Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN

PROBLEM KIMIA
SET SUPERINTENSIF 2018

1. Jawaban B 4. Jawaban E
Larutan asam organik 0,05 M dan α = 1% , nilai Ka
KNH2 + H2O K+ + OH- + NH3 , dapat ditulis sbb: asam lemah tersebut:
NH2- + H2O OH- + NH3 Ka = MAL . α2 = 0,05 .(0,01)2 = 5 .10-6

Reaksi di atas dapat dijelaskan menurut teori 5. Jawaban B


Bronsted – Lowry dan teori Lewis, tidak dengan teori pH larutan asam lemah HX 0,5 M sama dengan larutan
Arrhenius: asam kuat H2SO4 0,005 M, maka [H+] kedua larutan
NH2- + H2O OH- + NH3 tersebut sama.
basa 1 asam 2 basa 2 asam 1
[H+]AL = [H+]AK
MAL .α = MAK. val
 KNH2 atau NH2- adalah basa Bronsted – Lowry, juga 0,5.α = 0,005 . 2
basa Lewis α = 0,02 = 2%
 H2O adalah asam Bronsted – Lowry, juga asam Lewis
 OH- adalah basa Bronsted – Lowry, juga basa Lewis 6. Jawaban C
 NH3 asam Bronsted – Lowry, juga asam Lewis  Pengenceran basa lemah, 50 mL larutan NH3, pH
 K+ adalah “ion penonton” karena tidak terlibat dalam sebesar 11 + log 3 dengan ditambahkan 450 mL air
reaksi asam basa tersebut menjadi 500 mL larutan

2. Jawaban D  Menghitung pH larutan lemah basa setelah


 Menghitung konsentrasi Ba(OH)2 yang terbentuk dari pengenceran:
reaksi: pH2 = pH1 – ½ log (V2/V1)
Ba (s) + 2H2O (l) → Ba(OH)2 (aq) + H2 (g) = 11 + log 3 – ½ log (500/50)
= 11 + log 3 – ½ log (10)
M= = 11 + log 3 – ½ (1) = 10,5 + log 3

= = 0,1 7. Jawaban B
 Untuk mentitrasi kedua proton (H+) dari 40 mL asam
 Menghitung pH larutan basa kuat Ba(OH)2: tartarat (asam bervalensi 2), dibutuhkan larutan NaOH
[OH-] = MBK . val = 0,1 . 2 = 0,2 = 2.10-1 0,2 M (basa bervalensi1) sebanyak 21,6 mL.
pOH = 1 – log 2
pH = 13 + log 2  Menghitung konsentrasi asam tartarat
Ma.Va.val = Mb.Vb.val
3. Jawaban D Ma . 40 . 2 = 0,2. 21,6. 1
 Larutan 0,100 M basa organik yang lemah dalam air Ma = 0,054
mempunyai pH = 11 (pOH =3, [OH-] = 10-3)
8. Jawaban B
 Menghitung Kb basa lemah  Pencampuran 20 mL Ba(OH)2 0,002 M (mmol OH- =
[OH-] = √ 0,08) dicampurkan dengan 30 mL NaOH 0,004 M
10-3 = √ (mmol OH- = 0,12).
10-6 = Kb . 10-1
Kb = 10-5

PEMBAHASAN TERTULIS PS 3, KIMIA, SUPERINTENSIF SBMPTN 2018, NURUL FIKRI hlm. 1 dari 8 hlm.
 pH campuran basa kuat Garam Garam berasal dari Sifat larutan
[OH-] = = = 4.10-3 K2CO3 basa kuat – asam lemah basa
tergantung
pOH = 3 – log 4 NH4CN basa lemah – asam lemah
Ka & Kb
pH = 11 + log 4 = 11 + 2 log 2 Ca(NO3)2 basa kuat – asam kuat netral
K2SO4 basa kuat – asam kuat netral
9. Jawaban C NH4ClO4 basa lemah – asam kuat asam
 Penetralan campuran 40 mL NaOH 0,1 M dan 60 mL
larutan HCl 0,05 M dengan larutan H2SO4 0,05 M 13. Jawaban D
 Garam MX (bervalensi 1) berasal dari basa kuat dan
mmol H+ total = mmol OH- total asam lemah, maka larutannya bersifat basa.
Va1.Ma1.val + Va2.Ma2.val = Vb.Mb.val
60.0,05.1 + Va2 .0,05.2 = 40 .0,1.1  Menghitung pH larutan garam MX:
3 + 0,1 Va2 = 4
Va2 = 10 [OH-] = √ [ ] =√ [ ] =√
 Penetralan tersebut memerlukan H2SO4 0,05 M = 10-5
sebesar 10 mL. pOH = 5
pH = 9
10. Jawaban E
 Pencampuran 40 mL larutan HBr 0,05 M dengan 60 14. Jawaban A
mL larutan KOH 0,1 M. Volume campuran 100 mL.  Sebanyak 1,98 g (NH4)2SO4, Mr = 132, dilarutkan
HBr (aq) + KOH (aq) → KBr (aq) + H2O (l) dalam air hingga volume larutan 100 mL
m: 2 mmol 6 mmol -- --
b: 2 mmol 2 mmol 2 mmol M=
s: -- 4 mmol 2 mmol
= = 0,15
 Reaksi asam-basa yang menyisakan asam kuat atau
basa kuat, sifat larutannya berdasarkan konsentrasi  Menghitung pH larutan (NH4)2SO4 , garam bervalensi 2
zat sisa tersebut. dan bersifat asam.
MKOH = = = 4.10-2 [H+] = √( ⁄ )[ ]
[OH-] = 4.10-2
= √( ⁄ )
pOH = 2 – log 4 = 2 – (1– log 2,5) = 1 + log 2,5
pH = 13 – log 2,5
= √ = √ . 10
-5

pH = 5 – log √ = 5 – log = 5 – ½ log 2


11. Jawaban E
 Oksida asam : oksida nonlogam yang dalam air 15. Jawaban D
membentuk larutan asam. Contoh : CO2 , SO3 , NO2 ,  Saat titrasi selesai (ekivalen), asam dan basa
P2O5 keduanya habis bereaksi membentuk larutan garam.
 Oksida basa : oksida logam yang dalam air Volume campuran 30 mL.
membentuk larutan basa. Contoh : CaO , MgO , HOCN(aq) + NaOH (aq) → NaOCN (aq) + H2O (l)
Na2O , K2O m: 3 mmol 3 mmol -- --
b : 3 mmol 3 mmol 3 mmol
12. Jawaban E s : -- -- 3 mmol
 Larutan garam, yang bersifat asam, dapat
 Menghitung pH larutan garam NaOCN (dari asam
memerahkan kertas lakmus biru lemah dan basa kuat) bersifat basa.
 Larutan garam, yang bersifat basa, dapat
membirukan kertas lakmus merah [OH-] = √( ⁄ ) [ ]

= √( ⁄ ) = 2.10-6

PEMBAHASAN TERTULIS PS 3, KIMIA, SUPERINTENSIF SBMPTN 2018, NURUL FIKRI hlm. 2 dari 8 hlm.
pOH = 6 – log 2 19. Jawaban B
pH = 8 + log 2  Larutan asam lemah CH3COOH 0,1 M (Ka =10-5)
direaksikan dengan basa kuat KOH 0,1 M untuk
16. Jawaban C
membuat 60 mL larutan dengan pH = 5. pH hasil
 Reaksi antara 50 mL larutan C5H5N 0,4 M (Kb = 2.10-9) pencampuran < 7 ([H+]=Ka), maka pencampuran
dengan 50 mL larutan HF 0,4 M (Ka =7,2.10-4). Volume tersebut menghasilkan penyangga bersifat asam.
campuran 100 mL.
C5H5N (aq) + HCOOH (aq) → HCOOC5H5NH (aq)
 Menghitung volume KOH (b mL) dan CH3COOH (a mL)
m: 20 mmol 20 mmol --
b: 20 mmol 20 mmol 20 mmol CH3COOH + KOH → CH3COONa + H2O
s: -- -- 20 mmol m: 0,1a mmol 0,1b mmol -- --
 Menghitung pH larutan garam HCOOC5H5NH (dari b : 0,1b mmol 0,1b mmol 0,1b mmol
asam lemah dan basa lemah) bersifat asam (Ka > Kb). s : 0,1(a-b) mmol -- 0,1b mmol

[H+] = √( ⁄ ) = √( ⁄ )
[ ]
= 6.10-5
pH = 5 – log 6
b=a–b
17. Jawaban A (1, 2, dan 3 benar) 2b = a , maka perbandingan b : a = 1 : 2
 Larutan penyangga dapat dibuat dengan cara:
(1) mereaksikan asam lemah dengan basa kuat atau Volume campuran , a + b = 60 mL, maka b = 20 dan a = 40
basa lemah dengan asam kuat, dengan syarat:
asam lemah atau basa lemah bersisa. “ mol 20. Jawaban D
lemah.val > mol kuat . val ”
 Larutan buffer bersifat asam dengan kapasitas
(2) mereaksikan garam bersifat asam dengan basa
maksimum (daya penyangga terbaik) apabila terdapat
kuat atau garam bersifat basa dengan asam kuat,
mol asam lemah = mol basa konjugasi (garamnya).
dengan syarat garamnya bersisa. “ mol garam.val
> mol kuat . val ”
 Menghitung massa NaOH padat yang harus
(3) mencampurkan asam lemah dengan garamnya
ditambahkan ke dalam 1 L larutan CH3COOH 0,04 M
atau basa lemah dengan garamnya
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
 Larutan garam (hidrolisis garam) dapat dibuat dengan m : 0,04 mol X mol -- --
cara: b : X mol X mol X mol
mereaksikan asam dengan basa, dengan syarat: s : (0,04 - X) -- X mol
asam dan basa keduanya habis bereaksi. mol
“ mol asam . val = mol basa. val ”
0,04 – X = X
Reaksi Larutan 2X = 0,04
10 mL C6H5OH 0,2 M + 20 mL NaOH 0,05 M penyangga X = 0,02
60 mL CH3COOK 0,1 M + 20 mL HCl 0,2 M penyangga Massa NaOH = mol . Mr = 0,02 . 40 = 0,8 g
40 mL HOCN 0,2 M + 20 mL NaOCN 0,5 M penyangga 21. Jawaban B
30 mL NH3 0,1 M + 15 mL H2SO4 0,1 M hidrolisis garam  Menghitung nilai Ka asam lemah HX 0,4 M , pH = 3 -
log 2
18. Jawaban C [H+] = √
 Ke dalam 100 mL larutan HCN 0,001 M (asam lemah,
Ka 2.10-10) ditambahkan 100 mL larutan Ca(CN)2 2.10-3 = √
0,001 M (garamnya, bervalensi 2). 4.10-6 = Ka . 4.10-1
Ka = 10-5
 Menghitung pH larutan penyangga (campuran asam
Larutan 200 mL HX 0,4 M direaksikan dengan KOH
lemah dengan garamnya)
0,1 M, maka pH larutan berubah menjadi 5 - log 3.
[H+] = Hasil campuran ini merupakan larutan penyangga
bersifat asam, asam HX bersisa.
pH = 10 – log 1 = 10

PEMBAHASAN TERTULIS PS 3, KIMIA, SUPERINTENSIF SBMPTN 2018, NURUL FIKRI hlm. 3 dari 8 hlm.
 Menghitung volume larutan KOH (b mL) yang Ar M = = = 45 Ar ≈ A (nomor massa)
bereaksi.
HX (aq) + KOH (aq) → KX (aq) + H2O (l)
m: 80 mmol 0,1b mmol -- --  Menentukan letak unsur M dalam sistem periodik
b: 0,1b mmol 0,1b mmol 0,1b mmol M memiliki 24 neutron, maka Z = A - n = 45 - 24 = 21.
s: (80-0,1b) mol -- 0,1b mmol : [18Ar] 4s2 3d1 (golongan III B, periode 4).

[H+] = 25. Jawaban B


 Elektron yang memiliki bilangan kuantum (n) = 3,
3.10-5 =
berarti elektron tersebut berada pada kulit ke 3. Suatu
0,3b = 80 – 0,1b atom, dalam kulit ke 3 terdapat sub kulit 3s, 3p, dan
0,4b = 80 3d.
b = 200

22. Jawaban B 0 -1 0 +1 -2 -1 0 +1 +2
 Sebanyak 80 mmol CH3COOH direaksikan dengan 40 3s2 3p6 3d10
mmol OH- (30 mmol KOH dan 10 mmol NaOH).
Reaksi yang terjadi:  Jumlah maksimum elektron dengan bilangan kuantum
CH3COOH + OH- → CH3COO- + H2O n = 3 dan m = +1 adalah 4 buah.
m: 80 mol 40 mol -- --
b: 40 mol 40 mol 40 mol 26. Jawaban A
s: 40 mol -- 40 mol  Dalam seperiode (dari kiri ke kanan) dan dalam
segolongan (dari bawah ke atas) keelektronegatifan
 Menghitung pH larutan yang terjadi. unsur semakin besar.
[ ]
gol.
IVA VA VIA VIIA VIIIA
pH = 5 per.
1 2
2 8O 9F
VIII A
23. Jawaban D 10
3,5 4,0 sebagai
 Hk. Gay-Lussac: perb.volume gas reaksi = patokan
3 14Si 15P 17Cl 18
perb.koefisien reaksi
2,1 3,0
2CxHy(g) + 15O2 (g) → 10CO2(g) + H2O(g) 4 33As 35Br 36
breaksi: 40 cm3 300 cm3 200 cm3 2,0 2,8
5 54

 Menyetarakan jumlah unsur O: 6 86

2CxHy(g) + 15O2 (g) → 10CO2(g) + 10H2O(g)


 Keelektronegatifan Si kurang dari P (2,1) yaitu 1,8.
Dari persamaan reaksi setara di atas akan didapatkan:
x=5 27. Jawaban C ( 2 dan 4 benar)
C5H10
y = 10
 Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang
terjadi karena pasangan elektron ikatan berasal dari
24. Jawaban C
salah satu unsur. Ikatan kovalen koordinasi dapat
 Reaksi antara 11,25 g logam M dan larutan asam digambar sebagai tanda panah (→).
sulfat menghasilkan M3+ dan gas hidrogen 9 L. Jika
volume molar gas hidrogen 24 L (volume 1 mol gas H2
sebesar 24 L ), maka reaksi tersebut menghasilkan
mol H2 = (9/24) = 3/8 mol.
2M(s) + 6H+(aq) 2M3+(aq)+ 3H2 (g)
2/8 mol 3/8 mol

PEMBAHASAN TERTULIS PS 3, KIMIA, SUPERINTENSIF SBMPTN 2018, NURUL FIKRI hlm. 4 dari 8 hlm.
-O
H F-  Menghitung entalpi pembakaran 13 g C2H2 (n = =
- 0,5 mol):
C O B
∆Hr = ∆Hoc x n = -1082 kJ/mol x 0,5 mol= -541 kJ
F F
H- O F Dari pembakaran tersebut dihasilkan kalor sebesar
541 kJ
H2+ 31. Jawaban B
F F
2- Cl -  Menentukan orde dengan membandingkan data
N
Xe percobaan:
H
F F H A+B →C+D ; v = k [A]x [B]y
H Percobaan [A] (M) [B] (M) v (M/ detik)
 Pada senyawa dan ion di atas, yang memiliki ikatan 1 0,1 0,1 5 x 10–3
kovalen koordinasi adalah BF- dan NH4Cl 2 0,1 0,2 1 x 10–2
3 0,2 0,4 8 x 10–2
28. Jawaban C (2 dan 4 benar)
Percobaan (2) dan (1) Percobaan (3) dan (2)
Senyawa Mr Kepolaran Ikatan antarmolekul 2y = 2 2x . 2y = 8
CH4 16 nonpolar gaya London y =1 2x . 21 = 8
NH3 17 polar ikatan hidrogen x=2
H2O 18 polar ikatan hidrogen Hukum laju reaksi, v = k [A]2 [B]

 Titik didih metana, CH4, paling rendah karena bersifat  Menentukaan nilai laju reaksi jika [A] = 0,4 M dan [B] =
nonpolar 0,8 M. (anggap sebagai percobaan no 4)
 NH3 lebih mudah larut dalam air karena senyawa polar Percobaan [A] (M) [B] (M) v (M/ detik)
mudah larut dalam pelarut polar. 1 0,1 0,1 5 x 10–3
 H2O bersifat lebih asam daripada CH4. unsur H pada 2 0,1 0,2 1 x 10–2
H2O terikat pada unsur O yang keelektronegatifannya 3 0,2 0,4 8 x 10–2
besar, sehingga H+ lebih mudah dilepaskan. 4 0,4 0,8 z
 Titik didih H2O tertinggi. Meskipun NH3 mempunyai
ikatan hidrogen, tetapi ikatan hidrogen yang terjadi di Percobaan (4) dan (3)
antara molekul-molekul H2O yang lebih banyak 22 . 21 = => z = 0,64 M/detik
dibanding antara molekul-molekul NH3.
32. Jawaban D
29. Jawaban D (4 saja benar)
Pada persamaan termokimia berikut:  Dalam kesetimbangan heterogen berikut Kp = 6,0 dan
padatan C(s) tidak menghasilkan tekanan. Pada saat
N2 + O2  2NO , Hc N2 = 2. Hf NO
setimbang tekanan CS2 total 0,18 atm.
NO + O2  NO2 , Hc NO C (s) + S2 (g) CS2 (g)
2Na + O2  Na2O , 2.Hc Na = Hf Na2O Stb: ? atm 0,18 atm

2F2 + O2  2F2O, 2.Hc F2 = 2.Hf F2O


Hc F2 = Hf F2O Kp =

30. Jawaban B 6= ==> P S2 = 0,18/6 = 0,03


 Menghitung entalpi pembakaran molar C2H2 (Mr =26):
C2H2(g) + 5/2O2(g)  2CO2(g) + H2O(g) ∆Hoc = ?
 Tekanan total gas saat setimbang
∆Hoc = ∑∆Hof produk – ∑∆Hof reaktan Ptotal = P S2 + P CS2 = 0,03 + 0,18 = 0,21 atm
= (2.∆Hof CO2 + ∆Hof H2O) –
(∆Hof C2H2 + 5/2.∆Hof O2 )
= (2(-394) + -242 ) – (52 + 0) = -1082 kJ/mol

PEMBAHASAN TERTULIS PS 3, KIMIA, SUPERINTENSIF SBMPTN 2018, NURUL FIKRI hlm. 5 dari 8 hlm.
33. Jawaban B ( 1 dan 3 benar) Reaksi (1):
 Reaksi kesetimbangan disosiasi dari N2O4 C4H8O (keton) merupakan hasil oksidasi dari C4H10O
N2O4 (g) 2NO2 (g) ΔH = +54 kJ (alkohol), berarti C4H10O merupakan alkohol sekunder
yang mempunyai gugus metil di sebelah gugus karbinol
 Supaya terjadi peningkatan persentase disosiasi N2O4 (C-OH).
(N2O4 makin berkurang), maka pergeseran
kesetimbangan harus berjalan ke kanan (produk Dari reaksi di atas dapat disimpulkan senyawa C4H10O
bertambah, reaktan berkurang). adalah:
OH
perlakuan pergeseran ke arah
volume sistem diperbesar ∑ koef gas yang besar, ke kanan H3C CH2 CH CH3
katalis ditambahkan tak bergeser
suhu diperbesar endoterm, ke kanan 36. Jawaban D
tekanan sistem diperbesar ∑ koef gas yang kecil, ke kiri
 Ion kompleks terdiri dari: Cr3+, ligan: NH3 dan Br-
(monodentat). Bila bentuknya oktahedral, maka ligan
34. Jawaban D monodentat yang diikatnya berjumlah 6.
 Pasangan isomer fungsi:
alkena dan sikloalkana (CnH2n) [Cr(NH3)x(Br)y]+
alkuna, sikloalkena, dan alkadiena (CnH2n-2) jumlah ligan yang diikat ==> x + y = 6
alkanol dan alkoksi alkana (CnH2n+2O)
alkanal dan alkanon (CnH2nO)  Muatan ion kompleks tersebut adalah +1.
asam alkanoat dan alkil alkanoat (CnH2nO2) muatan atom pusat + (x . muatan NH3) + (y . muatan
Br -) = +1
 CH3COOCH3 (alkil alkanoat) dan HCOOCH2CH3 (alkil +3 + 0 – y = +1
alkanoat), keduanya segolongan, bukan isomer fungsi y=2
 (CH3)2CHCOCH3 (alkanon) dan CH3CH2CH2CHO nilai y = 2, maka x = 4
(alkanal), bukan isomer fungsi karena jumlah atomnya
tidak sama.  Ion kompleks tersebut adalah [Cr(NH3)4(Br)2]+ dan
 (CH3)2CHCHO (alkanal) dan (CH3)2CHOCH3 (eter), mempunyai nama: ion tetraamindibromokrom (III)
bukan isomer fungsi.
 2-pentena (alkena) dan siklopentana (sikloalkana), 37. Jawaban B ( 1 dan 3 benar)
merupakan isomer fungsi dengan cirinya jumlah 5  Semua asam amino dapat membentuk ion zwiiter
atom C yang sama. (molekul yang mempunyai muatan positif sekaligus
 2-heksuna (alkuna) dan siklo-1,4-heksadiena muatan negatif). Hal ini dikarenakan adanya transfer
(sikloalkadiena), bukan isomer fungsi. proton (H+) dari gugus karboksil (-COOH) ke gugus
amina (-NH2)
35. Jawaban D
(1) (2)
C4H10O oksidasi C4H8O C2H5COONa + CH3I R O R
I2 / NaOH O
endapan kuning
alkohol 2o keton + -
H2N C C O H H3N C C O

H H
Reaksi (2):
Uji iodoform adalah uji yang digunakan untuk asam amino ion zwitter
mengetahui adanya gugus CH3 di sebelah C-OH atau
C=O (alkohol 1o, 2o, aldehid dan keton). Dari data reaksi,  Semua asam amino dapat memutar cahaya
C4H8O merupakan keton yang mempunyai gugus metil terpolarisasi karena terdapat C kiral, kecuali glisin.
disebelah gugus karbonil. Senyawa C4H8O tersebut Pada glisin, gugus samping R adalah unsur H
adalah sbb sehingga glisin tidak mempunyai C kiral.
O
H3C CH2 C CH3

PEMBAHASAN TERTULIS PS 3, KIMIA, SUPERINTENSIF SBMPTN 2018, NURUL FIKRI hlm. 6 dari 8 hlm.
H O 40. Jawaban B
H2N C C O H  Sebanyak 0,05 mol uap dietilseng (6,17 g; Mr 123,4)
habis bereaksi dengan campuran uap air dengan
H oksigen. Reaksi ini menghasilkan 0,04 mol CO2 (1,76
glisin g ; Mr 44)

 Asam amino dapat berpolimerisasi kondensasi  Reaksi yang terjadi:


membentuk protein. (C2H5)2Zn(s) + 7O2(g) → ZnO(s) + 4CO2(g) +
5H2O(g)
38. Jawaban A reaksi: 0,01 mol 0,04 mol
Pernyataan berikut yang benar tentang alum dan
dietilseng (0,05 - 0,01)

 Pada tekanan yang sama, alum mendidih pada (C2H5)2Zn(s) + H2O(g) → ZnO(s) + 2C2H6(g)
suhu yang lebih tinggi daripada titik didih reaksi: 0,04 mol 0,08 mol
dietilseng. Al2(SO4)3 berupa senyawa ionik yang titik
didihnya lebih besar dari organologam (C2H5)2Zn.
 Kelarutan alum (garam bersifat asam) dalam air lebih Massa gas C2H6 = mol x Mr = 0,08 x 30 = 2,4 g
tinggi daripada kelarutan dietilseng. Garam mudah
terhidrolisis. 41. Jawaban D
 Bilangan koordinasi Zn lebih kecil dibanding Al. Asam organik yang dihasilkan dari semut rangrang
Bilangan koordinasi Zn pada (C2H5)2Zn adalah 2 (formica rufa) adalah asam formiat, HCOOH.
sedangkan bilangan koordinasi Al dalam Al(H2O)63+
adalah 6. 42. Jawaban E
 Alum lebih polar daripada dietilseng. Alum lebih Reduksi asam piruvat akan menghasilkan asam laktat
mudah terionisasi dalam air daripada dietil seng. sekaligus merubah NADH menjadi NAD+. Proses ini
 Pada tekanan yang sama, tekanan uap dietil seng dapat terjadi ketika seseorang berolahraga dan terjadi
(senyawa organologam) lebih tinggi daripada alum penumpukan asam laktat sehingga otot terasa pegal.
(senyawa ionik). dietil seng mudah menguap O O OH O
dibanding alum. reduksi
H3C C C OH H3C CH C OH
asam piruvat
39. Jawaban C asam laktat
NADH NAD+
 Reaksi ionisasi alum, Al2(SO4)3 0,1 M dan hidrasi Al3+
dalam air 43. Jawaban A
Al2(SO4)3  2Al3+ + 3 SO42- Pembuatan asam sulfat (H2SO4) dapat digunakan
0,1 M 0,2 M 0,6 M dengan cara proses kontak menggunakan katalis V 2O5
dan proses bilik timbal menggunakan katalis NO 2.
Al3+ + 6H2O  Al(H2O)63+
Pembuatan asam sulfat dengan proses kontak lebih
0,2 M 0,2 M
efisien dibandingkan bilik timbal.
 Menghitung konsentrasi [Al(H2O)5(OH)]2+ dalam
44. Jawaban B
kesetimbangan Al(H2O)63+ (Ka =10-5) dalam air pada
pH = 3 Pembuatan asam nitrit secara insitu (pembuatan yang
langsung digunakan) dapat dilakukan dengan
Al(H2O)63+ [Al(H2O)5 (OH)]2+ + H+ mereaksikan NaNO2 dengan HCl. Reaksi yang terjadi:
0,2 M XM 10-3 M NaNO2 + HCl → HNO2 + NaCl
[ ][ ]
[ ]

==> X 2.10-3

PEMBAHASAN TERTULIS PS 3, KIMIA, SUPERINTENSIF SBMPTN 2018, NURUL FIKRI hlm. 7 dari 8 hlm.
45. Jawaban C
orto kresol (2-metilfenol) jika dioksidasi akan
menghasilkan asam salisilat (asam 2-hidroksibenzoat)
OH OH O
CH3 C OH
oksidasi

PEMBAHASAN TERTULIS PS 3, KIMIA, SUPERINTENSIF SBMPTN 2018, NURUL FIKRI hlm. 8 dari 8 hlm.

Anda mungkin juga menyukai