Mawaris
urgensi definisi hibah-wasiat rukun syarat mencegah
URGENSI banyak dilupakan ُسولَهُ َو َيت َ َع َّد ُحدُو َدهُ ّللا َو َر
َص ه ِ َو َمن َي ْع
َ َُارا خَا ِلدًا فِي َها َولَه
ٌ ع َذ
اب ً يُد ِْخ ْلهُ ن
ٌ ُّم ِه
ين
dicabut pertama kali Dan orang yang
mendurhakai Allah dan
Rasul-Nya dan melanggar
mencegah perpecahan ketentuan-ketentuan-Nya
(hukum waris), niscaya Allah
memasukkannya ke dalam
sesungguhnya mudah api neraka kekal di
dalamnya. Baginya siksa
yang menghinakan.(QS. An-
Nisa' : 14)
berpindahnya sesuatu dari seseorang
bahasa
kepada orang lain
PENGERTIAN
berpindahnya hak kepemilikan
WAKTU
dibagi setelah wafat ditetapkan sebelum wafat
dibagi sebelum wafat
diserahkan setelah wafat
PELAKSANA
ahli waris pemilik harta pemilik harta
PENERIMA
ahli waris ahli waris + bukan bukan ahli waris
HUKUM
membagi waris = wajib menghibahkan = sunnah berwasiat = sunnah
HITUNGAN
sesuai ilmu faraidh terserah pemilik harta maksimal = 1/3
muwarrits pewaris pemilik harta yang wafat
SYARAT
PEWARISAN ahli waris masih hidup
MENCEGAH
PEWARISAN perbedaan agama
perbudakan
harta bersama
pemilahan harta muwarrits
milik pihak lain
rumah sakit
memandikan
biaya pengurusan jenazah mengkafani
menyolatkan
URUTAN
KERJA menguburkan
pembayaran hutang/zakat
pembagian waris
1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki dan anak laki-laki dan terus ke bawah
3. Bapak
4. Kakek dari bapak dan terus ke atas
5. Saudara laki-laki sekandung
6. Saudara laki-laki sebapak
anak tiri
keponakan perempuan
21 8 7
Jalur C
6 5 15 16
Jalur F
22 3 4 10 9 11 12 17 18
أخت ألم/أخ زوجة زوج أخت شقيقة أخ شقيق أخ ألب أخت شقيقة ابن عم شقيق ابن عم ألب
ALM sdri sdr
sdr/i seibu istri suami seayah-ibu seayah-ibu sdr seayah sdri seayah sepupu laki sepupu laki
Jalur A Jalur E
20 19
Jalur C
6 5 15 16
Jalur F
22 3 4 10 9 11 12 17 18
أخت ألم/أخ زوجة زوج أخت شقيقة أخ شقيق أخ ألب أخت شقيقة ابن عم شقيق ابن عم ألب
ALM sdri sdr
sdr/i seibu istri suami seayah-ibu seayah-ibu sdr seayah sdri seayah sepupu laki sepupu laki
Jalur B Jalur G
Jalur D
2 1 13 14
anak
cucu
termasuk ahli waris
KESIMPULAN
PENERIMA tertutupnya posisi ahli waris
WARIS
Furudhul ¼
Muqaddarah
1/6
1/8
2/3
• Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat[1], anak yatim dan orang
miskin, maka berilah mereka dari harta itu [2] (sekedarnya) dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang baik. (QS. An-Nisa [04] : 8)
• Cat:
• [1] Kerabat di sini maksudnya : kerabat yang tidak mempunyai hak warisan
dari harta benda pusaka.
• [2] Pemberian sekedarnya itu tidak boleh lebih dari sepertiga harta warisan.
• Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu
: bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan[3]; dan
jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua[4], maka bagi mereka dua pertiga
dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia
memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya
seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak;
jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya
(saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai
beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian
tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar
hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa
di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah
ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(QS. An-Nisa [04] : 11)
• Cat:
• [3] Bagian laki-laki dua kali bagian perempuan adalah karena kewajiban laki-laki
lebih berat dari perempuan, seperti kewajiban membayar maskawin dan memberi
nafkah. (Lihat surat An Nisaa ayat 34).
• [4] Lebih dari dua maksudnya : dua atau lebih sesuai dengan yang diamalkan Nabi.
• Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu,
jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka
kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi
wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. Para isteri
memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai
anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari
harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan)
sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun
perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi
mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan
(seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam
harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka
bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya
atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli
waris)[5]. (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar
dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. (QS. An-Nisa [04] : 12)
• Cat [5] Memberi mudharat kepada waris itu ialah tindakan-tindakan seperti:
a. Mewasiatkan lebih dari sepertiga harta pusaka.
b. Berwasiat dengan maksud mengurangi harta warisan. Sekalipun kurang dari
sepertiga bila ada niat mengurangi hak waris, juga tidak diperbolehkan.
• Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan karib kerabat,
Kami jadikan pewaris-pewarisnya. Dan (jika ada) orang-orang yang kamu telah bersumpah
setia dengan mereka, maka berilah kepada mereka bagiannya. Sesungguhnya Allah
menyaksikan segala sesuatu. (QS. An-Nisa [04] : 33)
• Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387]. Katakanlah: "Allah memberi fatwa
kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai
anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu
seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai
(seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara
perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh
yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan
perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara
perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. An-Nisa [04] : 176)
• Cat [6] Kalalah ialah: seseorang mati yang tidak meninggalkan ayah dan anak.
Anak perempuan tunggal
1/3
Ibu, apabila ada anak atau cucu atau ada dua orang saudara
(lebih)
Jalur C
1/3 bila tdk ada
6 Ashobah jika tdk 5 15 16
anak. 1/6 jika أم ada anak, 1/6 jika أب عم شقيق عم ألب
ada anak ada anak paman paman
ibu ayah
seayah-ibu seayah
أخت ألم/أخ زوجة زوج أخت شقيقة أخ شقيق أخ ألب أخت شقيقة ابن عم شقيق ابن عم ألب
ALM sdri sdr
sdr/i seibu istri suami seayah-ibu seayah-ibu sdr seayah sdri seayah sepupu laki sepupu laki
Jalur B Jalur G
Jalur D
2 1 13 14
½ jika tunggal. بنت ابن Ashobahابنstlh ابن
2/3 bila berdua dibagikeponakan
bagian keponakan
anak pr anak laki
laki-laki laki-laki
atau lebih. Bisa yang lain.
Jalur E
ashobah juga Jalur A
20 19
Jalur C 10
3
6 5 15 16
Jalur F
10
5 9 11
6 12 17 18
22 3 4
أخت ألم/أخ زوجة زوج أخت شقيقة أخ شقيق أخ ألب أخت شقيقة ابن عم شقيق ابن عم ألب
ALM sdri sdr
sdr/i seibu istri suami seayah-ibu seayah-ibu sdr seayah sdri seayah sepupu laki sepupu laki
Jalur B Jalur G
1 7 Jalur D 8 11 12
2 1 13 14
Jalur C
6 5 15 16
Jalur F
22 3 4
B10 9
B B11
B12 17 18
أخت ألم/أخ زوجة زوج أخت شقيقة أخ شقيق أخ ألب أخت شقيقة ابن عم شقيق ابن عم ألب
ALM M sdri sdr
sdr/i seibu istri suami seayah-ibu seayah-ibu sdr seayah sdri seayah sepupu laki sepupu laki
Jalur B Jalur G
Jalur D M
2
B 1
B 13 14
Jalur A
B 19
B
Bilghair 20
cucu laki
Ma’al Ghair M cucu pr
Ahli waris yang
menjadi Ashabah Anak laki-laki dapat menarik saudaranya
dengan sebab yang perempuan menjadi asabah
ditarik oleh ahli dengan ketentuan bahwa untuk laki-laki
waris tertentu dari mendapat bagian dua kali lipat
ashabah perempuan.
binafsihi.
Cucu laki-laki dari anak laki-laki dapat
menarik saudaranya yang perempuan
ASHABAH menjadi asabah
BILGHAIR
Saudara laki-laki sekandung juga dapat
menarik saudaranya yang perempuan
menjadi asabah
21 8 7
Jalur C
6 5 15 16
Jalur F
22 3 4 10 9 11 12 17 18
أخت ألم/أخ زوجة زوج أخت شقيقة أخ شقيق أخ ألب أخت شقيقة ابن عم شقيق ابن عم ألب
ALM sdri sdr
sdr/i seibu istri suami seayah-ibu seayah-ibu sdr seayah sdri seayah sepupu laki sepupu laki
Jalur B Jalur G
Jalur D
2 1 13 14
Asal
tahapan pertama menentukan “
Kelipatan
“
Persekutuan Terkecil
(KPK)”
•AM hanya terbatas pada 7
macam = 2, 3, 4, 6, 8, 12,
dan 24
1. MUBAYYANAH / TABAYYUN
• Faktor penyebut yang berlainan, yang
satu tidak dapat dibagi / membagi
yang lain dan tidak mempunyai CONTOH
pembagi persekutuan. • AHLI WARIS : SUAMI, IBU
• Caranya dengan mengalikan 1.SUAMI : ½
penyebut pada pecahan pertama
dengan bilangan penyebut pada 2.IBU : 1/3
pecahan kedua. • MENGALIKAN 2 x 3 = 6
MAKA :
• 1.SUAMI : 3/6
• 2.IBU : 2/6
2. MUDAKHALAH / TADAKHUL
• AM : 4
• MAKA :
1. SUAMI :¼
2. ANAK Pr : 2/4
3. MUWAFAQAH
• AM = 6
• SUAMI =½ = 3/6 x 2.400.000 = 1.200.000
• IBU = 1/3 = 2/6 x 2.400.000 = 800.000
• KAKEK = Ashabah = 1/6 x 2.400.000 = 400.000
6/6 2.400.000
CONTOH SOAL [3]
• Istri (janda) ? • Istri (janda) = 1/8
• Anak laki-laki ? • Anak laki-laki = ashobah binnafsi
• Cucu laki-laki ? • Cucu laki-laki = mahjub
• Ibu ? • Ibu = 1/6
• Ayah ? • Ayah = 1/6
JUMLAH HARTA: Rp. 50.000.000
• AM = 24
• Istri = 1/8 = 3/24 x 50juta = 6.250.000
• Ibu = 1/6 = 4/24 x 50juta = 8.333.333
• Ayah = 1/6 = 4/24 x 50juta = 8.333.333
• Anak laki-laki = ashobah = 13/24 x 50juta = 27.083.333
24/24 50.000.000
LATIHAN [1]
• Ada seorang perempuan (istri) meninggal dunia, ahli warisnya adalah
bapak, ibu, dua anak laki-laki, dan satu anak perempuan. Harta
peninggalannya sebanyak Rp18.000.000.-. Berapa bagian masing-
masing?
• Jawaban:
• Bapak 1/6
• Ibu 1/6
• Anak laki-laki (ashobah binnafsi), anak pr (ashobah bilghair)
• AM = 6
• Bapak 1/6 = 1/6 x 18jt = 3.000.000
• Ibu 1/6 = 1/6 x 18jt = 3.000.000
• 2 Anak laki-laki: Ashobah [2 ; 2 bagian) = 9.600.000
• Anak Peremuan: Ashobah Bilghair = 2.400.000
Jumlah = 18.000.000
Seorang meninggal dunia, ahli warisnya terdiri dari seorang
anak laki-laki, seorang anak pr dan seorang istri.
Meninggalkan harta warisan 100 juta siap dibagi, berapa
bagian masing-masing ahli waris?
Jawaban:
Anak laki-laki (asobah binnafsi)
Anak Perempuan (asobah bilghair)
Istri = 1/8
AM = 8
Istri 1/8 x 100juta = Rp 12.500.000
Anak laki (2 bagian) = Rp 58.333.333
Anak pr (1 bagian) = Rp 29.166.666
Rp 100.000.000
Seorang suami meninggal dunia, meninggalkan ahli waris
seorang istri (janda), 2 anak laki-lak dan 3 anak perempuan.
Harta peninggalan Rp. 50.000.000,- mempunyai utang Rp.
15.000.000,- biaya pemakaman Rp. 3.000.000,- berapa
bagian masing2 ahli waris?
Jawab: Total harta yang dibagi: Rp 32.000.000,-
Istri 1/8
2 anak laki (ashobah binnafsi)
3 anak pr (asobah bilghair)
AM = 8
Istri 1/8 x 32juta = 4.000.000
2 anak laki-laki (2;2) = 16.000.000 (untuk 2 orang)
3 anak prmpuan (1;1;1) = 12.000.000 (untuk 3 orang)
32.000.000
LATIHAN [4]
• Seorang pewaris meninggalkan harta warisan berupa sebidang tanah
seluas 4000 m2 (tinggal dibagikan kepada ahli waris). Ahli waris terdiri
dari: 4 org anak laki-laki, 2 orang saudara laki-laki sekandung, dan 3
orang paman (saudara laki-laki ayah pewaris). Berapakah bagian
masing-masing ahli waris?
• Jawaban:
• 4 anak lelaki = ashobah = 4000m2 ; 4
• 2 saudara laki-laki sekandung = mahjub = 0
• 3 orang paman = mahjub = 0
LATIHAN 5
❖ Jika seseorang meninggal dunia, meninggalkan harta berjumlah 3 buah rumah (masing-
masing seharga Rp. 150.000.000,-), sebidang tanah seluas 500 meter. (permeter
harganya Rp. 500.000,-), simpanan uang di Bank Rp. 300.000.000,- dan uang tunai Rp.
750.000.000,-. Ahli warisnya terdiri dari: isteri, 2 (dua) orang anak laki-laki, 3 (tiga) orang
anak perempuan, 3 (tiga) orang cucu laki-laki dan 5 (lima) orang cucu perempuan
(semua cucu dari anak perempuannya), seorang saudara laki-laki dan 2 (dua) orang
sauara perempuan, serta ibunya. Namun sebelum meninggal, ia berwasiat (di hadapan
para ahli warisnya) agar sebuah rumahnya diberikan kepada sebuah Yayasan, dan 2
(dua) orang pembantunya diberi masing-masing Rp. 25.000.000,-. Berapakah masing-
masing ahli waris memperoleh harta waris?
❖ Jawab:
❖ Langkah Pertama; pastikan dulu jumlah harta yang bisa dibagi:
❖ 1. dua rumah senilai 300.000.000 (yang satunya sudah diwasiatkan)
❖ 2. tanah 500m senilai 250.000.000
❖ 3. simpanan di bank senilai 300.000.000 Total harta almarhum
❖ 4. uang tunai senilai 700.000.000 (setelah dipotong wasiat untukRp 1.550.000.000
pembantunya)
• Langkah Kedua, pastikan siapa ahli • Langkah Kedua, pastikan siapa ahli
warisnya yang berhak: warisnya yang berhak:
• Isteri • Isteri dapat 1/8 karena ada anak
• 2 (dua) orang anak laki-laki • 2 (dua) orang anak laki-laki (ashobah
• 3 (tiga) orang anak perempuan binnafsi)
• 3 (tiga) orang cucu laki-laki • 3 (tiga) orang anak perempuan (ashobah
bilghair)
• 5 (lima)Mahjub
orang cucu perempuan
oleh anak laki-laki • Ibu dapat 1/6 karena ada anak
• Seorang saudara laki-laki
Bukan ahli waris
• 2 (dua) orang sauara perempuan
• AM = 24
• Ibu Mahjub oleh anak laki-laki
• Jumlah bagian ahli waris lebih besar dari pada “ASAL MASALAH” (AM)
• Misal AM: 24, total bagian ahli waris: 27
• Maka “Asal Masalah” kita naikkan menjadi 27, dengan akibat bahwa bagian
ahli waris menjadi berkurang dari ketentuan semula.
Contoh Aul
• AM : 24 •Dari perhitungan
• AYAH: 1/6 + A = 4/24
tersebut, terlihat bahwa
• IBU: 1/6 = 4/24
• ISTRI: 1/8 = 3/24
AM lebih kecil yaitu 24
• 2 ANAK PR: 2/3 = 16/24 dari pada bagian ahli
• Jumlah = 27/24 waris yaitu 27, jika ada
kasus seperti ini maka
AM harus di AUL, yakni
disamakan dengan
bagian ahli waris.
Contoh Kasus Aul
• Seseorang meninggal dunia, meninggalkan harta warisan Rp 36 juta
dan ahli warisnya terdiri dari: ibu, suami (duda), dan dua saudara
seibu. Bagaimana pembagiannya?
• Jawab:
• Ibu = 1/3
• Suami ½
• 2 saudara seibu 1/3
• AM = 6
2/7 10.285.714.
• Ibu = 2/6 x 36 jt = Rp 12 juta
3/7 15.428.571
• Suami = 3/6 x 36 jt = Rp 18 juta
2/7 10.285.714.
• 2 saudara = 2/6 x 36 jt = Rp 12 juta
7/7 Rp 36.000.000
7/6 Rp 42 juta. Minus 6 juta.
Latihan Kasus Aul
Seorang istri meninggal dunia dengan ahli waris: SUAMI, AYAH, IBU, 4 ANAK PR.
Jumlah harta yang ditinggalkan Rp.60.000.000.
Jawab:
|| Suami ¼ || Ayah 1/6 || Ibu 1/6 || 3 Anak pr 2/3 ||
AM = 12
• Suami =¼ = 3/12 x 60 Jt = 15.000.000
• Ayah = 1/6 = 2/12 x 60 Jt = 10.000.000
• Ibu = 1/6 = 2/12 x 60 Jt3/15
= 10.000.000 12.000.000
8/15 32.000.000
15/15 60.000.000
Radd
• Kebalikan dari “AUL” adalah di radd:
“RADD” • AM: 6 5
• Jumlah bagian ahli waris kurang
dari Asal Masalah, sehingga ada • Ibu: 1/6 = 1/6 = 1/5
sisa harta.
• Contoh :
• 4 Cucu pr: 2/3 = 4/6 = 4/5
6.000.000
• Sdr pr kandung ½ = 3/6 x 10juta = 5.000.000
3/5
1/5 2.000.000
• Sdr lk seibu 1/6 = 1/6 x 10juta = 1.666.666
5/6 5/5 = 8.333.332Rp(msh sisa)
10.000.000
Harta bersama / gono -gini
• Dalam KHI Pasal 96 ayat (1) :
• “Apabila terjadi cerai mati, maka separoh harta bersama menjadi hak
pasangan yang lebih lama hidup “
• Pembagian harta bersama
• Am = 12
• Harta = Rp. 960.000.000
• Harta = Rp.960.000.000 / 2 = Rp. 480.000.000
• •Ayah: A= 5/12 x 480 jt = 200 juta
• •Ibu: 1/3 = 4/12 x 480 jt = 160 juta
• •Istri: ¼ = 3/12 x 480 jt = 120 juta