90-92 )
DEFORESTASI telah lama dituding sebagai salah satu penyebab utama dari
meningkatnya gas rumah kaca. Deforestasi juga membuat kondisi hutan mengalami degradasi
dan secara bersama-sama menyebabkan terjadinya pemanasan global yang dalam beberapa
tahun terakhir terus menjadi persoalan dunia. Mengurangi atau menghentikan deforestasi dan
degradasi hutan, diyakini akan membuat produksi gas rumah kaca berkurang. Sehingga
implikasinya, secara langsung maupun tidak langsung, membuat kondisi pemanasan global
pun berkurang. Pemerintah Indonesia sangat peduli dengan hal itu dan dari waktu ke waktu
terus meningkatkan upaya untuk menekan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari dampak
deforestasi dan degradasi hutan. Upaya itu pada akhirnya membuahkan hasil. Penurunan
emisi gas rumah kaca terjadi secara signifi kan. Dunia pun mengakui keberhasilan dan
kontribusi Indonesia dalam mengatasi masalah pemanasan global. Dana sebesar US$103,78
juta atau sekitar Rp1,52 triliun yang diterima Kementerian Lingkungan Hidup dari Global
Climate Fund (GCF) merupakan salah satu bukti dari keberhasilan dan kontribusi Indonesia
tersebut.
Seperti ditegaskan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Kamis
(27/8), dana tersebut merupakan kompensasi yang diperoleh Indonesia karena dinilai berhasil
mengurangi gas rumah kaca dari kegiatan deforestasi dan degradasi hutan. Kita mengucapkan
selamat kepada pemerintah Indonesia atas pencapaian yang tidak saja membanggakan
sekaligus mengharukan. Membanggakan, karena pencapaian tersebut bukan klaim sepihak,
melainkan telah diverifi kasi tim independen yang ditunjuk lembaga PBB yang mengelola isu
perubahan iklim, yakni United Nations Framework Convention on Climate Change
(UNFCCC). Lagi pula, penghargaan yang diterima Indonesia jauh lebih besar daripada yang
diterima Brasil, yakni senilai US$96,5 juta atau sekitar Rp1,3 triliun. Mengharukan, karena
momentum pemberian penghargaan itu berlangsung dalam situasi pandemik, ketika Indonesia
dan seluruh dunia masih dilanda wabah covid-19.
Secara objektif, laju deforestasi yang menjadi penyebab emisi gas rumah kaca
memang terus berkurang dari tahun ke tahun. Dalam periode 2014- 2020, laju deforestasi di
Indonesia telah menurun dari level 3,51 juta ton setara karbondioksida ke level 0,40 juta ton
setara karbondioksida. Kita sependapat dengan penyataan Menkeu Sri Mulyani yang
menyebut pencapaian tersebut menjadi bukti bahwa Indonesia tidak hanya berkomitmen
terhadap perubahan iklim, akan tetapi juga ditunjukkan dengan hasil konkret dalam bentuk
penerimaan dana kompensasi. Terbukti bukan hanya Global Climate Fund yang memberikan
penghargaan atas prestasi itu. Sebelumnya Indonesia juga mendapat penghargaan serupa
berupa pembayaran kompensasi dari Pemerintah Norwegia sebesar Rp840 miliar. Kita ingin
pencapaian di bidang ini diteruskan dan bahkan ditingkatkan. Kita percaya dan optimistis hal
itu akan dapat dicapai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di bawah
kepemimpinan Siti Nurbaya. Untuk itu, kita sepenuhnya mendukung upaya Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk terus konsisten dalam menjalankan program
pemulihan lingkungan terkait penurunan emisi gas rumah kaca.
Sumber: https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2102-menurunkan-emisi-
menaikkan-reputasi
Sebelumnya
Indonesia juga
mendapat
penghargaan
serupa berupa
pembayaran
kompensasi dari
Pemerintah
Norwegia
sebesar Rp840
miliar.