Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

BAHASA
PROBLEM INDONESIA
SET SUPERINTENSIF 2018
1. Jawaban B
SBMPTN 2017 2016
Menyunting kalimat berarti memperbaiki kalimat, baik dari segi tata bahasa maupun ejaannya. Kalimat
ke-3 pada paragraf ke-2 tergolong kalimat yang tidak tepat, baik dari segi struktur maupun ejaannya. Dari
segi struktur, kalimat tersebut tidak memiliki unsur inti yang lengkap, yakni hanya memiliki subjek (S). Di
samping itu, pada kalimat tersebut terdapat penulisan kata yang tidak tepat, yakni penulisan
mempengaruhi yang seharusnya ditulis memengaruhi. Selain itu, terdapat pula kesalahan penggunaan
huruf kapital pada kata Internasional. Huruf pertama kata tersebut tidak perlu dikapitalkan. Kalimat ke-2
tersebut akan menjadi kalimat yang benar jika diubah menjadi kalimat sebagaimana pada opsi (B).

2. Jawaban C
Gagasan utama paragraf ke-2 teks pada soal terdapat pada kalimat kedua. Pada kalimat tersebut
diungkapkan bahwa media massa saat ini mengalami perkembangan ke arah global dari peranan
sebelumnya yang hanya digunakan sebagai alat kekuasaan pemerintah. Media massa pada masa
sebelumnya merupakan cerminan kekuasaan otoriter rezim. Kenyataan ini lalu diperkuat oleh gagasan
penjelas yang ada di kalimat yang lainnya.

3. Jawaban C
Simpulan adalah inti yang dibicarakan dalam suatu teks atau karangan. Simpulan dinyatakan dengan
kalimat yang mewakili isi keseluruhan teks. Teks pada soal terdiri atas tiga paragraf. Paragraf pertama
mengungkapkan kedudukan media massa pada negara yang menganut sistem demokrasi. Media massa
ditempatkan sebagai unsur yang penting sehingga menempati urutan keempat dalam sistem negara, yakni
setelah legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Paragraf kedua mengungkapkan media massa yang mengalami
perkembangan dari yang sebelumnya, yakni perubahan ke arah global yang tidak hanya untuk
kepentingan rezim yang berkuasa. Lalu, paragraf ketiga mengungkapkan peranan tambahan media massa
sebagai input dari faktor lingkungan yang menjadi latar belakang sebuah kebijakan. Dengan demikian,
kalimat simpulan yang sesuai adalah kalimat pada opsi (C).

4. Jawaban D
Kelemahan suatu teks/paragraf bisa berkaitan dengan kebakuan atau kepaduan teks/paragraf tersebut.
Yang menjadi kelemahan paragraf pertama adalah adanya kalimat sumbang. Kalimat ke-4 pada paragraf
pertama merupakan kalimat sumbang karena fokus pembicaraan bukan pada media massa, melainkan
pada opini publik.

5. Jawaban A
Urutan kerangka karangan terkait dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah. Pada penulisan
karangan ilmiah singkat, setidaknya ada tiga bagian pokok, yakni pendahuluan, pembahasan/isi, dan
penutup. Pada bagian pendahuluan terdapat latar belakang masalah, tujuan penelitian, perumusan masalah,
dan sistematika penulisan. Pada bagian penutup terdapat simpulan dan saran. Oleh karena itu, urutan
kerangka karangan harus mengandung tiga bagian pokok karya ilmiah tersebut dan sesuai dengan
urutannya.
Berdasarkan urutan bagian-bagian karya ilmiah tersebut, urutan kerangka karangan pada soal adalah
1. Nomor (2) dan (4) sebagai latar belakang masalah
2. Nomor (1) dan (5) sebagai pembahasan
3. Nomor (3) sebagai penutup

PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, BAHASA INDONESIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2018, BKB NURUL FIKRI 1
6. Jawaban A
Perumusan masalah dalam karya ilmiah biasanya dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Kalimat
pertanyaan tersebut harus dapat dijawab secara lengkap dalam bagian pembahasan. Kalimat pertanyaan
yang dibuat dapat dijawab dengan analisis, tidak hanya dapat dijawab dengan satu atau beberapa kalimat.
Pertanyaan yang biasa digunakan adalah dengan kata tanya apa dan bagaimana.
Pada kalimat soal, diungkapkan bahwa hal yang akan diteliti mahasiswa adalah representasi personal
media massa cetak yang terdiri atas harian Kompleks dan harian Populer dalam pemberitaannya terhadap
kasus vaksin palsu. Perumusan masalah yang tepat untuk topik tersebut adalah kalimat pertanyaan pada
opsi (A), yakni Bagaimana bentuk representasi pemberitaan kasus vaksin palsu pada media Kompleks dan
Populer?.

7. Jawaban C
Pertanyaan nomor 7 sama halnya dengan pertanyaan nomor 5. Kita harus menentukan susunan
kerangka karangan ilmiah secara sistematis. Dari penjelasan pada nomor 5, jelaslah bahwa susunan yang
tepat untuk kerangka karya ilmiah pada nomor 7 tersebut terdapat pada pilihan C.

8. Jawaban E
Yang dimaksud dengan kata nonformal adalah kata yang digunakan tidak tepat, tidak sesuai dengan
kaidah ejaan bahasa Indonesia, atau kata tersebut digunakan dalam ragam cakapan, bukan ragam formal.
Contohnya adalah kata sama pada kalimat Surat itu sudah saya titipkan sama bibimu termasuk kata ragam
nonformal.
Pada kalimat soal, yang termasuk kata nonformal adalah di pada di simbol-simbol. Kata di pada kalimat
soal tidak tepat. Seharusnya, yang dipakai adalah kata dalam karena secara kontekstual, makna-makna
yang diinformasikan dalam kalimat tersebut terkandung dalam simbol. Perhatikan perbaikan kalimat
tersebut.

Geertz menyatakan bahwa kebudayaan adalah sebuah pola dari makna-makna yang tertuang dalam
simbol-simbol yang diwariskan dalam sejarah.

9. Jawaban D
Cara mengutip pendapat orang lain untuk karya tulis ada dua macam, yaitu
1. mengutip secara langsung dari sumber aslinya
2. mengutip tidak langsung dari tulisan orang lainnya
Pengutipan secara langsung dilakukan dengan cara mengambil pendapat dari buku atau tulisan yang
ditulis oleh penulisnya langsung. Dalam hal ini, si pengutip sebagai pihak kedua yang membaca dan
mengambil pendapat pihak yang pertama, misalnya, A mengambil pendapat B dalam tulisan B.
Sebaliknya, yang dimaksud dengan pengutipan secara tidak langsung adalah pengutipan yang dilakukan
dengan mengutip suatu pendapat yang sudah dikutip oleh pengutip lain. misalnya, A mengambil pendapat
B dari C.
Kedua cara pengutipan tersebut juga bisa dilakukan dengan dua cara, yakni
a. mengambil secara utuh, baik dari segi isi maupun redaksi kalimatnya
b. mengambil isinya saja, tetapi dari segi redaksi kalimatnya bisa ditambah atau dikurangi dengan tidak
mengubah esensi isinya.

Contoh pengutipan
(1) Mengutip dari sumber aslinya
"Bahasa adalah alat komunikasi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia." (Setiadi, 1997:8)
(2) Mengutip dari kutipan sumber lain
Menurut Setiadi (dalam Mulyadi, 2008:10), bahasa adalah alat komunikasi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia.

PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, BAHASA INDONESIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2018, BKB NURUL FIKRI 2
Jenis pengutipan yang diminta adalah pengutipan secara tidak langsung dari buku sumbernya. Yang
akan dikutip oleh Asrizal adalah pendapat Aitchison dalam buku karya Soejono Dadjowidjojo, yakni
tentang pengertian psikolinguistik. Pengutipan yang tepat berdasarkan ilustrasi pada soal adalah kalimat
kutipan pada opsi (D), yakni

Atchision (dalam Dardjowidjojo, 2003:7) mengatakan bahwa psikolinguistik merupakan studi tentang
bahasa dan pikiran.

10.Jawaban D
Pada soal, dituliskan data/identitas buku yang akan dikutip. Sesuai dengan data tersebut, pengutipan
yang tepat adalah pengutipan langsung. Bentuk pengutipannya bisa diwujudkan dengan kalimat langsung
atau tidak langsung. Jika dalam bentuk kalimat langsung, wujud kalimatnya ditandai dengan tanda petik
dan kalimatnya harus sama dengan yang tertera pada secara utuh dari buku sumbernya. Namun, dalam
penulisan kutipan tersebut nama pengarang diambil dari nama keduanya. Dengan demikian, pengutipan
yang tepat pada soal adalah kalimat kutipan pada opsi (D), yakni “Oseanografi dapat didefinisikan secara
sederhana sebagai suatu ilmu yang mempelajari lautan.” (Hutabarat dan Evans, 2014: 7)

11.Jawaban B
Yang dimaksud pesan tersirat adalah pesan yang diungkapkan secara tidak langsung/tidak tertulis dalam
teks. Untuk memahami pesan tersirat penulis, kita perlu memahami topik bacaannya karena ada kaitannya
topik bacaan dengan pesan dari penulis. Pada teks soal, topik yang dibicarakan adalah kekeliruan
masyarakat tentang imunisasi, yakni ada yang beranggapan bahwa imunisasi memiliki dampak negatif
sehingga banyak orang tua yang menunda, bahkan tidak mau melakukan imunisasi. Dari topik inilah, kita
bisa melihat maksud tersirat penulis teks agar tidak perlu skeptis (ragu) untuk melakukan imunisasi.

12.Jawaban D
Inti kalimat terbentuk dari dua inti unsur fungsional kalimat, yakni subjek (S) dan predikat (P). Untuk
menentukan inti kalimat dari kalimat luas, kita harus menentukan struktur kalimatnya. Setelah itu, baru
dapat diketahui kata apa saja yang menempati fungsi (S dan P) kalimat tersebut.
Perhatikan kalimat (5) pada teks soal!
Di lain pihak, rasa ketakutan kepada efek samping vaksinasi yang berlebihan menjadi
keterangan subjek predikat
lebih dominan dibandingkan dengan ketakutan terhadap penyakitnya.
pelengkap keterangan

13.Jawaban B
Ketidaksesuaian penulisan ejaan pada kalimat soal terjadi pada penulisan kepanjangan dari singkatan
ADRT dan SDM. Kedua singkatan tersebut tidak termasuk nama diri. Dengan demikian, jika ditulis
lengkap, kepanjangan dari kedua singkatan tersebut adalah sumber daya manusia dan anggaran dasar
rumah tangga.

14.Jawaban B
Penulisan kalimat yang sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia di antara kalimat-kalimat pada opsi
jawaban adalah (B). Adapun pada kalimat (A), (C), (D), dan (E), terdapat kesalahan penulisan ejaan
sebagai berikut:
(A) Tanda koma setelah kata lokasi seharusnya tidak ada karena telah memisahkan induk kalimat dan
anak kalimat.
(C) Kata Akademik seharusnya ditulis dengan huruf awal kecil karena tidak disertai dengan nama diri
lembaga.
(D) Tanda pisah (—) di antara frasa keputusan ini tidak diperlukan karena bukan keterangan tambahan
atau kererangan di luar bangun kalimat.
(E) Singkatan gelar DR. seharusnya ditulis Dr.

PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, BAHASA INDONESIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2018, BKB NURUL FIKRI 3
15.Jawaban B
Paragraf tersebut termasuk jenis paragraf induktif. Ide pokok paragraf pada soal terdapat pada
kalimat terakhir. Kalimat terakhir menyimpulkan kalimat-kalimat sebelumnya. Paragraf pada soal terdiri
atas enam kalimat. Pada paragraf tersebut, terdapat informasi tentang beberapa hal yang terkait
dengan kebudayaan Indonesia, yakni
(1) kemestian warga Indonesia bangga terhadap budaya Indonesia yang memesona;
(2) pandangan rendah pemuda terhadap budaya Indonesia;
(3) keberagaman budaya Indonesia memiliki daya tarik;
(4) kebudayaan Indonesia unik dan menarik;
(5) keharusan mencintai dan melestarikan kebudayaan Indonesia.
Semua informasi tersebut terangkum pada kalimat akibat, yakni kalimat terakhir. Keharusan
mencintai dan melestarikan kebudayaan Indonesia sebagai kesimpulan yang logis dari kelebihan-
kelebihan kebudayaan Indonesia.

16.Jawaban C
Kesesuaian penggunaan bentukan kata dalam kalimat terkait dengan penggunaan suatu bentukan kata
yang memiliki makna gramatikal tertentu. Jika makna gramatikal yang terdapat dalam bentukan kata
digunakan pada konteks yang tepat, bentukan kata tersebut berarti digunakan sesuai dengan makna yang
didukungnya.
Kata pembedaan merupakan kata bentukan, yakni terbentuk dari kata dasar beda dan diberi imbuhan
pe(N)-an. Imbuhan pe(N)-an dapat menunjukkan beberapa makna gramatikal, seperti 'proses me(N)-', 'cara
me(N)-', 'perbuatan me(N)-, atau 'hal me(N)-'. Kata pembedaan pada kalimat (2) pada paragraf soal
bermakna 'proses membedakan' atau makna yang lainnya yang terkait dengan kata kerja membedakan.
Pada konteks kalimat (2), seharusnya kata bentukan dari kata dasar beda tersebut mendukung makna 'hal'
karena disejajarkan dengan kata kesepadanan yang bermakna 'hal sepadan' dalam kalimat tersebut. Oleh
karena itu, bentukan yang tepat adalah kata perbedaan yang bermakna 'hal beda'.

17.Jawaban D
Kalimat pernyataan pada soal berisikan pertanyaan tentang inti kalimat dari kalimat luas pada soal.
Sebagaimana pada pembahasan soal nomor 11, inti kalimat dinyatakan dengan dua unsur inti, yakni
subjek dan predikat. Subjek kalimat luas pada soal adalah kerusakan kondisi lingkungan hidup, sedangkan
predikatnya adalah dapat pula terjadi. Dalam kondisi tertentu, inti kalimat dinyatakan dengan dua kata,
yakni satu kata sebagai inti subjek dan satu kata lagi sebagai inti predikat. Dengan demikian, inti kalimat
luas tersebut adalah kerusakan terjadi (pada opsi D).

18.Jawaban B
Pernyataan yang secara tersirat sesuai dengan isi paragraf pada soal adalah kalimat pada opsi (B).
Pernyataan kalimat pada opsi (B) sesuai dengan kalimat pertama dan kedua pada paragraf tersebut.
Pada kalimat kedua diungkapkan bahwa maraknya perilaku generasi muda (merujuk pada kalimat
pertama) membahayakan keberlangsungan hidup bangsa. Oleh karena itu, kalimat yang sesuai dengan
kalimat kedua tersebut adalah kalimat pada opsi (B).

19.Jawaban D
Mengganti kata karena menjadi apabila lebih tepat karena hubungan perluasan dalam kalimat pada
soal adalah hubungan pengandaian. Oleh karena itu, hubungan pengandaian lebih tepat menggunakan
konjungsi apabila.

20.Jawaban B
Istilah dispensasi bermakna 'pengecualian dari aturan karena adanya pertimbangan khusus' (Lihat KBBI
edisi ke-4!).

PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, BAHASA INDONESIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2018, BKB NURUL FIKRI 4

Anda mungkin juga menyukai