Anda di halaman 1dari 14

RESUME

MAKNA KATA

Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Yarnalinda, SPd, M.P.d

Disusun Oleh
Nama

: Dina Ariyanti

NIM

: 14622004

Jurusan/Kelas : M1 Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi


STIE Pembangunan Tanjungpinang
2015
1

Daftar Isi

A. PENGERTIAN MAKNA KATA


B. JENIS MAKNA KATA
1. Makna Denotasi
2. Makna Konotasi
3. Makna Lesikal
4. Makna Gramatikal
5. Makna Idomatik
6. Makna Kiasan
7. Makna Struktural
8. Makna Tematis
C. PERUBAHAN MAKNA KATA
1. Perluasan Makna (Generalisasi)
2. Penyempitan Makna (Spesialisasi)
3. Penurunan Makna (Peyorasi)
4. Peninggian Makna (Ameliorasi)
5. Pertukaran (Sinestesia)
6. Persamaan (Asosiasi)
D. HUBUNGAN MAKNA KATA
1. Sinonim
2. Antonim
3. Homonim
4. Homofon
5. Homograf
6. Polisemi
7. Hipernim
8. Hiponim
9. Kata Umum dan Kata Khusus
10. Kata Konkrit Dan Abstrak
11. Kata Baku Dan Kata Tidak Baku
12. Kata Kajian Dan Kata Populer
13. Kata Serapan
14. Kata Jargon
15. Kata Slang

A. PENGERTIAN MAKNA KATA


Makna adalah arti atau maksud yang tersimpul dari suatu kata, jadi makna dengan bendanya
sangat bertautan dan saling menyatu. Jika suatu kata tidak bisa dihubungkan dengan bendanya,
peristiwa atau keadaan tertentu maka kita tidak bisa memperoleh makna dari kata itu (Tjiptadi,
1984:19). Menurut KKBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) makna yaitu arti, maksud dan
pengertian yang diberikan kepada suatu arti atau maksud terhadap sesuatu yang akan dimaknai
dalam pemakaian makna.

B. JENIS MAKNA KATA


3

1. Makna Denotasi
Makna denotasi adalah kata yang bersifat umum dan secara langsung menunjukkan
makna yang sebenarnya berdasarkan kamus (makna lugas)
Contoh :
Ita menanam bunga di halaman depan rumah.
Kata bunga artinya kembang atau bagian tumbuhan yang elok warnanya dan harum
baunya.
2. Makna Konotasi
Makna konotasi adalah kata yang bermakna kias (bukan sebenarnya) atau makna
ungkapan.
Contoh :
Semua pemuda mengagumi bunga desa anak pak Lurah.
Kata bunga desa pada kalimat diatas mengandung makna tidak sebenarnya, karena
arti bunga desa pada kalimat diatas adalah gadis cantik.
Konotasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Konotasi positif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa lebih tinggi, baik,

halus, sopan dan menenangkan.


Konotasi negatif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa rendah, jelek,
kasar, kotor, dan tidak sopan.
Contoh kata

gugur dan mampus

makna denotasinya adalah mati,

namun kata mampus termasuk konotasi negatif sedangkan gugur memiliki


konotasi positif.
Perhatikan beberapa contoh kalimat dibawah ini :
a. Ayah memperbaiki kursi yang rusak ( bermakna denotasi)
b. Susilo Bambang Yudoyono dan Megawati memperebutkan kursi presiden
c.
d.
e.
f.

(bermakna konotasi)
Setelah makan kami cuci tangan (makna denotatif)
Para pejabat berusaha cuci tangan dari masalah korupsi (makna konotatif)
Untuk keperluan kurban kakek membeli kambing hitam (bermakna denotasi)
Jangan menjadikan orang lain sebagai kambing hitam dalam masalah mu

(bermakna konotasi)
g. Andi makan dengan lahapnya (konotatif positif)
h. Rudi makan dengan rakusnya (konotatif negatif)
3. Makna Lesikal
4

Makna leksikal ialah makna kata secara lepas, tanpa kaitan dengan kata yang lainnya
dalam sebuah struktur (frase klausa atau kalimat).
Contoh:
Rumah
: Bangunan untuk tempat tinggal manusia
Makan
: Mengunyah dan menelan sesuatu
Makanan : Segala sesuatu yang boleh dimakan
4. Makna Gramatikal
Makna gramatikal (struktur) ialah makna baru yang timbul akibat terjadinya proses
gramatikal (pengimbuhan, pengulangan, pemajemukan).
Contoh:
Berumah
: Mempunyai rumah
rumah-rumah

: Banyak rumah

rumah makan

: Rumah tempat makan

rumah ayah

: Rumah milik ayah

5. Makna Idomatik
Idiom ialah ungkapan bahasa berupa gabungan kata (frase) yang maknanya sudah
menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan unsur makna yang membentuknya.
Contoh:
(1) selaras dengan

(2) membanting tulang

insaf akan

bertekuk lutut

berbicara tentang

mengadu domba

Pada contoh (1) terlihat bahwa kata tugas dengan, akan, tentang, dengan kata-kata yang
digabungkannya merupakan ungkapan tetap. Jadi, tidak tepat jika diubah atau digantikan,
misalnya menjadi:
selaras tentang
insaf dengan
berbicara akan
Demikian pula contoh (2), idiom-idiom tersebut tidak dapat diubah misalnya menjadi:
membanting kulit
bertekuk paha
mengadu kambing
5

6. Makna Kiasan
Dalam kehidupan sehari-hari , penggunaan istilah arti kiasan digunakan sebagai
oposisi dari arti sebenarnya. Oleh karena itu, semua bentuk bahasa (baik kata frase,
atau kalimat) yang tidak merujuk pada arti sebenarnya (arti leksikal, arti konseptual,
atau arti denotative) disebut mempuyai arti kiasan.
Contoh :
Putri malam
: Bulan
Raja siang
: Matahari
7. Makna Struktural
Makna structural adalah makna yang muncul akibat kata mengalami proses afikasi
atau penambahan imbuhan serta proses reduplikasi dan proses komposisi.
Contoh :
Kata terdengar, misalnya pada kalimat suaranya terdengar sampai ke belakang berarti
dapat didengar tapi kata terdengar yang memiliki kata dasar sama yaitu dengar, pada
kalimat rencana jahatnya terdengar oleh tetangganya berarti tidak sengaja. Demikian
pula pada kata buku dengan buku-buku yang mengalami reduplikasi menimbulkan
makna jamak yang artinya banyak buku makna yang berbeda juga dapat ditimbulkan
oleh akibat komposisi kata. Misalnya sate ayam tidak sama maknanya dengan sate
Madura yang pertama menunjukan bahan dan yang kedua menunjukan tempat.
8. Makna Tematis
Makna tematis adalah makna yang muncul dari penekanan pembacaan pada kalimat.
Contoh :
Kiki anaknya dokter Yasmin lulus kemaren
Kalimat tersebut memiliki berbagai makna akibat penekanan pembacaan, yakin :
Kiki anaknya dokter Yasmin/lulus kemaren
Kiki/ anaknya dokter Yasmin lulus kemaren
Kiki/ anaknya/ dokter Yasmin/lulus kemaren
Kiki/anaknya/ dokter Yasmin/lulus kemaren
Kiki /anaknya dokter /Yasmin/lulus kemaren

C. PERUBAHAN MAKNA KATA


6

1. Perluasan Makna (Generalisasi)


Perluasan makna ialah perubahan makna dari yang lebih khusus atau sempit ke yang
lebih umum atau luas. Cakupan makna baru tersebut lebih luas daripada makna lama.
Contoh:
makna lama
makna baru
bapak: orang tua laki-laki

semua orang laki-laki yang lebih tua atau


berkedudukan lebih tinggi.

saudara: anak yang sekandung

semua orang yang sama umur/ derajat.

2. Penyempitan Makna (Spesialisasi)


Penyempitan makna ialah perubahan makna dari yang lebih umum/ luas ke yang lebih
khusus/ sempit. Cakupan baru/ sekarang lebih sempit daripada makna lama (semula).
Contoh:
makna lama
makna baru
sarjana
: cendikiawan
lulusan perguruan tinggi
pendeta
: orang yang berilmu
guru Kristen
madrasah
: sekolah
sekolah agama Islam
3. Penurunan Makna (Peyorasi)
Penurunan makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna baru dirasakan
lebih rendah/ kurang baik/ kurang menyenangkan nilainya daripada makna lama.
Contoh:
makna lama
makna baru
bini
: perempuan yang sudah dinikahi
lebih rendah daripada istri/ nyonya
bunting : mengandung
lebih rendah dari kata hamil
4. Peninggian Makna (Ameliorasi)
Peninggian makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna yang baru
dirasakan lebih tingg/ hormat/ halus/ baik nilainya daripada makna lama.
Contoh:

5.

makna lama

makna baru

bung

: panggilan kepada orang laki-laki

panggilan kepada pemimpin

putra

: anak laki-laki

lebih tinggi daripada anak

Pertukaran (Sinestesia)
7

Sinestesia ialah perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera yang
berbeda dari indera penglihatan ke indera pendengar, dari indera perasa ke indera
pendengar, dan sebagainya.
Contoh:
suaranya terang sekali

(pendengaran penglihatan)

rupanya manis

(penglihat perasa)

namanya harum

(pendengar pencium)

6. Persamaan (Asosiasi)
Asosiasi ialah perubahan makna yang terjadi akibat persamaan sifat antara makna
lama dan makna baru.
Contoh:
makna lama

makna baru

amplop : sampul surat

uang sogok

bunga : kembang

gadis cantik

D. HUBUNGAN MAKNA KATA


1. Sinonim
Sinonim ialah dua kata atau lebih yang memiliki makna yang sama atau hampir sama.
Contoh:
a. yang sama maknanya
sudah - telah
sebab - karena
amat - sangat
b. yang hampir sama maknanya
untuk bagi buat guna
cinta kasih sayang
melihat mengerling menatap menengok
2. Antonim
Antonim ialah kata-kata yang berlawanan maknanya/ oposisi.
Contoh:
8

besar
>< kecil
ibu
>< bapak
bertanya
>< menjawab
3. Homonim
Homonim ialah dua kata atau lebih yang ejaannya sama, lafalnya sama, tetapi
maknanya berbeda.
Contoh:
bisa I
bisa II
kopi I
kopi II

: racun
: dapat
: minuman
: salinan

4. Homofon
Homofon ialah dua kata atau lebih yang tulisannya berbeda, ucapannya sama, dan
maknanya berbeda.
Contoh:
bang dengan bank
masa dengan massa
5.

Homograf
Homograf adalah dua kata atau lebih yang tulisannya sama, ucapannya berbeda, dan
maknanya berbeda.
Contoh:
tahu

: makanan

tahu

: paham

teras

: inti kayu

teras

: bagian rumah

6. Polisemi
Polisemi ialah suatu kata yang memilki makna banyak.
Contoh:
Didik jatuh dari sepeda.
Harga tembakau jatuh.
Peringatan HUT RI ke-55 jatuh hari Minggu.
9

Setiba di rumah dia jatuh sakit.


Dia jatuh dalam ujiannya.
7. Hipernim
Hipernim merupakan kata yang cakupan maknanya luas
Contoh :
kucing, serangga, dan merpati adalah hiponim dari hewan
hewan adalah hiperonim dari kucing, serangga, dan merpati
8. Hiponim
Hiponim ialah kata-kata yang tingkatnya ada di bawah kata yang menjadi
superordinatnya/ hipernim (kelas atas).
Contoh:
Kata bunga merupakan superordinat, sedangkan mawar, melati, anggrek, flamboyan,
sebagainya merupakan hiponimnya. Hubungan mawar, melati, anggrek, flamboyan
disebut kohiponim.
9. Kata Umum dan Kata Khusus
Kata umum ialah kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat mencakup banyak hal,
sedangkan kata khusus ialah kata yang sempit/ terbatas ruang lingkupnya.
Contoh:
Umum
: Darta menggendong adiknya sambil membawa buku dan sepatu.
Khusus
: Darta menggendong adiknya sambil mengapit buku dan sepatu.
Umum
: Bel berbunyi panjang tanda pelajaran habis.
Khusus
: Bel berdering panjang tanda pelajaran habis.
10. Kata Konkrit Dan Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang acuanya semakin mudah di serap oleh panca indra.
Contoh :
Lemari. Kursi, mobil, tampan
Kata abstrak adalah jika acuanya sebuah kata tidak mudah diserap pancaindra.
Contoh :
Kebijakan, usulan, khayalan, impian

10

Kata abstrak digunakan untuk menggungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak mampu
membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Akan tetapi, jika
abstarak mempunyai referensi berupa konsep, sedangkan kata konkrit mempunyai
referensi objek yang dapat diamati. Pemakain dalam penulisan bergantung pada jenis
dan penulisan. Kerangan berupa deskripsi fakta menggunkan kata kata konkrit,
seperti : hama tanaman penggerak, penyakit radang paru-paru, virus HIV.tepai
karangan berupa klasifikasi atau generalisasi sebuah konsep menggunakan kata
abstrak, seperti : pendidikan usia dini, bahasa pemograman, High Text Maekup
Language (HTML). Urai sebuah konsep biasanya diawali dengan detail yang
menggunakan kata abstrak dilanjutkan dengan detail yang menggunkan kata konkrit.
Contoh :
1. Pegawai Negeri RI mendapatkan kenaikan sepuluh persen (kata konkrit)
2. Kebaikan (kata abstrak) seseorang kepada orang lain bersifat abstrak. (tidak
berwujud atau tidak berbentuk)
3. Kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak tampak
11. Kata Baku Dan Kata Tidak Baku
Kata baku adalah Kata yang menjadi standar dalam penggunaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa internasional, sudah pasti terdapat dalam kamus yakni Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) yang setiap 5 tahun mengalami perubahan.
Kata tidak baku adalah Kata yang tidak menjadi standar dalam penggunaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa Internasional. kata tidak baku sudah pasti tidak ada dalam
KBBI. kata baku dan tidak baku juga digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi.
Contoh :
Berikut pasangan kata tidak baku dan kata baku dalam bahasa Indonesia.
Kata Tidak Baku

Kata Baku

Enggak

tidak

Bikin

membuat

Ngomong

berkata

Ngapain

mengapa

Mikirin

memikirkan

Jaman

zaman
11

Contek

sontek

12. Kata Kajian Dan Kata Populer


Kata kajian adalah kata-kata yang biasanya digunakan dalam karangan ilmiah
misalnya dalam makalah, skripsi, tesis dan laporan observasi dan sebagainya, kata
kajian pada umumnya berasal dari bahasa asing, dan masih asing ditelinga
masyarakat.
contoh :
artistik, evaluasi, metode, intensif, potensi dll
Kata populer adalah kata yang sering dan populer ditelinga masyarakat
contoh : indah, cara, kemampuan. Dll
perhatikan kalimat dibawah ini
1. Puluhan jenis pusaka dan beberapa kereta yang berusia ratusan tahun tetapi masih
sangat kuat dan artistik menjadi daya tarik para pengunjung
2. Puluhan jenis pusaka dan beberapa kereta yang berusia ratusan tahun tetapi masih
sangat kuat dan indah menjadi daya tarik para pengunjung.
kata bercetak miring dalam kalimat (1) termasuk kata kajian dan pada kalimat ke
(2) termasuk kata populer
Kata kajian dan kata populer
No
1
2
3
4
5
6
7

Kata kajian

Kata popular

Desain
Partisipasi
Kapasitas
Metode
Potensi
Observasi
Polusi

Bentuk
Ikut serta
Daya tamping
Cara
Kemampuan
Penelitian
Pencemaran

13. Kata Serapan


Kata serapan adalah kata dari bahasa asing yang sudah disesuaikan dengan wujud
struktur Bahasa Indonesia.
Contoh :
Kata serpan dari bahasa Inggris
Actor
: Aktor
Mall
: Mal
Campus : Kampus
12

14. Kata Jargon


Kata jargon atau kata sansi atau kode rahasia, yaitu kata teknis yang digunakan secara
terbatas dalam bidang ilmu, profesi, atau kelompok tertentu, misalnya oleh kalangan
militer, dokter, dan perkumpulan rahasia.
Contoh :
Prokon (Pro dan Kontra)
Sikon (Situasi dan Kondisi)
Dok (Dokter)
Prik (Suntik)
15. Kata Slang
Kata slang adalah kata-kata nonbaku yang dibentuk secara khas sebagai cetusan
keinginan akan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lain dari yang lain. Bersifat
sementara dan segera hilang bila sudah terasa usang.
Contoh :
Mana tahan
Selangit

Daftar Pusaka

http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/09/denotasi-dan-konotasi.html
13

Di akses Tanggal 01 April 2015 Pukul : 09.00 09.15 Wib


https://endonesa.wordpress.com/bahasan-bahasa/makna/

Di akses Tanggal 01 April 2015 Pukul : 09.15 09.30 Wib


http://nidhasastraa.blogspot.com/2013/03/jenis-makna-berdasarkancontoh.html

Di akses Tanggal 01 April 2015 Pukul : 09.30 09.50 Wib


http://yugo43i-redsarmy.blogspot.com/2010/10/kata-konkret-dan-abstrak.html

Di akses Tanggal 01 April 2015 Pukul : 13.00 13.20 Wib


http://softwaremaniapc.blogspot.com/2013/03/contoh-dan-pengertian-kata-baku-dan.html
Di akses Tanggal 01 April 2015 Pukul : 13.20 13.40 Wib
http://dwipradita.blogspot.com/2011/01/makna-leksikal-kontekstualstruktural.html

Di akses Tanggal 01 April 2015 Pukul : 13.40 14.30 Wib


http://akudanbahasaindonesia.blogspot.com/2013/01/ragam-makna-hubungan-maknaperubahan.html
Di akses Tanggal 01 April 2015 Pukul : 14.30 14.45 Wib
http://manhiahassan.blogspot.com/2014/09/kata-kajian-dan-kata-populer.html
Di akses Tanggal 01 April 2015 Pukul : 14.45 15.00 Wib
http://ardhi661998.blogspot.com/2012/12/bahasa-indonesia-kata-kajian-populer.html
Di akses Tanggal 01 April 2015 Pukul : 15.00 15.10 Wib
http://simplenews05.blogspot.com/2014/07/pengertian-kata-jargon-slang-danprokem.html
Di akses Tanggal 01 April 2015 Pukul : 15.10 15.30 Wib

14

Anda mungkin juga menyukai