Anda di halaman 1dari 11

PEMBAHAHASAN

(SOAL)

A. Materi Pengetahuan 1
1. Pengertian debat secara etimologi adalah debat berasal dari bahasa
inggris yaitu debate yang berarri pembahasan,diskusi. Istilah tersebut
identik dengan istilah Sawala yang berasal dari bahasa Kawi yang berarti
berpegang teguh padaargumen tertentu dalam strategi bertengkar atau
beradu pendapat untuk salingmengalahkan atau memenangkan lidah.
( Sumber : https//:www.acamemia.com. Diakses pada hari : Sabtu, 23
Maret 2019. Pukul : 18.54 WIB)
2. Pengertian teks debat minimal dalam dua defenisi adalah
a. Menurut Asidi Dipodjojo (Komunikasi Lisan 1982 : 59)
Teks Debat adalah teks yang berisi proses komunikasi lisan yang
dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat. Setiap
pihak yang berpendapat akan Menyatakan argumen dan memberikan
alasan dengan cara tertentu agar pihak lawan berdebat atau pihak lain
yang mendengarkan perdebatan itu yakin dan berpihak kepadanya.
b. Menurut KBBI 2002 : 242
teks Debat adalahteks yang mengadung pembahasan atau pertukaran
pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk
mempertahankan pendapat masing - masing.
(Sumber : https//:www.ulferberbagi.blogpost.com. Diakses pada hari :
Sabtu, 23 Maret 2019. Pukul : 19.07 WB)

Teks debat adalah teks yang berisi pembahasan atau pertukaran


pendapat antar pihak dengan cara menyatakan argument dengan pihak
lawan berdebat sehingga pihak itu yakin dan berpihak kepadanya.
3. Tujuan dan manfaat debat adalah
1. Tujuan debat adalah
a. Untuk meraih kemenangan atas argumentasi demi mendukung
sesuatu yang ingin ditegakkan atau dijalankan.
b. Untuk menunjukkan kebenaran atas sesuatu yang sedang
dipermasalahkan, menimbulkan pro dan kontra, dan sebagainya
(Sumber : https//: www.jagad.id. Diakses pada hari : sabtu,
23 Maret 2019. Pukul: 19.13 WIB)
2. Manfaat debat adalah
a. Meningkatkan kemampuan merespon suatu masalah (rebuttal)
karena terjadi adanya suatu proses saling mempertahankan
pendapat antara kedua belah pihak
b. Melatih untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang telah
diberikan
c. Melatih untuk mematahkan pendapat lawan’nya.
d. Melatih agar mau dan berani untuk mengemukakan pendapat
( Sumber : https//:www.kanalinfo.web.id. Diakses pada hari :
Sabtu,23 Maret 2019. Pukul : 19.24 WIB)
4. Unsur – unsur debat yang baik adalah
a. Memiliki mosi. Pengertian dari mosi ialah topik atau bahasan yang
akan diperdebatkan dan mempunyai sifat konvensional. Mosi sangat
penting dalam debat karena di dalam debat terdapat pihak-pihak yang
pro dan kontra terhadap suatu hal
b. Debat harus memiliki pihak pro atau afirmatif. Artinya, dalam debat
harus ada pihak-pihak yang setuju terhadap mosi. Biasanya, pihak pro
akan memberikan pidatonya terlebih dahulu. Isi dari pidatonya terkait
alasan mendukung mosi yang diangkat dalam debat.
c. Ada pihak oposisi atau pihak kontra. Pihak oposisi pada dasarnya
merupakan pihak-pihak yang tidak setuju dengan mosi. Pihak ini
berupaya untuk menyanggah atau mengkritik pernyataan-pernyataan
dari pihak pro atau bahkan mosi yang diangkat dalam debat.
d. Adanya pihak netral. Keberadaan pihak netral penting dalam debat
untuk memberikan suatu pandangan objektif yang pastinya tidak
memihak salah satu pihak, antara pro dan oposisi
e. Moderator. Dalam debat, harus ada seorang moderator yang bertugas
memimpin jalannya perdebatan. Ia pun bertugas menertibkan jalannya
debat, membacakan mosi yang diangkat, serta mengenalkan pihak-
pihak yang akan berdebat kepada penonton atau penyimak debat.
f. Ada notulen. Tugas dari notulen dalam debat ialah mencatat
keseluruhan proses debat. Ia juga harus mencatat dan merumuskan isi
argumentasi dari pihak-pihak yang tengah berdebat, baik itu pihak
pro, kontra, maupun netral. Di akhir debat, notulen bertugas
memberikan kesimpulan atas hasil perdebatan yang telah dilakukan
(Sumber : https//:www.quippervideo.com. Diakses pada hari : Sabtu,
23 Maret 2019. Pukul : 19.29 WIB)

5. Tata cara debat yang baik adalah


a. Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati
oleh peserta dan anggota debat. Jika seorang anggota debat melanggar
peraturan maka akan berpengaruh kepada timnya.

b. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya disampaikan dengan profesional,


tidak menghina, menguji, maupun merendahkan lawan, pertanyaan
juga tidak boleh menyerang lawan secara pribadi namun fokus ke
permasalahan yang sedang dibahas.

c. Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, dan runtut.
Ketiga hal ini akan lebih baik jika dilakukan dengan kemampuan
retorika yang

d. Dalam menyampaikan gagasan kenali dan pahami kelemahan maupun


kelebihan yang dimiliki lawan. Hal ini sangat penting untuk
menyusun strategi debat sehingga efektif dalam menyangkal dan
mempengaruhi lawan bahkan seluruh peserta debat.

e. Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu


yang terbatas. Susun argumen ke dalam poin-poin yang singkat dan
lugas yang merujuk langsung ke permasalahan yang sedang
didebatkan.

f. Memahami dengan baik tentang kesalahan-kesalahan dalam berpikir


terutama pada penyelesaian masalah. Hal ini juga berfungsi untuk
mengetahui kelemahan argumentasi yang diberikan oleh lawan.

g. Menyajikan gagasan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.


Sertakan juga data-data yang valid yang dapat mendukung argumen
atau gagasan.
h. Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan
kalimat yang lugas dan langsung menuju ke titik celah lawan.
Penyampaian kesimpulan tidak perlu terlalu panjang cukup poin-poin
yang menegaskan argumentasi dan disampaian dengan tegas untuk
menunjukkan rasa percaya diri bahwa argumentasi tersebut benar.
(Sumber : https//:www.jagad.id. Diakses pada hari : Sabtu,
23 Maret 2019 .Pukul : 19.36 WIB)
6. Bagian bagian dalam debat adalah
a. Pengenalan
Pada tahap pengenalan, setiap tim (baik tim afirmasi, tim oposisi dan
tim netral) memperkenalkan diri
b. Penyampaian argumentasi
Pada penyampaian argumentasi ini, setiap tim menyampaikan
argumentasi terhadap topik yang dimulai dari tim afirmasi, kemudian
tim oposisi dan diakhiri dengan tim netral
c. Debat
Pada debat, setiap tim mengomentari setiap argumentasi dari tim lain.
d. Simpulan
Pada simpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap
pernyataan topik sesuai dengan posisinya.
(Sumber : https//: www.pelajaran.id. Diakses pada hari : Sabtu ,
23 Marer 2019. Pukul : 19.48 WIB)

7. Cara menyimpulkan hasil debat yang baik adalah


a. Generalisasi
Penarikan kesimpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada
pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus, fenomena-fenomena
khusus kemudian ditarik pernyataan yang bersifat general (umum).
Perhatikan contoh berikut ini.

Pernyataan Khusus:
1. Bahasa Indonesia menyerap kosakata dari bahasa Arab terutama
yang berkaitan dengan masalah agama, terutama agama Islam.
2. Contoh kosakata hasil penyerapan bahasa Arab adalah
musyawarah, hak, alat, dan taubat.
3. Bahasa Indonesia juga menyerap kosakata dan istilah bidang
teknologi dari Jepang, Jerman, Korea, dan negara lainnya.
4. Kosakata dan istilah teknologi hasil penyerapan dari negara-negara
tersebut antara lain komputer, gadget, televisi, internet, dan astronot.
5. Tak hanya itu, bahasa Indonesia juga menyerap kata dan istilah
sekaligus budaya dari negara lain.
6. Contoh kosakata hasil penyerapan terakhir antara lain karate, dansa,
bakso, mie, dan kimono.

Simpulan
Bahasa Indonesia menyerap kosakata dan istilah dari bahasa asing
untuk memperkaya perbendaharaan kosakata.

b. Analogi

Analogi merupakan proses penarikan simpulan yang didasarkan atas


perbandingan dua hal yang berbeda. Akan tetapi, karena mempunyai
kesamaan segi, fungsi, atau ciri, kemudian keduanya dibandingkan
(disamakan). Kesamaan keduanya inilah yang menjadi dasar
penarikan simpulan.
Perhatikan contoh berikut ini.

Pembanding I:
Orangtua mendidik kita di rumah dengan penuh kasih sayang. Mereka
mengajari kita banyak hal. Tak jarang kita dimarahi ketika kita nakal
dan tidak mematuhi nasihat mereka.

Hal yang dibandingkan 2:


Di sekolah, para guru juga mendidik kita dengan penuh kasih sayang.
Guru-guru mengajari kita berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan, bahkan juga memberikan teladan akhlak yang baik.
Demi menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab, para guru
acapkali memberikan hukuman pada kita.

Simpulan:
Jadi, dapat dikatakan bahwa para guru adalah orangtua kita di sekolah.
Berdasarkan contoh penarikan simpulan secara analogi di atas dapat
diketahui bahwa rumusan simpulan dalam analogi adalah analogi ^
hal yang dibandingkan ^ kesamaan kedua hal yang diperbandingkan.

c. Sebab-Akibat

Penarikan simpulan secara induktif berikutnya adalah sebab-akibat.


Dalam pola penalaran ini, sebab bisa menjadi gagasan utamanya,
sedangkan akibat menjadi gagasan penjelasnya. Namun, dapat juga
terjadi sebaliknya. Beberapa sebab dapat menjadi gagasan penjelas
sedangkan akibat menjadi gagasan utamanya. Dalam debat, penarikan
simpulan dilakukan setelah pernyataan pendapat dan argumen
disampaikan lebih dulu maka pola yang kedua lebih tepat. Oleh
karena itu, akibat menjadi gagasan utama, sedangkan sebab-sebabnya
menjadi gagasan penjelas yang disampaikan lebih dulu.

Perhatikan contoh berikut ini.

Sebab-sebab
1. Konsep drainase saat ini yang diterapkan di seluruh pelosok tanah
air saat ini untuk mencegah banjir.
2. Konsep yang dipakai adalah konsep drainase konvensional, yaitu
drainase “pengaturan kawasan”.
3. Drainase konvensional adalah upaya membuang atau mengalirkan
air berlebihan secepat-cepatnya ke sungai terdekat.
4. Dalam konsep drainase konvensional, seluruh air hujan yang jaruh
ke atau suatu wilayah harus secepat-cepatnya dibuang ke sungai dan
seterusnya mengalir ke laut.
5. Orang sama sekali tidak berpikir apa yang akan terjadi di bagian
hilir, jika semua air hujan dialirkan secepat-cepatnya ke sungai tanpa
diupayakan agar air mempunyai waktu cukup untuk meresap ke dalam
tanah.
6. Konsep mengalirkan air secepatnya berarti pengaturan kawasan
atau menurunkan kesempatan bagi air untuk meresap ke dalam tanah.
Akibat:
Akibatnya, banyak terjadi kekeringan di mana-mana sebab air tidak
diberi kesempatan meresap ke dalam tanah.

(Sumber : https//:www.jaddung.blogpost .com Diakses pada hari :


Sabtu, 23 Maret 2019. Pukul : 19.43 WIB)
8. Ragam bahasa dalam debat adalah
a. Kaidah bahasa indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan
kaidah bahasa baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa
(pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).
b. ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan padat
diterima akal sehat (logis), harus tepat, dan hanya memiliki satu
makna, padat, langsung menuju saran, runtut, dan sistematis.
c. Kata yang dipilih memiliki makna yang sebenarnya (denotatif).
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang telah ditetapkan sebagai
ragam yang dapat diterima dan berfungsi sebagai model untuk suatu
masnyarakat. jadi, ada tiga aspek bahasa baku yang saling menyatu,
yaitu kodifikasi, Keberterimaan, dan difungsikan untuk sebagai
model.
(Sumber : https//:www.ulferberbagi.blogpost.com. Diakses pada hari :
Sabtu, 23 Maret 2019. Pukul : 19.46 WIB)

9. Langkah – langkah menulis teks debat yang baik adalah


a. Menentukan topik perdebatan/isu
b. Menentukan tujuan (memberi penjelasan tentan pro kontra)
c. Mencari informasi/data tentang isu yang dipilih. Misalkan kita
memilih isu/topic vandalisme, maka kita harus mencari informasi
tentang vandalism.
d. Menyusun kerangka teks /karangan
e. Mengembangkan kerangka menjadi teks debat
f. Merevisi atau menyunting teks debat
(Sumber :https//:www.blogpost. Diakses pada hari : Sabtu,
23 Maret 2019 . Pukul : 19.54 WIB)

Anda mungkin juga menyukai