Anda di halaman 1dari 3

2.

Patologi Osteoarthritis
Pada osteoarthritis terjadi perubahan metabolisme tulang rawan sendi perubahan
tersebut berupa peningkatan aktifitas enzim enzim yang merusak
makroolekulmatriks tulang rawan sendi, disertai penurunan sintesis
proteoglikan dan kolagen. Hal ini menyebabkan penuruan kadar proteoglikan,
perubahan sifat sifat kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi.
pada proses degrenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu substansi
atau zat yang dapat menimbulkan suatu reaksi inflamasi yang merangsang
makrofag yang akan meningkatkan enzim proteolitik untuk degradasi matriks
ekstraseluler.
Pada Osteoarthritis terdapat proses degradasi, reparasi dan inflamasi yang terjadi dalam
jaringan ikat. Perubahan-perubahan yang terjadi pada Oasteoarthritis adalah sebagai berikut :

a) Degradasi tulang rawan sendi, timbul sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara
regenerasi dan degenerasi tulang rawan sendi melalui beberapa tahapan di antaranya :
fibrasi, pelunakan, perpecahan, dan pengelupasan lapisan rawan sendi yang dapat
berlangsung cepat maupun lambat. Untuk proses cepat, berlangsung dalam waktu 10
sampai 15 tahun, sedangkan untuk proses lambat,terjadi selama 20 sampai 30 tahun.
Pada akhirnya, permukaan sendi akan kehilangan lapisan rawan sendi.
b) Osteofit, timbul akibat degenerasi tulang rawan sendi yang kemudian diikuti dengan
reparasi tulang rawan sendi berupa pembentukan osteofit pada tulang subchondral.
c) Sklerosis subchondral, yakni pemadatan atau penguatan tulang tepat di bawah lapisan
rawan yang mulai rusak.
d) Sinovitis, merupakan inflamasi yang terjadi akibat proses sekunder degenerasi dan
fragmentasi. Sinovitis dapat meningkatkan cairan sendi. Cairan lutut yang
mengandung bermacam-macam enzim akantertekan ke dalam celah-celah rawan, dan
kemudian mempercepat proses perusakan tulang rawan.

4. patogenesis arthritis gout


ARTRITIS GOUT Gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan
berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat,
yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah
(hiperurisemia). >> usia produktif Prevalensi laki-laki lebih banyak dibandingkan wanita dan
meningkat sesuai pertambahan usia.

Artritis gout terjadi ketika kristal urat menumpuk di sendi, kondisi ini menyebabkan
peradangan dan rasa sakit yang hebat dari serangan asam urat. Kristal urat dapat terbentuk
ketika seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah.

Tubuh menghasilkan asam urat ketika memecah purin, yakni zat yang ditemukan secara alami
di dalam tubuh. Purin juga ditemukan pada makanan tertentu, seperti steak, daging organ, dan
makanan laut. Makanan lain juga mempromosikan kadar asam urat yang lebih tinggi, seperti
minuman beralkohol, terutama bir, dan minuman yang dimaniskan dengan gula buah
(fruktosa).

Biasanya, asam urat larut dalam darah dan melewati ginjal ke dalam urine. Namun, kadang-
kadang tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal mengeluarkan terlalu sedikit
asam urat. Ketika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk, membentuk kristal urat yang tajam
dan membutuhkan, seperti urat di jaringan sendi atau sekitarnya yang menyebabkan rasa sakit,
peradangan, dan pembengkakan.

5. memahami metabolisme purin

Purin disintesis secara biologis sebagai nukleotida khususnya sebagai ribotida yaitu basa yang
melekat pada ribosa 5 fosfat baik adenin dan gunain berasal dari nuleotida inosin monofosfat
(IMP) yang merupakan senyawa dijalur yang memiliki sistem cincin purin yang sepenuhnya
terbentuk.

Purin adalah protein yang mengalami metabolisme dalam tubuh menjadi asam
urat.pembentukan asam urat dimulai dari metabolisme dengan DNA dan RNA menjadi
adenosine dan guanosine. Proses ini secara terus menerus beralngsung didalam tubuh.
Adenosine yang terbentuk kemudian dimetabolisme menjadi hipoksantin. Hipoksantin
kemudian dimetabolisme menjadi xanthine sedangkan guanosin dimetabolisme menjadi
xanthine dan kemudian xanthine dari hasil metabolisme hipoksantin dan guanosin
dimetabolisme dengan bantuan enzim xanthine oksidase mejadi asam urat.pada proses
metabolisme terlibat juga enzim Hipoxantine –guanine phosporhibosyl transferase (HPGRT)
enzim ini berperan dalam mengubah purin emnjadi nukleotida purin agar dapat digunakan
kembali sebagai penyusn DNA dan RNA . Jika enzim mengalami difisiensi maka peran enzim
menjadi berkurang akibatnya purin dalam tubuh akan meingkat. Purin yang tidak
dimetabolisme oleh enzim (HPGRT) akan dimetabolisme oleh enzim xanthine oksidase
menajdi asamurat . pada akhirnya kandungan asam urat dalam tubuh akan meningkat yang
dapat menyebabkan tubuh mengalami gout dan hiperurisemia..

6. bhp phop dan crp

BHP

o Beneficience

Melakukan yang terbaik untuk pasien( memberikan obat yang sesuai


dengan kiriteria penyakit pasien)

o Non maleficience

Tidak memperburuk kondisi pasien

o Respect for autonomy

Melakukan informed concent(surat persetujuan) dan menerangkan efek


yang akan terjadi apabila melakuan tindakan atau tidak melakukan
tindakan dan menghargai keputusan dari pasien
PHOP

- Health promotion

Edukasi serta penyuluhan tentang pencegahan dan penanganan


Osteoarthritis dan pola hidup sehat ( olahraga, berat badan dan diet
rendah kalori)

- Specific protection

Edukasi tentang pemilihan terapi untuk Osteoarthritis seperti pemilihan


olahraga yang sesuai.

Edukasi proteksi sendi serta penurunan berat badan bagi yang


berlebihan

- Early diagnosis and promp treatment

Melakukan pemeriksaan radiologi X- Ray

Rontgen dan MRI

Analisis cairan sendi

- Disability limitation

Penggunaan alat bantu terapi seperti TENS (Transculatoneus Electrical


Nerve Stimulation) , MWD (Microwave Diathermy)

- Reahbilitation

Melakukan pola hidup yang sehat serta olahraga yang sesuai

Memberikan pengetahuan agar tidak melakukan aktifitas fisik yang


dapat menyebabkan terjadinya nyeri kembali.

CRP

H H :Mrs. Maemunah

A :pola hidup

E : usia, genetik , lingkungan kerja

A E

Anda mungkin juga menyukai