Pengertian Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata geografi dan strategi. Geografi merujuk kepada ruang hidu
p nasional, wadah, atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia. Strategi diartika
n sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang dan damai.
Atas dasar pengertian sederhana diatas, bangsa Indonesia memandang geostrategi seba
gai strategi dalam memanfaatkan keadaan atau konstelasi geografi negara Indonesia unt
uk menentukan kebijakan tujuan, dan sarana-sarana guna mewujudkan cita-cita proklam
asi dan tujuan nasional bangsa Indonesia.
Guna mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional yang telah diamanatkan oleh
Pembukaan UUD 1945 diperlukan suatu rumusan strategi yang dianggap mampu menc
iptakan masa depan yang aman dan sejahtera.
Geostrategi Indonesia dirumuskan bukan untuk kepentingan politik menguasai bangsa lai
n atau perang, tetapi sebagai kondisi, metode, dan doktrin untuk mengembangkan pote
nsi kekuatan nasional di dalam melaksanakan pembangunan nasional guna merealisasika
n amanat Pembukaan UUD 1945 di dalam mewujudkan cita-cita proklamasi bangsa Indo
nesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur; serta mewujudkan tujuan nasi
onal: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan u
ntuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut mela
ksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan kead
ailan sosial.
Kenyataan sejarah itulah yang memberi inspirasi bangsa Indonesia untuk membangun K
etahanan nasional di masa kini dan masa yang akan datang. Istilah keuletan dan ketan
gguhan merupakan dua hal yang membentuk Ketahanan Nasional. Dinamika ketahanan
nasional dapat dipelajari dari gerak langkah bangsa Indonesia di dalam mengisi kehidup
an nasionalanya.
Pokok-pokok pikiran yang mendasari Ketahanan Nasional bagi bangsa Indonesia adalah:
Dalam konteks manusia Indonesia yang berbudaya sebagai warga organisasi negara Ind
onesia memiliki kewajiban dan tanggung jawab mewujudkan tujuan nasional sebagaiman
a ditetapkan dalam Pembukaan UUD 1945 Alenia 4.
Makna falsafah dan ideologi bangsa yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 terka
ndung dalam:
(1) Alenia I : bermakna bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan
bertentangan dengan hak asasi manusia.
(2) Alenia II : bermakna bahwa adanya masa depan yang harus diraih.
(3) Alenia III : bermakna bahwa bila negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan b
erbangsa dan bernegaraan harus mendapat ridho Tuhan yang merupakan dorongan spi
ritual.
(4) Alenia IV : bermakna bahwa cita-cita yang telah ditetapkan harus mampu dicapai ol
eh bangsa Indonesia melalui ruang hidup NKRI.
Kesejahteraan dan keamanan bernilai intrinsic dan bersifat mendasar, berdampingan pad
a kondisi apapun, pembangkit utama sistem kehidupan nasional.
Sistem kehidupan nasional meliputi aspek alamiah dan aspek sosial dalam bentuk perwu
judan persatuan dan perpaduan yang selaras, serasi, dan seimbang didalam kehidupan
nasional.
Wawas ke dalam
bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan nilai
-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian b
angsa yang ulet dan tangguh.
Wawas ke luar
bertujuan untuk mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan strate
gis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan pengaruh perkembangan
dunia.
d. Asas Kekeluargaan
a. Mandiri
Ketahanan Nasional Indonesia percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pad
a keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, berdiri
di atas identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian merupakan prasyarat u
ntuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
b. Dinamis
Ketahanan Nasional Indonesia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada situasi
dan kondisi bangsa, negara, serta lingkungan strategisnya. Upaya peningkatan Ketahana
n Nasional harus senantiasa berorientasi ke masa depan dan dinamikanya diarahkan unt
uk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
c. Wibawa
Konsepsi Ketahanan Nasional tidak mengutamakan sikap konfrontasi dan antagonis, tida
k mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap
konsultatif, kerja sama, serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral
dan kepribadian bangsa.
Komponen pokok konsep Ketahanan Nasional Indonesia terdiri dari delapan gatra yang
dikelompokkan ke dalam dua aspek, yaitu aspek alamiah disebut trigatra dan aspek sosi
al disebut pancagatra.
1. Trigatra
Letak geografi Indonesia memberikan gambaran tentang bentuk ke dalam dan bentuk k
eluar. Bentuk ke dalam menampakkan corak, wujud, isi, dan tata susunan wilayah berup
a satu kesatuan laut dengan pulau-pulau di dalamnya, sedangkan bentuk ke luar mena
mpakkan situasi dan kondisi lingkungan yang berhubungan timbale balik antara negara
dan lingkungannya. Kondisi geografi Indonesia merupakan satu kesatuan laut dengan pu
lau-pulau yang berada di dalamnya, sedangkan posisinya terletak di posisi silang dunia,
yaitu diantara dua benua, dua samudera, dan berada di daerah khatulistiwa. Lokasi dan
posisi geografi Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas perairan dan d
aratan. Kepulauan Indonesia dikelompokkan menjadi 4 gugusan, yaitu:
1) Gugusan Papua
2) Gugusan Kepulauan Maluku
Menurut bentang alamnya geografi Indonesia dibagi menjadi tiga daerah berikut:
1) Dangkalan Sahul
2) Dangkalan Sunda
3) Daerah Peralihan
Pembagian bentang alam diatas juga meliputi pembagian jenis flora dan fauna. Alam fl
ora Indonesia dibagi menjadi 3 daerah lingkungan, yaitu:
Geografi Indonesia di utara berbatasan dengan Malaysia, Thailand, Vietnam, Laut Cina S
elatan, Filipina, dan Lautan Pasifik; di selatan berbatasan dengan Australia, Timor Leste,
dan Lautan Hindia; di bagian barat berbatasan dengan India dan Lautan Hindia; di timu
r berbatasan dengan Papua New Guinea dan Lautan Pasifik.
Keadaan dan kekayaan alam Indonesia meliputi segala sember dan potensi alam yang t
erdapat di dirgantara, permukaan bumi, termasuk laut dan perairan, dan di dalam bumi
. Menurut jenisnya kekayaan alam dibedakan ke dalam 8 golongan, yaitu flora, fauna,
mineral, tanah, atmosfir, potensi ruang angkasa/dirgantara, energy alam, air, dan laut; se
dangkan menurut sifatnya dibedakan ke dalam 3 golongan, yakni kekayaan alam yang
dapat diperbaharui, yang tidak dapat diperbaharui, dan yang tetap.
Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa pengertian penduduk adalah manusia yan
g mendiami suatu wilayah negara. Peran manusia yang hidup dan tinggal di Indonesia
sangat penting di dalam mengusahakan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan,
di dalam menentukan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional
negara Indonesia. Beberapa faktor yang menjadi masalah penduduk antara lain faktor ju
mlah, komposisi, persebaran, dan kualitas penduduk.
2. Pancagatra
a. Gatra Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai dan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Ideo
logi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu
bangsa. Secara teoritis, suatu ideologi bersumber dari suatu falsafah dan merupakan pel
aksanaan dari sistem falsafah itu sendiri. Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan id
eologi yang bersifat final dan tidak dapat ditawar lagi sebagai konsep dasar tentang ke
hidupan yang dicita-citakan. Nilai-nilai dasar Pancasila menjadi sumber aspirasi kehidupa
n politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan bangsa dan negara Indone
sia, baik dalam memberikan gambaran masyarakat yang dicita-citakan maupun dalam m
elandasi, memotivasi, mendorong, dan membimbing pencapaiannya. Keputusan Pancasila
sebagai sistem nilai dan konsep dasar yang bersifat final bagi bangsa dan negara Indo
nesia setelah melalui proses perenungan, penggalian, dan hasil perumusan yang dilahirk
an oleh para pendiri bangsa Indonesia di dalam sidang BPUPKI, bersumber dari nilai-nil
ai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun telah tumbuh berke
mbang di bumi Indonesia.
b. Gatra Politik
Sistem politik negara Indonesia dirumuskan berdasarkan nilai-nilai yang dikandung dala
m sila-sila dari ideologi pancasila dan konstitusi UUD 1945. Pengertian politik negara In
donesia adalah asas, haluan, usaha, serta kebijakan negara tentang pembinaan (perenca
naan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan potensi nasio
nal baik yang potensial maupun yang efektif secara totalitas untuk mencapai tujuan nasi
onal.
Sistem politik negara Indonesia menggariskan usaha-usaha untuk mencapai tujuan nasio
nal yang dalam perumusannya dibagi ke dalam tahap-tahap utama berupa jangka panj
ang, jangka menengah, dan jangka pendek. Politik negara Indonesia meliputi kebijakan
politik pada gatra politik, politik pada gatra ekonomi, politik pada gatra sosial-budaya,
politik pada gatra pertahanan-keamanan. Sistem politik negara Indonesia pada gatra pol
itik dikelompokkan ke dalam 2 bagian utama, yaitu politik dalam negeri dan politik luar
negeri.
Politik dalam negeri dibina untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tu
mpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan
bangsa menuju sifat-sifat bangsa yang terhormat dan dapat dibanggakan. Politik dalam
negeri dijalankan untuk menyerap aspirasi dan mendorong oartisipasi masyarakat dalam
satu sistem. Unsur-unsur politik dalam negeri meliputi struktur politik, proses politik, bud
aya politik, dan komunikasi politik.
Politik luar negeri dibina untuk melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaaa
n, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Sistem politik negara Indonesia menetapkan b
ahwa:
a. Politik luar negeri Indonesia sebagai bagian integral dari strategi nasional dan secara
keseluruhan merupakan sarana mencapai kepentingan dan tujuan nasional dalam pergau
lan antar bangsa.
b. Garis politik luar negeri bebas aktif. Bebas dalam arti tidak memihak pada kekuatan-
kekuatan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, sedang aktif berarti peran Indo
nesia dalam percaturan (mensiasati politik) internasional tidak bersifat reaktif, sebaliknya
tidak menjadi objek percaturan internasional.
c. Gatra Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masya
rakat, meliputi pengelolaan faktor produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa, ser
ta dengan usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Di era globlalisasi ini negara Indonesia berusaha untuk terbuka terhadap perkembangan
sistem perekonomian dunia. Keterbukaan negara Indonesia diartikan sebagai upaya integ
rasi ekonomi nasional dengan ekonomi global khususnya untuk menjadi bagian integral
dari sistem pasar internasional.
d. Gatra Sosial-Budaya
Tiap masyarakat memiliki 4 unsur penting bagi eksistensi dan kelangsungan hidupnya, y
aitu: 1) Struktur sosial, 2) Pengawasan sosial, 3) Relasi sosial, 4) Standar sosial. Oleh kar
ena itu, istilah sosial pada hakikatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyar
akat yang berisi nilai-nilai kebersamaan, senasib sepenanggungan, san solidaritas yang
merupakan unsur pemersatu. Adapun istilah budaya pada hakikatnya adalah sistem nilai
sebagai hasil cipta-rasa-karsa manusia yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan
menjadi kekuatan pendukung dalam menggerakkan kehidupan.
e. Gatra Pertahanan-Keamanan
Situasi dan kondisi geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas, kuantitas dan persebar
an sumber kekayaan alam dan sebaliknya sumber kekayaan alam dapat mempengaruhi
kondisi geografi sehingga akan mempengaruhi sistem perencanaan dan penggunaan su
mber kekayaan alam dan faktor geografinya.
Sumber kekayaan alam dirasakan manfaatnya apabila diolah oleh penduduk yang memil
iki kemampuan dan teknologi untuk itu. Sistem perencanaan dan pendayagunaan poten
si penduduk berkontribusi terhadap pemilikan keahlian dan ketrampilan di dalam mengo
lah, mengatur, dan melestarikan sumber kekayaan alam untuk kesejahteraan bangsa dan
negara.
1) Ideologi pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan landasan idiil negara merupaka
n sebuah sumber nilai dan pedoman bagi bangsa dan negara Indonesia di dalam mere
ncanakan dan melaksanakan gatra politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan-keam
anan guna mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
2) Kehidupan politik bangsa Indonesia dilandasi ideologi pancasila dan dipengaruhi oleh
kehidupan ekonomi dan sosial-budaya yang ditunjang oleh situasi keamanan.
1) Terselenggaranya seluruh gatra dalam pancagatra atas dasar dukungan dari seluruh g
atra dalam trigatra
3) Hubungan antargatra bersifat utuh menyeluruh dan keterkaitan yang itegratif dari ko
ndisi-kondisi kehidupan nasional, ditentukan oleh structural dan fungsional. Oleh karena
itu kelemahan di salah satu gatra dapat menimbulkan kelemahan pada gatra lainnya da
n mempengaruhi kondisi keseluruhan.
d. Hubungan antara wawasan nusantara dan ketahanan nasional
1) Wawasan nusantara sebagai cara pandang dan visi nasional bangsa Indonesia merup
akan arahan dan pedoman bangsa Indonesia di dalam membangun konsepsi ketahanan
nasional.
2) Ketahanan nasional perlu dibangun untuk memperjuangkan hak hidup dan mencapai
cita-cita proklamasi serta tujuan nasional.
Kondisi geografi NKRI berupa satu kesatuan wilayah laut yang di dalamnya berisi pulau
– pulau, sedangkan lokasinya terletak di daerah khatulistiwa dengan keadaan tanahnya
yang subur dan memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah pada posisi silang duni
a : antara benua Asia dan Australia, antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, sela
in bermakna sebagai wadah dan ruang hidup bagi bangsa dan negara Indonesia, juga
mempengaruhi hal – hal berikut.
1) Mempengaruhi wujud, isi, dan tata laku bangsa Indonesia, sebaliknya bangsa Indonesi
a juga mempengaruhi lingkungan.
Syarat keberhasilan gatra geografi negara sebagai bagian dari aspek alamiah ketahanan
nasional adalah apabila wilayah geografi NKRI dapat dilindungi dan dipelihara kelestaria
nnya sebagai wadah dan ruang hidup bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara Ind
onesia.
Kondisi dan keadaan alam NKRI menyediakan berbagai sumber kekayaan alam yang se
mestinya diolah dan dimanfaatkan secara mandiri untuk hidup dan kehidupan bangsa d
an negara. Pola dasar pengelolaannya dilakukan menurut asas maksimal, lestari, dan da
ya saing. Pengelolaan sumber kekayaan alam yang tidak bertanggung jawab akan berp
otensi konflik sosial yang selanjutnya dapat mempengaruhi ketahanan nasional gatra ek
onomi, pertahanan-keamanan , politik, dan pada akhirnya terhadap ideologi pancasila.
Syarat keberhasilan gatra keadaan alam sebagai bagian dari aspek alamiah ialah apabila
sumber kekayaan alam dikelola atas dasar prinsip kesejahteraan dan keamanan, mengg
unakan iptek secara optimal sesuai dengan kondisi sumber kekayaan alam dan sumber
daya penduduk, didukung oleh kemampuan financial dan kesadaran dari seluruh elemen
bangsa dan negara dalam pengelolaannya serta kemampuan daya beli penduduk.
4) Kualitas penduduk: dapat bersifat fisik dan nonfisik. Kualitas fisik meliputi kesehatan g
izi dan kebugaran, sedangkan nonfisik meliputiNkualitas mental, intelektual dan spiritual.
Penduduk yang dibina serius akan meningkatkan kecerdasan, keterampilan, sikap, mental
, dan kondisi sosial ekonomi yang berkualitas.
Syarat keberhasilan gatra keadaan dan kemampuan penduduk sebagai bagian dari aspe
k alamiah ketahanan nasional ialah apabila pemerintah mampu melahirkan kebijakan-keb
ijakan dan program-program tepat sasaran untuk mengatur, mengendalikan jumlah, kom
posisi, persebaran dan kualitasnya untuk kepentingan hidup dan kelangsungan kehidupa
n bangsa dan negara.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara RI merupakan sumber nilai dan aspirasi y
ang menggerakkan dan mempengaruhi bidang kehidupan poleksosbudhankam. Oleh kar
ena itu, syarat keberhasilan gatra ideologi Pancasila sebagai bagian dari aspek sosial ket
ahanan nasional apabila:
3) Seluruh bangsa Indonesia mengakui dan menyadari dalam eksistensinya sebagai satu
tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia sehingga berkemampuan menjaga pe
rsatuan bangsa danNkesatuan wilayah sebagai pengamalan pancasila, perwujudan sesant
i Bhineka Tunggal Ika dan konsepsi Wawasan Nusantara.
b. Pengaruh Gatra Politik
NKRI, sebagai sebuah negara demokratis, menentukan sistem politik dengan kebijakan p
emerintah yang dapat memenuhi keinginan dan tuntutan rakyat namun tetap mengarah
pada pencapaian tujuan nasional. Sistem politik menentukan bagaimana kehidupan ber
masyarakat, berbangsa, dan berbegara diproses atau berproses dalam tatanan suprastru
ktur dan infrastruktur politik.
Syarat keberhasilan gatra politik sebagai bagian dari aspek sosial ketahanan nasional ial
ah dibangun atas dasar nilai-nilai Pancasila, atas dasar asas musyawarah mufakat, dan d
iciptakan keadaan stabil, baik di dalam negeri maupun di kawasan sekitar, serta diusaha
kan agar memperoleh bantuan dari mana saja dengan syarat-syarat ringan dan tidak a
da ikatan politik apapun.
Pembangunan ekonomi nasional harus diarahkan melalui iklim usaha yang sehat, serta
pemanfaatan iptek, tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan hidup,
dan meningkatnya daya saing dalam lingkungan perekonomian global.
Syarat keberhasilan gatra ekonomi sebagai bagian dari aspek sosial ketahanan nasional i
alah apabila:
1) Diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan m
erata.
a. Sistem free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat dan tid
ak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan.
b. Sistem etatisme, dalam arti negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat domina
n.
c. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang mer
ugikan masyarakat.
Syarat keberhasilan gatra sosial-budaya sebagai bagian dari aspek sosial ketahanan dala
m identitas sebagai bangsa Indonesia apabila:
1) Dibangun kembali kehidupan beragama. Ajaran agama dan hukum agama merupakan
sumber moralitas yang memberikan motivasi dan mendinamisasi kehidupan bermasyara
kat.
2) Diteruskan tradisi bangsa berupa seluruh kepercayaan, anggapan, dan tingkah laku y
ang terlambangkan dari generasi ke generasi sehingga memberikan sistem nilai dan nor
ma-norma untuk menjawab tatanan setiap tahap perkembangan sosial; yang harus dihin
dari adalah sikap memuji secara berlebihan terhadap kemajuan masa lalu.
Dasar pertahanan negara disusun dengan prinsip demokrasi, HAM, kesejahteraan umum,
lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional dan internasional dan kebiasaan internasi
onal, serta prinsip hidup berdampingan secara damai dengan memperhatikan kondisi ge
ografi Indonesia sebagai warga negara kepulauan.
Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang disele
nggarakan dengan kesadaran hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada ke
kuatan sendiri.
Tujuan pertahanan negara untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan
wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia dari segala bentuk ancaman.
Fungsi pertahanan negara ialah mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah NKRI
sebagai satu kesatuan pertahanan (darat, laut, udara).
Syarat keberhasilan gatra pertahanan-keamanan sebagai bagian dari aspek sosial ketaha
nan nasional, apabila:
1) Bangsa Indonesia konsisten dengan pandangan tentang perang dan damai. Bangsa In
donesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
4) Bangsa Indonesia sadar dan tunduk pada ketentuan hukum serta memiliki kemauan
untuk melaksanakannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
5) Bangsa Indonesia dapat bersatu mengatasi usaha-usaha subversi dan infiltrasi yang di
bangkitkan melalui SARA, kegiatan politik, perekonomian, dan sosial-budaya yang bertuj
uan untuk mengacaukan ketentraman bangsa dan negara.
1. Persengketaan
Persengketaan atau konflik dapat terjadi karena adanya interaksi sosial di dalam negeri
atau dengan bangsa-bangsa asing. Bentuk persengketaan itu sendiri berbeda-beda, mul
ai dari perbedaan pendapat, pertentangan kepentingan, sampai pada pertentangan dasa
r yang tidak dapat dipertemukan. Persengketaan dengan bangsa-bangsa asing atau anta
rbangsa dapat terjadi karena tiap-tiap bangsa memiliki aspirasi dan cita-cita, yang selanj
utnya melahirkan berbagai kepentingan dan tujuan nasional serta persepsi mengenai be
rbagai persoalan yang dihadapi. Persengketaan yang disebabkan oleh perbedaan kepent
ingan dan tujuan nasional biasanya diselesaikan dengan jalan diplomasi, baik melalui pe
rundingan langsung antarpihak yang terlibat maupun melalui arbitrase atau meminta pih
ak ketiga untuk menjadi penengah. Ketidakmampuan pihak-pihak yang bersengketa men
cari jalan penyelesaian melalui perundingan-perundingan dapat berakibat, antara lain pe
mutusan hubungan diplomatik dengan segala konsekuensinya.
2. Bentuk-bentuk Perang
Pada hakikatnya, perang merupakan pertarungan antara dua kekuatan yang saling berte
ntangan dengan menggunakan “kekuatan atau kekerasan senjata”. Bentuk perang melip
uti perang umum, perang terbatas, perang revolusioner, perang dingin, perang psikologi
, dan perang ekonomi.
Perang umum adalah persengketaan bersenjata antara dua negara adikuasa secara lang
sung yang dapat melibatkan negara-negara sekutunya. Perang terbatas adalah bentuk p
erang yang melibatkan pihak yang berperang secara sadar membatasi tujuan, alat, dan
kekuatan angkatan bersenjata yang dikerahkan serta membatasi daerah tempat perang
dilakukan. Perang revolusioner, pada hakikatnya dilakukan oleh rakyat negara bersangkut
an. Kekuatan bersenjata yang melakukan tipe-tipe perang banyak menggantungkan kebe
rhasilannya pada dua hal, yaitu memanfaatkan kondisi medan sebagai pelindung dan m
emanfaatkan masyarakat senagai pendukung gerakan dalam pencapaian tujuan operasi.
Perang dingin adalah suatu bentuk perang yang pada umumnya tidak menggunakan an
gkatan bersenjata secara langsung, tetapi mengutamakan pemanfaatan cara, alat, dan k
ebutuhan ideologi, politik, ekonomi, teknologi, psikologi, sosial dan lain-lain untuk menc
apai atau membantu tercapai tujuan nasional. Perang psikologi merupakan alat untuk m
encapai tujuan perang dingin. Esensi perang psikologi adalah penggunaan propaganda
yang terencana, diupayakan mempengaruhi jalan pikiran, opini, emosi, dan perilaku kelo
mpok masyarakat agar memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan perang psiko
logi. Perang ekonomi dapat memberikan dampak psikologi yang kuat. Perang ekonomi
meliputi segala sarana dan media yang dapat digunakan untuk ekspansi ekonomi bagi
si penyelenggara dan sekutu-sekutunya dengan menimbulkan atau melemahkan daya ta
han kemampuan dan potensi perekonomiannya.
b. Teror
Hakikat aksi terror yang mengancam negara-negara di dunia dewasa ini ialah dengan
menerapkan cara-cara sistematis dalam menebar rasa cemas dan ketakutan yang mence
kam di kalangan masyarakat pihak lawan dengan menyandera atau membunuh anggota
atau kelompok masyarakat yang bersangkutan.
Bagi bangsa Indonesia, perang merupakan jalan terakhir yang terpaksa ditempuh dalam
usaha mempertahankan falsafah Pancasila, kemerdekaan, dan kedaulatan negara serta k
eutuhan dan martabat bangsa Indonesia.
Sesuai dengan Pembukaan UUD 1945, bangsa Indonesia berketetapan tekad untuk “…iku
t melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial…”. Hal ini berarti bangsa Indonesia secara aktif bersama bangsa-bangsa
lain ingin mewujudkan dunia yang tertib di atas landasan kemerdekaan, perdamaian ab
adi, dan keadilan sosial. Tiga landasan ini sejalan dengan United Nations Universal Decl
aration of Human Right yang lahir kemudian (1948). Dalam keikutsertaan melaksankan k
etertiban dunia, bangsa Indonesia menjalankan politik luar negeri bebas aktif ditengah p
ergaulan internasional dalam mewujudkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial di seluruh penjuru dunia. Dalam memperjuangkan kepentingan nasional, bangsa I
ndonesia tidak memihak baik pada blok barat maupun blok timur. Sejarah membuktikan
kebenaran prinsip ini, antara lain Indonesia mempelopori dan menjadi tuan rumah Kon
ferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 serta mempelopori terbentuknya ASEAN
pada tahun 1967.