Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BAHASA INDONESIA

DEFINISI PARAGRAF BESERTA JENIS DAN CONTOHNYA

Disusun Oleh :

Ezief M Fahmi

03121005059

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
Indralaya
2014

1. Pengertian Paragraf
Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau
"tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal
paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama
dimasukkan; kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa
hal awal paragraf telah ditandai oleh pilcrow (). Paragraf adalah rangkaian atau
seperangkat kalimat yang saling berhubungan atau teralin secara utuh dan
membentuk satu kesatuan pokok pembahasan atau membahas satu topik pembahasan
atau satu permasalahan pokok. Paragraf hanya mengandung satu gagasan utama atau
satu pokok pikiran yang merupakan satuan bahasa yang lebi besar daripada kalimat.
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu
dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan
bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang.
Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk
dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya
tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa, contohnya; tapi
hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah paragraf dapat
sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak
kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang
yang dikutip berganti.
2. Syarat Syarat Paragraf yang Baik
Agar suatu paragraf dapat dikategorikan paragraf yang baik, diperlukan beberapa
persyaratannya, antara lain :
1. Mengandung satu pikiran utama atau topik.
2. Pikiran utama didukung oleh pikiran penjelasan, baik dengan penjelasan,
uraian, maupun contoh-contoh.

3. Koherensi antar kalimat dalam satu paragraf dan antar paragraf dalam satu
karangan yang lebih dari satu paragraf. Antar kalimat dan antar paragraf
terjalin hubungan saling mendukung.
4. Unity: karangan merupakan satu kesatuan yang padu.
5. Harmonis semantis, gramatis, dan normatif.
3. Jenis-Jenis Paragraf
Paragraf dibedakan menjadi 2 jenis yaitu jenis paragraph berdasarkan tujuan
dan paragraf berdasarkan kalimat utama nya.
3.1 Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuan
Jenis Paragraf berdasarkan tujuannya dapat dibedakan atas

3.1.1

Paragraf Argumentasi
Paragraf eksposisi
Paragraf deskripsi
Paragraf persuasi.
Paragraf naratif
Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti alasan
yang kuat untuk menyakinkan pembaca
Ciri-ciri paragraf argumentasi

bersifat nonfiksi /ilmiah


bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan

kebenaran
dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel, gambar dll
ditutup dengan kesimpulan

Macam/Pola Pengembangan Paragraf Argumentasi

Pola Pengembangan Sebab Akibat adalah paragraf yang mula-mula bertolak


dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui lalu bergerak
maju menuju pada suatu kesimpulan sebagai efek akibat.Ditandai dengan kata

kata sebab, karena, disebabkan, dikarenakan dll.


Pola Pengembangan Akibat- Sebab adalah paragraf yang mula-mula bertolak dari
suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui. Kemudian bergerak
menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.

Contoh Paragraf Argumentasi


1. Pola pengembangan sebab-akibat
Pencemaran lingkungan hampir terjadi di seluruh Indonesia, terutama di kotakota besar. Pencemaran itu, antara lain, polusi udara dari kendaraan bermotor yang
jumlahnya semakin banyak, pembuangan limbah industri dari pabrik-pabrik yang
tidak sesuai dengan prosedur, dan ulah masyarakat sendiri yang sering membuang
sampah sembarangan . Pencemaran tersebut dapat mengakibatkan kerugian yang
cukup besar. Misalnya udara menjadi kotor dan tidak sehat, menyebarnya berbagai
virus dan bakteri atau menjangkitnya wabah penyakit, serta bencana banjir karena
saluran-saluran air tersumbat oleh sampah.
2. Pola pengembangan akibat-sebab
Jumlah anak jalanan di kota-kota besar semakin hari semakin bertambah.
Mereka memenuhi jalan-jalan utama di pusat kota dengan segala tingkah dan aksinya.
Berbagai macam cara mereka lakukan agar dapat bertahan hidup di jalanan, dari cara
yang sopan hingga yang paling brutal. Mereka berkeliaran di jalan dan mencari hidup
dengan cara meminta-minta. Fenomena seperti ini mulai tampak menggejala ketika
krisis ekonomi melanda negara kita. Krisis yang berkepanjangan menjadi penyebab
kesulitan hidup di segala sektor/bidang.
(Sumber : http://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/14/jenis-jenis-paragraf/)

3.1.2

Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu


dengan tujuan agar pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan
sendiri semua yang ditulis oleh penulis
Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi

Menggambarkan /melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam

dll)
Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek

Macam /Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi


1. Deskripsi objektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran
objeknya tidak disertai dengan opini penulis
2. Deskripsi subjektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran
objeknya disertai dengan opini penulis
3. Deskripsi spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara detail
khususnya ruangan, benda,atau tempat
4. Deskripsi waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan waktu
peristiwa cerita tersebut
Contoh-Contoh Paragraf Deskripsi
1. Lapisan ozon menipis. Hutan-hutan tropis mulai meranggas. Gurun makin
luas. Akibatnya suhu bumi meningkat, cuaca tidak menentu, dan bencana
alam makin sering datang. Kesimpulannya, bumi makin kritis. Siapa
sesungguhnya yang berperan dalam menjadikan planet bumi ini menjadi
demikian ? Jawabnya tentu manusia sendiri! (Deskripsi subjektif)
2. Dia memakai rok panjang warna cokelat. Betapa sesuai benar dengan warna
blus panjangnya. Rok dan blusnya seakan-akan menambah keanggunan
pribadinya. Jalannya sungguh santun memikat hati orang yang memandang
( Deskripsi subjektif)

3.

Pantai Nusa Penida memiliki tata keindahan alam yang menarik, khususnya
bagi wisatawan yang mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari
kebisingan kota. Pohon-pohonnya rindang. Bentangan lautnya luas. Bagi
penyelam , Pantai Nusa Penida juga menawarkan keindahan ikan laut yang
sedang berenang. Pemda Bali harus menata dan mengelola Pantai Nusa

Penida sebagai tujuan wisata alternatif( Deskripsi objektif/tempat )


4. Jika diumpamakan permata, pesona pantai Nusa Penida bak mutiara yang
memantulkan cahaya putih kekuning-kuningan, namun jika diibaratkan gadis
maka pesonanya laksana sosok perawan kencur. Kiasan tersebut sepintas
memang kedengarannya seperti berlebihan, namun itulah sesungguhnya kata
yang paling tepat untuk menggambarkan pesona alam Pantai Nusa penida.
(Deskripsi subjektif/tempat)
5. Dalam waktu yang tidak lama. Aku mencoba melirik orang-orang di
sekelilingku. Di sebelah kiriku, seorang gadis cantik berambut panjang.
Sambil melirik, kuperhatikan dia. Gadis itu berambut pirang, berkulit kuning,
dan berbibir tipis ( deskripsi objektif)
6. Tidak lama. Dengan rasa penasaran, kucoba melirik orang-orang di
sekelilingku. Di sebelah kiriku, seorang gadis berambut panjang menarik
hatiku. Sambil melirik, kuperhatikan dia. Rambutnya pirang, rambutnya
kuning indah, matanya memandang sayu, ditambah dengan bibirnya yang
tipis, dia membuat jantungku berdetak hebat. Rasanya, aku mengenalnya. Tapi
di mana ? (deskripsi subjektif)
7. Sungai ciliwung terletak di Jakarta. Sungai ini mengalir di seluruh Jakarta.
Sayangnya, Sungai Ciliwung dipenuhi tumpukan sampah. Tumpukan sampah
di sungai dihinggapi lalat. Lalat-lalat itu selalu berterbangan ke perumahan
warga dan membawa berbagai macam penyakit. Selain itu tumpukan sampah
juga menebarkan bau yang sangat menyengat. Sungguh pemandangan yang
sangat menyedihkan (Deskripsi spasial)
(Sumber : http://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/14/jenis-jenis-paragraf/)

3.1.3

Paragraf Eksposisi

Paragraf ekspositif adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan


menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat
gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud
pengarang
Ciri-Ciri Paragraf Ekspositif

bersifat nonfiksi/ilmiah
bertujuan menjelaskan/memaparkan
berdasarkan fakta
tidak bermaksud mempengaruhi

Macam/Pola Pengembangan Paragraf Ekspositif


1. pola umum-khusus (deduksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal hal yang bersifat umum kemudian
menjelaskan dengan kalimat kalimat pendukung yang khusus
2. pola khusus-umum (induksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian
menjelaskan dengan kalimat-kalimat yang bersifat umum
3. pola perbandingan
Adalah paragraf yang membandingkan dengan hal yang lain, berdasarkan
unsur kesamaan dan perbedaan, kerugian dengan keuntungan, kelebihan
dengan kekurangan. Kata hubung (jika dibandingkan dengan, seperti
halnya,demikian juga, sama dengan,selaras dengan,sesuai dengan)
4. pola pertentangan/kontras
Adalah paragraf yang mempertentangkan dengan gagasan lain. Kata hubung
(biarpun,

walaupun,berbeda,berbeda

dengan,

akan

tetapi,

sebaliknya,

melainkan, namun, meskipun begitu)


5. pola analogi
Adalah paragraf yang menunjukkan kesamaan-kesamaan antara dua hal yang
berlainan kelasnya tetapi tetap memperhatikan kesamaan segi /fungsi dari
kedua hal tadi sebagai ilustrasi
6. pola pengembangan proses

Adalah pola pengembangan paragraf yang ide pokok paragrafnya disusun


berdasarkan urutan proses terjadinya sesuatu
7. pola pengembangan klasifikasi
Adalah pola pengembangan paragraf dengan cara mengelompokkan barangbarang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu
8. pola pengembangan contoh/ilustrasi
Adalah paragraf yang berfungsi untuk memperjelas suatu uraian, khususnya
uraian

yang

bersifat

abstrak.

Kata

penghubung

(contohnya,

umpamanya,misalnya)
9. pola pengembangan difinisi
Adalah paragraf yang berupa pengertian atau istilah yang terkandung dalam
kalimat topik memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya
dilengkapi oleh pembaca
10. pola sebab akibat
Adalah pola pengembangan dimana sebab bisa bertindak sebagai gagasan
utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Atau
sebaliknya, akibat sebagai gagasan utama, sedangkan untuk memahami
sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai
perinciannya

Contoh-Contoh Paragraf Ekspositif :


a. Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan
oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui
darah.Ozone therapy merupakan

terapi

yang

sangat

bermanfaat

bagi

kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun


sebagai pencegah penyakit.(pola pengembangan definisi)
b. Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum
merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di
Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan
singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga
yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan dibalik

reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan


c.

pemerintah kurang merata. (pola pengembangan contoh)


Pemerintah akan memberikan bantuan rumah atau bangunan kepada korban
gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan
tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapatkan
bantuan sekitar 10 juta.warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan
sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapatkan sekitar 30 juta
. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat

dengan pengawalan dari pihak LSM (pola pengembangan klasifikasi)


d. Struktur suatu karangan atau buku pada hakikatnya mirip atau sama dengan
suatu pohon. Bila pohon dapat diuraikan menjadi batang, dahan, ranting, dan
daun, maka karangan atau buku dapat diuraikan menjadi tubuh karangan, bab,
sub bab, dan paragraf. Tubuh karangan sebanding dengan batang, bab
sebanding dengan dahan, sub-bab sebanding dengan ranting, dan paragraf
sebanding dengan daun.(pola pengembangan analogi)
e. Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan
dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas
dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi
dididik dengan baik seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang bermanfaat
bagi siapa pun yang membacanya.Jadi, membentuk kepribadian baik seorang
anak ibarat menulisi kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat (analogi)
f. Lagu-lagu tersebut kurang memperhatikan nilai yang ingin ditanamkan paa
diri anak dan lebih memperhatikan kebutuhan pasar. Jadi, temanya bersifat
temporer karena mengikuti perubahan selera pasar. Unsur kesamaan yang
masih ditemukan dalam kedua kelompok lagu ini ialah para pencipta lagu
masih berusaha menciptakan irama yang gembira dan ritme yang sederhana,
seperti dalam kehidupan anak-anak itu sendiri. (pola pengembangan
perbandingan).
(Sumber : http://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/14/jenis-jenis-paragraf/)

3.1.4 Paragraf Persuasif

Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk


seseorang atau pembaca agar melaksanakan /menerima keinginan penulis.
Ciri Ciri Paragraf Persuasif

ada fakta/bukti untuk mempengaruhi/membujuk pembaca


bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca
menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti (kesan)
kepada pembaca

Contoh-Contoh Paragraf Persuasi


a. Beras organik lebih menguntungkan daripada beras nonorganik . Mutu beras
organik lebih sehat , awet, dan lebih enak. Selain itu, beras organik tidak
mencemari lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia.Keuntungan
yang didapat para petani beras organik juga lebih tinggi. Petani beras organik
mendapatkan keuntungan 34 % dari biaya prduksi, sedangkan petani beras
nonorganik hanya mendapat keuntungan 16 % dari biaya produksi. Oleh
karena itu, mari kita bertani dengan cara organik agar lebih mnguntungkan
dan dapat meningkatkan taraf hidup.
b. Tidak dapat disangkal bahwa praktik berpidato menjadi semacam obat kuat
untuk membangun rasa percaya diri. Jika rasa percaya diri itu sudah besar,
kita dapat tampil tenang tanpa digoda rasa malu, takut, dan grogi. Ketenangan
inilah yang menjadi modal utama untuk meraih keberhasilan pidato. Oleh
karena itu, marilah kita melaksanakn praktik berpidato agar kita segera
memperoleh keterampilan atau bahkan kemahiran berpidato.
(Sumber : http://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/14/jenis-jenis-paragraf/)

3.1.5

Paragraf Naratif

Paragraf naratif adalah suatu bentuk paragraf yang menceritakan


peristiwa yang disusun menurut urutan waktu terjadinya
Ciri-Ciri paragraf Naratif

serangkaian

Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan


Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) tetapi juga
terdapat dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat
kabar,sejarah,riwayat perjalanan)

Macam / pola pengembangan paragraf naratif

Narasi ekspositoris/nonfiksi/informatif adalah cerita yang benar-benar terjadi


(cerita kepahlawanan, sejarah, biografi/otobiografi, cerita nyata dalam surat

kabar)
Narasi sugestif/fiksi/artistik adalah cerita yang menonjolkan khayalan
sehingga pembaca terkesan dan tertarik dan seakan-akan terhayut,bahkan
merasa mengalami cerita tersebut( cerpen, novel dll)

Contoh-Contoh Paragraf Naratif


a. Pernah suatu ketika aku bermimpi bertemu seorang kakek berjenggot panjang
yang menyuruhku untuk pergi ke arah timur . Aku tidak mengerti apa
maksudnya. Sesudah bangun , keinginan untuk memenuhi perintah si kakek
itu seperti tidak terbendung. Aku harus pergi ke arah timur. Timurtimur
b.

mana ? Jakarta Timur? ( Narasi sugestif)


Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Ia mengayunkan pedang itu
dengan cepat ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh
Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut
pedang dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar.Tiga kali Patih

Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi semuanya gagal (Narasi sugestif)
c. Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industri makanan
olahan sangat padat dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus
bangun dan menyiapkan sarapan anak-anakku. Sebelumnya, aku tentu harus
memandikan mereka karena anak-anakku masih kecil. Sambil aku ganti baju
kerja, aku sempatkan menyuapi anakku yang paling kecil. Setelah beres

urusan rumah, segera aku berlari untuk mengejar angkutan yang


mengangkutku ke jalan raya yang dilalui bus.(Narasi ekspositoris)
d. Ratusan warga mengalami keracunan. Musibah itu terjadi enam jam setelah
mereka menikmati hidangan dalam hajatan sunatan di rumah Slamet Riyadi
(38), warga Desa Jompo Kulon, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas,
Jawa Tengah. Sekitar 200 penduduk dari beberapa desa dibawa ke rumah sakit
di puskesmas. Tak ada korban meninggal dalam musibah tersebut. ( Narasi
ekspositoris).
(Sumber : http://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/14/jenis-jenis-paragraf/)

3.2 Paragraf Berdasarkan Kalimat Utama nya


3.2.1 Paragraf Deduktif:
pikiran utama di depan, pikiran penjelas di belakang.
Contoh:
Indonesia adalah surga wisata. Ada Bali yang terkenal sebagai pulau dewata. Di Jawa
ada Borobudur sang mahakarya tradisi. Di Sumatera terkenal Danau Toba yang
eksotis.
(Sumber : https://www.facebook.com/PedasPenulisDanSastra/posts/212177808924589

3.2.2

Paragraf Induktif

pikiran penjelas di depan, pikiran utama di belakang.


Contoh:
Di berbagai tempat di Jawa banyak ditemukan situs-situs bersejarah yang bermacammacam. Ada candi, ada makam, ada keraton, ada taman. Ada banyak penemuan yang

belum ditemukan wujud keseluruhannya. Hal itu tidak aneh, karena menurut data
sejarah, Jawa adalah pusat kerajaan besar Majapahit. Jadi pantaslah ada banyak
peninggalan bersejarah di tanah Jawa.
(Sumber : https://www.facebook.com/PedasPenulisDanSastra/posts/212177808924589

3.2.3

Paragraf Campuran

gabungan antara paragraf induktif dan deduktif.


Contoh:
Seorang penulis harus banyak membaca agar wawasannya luas. Menulis merupakan
pekerjaan yang menuntut banyak ilmu dan pengetahuan. Salah satu cara untuk
mendapatkan ilmu yang praktis adalah dengan membaca. Boleh membaca apa saja.
Mulai dari buku, pengalaman orang lain, browsing internet, berguru, sekolah, dan
lain-lain. Intinya adalah membaca. Karena membaca jendela ilmu akan terbuka lebar.
Pantas saja kalau mau jadi penulis harus banyak membaca.
(Sumber : https://www.facebook.com/PedasPenulisDanSastra/posts/212177808924589

Anda mungkin juga menyukai