Anda di halaman 1dari 9

engertian pergeseran makna adalah berubahnya atau bergesernya makna suatu kata

menjadi atau memiliki makna baru.

Perubahan makna tersebut diakibatkan oleh beberap faktor, seperti faktor kebetulan,
perkembangan zaman, tabu, dan faktor polysemy.

Kata kata yang mengalami pergeseran makna mengalami perluasan (Generalisasi),


menyempit

(Spesialisasi),

memburuk

(Peyorasi),

membaik

(Ameliorasi)

pertukaran makna (Sinestesia), persamaan makna (Sinestesia).

Nah, sobat berikut ini adalah pembahasan lengkap jenis jenis pergeseran makna
dalam bahasa Indonesia.

Jenis Jenis Pergeseran Makna

Makna setiap kata yang mengalami pergeseran makna akan mengalami perluasan,
penyempitan, memburuk, membaik, pertukaran dan persamaan makna. Marilah
kita bahas satu persatu !

1. Meluas (Generalisasi)

Kata kata yang mengalami generalisasi memiliki makna yang lebih luas
dibandingkan dengan makna sebelumnya. Kata yang mengalami generalisasi
antara lain :

Jurusan

Kata jurusan mengalami pergeseran makan menjadi meluas. Saat ini makna kata
jurusan tidak hanya arah atau tujuan yang ingin ditempuh, tetapi juga memiliki
makna spesialisasi bidang dalam pendidikan.

Contoh
Sebelum : Aku mencari mobil angkutan jurusan Rajabasa Tanjungkarang.
Meluas : Aku saat ini sedang kuliah di Universitas Lampung, jurusan Pendidikan
Bahasa dan Seni.

Berlayar
Kata berlayar mengalami perluasan makna. Saat ini makna kata berlayar tidak hanya
berarti melaut dengan menggunakan perahu layar, tetapi bermakna segala sesuatu
kegiatan yang berarti menjelajah.

Contoh
Sebelum: Ayahku pergi berlayar di Samudera Pasifik dengan sebuah perahu
tradisional.
Meluas: Sudah tiga jam Rudi berlayar di Internet tetapi tidak mendapatkan hasil
apapun.

Kepala
Kata kepala mengalami perluasan makna menjadi tidak hanya memiliki makna
sebagai anggota tubuh, tetapi juga bermakna sebagai pemimpin suatu badan, atau
kelompok.

Contoh

Sebelum: Kepalaku sakit sekali hari ini.


Meluas: Aku terpilih menjadi kepala sekolah SMAN 1 Tanjung Bintang.

Kata kata lain yang mengalami perluasan makna di antaranya adalah tubuh, papan,
bapak, sudara, putra/putri, ibu, dan pemuda-pemudi.

2. Menyempit (Spesialisasi)

Kata yang mengalami spesialisasi akan memiliki makna yang lebih sempit dari makna
asalnya. Kata kata yang mengalami spesialisasi contohnya adalah.

Guru
Kata guru yang sebelumnya memiliki makna yang luas yaitu setiap orang yang
memberikan ilmu, kini menyempit dan hanya terbatas pada orang yang memberi
ilmu di sekolah saja.

Contoh
Sebelum: K.H Abdullah adalah guru hidupku.
Menyempit: Guru bahasa Indonesia tidak bisa masuk hari ini tetapi beliau memberikan
tugas.

Sarjana

Kata sarjana awalnya disebutkan untuk semua orang yang pandai, tetapi kata sarjana
hanya diperuntukan untuk orang orang yang telah lulus dari perguruan tinggi
atau universitas.

Contoh
Sebelum: Masalah ini hanya bisa diselesaikan oleh seorang sarjana.
Menyempit: Setelah lulus dari Universitas, Andi diberi gelar Sarjana Pendidikan.

Pembantu
Kata pembantu pada awalanya disebutkan untuk setiap orang baik yang membantu
orang lain, tetapi kini diperuntukan untuk orang yang bekerja sebagai pembantu
orang lain.

Contoh
Sebelum: Doni adalah pembantu yang sangat baik.
Memburuk: Doni telah bekerja sebagai pembantu di rumah Pak Raden selama 7 tahun.

Kata kata lain yang mengalami penyempitan makna di antaranya adalah pendeta,
pelayan.

3. Memburuk (Peyorasi)

Kata yang mengalami peyorasi akan memiliki makna yang lebih buruk dibandingkan
dengan makna sebelumnya. Kata kata yang mengalami peyorasi di antaranya
adalah:

Istri
Kata istri mengalami peyorasi menjadi bini.

Contoh
Sebelum: Agus harus bekerja keras demi anak istrinya.
Memburuk: Agus harus bekerja keras demi anak bininya.

Pramuniaga
Kata pramuniaga mengalami peyorasi dan menjadi pelayan toko.

Contoh
Sebelum: Dini bekerja sebagai pramuniaga setelah pulang dari sekolah.
Memburuk: Dini bekerja sebagai pelayan tokok setelah pulang sekolah.

Bayi
Kata bayi mengalami peyorasi menjadi orok.

Contoh
Sebelum: Ketika dia masih bayi, ayahnya telah meninggal dunia.

Memburuk: Ketika dia masih orok, ayahnya telah meninggal dunia.

Koruptor
Kata koruptor mengalami pergeseran menjadi memburuk dan menjadi tikus.

Contoh
Sebelum: Para koruptor menggerogoti uang rakyat.
Memburuk: Tikus tikus itu menggerogoti uang rakyat.

Kata kata lain yang mengalami peyorasi adalah menurunkan menjadi melengserkan,
meninggal menjadi mati, dan lain lain.

4. Membaik (Ameliorasi)

Kata yang mengalami ameliorasi memiliki makna yang lebih baik dan lebih sopan dari
makna yang sebelumnya. Kata kata yang mengalami ameliorasi, misalnya:

Buta
Kata buta mengalami ameliorasi menjadi tuna netra.

Contoh
Sebelum: Orang buta itu berjalan dengan menggunakan tongkat.

Membaik: Tuna netra itu berjalan dengan menggunakan tongkat.

Gelandangan
Kata gelandangan mengalami ameliorasi menjadi tuna wisma.

Contoh
Sebelum: Polisi menjaring puluhan gelandangan di area pasar tradisional.
Membaik: Polisi menjaring puluhan tuna wisma di area pasar tradisional.

Kata kata yang mengalami ameliorasi lain diantaranya adalah bui menjadi penjara,
bisu menjadi tuna wicara, dan lain lain.

5. Sinsetesia (Pertukaran Makna)

Kata kata yang mengalami sinestesia mengalami pertukaran makna dalam konteks
alat indera sebagai penerimanya. contohnya kata yang seharusnya diperuntukan
untuk telinga mengalami sinestesia menajdi bisa diterima dengan indera perasa.
kata kata yang mengalami sinetesia antara lain:

Enak
Kata enak mengalim sinetesia menjadi bukan hanya bisa diterima oleh indrera perasa
tetapi juga indera pendengaran.

Contoh:
Sebelum: Suara Anisa sangat merdu sekali di telinga.
Sinestesia: Suara Anisa sangat enak sekali di telinga.

Manis
Kata manis juga mengalami sinestesia dan juga bisa dinikmati melalui indera
penglihatan.

Contoh
Sebelum: Gadis itu cantik sekali.
Sinestesia: Gadis itu manis sekali.

6. Asosiasi (Persamaan Kata)

Kata yang mengalami pergeseran makna asosiasi mengalami makna yang luas karena
memiliki persamaan sifat dengan makna lainnya. Kata kata yang mengalami
asosiasi anatara lain:

Kursi
Kata kursi mengalami asosiasi tidak hanya digunakan merujuk pada tempat duduk,
tetapi juga jabatan.

Contoh

Sebelum: Saat ini banyak orang berlomba lomba memperebutkan jabatan menteri.
Asosiasi: Saat ini banyak orang berlomba lomba memperebutkan kursi menteri.

Parasit
Kata parasit tidak hanya digunakan untuk tumbuh tumbuhan, tetapi merujuk pada
orang yang merugikan orang lain.

Contoh
Sebelum: Doni adalah orang yang suka merugikan orang lain.
Asosiasi: Doni adalah parasit.

Nah Sobat, pembahasan di atas adalah pembahasan mengenai pergeseran makna. Ada
beberapa jenis pergeseran makna, yaitu ameliorasi, peyorasi, generalisasi,
spesifikasi, sinestesia, dan asosiasi. Intinya, kata - kata yang mengalami pergeseran
makna memiliki makna baru dari pada makna yang sebelumnya.

Baiklah, sampai di sini dahulu perjumpaan kita kali ini. Semoga pembahasan ini bisa
menjadi manfaat buat Sobat semua. Terimakasih atas kunjungannya dan temukan
pula artikel - artikel bermanfaat lainnya dalam blog ini.

Anda mungkin juga menyukai