FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2020
RONGGA MULUT
Di rongga mulut terdapat:
- bibir
- mukosa pipi
- mukosa gingiva
- lidah
- palatum
- dasar mulut
- gigi
Pengetahuan Dasar
Pada manusia terdapat 2 macam gigi :
a. Gigi sulung/ gigi susu
• Jumlahnya 20 buah
• Erupsi ± 6 bulan s/d 2 tahun
• Jenis gigi:
- Incisivus sentral=incisivus pertama
- Incisivus lateral=incisivus kedua
- Caninus
- Molar pertama
- Molar kedua
b. Gigi tetap / gigi permanen
Jumlahnya 32 buah
Erupsi ± 6 tahun s/d 25 tahun
Jenis gigi:
- Incisivus sentral=incisivus pertama
- Incisivus lateral=incisivus kedua
- Caninus
- Premolar pertama
- Premolar kedua
- Molar pertama
- Molar kedua
- Molar ketiga
Struktur Jaringan Gigi
Nomenklatur
Nomenklatur : cara menulis atau cara menyebutkan gigi geligi.
1. Cara Zigmondy
Gigi Tetap : 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
87654321 12345678
Contoh : P2 atas kanan = 5
1 = gigi incisivus pertama kiri bawah permanen
Gigi Susu : 55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Contoh : c bawah kanan susu = 83
65 = gigi molar kedua kiri atas susu
Utk menyebutkan gigi yg tinggal sisa akar diberi tanda centang ( √ )
Contoh : 2 √ , 46 √
Maloklusi
maloklusi adalah penyimpangan bentuk hubungan
gigi-gigi rahang atas dan gigi-gigi rahang bawah.
Macam-macam maloklusi:
- Protrusi
- Retrusi
- Edge to edge
- Open bite
- Gigitan silang posterior
NORMAL
RETRUSI
PROTRUSI
EDGE TO EDGE
DEEP BITE
OPEN BITE
INFEKSI ODONTOGEN
INFEKSI ODONTOGEN
(Infeksi yang disebabkan kelainan pada jaringan keras atau jaringan periodontal gigi)
FOKUS INFEKSI
FOKUS INFEKSI
Misal:
- Otak Meningitis
- Kulit Dermatitis
- Mata Konjungtivitis dan uveitis
- Sinus maxilla Sinusitis Maxilaris
- Jantung Endokarditis dan Perikarditis
- Ginjal Nefritis
- Sendi Arthritis
LUDWIG ANGINA
Selulitis difus yang melibatkan submandibula, sublingual dan submental
Pemeriksaan Penunjang:
- Pemeriksaan Laboratorium:
pemeriksaan darah
pemeriksaan waktu bekuan darah
pemeriksaan kultur dan sensitivitas
.
Trauma orofasial 15% total kunjungan emergensi
Trauma dental 10% trauma orofasial
Gejala klinis :
1. adanya riwayat terjadinya trauma, kec. fraktur patologis
2. maloklusi/malposisi gigi-gigi atas dan bawah
3. abnormal movement
4. rasa sakit
5. krepitasi
6. gangguan fungsi dalam proses pengunyahan
7. trismus, sering dijumpai tu pada fraktur angulus mandibula
8. laserasi gingiva di daerah kepatahan
9. ekimosis gingiva atau mukosa bukal/lingual
10. hypersalivasi.
FRAKTUR 1/3 BAGIAN TENGAH
DARI WAJAH
KLASIFIKASI :
a. LE FORT I [FRAKTUR HORIZONTAL]
yi. kepatahan tulang maxilla yg terlepas dari dasar tengkorak di atas palatum dan
di bawah perlekatan prosesus zygomaticus.
Klinis : Rahang atas seakan-akan mengambang [floating jaw].
Terjadi maloklusi, yi. : gigitan terbuka anterior, gigitan terbuka gigi2 posterior
unilateral/bilateral.
b. LE FORT II [FRAKTUR PIRAMIDAL]
Kepatahan membentang dari tulang maxilla ke atas melibatkan tulang ethmoidalis
dan tulang hidung
Klinis :
1. Pembengkakan wajah bagian tengah [termasuk hidung, bibir atas dan mata]
2. Kadang2 disertai warna merah kebiruan dari schlera mata dan conjunctiva
3. Perdarahan hidung
4. Bila cribriform plate patah,mk cairan cerebrospinal akan keluar lewat hidung.
Hal ini dapat menimbulkan meningitis.
c. LE FORT III [ FRAKTURA TRANSVERSA ]
Kepatahan yg melintasi tulang rongga mata, tulang hidung, tulang ethmoidalis dan
tulang zygomaticus.
Gejala klinis:
Terdesaknya bag. tengah wajah di daerah nasal ke arah dalam o.k maxilla terdesak ke
dorsal.
4. Mata terbuka lebar dan terfiksir baik salah satu maupun keduanya
PENATALAKSANAAN bila terjadi trauma
1.Control of infection, meliputi :
a. Kontrol perdarahan
b. Pemberian obat2an utk mencegah infeksi dan komplikasi, al :
- antibiotika, analgesik, anti inflamasi, anti tetanus
2. Pembersihan dan menjaga jalan nafas
3. Menghindari atau merawat terjadinya shock
4. Stabilisasi fragmen tulang bila terjadi fraktur
5. Kontrol secara teratur