kesejukan dan
kebersihannya.

8
2. Komponen-Komponen Pada AC

Gambar 3.1 Komponen-Komponen AC


Komponen AC dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu komponen
utama, komponen pendukung, kelistrikan dan bahan pendingin
(Refrigerant) komponen utama AC diantaranya :

a. Kompresor
Kompresor adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyalurkan
gas refrigeran ke seluruh sistem. jika dianalogikan, cara kerja
kompresor AC layaknya seperti jantung di tubuh manusia.
kompresor memiliki 2 pipa, yaitu pipa hisap dan pipa tekan. dan
memiliki 2 daerah tekanan, yaitu tekanan rendah dan tekanan
tinggi.ada tiga jenis kompresor, biasanya terdapat pada jenis
kompresor hermetik).kerja omp dikendalikan oleh sensor panas yang
terbuat dari campuran bahan logam dan bukan logam (bimetal).
batang bimetal inilah yang membuka dan menutup arus listrik secara
9
otomatis ke motor listrik. ketika bimetal dilewati arus listrik tinggi
secara terus menerus atau kondisi kompresor yang terlalu panas,
bimetal akan membuka sehingga arus listrik menuju kompresor akan
putus. begitu juga sebaliknya. ketika suhu kompresor turun, bimetal
akan menutup, arus listik akan mengalir menuju kompresor sehingga
kompresor akan kembali bekerja. penempatan omp pada kompresor
hermetik ada dua mACam, yaitu external omp (diletakan di luar
body kompresor) dan internal omp (diletakan di dalam kompresor).
biasanya,external omp digunakan untuk mesin compresor AC yang
tidak terlalu besar (0,5-1 pk), sedangkan internal omp banyak
terdapat pada mesin kompresor AC yang besar(1,5-2 pk).

Gambar 3.2 Kompresor Torak(ReciproACting)

b. Kondensor
Kondensor Berfungsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan
temperature refrigerant dan mengubah wujud refrigeran dari bentuk gas
menjadi cair. kondensor pada AC biasanya di simpan pada luar ruangan
(outdoor). Kondensor biasanya didinginkan oleh kipas (fan), fan ini
berfungsi menghembuskan panas yang di hasilkan kondensor pada saat
pelepasan kalor yang di serap oleh gak refrigeran.agar proses pelepasan
kalor bisa lebih cepat, pipa kondensor didesain berliku dan dilengkapi
dengan sirip.

10
Gambar 3.3 kondensor AC

c. Pipa Kapiler
Pipa kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi
menurunkan tekanan refrigeran dan mengatur aliran refrigeran menuju
evaporator. Fungsi utama pipa kapiler ini sangat vital karena
menghubungkan dua bagian tekanan berbeda, yaitu tekanan tinggi dan
tekanan rendah. refrigeran bertekanan tinggi sebelum melewati pipa
kapiler akan di ubah atau diturunkan tekananya. Akibat dari penurunan
tekanan refrigeran menyebabkan penurunan suhu. Pada bagian inilah
(pipa kapiler) refrigeran mencapai suhu terendah (terdingin). Pipa
kapiler terletak antara saringan (filter) dan evaporator, pipa kapiler salah
satu alat yang mempunyai dua kegunaan yaitu untuk menurunkan
tekanan refrigerant cair dan untuk mengatur aliran refrigerant ke
evaporator. Cairan refrigerant memasuki pipa kapiler tersebut dan
mengalir sehingga tekanannya berkurang akibat dari gesekan dan
percepatan refrigerant. pipa kapiler hampir melayani semua sistem
refrigerasi yang berukuran kecil, dan penggunaannya meluas hingga
pada kapasitas regrigerasi 10 KW. Pipa kapiler mempunyai ukuran
panjang 1 hingg 6 meter, dengan diameter dalam 0,5 sampai 2 mm
(Stoecker, 1996). Diameter dan panjang pipa kapiler ditetapkan
berdasarkan kapasitas pendinginan, kondisi operasi dan jumlah
refrigerant dari mesin refrigerasi yang bersangkutan. Konstruksi pipa
kapilar sangat sederhana, sehingga jarang terjadi gangguan. Pada waktu
kompresor berhenti bekerja, pipa kapiler menghubungkan bagian
tekanan tinggi dengan bagian tekanan rendah, sehingga menyamakan
tekanannya dan memudahkan start berikutnya
11
Gambar 3.4 Pipa Kapiler

Keuntungan sistem refrigerasi menggunakan pipa kapiler :


1. Harga pipa kapiler lebih murah
2. Saat refrigerant masuk ke dalam sistem pipa kapiler, maka
tekanan refrigerant akan menjadi kritis, sehingga tidak
memerlukan receiver.
3. Jarang terjadi gangguan Pada waktu kompresor berhenti
bekerja pipa kapiler menghubungkan bagian tekanan tinggi
dengan bagian tekanan rendah, sehingga tekanannya sama.

d. Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara
ke refrigeran. akibatnya, wujud cair refrigeran setelah melewati pipa
kepiler akan berubah wujud menjadi gak. Secara sederhana, evaporator
bisa di katakan sebagai alat penukar panas. Udara panas di sekitar
reuangan ber-AC diserap oleh evaporator dan masuk melewati sirip-
sirip pipa sehingga suhu udara yang keluar dari sirip-sirip menjadi lebih
rendah dari kondisi semua atau dingin. Sirkulasi udara ruangan ber-AC
diatur oleh blower indoor biasanya evaporator ditempatkan pada dalam
ruangan komponen pendukung AC diantaranya strainer atau saringan
strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh
refrigeran di dalam sistem AC, kotoran yang lolos dari saringan karena
strainer rusak dapat menyebabkan penyumbatan pipa kapiler.
Akibatnya, sirkulasi refrigeran menjadi terganggung. biasanya, kotoran
yang menjadi penyumbat sistem pendingin, seperti karat dan serpihan

12
logam.ACcumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran
cair bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evaporator.

Gambar 3.5 Evaporator

3. Komponen Pendukung
a. Strainer
Terdiri atas silika gel dan screen. Silika gel berfungsi untuk
menyerap kotoran dan screen untuk menyaring kotoran berupa karat dan
yang lainnya. Apabila refrigerant terdapat kotoran maka refrigerant
tersebut akan tersaring drier strainer terlebih dahulu sebelum masuk ke
expansion valve, sehingga katup ekspansi tidak rusak dan mengalami
kebuntuan Apabila kran ekspansi buntu maka tidak akan terjadi proses
pendinginan.

b. Accumulator
ACcumulator berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran
agar bisa keluar-masuk melalui saluran isap kompresor. Untuk
mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir ke kompresor,
Accumulator mengkondisikan wujud refrigeran tetap dalam wujud gas.
Sebab, ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk
ke dalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor.
Minyak pelumas kompresor minyak pelumas atau oli kompresor pada
sistem AC berguna untuk melumasi bagian-bagian kompresor agar tidak
cepat aus karena gesekan. selain itu, minyak pelumas berfungsi
meredam panas di bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil dari oli
kompresor bercampur dengan refrigeran, kemudian ikut bersirkulasi di
dalam sistem pendingin melewati kondensor dan evaporator. Oleh sebab
13
itu, oli kompresor harus memiliki persyaratan khusus, yaitu bersifat
melumasi, tahan terhadap temperatur kompresor yang tinggi, memiliki
titik beku yang rendah, dan tidak menimbulkan efek negatif pada sifat
refrigeran serta komponen AC yang dilewatinya. kipas (fan atau blower)
pada komponen AC.

c. Blower
Terletak di bagian indoor yang berfungsi menghembuskan udara
dingin yang dihasilkan evaporator fan atau kipas terletak pada bagian
outdoor yang berfungsi mendinginkan refrigeran pada kondensor serta
untuk membantu pelepasan panas pada kondensor komponen kelistrikan
pada AC.

d. Fan (kipas)
Membantu kondensator membuang panas ke udara luar.

Gambar 3.6 Kipas blower dan kipas kondensor

14
4. Sistem DX Inverter, DX Non Inverter Dan VRF
a. DX Inverter
Jenis lain dari penyejuk ruangan atau AC adalah AC Inverter.
Sematan kata inverter di belakangnya merujuk pada teknologi yang
diterapkan pada kompresornya. Kompresor pada AC inverter pun
menyala aktif hingga suhu ruang mencapai yang diinginkan. Namun, tak
seperti AC standard, kompresor ini tak lantas mati begitu suhu ruang
yang diinginkan tercapai. Alih-alih mati, kompresor AC inverter tetap
aktif menyala namun dengan laju putaran yang melambat. Ketika suhu
ruang berangsur naik hingga derajat tertentu, kompresor ini bergerak
mempercepat laju putarannya. Minus kebutuhan listrik besar untuk
berulangkali menyalakan kompresornya, kerja unik kompresor yang tak
pernah benar-benar mati inilah salah satu yang menjadikan AC inverter
lebih hemat listrik. Belum lagi bila melihat pada terapan desain dan
teknologi yang dikembangkan masing-masing pabrikan pada AC
inverter ini.

b. DX Non Inverter
Jenis AC ini memiliki cara kerja kompresor ON/OFF. Dikatakan
demikian karena kompresor akan menyala hingga suhu pada ruang
sesuai dengan keinginan pengguna. Saat suhu ruang tercapai, kompresor
akan otomatis mati (OFF). Kompresor baru akan menyala lagi saat suhu
ruang berubah naik pada derajat tertentu. Demikian kerja kompresor
akan berulangkali menyala dan mati sepanjang durasi penggunaan.
Seperti halnya perangkat elektronik lain, kebutuhan listrik tinggi
diperlukan tiap kali kompresor menyala kembali dari keadaan yang
sebelumnya benar-benar mati. Hal inilah, yang tanpa disadari, membuat
AC standar memiliki konsumsi listrik tinggi.

c. Sistem VRF
AC VRV atau VRF merupakan jenis AC dengan teknologi
terbaru yang saat ini sudah banyak diaplikasikan. AC VRV merupakan
akronim dari ‘Variable Refrigerant Volume’. Sistem AC VRV atau VRF
sangat cocok untuk mengakomodir atau diaplikasikan terhadap
bangunan-bangunan berskala besar dan kapasitas pendinginan tinggi,
dengan kelebihan sistem yang mutakhir dalam memberikan tingkat
efisien (saving energy) yang tinggi. Dilengkapi dengan kemampuan

15
teknologi nya, AC VRV memberikan fleksibilitas dalam mendesain
sistem AC baik peletakan unit indoor, outdoor, dan jalur pemipaan
refrigerant.

5. Duct Calculation
Penentuan Velocity pada jalur ducting bertujuan agar didapatkan
tingkat kebisingan yang rendah serta didapatkan tekanan positif
terhadap ruang di sekitar zona lantai 10 yang sudah kita buat dengan
model yang sesuai dengan keinginan. Biasanya untuk setiap ruangan
rumah sakit dipakai besaran velocity yang baik adalah 1300 fpm dan
dan gedung lainnya kisaran 1500 fpm.

Gambar 3.7 Penentuan Velocity 1300 fpm dan Duct size

16
Sementara untuk penentuan duct size bertujuan agar ukuran ducting
yang telah ditentukan dapat difabrikasi sesuai dengan kondisi secara riil
di lapangan dan memastikan aliran udara yang keluar dari ducting sesuai
dengan yang dengan yang dibutukan pada setiap ruangan. Penentuan
ukuran ducting ini dapat kita atur sesuai kebutuhan dan sesuai keadaan
riil dari design yang sudah kita buat sebelumnya.

6. Kalkulasi Penggunaan Preinsulated Alumunium Duct


Setelah kita melakukan tahap permoodelan CAD dan perhitungan
ukuran ducting selesai dengan software AutoCAD dan Duct sizer, maka
langkah selanjutnya yaitu menghitung jumlah penggunaan material
ducting yang diperlukan. Adapun kalkulasi penggunaan material ducting
dilakukan dengan bantuan Software Microsoft excel yang telah dibuat
rumus dan format tertentu didalamnya. Disini kita dapat menentukan
ukuran ducting secara spesifik dengan ukuran yang sudah kita buat
sebelumnya dengan menentukan ukuran ukuran panjang ducting jumlah
elbow, branch, dan reducer dengan faktor-faktor mutlak yang telah
ditentukan maka kita dapat mengetahui jumlah total ducting yang kita
butuhkan pada stiap unit yang kita gunakan di lantai 10 RS.Mitra
Medika.

Gambar 3.8 Kalkulasi Penggunaan Preinsulated Alumunium Duct

17
3.3 Analisis
3.3.1 Perbandingan Power Consumption Unit AC Sistem DX
Inverter, DX Non Inverter dan VRF
Dari bebrapa sistem yang kita bahas kali ini, hasil dari 3 sampel
contoh sistem VRF, DX sistem inverter dan non inverter, dapat kita lihat
hasil dari pemakaian energi setiap unit sistem pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.9 Power Comsumption Sistem DX Inverter

18
Gambar 3.10 Power Comsumption Sistem DX Non Inverter

19
DESC KAPASITA POWER TOTAL TOTAL
NAMA CABLE
NO. RIPTI MODEL UNIT S TYPE QTY INPUT INPUT INPUT PHASE
RUANGAN POWER
ON UNIT (KW) (KW) (KVA)
1 PEFY-P125VMHS- 47.800 Btuh Ceiling 1 0,160 0,160 0,200 220- NYM 3x2,5 mm
GYM AREA
E Conclead 240V/1PH
TERAPI PEFY-P63VMA(L)- Ceiling 220-
2 24.200 Btuh 1 0,120 0,120 0,150 NYM 3x2,5 mm
WICARA E Conclead 240V/1PH
3 REHAP PEFY-P200VMHS- 76.400 Btuh Ceiling 1 0,630 0,630 0,788 220- NYM 3x2,5 mm
MEDIC E Conclead 240V/1PH
4 REHAP PEFY-P200VMHS- 76.400 Btuh Ceiling 1 0,630 0,630 0,788 220- NYM 3x2,5 mm
MEDIC E Conclead 240V/1PH
5 CORRIDOR PEFY-P140VMHS- 54.600,0 Btuh Ceiling 1 0,190 0,190 0,238 220- NYM 3x2,5 mm
,HALL,NUR E Conclead 240V/1PH
SE
6 CORRIDOR PEFY-P125VMHS- 47.800 Btuh Ceiling 1 0,160 0,160 0,200 220- NYM 3x2,5 mm
,MUSHOLA, E Conclead 240V/1PH
LIFT
7 RUANG PEFY-P125VMHS- 47.800 Btuh Ceiling 1 0,160 0,160 0,200 220- NYM 3x2,5 mm
REUSE,HD E Conclead 240V/1PH
EKSEKUTIF,
8 HD PEFY-P125VMHS- 47.800 Btuh Ceiling 1 0,160 0,160 0,200 220- NYM 3x2,5 mm
EKSEKUTIF, E Conclead 240V/1PH
NURSE
VRF
9 PEFY-P140VMHS- 54.600,0 Btuh Ceiling 1 0,190 0,190 0,238 220- NYM 3x2,5 mm
SYSTE NURSE
STATION E Conclead 240V/1PH
M
10 TERAPI PEFY-P50VMA(L)- 19.100 Btuh Ceiling 1 0,110 0,110 0,138 220- NYM 3x2,5 mm
OKUPASI E Conclead 240V/1PH
11 PUCY- 209.800 Btuh Outdoor 1 14,040 14,040 17,550 380- NYY 4x10 mm+
P550YSKD(-BS) 415V/3PH grounding

12 PUCY-P250YKD(- 95.500,0 Btuh Outdoor 1 5,950 5,950 7,438 380- NYY 4x10 mm+
BS) 415V/3PH grounding

13 PUCY-P300YKD(- 114.300 Btuh Outdoor 1 7,820 7,820 9,775 380- NYY 4x10 mm+
BS) 415V/3PH grounding
OUTDOOR
14 LT.10 PUCY- 209.800 Btuh Outdoor 1 14,040 14,040 17,550 380- NYY 4x10 mm+
P550YSKD(-BS) 415V/3PH grounding

15 PUCY-P250YKD(- 95.500,0 Btuh Outdoor 1 5,950 5,950 7,438 380- NYY 4x10 mm+
BS) 415V/3PH grounding

PUCY-P300YKD(- 114.300 Btuh Outdoor 1 7,820 7,820 9,775 380- NYY 4x10 mm+
BS) 415V/3PH grounding

Total
10 Total
Indoor 30,590 38,238
Total Power
Fan
Total Indoor 10 30,590 38,238
Total Fan 0
Safety Factor 10% 42,061

Gambar 3.11 Power Comsumption Sistem VRF

20
Gambar 3.12 Perbandingan Power Comsumption
3.3.2 Perbandingan Harga Tarif Listrik Unit Sistem DX Inverter,
DX Non Inverter dan VRF
Pada Gambar di bawah ini dapat dilihat perbandingan total
pemakaian tagihan listrik dari setiap unit selama 1-2 tahun.

Gambar 3.13 Tarif harga listrik Dx 6 Hp

21
Gambar 3.14 Tarif harga listrik Dx 3 Hp

Gambar 3.15 Tarif harga listrik Dx 8 Hp

22
Gambar 3.16 Tarif harga listrik Dx 2 Hp

Gambar 3.17 tarif harga listrik Dx 5 Hp

23
Gambar 3.18 Tarif harga listrik Sistem VRF

Gambar 3.19 Perbandingan tarif harga listrik sistem Dx dan VRF


1 tahun

Gambar 3.20 Perbandingan tarif harga listrik sistem Dx dan VRF


2 tahun
Dari gambar di atas dapat dilihat perbandingan tarif harga
listrik AC Sistem VRF, Sistem DX inverter dan Sistem DX Non
Inverter selama 1 tahun dan 2 tahun. Untuk pemakaian listrik
Sistem VRF selama 1 tahun Rp. 199,775,694.31 dan 2 tahun Rp.
399,551,388.62. Sedangkan Sistem DX Inverter efisiensi 50%
selama 1 tahun Rp. 222,523,362 dan 2 tahun Rp. 445,046,724.
Dan Sistem DX Non Inverter selama 1 tahun Rp. 459,960,833 dan
2 tahun Rp. 919,921,665.60. Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya
tagihan listrik AC Sistem VRF lebih hemat dibandingkan Sistem
DX Inverter maupun Sistem DX Non Inverter, dikarenakan

24
Sistem VRF dapat beroperasi secara partial load seperti yang
terlampir di tabel dibawah ini.

Tabel 3.1 Tabel sesuai standar AHRI 1230 (aplikasi VRF)


Persen Beban Persen Operasi Setiap beban dalam satu tahun

100% 2.0%

75% 61.7%

50% 23.8%

25% 12.5%

Dimana IEER:
IEER = (0.020 · A) + (0.617 · B) + (0.238 · C) + (0.125 · D)
3.3.3 Hasil Penentuan Ukuran Duct Supply, Supply Air Grille Dan
Return Air Grille
Pada rancangan bangunan ini, penentuan main dan supply duct
dilakukan menggunakan software tools Duct sizer dengan memasukan
nilai flow rate dari unit split duct yaitu 1130 cfm serta memasukan nilai
head lost 0,2 in. WC100ft sehingga velocity 1290,4 fpm kita dapatkan
Duct size 10 x 14 inci.

25
Gambar 3.21 Penentuan Main Duct Supply dengan Duct sizer.
Sementara untuk pembagian duct supply dilakukan dengan membagi
flow rate total menjadi 2 cabang, dan dari 2 cabang ini dibagi lagi
menjadi masing-masing 2 bagian sama rata untuk supply yang
berjumlah 4 titik pada kapasitas 5 Hp.

26
3.22 Pembagian Main Duct Supply dengan Duct sizer.

27
3.23 Pembagian Main Duct Supply dengan Duct sizer.

28
3.24 Pembagian Main Duct Supply dengan Duct sizer.

29
3.3.4 Kalkulasi Penggunaan Preinsulated Aluminium Duct
Pada perhitungan ukuran ducting dilakukan melalui software
AutoCAD pada jalur yang telah didesain sebelumnya dengan cara
menghitung panjang ducting ,jumlah branch, elbow dan reducer
serta untuk ukuran duct didapat dari Software duct sizer. setelah
itu, ukuran dan panjang yang telah diukur dimasukan kedalam
software microsoft excel yang telah dibuat rumus dan format
tertentu didalamnya
berikut penggunaan ducting supply, return pada lantai 10 RS.
Mitra Medika dengan kapasitas total 22 Hp dengan 3 unit sampel
sebagai berikut :
DUCTING FACTOR M2
IU 10-1 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 14 10 24 20 1 1,2 1,3 1,4 1,25 1,2 1,44 1,44
SUPPLY CFM 1130
ELBOW 1,56 0
BRANCH 2 1,68 3,36
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,5 0
DUCTING FACTOR M2
IU 10-1 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 10 20 20 2,7 1,2 1,3 1,4 1,25 1 1,2 3,24
SUPPLY CFM 1130
ELBOW 1,3 0
47800 BTU/h (5 PK) BRANCH 1 1,4 1,4
REDUCER 1,25 0
DUCTING FACTOR M2
IU 10-1 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 6 14 20 12,6 1,2 1,3 1,4 1,25 0,7 0,84 10,584
SUPPLY CFM 1130
ELBOW 1 0,91 0,91
BRANCH 0,98 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 0,875 0
DUCTING FACTOR M2
IU 10-1 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 12 6 18 20 5 1,2 1,3 1,4 1,25 0,9 1,08 5,4
BOX SUPPLY CFM 1130
ELBOW 1,17 0
BRANCH 1,26 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,125 0
TOTAL DUCTING
26,334 M2
IU 10-1

Gambar 3.25 Sampel Penggunaan ducting unit Indoor 10-1

30
DUCTING FACTOR M2
IU 10-2 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 8 16 20 4,5 1,2 1,3 1,4 1,25 0,8 0,96 4,32
SUPPLY CFM 565
ELBOW 1,04 0
BRANCH 3 1,12 3,36
24200 BTU/h (3 PK)
REDUCER 1 0
DUCTING FACTOR M2
IU 10-2 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 6 4 10 20 2,7 1,2 1,3 1,4 1,25 0,5 0,6 1,62
SUPPLY CFM 565
ELBOW 1 0,65 0,65
BRANCH 0,7 0
24200 BTU/h (3 PK)
REDUCER 0,625 0
DUCTING FACTOR M2
IU 10-2 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 6 6 12 20 3,4 1,2 1,3 1,4 1,25 0,6 0,72 2,448
SUPPLY CFM 565
ELBOW 1 0,78 0,78
BRANCH 0,84 0
24200 BTU/h (3 PK)
REDUCER 0,75 0
DUCTING FACTOR M2
IU 10-2 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 12 6 18 20 2 1,2 1,3 1,4 1,25 0,9 1,08 2,16
BOX SUPPLY CFM 565
ELBOW 1,17 0
BRANCH 1,26 0
24200 BTU/h (3 PK)
REDUCER 1,125 0
DUCTING FACTOR M2
IU 10-2 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 4 14 20 1 1,2 1,3 1,4 1,25 0,7 0,84 0,84
BOX SUPPLY CFM 565
ELBOW 0,91 0
BRANCH 0,98 0
24200 BTU/h (3 PK)
REDUCER 0,875 0
TOTAL DUCTING
16,178 M2
IU 10-2

Gambar 3.26 Sampel Penggunaan ducting unit Indoor 10-2


DUCTING FACTOR M2
IU 10-10 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 8 18 20 2,8 1,2 1,3 1,4 1,25 0,9 1,08 3,024
SUPPLY CFM 1201
ELBOW 1,17 0
BRANCH 2 1,26 2,52
19100 BTU/h (2 PK)
REDUCER 1,125 0
DUCTING FACTOR M2
IU 10-10 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 6 14 20 2,8 1,2 1,3 1,4 1,25 0,7 0,84 2,352
SUPPLY CFM 1201
ELBOW 0,91 0
BRANCH 0,98 0
19100 BTU/h (2 PK)
REDUCER 0,875 0
DUCTING FACTOR M2
IU 10-10 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 14 6 20 20 2 1,2 1,3 1,4 1,25 1 1,2 2,4
BOX SUPPLY CFM 1201
ELBOW 1,3 0
BRANCH 1,4 0
19100 BTU/h (2 PK)
REDUCER 1,25 0

TOTAL DUCTING
10,296 M2
IU 10-10
TOTAL 10,296

Gambar 3.27 Sampel Penggunaan ducting unit Indoor 10-10

31
TOTAL FLEKSIBEL 22,6 M
TOTAL DUCTING SEMUA UNIT
310,884
IU 10-1 - 10-10
M2
10% 341,9724

Gambar 3.28 Total Pemakaian Ducting dan Fleksibel

32
BAB V
PENUTUP
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat
diberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil perhitungan power consumption yang telah dilakukan
masing-masing sistem ( VRF,Dx Inverter Dx non Inverter ) dapat
kita peroleh sistem VRF memiliki konsumsi daya yang lebih
rendah yaitu 30,590 kw dengan perbandingan Dx inverter 52,500
kw dan Dx non Inverter 56,150 kw. Dengan 21,910 kw sistem
VRF lebih hemat dari Dx inverter dan 25,560 kw sistem VRF
lebih hemat dari sistem Dx Non Inverter.
2. Secara total didapatkan hasil penggunaan duct calcualtion untuk
keseluruhan unit adalah 310,884 M2 ,hasil ini didapatkan dari
hasil hitung ukuran main duct supply air grille dan return air grille
.kita juga dapat menentukann ukuran flexsibel yang digunakan
pada unit yang sudah di buat permodelan sebelumnya.
3. Perancangan ,perbandingan dan pembahasan ini menggunakan
beberapa softwore yaitu untuk perancangan dan permodelan
menggunakan AutoCAD untuk perhitungan duct calculation dan
power consumstion menggunakan microsoft excel untuk
penentuan main dan supply duct dilakukan menggunakan
software tools Duct sizer dengan memasukan nilai flow rate dari
unit split duct yaitu 1130 cfm serta memasukan nilai head lost 0,2
in.WC100ft sehingga velocity 1290,4 fpm kita dapatkan Duct size
10 x 14 inci.
5.2. Saran
1. Untuk perancangan dan perhitungan kapasitas ruangan harusnya
lebih mempertimbangkan kembali kebutuhan kapasitas ruangan,
yang diperlukan setiap ruangan memiliki kapasitas yang berbeda-
beda sehingga harusnya dilakukan perincian panas ruangan dari
setiap benda dan manusia lebih baik lagi agar lebih terasa
dinginnya.
2. Untuk software menghitung ukuran ducting dapat juga
menggunakan software lain yaitu CFD & Solidwork dimana hasil

40
perhitungannya sama dengan hasil yang dilakukan menggunakan
software Design Tools Duct Sizer.
3. Pada perhitungan duct calculation disini kita perlu
mempertimbangkan dengan baik detail dari gambar yang sudah
kita buat dengan kondisi riill yang kita lihat dikarenakan banyak
nya perbedaan yang membuat gambar harus dirubah dan
diperbaiki agar itu cocok degan riill dan juga harus lebih
memperhatikan pengelolaan letak yang lebih baik sehingga baik
dilihat dan sama-sama bisa berbagi tempat dengan konstruksi
yang lainnya

41
DAFTAR PUSTAKA

Jeisuk park. (2013). Comparative analysis of the VRF sistem and


conventional HVAC sistem focused on Life-Cycle Cost. Thesis.
Georgia Institute of 106 JURNAL EMACS (Engineering,
MAthematics and Computer Science) Vol.2 No.3 September 2020:
97-106 Technology. United State of America

“Refrigerant and air conditioning sectional committe” .(2006) Air Duct


Specification, 2nd Revision. New Delhi :Bureau of indian Standards
(BIS).

Ambarita, Himsar.(2013).”termodinamika teknik II (Aplikasi Siklus


termodinamika).Medan : Teknik Mesin USU.
Stoecker, W,F. Jones, J.W. 1982. Refrigrasi dan Pengkondisian Udara.
Jakarta Penerbit Erlangga Jakarta.
Yunianto B. 2005. Pengaruh Perubahan Temperatur Evaporator
Terhadap Prrestasi Air Cooled Chilled Dengan Refrigerant R-134a,
Pada Temperatur Kondensor Tetap. Jurusan Teknik Mesin. Vol 7 No
3.
Sungadiyanto.2006. Studi eksperimental Performa Mesin Pengkondisian
Udara (AC) MC Quay dengan Refrigeran R-22 pada Laboratorium
Teknik Mesin Universitas Negri Semarang.Universitas Negri Semarang.
Semarang.
LAMPIRAN
Layout Instalasi Ducting
Layout Instalasi Pipa Reff

44
Layout Instalasi Outdoor

45
Layout Instalasi Sistem DX

46
DUCT SIZER
DUCTING FACTOR M2
IU 10-1 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 14 10 24 20 1 1,2 1,3 1,4 1,25 1,2 1,44 1,44
CFM 1130
ELBOW 1,56 0
SUPPLY
BRANCH 2 1,68 3,36
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,5 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 4,8
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-1 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 10 20 20 2,7 1,2 1,3 1,4 1,25 1 1,2 3,24
CFM 1130
ELBOW 1,3 0
SUPPLY
47800 BTU/h (5 PK) BRANCH 1 1,4 1,4
REDUCER 1,25 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 4,64
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-1 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 6 14 20 12,6 1,2 1,3 1,4 1,25 0,7 0,84 10,584
CFM 1130
ELBOW 1 0,91 0,91
SUPPLY
BRANCH 0,98 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 0,875 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 11,494
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-1 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 12 6 18 20 5 1,2 1,3 1,4 1,25 0,9 1,08 5,4
CFM 1130
ELBOW 1,17 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,26 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,125 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 5,4
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

TOTAL DUCTING
26,334 M2
IU 10-1

47
DUCTING FACTOR M2
IU 10-2 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 8 16 20 4,5 1,2 1,3 1,4 1,25 0,8 0,96 4,32
CFM 565
ELBOW 1,04 0
SUPPLY
BRANCH 3 1,12 3,36
24200 BTU/h (3 PK)
REDUCER 1 0
MEDIUM STATIC PRESSURE
TOTAL 7,68
PEFY-P63VMA(L)-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-2 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 6 4 10 20 2,7 1,2 1,3 1,4 1,25 0,5 0,6 1,62
CFM 565
ELBOW 1 0,65 0,65
SUPPLY
BRANCH 0,7 0
24200 BTU/h (3 PK)
REDUCER 0,625 0
MEDIUM STATIC PRESSURE
TOTAL 2,27
PEFY-P63VMA(L)-E

DUCTING FACTOR M2
IU 10-2 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 6 6 12 20 3,4 1,2 1,3 1,4 1,25 0,6 0,72 2,448
CFM 565
ELBOW 1 0,78 0,78
SUPPLY
BRANCH 0,84 0
24200 BTU/h (3 PK)
REDUCER 0,75 0
MEDIUM STATIC PRESSURE
TOTAL 3,228
PEFY-P63VMA(L)-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-2 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 12 6 18 20 2 1,2 1,3 1,4 1,25 0,9 1,08 2,16
CFM 565
ELBOW 1,17 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,26 0
24200 BTU/h (3 PK)
REDUCER 1,125 0
MEDIUM STATIC PRESSURE
TOTAL 2,16
PEFY-P63VMA(L)-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-2 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 4 14 20 1 1,2 1,3 1,4 1,25 0,7 0,84 0,84
CFM 565
ELBOW 0,91 0
BOX SUPPLY
BRANCH 0,98 0
24200 BTU/h (3 PK)
REDUCER 0,875 0
MEDIUM STATIC PRESSURE
TOTAL 0,84
PEFY-P63VMA(L)-E
VRF SYSTEM

TOTAL DUCTING
16,178 M2
IU 10-2

48
DUCTING FACTOR M2
IU 10-3 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 28 10 38 20 2,4 1,2 1,3 1,4 1,25 1,9 2,28 5,472
CFM 2154
ELBOW 2,47 0
SUPPLY
BRANCH 2 2,66 5,32
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 2,375 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 10,792
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-3 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 10 20 20 2 1,2 1,3 1,4 1,25 1 1,2 2,4
CFM 2154
ELBOW 1,3 0
SUPPLY
BRANCH 1 1,4 1,4
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 1,25 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 3,8
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-3 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 8 16 20 17,4 1,2 1,3 1,4 1,25 0,8 0,96 16,704
CFM 2154
ELBOW 1,04 0
SUPPLY
BRANCH 1 1,12 1,12
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 1 1 1
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 18,824
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-3 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 20 10 30 20 0,8 1,2 1,3 1,4 1,25 1,5 1,8 1,44
CFM 2154
ELBOW 1,95 0
SUPPLY
BRANCH 1 2,1 2,1
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 1,875 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 3,54
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-3 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 14 10 24 20 3,1 1,2 1,3 1,4 1,25 1,2 1,44 4,464
CFM 2154
ELBOW 1,56 0
SUPPLY
BRANCH 1 1,68 1,68
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 1,5 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 6,144
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-3 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 6 6 12 20 3,4 1,2 1,3 1,4 1,25 0,6 0,72 2,448
CFM 2154
ELBOW 0,78 0
SUPPLY
BRANCH 0,84 0
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 0,75 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 2,448
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-3 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 6 14 20 3,2 1,2 1,3 1,4 1,25 0,7 0,84 2,688
CFM 2154
ELBOW 0,91 0
SUPPLY
BRANCH 1 0,98 0,98
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 0,875 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 3,668
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-3 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 16 6 22 20 6 1,2 1,3 1,4 1,25 1,1 1,32 7,92
CFM 2154
ELBOW 1,43 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,54 0
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 1,375 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 7,92
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-3 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 4 14 20 3 1,2 1,3 1,4 1,25 0,7 0,84 2,52
CFM 2154
ELBOW 0,91 0
BOX SUPPLY
BRANCH 0,98 0
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 0,875 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 2,52
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

TOTAL DUCTING
59,656 M2
IU 10-3

49
DUCTING FACTOR M2
IU 10-4 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 28 10 38 20 1,6 1,2 1,3 1,4 1,25 1,9 2,28 3,648
CFM 2154
ELBOW 2,47 0
SUPPLY
BRANCH 2 2,66 5,32
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 2,375 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 8,968
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-4 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 16 10 26 20 1,2 1,2 1,3 1,4 1,25 1,3 1,56 1,872
CFM 2154
ELBOW 1,69 0
SUPPLY
BRANCH 1 1,82 1,82
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 1,625 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 3,692
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-4 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 14 10 24 20 4,2 1,2 1,3 1,4 1,25 1,2 1,44 6,048
CFM 2154
ELBOW 1,56 0
SUPPLY
BRANCH 1 1,68 1,68
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 1,5 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 7,728
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-4 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 8 18 20 5 1,2 1,3 1,4 1,25 0,9 1,08 5,4
CFM 2154
ELBOW 1,17 0
SUPPLY
BRANCH 1 1,26 1,26
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 1,125 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 6,66
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-4 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 6 14 20 8,9 1,2 1,3 1,4 1,25 0,7 0,84 7,476
CFM 2154
ELBOW 0,91 0
SUPPLY
BRANCH 0,98 0
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 0,875 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 7,476
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-4 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 12 6 18 20 9 1,2 1,3 1,4 1,25 0,9 1,08 9,72
CFM 2154
ELBOW 1,17 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,26 0
76400 BTU/h (8 PK)
REDUCER 1,125 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 9,72
PEFY-P200VMHS-E
VRF SYSTEM

FLEKSIBEL 0,8 M
TOTAL DUCTING
44,244 M2
IU 10-4

50
DUCTING FACTOR M2
IU 10-5 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 14 10 24 20 1,9 1,2 1,3 1,4 1,25 1,2 1,44 2,736
CFM 1201
ELBOW 1,56 0
SUPPLY
BRANCH 2 1,68 3,36
54600 BTU/h (6 PK)
REDUCER 1,5 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 6,096
PEFY-P140VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-5 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 8 18 20 1 1,2 1,3 1,4 1,25 0,9 1,08 1,08
CFM 1201
ELBOW 1,17 0
SUPPLY
BRANCH 1,26 0
54600 BTU/h (6 PK)
REDUCER 1 1,125 1,125
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 2,205
PEFY-P140VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-5 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 6 14 20 3,5 1,2 1,3 1,4 1,25 0,7 0,84 2,94
CFM 1201
ELBOW 0,91 0
SUPPLY
BRANCH 0,98 0
54600 BTU/h (6 PK)
REDUCER 1 0,875 0,875
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 3,815
PEFY-P140VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-5 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 10 20 20 2,2 1,2 1,3 1,4 1,25 1 1,2 2,64
CFM 1201
ELBOW 1,3 0
SUPPLY
BRANCH 1,4 0
54600 BTU/h (6 PK)
REDUCER 1 1,25 1,25
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 3,89
PEFY-P140VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-5 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 8 16 20 6 1,2 1,3 1,4 1,25 0,8 0,96 5,76
CFM 1201
ELBOW 1,04 0
SUPPLY
BRANCH 1,12 0
54600 BTU/h (6 PK)
REDUCER 1 1 1
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 6,76
PEFY-P140VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-5 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 6 6 12 20 2,5 1,2 1,3 1,4 1,25 0,6 0,72 1,8
CFM 1201
ELBOW 1 0,78 0,78
SUPPLY
BRANCH 0,84 0
54600 BTU/h (6 PK)
REDUCER 0,75 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 2,58
PEFY-P140VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-5 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 12 6 18 20 3 1,2 1,3 1,4 1,25 0,9 1,08 3,24
CFM 1201
ELBOW 1,17 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,26 0
54600 BTU/h (6 PK)
REDUCER 1,125 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 3,24
PEFY-P140VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-5 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 16 6 22 20 2 1,2 1,3 1,4 1,25 1,1 1,32 2,64
CFM 1201
ELBOW 1,43 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,54 0
54600 BTU/h (6 PK)
REDUCER 1,375 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 2,64
PEFY-P140VMHS-E
VRF SYSTEM

FLEKSIBEL 5,3 M
TOTAL DUCTING
31,226 M2
IU 10-5

51
DUCTING FACTOR M2
IU 10-6 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 14 10 24 20 0,6 1,2 1,3 1,4 1,25 1,2 1,44 0,864
CFM 1130
ELBOW 1,56 0
SUPPLY
BRANCH 2 1,68 3,36
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,5 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 4,224
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-6 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 6 14 20 7,8 1,2 1,3 1,4 1,25 0,7 0,84 6,552
CFM 1130
ELBOW 0,91 0
SUPPLY
BRANCH 1 0,98 0,98
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 0,875 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 7,532
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-6 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 6 6 12 20 4,1 1,2 1,3 1,4 1,25 0,6 0,72 2,952
CFM 1130
ELBOW 0,78 0
SUPPLY
BRANCH 0,84 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 0,75 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 2,952
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-6 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 8 16 20 1,9 1,2 1,3 1,4 1,25 0,8 0,96 1,824
CFM 1130
ELBOW 1 1,04 1,04
SUPPLY
BRANCH 1,12 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 2,864
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-6 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 10 20 20 8 1,2 1,3 1,4 1,25 1 1,2 9,6
CFM 1130
ELBOW 1,3 0
SUPPLY
BRANCH 1,4 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1 1,25 1,25
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 10,85
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-6 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 12 6 18 20 1 1,2 1,3 1,4 1,25 0,9 1,08 1,08
CFM 1130
ELBOW 1,17 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,26 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,125 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 1,08
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-6 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 18 6 24 20 2 1,2 1,3 1,4 1,25 1,2 1,44 2,88
CFM 1130
ELBOW 1,56 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,68 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,5 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 2,88
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-6 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 12 4 16 20 2 1,2 1,3 1,4 1,25 0,8 0,96 1,92
CFM 1130
ELBOW 1,04 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,12 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 1,92
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

FLEKSIBEL 4,5 M
TOTAL DUCTING
34,302 M2
IU 10-6

52
DUCTING FACTOR M2
IU 10-7 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 14 10 24 20 1,7 1,2 1,3 1,4 1,25 1,2 1,44 2,448
CFM 1130
ELBOW 1,56 0
SUPPLY
BRANCH 2 1,68 3,36
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,5 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 5,808
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-7 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 8 16 20 7,3 1,2 1,3 1,4 1,25 0,8 0,96 7,008
CFM 1130
ELBOW 1 1,04 1,04
SUPPLY
BRANCH 1,12 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 8,048
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-7 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 10 20 20 4,6 1,2 1,3 1,4 1,25 1 1,2 5,52
CFM 1130
ELBOW 1,3 0
SUPPLY
BRANCH 1 1,4 1,4
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,25 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 6,92
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-7 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 8 18 20 1,2 1,2 1,3 1,4 1,25 0,9 1,08 1,296
CFM 1130
ELBOW 1,17 0
SUPPLY
BRANCH 1 1,26 1,26
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,125 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 2,556
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-7 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 6 14 20 4,1 1,2 1,3 1,4 1,25 0,7 0,84 3,444
CFM 1130
ELBOW 0,91 0
SUPPLY
BRANCH 0,98 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 0,875 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 3,444
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-7 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 6 6 12 20 3,7 1,2 1,3 1,4 1,25 0,6 0,72 2,664
CFM 1130
ELBOW 0,78 0
SUPPLY
BRANCH 0,84 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1 0,75 0,75
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 3,414
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-7 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 16 8 24 20 1 1,2 1,3 1,4 1,25 1,2 1,44 1,44
CFM 1130
ELBOW 1,56 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,68 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,5 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 1,44
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-7 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 16 6 22 20 2 1,2 1,3 1,4 1,25 1,1 1,32 2,64
CFM 1130
ELBOW 1,43 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,54 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,375 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 2,64
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-7 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 12 6 18 20 1 1,2 1,3 1,4 1,25 0,9 1,08 1,08
CFM 1130
ELBOW 1,17 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,26 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,125 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 1,08
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

FLEKSIBEL 5,4 M
TOTAL DUCTING
35,35
IU 10-7

53
DUCTING FACTOR M2
IU 10-8 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 14 10 24 20 2 1,2 1,3 1,4 1,25 1,2 1,44 2,88
CFM 1130
ELBOW 1,56 0
SUPPLY
BRANCH 2 1,68 3,36
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,5 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 6,24
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-8 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 10 8 18 20 1,5 1,2 1,3 1,4 1,25 0,9 1,08 1,62
CFM 1130
ELBOW 1,17 0
SUPPLY
BRANCH 1 1,26 1,26
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,125 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 2,88
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-8 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 6 14 20 6,5 1,2 1,3 1,4 1,25 0,7 0,84 5,46
CFM 1130
ELBOW 1 0,91 0,91
SUPPLY
BRANCH 0,98 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 0,875 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 6,37
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-8 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 8 8 16 20 6,3 1,2 1,3 1,4 1,25 0,8 0,96 6,048
CFM 1130
ELBOW 1 1,04 1,04
SUPPLY
BRANCH 1,12 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 7,088
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-8 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 16 6 22 20 3 1,2 1,3 1,4 1,25 1,1 1,32 3,96
CFM 1130
ELBOW 1,43 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,54 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,375 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 3,96
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

DUCTING FACTOR M2
IU 10-8 INCI (") INCI (") MUTLAK
M LURUS ELBOW BRANCH REDUCER X FACTOR (PANJANG OR BUAH)
UKURAN DUCT 16 8 24 20 1 1,2 1,3 1,4 1,25 1,2 1,44 1,44
CFM 1130
ELBOW 1,56 0
BOX SUPPLY
BRANCH 1,68 0
47800 BTU/h (5 PK)
REDUCER 1,5 0
HIGH STATIC PRESSURE
TOTAL 1,44
PEFY-P125VMHS-E
VRF SYSTEM

FLEKSIBEL 2,3 M
TOTAL DUCTING
27,978 M2
IU 10-8

54
. Power Consumption VRF
POWER TOTAL TOTAL
DESCRIPTI KAPASITAS
NO. NAMA RUANGAN MODEL UNIT TYPE QTY INPUT INPUT INPUT PHASE CABLE POWER
ON
UNIT (KW) (KW) (KVA)
Lantai 10
1 PEFY-P125VMHS-E 47.800 Btuh Ceiling 1 0,160 0,160 0,200 220-240V/1PH NYM 3x2,5 mm
GYM AREA
Conclead

Ceiling
2 TERAPI WICARA PEFY-P63VMA(L)-E 24.200 Btuh 1 0,120 0,120 0,150 220-240V/1PH NYM 3x2,5 mm
Conclead

3 PEFY-P200VMHS-E 76.400 Btuh Ceiling 1 0,630 0,630 0,788 220-240V/1PH NYM 3x2,5 mm
REHAP MEDIC
Conclead
4 PEFY-P200VMHS-E 76.400 Btuh Ceiling 1 0,630 0,630 0,788 220-240V/1PH NYM 3x2,5 mm
REHAP MEDIC
Conclead
5 CORRIDOR PEFY-P140VMHS-E 54.600,0 Btuh Ceiling 1 0,190 0,190 0,238 220-240V/1PH NYM 3x2,5 mm
,HALL,N URSE STATION Conclead
6 CORRIDOR,MUSHOLA,LI PEFY-P125VMHS-E 47.800 Btuh Ceiling 1 0,160 0,160 0,200 220-240V/1PH NYM 3x2,5 mm
FT LOBBY Conclead
7 RUANG REUSE,HD PEFY-P125VMHS-E 47.800 Btuh Ceiling 1 0,160 0,160 0,200 220-240V/1PH NYM 3x2,5 mm
EKSEKUTIF,R.DOKTER Conclead
8 VRF HD EKSEKUTIF,NURSE PEFY-P125VMHS-E 47.800 Btuh Ceiling 1 0,160 0,160 0,200 220-240V/1PH NYM 3x2,5 mm
SYSTEM STATION Conclead
9 PEFY-P140VMHS-E 54.600,0 Btuh Ceiling 1 0,190 0,190 0,238 220-240V/1PH NYM 3x2,5 mm
NURSE STATION
Conclead
10 PEFY-P50VMA(L)-E 19.100 Btuh Ceiling 1 0,110 0,110 0,138 220-240V/1PH NYM 3x2,5 mm
TERAPI OKUPASI
Conclead
11 PUCY-P550YSKD(-BS) 209.800 Btuh Outdoor 1 14,040 14,040 17,550 380-415V/3PH NYY 4x10 mm+
grounding
12 PUCY-P250YKD(-BS) 95.500,0 Btuh Outdoor 1 5,950 5,950 7,438 380-415V/3PH NYY 4x10 mm+
grounding
13 PUCY-P300YKD(-BS) 114.300 Btuh Outdoor 1 7,820 7,820 9,775 380-415V/3PH NYY 4x10 mm+
grounding
OUTDOOR LT.10
14 PUCY-P550YSKD(-BS) 209.800 Btuh Outdoor 1 14,040 14,040 17,550 380-415V/3PH NYY 4x10 mm+
grounding
15 PUCY-P250YKD(-BS) 95.500,0 Btuh Outdoor 1 5,950 5,950 7,438 380-415V/3PH NYY 4x10 mm+
grounding
PUCY-P300YKD(-BS) 114.300 Btuh Outdoor 1 7,820 7,820 9,775 380-415V/3PH NYY 4x10 mm+
grounding
Total
10
Indoor Total Power 30,590 38,238
Total Fan
Total Indoor 10 30,590 38,238
Total Fan 0

Safety Factor 10% 42,061

55
Power Consumption DX Inverter

POWER
KAPASITAS TOTAL INPUT TOTAL INPUT
NO. DESCRIPTION NAMA RUANGAN MODEL UNIT TYPE QTY INPUT PHASE CABLE POWER CAPACITY COP
UNIT (KW) (KW) (KVA)
PEY-SP42JA(L)2
1 LT.10 GYM AREA 42.000 Btuh Ceiling Conclead 1 4,590 4,590 5,738 380-415V/3PH NYY 4x4 mm+ grounding 12 2,7
PUY-SP42VKA2

PEY-SP30JA(L)2
2 TERAPI WICARA 30.000 Btuh Ceiling Conclead 1 2,900 2,900 3,625 220-240V/1PH NYY 4x4 mm+ grounding 9 3,0
SUY-SA30VA2
PFV-P200YM-A
3 REHAP MEDIC PUV-P200YM-A(- 80.000 Btuh Ceiling Conclead 1 9,490 9,490 11,863 380-415V/3PH NYY 4x6 mm+ grounding 24 2,5
BS) A
PFV-P200YM-
4 REHAP MEDIC PUV-P200YM-A(- 80.000 Btuh Ceiling Conclead 1 9,490 9,490 11,863 380-415V/3PH NYY 4x6 mm+ grounding 24 2,5
BS)
PEY-SP48JA(L)2
5 CORRIDOR ,HALL,NURSE STATION 48.000,0 Btuh Ceiling Conclead 1 5,730 5,730 7,163 380-415V/3PH NYY 4x6 mm+ grounding 14,1 2,5
PEY-SP48JA(L)2
DX SYSTEM PEY-SP42JA(L)2
6 CORRIDOR,MUSHOLA,LIFT LOBBY 42.000 Btuh Ceiling Conclead 1 4,590 4,590 5,738 380-415V/3PH NYY 4x4 mm+ grounding 12 2,7
INVERTER PUY-SP42VKA2

RUANG REUSE,HD PEY-SP42JA(L)2


7 42.000 Btuh Ceiling Conclead 1 4,590 4,590 5,738 380-415V/3PH NYY 4x4 mm+ grounding 12 2,7
EKSEKUTIF,R.DOKTER PUY-SP42VKA2

PEY-SP42JA(L)2
8 HD EKSEKUTIF,NURSE STATION 42.000 Btuh Ceiling Conclead 1 4,590 4,590 5,738 380-415V/3PH NYY 4x4 mm+ grounding 12 2,7
PUY-SP42VKA3
PEY-SP48JA(L)2
9 NURSE STATION 48.000,0 Btuh Ceiling Conclead 1 5,730 5,730 7,163 380-415V/3PH NYY 4x6 mm+ grounding 14,1 2,5
PEY-SP48JA(L)2
PEY-SP18JA(L)2
10 TERAPI OKUPASI 18.000 Btuh Ceiling Conclead 1 1,720 1,720 2,150 220-240V/1PH NYY 3x2,5 mm 5 3,1
SUY-SA18VA2
Total Indoor 10
Total Fan
Total Power 53,420 66,775 TOTAL COP 26,7
Total Indoor 10 53,420 66,775 RATA-RATA COP 2,67
Total Fan 0

Safety Factor 10% 73,453

56
Power Consumption DX Non Inverter
POWER TOTAL
DESCRIPTI KAPASITAS TOTAL INPUT
NO. NAMA RUANGAN MODEL UNIT TYPE QTY INPUT INPUT PHASE CABLE POWER CAPACITY (KW) COP
ON
UNIT (KW) (KW) (KVA)
PE-P42JAK Ceiling
1 LT.10 GYM AREA
PU-P 42YAKD
42.300 Btuh
Conclead
1 5,640 5,640 7,050 380-415V/3PH NYY 4x4 mm+ grounding 12 2,20

PE-P30JAK Ceiling
2 TERAPI WICARA
PU-P30VAKD
28.300 Btuh
Conclead
1 2,910 2,910 3,638 220-240V/1PH NYY 4x4 mm+ grounding 8 2,85

PFV-P200YM-A Ceiling
3 REHAP MEDIC
PUV-P200YM-A(-BS)
80.000 Btuh
Conclead
1 9,490 9,490 11,863 380-415V/3PH NYY 4x6 mm+ grounding 24 2,53

PFV-P200YM-A Ceiling
4 REHAP MEDIC
PUV-P200YM-A(-BS)
80.000 Btuh
Conclead
1 9,490 9,490 11,863 380-415V/3PH NYY 4x6 mm+ grounding 24 2,53
CORRIDOR
PE-P48JAK Ceiling
5 ,HALL,NURSE
PU-P 48YKD
46.000,0 Btuh
Conclead
1 5,440 5,440 6,800 380-415V/3PH NYY 4x6 mm+ grounding 14 2,48
DX SYSTEM STATION
NON
CORRIDOR,MUSH PE-P42JAK Ceiling
6 INVERTER
OLA,LIFT LOBBY PU-P 42YAKD
42.300 Btuh
Conclead
1 5,640 5,640 7,050 380-415V/3PH NYY 4x4 mm+ grounding 12 2,20
RUANG
REUSE,HD PE-P42JAK Ceiling
7
EKSEKUTIF,R.DO PU-P 42YAKD
42.300 Btuh
Conclead
1 5,640 5,640 7,050 380-415V/3PH NYY 4x4 mm+ grounding 12 2,20
KTER
HD
PE-P42JAK Ceiling
8 EKSEKUTIF,NURS
PU-P 42YAKD
42.300 Btuh
Conclead
1 5,640 5,640 7,050 380-415V/3PH NYY 4x4 mm+ grounding 12 2,20
E STATION
PE-P48JAK Ceiling
9 NURSE STATION
PU-P 48YKD
46.000,0 Btuh
Conclead
1 5,440 5,440 6,800 380-415V/3PH NYY 4x6 mm+ grounding 12 2,28
PE-P18JAK Ceiling
10 TERAPI OKUPASI
PU-P18VAKD
17.400 Btuh
Conclead
1 1,740 1,740 2,175 220-240V/1PH NYY 3x2,5 mm 5 2,93
Total
Indoor
10
Total Power 57,070 71,338
Total COP 24,4
Total Fan Rata-rata cop 2,4
Total Indoor 10 57,070 71,338
Total Fan 0

Safety Factor 10% 78,471

57
Calculation DX

Teknologi Inverter Inverter Inverter Non inverter


Series PEY/PUY PEY/PUY PEY/PUY PE/PU
Model SP42JA(L)2/SP42YKA2 SP42JA(L)2 SP42JA(L)2 P42BAK/P42YAKD
Daya lis trik 4,59 4,59 4,59 5,64
daya lis trik (min-max) 380-415 380-415 380-415

Efisiensi 30% 40% 50%

Tarif listrik/Kwh Rp 1.467 Rp 1.467 Rp 1.467 Rp 1.467


1 jam pertama Rp 6.734 Rp 6.734 Rp 6.734 Rp 8.274
13 jam selanjutnya* Rp 61.275 Rp 52.522 Rp 43.768 Rp 107.560,44
Tagihan listrik /hari Rp 68.009 Rp 59.255 Rp 50.501 Rp 115.834
Tagihan listrik /bulan Rp 2.040.260 Rp 1.777.652 Rp 1.515.044 Rp 3.475.030
5 PK Tagihan lis trik /tahun Rp 24.483.115 Rp 21.331.823 Rp 18.180.531 Rp 41.700.355
QTY Rp 97.932.460 Rp 85.327.292 Rp 72.722.124 Rp 166.801.421
Harga beli unit AC Rp 64.703.100 Rp 64.703.100 Rp 64.703.100 Rp 53.187.750
Tagihan listrik 1.5 Tahun pertama Rp 36.724.673 Rp 31.997.735 Rp 27.270.797 Rp 62.550.533
Total biaya 1.5 tahun pertama Rp 101.427.773 Rp 96.700.835 Rp 91.973.897 Rp 115.738.283
Surplus Rp 14.310.510 Rp 19.037.448 Rp 23.764.386
Tahun ke-2 Rp 113.669.330 Rp 107.366.746 Rp 101.064.162 Rp 136.588.460
Surplus Rp 22.919.130 Rp 29.221.714 Rp 35.524.298
Tahun ke-3 Rp 138.152.445 Rp 128.698.569 Rp 119.244.693 Rp 178.288.816
Surplus Rp 40.136.370 Rp 49.590.246 Rp 59.044.123
Tahun ke-4 Rp 162.635.560 Rp 150.030.392 Rp 137.425.224 Rp 219.989.171
Surplus Rp 57.353.610 Rp 69.958.779 Rp 82.563.947
Tahun ke-5 Rp 187.118.675 Rp 171.362.215 Rp 155.605.755 Rp 261.689.526
Surplus Rp 74.570.851 Rp 90.327.311 Rp 106.083.771
58
Teknologi Inverter Inverter Inverter Non inverter
Series PEY/SUY PEY/SUY PEY/SUY PE/PU
Model SP30JA(L)2/SA30VA2 SP30JA(L)2/SA30VA3 SP30JA(L)2/SA30VA4 P18JAK/P18VAKD
Daya listrik (rated) 2,9 2,9 2,9 2,91
daya listrik (min-max) 220-240 220-240 220-240

Efisiensi 30% 40% 50%

Tarif listrik/Kwh Rp 1.467 Rp 1.467 Rp 1.467 Rp 1.467


1 jam pertama Rp 4.254 Rp 4.254 Rp 4.254 Rp 4.269
13 jam selanjutnya* Rp 38.714 Rp 33.184 Rp 27.653 Rp 55.496,61
Tagihan listrik /hari Rp 42.968 Rp 37.438 Rp 31.907 Rp 59.766
Tagihan listrik /bulan Rp 1.289.053 Rp 1.123.135 Rp 957.218 Rp 1.792.967
3 PK Tagihan listrik /tahun Rp 15.468.635 Rp 13.477.622 Rp 11.486.610 Rp 21.515.609
QTY Rp 15.468.635 Rp 13.477.622 Rp 11.486.610 Rp 21.515.609
Harga beli unit AC Rp 34.430.550 Rp 34.430.550 Rp 34.430.550 Rp 31.947.300
Tagihan listrik 1.5 Tahun pertama Rp 23.202.952 Rp 20.216.434 Rp 17.229.915 Rp 32.273.413
Total biaya 1.5 tahun pertama Rp 57.633.502 Rp 54.646.984 Rp 51.660.465 Rp 64.220.713
Surplus Rp 6.587.211 Rp 9.573.730 Rp 12.560.248
Tahun ke-2 Rp 65.367.820 Rp 61.385.795 Rp 57.403.770 Rp 74.978.518
Surplus Rp 9.610.698 Rp 13.592.723 Rp 17.574.748
Tahun ke-3 Rp 80.836.454 Rp 74.863.417 Rp 68.890.380 Rp 96.494.126
Surplus Rp 15.657.672 Rp 21.630.709 Rp 27.603.746
Tahun ke-4 Rp 96.305.089 Rp 88.341.040 Rp 80.376.990 Rp 118.009.735
Surplus Rp 21.704.646 Rp 29.668.696 Rp 37.632.745
Tahun ke-5 Rp 111.773.724 Rp 101.818.662 Rp 91.863.600 Rp 139.525.344
Surplus Rp 27.751.620 Rp 37.706.682 Rp 47.661.744

59
Teknologi Non inverter
Series PEV/PUV
Model P200YM-A
Daya listrik 9,49
daya listrik (min-max)

Efisiensi

Tarif listrik/Kwh Rp 1.467


1 jam pertama Rp 13.922
13 jam selanjutnya* Rp 180.983,79
Tagihan listrik /hari Rp 194.906
Tagihan listrik /bulan Rp 5.847.169
8 PK Tagihan listrik /tahun Rp 70.166.023
QTY Rp 140.332.046
Harga beli unit AC Rp 108.731.700
Tagihan listrik 1.5 Tahun pertama Rp 105.249.035
Total biaya 1.5 tahun pertama Rp 213.980.735
Surplus
Tahun ke-2 Rp 249.063.746
Surplus
Tahun ke-3 Rp 319.229.770
Surplus
Tahun ke-4 Rp 389.395.793
Surplus
Tahun ke-5 Rp 459.561.816
Surplus

60
Teknologi Inverter Inverter Inverter Non inverter
Series PEY/SUY PEY/SUY PEY/SUY PE/PU
Model SP48JA(L)2/SA48VA2 SP48JA(L)2/SA48VA3 SP48JA(L)2/SA48VA4 P48JAK/P48VAKD
Daya listrik 5,73 5,73 5,73 5,44
daya listrik (min-max) 380-415 380-415 380-415

Efisiensi 30% 40% 50%

Tarif listrik/Kwh Rp 1.467 Rp 1.467 Rp 1.467 Rp 1.467


1 jam pertama Rp 8.406 Rp 8.406 Rp 8.406 Rp 7.980
13 jam selanjutnya* Rp 76.494 Rp 65.566 Rp 54.638 Rp 103.746,24
Tagihan lis trik /hari Rp 84.900 Rp 73.972 Rp 63.044 Rp 111.727
Tagihan listrik /bulan Rp 2.546.991 Rp 2.219.160 Rp 1.891.330 Rp 3.351.802
6 PK Tagihan listrik /tahun Rp 30.563.889 Rp 26.629.923 Rp 22.695.957 Rp 40.221.619
QTY Rp 61.127.778 Rp 53.259.846 Rp 45.391.914 Rp 80.443.238
Harga beli unit AC Rp 64.703.100 Rp 64.703.100 Rp 64.703.100 Rp 57.322.650
Tagihan listrik 1.5 Tahun pertama Rp 45.845.833 Rp 39.944.884 Rp 34.043.936 Rp 60.332.429
Total biaya 1.5 tahun pertama Rp 110.548.933 Rp 104.647.984 Rp 98.747.036 Rp 117.655.079
Surplus Rp 7.106.146 Rp 13.007.094 Rp 18.908.043
Tahun ke-2 Rp 125.830.878 Rp 117.962.946 Rp 110.095.014 Rp 137.765.888
Surplus Rp 11.935.011 Rp 19.802.943 Rp 27.670.874
Tahun ke-3 Rp 156.394.766 Rp 144.592.869 Rp 132.790.971 Rp 177.987.508
Surplus Rp 21.592.741 Rp 33.394.639 Rp 45.196.537
Tahun ke-4 Rp 186.958.655 Rp 171.222.792 Rp 155.486.928 Rp 218.209.127
Surplus Rp 31.250.472 Rp 46.986.335 Rp 62.722.199
Tahun ke-5 Rp 217.522.544 Rp 197.852.714 Rp 178.182.885 Rp 258.430.746
Surplus Rp 40.908.202 Rp 60.578.032 Rp 80.247.861

61
Teknologi Inverter Inverter Inverter Non inverter
Series PEY/SUY PEY/SUY PEY/SUY PE/PU
Model SP18JA(L)2/SA18VA2 SP18JA(L)2/SA18VA2 SP18JA(L)2/SA18VA2 P18JAK/P18VAKD
Daya lis trik 1,72 1,72 1,72 1,74
daya listrik (min-max) 220-240 220-240 220-240

Efis iensi 30% 40% 50%

Tarif lis trik/Kwh Rp 1.467 Rp 1.467 Rp 1.467 Rp 1.467


1 jam pertama Rp 2.523 Rp 2.523 Rp 2.523 Rp 2.553
13 jam selanjutnya* Rp 22.961 Rp 19.681 Rp 16.401 Rp 33.183,54
Tagihan lis trik /hari Rp 25.485 Rp 22.205 Rp 18.924 Rp 35.736
Tagihan lis trik /bulan Rp 764.542 Rp 666.135 Rp 567.729 Rp 1.072.084
2 PK Tagihan lis trik /tahun Rp 9.174.501 Rp 7.993.624 Rp 6.812.748 Rp 12.865.003
QTY Rp 9.174.501 Rp 7.993.624 Rp 6.812.748 Rp 12.865.003
Harga beli unit AC Rp 32.155.200 Rp 32.155.200 Rp 32.155.200 Rp 30.826.950
Tagihan lis trik 1.5 Tahun pertama Rp 13.761.751 Rp 11.990.436 Rp 10.219.122 Rp 19.297.505
Total biaya 1.5 tahun pertama Rp 45.916.951 Rp 44.145.636 Rp 42.374.322 Rp 50.124.455
Surplus Rp 4.207.504 Rp 5.978.818 Rp 7.750.133
Tahun ke-2 Rp 50.504.201 Rp 48.142.449 Rp 45.780.696 Rp 56.556.956
Surplus Rp 6.052.755 Rp 8.414.508 Rp 10.776.260
Tahun ke-3 Rp 59.678.702 Rp 56.136.073 Rp 52.593.444 Rp 69.421.960
Surplus Rp 9.743.258 Rp 13.285.887 Rp 16.828.516
Tahun ke-4 Rp 68.853.203 Rp 64.129.697 Rp 59.406.192 Rp 82.286.963
Surplus Rp 13.433.760 Rp 18.157.266 Rp 22.880.771
Tahun ke-5 Rp 78.027.703 Rp 72.123.322 Rp 66.218.940 Rp 95.151.966
Surplus Rp 17.124.263 Rp 23.028.644 Rp 28.933.026

62
Typical Air Condition Load Load : 100% Load : 75% Load : 50% Load : 25%
By AHRI 2% 61,7% 23,8% 12,5%
Lantai
Capacity Power Input Capacity Power Input Capacity Power Input Capacity Power Input
No Unit Type HP IEER
(KW) (KW) (KW) (KW) (KW) (KW) (KW) (KW)
1IU-(10-1,10-6,10,7,10-8) PEFY-P125VMHS-E 5 14,00 0,16 11 0,12 7 0,08 4 0,04 0,10
2IU-(10-2) PEFY-P63VMA(L)-E 3 7,10 0,09 5 0,07 4 0,05 2 0,02 0,06
3IU-(10-3,10-4) PEFY-P200VMHS-E 8 22,40 0,63 17 0,47 11 0,32 6 0,16 0,40
4IU-(10-5,10-9) PEFY-P140VMHS-E 6 16,00 0,19 12 0,14 8 0,10 4 0,05 0,12
5IU(10-10) PEFY-P50VMA(L)-E 2 5,60 0,11 4,20 0,08 2,80 0,06 1,40 0,03 0,07
60U(10-1,10-2) PUCY-P550YKD(-BS) 22 61,50 14,04 46,13 10,53 30,75 7,02 15,38 3,51 8,89

Catatan : Tabel Ini hanya Simulasi Konsumsi Daya


Tergantung kestabilan Listrik dan Penggunaan AC
Total
Running Hours Days Running Weeks Tarif PLN
Capacity
COP
14 7 52 1.467
Total Capacity Kwh kWh/day kWh/Year Harga/Year Rp. harga/2 years NILAI
QTY Unit
(HP)
4 5,0 0,10 1,42 516,12 Rp 3.028.609 Rp 6.057.218,12
1 3,0 0,06 0,80 290,32 Rp 425.898 Rp 851.796,30
2 8,0 0,40 5,58 2.032,23 Rp 5.962.574 Rp 11.925.148,17
2 6,0 0,12 1,68 612,90 Rp 1.798.237 Rp 3.596.473,26
1 2,0 0,07 0,97 354,83 Rp 520.542 Rp 1.041.084,36
2 22,0 8,89 124,42 45.289,78 Rp132.880.223 Rp 265.760.445,00 123,0
TOTAL Rp144.616.083 Rp 289.232.165,21 8,8

63
Perhitungan COP dan EER
Sistem DX Inverter Sistem DX Non Inverter

Data Unit AC 5 PK Data Unit AC 5 PK


PEY-SP42JA(L)2 PUY-SP42VKA2 Kilo Watt Watt PE-P18JAK Kilo Watt Watt
Power Input 4,59 4.590 Power Input 5,64 5.640
Cooling Capacity 12,30 12.300 Cooling Capacity 12,40 12.400
Btuh Cooling 42.000 Btuh Cooling 42.300
QTY 4 Total QTY 4 Total
COP 2,68 10,72 COP 2,20 8,79
EER 9,15 36,60 EER 7,50 30,00

Data Unit AC 3 PK Data Unit AC 3 PK


PEY-SP30JA(L)2 Kilo Watt Watt PE-P24JAK Kilo Watt Watt
Power Input 2,90 2.900 Power Input 2,90 2.900
Cooling Capacity 9,00 9.000 Cooling Capacity 9,00 9.000
Btuh Cooling 30.000 Btuh Cooling 28.300
QTY 1 Total QTY 1 Total
COP 3,10 3,10 COP 3,10 3,10
EER 10,34 10,34 EER 9,76 9,76

Data Unit AC 8 PK
PEY-SP30JA(L)2 Kilo Watt Watt
Power Input 9,49 9.490
Cooling Capacity 23,50 23.500
Btuh Cooling 80.000
QTY 2 Total
COP 2,48 4,95
EER 8,43 16,86

Data Unit AC 6 PK Data Unit AC 6 PK


PFV-P200YM-A PUV-P200YM-A(-BS) Kilo Watt Watt PE-P36JAK Kilo Watt Watt
Power Input 5,73 5.730 Power Input 5,44 5.440
Cooling Capacity 14,10 14.100 Cooling Capacity 13,50 13.500
Btuh Cooling 48.000 Btuh Cooling 46.000
QTY 2 Total QTY 2 Total
COP 2,46 4,92 COP 2,48 4,96
EER 8,38 16,75 EER 8,46 16,91

Data Unit AC 2 PK Data Unit AC 2 PK


PEY-SP48JA(L)2 PEY-SP48JA(L)2 Kilo Watt Watt PE-P42JAK Kilo Watt Watt
Power Input 1,72 1.720 Power Input 1,74 1.740
Cooling Capacity 5,30 5.300 Cooling Capacity 5,10 5.100
Btuh Cooling 18.000 Btuh Cooling 46.000
QTY 1 Total QTY 5 Total
COP 3,08 3,08 COP 2,93 14,66
EER 10,47 10,47 EER 26,44 132,18

Rata-rata Kilo Watt Rata-rata Kilo Watt


COP 1,49 COP 1,75
EER 5,06 EER 10,49

*Rumus
COP = Kw Cooling / Kw Input
EER = Btuh Cooling / Kw Input

64

Anda mungkin juga menyukai