MAKNA KATA
Disusun Oleh
Nama
: Dina Ariyanti
NIM
: 14622004
Jurusan/Kelas : M1 Akuntansi
Daftar Isi
1. Makna Denotasi
Makna denotasi adalah kata yang bersifat umum dan secara langsung menunjukkan
makna yang sebenarnya berdasarkan kamus (makna lugas)
Contoh :
Ita menanam bunga di halaman depan rumah.
Kata bunga artinya kembang atau bagian tumbuhan yang elok warnanya dan harum
baunya.
2. Makna Konotasi
Makna konotasi adalah kata yang bermakna kias (bukan sebenarnya) atau makna
ungkapan.
Contoh :
Semua pemuda mengagumi bunga desa anak pak Lurah.
Kata bunga desa pada kalimat diatas mengandung makna tidak sebenarnya, karena
arti bunga desa pada kalimat diatas adalah gadis cantik.
Konotasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Konotasi positif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa lebih tinggi, baik,
(bermakna konotasi)
Setelah makan kami cuci tangan (makna denotatif)
Para pejabat berusaha cuci tangan dari masalah korupsi (makna konotatif)
Untuk keperluan kurban kakek membeli kambing hitam (bermakna denotasi)
Jangan menjadikan orang lain sebagai kambing hitam dalam masalah mu
(bermakna konotasi)
g. Andi makan dengan lahapnya (konotatif positif)
h. Rudi makan dengan rakusnya (konotatif negatif)
3. Makna Lesikal
4
Makna leksikal ialah makna kata secara lepas, tanpa kaitan dengan kata yang lainnya
dalam sebuah struktur (frase klausa atau kalimat).
Contoh:
Rumah
: Bangunan untuk tempat tinggal manusia
Makan
: Mengunyah dan menelan sesuatu
Makanan : Segala sesuatu yang boleh dimakan
4. Makna Gramatikal
Makna gramatikal (struktur) ialah makna baru yang timbul akibat terjadinya proses
gramatikal (pengimbuhan, pengulangan, pemajemukan).
Contoh:
Berumah
: Mempunyai rumah
rumah-rumah
: Banyak rumah
rumah makan
rumah ayah
5. Makna Idomatik
Idiom ialah ungkapan bahasa berupa gabungan kata (frase) yang maknanya sudah
menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan unsur makna yang membentuknya.
Contoh:
(1) selaras dengan
insaf akan
bertekuk lutut
berbicara tentang
mengadu domba
Pada contoh (1) terlihat bahwa kata tugas dengan, akan, tentang, dengan kata-kata yang
digabungkannya merupakan ungkapan tetap. Jadi, tidak tepat jika diubah atau digantikan,
misalnya menjadi:
selaras tentang
insaf dengan
berbicara akan
Demikian pula contoh (2), idiom-idiom tersebut tidak dapat diubah misalnya menjadi:
membanting kulit
bertekuk paha
mengadu kambing
5
6. Makna Kiasan
Dalam kehidupan sehari-hari , penggunaan istilah arti kiasan digunakan sebagai
oposisi dari arti sebenarnya. Oleh karena itu, semua bentuk bahasa (baik kata frase,
atau kalimat) yang tidak merujuk pada arti sebenarnya (arti leksikal, arti konseptual,
atau arti denotative) disebut mempuyai arti kiasan.
Contoh :
Putri malam
: Bulan
Raja siang
: Matahari
7. Makna Struktural
Makna structural adalah makna yang muncul akibat kata mengalami proses afikasi
atau penambahan imbuhan serta proses reduplikasi dan proses komposisi.
Contoh :
Kata terdengar, misalnya pada kalimat suaranya terdengar sampai ke belakang berarti
dapat didengar tapi kata terdengar yang memiliki kata dasar sama yaitu dengar, pada
kalimat rencana jahatnya terdengar oleh tetangganya berarti tidak sengaja. Demikian
pula pada kata buku dengan buku-buku yang mengalami reduplikasi menimbulkan
makna jamak yang artinya banyak buku makna yang berbeda juga dapat ditimbulkan
oleh akibat komposisi kata. Misalnya sate ayam tidak sama maknanya dengan sate
Madura yang pertama menunjukan bahan dan yang kedua menunjukan tempat.
8. Makna Tematis
Makna tematis adalah makna yang muncul dari penekanan pembacaan pada kalimat.
Contoh :
Kiki anaknya dokter Yasmin lulus kemaren
Kalimat tersebut memiliki berbagai makna akibat penekanan pembacaan, yakin :
Kiki anaknya dokter Yasmin/lulus kemaren
Kiki/ anaknya dokter Yasmin lulus kemaren
Kiki/ anaknya/ dokter Yasmin/lulus kemaren
Kiki/anaknya/ dokter Yasmin/lulus kemaren
Kiki /anaknya dokter /Yasmin/lulus kemaren
5.
makna lama
makna baru
bung
putra
: anak laki-laki
Pertukaran (Sinestesia)
7
Sinestesia ialah perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera yang
berbeda dari indera penglihatan ke indera pendengar, dari indera perasa ke indera
pendengar, dan sebagainya.
Contoh:
suaranya terang sekali
(pendengaran penglihatan)
rupanya manis
(penglihat perasa)
namanya harum
(pendengar pencium)
6. Persamaan (Asosiasi)
Asosiasi ialah perubahan makna yang terjadi akibat persamaan sifat antara makna
lama dan makna baru.
Contoh:
makna lama
makna baru
uang sogok
bunga : kembang
gadis cantik
besar
>< kecil
ibu
>< bapak
bertanya
>< menjawab
3. Homonim
Homonim ialah dua kata atau lebih yang ejaannya sama, lafalnya sama, tetapi
maknanya berbeda.
Contoh:
bisa I
bisa II
kopi I
kopi II
: racun
: dapat
: minuman
: salinan
4. Homofon
Homofon ialah dua kata atau lebih yang tulisannya berbeda, ucapannya sama, dan
maknanya berbeda.
Contoh:
bang dengan bank
masa dengan massa
5.
Homograf
Homograf adalah dua kata atau lebih yang tulisannya sama, ucapannya berbeda, dan
maknanya berbeda.
Contoh:
tahu
: makanan
tahu
: paham
teras
: inti kayu
teras
: bagian rumah
6. Polisemi
Polisemi ialah suatu kata yang memilki makna banyak.
Contoh:
Didik jatuh dari sepeda.
Harga tembakau jatuh.
Peringatan HUT RI ke-55 jatuh hari Minggu.
9
10
Kata abstrak digunakan untuk menggungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak mampu
membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Akan tetapi, jika
abstarak mempunyai referensi berupa konsep, sedangkan kata konkrit mempunyai
referensi objek yang dapat diamati. Pemakain dalam penulisan bergantung pada jenis
dan penulisan. Kerangan berupa deskripsi fakta menggunkan kata kata konkrit,
seperti : hama tanaman penggerak, penyakit radang paru-paru, virus HIV.tepai
karangan berupa klasifikasi atau generalisasi sebuah konsep menggunakan kata
abstrak, seperti : pendidikan usia dini, bahasa pemograman, High Text Maekup
Language (HTML). Urai sebuah konsep biasanya diawali dengan detail yang
menggunakan kata abstrak dilanjutkan dengan detail yang menggunkan kata konkrit.
Contoh :
1. Pegawai Negeri RI mendapatkan kenaikan sepuluh persen (kata konkrit)
2. Kebaikan (kata abstrak) seseorang kepada orang lain bersifat abstrak. (tidak
berwujud atau tidak berbentuk)
3. Kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak tampak
11. Kata Baku Dan Kata Tidak Baku
Kata baku adalah Kata yang menjadi standar dalam penggunaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa internasional, sudah pasti terdapat dalam kamus yakni Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) yang setiap 5 tahun mengalami perubahan.
Kata tidak baku adalah Kata yang tidak menjadi standar dalam penggunaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa Internasional. kata tidak baku sudah pasti tidak ada dalam
KBBI. kata baku dan tidak baku juga digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi.
Contoh :
Berikut pasangan kata tidak baku dan kata baku dalam bahasa Indonesia.
Kata Tidak Baku
Kata Baku
Enggak
tidak
Bikin
membuat
Ngomong
berkata
Ngapain
mengapa
Mikirin
memikirkan
Jaman
zaman
11
Contek
sontek
Kata kajian
Kata popular
Desain
Partisipasi
Kapasitas
Metode
Potensi
Observasi
Polusi
Bentuk
Ikut serta
Daya tamping
Cara
Kemampuan
Penelitian
Pencemaran
Daftar Pusaka
http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/09/denotasi-dan-konotasi.html
13
14