Anda di halaman 1dari 55

DIKSI DAN KATA

SERAPAN
Kelompok 2
Kelas 4A

Amelia Putri Wibisana Ruth Christy Setyaningtyas


Devi Vinda Fransisca Silfiani Arofah
Tyan Hardiyanti Rahma Syifa Dewi Prastika
PENGERTIAN DIKSI

Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk


menggambarkan sebuah cerita.
Digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan
peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-
ungkapan dan sebagainya.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


fungsi
DIKSI

Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal


Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi,
tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca
Menciptakan komunikasi yang baik dan benar
Menciptakan suasana yang tepat
Mencegah perbedaan penafsiran
Mencegah salah pemahaman
Mengefektifkan pencapaian target komunikasi
Syarat pemilihan
kata dalam diksi

Ketetapan Kesesuaian

dipengaruhi oleh kemampuan


pengguna bahasa yang terkait agar tidak merusak
dengan kemampuan mengetahui, makna, suasana dan
memahami, menguasai dan situasi yang hendak
menggunakan sejumlah kosa kata ditimbulkan, atau
secara aktif yang dapat
mengungkapkan gagasan secara suasana yang
tepat sehingga mampu sedang
mengomunikasikannya berlangsung.
secaraefektif kapada pembaca dan
pendengarnya
Untuk memenuhi persyaratan ketetapan dan kesesuaian
dalam pemilihan kata, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan

Kaidah kelompok kata/ frase


Kaidah makna kata
Kaidah lingkungan sosial
Kaidah karang-mengarang
Kelompok
Kata/ Frase

Tepat Seksama Lazim

Contohnya : Kata besar, agung, akbar, raya, dan Kata makan dan santap bersinonim.
tinggi termasuk kata-kata yang bersinonim. Akan tetapi tidak dapat
Makna kata lihat dengan Kita biasanya mengatakan hari raya serta hari mengatakan Anjing bersantap sebagai
kata pandang biasanya besar, tetapi kita tidak pernah sinonim anjing makan. Kemudian
mengatakan hari agung, hari
bersinonim, tetapi kelompok akbar ataupun hari tinggi. Begitu pula dengan kata santapan rohani tidak dapat pula
digantikan dengan makanan
kata pandangan mata tidak kata jaksa agung tidak dapat digantikan rohani. Kedua kata ini mungkin tepat
dapat digantikan dengan dengan jaksa besar ataupun jaksa raya, atau pengelompokannya, tetapi tidak
pun jaksa tinggi karena kata tersebut tidak seksama serta tidak lazim dari sudut
lihatan mata. seksama. makna dan pemakaian-nya.
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Makna kata

Jenis Perubahan Pergeseran Relasi


Makna Makna Makna Makna

Cakupan Nilai
Bentuk Sifat Wujud Makna Rasa

Leksikal Gramatikal Denotasi Konotasi Referensial Inferensial Meluas Menyempit


PILIHAN KATA
SESUAI DENGAN
KAIDAH MAKNA
KATA.
1. Jenis Makna

Berdasarkan bentuk.
o Makna Leksikal adalah makna kamus atau makna yang
terdapat di dalam kamus. Makna ini dimiliki oleh kata dasar.
o Makna Gramatikal adalah makna yang dimiliki kata setelah
mengalami proses gramatikal, seperti proses afiksasi
(pengimbuhan), reduplikasi (pengulangan), dan komposisi
(pemajemukan).
2. Berdasarkan sifatnya
o Makna Denotasi adalah makna kata yang sesuai dengan hasil observasi panca indra
dan tidak menimbulkan penafsiran lain.
Contoh :
- Kepala : organ tubuh yang letaknya paling atas
- Besi : logam yang sangat keras
o Makna konotasi adalah makna kata yang tidak sesuai dengan hasil observasi
pancaindra dan menimbulkan penafsiran lain. Makna konotasi disebut juga sebagai
makna kias atau makna kontekstual.
Contoh :
- Ibu kota : pusat pemerintahan
- Ibu jari : jari yang paling besar atau jempol
- Jamban : kamar kecil
Berdasarkan wujudnya
1. Makna referensial adalah makna kata yang mempunyai
rujukan yang konkret.
Contoh : meja, baju, membaca, menulis

2. Makna inferensial adalah makna kata yang tidak mempunyai


rujukan yang konkret.
Contoh : baik, indah, sedih, gembira
2. Perubahan Makna
Berdasarkan cakupan maknanya :
1. Meluas, cakupan makna sekarang lebih luas daripada
sebelumnya.
Misalnya:
Kata Dulu Sekarang
Berlayar Mengarungi laut dengan Mengarungi lautan
memakai kapal layar dengan alat apa saja
Putera- Dipakai untuk sebutan Sebutan untuk semua
puteri anak-anak raja anak laki-laki dan
perempuan
2. Menyempit, cakupan makna sekarang lebih sempit dari pada
makna dahulu

Kata Dulu Sekarang

Sarjana Sebutan untuk semua orang Gelar untuk orang yang


cendikiawan sudah lulus dari perguruan
tinggi

Madrasah Sekolah Sekolah yang mempelajari


ilmu agama Islam
Berdasarkan nilai rasanya

1. Ameliorasi
perubahan makna ke tingkat yang lebih tinggi. Artinya barudirasakan lebih
baik dari arti sebelumnya.

Contoh:
Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripada perempuan
Kata istri atau nyonya dirasakan lebih baik daripada kata bini.
2. Peyorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih rendah. Arti
baru dirasakan lebih rendh nilainya dari arti sebelumnya.

Contoh:
Kata perempuan sekarang dirasakan lebih rendah artinya
Kata bini sekarang dirasakan kasar
3. Pergeseran Makna

Pergeseran makna dibedakan atas 2 macam:


1. Asosiasi adalah pergeseran makna yang terjadi karena adanya persamaan sifat.
Contoh:
Tasya menyikat giginya sampai bersih
Pencuri itu menyikat habis barang-barang berhatga dirumah itu

2. Sinestesia adalah perubahan makna akibat adanya pertukaran tanggapan antara dua
indra yang berbeda.
Contoh:
Sayur itu rasanya pedas sekali
Kata-katanya sangat pedas didengar.
4. Relasi Makna

1. Homonim adalah dua buah kata yang mempunyai persamaan tulisan dan
pengucapan.
Contoh : Bisa berarti
o Dapat, sanggup
o racun
Buku berarti ;
o Kitab
o antara ruas dengan ruas
2. Homograf adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai
persamaan tulisan tetapi berlainan pengucapan dan arti.

Contoh:
Teras(inti) dengan teras(halaman rumah)
Sedan(isak) dengan sedan(sejenis mobil)
Tahu(paham) dengan tahu(sejenis makanan)
3. Homofon adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai
persamaan pengucapan tetapi berlainan tulisan dan arti

Contoh:
Bang dengan bank
Masa dengan massa
4. Sinonim adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan
pengucapanya tetapi mempunyai arti yang sama.

Contoh:
Pintar dengan pandai
Bunga dengan kembang
Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau
kemiripan
Sinonim dapat terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut ini :
Pengaruh bahasa daerah Perbedaan dialek sosial
→ Kata auditorium bersinonim dengan kata pendopo. → istri bersinonim bini

Perbedaan ragam bahasa


Perbedaan dialek regional
→ assisten bersinonim pembantu
→ selop bersinonim seliper
Perbedaan dialek temporal
Pengaruh bahasa asing → kempa bersinonim stempel
→ realita bersinonim kenyataan
5. Antonim adalah kata-kata yang berlawanan artinya.
Contoh: Tua- muda

6. Polisemi berasal adalah kata poly dan sema, yang


masing-masing berarti’banyak’ dan ‘tanda’. Jadi polisemi
berarti suatu kata yang memiliki banyak makna.
Contoh: Kata kepala yang mempunyai arti bahagian atas
tubuh manusia tetapi dapat juga berarti orang yang
menjadi pimpinan pada sebuah kantor dan sebagainya
Ideomatik
adalah penggunaan kedua kata yang berpasangan.
Misalnya: sesuai dengan, disebabkan oleh, berharap
akan, dan lain-lain.
Contoh:
Karyawan itu bekerja sesuai dengan aturan perusahaan.
Kata Umum dan Kata Khusus
Makin umum suatu kata makin besar kemungkinan terjadi salah paham
atau perbedaan tafsiran.
Sebaliknya, makin khusus, makin sempit ruang lingkupnya makin
sedikit terjadi salah paham.
Dengan kata lain, semakin khusus makna kata yang dipakai, pilihan kata
semakin sempit.

Contoh:
Kata umum melihat → kata khusus melotot, melirik, mengintip, menatap,
memandang.
Kata umum berjalan → kata khusus tertatih-tatih, ngesot, terseok-seok,
langkah tegap.
Kata umum jatuh → kata khusus terpeleset, terjengkang, tergelincir,
tersungkur, terjerembab, terperosok, terjengkal.
Pembentukan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata )

Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan


dari luar bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia
terbentuk kosakata baru dengan dasar kata yang sudah
ada, sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui
unsur serapan.
Penulisan Unsur Serapan

Unsur Asing yang belum


sepenuhnya terserap
kedalam bahasa
Indonesia
Bahasa asing
Unsur asing yang
Menyerap unsur penulisan dan
dari berbagai pengucapannya
bahasa disesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia
Bahasa daerah
Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu
adalah se-bagai berikut.
a (Arab, bunyi pendek atau bunyi panjang) menjadi a (bukan o)
‘umrah (‫)ﺓﺭﻤﻋ‬ umrah
gā’ib (‫)ﺏﺌﺎﻏ‬ gaib
ṣaḥābat (‫)ةباحص‬ sahabat
‘ain (‫ ﻉ‬Arab) pada awal suku kata menjadi a, i, u

‘ajā’ib (‫)ﺏﺌﺎﺠﻋ‬ ajaib


qā‘idah (‫)ﺓﺩﻋﺎﻗ‬ kaidah

The Power of PowerPoint - thepopp.com


‘ain (‫ ﻉ‬Arab) di akhir suku kata menjadi k
’i‘ tiqād (‫)ﺩﺎﻗﺘﻋﺇ‬ iktikad
mu‘jizat (‫)ﺓﺯﺠﻌﻤ‬ mukjizat
ni‘mat (‫)ﺔﻤﻌﻨ‬ nikmat

aa (Belanda) menjadi a
paal pal
baal bal
octaaf oktaf
ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e
aerobe aerob
aerodinamics aerodinamika
ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e
haemoglobin hemoglobin
haematite hematit
ai tetap ai
trailer trailer
caisson kaison
au tetap au
audiogram audiogram
hydraulic hidraulik
caustic kaustik
c di depan a, u, o, dan konsonan menjadi k
construction konstruksi
classification klasifikasi
crystal kristal
c di depan e, i, oe, dan y menjadi s
central sentral
circulation sirkulasi
coelom selom
cylinder silinder
cc di depan o, u, dan konsonan menjadi k
accomodation akomodasi
accumulation akumulasi
cc di depan e dan i menjadi ks
accent aksen
accessory aksesori
vaccine vaksin
cch dan ch di depan a, o, dan konsonan menjadi k
saccharin sakarin
charisma karisma
cholera kolera
ch yang lafalnya s atau sy menjadi s
echelon eselon
machine mesin
ch yang lafalnya c menjadi c
Charter carter
chip cip
ck menjadi k
check cek
Ticket tiket
c (Sanskerta) menjadi s
çabda sabda
çastra sastra

ḍad (‫ ﺽ‬Arab) menjadi d


’afḍal (‫)ﻞﻀﻓﺃ‬ afdal
hāḍir (‫)ﺭﻀﺎﺤ‬ Hadir
e tetap e
effect efek
description deskripsi
ea tetap ea
idealist idealis
habeas habeas
ee (Belanda) menjadi e
stratosfeer stratosfer
Systeem sistem
ei tetap ei
eicosane eikosan
eo tetap eo
geometry geometri
eu tetap eu
neutron neutron
fa (‫ ﻑ‬Arab) menjadi f
faṣīh (‫)ﺡﻴﺼﻓ‬ fasih
f tetap f
fanatic fanatik
factor faktor
gh menjadi g
sorghum sorgum
gain ( ‫غ‬Arab) menjadi g
gā’ib (‫)بئاغ‬ gaib
magfirah (‫)ةرفغم‬ magfirah
magrib (‫)برغم‬ magrib

gue menjadi ge
igue ige
gigue gige
ḥa (‫ ﺡ‬Arab) menjadi h
ḥākim (‫)ﻡﻜﺎﺤ‬ hakim
siḥr (‫)ﺭﺤﺴ‬ sihir
hamzah (‫ ﺀ‬Arab) yang diikuti oleh vokal menjadi a, i, u

mas’alah (‫)ﺔﻟﺄﺴﻤ‬ masalah


’iṣlāḥ (‫)ﺡﻼﺼﺇ‬ islah
qā’idah (‫)ﺓﺩﻋﺎﻗ‬ kaidah
hamzah (‫ ﺀ‬Arab) di akhir suku kata, kecuali di akhir
kata, menjadi k
ta’wīl (‫)ﻝﻴﻭﺄﺘ‬ takwil
ma’mūm (‫)ﻡﻭﻤﺄﻤ‬ makmum
mu’mīn (‫)ﻦﻤﺆﻤ‬ mukmin
hamzah (‫ ﺀ‬Arab) di akhir kata dihilangkan
istinjā’ (‫)ﺀﺎﺠﻨﺘﺴﺇ‬ istinja/tinja
wuḍū’ (‫)ﺀﻭﻀﻭ‬ wudu
i (Arab, bunyi pendek atau bunyi panjang) menjadi i
muslim (‫)ﻡﻟﺳﻣ‬ muslim
naṣīḥah (‫)ﺔﺤﻴﺼﻨ‬ nasihat
ṣaḥīḥ (‫)ﺢﻴﺤﺼ‬ sahih
i pada awal suku kata di depan vokal tetap i
ion ion
ie (Belanda) menjadi i jika lafalnya i
politiek politik
riem rim
ie tetap ie jika lafalnya bukan i
variety varietas
jim (‫ ﺝ‬Arab) menjadi j

kha (‫ ﺥ‬Arab) menjadi kh


Janāzah (‫)ﺓﺯﺎﻨﺠ‬ jenazah
ʼijāzah (‫)ﺓﺯﺎﺠﺇ‬ ijazah
khuṣūṣ (‫)ﺹﻭﺼﺨ‬ khusus
Makhlūq (‫)ﻕﻭﻠﺨﻤ‬ makhluk
ng tetap ng
Congres kongres
oe (oi Yunani) menjadi e
Foetus Fetus
oestrogen estrogen
oo (Belanda) menjadi o
Komfoor Kompor
oo (Inggris) menjadi u
Cartoon kartun
oo (vokal ganda) tetap oo
coordination koordinasi
ou menjadi u jika lafalnya u
coupon kupon
contour kontur
ph menjadi f
physiology fisiologi
ps tetap ps
psychiatry psikiatri
psychic psikis
pt tetap pt
ptyalin ptialin
q menjadi k
aquarium akuarium
frequency frekuensi
qaf (‫ ﻕ‬Arab) menjadi k
‘aqīqah (‫)ﺔﻗﻴﻗﻋ‬ akikah
maqām (‫)ﻡﺎﻗﻤ‬ makam
rh menjadi r
rhetoric retorika
sin (‫ ﺱ‬Arab) menjadi s
salām (‫)ﺴﻼﻢ‬ salam
silsilah (‫ )ةسلس‬silsilah
śa (‫ ﺙ‬Arab) menjadi s
Aśiri (‫)أﺜﻴىر‬ asiri
Wāriś (‫)ﻭﺍﺭﺙ‬ waris
ṣad (‫ ﺹ‬Arab) menjadi s
muṣībah(‫)ﻤﺼﻴﺒﺔ‬ musibah
syin (‫ ﺵ‬Arab) menjadi sy
‘āsyiq (‫)ﻋﺎﺸﻕ‬ asyik
sc di depan a, o, u, dan konsonan menjadi sk
scandium skandium
scotopia skotopia
scutella skutela
sclerosis sklerosis
sc di depan e, i, dan y menjadi s
scenography senografi
scintillation sintilasi
scyphistoma sifistoma
sch di depan vokal menjadi sk
schema skema
scholastic skolastik
Daftar Pustaka

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud.


2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta. Tim
Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia
THANK YOU

The Power of PowerPoint - thepopp.com

Anda mungkin juga menyukai