Anda di halaman 1dari 7

Maksud dari pergeseran makna kata adalah sebuah makna dari kata "tertentu" yang berubah

artinya pada zaman sekarang. #contoh : Kata Bekas dulu digunakan sebagai sebutan bagi
seorang yang dulu melakukan sesuatu tapi sekarang tidak lagi, ORANG ITU ADALAH
BEKAS KARYAWAN SAYA. Sekarang kata bekas sudah menjadi kurang baik. Kata
Bekas termasuk dalam PEYORASI
1. Ameliorasi (MEMBAIK)
Proses perubahan makna kata yang membuat makna kata baru yang lebih baik dari kata
sebelumnya #contoh :
1. Anak anak yang berada di panti asuhan tersebut tuna rungu
Kata Tuna rungu diatas lebih bagus dibanding kita menggunakan kata "tuli"
2. Saya mengambil rapor anak saya bersama istri
Kata istri sekarang lebih sopan dan lebih baik daripada kita menggunakan kata
"bini"
2. Peyorasi (MEMBURUK)
Proses perubahan makna kata dari yang tadinya baik menjadi kurang baik atau tidak enak
di dengar #contoh :
1. saya pergi ke pasar bersama bini
Kata bini dulu adalah kata pengertian seorang istri, tapi sekarang kata bini
menjadi kata yang kurang enak di dengar
2. Empat pencuri itu kabur dari TKP
Kata kabur berarti pergi atau meninggalkan TKP. Kata kabur dirasa kurang baik
bila disebut sekarng, lebih tepatnya adalah menghilang.
b. Spesialisasi (MENYEMPIT)
Cakupan maknanya sekarang lebih sempit atau terbatas daripada kata asalnya.
1. Adik saya memiliki keinginan untuk menjadi sarjana pendidikan
Dulu kata sarjana dipakai untuk menyebut orang pintar, atau cendekiawan Tapi
sekarang menjadi seorang menjadi seorng yang telah lulus kuliah

c. Generalisasi (MELUAS)
Cakupan maknanya sekarang lebih luas daripada makna kata sebelumnya
1. Bapak saya pergi berlayar kemarin sore
Kata berlayar berarti menggunakan perahu yang ada layarnya, tetapi sekarang
walaupun telah menggunakan mesin tetap disebut sebagai berlayar.
2. Saya tadi makan ikan
Makna dulu adalah biota air Sekarang bermakna sebagai lauk pauk yang dimakan
oleh manusia
d. Sinestesia
Perubahan makna kata akibat penggabungan 2 indra yang dimiliki oleh manusia #contoh
1. Senyummu sangat manis
Makna manis yang sebenarnya adalah sebutan untuk indra pengecap yang berarti
enak dimakan. Tapi di dalam kalimat ini adalah indra penglihatan yaitu
senyumnya terlihat manis, enak dilihat
e. Asosiasi
Perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat
a. Kursi itu direbutkan oleh para anggota dewan
Makna kata kursi adalah tempat duduk. Tapi di dalam kalimat ini arti tempat
duduk adalah sebuah kedudukan, jabatan, atau pangkat
b. Jangan menggunakan amplop untuk melakukan sesuatu
Makna kata amplop adalah sebuah tempat untuk menyimpan surat. Di dalam
kalimat ini makna amplop adalah sebagai uang suap, sogokan, atau uang pelicin
Faktor-faktor Penyebab Perubahan Makna Kata Yang Tadi.
Ada Dua Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Dari Makna. Yaitu Adalah Faktor
Linguistis Dan Juga NonLinguistis. Faktor Linguistis Berarti Faktor Yang Dari Dalam

Bahasa Itu Sendiri. Sedangkan Faktor NonLinguistis Berarti Faktor Yang Berasal Dari
Luar Bahasa Tersebut:
Yang Tergolong Didalam Faktor Linguistis Berikut Di Bawah Ini:
1-; Proses Pengimbuhan Afiksasi.
2-; Proses Pengulangan Reduplikasi.
3-; Proses Penggabungan Komposisi.
Di Sisi Yang Lain Termasuk Juga Kedalam Faktor NonLinguistis Berikut Di
Bawah Ini:
1-;
2-;
3-;
4-;
5-;

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Juga Teknologi .


Perkembangan Sosial Dan Budaya.
Perbedaan Bidang Pemakain.
Adanya Asosiasi.
Pertukaran Tanggapan Indra Dan Perbedaan Tanggapan.

1. Makna denotasi
Makna denotasi adalah makna yang sesuai dengan makna yang terdapat dalam kamus.
2. Makna konotasi
Makna konotasi adalah makna yang didasarkan atas perasaan tertentu atau nilai rasater
tentu disamping makna dasar yang umum.
3. Makna leksikal
Makna leksikal adalah makna kata sebagai satuan bebas. Makna ini dapat disejajarkan
dengan makna denotasi.
4. Makna gramatikal
Makna gramatikal adalah makna suatu satuan bahasa yang dimiliki melalui proses
gramatikal.
5. Makna idiomatik
Makna idiomatik adalah makna yang terdapat pada kelompok kata tertentu yang tidak
dapat ditelusuri asal-usul kemunculannya. Makna ini bersifatkiasan.
Contoh:
keras kepala, yang berarti susah diatur bukan berarti kepala yang keras.
B. PERGESERAN MAKNA KATA
Pergeseran Makna Kata adalah perubahan makna suatu kata yang diakibatkan karna
perbedaan kurun waktu pemakaian atau pertukaran tanggapan dari pancaindra yang merespon
kata itu.
Kata manis akan beda maknanya jika ditanggapi atau direspon oleh indra penglihatan.
Contohnya; wajahmu manis sekali.
C. JENIS-JENIS PERGESERAN MAKNA
1. Meluas
Makna meluas yaitu makna kata yang sekarang lebih luas dari makna asalnya Contoh:
kata bapak, makna asalnya adalah orang tua laki-laki, namun sekarang kata ini berlaku bagi
semua orang dewasa laki-laki yang dihormati.
2. Menyempit

Makna menyempit yaitu makna kata yang sekarang lebih sempit atau terbatas dari makna
asalnya. Contoh; ulama, makna asalnya adalah semua orang yang memiliki pengetahuan yang
luas, tapi sekarang maknanya adalah pemuka agama islam.
3. Peyorasi
Makna peyorasi adalah makna yang sekarang lebih rendah nilai rasanya dari makna asal.
Contoh: kata abang, dulu kata ini digunakan untuk sebutan kakak laki-laki, namun sekarang kata
ini digunakan untuk orang laki-laki yang berstatus rendah, seperti abang becak, abang tukang
bakso, dll.
4. Ameliorasi
Makna ameliorasi adalah makna yang sekarang lebih tinggi nilai rasanya dari makna asal.
Contoh: kata istri atau nyonya memiliki nilai lebih tinggi daripada bini.
5. Asosiasi
Makna asosiasi adalah perubahan makna akibat adanya persamaan sifat. Makna baru
hasil asosiasi ini menunjukan makna kiasan. Contoh; kata kunci bermakna alat pengancing
pintu . Akan tetapi, dalam dunia pengajaran, kunci berarti jawaban soal-soal yang telah
disediakan oleh penbuat soal.
6. Sinestesia
Makna sinestesi adalah perubahan makna akibat adanya perbedaan tanggapan antara dua
indera
yang
berbeda.
Contoh:
Wajahnya
manis
sekali.
Kata manis sebenarnya untuk indera perasa lidah.

PERGESERAN MAKNA KATA


Bahasa merupakan salah satu alat yang dapat digunakan sebagai media komunikasi antar
manusia. Tidak terbatas pada kelompok antar suku, tetapi juga antar negara. Oleh karena itulah,
tidak mengherankan jika dalam perkembangan bahasa, sebuah bahasa dapat mengalami
perubahan makna kata.
Dalam ilmu bahasa, khususnya bidang linguistik, perubahan atau pergeseran makna kata ini
termasuk dalam lingkup pengajaran semantik. Sebuah wacana dalam bahasa yang khusus
mempelajari makna kata.
Perubahan makna kata dalam bahasa Indonesia dapat berupa pemekaran atau pergeseran makna
kosa kata. Kegiatan pemekaran atau perubahan makna kata dilakukan sesuai dengan
perkembangan zaman dan pengguna bahasa. Selain itu, perubahan atau pergeseran makna kata
ini diperlukan sebagai pelambangan konsep dan gagasan kehidupan modern. Diharapkan
perkembangan kata ini membawa bahasa dalam keadaan yang lebih santun daripada sebelumnya.
A. Faktor penyebab perubahan makna kata :
1. Ilmu dan teknologi
2. Sosial dan budaya
3. Perbedaan bidang pemakaian
4. Adanya asosiasi
5. Pertukaran tanggapan indera
6. Perbedaan tanggapan
7. Adanya penyingkatan
8. Proses gramatikal
9. Pengembangan istilah

B.

Macam-macam perubahan makna :

1. Meluas (generalisasi), Cakupan makna sekarang (kini) lebih luas daripada makna yang
lama.
Contoh:
a. Pelayaran ke negara Perancis itu dipimpin oleh Kapten Sugianto.
Dulu atau asalnya bermakna mengarungi lautan dengan perahu layar.
Kini kata pelayaran bermakna mengarungi lautan dengan kapal bermesin.
b. Siapa yang Ibu cari di sini?
memiliki makna asal orang tua kandung yang wanita.
Kata ibu saat dapat untuk menyebut wanita yang berkedudukan lebih tinggi daripada kita.
c. Saya tadi makan ikan.
Makna dulu atau asalnya adalah Hewan yang hidup di air
Kini arti dari ikan adalah Lauk pauk
d.Ayahku seorang petani sukses.
Dulu petani bermakna sebagai orang yang menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian di
sawah.
Sekarang kata petani digunakan juga dalam bidang lain selain pertanian, misalnya, petani lele,
petani ikan, dan petani tambak.
e.Aku sedang berkuliah di jurusan seni.
Dulu jurusan merupakan berarti jalur lalu lintas, tapi sekarang maknanya bisa menjadi bidang
studi atau vak yang diambil ketika kita kuliah.
2. Menyempit (Spesialisasi), Cakupan makna kata yang sekarang lebih sempit atau terbatas
daripada makna yang dulu atau makna asalnya.
Contoh :
a. Saya bercita-cita ingin menjadi sarjana pendidikan.
Dulu dipakai untuk menyebut cendekiawan atau orang pintar atau orang berilmu.
Sekarang kata sarjana dipakai untuk menyebut orang yang telah lulus dari jenjang strata satu di
perguruan tinggi
b. Sekarang ini di kota-kota besar banyak terdapat biro jasa yang menyalurkan para pembantu.
Makna asal kata pembantu adalah orang yang membantu.
Sekarang kata pembantu dipakai untuk menyebut pembantu rumah tangga atau pelayan.
c. Pak Djito sangat berwibawa ketika sedang mengajar seni sastra di universitas ini.
Pada awalnya, kata sastra dapat digunakan untuk pengertian tulisan dalam arti luas atau umum.
Sekarang, sastra lebih diartikan sebagai tulisan atau bacaan yang berhubungan dengan seni.
3. Membaik (Ameliorasi), Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru
dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilai rasa bahasanya daripada makna kata lama.
Contoh:
a. Anak-anak penyandang tunarungu pun berhak mengeyam pendidikan.
Kata tunarungu dirasakan lebih halus dan sopan nilai rasa bahasanya daripada kata tuli.
b. Dalam acara perpisahan siswa kelas III kepala sekolah hadir bersama istri.
Kata istri dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilai rasa bahasanya daripada kata bini.
c. Bibiku bekerja sebagai pramuwisma di rumah tetanggaku.
Kata pramuwisma mempunyai kesan lebih sopan atau terhormat daripada kata pembantu.

4. Memburuk (Peyorasi), Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru
dirasakan lebih rendah nilai rasa bahasanya daripada nilai pada makna kata lama.
Contoh
a. Direktur perusahaan ini ternyata berbini tiga.
Kata bini dianggap baik pada masa lampau, tetapi sekarang dirasakan kasar.
b. Empat narapidana kabur dari lembaga pemasyarakatan itu.
Kata kabur dianggap baik pada masa lampau, yaitu lari, tetapi sekarang dirasakan kurang baik,
yaitu menghilang.
c. Orang tuanya merupakan bekas karyawan di toko ini.
Dulu kata bekas masih dianggap baik yang bermakna mantan, tapi sekarang terkesan lebih kasar.
d. Orang Ini merupakan bibi baruku.
Dulu, kata bibi berarti istri dari paman, tapi sekarang bisa berarti panggilan untuk pembantu.
5. Sinestesia, Perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang
berlainan.
Misalnya: pengecap, pendengaran, pendengaran, pengecap, penglihatan, pengecap
Contoh:
a. Suara penyanyi Erni Johan sampai saat ini masih empuk.
Kata empuk sebenarnya yang merasakan adalah indra peraba (kulit) dengan makna lunak atau
tidak keras. Akan tetapi, pada kalimat tersebut kata empuk yang merasakan adalah indra
pendengar ( telinga) dengan makna merdu.
b. Pidatonya hambar.
Kata hambar sebenarnya yang merasakan adalah indra pengecap (lidah) dengan makna tawar
atau tidak ada rasanya. Kata hambar dalam kalimat tersebut yang merasakan indra pendengar
(telinga) dengan makna monoton atau kurang menggairahkan
c. Sungguh kata-kata yang diucapkan sungguh pedas.
Kata pedas sebenarnya yang merasakan adalah indra pengecap (lidah) dengan makna tajam. Kata
pedas dalam kalimat tersebut yang merasakan indra pendengar (telinga) dengan makna sangat
menyakitkan hati.
d. Senyummu sangat manis.
Kata manis sebenarnya yang merasakan adalah indra pengecap (lidah) dengan makna enak. Kata
pedas dalam kalimat tersebut yang merasakan indra penglihatan (mata) dengan makna sangat
menarik hati

6. Asosiatif, Perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat.


Contoh :
a. Orang itu mencatut nama pejabat untuk mencari sumbangan.
Kata catut berarti alat untuk menarik atau mencabut paku dan sebagainya.
Berdasarkan persamaan sifat ini, kata catut dipakai untuk menyatakan makna mengambil sesuatu
yang bukan haknya.
b. Janganlah kita membiasakan diri memberi amplop dalam mengurus sesuatu!
Kata amplop berarti alat untuk menyimpan surat.
Berdasarkan sifat ini, kata amplop dipakai untuk menyatakan makna memberi uang sogokan atau
uang pelicin.
c. Kursi itu menjadi rebutan para anggota dewan.

Kata kursi berarti tempat duduk.


Berdasarkan sifat ini, kata kursi dipakai untuk menyatakan makna jabatan, kedudukan, atau
posisi.
d. Pak Ganito merupakan salah satu anggota DPR tukang stempel.
Makna dari kalimat diatas adalah anggota DPR yang hanya diam tanpa melakukan sesuatu yang
berguna.
1.is cerita menarik? mengapa / mengapa tidak?
2.Apakah pijat dari cerita ini?
3.why yang dimiliki penulis menceritakan kisah ths?
4. adalah cerita recount, narasi atau teks deskriptif? bagaimana anda tahu?
5.What adalah struktur cerita /
1.what terjadi Landi?
2.did teman-temannya benar-benar membencinya? memberikan alasan.
3.who meyakinkan teman Landi bahwa Landi sebenarnya tidak berbahaya?
4.do Anda berpikir Landi membantu teman-temannya sengaja? mengapa kau berpikir begitu?
5. tidak Landi tetap hidup sendiri setelah kecelakaan dalam partai?

Anda mungkin juga menyukai