Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

BAHASA
PROBLEM INDONESIA
SET SUPERINTENSIF 2018
SBMPTN 2017 2016
1. Jawaban B
Gagasan utama adalah hal pokok diungkapkan dalam paragraf. Pada umumnya, ide pokok berada
pada kalimat topik. Namun, pada jenis paragraf deskriptif atau naratif, ide pokok berada pada seluruh
kalimat pada paragraf tersebut. Ide pokok dapat berwujud frasa atau klausa, tetapi diambil dari unsur inti
kalimat topik jika paragrafnya jenis deduktif, induktif, atau campuran.
Gagasan utama paragraf pada soal terdapat pada kalimat pertama. Kalimat pertama pada paragraf
tersebut adalah kalimat topik karena dijelaskan oleh kalimat lainnya. Pada kalimat pertama dinyatakan
bahwa formalin atau borak dapat menimbulkan gangguan kesehatan (gangguan hati, jantung, pencernaan,
kanker, dinjal, dan lain-lain). Lalu, pada kalimat kedua, misalnya, pernyataan tersebut dijabarkan dengan
pernyataan bahwa pada dosis yang cukup tinggi, pengawet tersebut bisa mengakibatkan gejala-gejala yang
tidak nyaman, seperti pusing, mual,muntah, mencret, kram perut, kejang, depresi susunan saraf, serta
gangguan peredaran darah.

2. Jawaban B
Maksud kalimat soal "paragraf di atas menjelaskan" adalah tentang gagasan apa yang dijelaskan dalam
paragraf, yakni gagasan utama paragraf. Gagasan utama paragraf pada soal dinyatakan dengan kalimat
kedua. Kalimat kedua paragraf tersebut merupakan kalimat topik karena dijelaskan oleh kalimat-kalimat
berikutnya. Pada kalimat kedua diungkapkan bahwa seluruh rakyat Indonesia penting untuk bersikap
positif terhadap bahasa Indonesia. Lalu, pernyataan pada kalimat kedua tersebut diperkuat dengan dua
kalimat berikutnya, yakni dengan menyampaikan alasan bahwa sikap positif rakyat Indonesia terhadap
bahasa Indonesia akan menyebabkan bahasa Indonesia terhormat dan membawa bangsa Indonesia lebih
bermartabat.

3. Jawaban B
Inti paragraf adalah topik utama pada paragraf. Dalam paragraf deduktif, induktif, dan campuran, inti
paragraf dapat diambil dari kalimat topik. Akan tetapi, jika paragrafnya deskriptif atau naratif, inti paragraf
diperoleh dengan menyimpulkan seluruh isi paragraf.
Paragraf pada soal mengungkapkan beberapa hal yang terkait dengan pemimpin, yakni
(1) pemimpin itu penting;
(2) pemimpin harus mempunyai integritas;
(3) pemimpin harus baik;
(4) pemimpin bertugas menegakkan hukum; dan
(5) pemimpin harus siap berkorban.
Hal-hal yang terkait dengan pemimpin tersebut merupakan keberadaan dan sifat seorang pemimpin.
Istilah yang tepat untuk merangkum hal tersebut adalah karakter pemimpin.

4. Jawaban C
Ide pokok paragraf adalah gagasan utama atau gagasan pokok suatu paragraf. Berdasarkan sifatnya,
ide pokok paragraf ada dua jenis, yakni eksplisit dan implisit. Secara eksplisit, ide pokok diwujudkan
secara nyata pada kalimat topik. Namun, tidak setiap gagasan pokok eksplisit dinyatakan dengan redaksi
yang sama sebagaimana kalimat topiknya. Sementara itu, secara implisit, ide pokok tersebar secara tersirat
pada semua kalimat yang ada pada paragraf.
Ide pokok paragraf pada soal secara tersurat terdapat pada kalimat pertama. Kalimat pertama
merupakan kalimat topik karena dijelaskan oleh kalimat yang lainnya. Pada kalimat pertama dinyatakan

PEMBAHASAN PROBLEM SET 3, BAHASA INDONESIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2017, BKB NURUL FIKRI 1
bahwa konsep efektivitas bersifat multidimensial, yakni melibatkan berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Karena itu pendefinisian efektivitas berbeda-beda, yakni bergantung pada bidang ilmu yang dipakai.

5. Jawaban B
Gagasan pokok paragraf pada soal didapatkan secara tersirat dari semua kalimat yang ada pada
paragraf tersebut. Paragraf pada soal terdiri atas enam kalimat. Kalimat (1) sampai dengan kalimat (4)
mengungkapkan bahwa kehadiran koleksi busana perancang Paris dinanti-nantikan oleh pecinta mode dari
seluruh dunia. Akan tetapi, pada kalimat (5) dan (6) pernyataan pada kalimat (1) sampai dengan (4)
dipertentangkan dengan tanda kohesifnya adalah konjungsi namun. Pada kalimat (5), dinyatakan bahwa
koleksi busana perancang Paris tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Lalu, kalimat (6) memperkuat
keadaan yang dinyatakan pada kalimat (5), yakni dengan adanya pernyataan "Pusat mode yang
seharusnya kaya ide dan selalu glamor itu kali ini dinilai kurang greget."

6. Jawaban D
Ide pokok paragraf pada soal terungkap pada kalimat terakhir. Kalimat terakhir merupakan pernyataan
simpulan dari kalimat-kalimat sebelumnya, yakni delapan kalimat sebelumnya. Kalimat (1) sampai dengan
(7) mengungkapkan adanya penghargaan yang lebih dari masyarakat tradisional kepada orang yang
memiliki keturunan berdarah biru. Namun, pada kalimat (8) dinyatakaan penghargaan masyarakat
terhadap gelar kebangsawanan mulai menurun dan bergeser ke gelar sarjana (achieved status). Lalu, pada
kalimat (9) semua pernyataan pada kalimat (1) sampai dengan (8) tersebut disimpulkan.

7. Jawaban B
Gagasan utama paragraf pada soal terdapat pada kalimat kedua. Kalimat kedua merupakan kalimat
sentral bagi kalimat pertama dan ketiga. Kalimat pertama merupakan kalimat pengantar, sedangkan
kalimat ketiga adalah kalimat penjelas. Pada kalimat pertama dinyatakan bahwa pembaca (Anda) tidak
boleh meyakini opini sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Pelarangan tersebut secara tersirat
terkait dengan tidak pentingnya pendidikan. Padahal, setiap orang membutuhkan pendidikan untuk meraih
apa yang dicita-citakan. Oleh karena itu, pendidikan sangatlah penting bagi manusia.

8. Jawaban C
Maksud pertanyaan pada soal terkait dengan gagasan pokok paragraf. Gagasan pokok tersebut adalah
upaya menghindari obat ilegal. Gagasan pokok tersebut diperoleh dengan merangkum semua pernyataan
pada semua kalimat pada paragraf. Pada paragraf tersebut diungkapkan bahwa konsumen obat harus jeli
dalam membedakan obat yang legal dan ilegal dengan cara melakukan pemeriksaan di laboratorium,
membeli obat sesuai dengan resep dokter di apotek tepercaya, dan memeriksa kemasan obat. Cara-cara
tersebut dapat dikatakan sebagai upaya untuk menghindari obat ilegal.

9. Jawaban B
Teks bacaan pada soal hanya satu paragraf sehingga penentuan ide pokoknya berdasarkan kaidah-
kaidah paragraf. Ide pokok bacaan pada soal diambil secara tersirat dari semua kalimat yang ada pada
bacaan tersebut. Pada teks bacaan tersebut diungkapkan tiga hal pokok tentang program bina massal
(bimas), yakni konsep bimas, tujuan bimas, dan komponen gerakan bimas. Oleh karena itu, ide pokok
bacaan pada soal adalah perihal dan tujuan program bimas.

10. Jawaban D
Paragraf pada soal terdiri atas lima kalimat. Setiap kalimat mendukung satu ide utama, yakni tentang
potensi pariwisata di Indonesia. Kalimat-kalimat tersebut mengungkapkan ide penjelas untuk ide utama
paragraf, yakni tentang kekayaan alam Indonesia, kepulauan terbesar di dunia, dan penduduk terbanyak,
tempat-tempat dan objek wisata, serta tujuh lokasi yang ditetapkan UNESCO. Semua itu merupakan
potensi pariwisata.

PEMBAHASAN PROBLEM SET 3, BAHASA INDONESIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2017, BKB NURUL FIKRI 2
11. Jawaban A
Yang dimaksud dengan pernyataan yang tidak sesuai dengan teks adalah pernyataan pada opsi kalimat
jawaban yang secara tersurat ataupun tersirat tidak ada dalam teks atau berbeda dengan apa yang
diungkapkan dalam teks. Pernyataan yang tidak sesuai dengan isi teks pada soal terdapat dalam kalimat
opsi (A). Pada kalimat tersebut dinyatakan bahwa unsur babi masuk dalam proses pembuatan vaksin.
Padahal, dalam teks, kalimat terakhir berbunyi unsur babi bisa masuk pada proses ini jika dipakai tripsin
yang berasal dari babi.

12. Jawaban B
Di antara pernyataan pada opsi jawaban, yang tidak sesuai dengan isi teks bacaan adalah kalimat pada
opsi (B). Pada kalimat tersebut dinyatakan bahwa gaya hidup yang penuh dengan kecemasan dapat
menjadi faktor munculnya penyakit jantung. Pada teks, pada kalimat (2), yang penuh dengan kecemasan
bukan gaya hidup, melainkan tipe kepribadian yang mencakup kecemasan ….

13. Jawaban B
Salah satu penyebab sebuah kalimat tidak efektif adalah ketidaksejajaran dalam mengunakan kata,
frasa, atau klausa dalam satu fungsi yang sama. Kalimat (2) pada teks bacaan soal tergolong kalimat tidak
efektif karena adanya ketidaksejajaran dalam penggunaan satuan bahasa. Kalimat (2) merupakan kalimat
luas yang berpola keterangan-subjek-predikat-pelengkap (K-S-P-PEL). Kalimat tersebut mengalami
perluasan pada S dan Pel-nya. Pada bagian S, terdapat penggunaan satuan bahasa yang tidak sejajar,
yakni
a. kecemasan yang tinggi: frasa nominal
b. sering depresi: frasa verbal
c. kemarahan tidak terkontrol: klausa verbal
d. pesimistis: adjektif

Fungsi satuan-satuan bahasa tersebut menempati fungsi yang sama, yakni sebagai pelengkap (Pel.)
pada fungsi S yang diperluas. Perhatikan pola kalimat tersebut!

Sebagai contoh, tipe kepribadian yang mencakup kecemasan yang tinggi, sering depresi, kemarahan
K S
tidak terkontrol, dan pesimistis umumnya menjadi faktor risiko yang sering dihubungkan dengan
K P Pel.
penyakit jantung.

Pada bagian S, seharusnya perinciannya disejajarkan dengan cara mengubahnya menjadi nomina atau
frasa nominal.
…tipe kepribadian yang mencakup kecemasan yang tinggi, seringnya depresi, kemarahan
S
yang tidak terkontrol, dan pesimis ….

14. Jawaban C
Kalimat pada soal tidak efektif karena penggunaan kata yang tidak sejajar. Pada kalimat tersebut
terdapat kata menjaring dan kata pelepasan yang bentuk dan jenisnya berbeda. Kata menjaring berjenis
kata kerja, sedangkan kata pelepasan berjenis kata benda. Karena berada pada fungsi yang sama, yakni
bagian dari keterangan (K), kedua kata tersebut harus disamakan baik dari segi bentuk maupun jenisnya,
misalnya menjaring dan melepaskan atau penjaringan dan pelepasan.

15. Jawaban E
Penyebab ketidakefektifan yang sama di antara kalimat pada soal terdapat pada kalimat (3) dan kalimat
(5). Pada kedua kalimat tesebut terdapat penggunaan bentuk dan jenis kata yang berbeda dalam satu
fungsi yang sama. Pada kalimat (3) terdapat kata menentukan (verba) dan pemadaman (nomina) yang

PEMBAHASAN PROBLEM SET 3, BAHASA INDONESIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2017, BKB NURUL FIKRI 3
berfungsi sebagai subjek. Sementara itu, pada kalimat (5) terdapat kata dilakukan (verba) dan pemantauan
(nomina) yang sama-sama berfungsi sebagai predikat. Kedua kata pada kalimat (3) dan (5) tersebut dapat
disejajarkan menjadi penentuan dan pemadaman serta dilakukan dan dipantau.

16. Jawaban A
Penulisan tanda baca yang tidak tepat terdapat pada kalimat (1) dan (2). Pada kedua kalimat tersebut,
tanda hubung (-) tidak perlu digunakan. Kata non-organik pada kalimat (1) dan kata anti-oksidan pada
kalimat (2) seharusnya ditulis tanpa tanda hubung, yaitu nonorganik dan antioksidan.

17. Jawaban A
Pada aturan ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia, tanda hubung (-) tidak digunakan untuk
menyatakan sampai dengan. Pada kalimat opsi (A), tanda hubung (-) seharusnya diganti dengan tanda
pisah (—).
Berdasarkan aturan ejaan bahasa Indonesia, tanda pisah digunakan dalam tiga keadaan, yakni
(1) untuk memisahkan keterangan di luar bangun kalimat. Misalnya, pada kalimat
Pembangunan infrasturktur transportasi—yang telah menghabiskan dana yang sangat besar—akan
berlangsung sampai tahun 2022.
(2) untuk memisahkan keterangan tambahan. Misalnya, pada kalimat
Dalam metode ekletik—penggabungan teori linguistik—bahasa dianalisis ditinjau dari bebagai aspek
dengan berbagai teori linguistik.
(3) untuk menyatakan sampai dengan atau sampai ke. Misalnya pada kalimat
Acara akan berlangsung dari pukul 20.00—21 WIB.

18. Jawaban B
Tanda pisah (—) dalam kalimat antara lain digunakan untuk memisahkan keterangan di luar bangun
kalimat. Pada soal fungsi tanda baca tersebut terdapat pada kalimat opsi (B).

19. Jawaban E
Berdasarkan aturan ejaan bahasa Indonesia, tanda koma antara lain digunakan
1. di antara unsur pemerian yang lebih dari dua unsur;
2. di antara anak kalimat yang mendahului induk kalimat;
3. setelah ungkapan kata hubung antarkalimat oleh karena itu, jadi, dengan demikian, namun, akan
tetapi, dll.; dan
4. di antara petikan langsung dan bagian lainnya.

Dengan melihat aturan di atas, pada poin 2 tertulis bahwa tanda koma dipakai untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk kalimat. Jika induk kalimat mendahului anak kalimat, tanda koma tidak
perlu dipakai. Oleh sebab itu, tanda koma pada kalimat (5) digunakan secara tidak tepat.

Perhatikan kalimat tersebut!


(5) Akibatnya, sampah menyangkut dan menghambat laju air, sehingga bisa mengakibatkan banjir.
Induk Kalimat Anak kalimat

20. Jawaban A
Pada paragraf soal terdapat empat kesalahan dalam penerapan ejaan, yakni
(1) penulisan tanda petik tunggal ('…') pada kalimat (1)
(2) penulisan tanda hubung (-) pada kalimat (2)
(3) penulisan kata PERSIB pada kalimat (2)
(4) penulisan kata dari bahasa asing pada kalimat (3)

PEMBAHASAN PROBLEM SET 3, BAHASA INDONESIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2017, BKB NURUL FIKRI 4
Tanda hubung pada kalimat (2) tidak perlu dipakai karena pernyataan walaupun memiliki basis
tersebut merupakan keterangan tambahan. Untuk menandai keterangan tambahan, yang dipakai adalah
tanda pisah (—), bukan tanda hubung (-).
Tanda petik tunggal ('..') tidak digunakan untuk menulis nama. Tanda baca ini digunakan
(1) untuk menulis petikan dalam petikan. Misalnya dalam kalimat Ibu berkata, "Semalam saya mendengar
bunyi 'kring, kring' dari kamar kamu, Andi."
(2) untuk menulis arti atau makna kata. Misalnya pada kata background 'latar belakang'.

Akronim yang termasuk nama diri ditulis dengan huruf awal kapital jika tidak terbentuk dari huruf
pertama semuanya. Persib merupakan akronim nama diri dan tidak terbentuk dari huruf pertama
semuanya. Oleh karena itu, akronim tersebut ditulis dengan huruf pertama huruf kapital, yakni Persib.
Kata body dan first row adalah kata dari bahasa Inggris. Berdasarkan aturan ejaan bahasa Indonesia
kata tersebut ditulis dengan huruf cetak miring jika dikutip dalam kalimat.

PEMBAHASAN PROBLEM SET 3, BAHASA INDONESIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2017, BKB NURUL FIKRI 5

Anda mungkin juga menyukai