Anda di halaman 1dari 196

Silabus

Sekolah : SMA/MA
Kelas : XII
Mata Pelajaran : Fisika
Semester : 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

1.1 Mendeskripsi- Gelombang Pendidikan 1. Memberikan pen- • Mampu memfor- Tes Pilihan Gelombang yang tidak 4 × 45 1. Buku PG PR
kan gejala dan karakter jelasan tentang mulasikan masalah tertulis ganda memerlukan medium menit Fisika Kelas XII,
ciri-ciri gelom- (*) G e m a r gelombang. perambatan ge- perambatan disebut Intan Pariwara,
bang secara membaca lombang melalui gelombang . . . . hal 2–14
umum. suatu medium. a. berjalan 2. Buku PR Fisika
b. stasioner Kelas XII, Intan
c. transversal Pariwara, hal
d. longitudinal 2–8
e. elektromagnet
2. Menjelaskan jenis- • Mampu memfor- Tes Pilihan Gelombang transversal
jenis gelombang mulasikan karak- tertulis ganda merambat dengan kece-
berdasarkan arah teristik gelom- patan 100 m/s. Pada
getar gelombang- bang transversal suatu saat bentuk ge-
nya. dan longitudinal lombang digambarkan
beserta contoh- sebagai berikut.
nya. B D F
A C E G

Jika AG = 30 m, frekuensi
gelombangnya sebesar
. . . Hz.
a. 5 d. 25
b. 10 e. 35
c. 15
3. Menjelaskan per- • Mampu memfor- Tes Uraian Gelombang berjalan
Fisika Kelas XII

samaan gelombang mulasikan gelom- tertulis menjauhi titik acuan (O)


berjalan. bang berjalan dan pada persamaan sim-
gelombang stasi- pangan y = 1,25 sin 3π
oner. (30t – x)(y dan x dalam
meter dan t dalam
sekon). Titik pada posisi
3
P (perut) berjarak 4 m
dari titik O. Tentukanlah:
1
Penilaian
2 Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus

a. frekuensi;
b. panjang gelombang;
c. kecepatan; dan
d. persamaan simpang-
an titik P!
4. Menjelaskan pe- • Mampu memfor- Tes Pilihan Sebuah gelombang
mantulan gelom- mulasikan gejala tertulis ganda merambat dari sumber S
bang berjalan pada pemantulan ge- ke kanan dengan
ujung bebas. (*) lombang. kelajuan 8 m/s, frekuensi
16 Hz, dan amplitudo 4
cm. Gelombang itu
melalui titik P yang
1
berjarak 9 2
m dari S.
1
Jika S telah bergetar 1 4
detik dan arah gerak
pertamanya ke atas,
simpangan titik P saat itu
adalah . . . cm.
a. 0 d. 3
b. 1 e. 4
c. 2
5. Menjelaskan ter- • Mampu memfor- Tes Uraian Gelombang merambat
jadinya interferensi mulasikan inter- tertulis sepanjang tali dan
gelombang. ferensi gelom- dipantulkan oleh ujung
bang. bebas hingga terbentuk
gelombang stasioner.
Simpangan suatu titik P
yang berjarak x dari titik
pantul mempunyai per-
samaan: yp = 4 cos 5πx
sin 2 πt (x dan y dalam
meter dan t dalam sekon).
Tentukan cepat rambat
gelombang tersebut!

1.2 Mendeskripsi- Gelombang 1. Menjelaskan sifat- • Mampu memfor- Tes Pilihan Gelombang longitudinal 10 × 45 1. Buku PG PR
kan gejala dan Bunyi dan sifat gelombang mulasikan sifat- tertulis ganda tidak menunjukkan peris- menit Fisika Kelas XII,
ciri-ciri gelom- Cahaya bunyi. sifat gelombang tiwa . . . . Intan Pariwara,
bang bunyi dan bunyi. a. pembiasan hal 15–60
cahaya. b. pemantulan 2. Buku PR Fisika
c. difraksi Kelas XII, Intan
d. dispersi Pariwara, hal
e. polarisasi 9–34
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

1.3 M e n e r a p k a n Pendidikan 2. Memberikan pen- • Mampu mengkla- Tes Pilihan Seutas dawai panjangnya
konsep dan karakter jelasan tentang kla- sifikasikan gelom- tertulis ganda 0,80 m. Jika tegangan
prinsip gelom- (*) Rasa sifikasi gelombang bang bunyi berda- dawai itu diatur sedemiki-
bang bunyi dan Ingin bunyi berdasarkan sarkan frekuensi- an hingga kecepatan
cahaya dalam Tahu fungsinya. nya. gelombang transver-
teknologi. sal yang dihasilkan
Ekonomi 4 0 0 m / detik maka
kreatif frekuensi nada dasarnya
(•) Mandiri adalah . . . Hz.
(••) Kreatif a. 640 d. 250
b. 500 e. 125
c. 320
3. Menentukan freku- • Mampu memfor- Tes Pilihan Pipa organa terbuka yang
ensi nada harmonik mulasikan tangga tertulis ganda panjangnya 25 cm meng-
pada senar (dawai) nada bunyi pada hasilkan frekuensi nada
dan pada pipa beberapa alat dasar sama dengan
organa. (•) penghasil bunyi. frekuensi yang dihasilkan
oleh dawai yang panjang-
nya 150 cm. Jika cepat
rambat bunyi di udara
340 m/s dan cepat
rambat gelombang
transversal pada dawai
510 m/s maka dawai
menghasilkan . . . .
a. nada dasar
b. nada atas pertama
c. nada atas kedua
d. nada atas ketiga
e. nada atas keempat
4. Menjelaskan ter- • Mampu memfor- Tes Uraian S1 dan S2 adalah sumber
jadinya pelayangan mulasikan gejala tertulis bunyi yang diam dengan
bunyi. pelayangan bunyi. frekuensi masing-masing
f1 = 320 Hz dan f2 = 324
Hz ditempatkan pada
Fisika Kelas XII

jarak tertentu satu sama


lain. Seorang pengamat
berjalan pada garis
penghubung kedua sum-
ber bunyi tersebut dari S2
ke S1. Berapa besar ke-
cepatan pengamat ter-
sebut agar tidak terjadi pe-
layangan bila kecepatan
3

bunyi di udara 332 m/s?


Penilaian
4 Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus

5. Menentukan inten- • Mampu memfor- Tes Uraian Pada jarak 1 meter dari
sitas bunyi dan taraf mulasikan inten- tertulis sumber ledakan ter-
intensitas gelom- sitas dan taraf dengar bunyi dengan
bang bunyi. intensitas bunyi. taraf intensitas 60 dB.
Tentukan taraf intensitas
bunyi pada jarak 100 m
dari sumber ledakan itu?
6. Menghitung fre- • Mampu memfor- Tes Uraian Sebuah ambulans ber-
kuensi pendengar mulasikan efek tertulis gerak dengan kelajuan
dan sumber bunyi Doppler. 36 km/jam sambil mem-
menggunakan bunyikan sirene dengan
persamaan efek frekuensi 400 Hz. Cepat
Doppler. rambat bunyi di udara
adalah 340 m/s. Seorang
pengendara motor ber-
gerak dengan kelajuan
18 km/jam. Berapa
frekuensi sirene yang
didengar oleh pengen-
dara ketika pengendara
dan ambulans saling
mendekat dan menjauh?
7. Menjelaskan inter- • Mampu memfor- Tes Pilihan Jarak pada terang kedua
ferensi pada celah mulasikan peris- tertulis ganda dari terang pusat pada
ganda Young. (••) tiwa interferensi percobaan Young adalah
pada celah ganda. 2 cm. Jika jarak antara
dua celah 0,3 mm dan
layar berada 5 m dari
celah, maka panjang
gelombang cahaya yang
digunakan adalah . . . nm.
a. 400 d. 560
b. 450 e. 600
c. 500
8. Mengukur panjang • Mampu mengukur Tes Pilihan Diketahui jarak antara
gelombang cahaya panjang gelom- tertulis ganda garis terang dan garis
dengan mengguna- bang cahaya gelap yang berdekatan
kan difraksi cahaya menggunakan 0,3 mm. Jarak antara
oleh kisi difraksi. difraksi cahaya terang ke-2 dan gelap ke-
oleh kisi difraksi. 4 adalah . . . mm.
a. 0,3 d. 1,2
b. 0,6 e. 1,5
c. 0,9
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

9. Menjelaskan bebe- • Mampu menjelas- Tes Pilihan Cahaya terpolarisasi


rapa peristiwa yang kan peristiwa tertulis ganda dapat diperoleh dengan
membuat terjadinya fisika yang dapat cara-cara berikut ini,
polarisasi cahaya. mengakibatkan kecuali . . . .
(*) polarisasi cahaya. a. penyerapan selektif
b. interferensi
c. pemantulan
d. pembiasan ganda
e. hamburan

Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

2.1 Memformula- Listrik Statis Pendidikan 1. Menentukan gaya • Mampu memfor- Tes tulis Pilihan Perhatikan gambar be- 12 × 45 1. Buku PG PR
sikan gaya lis- dan karakter Coulomb oleh be- mulasikan hukum ganda rikut! menit Fisika Kelas XII,
trik, kuat medan Kapasitor (*) K e p e - berapa muatan. Coulomb. q3 Intan Pariwara,
listrik, fluks, mimpinan hal 76–128
potensial listrik, 2. Buku PR Fisika
energi poten- Ekonomi 5 cm Kelas XII, Intan
r2 r3
sial serta pene- kreatif Pariwara, hal
r1
rapannya pada (•) Mandiri q2
42–64
keping sejajar. q1 4 cm
Diketahui q1 = +4 mC, q2
= +4 mC, dan q3 = +3 mC.
Gaya Coulomb yang
dialami q1 akibat muatan
q2 dan q3 sebesar . . . N.
a. 90 d. 180
b. 120 e. 210
Fisika Kelas XII

c. 150
2. Menjelaskan tentang • Mampu memfor- Tes Pilihan Dua partikel berturut-
kuat medan listrik. mulasikan medan tertulis ganda turut bermuatan q1 dan q2
listrik oleh distri- terpisah sejauh d. Besar
busi muatan titik. dan jenis kedua muatan
tidak diketahui. Di antara
kedua muatan terdapat
1
titik P yang berjarak 3
d
5

dari q2. Jika kuat medan


Penilaian
6 Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus

di titik P sama dengan nol


maka . . . .
a. q1 dan q2 bermuatan
tidak sejenis
b. potensial listrik di P
oleh q1 dan q2 sama
c. potensial di P sama
dengan nol
d. besar muatan q1 dua
kali q2
e. besar muatan q 1
empat kali q2

3. Menjelaskan arah • Mampu menentu- Tes Uraian Di titik-titik sudut persegi


kuat medan listrik kan beda poten- tertulis ABCD berturut-turut di-
pada muatan positif sial antara dua letakkan muatan +40 µC,
dan negatif. titik dalam medan +30 µC, +60 µC, dan
listrik. –80 µC.
A B
+40 µC +30 µC

–80 µC +60 µC
D C

Jika panjang sisi persegi


10 cm, tentukan medan
listrik di pusat persegi!

4. Memberikan peru- • Mampu mengapli- Tes Pilihan Muatan sebesar +q


musan untuk men- kasikan hukum tertulis ganda ditempatkan pada setiap
cari besar medan Coulomb dan titik sudut persegi yang
listrik. Gauss untuk bersisi a sentimeter.
mencari medan 1
Apabila 4πε0
= k Nm2/C2,
listrik bagi dis-
tribusi muatan muatan pada setiap titik
kontinu. sudut mengalami gaya
sebesar . . . .
q1q2
a. ( 2 + –1)k a2
1 q1q2
b. ( 2 + 2
)k a2
q1q2
c. 2k
a2
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

1 q1q2
d. 2k
2 a2
1 q1q2
e. 2k
4 a2

5. Menjelaskan bunyi • Mampu memfor- Tes Pilihan Medan listrik homogen


hukum Gauss. (*) mulasikan hukum tertulis ganda sebesar 100 N/C me-
Gauss. nembus bidang ber-
ukuran 80 cm × 60 cm.
Jika medan listrik mem-
bentuk sudut 30° ter-
hadap bidang, jumlah
garis medan listrik yang
menembus bidang se-
besar . . . weber.
a. 18 d. 48
b. 24 e. 54
c. 36

6. Menjelaskan me- • Mampu memfor- Tes Pilihan Dua buah muatan listrik
ngenai potensial mulasikan poten- tertulis ganda +2 mC dan –1,2 mC
listrik. sial listrik dan terpisah sejauh 40 cm.
kaitannya dengan Potensial listrik di tengah-
medan listrik. tengah kedua muatan
tersebut sebesar . . . volt.
a. –5,4 × 104
b. –3,6 × 104
c. +3,6 × 104
d. +9,0 × 104
e. +1,44 × 105

7. Menentukan poten- • Mampu menemu- Tes Pilhan Perhatikan gambar di


sial listrik pada kan potensial tertulis ganda bawah ini!
medan listrik tak listrik oleh distri-
–4 × 10–6 C
homogen. busi muatan titik
Fisika Kelas XII

dan kontinyu. +5 × 10–6 C

20 cm
40 cm

+8 × 10–6 C

P 20 cm
7
Penilaian
8 Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus

Potensial listrik di titik P


sebesar . . . volt.
a. 1,25 × 105
b. 4,95 × 105
c. 6,25 × 105
d. 6,75 × 105
e. 7,35 × 105

8. Menjelaskan energi • Mampu memfor- Tes Pilihan Perhatikan gambar di


potensial pada mulasikan energi tertulis ganda bawah ini!
muatan yang di- potensial listrik 200 mC
pengaruhi oleh dan kaitannya
medan listrik bebe- dengan gaya/ 80 cm
rapa muatan. medan listrik dan 960 mC
potensial listrik. 120 cm 120 cm

800 mC 600 mC

Energi potensial pada


muatan 960 mC sebesar
. . . J.
a. –4,0 × 108
b. –7,2 × 108
c. +4,8 × 108
d. +5,0 × 108
e. +6,0 × 108

9. Menjelaskan poten- • Mampu memfor- Tes tulis Pilihan Di antara dua keping
sial pada konduktor mulasikan cara ganda sejajar terdapat sebuah
dua keping sejajar. kerja kapasitor elektron yang bermuatan
keping sejajar. 1,6 × 10–19 C pada jarak
5 milimeter. Kedua keping
tersebut diberi muatan
yang berlawanan se-
hingga mempunyai beda
potensial 104 volt. Gaya
yang dialami oleh
elektron tersebut sebesar
. . . N.
a. 8,0 × 10–14
b. 1,6 × 10–14
d. 2,8 × 10–13
c. 2,4 × 10–13
e. 3,2 × 10–13
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

10. Menjelaskan kapa- • Mampu menjelas- Tes Pilihan Kapasitor keping sejajar
sitas kapasitor bola. kan pengaruh di- tertulis ganda memiliki kapasitansi
elektrikum terha- sebesar C saat ruang
dap kapasitansi antarkepingnya berisi
kapasitor pelat udara. Jarak kedua keping
sejajar. 1
diubah menjadi 2
kali
semula dan antarkeping
disisipi medium dengan
permitivitas bahan pe-
nyekat 2,5. Kapasitas
kapasitor tersebut menja-
di . . . .
a. 0,8C d. 2,5C
b. 1,25C e. 5,0C
c. 2,0C

11. Menentukan kapa- • Mampu meng- Tes Pilihan Dua kapasitor memiliki
sitor pengganti pada analisis rangkaian tertulis ganda kapasitas berturut-turut
susunan kapasitor kapasitor. 2 µF dan 3 µF. Kedua
secara seri. kapasitor dipasang secara
seri dan dihubungkan
dengan tegangan 10 volt.
Besar muatan pada
kapasitor 2 µF adalah . . .
µC.
a. 6 d. 15
b. 8 e. 20
c. 12

12. Menentukan energi • Mampu menentu- Tes Pilihan Sebuah bola konduktor
yang tersimpan kan energi yang tertulis ganda berdiameter 18 mm diberi
dalam kapasitor. (•) tersimpan dalam muatan sebanyak
kapasitor yang 6 × 10–15 C. Energi yang
bermuatan. tersimpan dalam bola
Fisika Kelas XII

konduktor tersebut se-


besar . . . J.
a. 2 × 10–18
b. 4 × 10–18
c. 6 × 10–18
d. 8 × 10–18
e. 9 × 10–18
9
Penilaian
10 Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus

2.2 M e n e r a p k a n Medan Pendidikan 1. Menjelaskan pe- • Mampu memfor- Tes Pilihan Pernyataan yang benar 14 × 45 1. Buku PG PR
induksi magne- Magnet dan karakter ngertian medan mulasikan induksi tertulis ganda jika sebuah penghantar menit Fisika Kelas
tik dan gaya Induksi (*) Kerja magnet. magnetik di sekitar lurus dialiri arus adalah XII, Intan
magnetik pada Elektromagnet keras kawat berarus ... Pariwara, hal
beberapa pro- listrik (hukum a. Besar induksi mag- 130–184
duk teknologi. Biot-Savart). netik berbanding 2. Buku PR
lurus dengan kuat Fisika Kelas
arus dan panjang XII1, Intan
penghantar. Pariwara, hal
b. Besar induksi mag- 66–96
netik berbanding
terbalik dengan kuat
arus dan panjang
penghantar.
c. Besar induksi mag-
netik berbanding
terbalik dengan pan-
jang penghantar dan
berbanding lurus
dengan kuat arus.
d. Besar induksi mag-
netik berbanding
lurus dengan kuat
arus dan kuadrat
jarak antara titik
pengukuran dan
penghantar.
e. Besar induksi mag-
netik berbanding
terbalik dengan kuat
arus dan berbanding
lurus dengan pan-
jang penghantar.

2. Menentukan medan • Mampu mengapli- Tes Pilihan Dua kawat lurus sejajar
magnet oleh ber- kasikan hukum tertulis ganda dialiri arus sebesar 15 A
bagai bentuk kawat Biot-Savart dan dan 10 A menimbulkan
berarus listrik. hukum Ampere gaya sebesar 1,6 × 10–4 N
untuk menentu- setiap meter. Jarak kedua
kan medan mag- kawat sejauh . . . m.
net oleh berbagai a. 10,50 d. 16,25
bentuk kawat b. 12,25 e. 18,75
berarus listrik. c. 15,00
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

3. Menjelaskan ada- • Mampu memfor- Tes Pilihan Sebuah kawat lurus


nya gaya pada mulasikan gaya tertulis ganda berarus dalam medan
muatan yang ber- Lorentz pada magnet akan mengalami
gerak dalam medan kawat berarus gaya Lorentz. Arah gaya
magnet. (*) yang berada da- Lorentz tersebut . . . .
lam medan mag- a. searah arus
net atau partikel b. tegak lurus arah arus
bermuatan yang c. searah medan magnet
bergerak dalam d. tidak tergantung arah
medan magnet. arus
e. tidak tergantung arah
medan magnetnya

2.3 Memformula- Ekonomi 4. Menentukan besar- • Mampu mengapli- Tes Pilihan Kawat AB sepanjang
sikan konsep kreatif nya GGL induksi kasikan gaya tertulis ganda 30 cm digerakkan dalam
induksi Fara- (•) Kreatif pada generator. (•) Lorentz pada medan magnet homogen
day dan arus persoalan fisika B = 5 × 10–2 T dengan
bolak-balik. sehari-hari. kecepatan 10 m/s.
B

R I

A
Jika hambatan seluruh
rangkaian AB = 6 Ω, gaya
Lorentz yang bekerja
pada kawat adalah . . . .
a. 1,25 × 10–4 N ke kanan
b. 1,25 × 10–4 N ke kiri
c. 3,75 × 10–4 N ke kanan
d. 3,75 × 10–4 N ke kiri
e. 4,00 × 10–4 N ke kanan

5. Menentukan besar- • Mampu meme- Tes Pilihan Sebuah sumber tegang-


nya arus dan te- cahkan persoalan tertulis ganda an memiliki persamaan
Fisika Kelas XII

gangan arus bolak- rangkaian AC se- V = 50 2 sin 100t volt.


balik pada rangkai- derhana yang ter- Tegangan efektif dan
an RLC. diri atas R, L, dan sudut fasenya adalah . . . .
C menggunakan a. 50 volt dan 100
diagram fasor. b. 50 volt dan 100t
c. 50 2 volt dan 100
d. 50 2 volt dan 100t
11

50
e. 2
volt dan 100
Penilaian
12 Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus

6. Menjelaskan terjadi- • Mampu menjelas- Tes Pilihan Pernyataan-pernyataan


nya rangkaian reso- kan peristiwa re- tertulis ganda berikut berkaitan dengan
nansi. sonansi pada saat terjadinya resonansi
rangkaian RLC pada rangkaian R–L–C
dan pemanfaat- seri.
annya dalam (1) Reaktansi induktif >
kehidupan sehari- reaktansi kapasitif.
hari. (2) Reaktansi induktif =
reaktansi kapasitif.
(3) Impedansi sama
dengan nol.
(4) Impedansi sama
dengan hambatan R.
Pernyataan yang benar
adalah . . . .
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (1) dan (4)
d. (2) dan (3)
e. (2) dan (4)
Silabus
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas : XII
Mata Pelajaran : Fisika
Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

3.1 M e n g a n a l i s i s Radiasi Pendidikan 1. Menjelaskan hukum • Mampu menjabar- Tes Pilihan Sebuah benda memiliki 5 × 45 1. Buku PR Fisika
secara kualitatif Benda Hitam karakter Radiasi Benda Hitam. kan hipotesis tertulis ganda emisivitas sebesar 0,4 menit Kelas XII, Intan
gejala kuantum (*) K e p e - Planck. dan bersuhu 100 K. Pariwara, hala-
yang mencakup mimpinan Intensitas radiasi total man 202–215
hakikat dan yang dipancarkan benda
2. Buku PG Fisika
sifat-sifat tersebut sebesar . . . W/m2.
Kelas XII, Intan
radiasi benda (σ = 5,67 × 10–8 W/m2 K4)
hitam serta pe- a. 2,268 d. 6,862 Pariwara, hala-
nerapannya. b. 2,835 e. 11,340 man 102–109
c. 3,725
2. Menjelaskan peris- • Mampu menentu- Tes Uraian Sebuah cahaya ultraviolet
tiwa yang menunjuk- kan besaran fisika tertulis memiliki panjang gelom-
kan gejala kuantum. terkait efek foto- bang sebesar 3.500 Å.
(*) listrik, efek Compton, Cahaya tersebut jatuh
dan teori de Broglie. pada permukaan pota-
sium yang memiliki fungsi
kerja sebesar 2,2 eV.
Jelaskan akibat dari pe-
ristiwa tersebut, terkait
dengan elektron pada
potasium setelah disinari
oleh sinar ultraviolet!
3. Menjelaskan pe- • Mampu menjabar- Tes Uraian Sebuah foton berada di
ristiwa produksi kan hukum keke- tertulis sekitar inti berat yang
pasangan. kalan energi pada mengakibatkan foton ter-
Fisika Kelas XII

peristiwa produksi sebut lenyap dan meng-


pasangan. hasilkan elektron dan
positron. Apabila energi
kinetik elektron 5 MeV
dan energi kinetik positron
sebesar 2,5 MeV, hitung-
lah frekuensi foton se-
belum ia lenyap!
13

(h = 6,63 × 10–34 J.s, m0c 2


= 0,511 MeV)
Penilaian
14 Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus

3.2 M e n d e s k r i p - Atom Ekonomi 4. Menjelaskan tentang • Mampu menjabar- Tes Pilihan Perhatikan pernyataan- 7 × 45 1. Buku PR Fisika
sikan perkem- Kreatif model-model atom. kan evolusi model tertulis ganda pernyataan berikut! menit Kelas XII, Intan
bangan teori (•) Kreatif atom. 1) Atom terdiri atas Pariwara, ha-
atom. muatan positif yang laman 216–229
dinetralkan elektron 2. Buku PG Fisika
dan tersebar merata Kelas XII, Intan
di seluruh bagian Pariwara, ha-
atom. laman 110–119
2) Atom merupakan
bagian terkecil dari
suatu materi yang
tidak dapat dibagi lagi.
3) Elektron mengelilingi
inti pada lintasan-
lintasan tertentu se-
perti planet beredar
mengelilingi mata-
hari.
4) Inti atom dan elektron
tarik-menarik yang
mengakibatkan
elektron tetap pada
orbitnya.
Teori atom Rutherford
ditunjukkan oleh pernya-
taan nomor . . . .
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 4)
d. 3) dan 4)
e. 4)

5. Merumuskan momen- • Mampu menjabar- Tes Pilihan Secara bersamaan, ke-


tum sudut gerakan kan kuantisasi mo- tertulis ganda dudukan dan momentum
elektron. mentum dan energi elektron 1 keV ditentukan
pada model atom menggunakan prinsip
Bohr. ketaktentuan Heisenberg.
Jika kedudukan elektron
ditentukan berkisar 1 nm,
persentase ketaktentuan
momentum elektron
tersebut berkisar . . . .
( = 1,054 × 10–34 J.s, c =
3 × 108 m/s)
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

a. 4,97%
b. 9,94%
c. 19,88%
d. 49,7%
e. 99,4%

6. Menjelaskan per- • Mampu menjelas- Tes Pilihan Sebuah elektron ber-


pindahan lintasan kan terjadinya tertulis ganda transisi dari lintasan n = 3
elektron. spektrum diskrit ke lintasan n = 1. Akibat-
pada model atom nya, elektron tersebut
Bohr. memancarkan energi
dan foton. Berdasarkan
model atom Bohr,
panjang gelombang foton
yang dipancarkan se-
besar . . . Å.
(R = 1,097 × 107/m)
a. 258 d. 1.026
b. 515 e. 1.508
c. 774

7. Menjelaskan peris- • Mampu menentu- Tes Uraian Berapakah panjang


tiwa yang terjadi pada kan besaran fisika tertulis gelombang minimum
atom berelektron pada peristiwa sinar-X yang terpancar
banyak. (•) sinar-X. jika diberi tegangan
10 kV?

8. Memberikan tentang • Mampu menjabarkan Tes Uraian Terdapat unsur 33 As.


atom berelektron tentang atom ber- tertulis Tentukan jumlah elektron
banyak. elektron banyak valensi, konfigurasi
yang berkaitan de- elektron, dan bilangan
ngan asas larangan kuantum elektron ter-
Pauli. akhir dari unsur tersebut!

3.3 M e m f o r m u l a - Relativitas Pendidikan 9. Menjelaskan me- • Mampu menginter- Tes Pilihan Percobaan yang dilaku- 10 × 45 1. Buku PR Fisika
Fisika Kelas XII

sikan teori rela- karakter ngenai percobaan pretasikan hasil per- tertulis ganda kan oleh Michelson-Morley menit Kelas XII, Intan
tivitas khusus (*) G e m a r Michelson-Morley. cobaan Michelson- bertujuan untuk . . . . Pariwara, hala-
untuk waktu, membaca Morley. a. membuktikan bahwa man 242–278
panjang, dan kecepatan cahaya 2. Buku PG Fisika
massa, serta Ekonomi merambat memerlu- Kelas XII, Intan
kesetaraan kreatif kan medium Pariwara, hala-
massa dengan (•) Kreatif b. m e m p e r t a h a n k a n man 126–144
energi yang di- rumus penambahan
terapkan dalam
15

Galileo
teknologi.
Penilaian
16 Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus

c. membuktikan bahwa
eter tidak ada
d. membuktikan bahwa
eter tidak dapat me-
rambatkan cahaya
e. mendapatkan pola
interferensi cahaya

10. Menentukan besar • Mampu menjabar- Tes Pilihan Sebuah partikel ditembak-
kecepatan benda kan transformasi tertulis ganda kan dari dalam pesawat
menurut transfor- Lorentz dan p e r - antariksa dengan kelaju-
masi Galileo. bedaannya dari an 0,3c searah dengan
transformasi Galileo. gerak pesawat. Apabila
pesawat antariksa ber-
gerak dengan kelajuan
0,9c, kecepatan partikel
tersebut berdasar peng-
amat yang diam di bumi
sebesar . . . .
a. 0,30c d. 0,90c
b. 0,45c e. 1,20c
c. 0,60c

11. Menentukan kece- • Mampu mengapli- Tes Uraian Roket A bergerak ke


patan benda berda- kasikan penjum- tertulis arah timur dan roket B
sarkan penjum- lahan kecepatan bergerak ke arah barat.
lahan kecepatan yang bersifat relati- Kelajuan masing-masing
yang bersifat relati- vistik. 3 2
roket c dan c relatif
vistik. 5 5
terhadap bumi. Jika arah
gerak kedua roket di-
anggap sejajar sumbu X,
kecepatan roket A diukur
oleh pengamat di
roket B adalah . . . .
3 25
a. 25
c d. 31
c
3 24
b. 5
c e. 25
c
21
c. 31
c
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

12. Menentukan dilatasi • Mampu merumus- Tes Pilihan Denyut jantung seorang
waktu menurut trans- kan peristiwa tertulis ganda astronaut memiliki ke-
formasi Lorentz. (•) kontraksi Lorentz lajuan 72 detak/menit
dan dilatasi waktu. ketika diukur di bumi.
Astronaut tersebut me-
numpang pesawat anta-
riksa yang bergerak
dengan kelajuan 0,8c.
Menurut pengamat di
bumi, kelajuan denyut
jantung astronaut tersebut
menjadi . . . detak/menit.
a. 36 d. 90
b. 60 e. 120
c. 72

13. Menentukan mo- • Mampu mengapli- Tes Pilihan Sebuah elektron memiliki
mentum relativistik kasikan hukum tertulis ganda massa diam m 0 dan
berdasarkan energi Kekekalan Momen- bergerak dengan kelaju-
kinetik benda. (*) tum dan Energi 8
secara relativistik. an 10
c. Pernyataan yang
tepat dengan keadaan
tersebut adalah . . .
a. Energi diam elektron
2
sebesar 3
m0c2.
b. Energi kinetik elektron
5
sebesar 3
m0c2.
c. Momentum relati-
vistik yang dimiliki
elektron sebesar
4
3
m0c.
d. Energi total yang
Fisika Kelas XII

dimiliki elektron
adalah m0c2.
e. Massa relativistik
elektron sebesar
3
5
m0c2.
17
Penilaian
18 Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus

14. Menentukan energi • Mampu merumus- Tes Pilihan Sebuah partikel memiliki
total berdasarkan kan kesetaraan tertulis ganda massa diam m 0 . Agar
massa diam partikel. massa dan energi. partikel tersebut memiliki
energi kinetik sebesar
75% energi diamnya,
partikel harus bergerak
dengan kelajuan . . . .
4
a. 7
c
3
b. 7
c

c. 3 7 c
1
d. 7c
3
1
e. 33 c
7

Standar Kompetensi : 4. Menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

4.1 M e n g i d e n t i f i - Inti Atom dan Pendidikan 1. Menjelaskan tentang • Mampu mengidenti- Tes Pilihan Pada unsur stabil 208
82Pb 4 × 45 1. Buku PR Fisika
kasi karakteris- Radioaktivitas karakter kestabilan inti. fikasikan karak- tertulis ganda perbandingan jumlah neu- menit Kelas XII, Intan
tik inti atom dan (*) G e m a r teristik kestabilan tron terhadap jumlah Pariwara, hala-
radioaktivitas. membaca inti atom. protonnya kurang lebih
man 296–306
....
a. 2,5 2. Buku PG Fisika
b. 1,5 Kelas XII, Intan
c. 1 Pariwara, hala-
d. 0,5 man 152–157
e. 0,1
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

2. Memahami terjadinya • Mampu mengapli- Tes Pilihan Diketahui massa inti


penyusutan massa. kasikan gejala tertulis ganda atom 18 Ar 37 = 36,9668
defek massa untuk sma, massa proton =
menentukan energi 1,0078 sma, dan massa
ikat inti. neutron = 1,0086 sma.
Defek massa atom Ar
sebesar . . . sma.
a. 0,3370
b. 0,4265
c. 0,5152
d. 0,6750
e. 0,6825

3. Menjelaskan tentang • Mampu mengilus- Tes Pilihan Fungsi moderator reaktor


reaktor nuklir. trasikan prinsip tertulis ganda nuklir adalah . . . .
kerja reaktor nuklir. a. sebagai tempat ber-
langsungnya reaksi
berantai
b. m e n g e n d a l i k a n
jumlah neutron
c. menyerap energi
neutron agar tidak
terlalu tinggi
d. memantulkan neutron
yang bocor
e. menahan radiasi
yang dihasilkan dari
pembelahan inti

4. Memahami penger- • Mampu memberi- Tes Pilihan Di antara reaksi berikut


tian reaksi fisi dan kan ulasan tentang tertulis ganda ini yang merupakan
reaksi fusi. reaksi fisi dan reaksi fisi adalah . . . .
reaksi fusi. a. 234 Th → 42He + 230 Ra
90 88

b. 22 Na
11 + 42He → 26
13Al
Fisika Kelas XII

c. 10 B
5 + 10n → 73Li + 42He
d. 26 Al
13 → 22 4
11Na + 2He

e. 1H
1 + 136C → 147N + γ

5. Memberikan beberapa • Mampu menunjuk- Tes Uraian Bagaimana cara mengen-


manfaat radioisotop. kan pemanfaatan tertulis dalikan hama tanaman
(*) radioisotop pada dengan teknologi nuklir?
19

bidang teknologi.
Penilaian
20 Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus

4.2 Mendeskripsi- Inti Atom dan Ekonomi 6. Memberikan penje- • Mampu membuat Tes Pilihan Peluruhan yang terjadi 4 × 45 1. Buku PR Fisika
kan pemanfaat- Radioaktivitas kreatif lasan tentang radio- ulasan tentang me- tertulis ganda setiap sekon disebut . . . . menit Kelas XII, Intan
an radioaktif (•) Kerja aktivitas. kanisme peluruhan a. radioaktivitas Pariwara, ha-
dalam teknologi keras radioaktif. b. aktivitas laman 306–319
dan kehidupan c. peluruhan 2. Buku PG Fisika
sehari-hari. d. Ci Kelas XII, Intan
e. Bq Pariwara, ha-
laman 159–167
7. Memberikan penje- • Mampu menjabar- Tes Pilihan Sebuah fosil mengandung
lasan tentang pe- kan secara kuanti- tertulis ganda C-14 sebanyak 25% dari
luruhan radioaktif. tatif peluruhan tulang binatang yang
radioaktif. masih hidup. Jika waktu
paruh C-14 adalah 5.760
tahun, umur fosil adalah . . .
tahun.
a. 1.440
b. 2.880
c. 5.760
d. 11.520
e. 23.040

8. Memberikan peru- • Mampu menerap- Tes Uraian Uranium –238 memiliki


musan peluruhan kan konsep waktu tertulis waktu paruh 4,47 × 10 9
radioaktif. (•) paruh (half time). tahun. Jika tersedia ura-
nium –238 sebanyak 1
gram, tentukan:
a. jumlah inti uranium
–238
b. aktivitas uranium
–238; dan
c. waktu paruh uranium
–238 tersisa 25%
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab III Listrik Statis dan Kapasitor
Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XII/1
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit

Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian
masalah dan produk teknologi

Kompetensi Dasar : 2.1 Memformulasikan gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi
potensial listrik, serta penerapannya pada keping sejajar

Indikator Pencapaian Kompetensi


• Memformulasikan hukum Coulomb.
• Memformulasikan beda potensial antara dua titik dalam medan listrik.
• Mengaplikasikan hukum Coulomb dan Gauss untuk mencari medan listrik.
• Memformulasikan hukum Gauss.
• Memformulasikan potensial listrik dan kaitannya dengan medan listrik.
• Menemukan potensial listrik oleh distribusi muatan titik.
• Memformulasikan energi potensial listrik.
• Memformulasikan cara kerja kapasitor keping sejajar.
• Menjelaskan pengaruh dielektrikum terhadap kapasitansi kapasitor.
• Menganalisis rangkaian kapasitor.
• Menentukan energi pada kapasitor.

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menentukan gaya Coulomb oleh beberapa muatan;
2. menentukan kuat medan listrik oleh distribusi muatan listrik;
3. menentukan arah medan listrik dan potensial antara dua titik dalam medan listrik;
4. menentukan medan listrik dari distribusi muatan menggunakan hukum Coulomb dan hukum Gauss;
5. menentukan jumlah garis medan listrik menggunakan hukum Gauss;
6. menentukan potensial listrik di antara beberapa muatan;
7. menentukan letak potensial listrik oleh distribusi muatan titik;
8. menentukan energi potensial listrik dari beberapa muatan;
9. memahami prinsip kerja kapasitor keping sejajar;
10. menentukan kapasitas kapasitor keping sejajar;
11. menentukan kapasitor pengganti pada susunan kapasitor seri, paralel, dan seri–paralel; serta
12. menentukan energi dan muatan yang tersimpan dalam kapasitor.

Nilai dan Materi yang Diintegrasikan


1. Pendidikan Karakater: Kepemimpinan
2. Ekonomi Kreatif: Mandiri

Materi Pembelajaran
1. Listrik Statis
2. Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
3. Kapasitor

Fisika Kelas XII 21


Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Cooperative Learning (CL)
b. Direct Instruction (DI)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Diskusi
Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Menanyakan kepada siswa mengenai muatan listrik.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui jenis muatan listrik dan sifat-sifat yang dimiliki oleh muatan listrik.
2. Kegiatan Inti (2 × 35 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan muatan listrik positif dan muatan listrik negatif.
• Guru menjelaskan gaya Coulomb.
• Guru menjelaskan gaya Coulomb dalam suatu bahan.
• Guru menjelaskan gaya Coulomb oleh beberapa muatan.
• Guru menjelaskan kuat medan listrik dari muatan listrik.
b. Elaborasi
• Guru menugasi siswa untuk mengerjakan soal latihan mengenai gaya Coulomb dan medan listrik.
• Guru meminta siswa menentukan arah medan listrik dari beberapa muatan.
c. Konfirmasi
Guru meneliti hasil pekerjaan siswa.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru memberi tugas kepada siswa untuk mencari beberapa peristiwa mengenai listrik statis dan menjelaskan
peristiwa tersebut menggunakan konsep fisika.

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang tugas listrik statis.
b. Prasyarat Pengetahuan
• Siswa memahami analisis vektor.
• Siswa memahami medan listrik.
2. Kegiatan Inti (2 × 35 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan hukum Gauss.
• Guru menjelaskan kuat medan listrik dalam pelat bermuatan.
• Guru menjelaskan kuat medan listrik dalam konduktor bola bermuatan.
• Guru menjelaskan muat medan listrik bola pejal bermuatan.
b. Elaborasi
• Guru meminta siswa yang dianggap kemampuannya melebihi yang lain untuk membentuk beberapa
kelompok diskusi. Siswa tersebut diberi pemahaman bahwa teman-teman yang kemampuannya di
bawah mereka perlu dibantu. Hal ini bertujuan agar siswa yang kurang paham tentang materi yang
diajarkan tidak malu untuk bertanya kepada temannya. (*)
• Guru meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan materi hukum Gauss dan kuat medan listrik
dalam berbagai bahan.
(*) Pendidikan karakter (Kepemimpinan)

22 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


c. Konfirmasi
Guru meminta hasil diskusi setiap kelompok.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru memberi tugas kepada setiap kelompok untuk melanjutkan berdiskusi di luar kelas serta mengerjakan
beberapa soal yang terkait dengan hukum Gauss dan kuat medan listrik dalam berbagai bahan.

Pertemuan Ketiga

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
• Guru menanyakan hasil diskusi dan tugas setiap kelompok.
• Guru menanyakan kepada siswa tentang perpindahan muatan.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami kuat medan listrik.
2. Kegiatan Inti (2 × 35 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan energi potensial listrik.
• Guru menjelaskan potensial listrik.
• Guru menjelaskan beda potensial antara dua titik bermuatan dalam medan listrik yang homogen.
• Guru menjelaskan beda potensial listrik dalam medan listrik yang tidak homogen.
b. Elaborasi
Guru menugasi siswa mengerjakan soal latihan mengenai potensial listrik, energi potensial listrik, beda
potensial listrik dalam medan listrik homogen, dan potensial listrik dalam medan listrik tidak homogen.
c. Konfirmasi
Guru meneliti hasil pekerjaan siswa.
3. Penutup (10 menit)
Guru memberi beberapa soal kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.

Pertemuan Keempat

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
Guru meminta hasil pekerjaan rumah siswa.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui prinsip kerja konduktor dua keping sejajar.
2. Kegiatan Inti (2 × 35 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan beda potensial antara dua konduktor keping sejajar.
• Guru menjelaskan potensial listrik di permukaan dan di dalam bola konduktor.
• Guru menjelaskan menjelaskan potensial listrik di luar bola konduktor.
b. Elaborasi
Guru menyuruh siswa mengerjakan soal latihan mengenai beda potensial antara dua konduktor keping
sejajar dan potensial listrik di dalam, di permukaan, serta di luar bola konduktor.
c. Konfirmasi
Guru meneliti hasil pekerjaan siswa.
3. Penutup (10 menit)
Guru memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan beberapa soal terkait energi potensial listrik dan
potensial listrik.

Fisika Kelas XII 23


Pertemuan Kelima

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
• Guru meminta siswa mengumpulkan tugas rumah mereka.
• Guru menanyakan kepada siswa tentang cara menyimpan muatan listrik.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui beberapa komponen listrik, khususnya kapasitor.

2. Kegiatan Inti (2 × 35 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian dan fungsi kapasitor.
• Guru menjelaskan kapasitas kapasitor.
• Guru menjelaskan kapasitas kapasitor dan beda potensial pada dua kapasitor keping sejajar.
• Guru menjelaskan kapasitas kapasitor bola.
b. Elaborasi
Guru meminta siswa membentuk kelompok diskusi. Setiap kelompok mendiskusikan tentang pengertian,
fungsi, dan kapasitas kapasitor.
c. Konfirmasi
Guru meminta hasil diskusi setiap kelompok.

3. Penutup (10 menit)


Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat bagan jenis-jenis kapasitor.

Pertemuan Keenam

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
Guru meminta siswa mengumpulkan tugas membuat bagan jenis-jenis kapasitor.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui cara memasang kapasitor pada suatu rangkaian listrik.
2. Kegiatan Inti (2 × 35 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan susunan kapasitor secara seri.
• Guru menjelaskan susunan kapasitor secara paralel.
• Guru menjelaskan penggabungan beberapa kapasitor.
• Guru menjelaskan energi yang tersimpan dalam kapasitor.
b. Elaborasi
Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal latihan mengenai rangkaian kapasitor dan energi yang
tersimpan dalam kapasitor.
c. Konfirmasi
Guru meneliti hasil pekerjaan siswa.
3. Penutup (10 menit)
Guru memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan. Siswa diberi dorongan bahwa
mengerjakan soal-soal latihan bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa. Beri motivasi siswa untuk
mengerjakan soal yang mampu mereka kerjakan dan siswa diarahkan mencari sumber buku untuk membantu
mereka dalam mengerjakan soal latihan. (•)
(•) Ekonomi kreatif (Mandiri)
Alat dan Sumber Belajar
1. Buku PG Fisika Kelas XII, Intan Pariwara, 2012
2. Buku PR Fisika Kelas XII, Intan Pariwara, 2012

24 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian
Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen
a. Pilihan ganda
b. Uraian
3. Contoh Instrumen
a. Pilihan Ganda
Dua kapasitor memiliki kapasitas berturut-turut 2 µF dan 3 µF. Kedua kapasitor dipasang secara seri
dan dihubungkan dengan tegangan 10 volt. Besar muatan pada kapasitor 2 µF adalah . . . µC.
a. 6
b. 8
c. 12
d. 15
e. 20
b. Uraian
Di titik sudut persegi ABCD berturut-turut diletakkan muatan +40 µC, +30 µC, + 60 µC, dan –80 µC.
A B
+40 µC +30 µC

–80 µC + 60 µC
D C

Jika panjang sisi persegi 10 cm, tentukan medan listrik di pusat persegi!

________, ________________

Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

......................... ........................
_________________________ ________________________
NIP _____________________ NIP ____________________

Fisika Kelas XII 25


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab VII Inti Atom dan Radioaktivitas

Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XII/2
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 8 × 45 menit

Standar Kompetensi : 4. Menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam teknologi dan
kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar : 4.1 Mengidentifikasi karakteristik inti atom dan radioaktivitas.


4.2 Mendiskripsikan pemanfaatan radioaktif dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.

Indikator Pencapaian Kompetensi


• Mengidentifikasi karakteristik kestabilan inti atom.
• Mengaplikasikan gejala defek massa untuk menentukan energi ikat inti.
• Mengilustrasikan prinsip kerja reaktor nuklir.
• Memberikan ulasan tentang reaksi fisi dan reaksi fusi.
• Menunjukkan pemanfaatan radio isotop pada bidang teknologi.
• Membuat ulasan tentang mekanisme peluruhan radioaktif.
• Menjabarkan secara kuantitatif peluruhan radioaktif.
• Menerapkan konsep waktu paruh.

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menentukan inti stabil berdasarkan perbandingan jumlah neutron terhadap jumlah proton;
2. menentukan energi ikat inti dan defek massa;
3. menjelaskan prinsip kerja reaktor nuklir beserta fungsi setiap bagian reaktor;
4. menjelaskan reaksi fusi dan fisi;
5. menyebutkan jenis-jenis radioisotop dan manfaatnya di bidang teknologi;
6. menjelaskan mekanisme peluruhan readioaktif;
7. menentukan besaran-besaran yang terkait dengan peluruhan radioaktif; serta
8. mengaplikasikan konsep waktu paruh pada zat radioaktif.

Nilai dan Materi yang Diintegrasikan


1. Pendidikan Karakater: Gemar membaca
2. Ekonomi Kreatif: Kerja keras

Materi Pembelajaran
1. Inti Atom
2. Radioaktivitas

26 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Cooperative Learning (CL)
b. Direct Instruction (DI)

2. Metode
a. Tanya jawab
b. Diskusi

Langkah-Langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
• Guru menanyakan kepada siswa tentang atom.

b. Prasyarat Pengetahuan
• Siswa mengetahui pengertian dan perkembangan teori atom.

2. Kegiatan Inti (2 × 35 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan inti atom.
• Guru menjelaskan partikel penyusun inti.
• Guru menjelaskan nuklida.
• Guru menjelaskan isotop, isoton, dan isobar.
• Guru menjelaskan jenis-jenis nuklida.
• Guru menjelaskan kestabilan inti.
• Guru menjelaskan defek massa.
• Guru menjelaskan energi ikat inti.

b. Elaborasi
• Guru meminta siswa mengerjakan soal tentang nuklida, defek massa, dan energi ikat inti.

c. Konfirmasi
• Guru meneliti hasil pekerjaan siswa.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


Guru memberi tugas kepada siswa untuk mencari isotop, isoton, dan isobar masing-masing minimal 5 nuklida.
Selanjutnya, nuklida tersebut dibuat dalam tabel.

Fisika Kelas XII 27


Pertemuan Kedua

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
• Guru meminta siswa mengumpulkan tugas tentang isotop, isoton, dan isobar.
b. Prasyarat Pengetahuan
• Siswa mengetahui nomor atom, nomor massa, jumlah neutron, dan partikel berenergi.

2. Kegiatan Inti (2 × 35 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan reaksi inti.
• Guru menjelaskan reaksi fisi.
• Guru menjelaskan reaksi fusi.
• Guru menjelaskan teknologi nuklir. Siswa diberi motivasi untuk membaca buku atau referensi lain
tentang teknologi nuklir. Hal ini bertujuan agar siswa mengetahui manfaat maupun dampak dari
penggunaan teknologi nuklir. (*)
(*) Pendidikan karakter (Gemar membaca)

b. Elaborasi
Guru meminta siswa mengerjakan soal tentang reaksi inti, reaksi fisi, dan reaksi fusi.

c. Konfirmasi
Guru meneliti hasil pekerjaan siswa.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)


Guru memberi tugas kepada siswa membuat makalah mengenai reaktor nuklir beserta keunggulan dan
kelemahannya.

Pertemuan Ketiga

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
Guru meminta siswa mengumpulkan tugas makalah mengenai reaktor nuklir.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa memahami reaksi inti.

2. Kegiatan Inti (2 × 35 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan radioaktivitas.
• Guru menjelaskan radiasi alfa (α).
• Guru menjelaskan radiasi beta (β).
• Guru menjelaskan radiasi gamma (γ).
• Guru menjelaskan serapan/pelemahan.
• Guru menjelaskan tebal paruh.
b. Elaborasi
Guru meminta siswa mengerjakan soal latihan tentang radiasi radioaktif, serapan/pelemahan, dan tebal
paruh.
c. Konfirmasi
Guru meneliti pekerjaan siswa.

28 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


3. Penutup (10 menit)
Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat makalah alat deteksi radioaktif secara berkelompok.
Siswa diberi motivasi untuk mencari sumber referensi lain selain dari guru dan tanamkan kepada siswa agar
bekerja keras dalam menyelesaikan makalahnya. (•)
(•) Ekonomi kreatif (Kerja keras)

Pertemuan Keempat

1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)


a. Motivasi
Guru meminta siswa mengumpulkan tugas makalah deteksi radioaktif.

b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui interaksi sinar radioaktif dengan bahan.

2. Kegiatan Inti (2 × 40 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan alat-alat pendeteksi dan pencacah radioaktif.
• Guru menjelaskan peluruhan radioaktif.
• Guru menjelaskan aktivitas radioaktif.
• Guru menjelaskan peluruhan inti.
• Guru menjelaskan waktu paruh.
• Guru menjelaskan umur rata-rata.
• Guru menjelaskan deret radioaktif.

b. Elaborasi
Guru menunjuk beberapa kelompok siswa mempresentasikan makalah deteksi radioaktif di depan kelas
dilanjutkan diskusi antarkelompok. Diskusi bisa diawali dengan kelompok yang tidak presentasi wajib
mengajukan pertanyaan.

c. Konfirmasi
Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan mengumpulkannya. Apabila ada pertanyaan
yang belum bisa dijawab siswa, guru membantu siswa untuk menjawabnya.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)


Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal latihan inti atom dan radioaktivitas.

Alat dan Sumber Belajar


1. Buku PG Fisika Kelas XII, Intan Pariwara, 2012
2. Buku PR Fisika Kelas XII, Intan Pariwara, 2012

Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian
Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen
a. Pilihan ganda
b. Uraian

Fisika Kelas XII 29


3. Contoh Instrumen
a. Pilihan Ganda
Di antara reaksi berikut ini yang merupakan reaksi fisi adalah . . . .
a. 234 Th
90 → 42He + 230
88Ra

b. 22 Na
11 + 42He → 26
13Al

c. 10 B
5 + 10n → 73Li + 42He
d. 26 Al
13 → 22 4
11Na + 2He

e. 1H
1 + 136C → 147N + γ
b. Uraian
Uranium-238 memiliki waktu paruh 4,47 × 109 tahun. Jika tersedia uranium-238 sebanyak 1 gram,
tentukan:
a. jumlah inti uranium-238;
b. aktivitas uranium-238; dan
c. waktu sampai uranium-238 tersisa 25%.

________, ________________

Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

......................... ........................
_________________________ ________________________
NIP _____________________ NIP ____________________

30 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


4. Jawaban: b
Bab I Gelombang Diketahui: v = 100 m/s
AG = 3λ = 30 m
λ = 10 m
Ditanyakan: f
Jawab:
A. Pilihan Ganda v=fλ
1. Jawaban: e v
1) Gelombang stasioner adalah gelombang f = λ
yang nilai amplitudonya berubah-ubah. 100 m/s
2) Gelombang berjalan yaitu gelombang yang = 10 m = 10 Hz
nilai amplitudonya tetap di setiap titik yang Frekuensi gelombang tersebut sebesar 10 Hz.
dilalui gelombang.
3) Gelombang transversal yaitu gelombang 5. Jawaban: c
x
yang arah getarnya tegak lurus terhadap Diketahui: y = 0,08 sin 20π (t + 5 )
arah perambatannya. Ditanyakan: f dan v
4) Gelombang longitudinal yaitu gelombang Jawab:
yang arah getarnya sejajar dengan arah t x
perambatannya. y = A sin 2π( T + λ )
5) Gelombang elektromagnet yaitu gelombang x
y = 0,08 sin 20π (t + 5 )
yang tidak memerlukan medium
perambatan. Frekuensi gelombang:
2π t
2. Jawaban: a 20π t = T
Diketahui: A = 4 cm
f = 10 Hz
y = 2 cm
f = 5 Hz Panjang gelombang:
Ditanyakan: θ 2π x 20π x
λ
=
Jawab: 5
1
y = A sin ωt λ= 2
y = A sin θ
2 = 4 sin θ Kecepatan gelombang:
1
1
sin θ = 2 → θ = 30° v = λ f = 2 (10 Hz) = 5 m/s
Sudut fase pada saat itu 30°. Frekuensi dan cepat rambat gelombang 10 Hz
dan 5 m/s.
3. Jawaban: d
Diketahui: v = 4 m/s 6. Jawaban: c
1 F· F
2
λ= 4 m → λ = 8 m v= = µ
m
Ditanyakan: T, λ, jarak 2 bukit yang berdekatan
v~ F
1) λ = vT
λ 8m v~
T = v = 4 m/s = 2 sekon
1
2) λ = 8 m v~
m
3) Jarak 2 bukit berdekatan = λ = 8 m
Jadi, pernyataan yang benar ditunjukkan oleh 1
v~
µ
pernyataan 1) dan 3).

Fisika Kelas XII 31


Jadi, kecepatan gelombang transversal 10. Jawaban: b
berbanding lurus dengan beberapa besaran fisika, Diketahui: λA =2m
yaitu akar gaya tegangan dawai dan akar panjang vA = 6 m/s
dawai. Di samping itu kecepatan gelombang λB =3m
transversal berbanding terbalik dengan akar fA = fB
massa dawai dan akar massa persatuan panjang Ditanyakan: vB
dawai (µ). Jawab:
fA = fB
7. Jawaban: b
vA v
Diketahui: A = 10 m = λB
λA B
Ditanyakan: T
λ 3m
Jawab: vB = λB vA =  2 m  (6 m/s) = 9 m/s
A  
t x
y = A sin (2π T – 2π λ ) Laju gelombang dalam medium B adalah 9 m/s.
y = 10 sin (0,4πt – 0,5πx) 11. Jawaban: a
t
2π T = 0,4πt Diketahui: y = 0,02 sin π (50t + x)
Ditanyakan: f, λ, v, amplitudo gelombang
1 0,4πt
T
= 2πt Jawab:
1 Persamaan umum gelombang:
T
= 0,2 x
y = A sin 2π(ft + )
T =5s λ

Periode gelombang adalah 5 sekon. Persamaan gelombang dalam soal:


y = 0,02 sin π (50t + x)
8. Jawaban: a • Frekuensi gelombang berdasarkan
Diketahui: v = 8 m/s persamaan adalah:
f = 16 Hz 2π f t = π(50t)
A = 4 cm π (50t )
Ditanyakan: yp f =
2λ t
Jawab: f = 25 Hz
v 8 1
λ= = 16 = 2 m Frekuensi gelombang sebesar 25 Hz.
f

yp = A sin 2π (ft –
x
) • Panjang gelombang
λ x
19 2π = πx
5 λ
=4× 10–2 sin 2π ((16)( 4 ) – 2
1 ) 2π x
2 λ=
λx
= 0,04 sin 2π (20 – 19)
λ=2m
= 0,04 sin 2π
Panjang gelombang sebesar 2 m.
= 0,04(0)
=0 • v =λf
Simpangan titik P saat itu 0 cm. = (2 m)(25 Hz) = 50 m/s
Jadi, cepat rambat gelombang 50 m/s.
9. Jawaban: d
Amplitudo gelombang berdasarkan persamaan
Diketahui: t = 2 sekon
tersebut 0,02 m.
Ditanyakan: y
Jawab: 12. Jawaban: a
Dari gambar diperoleh A = 5 dan T = 8 s. t x
Diketahui: y = 2,0 sin π ( + )
Simpangan 0,4 80
2π Ditanyakan: amaks
y = A sin T t Jawab:
2π 2
y = 5 sin 8 s (2 s) ωt = 0,4
t

1
ω = 5π rad/s
y = 5 sin 2 π = 5 A = 2 cm
Jadi, simpangan pada t = 2 s sebesar 5.

32 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Percepatan maksimum: Kecepatan partikel dalam kawat:
dy d dy
v= dt
= dt
[A sin (ωt + kx)] v = dt
= A ω cos (ωt + kx) d
= dt [2,0 mm sin (20 m–1)x – (600 s–1)t ]
dv d
a= dt
= dt
[A ω cos (ωt + kx)]
= (2,0 mm)(–600 s–1) cos [(20 m–1)x – (600 s–1)t ]
= A ω [–ω sin (ωt + kx)]
bernilai maksimum = 1
a = –A ω 2 sin (ωt + kx)
= –1.200 mm/s(1) (tanda negatif menunjukkan
= 1 (percepatan maksimum)
arah rambatan gelombang)
amaks = –A ω 2 (1) vmaks = 1.200 mm/s
= (–2 cm)(5π)2 = (2)(25π 2) = 50π 2 cm/s2 Cepat rambat gelombang dan kelajuan maksimum
Percepatan maksimum gelombang 50π 2 cm/s2. berturut-turut 30 m/s dan 1.200 mm/s.
13. Jawaban: a 15. Jawaban: d
Diketahui: x = 8 cm Diketahui: λ =5m
λ = 12 cm T =2s
A = 4 cm x = 10 m
2π t 3π Ditanyakan: t
Fase di A = θA = T = 2
Jawab:
Ditanyakan: yB
x λ
Jawab: = T
t
t x
yB = A sin 2π( T – λ ) 10 m
= 2s
5m
t
3π 2π 8 t=4s
= 4 sin ( 2 – 12 )
Waktu yang diperlukan gelombang untuk
2π mencapai jarak 10 m adalah 4 s.
= 4 sin 12
= 4 sin 30° 16. Jawaban: c
= 2 cm Diketahui: jarak dua gabus = 60 cm
Simpangan gelombang di titik B adalah 2 cm. f = 2 Hz
Ditanyakan: v
14. Jawaban: c Jawab:
Diketahui: y = 2 mm sin [(20 m–1)x – (600 s–1)t ]
Ditanyakan: v dan vmaks
Jawab:
y = 2 mm sin [(20 m–1)x – (600 s–1)t ]
A = 2 mm
k = 20 m–1 3
2π 2
λ
k= 3
λ
2
λ = 60 cm

20 = λ λ = 40 cm
π v=λf
λ= 10
m = (40 cm)(2 Hz) = 80 cm/s
Jadi, cepat rambat gelombang pada permukaan
ω = 600 s–1 danau adalah 80 cm/s.
ω = 2πf
600 = 2πf 17. Jawaban: b
Diketahui: L = 115 cm
300
f= π s–1 x3 = 15 cm
Ditanyakan: λ
v=λf Jawab:
π 300 1
= ( 10 m)( π s–1) = 30 m/s Jarak perut dari ujung bebas= xn = 2n( 4 λ)

Fisika Kelas XII 33


Untuk perut ke-3: n + 1 = 3 atau n = 2 sehingga: a. A=4m
1 2π t
x3 = (2n)( 4 λ) = 20πt
T
1 20πt
15 cm = 2(2)( 4 λ) 1
= 2πt
T
λ = 15 cm 1
Jadi, panjang gelombang yang merambat pada T
= 10 /s
tali 15 cm. 1
T
= f = 10 Hz
18. Jawaban: c
Interferensi gelombang yang mempunyai 2π x πx
λ
= 10
simpangan sama dengan nol disebut dengan
2π (10)
gelombang stasioner atau gelombang diam. λ=
πx
19. Jawaban: b λ = 20 m
πx
Diketahui: y = 4 sin ( 15 ) cos 96πt v = λ f = (20 m)(10 Hz) = 200 m/s
x = 5 cm Jadi, nilai amplitudo, frekuensi, panjang
Ditanyakan: ymaks gelombang dan cepat rambat gelombang
Jawab: berturut-turut 4 m, 10 Hz, 20 m, dan 200 m/s.
Pada x = 5 cm, simpangan y adalah: 2π 2π
b. k = λ = 20 = 0,1π

y = 4 sin ( 15 ) cos 96πt
Bilangan gelombang bernilai 0,1π.
π
y = 4 sin cos 96πt 2π t 2π x
3 c. θ =( T
– λ )
y maksimum jika cos 96πt maksimum, nilainya = 1
2π x 15 1
dengan demikian: = 2πft – λ = 2π10 · 0,1 – 10 = 2 π
π
ymaks = 4 sin 3 (1) = 2 3 cm θ = 2πϕ
Jadi, nilai simpangan maksimumnya 2 3 cm. Jadi, sudut fase sebesar 2π.
1
θ π 1
20. Jawaban: a ϕ = 2π = 2 =
2π 4
Diketahui: y = 100 sin π(50t – 0,5x) 1
Ditanyakan: v Fase gelombang berinilai 4 .
Jawab: 15
Persamaan umum gelombang y = 4 sin (20π · 0,1 – π · )
10
y = A sin (ωt – kx) 3 1
= 4 sin (2π – 2 π) = 4 =4m sin 2 π
Persamaan gelombang pada soal
Simpangan gelombang sebesar 4 m.
y = 100 sin π(50t – 0,5x)
ω = 50π 2. Diketahui: A = 10 cm = 0,1 m
k = 0,5π f = 6 Hz
v = 24 m/s
ω 50π
v= k = = 100 m/s t =3s
0,5π
Cepat rambat gelombang 100 m/s. x =3m
Ditanyakan: y
B. Uraianal-s Jawab:
πx v 24 m/s
1. Diketahui: y = A sin (20πt – ) λ = = =4m
10 f 6/s
Ditanyakan: a. A, f, λ, v x
b. k y = A sin 2π(ft – )
λ
c. θ, ϕ, y; x = 15 m; t = 0,1 s 3m
= 0,1 sin 2π((6 Hz)(3 s) – 4 m )
Jawab:
2π t 2π x 1
y = A sin ( T – λ ) = 0,1 sin 17 4 (2π)
πx π 1
y = 4 sin (20πt – 10 ) = (0,1 m)(sin 4 ) = (0,1 m)( 2 2 ) = 0,05 2 m
Jadi, simpangan di B setelah 3 sekon bergetar
sebesar 0,05 2 m.

34 Kunci Jawaban dan Pembahasan


3. Diketahui: =5m Jawab:
f = 6 Hz v =λ·f
A = 10 cm = 0,1 m v 10
x =1m λ = = 5 =2m
f
v = 36 m/s x = 4 – 2,5 = 1,5 m
Ditanyakan: a. yC 2π x t
b. t y = 2A cos λ sin 2π ( T – λ )
Jawab: 1,5 3 4
a. t = 3 s = 2(0,05) cos 2π ( 2 ) sin 2π [( 4 )(5) – 2 ]
v=fλ
= (0,1)(0)( 1 2 )
v 2
λ= f
=0
Jadi, simpangan di titik P bernilai 0.
36 m/s
= =6m
6 Hz 1
x 5. Diketahui: T =3s
yC = 2A sin 2π(ft – λ ) cos 2π λ 2
T =6s
= 2(0,1) sin 2π((6)(3) –
5
) cos 2π
1
(6) λ = 12 m
6
x = 100 m
1 π
= 0,2 sin 2π (17 6 ) cos 3 Ditanyakan: t
Jawab:
1 1
= 0,2( 3 )( ) λ 12 m
2 2 v = T = 6 s = 2 m/s
= 0,05 3 x 100 m
Jadi, simpangan di C bernilai 0,05 3 m. t = v = 2 m/s = 50 s

b. Syarat terjadi simpul Waktu yang dibutuhkan gelombang sampai di


x 100
pantai t = v = 2 = 50 sekon.
π 2π 6. Diketahui: v = 350 m/s
0 f = 450 Hz
1
T = s
1 450
Simpul berada pada π, 2π, 3π, . . . atau 2π 2
n
1
1
Ditanyakan: a) ∆x → ∆ϕ = 6
sin 2π(ft – λ
) =0
b) ∆ϕ → ∆t = 10–3 s
5 1 a. v=λf
sin 2π(6t – 6
) = sin 2π 2
n
v 7
5 1
λ= = 350 = 9 m
f450
6t – 6
= 2
n
Periode
1 5 1 1
6t = 2 n + 6 T = f = 450 detik
1 5
t = 2 n + 36 ϕ1 =
t
– λ1
x
T
5
untuk n = 0 → t = 36 s. t x
5 ϕ2 = – λ2T
Jadi, simpul terjadi setiap 36
s.
Beda fase kedua titik:
4. Diketahui: =4m ∆ϕ = ϕ1 – ϕ2
A = 5 cm = 0,05 m t x t x
f = 5 Hz = ( T – λ1 ) – ( T – λ2 )
v = 10 m/s
Ditanyakan: y ; x = 250 cm dari A x1 − x 2
= λ
3
t = 4s ∆x
= λ

Fisika Kelas XII 35


Jarak kedua titik : ∆x 8. Diketahui: =3m
7 1 7 n = 3λ
∆x = λ ∆ϕ = ( ) = m
9 6 54 Ditanyakan: letak perut ketiga
1 Jawab:
Jarak dua titik yang beda fasenya 6 adalah
3 m = 3λ
7
54
m. λ =1m
Letak perut ketiga pada ujung terikat berlaku
b. Anggap pada titik yang sama x, fase pada
1
saat t1 dan t2 adalah: kelipatan 4 λ.
t1 x Pada ujung terikat berlaku persamaan:
ϕ1 = T
– λ
1
t2 x x = (2n + 1) 4 λ
ϕ2 = – λ
T perut ketiga → n = 2
Beda fase pada selang waktu t1 – t2 adalah: 1
∆ϕ = ϕ1 – ϕ2 x = 2(2) + 1) 4 λ
5
t x
= ( T1 – λ ) – ( T2 – λ )
t x x = 4λ
5
t 2 − t1 x = 4 (1 m) = 1,25 m
= T Jadi, jarak perut ketiga dari ujung terikat sejauh
∆t 1,25 m.
= T
9. Diketahui: yp = 4 cos 5πx sin 2πt
10 −3 Ditanyakan: v
= 1 Jawab:
450
Persamaan umum gelombang
= 0,45 y = 2A cos kx sin ωt
Jadi, beda fase pada salah satu titik dengan Persamaan gelombang pada soal
selisih waktu 10–3 s adalah 0,45. yp = 4 cos 5πx sin 2t
k = 5π
7. Diketahui: =5m

f = 10 Hz
λ
= 5π
A = 2 cm = 0,02 m
2
v = 6 m/s λ= 5
m
x =5m–4m=1m
t = 2 sekon ω = 2π
Ditanyakan: y 2πf = 2π
Jawab: f = 1 Hz

( )
Cepat rambat gelombang:
y = A sin ω t +
x
v v =λf

( )
2
= (0,02 m) sin 2π(10 Hz) 2 s +
1m = ( 5 m)(1 Hz)
6 m/s
2
= (0,02 m) sin 2π (10 Hz) ( s )
13 = 5 m/s
6
= 0,4 m/s
= (0,02 m) sin 2π  130  Jadi, cepat rambat gelombang sebesar 0,4 m/s.
 6 
10. Diketahui: y = 1,25 sin 3π (30t – x)
1
= (0,02 m)( 3) 3
2 x = OP = 4 m
= 0,01 3 m Ditanyakan: a. f
Jadi, simpangan R pada tali yang bergerak 4 b. λ
meter dari P setelah 2 sekon setelah P bergerak c. v
adalah 0,01 3 m. d. yp

36 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: 5. Jawaban: a
y = 1,25 sin 3π(30t – x) Diketahui: m = 16 g = 0,016 kg
y = A sin(ωt – kx) = 80 cm = 0,8 m
a. ω = 90π F = 800 N
2πf = 90π Ditanyakan: f0
f = 45 Hz Jawab:
Frekuensi gelombang sebesar 45 Hz. Nada dasar pada pipa organa terbuka
2π F
b. k = λ = 3π v =
m
(800 N)(0,8 m)
2 =
λ= 3
m 0,016 kg

2
Jadi, panjang gelombang sebesar 3 m. = 40.000 m2 /s2
2 = 200 m/s
c. v = fλ = (45 Hz)( 3 m)
v
= 30 m/s f0 = 2
Cepat rambat gelombang sebesar 30 m/s.
200 m/s
d. yp = 1,25 sin (90πt – 3πx) = 2(0,8 m)
3 = 125 Hz
= 1,25 sin (90πt – 3π 4 ) meter
Jadi, frekuensi nada yang dihasilkan sebesar 125 Hz.

= 1,25 sin (90πt – 4 ) meter 6. Jawaban: d
Diketahui: buka
= 25 cm = 0,25 m
f0 buka = fn dawai
dawai
= 150 cm = 1,5 m
v = 340 m/s
A. Pilihan Ganda vdawai = 510 m/s
1. Jawaban: e Ditanyakan: n
Gelombang longitudinal memiliki arah getar Jawab:
sejajar sehingga tidak akan mengalami polarisasi. f0 buka = fn dawai
v n +1
2. Jawaban: e = ·v
2 2
Pelayangan terjadi karena adanya interferensi 340 m/s n +1
dua gelombang yang frekuensinya berbeda = (510 m/s)
2(0,25 m) 2(1,5 m)
sedikit.
680/s = (n + 1)(170/s)
3. Jawaban: c 680/s
Angkasa merupakan ruang hampa udara n+1 =
170/s
sehingga gelombang bunyi tidak dapat merambat n+1 =4
melaluinya. Gelombang cahaya, gelombang ra- n =3
dio, gelombang inframerah, dan gelombang ul- Jadi, dihasilkan nada atas ketiga.
traviolet dapat merambat tanpa ada medium
(ruang hampa udara). Dengan demikian, 7. Jawaban: d
gelombang bunyi tidak bisa diterima oleh bumi. Diketahui: d1 = 0,5 mm
d2 = 1,0 mm
4. Jawaban: d
f0 = f1
Diketahui: = 0,80 m 1

v = 400 m/s f0 = f2
2
Ditanyakan: f0 Ditanyakan: f1
Jawab: Jawab:
2(0) + 1 1 F
f0 = 2
v f0 = 2 ; f, tetap
ρA
v 400 m/s
= 2 = = 250 Hz 1 1
2(0,80 m) f0 ∞ ∞ .
A d
Jadi, frekuensi nada dasar 250 Hz.

Fisika Kelas XII 37


Jawab: Malang
π d π

Surabaya
Diketahui A = 4 d 2; A = 2 100 km
2 I2  r1 
I1 =  
maka  r2 
2
f1 d2 r 
= I2 = I1  r 1 
f2 d1  2 

2
1,0 mm  300 
= = 6 × 105  
0,5 mm 5 

300 km
 10 

10
=2

5 km
2
f1 = 2f2  9
= 6 × 105  
Jadi, f1 bernilai 2 kali f2.  10 

8. Jawaban: b = 5,4 × 105 W/m2


Diketahui: f = 550 Hz
Intensitas gempa yang
v = 330 m/s
terasa di Surabaya
Ditanyakan:
sebesar 5,4 × 105 W/m2.
Jawab: Sumber
v
11. Jawaban: d gempa
λ = f Diketahui: TI = 60 dB
A = 1 m2
330 m/s I0 = 10–16 W/cm2 = 10–12 W/m2
= 550 Hz
Ditanyakan: p
= 0,6 m Jawab:
Resonansi
I
1 3 5 TI = 10 log
= 4 λ, 4 λ, 4 λ, . . . I0

1 3 5 I
= 4 (0,6 m); 4 (0,6 m); 4 (0,6 m); . . . . 60 = 10 log
10−12
= 0,15 m; 0,45 m; 0,75 m I = 10–6 W/m2
P =IA
Pernyataan 1) dan 3) benar.
= 10–6(10–6 W(m2)(1 m2)
9. Jawaban: e = 10–6 W
Diketahui: P = 78,5 W Daya akustik yang melalui jendela sebesar 10–6 W.
r = 10 m
12. Jawaban: c
Ditanyakan: I
Diketahui: f1 = 2.000 Hz
Jawab:
f2 = 2.008 Hz
Intensitas bunyi
Ditanyakan: flayangan
P Jawab:
I = A ; A = 4πr 2
flayangan = |f1 – f2|
P = 2.000 – 2.008
I =
4π r 2 =8
78,5 W Jadi, frekuensi pelayangan bunyi 8 Hz.
= 4(3,14)(10 m)2
13. Jawaban: e
= 0,0625 W/m2 Diketahui: vs = 30 m/s
= 6,25 × 10–2 W/m2 fs = 900 Hz
Jadi, intensitas radiasi gelombang sebesar v = 340 m/s
6,25 × 10–2 W/m2. Ditanyakan: ∆fe
10. Jawaban: d Jawab:
Diketahui: I1 = 6 × 105 W/m2 Sumber bunyi mendekati pendengar
r1 = 300 km v
fp = f
v − vs s
x = 100 km 1

340 m/s
r2 = 105 km = (340 − 30) m/s (900 Hz)
Ditanyakan: I2
= 987 Hz

38 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Sumber bunyi menjauhi pendengar 16. Jawaban: c
v Diketahui: f0 = f
fp = f
2 v + vs s dipendekkan 8 cm = ( – 8) cm
1
340 m/s f2 = 1,25f
= (900 Hz) = 827 Hz
(340 + 30) m/s dipendekkan 2 cm = ( – 10) cm
1
Perbedaan frekuensi yang didengar Ditanyakan: f3
∆fp = fp1 – fp2 = (987 – 827) Hz = 160 Hz Jawab:
Jadi, perbedaan frekuensi yang didengar sebesar 1 F f
160 Hz. f= 2 µ → 2 = 1
f1 2

14. Jawaban: d dipendekkan 8 cm → 2 = 1 – 8; f2 = 1,25f


Hubungan panjang pipa dengan panjang f2 1
f1 =
gelombang untuk pipa organa terbuka adalah: 2
1,25f 1
1 3 =
= 2 λ0, λ, 2 λ2, . . . f 1 −8
5 1
Untuk nada atas kedua berlaku: 4
= −8
1
3 2 5 – 40= 4 1
= 2 λ2 atau λ2 = 3 1
1 = 40 cm
2
x= 3 dipendekkan lagi 2 cm
Hubungan panjang pipa dengan panjang 3 = 1 – 10
= 40 – 10
gelombang untuk pipa organa tertutup adalah:
= 30 cm
1 3 5
′ = 4 λ0, 4 λ1, 4 λ2, . . . f3
= 1
f1 2
untuk nada atas kedua berlaku:
f3 = 1
f1
5 4
′= λ
4 2
atau λ2 = 5
′ 40
3

= 30 f
Karena panjang kedua pipa sama = ′ maka
perbandingan panjang gelombang adalah = 1,33f
2
Frekuensi yang dihasilkan setelah dipendekkan
x 3 5 2 cm lagi adalah 1,33f.
= = 6
y 4

5 17. Jawaban: b
Jadi, x : y = 5 : 6. Diketahui: fn = 480 Hz
15. Jawaban: e fn + 1 = 800 Hz
Diketahui: =5m fn + 2 = 1.120 Hz
F =2N Ditanyakan: f0
m = 6,25 × 10–3 Jawab:
Ditanyakan: v Perbandingan frekuensi:
Jawab: fn : fn + 1 : fn + 2 = 180 : 800 : 1.120
F
=3:5:7
v= Ini menunjukkan perbandingan frekuensi untuk
µ
pipa organa tertutup untuk f1 : f2 : f3 = 3 : 5 : 7
F dan f0 : f1 = 1 : 3 maka
=
m
1 480
f0 = 3 f1 = 3 = 160 Hz
(2 N)(5 m)
=
6,25 × 10−3 kg Jadi, nada dasar pipa organa sebesar 160 Hz.

10 18. Jawaban: d
= m/s Diketahui: TI1 = 80 dB
6,25 × 10−3 kg
n = 10
 102  Ditanyakan: TI2
=  2,5  m/s Jawab:
 
= 40 m/s TI2 = TI1 + 10 log n
Cepat rambat gelombang tali 40 m/s. = 80 + 10 log 10 = 80 + 10 = 90
Jadi, taraf intensitasnya 90 dB.

Fisika Kelas XII 39


19. Jawaban: d Pengamat mendekati S1 maka
Diketahui: fs = 1.000 Hz v + vp
vs = 36 km/jam = 10 m/s fp = v
fS . . . (2)
1 1
vp = 72 km/jam = 20 m/s Agar tidak terjadi pelayangan
Ditanyakan: fp fp1 = fp2 sehingga diperoleh:
Jawab: (v + vp)fS = (v – vp)fS
1 2
v ± vp (332 + vp) 320 = (332 – vp) 324
fp = f
v ± vs s
332(320 + 320vp) = 332(324 – 324vp)
(340 − 20) m/s 644vp = 332(324 – 320)
= (1.000 Hz)
(340 − 10) m/s
644vp = 1.328
=
320
(1.000 Hz) vp ≈ 2,06 m/s
330
Jadi, agar tidak terjadi pelayangan maka
= 969,69 pengamat bergerak dengan kecepatan berkisar
≈ 970 Hz 2,06 m/s.
Jadi, frekuensi bunyi yang didengar oleh
3. Diketahui: m = 2,5 g = 2,5 × 10–3 kg
pengendara sepeda motor berkisar 970 Hz.
L =2m
20. Jawaban: e F =2N
Diketahui: A
= B Ditanyakan: a. v
Ditanyakan: f1A : f1B b. λ dan f1
Jawab: c. f2 dan f3
2 3 Jawab:
f1A : f1B = 2
v: v
A 4 B F FL (2 N)(2 m)
a. v= = =
v 3v µ m 2,5 × 10−3 kg
= : 3 B
A
Cepat rambat gelombang sebesar 40 m/s.
=4:3
v
Jadi, f1A : f1B = 4 : 3 b. f0 = 2L
B. Uraian 40 m/s
= 2(2 m)
1. Diketahui: I1 = I
R1 = R = 10 Hz
R2 = 4R λ0 = 2L = 2(2 m) = 4 m
Ditanyakan: I2 Jadi, frekuensi nada dasar dan panjang
Jawab: gelombang berturut-turut adalah 10 Hz dan 4 m.
P P c. f2 = 2f1 = 2(10 Hz) = 20 Hz
I1 : I2 = :
4π R12 4π R22 f3 = 3f1 = 3(10 Hz) = 30 Hz
I1 : I2 = R22 : R12 Frekuensi nada atas pertama sebesar 20 Hz
I1 : I2 = (4R)2 : R 2 dan frekuensi nada atas kedua 30 Hz.
I1 : I2 = 16R 2 : R 2 4. Diketahui: v = 340 m/s
f3 = 240 Hz
1
I2 = 16 I2 Ditanyakan: L
1 Jawab:
Intensitas bunyi sekarang adalah semula. a. Pipa organa terbuka
16
2. Diketahui: fS = 320 Hz (n + 1)v (3 + 1)v 2v
1 f3 = 2L
= 2L
= L
fS = 324 Hz
2
v = 332 m/s 2(340 m/s)
240 Hz = L
Ditanyakan: vp agar tidak terjadi pelayangan
Jawab: L ≈ 2,83 m
Pengamat menjauhi S2 maka Panjang minimum pipa berkisar 2,83 m.
v − vp
fp = v
fS . . . (1)
2 2

40 Kunci Jawaban dan Pembahasan


b. Pipa organa tertutup 7. Diketahui: TI = 60 dB
(2(3) + 1)v n = 100
f3 = 4L Ditanyakan: TIn
Jawab:
7
f3 = 4L v TIn = 60 dB + 10 log 100
= 60 dB + 20
7 = 80 dB
240 Hz = 4L (340 m/s)
Taraf Intensitas yang dihasilkan 80 dB.
2.380 m/s
L = 960 Hz 8. Diketahui: r1 = 1 m
TI1 = 60 dB
≈ 2,48 m
Jadi, panjang minimum pipa berkisar 2,48 m. r2 = 100 m
Ditanyakan: TI2
5. Diketahui: F1 = 100 N
Jawab:
f1 = f0 2
 
f2 = 2f0 TI2 = TI1 + 10 log  r1 
r  2 
Ditanyakan: F2 2
 1m 
Jawab: = 60 dB + 10 log  100 m 
 
1 F1 1 F2 = 60 dB + 10 log 10–4
f0 : 2f0 = 2L µ
: 2L µ = 60 dB + 10 (–4)
= 60 dB – 40 dB
1 F1 = 20 dB
2
= F2 Taraf intensitas pada jarak 100 m sebesar 20 dB.
1 100 9. Diketahui: vs = 36 km/jam = 10 m/s
2
=
F2 fs = 400 Hz
v = 340 m/s
1 10
2
= vp = 18 km/jam = 5 m/s
F2
Ditanyakan: fp
F2 = 400 N Jawab:
Jadi, tegangan dawai sebesar 400 N. Saling mendekat (vp = 5 m/s)
6. Diketahui: P = 4π × 10–4 W v + vp 340 m/s + 5 m/s
fp = fs = 340 m/s − 10 m/s (400 Hz)
TI = 40 dB v − vs
I0 = 10–12 W/m2
345
Ditanyakan: R = 330 (400 Hz)
Jawab:
= 418 Hz
I
TI = 10 log Frekuensi bunyi sirene yang didengar oleh
I0
I pengendara motor 418 Hz.
40 = 10 log Saling menjauh (vp = –5 m/s)
10−12
I v − vp 340 m/s − 5 m/s
104 = fp = fs = 340 m/s + 10 m/s (400 Hz)
10−12 v + vs
I = 10–8
P 335
I = A = 350 (400 Hz)
4π 10−4 = 383 Hz
10–8 = 4π R 2 Frekuensi sirene yang didengar oleh pengendara
motor 383 Hz.
10−4
R2 =
10−8 10. vA = 30 m/s vB = 20 m/s
R 2 = 104
R = 100 m
Jadi, jarak ledakan petasan 100 m.

Fisika Kelas XII 41


Diketahui: vA = 30 m/s Sehingga diperoleh:
fS = 504 Hz A = 2 cm
A
vB = 20 m/s 2π
fS = 518 Hz k = 0,5π ⇒ λ = 0,5π
B
v = 300 m/s

Ditanyakan: ∆f λ= 0,5π
Jawab:
= 4 cm
v + vp (300 + 0) m/s
fp = fs = (504 Hz) Jadi, nilai amplitudo dan panjang gelombang
A v − vA A (300 − 30) m/s
secara berturut-turut 2 cm dan 4 cm.
= 560 Hz
4. Jawaban: d
v ± vp (300 + 0) m/s Diketahui: = 0,98 m
fp = f = (300 − 20) m/s
(518 Hz)
B v − v B sB mt = 50 gram
= 555 Hz mb = 0,64 kg
maka ∆f = fp – fp Ditanyakan: v
A B
Jawab:
= (560 – 555) Hz
F
= 5 Hz v= µ
Jadi, frekuensi tegangan yang didengar P sebesar
5 Hz. mb g
= µ

mb g
A. Pilihl = mt

A. Pilihan Gandaah jawaban yang tepat! (0,64 kg)(9,8 m/s)(0,98 m)


= (9,604 × 10−2 kg)
1. Jawaban: b
Diketahui: n = 1.500 kali
t = 5 menit = 300 sekon = 64 m2 /s2
Ditanyakan: f = 8 m/s
Jawab: Jadi, cepat rambat gelmbang 8 m/s.
Frekuensi benda: 5. Jawaban: c
n 1.500 Diketahui: n = 2 gelombang
f= = 300
= 5 Hz
t t = 20 sekon
Ditanyakan: T
2. Jawaban: d
Jawab:
Diketahui: v = 12 m/s
n = 2 gelombang
f = 4 Hz
A = 5 cm t 20
T = n = 2 = 10 s
AB = 18 m
Ditanyakan: n Jadi, banyaknya gelombang dan periode berturut-
Jawab: turut dua gelombang dan 10 s.
v 12 6. Jawaban: a
λ= = 4 =3m
f Diketahui: v = 420 m/s
Banyak gelombang yang terjadi sepanjang AB = λ=2m
18 Ditanyakan: f dan T
18 m adalah 3 = 6 gelombang. Jawab:
v =λ·f
3. Jawaban: a
320
Persamaan gelombang: f = 2 = 160 Hz
y = –2 sin π (0,5x – 200t)
Frekuensi gelombang adalah 160 Hz.
= –2 sin (0,5πx – 200πt)
Persamaan umum gelombang: 1
T = 160 = 6,25 s
y = A sin (kx – ωt)
Periode gelombang 6,25 s.

42 Kunci Jawaban dan Pembahasan


7. Jawaban: e 9. Jawaban: c
Diketahui: IAB = 4,5 cm Diketahui: = 2,5 m
t = 0,5 cm m = 250 gram = 0,25 kg
A = 4 cm F = 250 N
Ditanyakan: yP 1
n = 2 2 gelombang
Jawab:
Ditanyakan: f
2π x
yP = A sin (t – ) Jawab:
T v
1
2,25λ = 4,5 cm = 22λ
λ = 2 cm 2,5 m = 2,5λ
2π 2π λ =1m
k= =
λ 2
F
= π /cm v =
m
0,5 1
T= s= s ⇔ f = 4,5 Hz λf =
F
2,25 4,5 m
ω 2πf 2π (4,5 Hz) (250 N)(2,5 m)
v= = = = 9 cm/s (1 m)f =
k k π / cm 0,25 kg
2π x
yP = 4 sin 1 (t – ) cm 2.500 m2 /s2
9 f =
4,5 1m

x = 50 Hz
= 4 sin 2π(4,5)(t – ) cm Jadi, frekuensi sumber getar sebesar 50 Hz.
9

4,5 10. Jawaban: d


= 4 sin 2π(4,5t – x) cm
9 Diketahui: y = 5 sin 0,2πx cos (50πt – 10π)
x
Ditanyakan: v
= 4 sin 2π(4,5t – ) cm Jawab:
(2)
Persamaan umum gelombang
x
= 4 sin 2π(4,5t – ) cm 2π x
y = 2A sin λ cos 2π( T – λ )
t
(2)
Persamaan simpangan di titik P adalah y = 5 sin 0,2πx cos (50πt – 10π)
x 2π x
yp = 4 sin 2π (4,5t – ) = 0,2πx
2 λ
8. Jawaban: a λ = 10 m
Diketahui: T = 0,2 s 2π t
A = 0,2 m T
= 50πt
λ =1m f = 25 Hz
1 1
f = = =5s v=λf
T 0,2 s
Ditanyakan: persamaan gelombang = (10 m)(25 Hz)
Jawab: = 250 m/s
Persamaan umum: Kecepatan merambat gelombang 250 m/s.
y = A sin (2π ft ± kx)

11. Jawaban: e
= 0,2 sin {(2π (5)t ± λ x} Diketahui: L = 80 cm = 0,8 m
m = 16 g = 0,016 kg
x F = 800 N
= 0,2 sin 2π (5t ± 1 )
Ditanyakan: f3
y = 0,2 sin 2π (5t – x)
Persamaan akhir: y = 0,2 sin 2π (5t – x – 90°)

Fisika Kelas XII 43


Jawab: I
v I0 = 106
fn = (n + 1) 2L
I = 106I0
FL

f3 = (3 + 1) m I10 = 10 106I0
2L
I10 = 107I0
(800 N)(0,8 m)
4 107 I 0
0,016 kg
= TI10 = 10 log I0
2(0,8 m)

2 40.000 m2 /s2
TI10 = 10 log 107
= 0,8 TI10 = 10(7)
TI10 = 70
400 m/s
= Jadi, perbandingan taraf intensitas sepeda mo-
0,8
tor dengan mobil 6 : 7.
= 500 Hz
Jadi, frekuensi nada atas ketiga 500 Hz. 13. Jawaban: e
Diketahui: RA = 0,5p
12. Jawaban: b RB = 2,5p
Diketahui: Nmotor = 100 Ditanyakan: IA : IB
Nmobil = 10 Jawab:
TImotor = 40 dB
p p
TImobil = 60 dB lA : IB = :
4π RA2 4π RB2
TI100 motor
Ditanyakan: IA : IB = RB2 : RA2
TI10 mobil
= (2,5p)2 : (0,5p)2
Jawab:
= 6,25 : 0,25
Motor
= 25 : 1
I
TI = 10 log I0 14. Jawaban: a
Diketahui: v = 325 m/s
I vs = 25 m/s
40 = 10 log I0
Ditanyakan: fp : fp
1 2
I Jawab:
log I0 =4
Saat sumber bunyi mendekati pendengar
v
I fp = f
I0 = 104 1 v − vs s
325
I = 104I0 = f
325 − 25 s
I100 = 100 104I0
325
I100 = 106I0 = f
300 s
106 I 0 Saat sumber bunyi menjauhi pendengar
TI100 = 10 log I0
v
fp = f
TI100 = 10 log 106 2 v + vs s
TI100 = 10(6) 325
TI100 = 60 = f
325 + 25 s
Mobil
= 325 fs
I 350
TI = 10 log I0
325 325
fp : fp = f : f
I 1 2 300 s 350 s
60 = 10 log I0
fp1 350
=
I fp2 300
log I0 =6
fp1
= 7
fp2 6

44 Kunci Jawaban dan Pembahasan


15. Jawaban: e 2) Pendengar mendekati sumber yang diam
Diketahui: f2 = 1.700 Hz sehingga jarak keduanya semakin kecil,
v = 340 m/s akibatnya frekuensi terdengar bertambah.
n =2 (fp > fs)
Ditanyakan: Pernyataan 2) benar
Jawab 3) Sumber menjauhi pendengar yang diam
n +1 sehingga jarak keduanya semakin besar,
fn = v
2 akibatnya frekuensi terdengar berkurang.
3v
(f p < fs)
f2 = 2 Pernyataan 3) benar
4) Jarak sumber dengan pendengar konstan
3(340 m/s)
1.700 Hz = sehingga frekuensi terdengar tetap (fp = fs)
2
meskipun medium bergerak.
3(340 m/s) Pernyataan 4) benar
=
(1.700 Hz)(2)
18. Jawaban: e
= 0,3 m
Diketahui: fs = 670 Hz
= 30 cm
vp = 90 km/jam = 25 m/s
Jadi, panjang suling adalah 30 cm.
v = 335 m/s
16. Jawaban: c Ditanyakan: fp
Diketahui: fp = 2.000 Hz Jawab:
fs = 1.700 Hz v + vp
v = 340 m/s fp = fs
v
vs =0
Ditanyakan: vp  335 + 25 
=   (670) Hz
Jawab:  335 

v ± vp = 720 Hz
fp = fs Jadi, frekuensi bunyi pengeras suara yang
v ± vs
didengar oleh sopir sebesar 720 Hz.
(340 + v p ) m/s
2.000 Hz = 340 m/s
(1.700 Hz) 19. Jawaban: e
Diketahui: vp =0
vp = 60 m/s vs = 25 m/s
103 fs = 420 Hz
vp = 60 × 1 km/jam = 216 km/jam
3.600
v = 325m/s
Ditanyakan: fp
Jadi, kecepatan pesawat udara 126 km/jam. Jawab:
17. Jawaban: e v ± vp
Kesimpulan efek Doppler. fp = f
v ± vs s
1) Apabila pergerakan sumber bunyi dan
pendengar mengakibatkan jarak keduanya v
fp = f
v − vs s
berkurang maka frekuensi pendengar
menjadi lebih besar (fp > fs). 325 m/s
2) Apabila pergerakan sumber bunyi dan = (420 Hz)
(325 − 25) m/s
pendengar mengakibatkan jarak keduanya
325
bertambah maka frekuensi terdengar = 300 (420 Hz)
menjadi lebih kecil (fp < fs).
3) Meskipun sumber bunyi dan pendengar = 455 Hz
bergerak tetapi jarak keduanya konstan Frekuensi bunyi sirene yang terdengar 455 Hz.
maka frekuensi terdengar tetap (fp = fs) dan 20. Jawaban: a
pergerakan medium tidak akan berpengaruh. Diketahui: vp =0
Dengan demikian: vs = 2 m/s
1) Sumber dapat mengejar pendengar sehingga fs = 676 Hz
jarak keduanya semakin kecil, akibatnya v = 340 m/s
frekuensi terdengar bertambah (fp > fs). Ditanyakan: fp
Pernyataan 1) benar

Fisika Kelas XII 45


Jawab: 23. Jawaban: c
v ± vp Diketahui: y = 4 cos 2πx sin 12πt
fp = f Ditanyakan: v
v ± vs s
Jawab:
fp =
v
f Persamaan umum gelombang
v − vs s y = 2A cos kx sin at
340 m/s
y = 4 cos 2πx sin 12πt
= (676 Hz) 2π x
(340 − 2) m/s
λ
= 2πx
340
= 338
(676 Hz) λ=1m
12πt = 2πft
= 680 Hz
12 = 2f
Frekuensi peluit kereta api B yang didengar Dini
f=6
sebesar 680 Hz.
v=λf
21. Jawaban: c = (1 m)(6 Hz)
Diketahui: y = 8 sin (2πt – 0,5πx) = 6 m/s
Ditanyakan: v Cepat rambat gelombang tersebut 6 m/s.
Jawab:
24. Jawaban: d
Persamaan umum gelombang
Diketahui: m = 40 kg
y = A sin (ωt – kx)
= 200 m
= 8 sin (2πt – 0,5πx)
t = 10 s
ω ω Ditanyakan: F
k= v ⇒v = k
Jawab:
2π Gelombang terdeteksi kembali setelah
= menempuh jarak s = 2
0,5π
=4 = 2 × 200 m
Jadi, cepat rambat gelombang 4 m/s. = 400 m
Dalam waktu t = 10 s, berarti cepat rambat
22. Jawaban: e gelombang adalah:
Diketahui: = 100 cm
s 400
1 v = t = 10 = 40 m/s
f = 4
Hz
F
A = 5 cm v =
m
v = 2 cm/s
n+1=3⇒n=2 F
v2 = m
Ditanyakan: x3
Jawab: mv 2
v =λf F =
v 2 cm/s
λ = = = 8 cm (40 kg)(40 m/s)2
f 1
Hz =
4 200 m

1 = 320 N
x3 = (2n + 1) 4 λ
Tegangan kawat tersebut 320 N.
1 25. Jawaban: b
= (2(2) + 1) 4 (8 cm)
Diketahui: F1 = 64 N
5 f1 = f
= 4 (8 cm) f2 = 2f
= 10 cm Ditanyakan: F2
Jawab:
Letak perut ketiga dari titik asal getaran adalah
1 F
– x3 = 100 – 10 f = 2L µ
= 90 cm
f sebanding dengan F

46 Kunci Jawaban dan Pembahasan


F2 f2 5v 2v
= f1
=
F1 4 tutup buka
2 8
 f2 
F2 = f  F1 buka = 5 tutup
 1
2 8  345 
 2f  = 5  880  m
=   64  
f 
= 0,63 m = 63 cm
= 4(64 N)
= 256 N 28. Jawaban: a
Tegangan yang harus diberikan sebesar 256 N. Diketahui: r1 = 100 m
I1 = 8,10 × 106 W/m2
26. Jawaban: d r2 = 300 m
Diketahui: fn = 360 Hz Ditanyakan: I2
fn + 1 = 600 Hz Jawab:
fn + 2 = 840 Hz P
I =
Ditanyakan: f0 4πr 2
1
Jawab: I~
r2
fn : fn + 1 : fn + 2 = 360 : 600 : 840
=3:5:7 I2 r12
I1 = r2 2
Perbandingan di atas menunjukkan perbandingan
frekuensi pipa organa tertutup untuk f1 : f2 : f3 = 2
 100 m 
3 : 5 : 7. I2 =  300 m  (8,10 × 106 W/m2)
 
Untuk pipa organa tertutup, f0 dapat dihitung
dengan perbandingan f0 : f1 = 1 : 3. 1
= ( 9 )(8,10 × 106 W/m2)
f0 1
f1 = 3 = 9,00 × 105 W/m2
Intensitas gelombang pada jarak 300 m dari titik
1
f0 = 3 (f1) P sebesar 9,00 × 105 W/m2.

1
29. Jawaban: b
= 3 (480 Hz) Diketahui: TIn = 60 dB
= 160 Hz I0 = 10–12 W/m2
Nada dasar pipa organa tersebut sebesar 160 Hz. n = 100
Ditanyakan: I
27. Jawaban: c Jawab:
Diketahui: v = 345 m/s TIn = TI + 10 log n
f0 = 220 Hz 60 = TI + 10 log 100
Ditanyakan: terbuka 60 = TI + 20
Jawab: TI = 40
Pipa organa tertutup:
I
1 TI = 10 log
tutup = 4
I0
0

1 v I
= 4 40 = 10 log
f0 10−12

1  345 m/s  345 I = (10–12)(104)


= 4  220 Hz  = 880 m = 10–8
 
Intensitas sebuah sirene sebesar 10–8 W/m2.
v 5v
fn = (2n + 1) ⇒ f2 = 30. Jawaban: d
4 tutup 4 tutup
Diketahui: vs = 72 km/jam = 20 m/s
Pipa organa terbuka:
fp = 850 Hz
v 4v 2v v = 340 m/s
fn = (n + 1) ⇒ f3 = =
2 buka 2 buka buka Ditanyakan: fs
f2 organa tertutup = f1 organa terbuka
f2 = f3

Fisika Kelas XII 47


Jawab: Jawab:
v ± vp x
fp = fs a. y = ± A sin 2π(ft ± λ )
v ± vs
v 4 m/s
340 m/s
850 Hz = 340 m/s − 20 m/s fs λ= f
= = 0,25 m
16 Hz
Oleh karena bergerak ke atas dan kanan,
850 Hz(320)
fs = persamaannya menjadi
340
x
= 800 Hz y = 0,2 sin 2π (16t – )
0,25
Frekuensi sirene kereta api 800 Hz.
x
B. Uraian b. θ = 2π (16t – )
0,25
1. Diketahui: t = 0,05 s 0,6
y =A = 2π (16(0,2) – )
0,25
Ditanyakan: T = 2π (3,2 – 2,4)
Jawab: = 288°
2π Sudut fase gelombang sebesar 288°.
y = A sin T t
x
ϕ = 16t –
2π 0,25
Oleh karena y = A maka sin T
t=1
= 2,4
2π π Jadi, fase gelombang 2,4 N.
sin t = sin 2
T
4. Diketahui: y = 4 sin π(ax – bt)
2π t π v = 40 m/s
=
T 2 a = 0,1
T = 4t Ditanyakan: b dan persamaannya
T = 4(0,05 s) Jawab:
T = 0,2 s Persamaan umum gelombang
Periode gelombang 0,2 s. y = A sin (kx – ωt)
y = 4 sin π (ax – bt)
2. Diketahui: L = 1,2 m
k = πa = π(0,1) = 0,1π
m = 4,8 g = 4,8 × 10–3 kg

f0 = 400 Hz k=
λ
= 80 cm = 0,8 m
0 2π
Ditanyakan: F 0,1π =
λ
Jawab:

λ= = 20 m
v 0,1π
f0 = 2 0
v 40 m/s
v = (f0)(2 0) f= = = 2 Hz
λ 20 m
= (400 Hz)(2(0,8 m))
ω 2π f
= 640 m/s ω = πb ⇒ b = = = (2)(2 Hz) = 4
π π
−3
m 4,8 × 10 kg
µ = = = 4 × 10–3 kg/m ω = π(4) = 4π
L 1,2 m
y = A sin (kx – ωt)
F = 4 sin (0,1πx – 4πt)
v2 =
µ = 4 sin π(0,1x – 4t)
F = v2 µ 5. Diketahui: = 160 cm
= (640 m/s)2(4 × 10–3 kg/m) f = 5 Hz
= 1.638,4 N A = 20 cm = 0,2 m
Tegangan pada dawai 1.638,4 N. v = 0,8 m/s
3. Diketahui: v = 4 m/s OP = 154 cm
f = 16 Hz Ditanyakan: a. As
A = 20 cm = 0,2 m b. Letak simpul ke-3 dan perut ke-5
Ditanyakan: Persamaan gelombang

48 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: I
a. x = – OP = (160 – 154) cm = 6 cm = 0,06 m b. TI0 = 10 log I0
v 0,8 m/s
λ= = = 0,16 m 10−6
f 5 Hz = 10 log dB
10−12
2π 2π = (10)(6) dB
k= λ = = 12,5π/m
0,16 m = 60 dB
As = 2A sin kx
r12
= 2(0,2 m) sin (12,5π)(0,06) TI = TI0 + 10 log
r22
= 0,4 m sin 135°
1 (5 m)2
= (0,4 m)( 2) 40 = 60 + 10 log
2 r22
= 0,2 2 m
25
Amplitudo gelombang sebesar 0,2 2 m. –20 = 10 log
r22
b. Simpul ke-3 (n + 1 = 3 ⇒ n = 2)
25
0,16 m –2 = log
xn + 1 = 2n 4 r22

25
(0,16 m) 10–2 =
x3 = 2(2) 4 r22

= 0,16 m 25
= 16 cm r22 =
10−2
Jadi, letak simpul ke-3 adalah 16 cm. = 2.500
6. Diketahui: Tl2 = 40 dB → untuk 10 sumber bunyi r2 = 50
l0 = 10–12 W/m2 Jadi, jarak pendengar 50 m.
n = 100
8. Diketahui: vs = 25 m/s
Ditanyakan: Tl ′
fs = 500 Hz
Jawab:
v = 340 m/s
Tl = Tl1 + 10 log 10
vp = 0
40 = Tl1 + 10
Ditanyakan: a. fp sebelum bus sampai di halte
Tl1 = 30 dB
Tl ′ = Tl1 + 10 log n b. fp setelah bus melewati halte
= 30 dB + 10 log 100 Jawab:
= 30 dB + 20 dB +
= 50 dB a. •→•
Jadi, taraf intensitas bunyi sebesar 50 dB. S vs = – P vp = 0
→
7. Diketahui: P = π × 10–4 W maka:
r =5m
v + vp
TI = 40 dB fp = f
v − vs s
I0 = 10–12 W/m2
Ditanyakan: a. I v
b. r fp = v − v s fs
Jawab:
340
P = 340 − 25 (500 Hz) = 539,68 Hz
a. I =
4π r 2
b. vp = 0 vs = +
π × 10−4 W
= • •→
(4π )(5 m)2
P S
π × 10−4 W maka:
= 100π m2 v
fp = f
v + vs s
= 10–6 W/m2
340
Jadi, intensitas bunyi yang diterima = (500 Hz)
340 + 25
pendengar sebesar 10–6 W/m2. = 465,75 Hz

Fisika Kelas XII 49


9. Diketahui: v = 320 m/s 3. Jawaban: c
f0 = 180 Hz Menurut teori Maxwell, cepat rambat gelombang
Ditanyakan: L saat f0 elektromagnetik sama dengan cepat rambat
Jawab: cahaya sebesar 3 × 108 m/s.
Gejala fotolistrik menjelaskan bahwa cahaya
v
f0 = 2L dapat memiliki sifat sebagai partikel dan
gelombang elektromagnetik (dualisme cahaya)
v 320 m/s yang tidak dapat terjadi secara bersamaan.
L= 2f0
= 2(180 Hz) = 0,88
Thomas Young dan Fresnel menyatakan bahwa
Pipa organa tertutup cahaya dapat melentur dan berinterferensi.
v
Zeeman membuktikan bahwa medan magnet
f0 = 4L yang kuat memengaruhi berkas cahaya.
Stark membuktikan bahwa medan listrik yang
v 320 /s sangat kuat memengaruhi berkas cahaya.
L= 4f0
= = 0,44 m
4(180 Hz)
Panjang minimum pipa organa terbuka 0,88 m, 4. Jawaban: c
sedangkan pipa organa tertutup 0,44 m. Bunyi hukum pemantulan cahaya:
1) sinar datang, garis normal, dan sinar pantul
10. Diketahui: fs = 600 Hz terletak pada satu bidang datar;
fp = 500 Hz 2) sudut datang sama dengan sudut pantul.
vp = 5 m/s
v = 340 m/s 5. Jawaban: b
Ditanyakan: vs Medium kaca lebih rapat dibandingkan medium
Jawab: udara. Sesuai dengan hukum pembiasan cahaya,
sinar datang dari medium rapat menuju medium
v − vp kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis nor-
fp = fs
v + vs mal.
v − vp 6. Jawaban: c
fp = fs
v + vs Diketahui: i = 90° – 53° = 37°
nu = 1
340 m/s − 5 m/s
500 Hz = 340 m/s + v s
(600 Hz) 7
na = 4
170.000 + 500vs = 201.000 Ditanyakan: r (sudut bias)
500vs = 201.000 – 170.000 = 31.000 Jawab:
31.000 Ketika sinar datang dari medium kurang rapat ke
vs = 500
m/s = 62 m/s medium yang lebih rapat, maka sinar tersebut
akan dibiaskan mendekati garis normal dengan
sudut bias (r) lebih kecil dari sudut datang. Jadi,
Bab II Cahaya sinar monokromatis tersebut akan dibiaskan
dengan sudut 20° atau lebih kecil dari 37°.
nu sin i = na sin r
7
(1)(sin 37°) = 4 sin r
A. Pilihan Ganda 3 7
1. Jawaban: c sin r = 1 5 × 4
Menurut teori Maxwell, cepat rambat gelombang r = 20°
elektromagnet sama dengan cepat rambat
cahaya sebesar 3 × 108 m/s. Jadi, Maxwell 7. Jawaban: b
berkesimpulan bahwa cahaya adalah gelombang Difraksi cahaya didefinisikan sebagai penguraian
elektromagnet. cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya
berwarna-warni (monokromatik). Dispersi terjadi
2. Jawaban: e jika cahaya melewati sebuah medium tertentu
Menurut Albert Einstein, efek fotolistrik membukti- seperti air hujan, prisma, dan gelas.
kan bahwa cahaya dapat memiliki sifat sebagai
partikel dan gelombang elektromagnetik yang
disebut sebagai sifat dualisme cahaya.

50 Kunci Jawaban dan Pembahasan


8. Jawaban: a Jawab:
Terang pusat dibatasi oleh dua garis gelap yd
pertama (setengah kiri dan kanan) Oleh karena L
= nλ
itu, lebar terang pusat sebesar 2 ∆y. Sedangkan −2
(2 × 10 )(0,3 × 10 ) −3

pada terang pertama hanya dibatasi oleh gelap = 2λ


5
ke-2, sehingga lebar terang pertama sebesar ∆y. λ = 6 × 10–7 m = 600 nm
Jadi, lebar terang pusat adalah 2 kali lebar terang Panjang gelombangnya 6 × 10–7 m atau 600 nm.
pertama.
14. Jawaban: c
9. Jawaban: d Diketahuai ∆y = 0,3 mm
Interferensi maksimum orde ke-n adalah: Antara terang ke-2 dengan gelap ke-4 terdapat
1
d sin θ = nλ atau d sin θ = (2n) 2 λ gelap ke-3, terang ke-3, gelap ke-4. Sehingga
jaraknya 3 ∆y = 3 × 0,3 mm = 0,9 mm.
d sin θ sebesar 2n dari setengah panjang
gelombang. 15. Jawaban: b
10. Jawaban: d Cara memperoleh cahaya terpolarisasi sebagai
Diketahui: λ = 410 nm = 4,1 × 10–7 m berikut.
d = 0,12 mm = 1,2 × 10–4 m 1) Penyerapan selektif
n =6 2) Pembiasan ganda
Ditanyakan: θ 3) Pemantulan
Jawab: 4) Hamburan
d sin θ = nλ
B. Uraian
(1,2 × 10–4) sin θ = 6(4,1 × 10–7)
1. Sifat-sifat cahaya:
6(4,1× 10−7 )
sin θ = a. cahaya dapat mengalami pemantulan (refleksi);
(1,2 × 10−4 )
b. cahaya dapat mengalami pembiasan (refraksi);
= 0,0205 c. cahaya dapat mengalami pemaduan atau
θ = 1,17° penjumlahan (interferensi);
Sudut deviasi orde keenam sebesar 1,17°. d. cahaya dapat mengalami pelenturan (difraksi);
11. Jawaban: c e. cahaya dapat mengalami penguraian
Hasil dari percobaan Young dapat diperoleh (dispersi); serta
persamaan: f. cahaya dapat mengalami pengutuban
yn d (polarisasi).
L
= nλ
2.
yn = jarak antara terang pusat dengan terang ke-
n
d = jarak antara dua celah
i n1
L = jarak celah ke layar
λ = panjang gelombang n2
r
12. Jawaban: b
Diketahui: N = 50.000 garis/cm
Ditanyakan: d
Jawab:
1 Keterangan: i = sudut datang
d = N r = sudut bias
N = garis normal
1 1
= 50.000 garis/cm = 50.000 cm n1 = indeks bias medium 1
n2 = indeks bias medium 2
= 2 × 10–5 cm = 2 × 10–7 m Jalannya sinar pada pembiasan cahaya:
Konstanta kisinya sebesar 2 × 10–7 m. a. sinar datang dari medium kurang rapat ke
13. Jawaban: e medium yang lebih rapat, sinar dibiaskan
Diketahui: y = 2 × 10–2 m mendekati garis normal;
d = 0,3 × 10–3 m b. sinar datang dari medium lebih rapat ke me-
L =5m dium yang kurang rapat, sinar dibiaskan
n =2 menjauhi garis normal; dan
Ditanyakan: λ c. sinar datang tegak lurus bidang batas tidak
dibiaskan, tetapi diteruskan.

Fisika Kelas XII 51


3. Diketahui: λ = 540 nm = 5,4 × 10–7 m magnetik dan partikel. Ketika cahaya menumbuk
d = 0,027 mm = 2,7 × 10–5 m suatu material dan mengeksitasi satu partikel
n =2 maka cahaya bersifat sebagai partikel.
Ditanyakan: θ2
3. Jawaban: a
Jawab:
Menurut Planck cahaya adalah paket-paket kecil
d sin θ2 = nλ
yang disebut kuanta, sedangkan paket-paket

sin θ2 = d energi cahaya disebut foton.
2(5,4 × 10−7 ) 4. Jawaban: b
sin θ2 = (2,7 × 10−5 ) = 0,04 Pembiasan cahaya adalah peristiwa atau gejala
θ2 = 2,3° perubahan arah rambatan cahaya karena
Sudut simpang pita gelap ke-2 sebesar 2,3°. melewati medium yang berbeda. Pemantulan
cahaya terjadi saat cahaya mengenai permukaan
4. Diketahui: d = 1 mm = 1 × 10–3 m benda yang mengilap. Penyebaran dan
L = 200 cm = 2 m pengumpulan cahaya terjadi pada lensa dan
y = 0,56 mm = 5,6 × 10–4 m cermin lengkung. Polarisasi cahaya yaitu peristiwa
n =1 terserapnya sebagian arah getar cahaya.
Ditanyakan: λ
Jawab: 5. Jawaban: e
yd
Diketahui: i = 90° – 30° = 60°
= nλ r = 30°
L
nu = 1
yd (5,6 × 10−4 )(1 × 10−3 )
λ = =
(1)(2 m)
= 2,8 × 10–7 m Ditanyakan: nc
nL
Panjang gelombang yang digunakan 2,8 × 10–7 m. Jawab:
nu sin i = nc sin r
5. Diketahui: λ = 450 nm = 4,5 × 10–7 m sin 60° = nc (sin 30°)
L=2m 1
3
n=2 nc = 2
= 3
1
y = 8 cm = 8 × 10–2 m 2

Ditanyakan: d Indeks bias cermin sebesar 3.


Jawab:
y
6. Jawaban: b
sin θ = L Kekaburan ini karena cahaya mengalami difraksi.
(8 × 10−2 ) m
Cahaya melentur setelah melewati penghalang
sin θ = 2m
= 4 × 10–2 atau celah sempit sesuai dengan sifat gelombang.
d sin θ = nλ 7. Jawaban: c
nλ Pola terang muncul apabila terjadi interferensi
d = sin θ maksimum dan dua gelombang mempunyai fase
2(4,5 × 10−7 ) m sama sehingga beda lintasannya sama dengan
= (4 × 10−2 ) nol.
= 2,25 × 10-5 m
8. Jawaban: b
Lebar celah tersebut 2,25 × 10–5 m. Warna-warna tersebut ditimbulkan oleh adanya
gejala interferensi karena perbedaan fase.
9. Jawaban: e
Cahaya koheren adalah cahaya yang dihasilkan
oleh satu sumber. Dua lampu yang sama bisa
A. Pilihan Ganda saja menghasilkan kecerahan yang berbeda.
1. Jawaban: c 10. Jawaban: a
Percobaan yang dilakukan Johanenes Stark Pola gelap terang timbul akibat adanya fase
membuktikan bahwa medan listrik yang kuat cahaya. Pola terang terjadi jika dua gelombang
memengaruhi berkas cahaya. cahaya yang sefase berpadu. Pola gelap terjadi
2. Jawaban: a jika dua gelombang cahaya berbeda fase sebesar
Sifat dualisme cahaya menunjukkan bahwa 180°.
cahaya bersifat sebagai gelombang elektro-

52 Kunci Jawaban dan Pembahasan


11. Jawaban: d 15. Jawaban: a
Sudut datang yang mengakibatkan sinar pantul Diketahui: i = 60°
terpolarisasi disebut sudut polarisasi. Sudut kritis na = 1,75
atau sudut ambang adalah sudut datang yang Ditanyakan: r
mengakibatkan terjadinya pemantulan sempurna. Jawab:
12. Jawaban: c nu sin i = na sin r
nu sin i
Warna Panjang Gelombang (nm) sin r = na

Kuning 580–600 1( sin 60°)


= 1,75
Hijau 495–580
Merah 640–750 sin r = 0,49
Biru 440–495 = 29,34°
Ungu 400–440
Jadi, sendok akan terlihat membengkok dengan
Warna cahaya yang memiliki panjang gelombang sudut 29,34°.
lebih besar akan mengalami pelenturan lebih 16. Jawaban: b
besar daripada warna cahaya yang memiliki Diketahui: N = 5.000 garis/cm
panjang gelombang lebih kecil. Jadi, urutan warna Ditanyakan: d
cahaya yang mengalami pelenturan dari yang Jawab:
paling besar hingga terkecil adalah: merah, 1
kuning, hijau, biru, dan ungu 3), 1), 2), 4), dan 5). d = N
1
13. Jawaban: a = 5.000 garis/cm
ng
Diketahui: = 3 = 2 × 10–4 cm
nu
= 2 × 10–6 m
Ditanyakan: i dan r Jadi, konstanta kisi tersebut 2 × 10–6 m.
Jawab:
17. Jawaban: c
sin i ng
sin r
= Diketahui: λ = 6 × 10–7 m
nu
d = 2 × 10–6 m
sin i n =2
3 = sin r
Ditanyakan: θ2
Misalkan diambil nilai i = 60° dan r = 30° maka Jawab:
sin 60o d sin θ2 = nλ
3 = sin 30o

1
sin θ2 = d
3
2 (6 × 10−7 )
2
3 = 1
2 = (2 × 10−6 )
3 = 3 sin θ2 = 0,6
sehingga dapat diambil nilai sudut datang dan θ2 = 37°
sudut bias masing-masing 60° dan 30°. Sudut orde kedua sebesar 37°.

14. Jawaban: c 18. Jawaban: b


Diketahui: nu = 1,4 Diketahui: N = 2.000 garis/mm
n = 1,4 θ1 = 8° → sin 8° = 0,140
i = 90° – 53° = 37° n =1
Ditanyakan: v Ditanyakan: λ
Jawab: Jawab:
Cepat rambat cahaya di udara 3 × 108 m/s. 1 1
d = N = 2.000 garis/cm = 5 × 10–6 m
nu vu = n v
nu v u d sin θ1 = nλ
v = n d sin θ
1(3 × 108 ) λ= n
= 1,4 (5 × 10−6 m)(0,140)
= 2,14 × 108 m/s = = 7 × 10–7 m
1
Cepat rambat cahaya dalam larutan gula Jadi, panjang gelombang cahaya tersebut
2,14 × 108 m/s. 7 × 10–7 m.

Fisika Kelas XII 53


19. Jawaban: a Jawab:
Diketahui: λ = 5 × 10–7 m nλL
θ2 = 30° y=
d
n =2
Ditanyakan: d 1(6,40 × 10−7 m)(1,5 m)
=
Jawab: 2,4 × 10−4 m

d sin θ2 = nλ = 0,0004 m
nλ = 4,0 mm
d= sin θ 2 Jarak dua pita terang yang berdekatan 4,0 mm.
2 (5 × 10−7 ) 23. Jawaban: d
= sin 30° Diketahui: λ = 490 nm = 4,9 × 10–7 m
−7
=
2 (5 × 10 ) y = 35 mm = 3,5 × 10–4 m
0,5 L = 1,5 m
= 2 × 10–6 m n =4
Jadi, tetapan kisi tersebut 2 × 10–6 m. Ditanyakan: d
20. Jawaban: a Jawab:
Diketahui: y = 4,8 mm = 4,8 × 10–3 m yd
= nλ
L = 2,4m L
d = 5 mm = 5 × 10–3 m nλL
d= y
n =1
Ditanyakan: λ 4 (4,9 × 10−7 m)(1,5 m)
= (3,5 × 10−4 ) m
Jawab:
yd = 8,4 × 10–3 m
L
= nλ Jadi, jarak kedua celah 8,4 × 10–3 m.
yd 24. Jawaban: c
λ= nL Diketahui: N = 4 × 105 garis/m
((4,8 × 10−3 )(5 × 10−3 )) m 3
= (1)(2,4 m) θ = 37° (tan 37° = 4
)
= 10–5 m n =2
= 10.000 nm Ditanyakan: λ
Jadi, panjang gelombang yang digunakan 10.000 nm. Jawab:
21. Jawaban: d 1
d = N
Diketahui: λ –7
= 500 nm = 5 × 10 m
1
d = 2 mm = 2 × 10–3 m = 4 × 105 garis/m
n =2
= 2,5 × 10–6 m
L =1m
Ditanyakan: y d sin θ = n λ
Jawab: d sin θ
yd
λ= n
= nλ
(2,5 × 10−6 m)( 5 )
L 3

nλL =
2
y= d
= 7,5 × 10–7 m
2 (5 × 10−7 m)(1m) Panjang gelombang cahaya yang digunakan
= (2 × 10−3 ) m sebesar 7,5 × 10–7 m.
= 5 × 10–4 m
= 5 × 10–2 cm 25. Jawaban: b
Jadi, jarak terang ke-2 dengan terang pusat Diketahui: λ = 600 nm = 6 × 10–7 m
5 × 10–2 cm. N = 500 garis/mm
Ditanyakan: n
22. Jawaban: a Jawab:
Diketahui: λ = 640 nm = 6,40 × 10–7 m 1
L = 1,5 m d = N
d = 0,24 mm = 2,4 × 10–4 m 1
= 500 garis/mm
n =1
Ditanyakan: y = 2 × 10–3 mm = 2 × 10–6 m

54 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Orde maksimum jika nilai sin θ = 1, karena nilai 28. Jawaban: a
sinus maksimum adalah 1. Diketahui: y = 10 cm = 0,01 m
d sin θ = nλ L = 80 cm = 0,08 m
d sin θ
n =1
n= λ λ = 5.000 Å = 5 × 10–7 m
(2 × 10−6 ) Ditanyakan: d
= 6 × 10−7 Jawab:
= 3,33 y
d L = nλ
≈ 3 (dibulatkan ke bawah)
Orde maksimum yang masih dapat diamati yaitu 3. nLλ
d =
y
26. Jawaban: c (1)(0,08 m)(5 × 10−7 m)
Diketahui: y = 1 mm = 1 × 10–3 m = 0,08 m
d = 0,3 mm = 3 × 10–4 m = 4 × 10–6 m
L = 50 cm = 0,5 m = 4 × 10–3 mm
n =3 1
Ditanyakan: θ3 N = d
Jawab: 1
=
yd 4 × 10 −3 mm
L
= nλ = 250 garis/mm
yd
Kisi memiliki 250 garis/mm.
λ = nL
29. Jawaban: c
(1 × 10−3 m)(3 × 10−4 m) Diketahui: d = 0,1 mm = 10–4 m
= = 2 × 10–7 m
3 (0,5 m) L = 1,2 m
d sin θ = nλ λ = 500 nm = 5 × 10–7 m
nλ (3)(2 × 10−7 m) n =5
sin θ = d = (3 × 10−4 m) Ditanyakan: y5
sin θ = 2 × 10–3 Jawab:
θ ≈ 0,11 y 5d  1
= n +  λ
Jadi, sudut yang dibentuk antara terang pusat L  2
dengan terang orde ketiga sebesar 0,11°.  1  λL
y = n +  d
 2
27. Jawaban: c
−7
Diketahui: y1 = 0,024 m  1  (5 × 10 m)(1,2) m
= 5 +  10−4 m
λ1 = 4.800 Å = 4,8 × 10–7 m  2
λ2 = 6.100 Å = 6,1 × 10–7 m = 3,3 × 10–2 m
Ditanyakan: y2 Jadi, jarak gelap kelima dengan terang pusat
Jawab: 3,3 × 10–2 m.
yd 30. Jawaban: e
= nλ
L Diketahui: n = 1,4
nλL λ = 5.400 Å = 5,4 × 10–7 m
d = y
Ditanyakan: t
d1 = d2 Jawab:
nλ1L nλ2L Tebal lapisan minimum untuk interferensi
y1 = y2 konstruktif cahaya yang dipantulkan pada m = 0
λ1 λ2 sehingga:
y1 = y2 1
2nt = (m + 2 λ)
λ2 y 1
y2 = λ λ
1 t = 4n
(6,1 × 10−7 m)(0,024 m)
= (4,8 × 10−7 m) (5,4 × 10−7 )
= 4(1,4)
≈ 3,05 × 10-2 m
= 3,05 cm = 96,4 nm
Jadi, jarak pisah y menjadi 3,05 cm. Tebal minimum lapisan gelembung sabun 96,4 nm.

Fisika Kelas XII 55


B. Uraian sin θ = 0,225
1. Difraksi adalah peristiwa pelenturan cahaya atau θ = 13,003°
menyebarnya cahaya karena dirintangi oleh celah Jadi, sudut θ adalah 13,003°.
yang sempit. Cahaya akan membentuk garis
gelap terang pada layar dengan pola tertentu. 6. Diketahui: λ = 2,5 × 10–7 m
d = 3,2 × 10–4 m
2. Interferensi cahaya adalah perpaduan antara dua L = 1,6 m
buah gelombang cahaya atau lebih. n =3
Syarat terjadinya interferensi cahaya yaitu sumber Ditanyakan: y
cahaya harus koheren. Koheren artinya cahaya Jawab:
harus berasal dari satu sumber cahaya. yd  1
= n +  λ
3. Diketahui: d = 0,3 mm = 3 × 10–4 m L  2
L = 50 cm = 0,5 m  1  λL
y = n +  d
y = 2 mm = 2 × 10–3 m  2
n =2 −7
 1  (2,5 × 10 m)(1,6 m)
Ditanyakan: λ = 3 + 
 2 (3,2 × 10−4 m)
Jawab:
= 4,375 × 10–3 m
yd
L
= nλ Jadi, jarak gelap ke-3 dengan terang pusat
4,375 × 10–3 m.
yd
λ= Ln 7. Diketahui: d = 2 × 10–7 m
(2 × 10−3 m)(3 × 10−4 m) θ = 30°
= (0,5 m) 2 n =2
= 6 × 10–7 m Ditanyakan: λ
= 600 nm Jawab:
Jadi, panjang gelombang sinar monokromatik d sin θ = nλ
tersebut 600 nm.
d sin θ
4. Diketahui: λ = 5.400 Å = 5,4 × 10–7 m λ= n
d = 2.000 garis/cm (2 × 10−7 m)( 2 )
1

Ditanyakan: nmaksimum (nm) =


2
Jawab: = 5 × 10–8 m
1 Jadi, panjang gelombang yang digunakan
d = N
5 × 10–8 m.
1
= 2.000 garis/cm 8. Diketahui: D = 2,0 mm = 2,0 × 10–3 m
λ = 500 nm = 5 × 10–7 m
= 5 × 10–6 m na = 1,33
d sin θ = nλ nu = 1
d sin θ Ditanyakan: θm
n= λ
Jawab:
Orde maksimum yang mungkin terlihat pada layar, Sudut resolusi minimum terjadi ketika interferensi
terjadi jika sin θ maksimum yaitu sin θ = 1, minimum yaitu pada gelap 1 (n = 1).
sehingga: λunu = λana
(5 × 10−6 m)(1) λunu
n = (5,4 × 10-7 m) ≈ 9 λa = na
Orde maksimum yang mungkin terlihat adalah 9. (5 × 10−7 m)(1)
= 1,33
6. Diketahui: λ = 750 nm = 7,5 × 10–7 m
= 3,76 × 10–7 m
d = 1 × 10–5 m
n =3 λ
θm = 1,22
Ditanyakan: θ D
Jawab: (3,76 × 10−7 m)
d sin θ = nλ = 1,22 (2 × 10−3 m)
nλ 3 (7,5 × 10−7 m) = 2,29 × 10–4 rad
sin θ = = Jadi, sudut resolusi minimum lensa mata
d 10−5 m
2,29 × 10–4 rad.

56 Kunci Jawaban dan Pembahasan


9. Diketahui: dm = 122 cm = 1,22 m 3. Jawaban: c
D = 3 mm = 3 × 10–3 m Diketahui:y = 5 sin 10t
λ = 500 nm = 5 × 10–7 m t =6s
Ditanyakan: L Ditanya: f
Jawab: Jawab:
1,22 λL y = A sin ωt
dm = y = 5 sin 10t
D
d D
ω = 10
2π f = 10
m
L = 1,22λ
10 5
(1,22 m)(3 × 10−3 m) f = 2π = π
= 1,22 (5 × 10−7 m)
5
= 0,6 × 104 m Frekuensi getaran benda sebesar π Hz.
= 6.000 m
Jadi, jarak paling jauh agar lampu dapat dibedakan 4. Jawaban: b
sebagai lampu terpisah adalah 6.000 m. Diketahui: A = 10–2 m
T = 0,2 s
10. Diketahui: λ = 5.890 Å AB = 0,3 m
n = 1,38 v = 2,5 m/s
Ditanyakan: t Ditanyakan: ∆ϕ
Jawab: Jawab:
Terjadi gejala hitam berarti terjadi interferensi λ
minimum. v = T
1 λ = v T = (2,5 m/s)(0,2 s) = 0,5 m
(m + 2 )λ = 2n t
ω = π rad
1
(0 + 2 )λ = 2n t ∆x
∆ ϕ = λ 2π
1
(5.890 Å) = 2(1,38)t  0,3 m 
2 =  0,5 m  (2π)
2.945 Å  
t= 2,76 6π
= 5 rad
= 1.067 Å
Jadi, tebal selaput sabun 1.067 Å. Beda fase antara titik A dan B pada saat tertentu

adalah 5 rad.
Latihan Ulangan Tengah Semester 1
5. Jawaban: a
A. Pilihan Gandalihlah jawaban yang tepat. Diketahui: y = 6 sin (0,02π x + 4π t)
1. Jawaban: b Ditanyakan: A, λ, f
Diketahui: n = 1.800 Jawab:
t = 15 menit = 900 s y = 6 sin (0,02π x + 4π t)
Ditanyakan: f y = A sin (2π ft + kx)
Jawab: Amplitudo = 6 cm
1.800 kx = 0,02π x
f = nt = 900 = 2 Hz
2π x
Frekuensi benda tersebut 2 Hz.
λ
= 0,02π x
2. Jawaban: a λ = 100 cm
Diketahui: v = 12 cm/s 2π ft = 4π t
λ = 5 cm f = 2 Hz
Ditanyakan: f Amplitudo gelombang, panjang gelombang, dan
Jawab: frekuensi gelombang berturut-turut yaitu 6 cm,
v =λf 100 cm, dan 2 Hz.
v 12 cm/s Koefisien x dan t sama tandanya (positif) maka
f = λ = 5 cm = 2,4 Hz gelombang menjalar ke x negatif.
Frekuensi gelombang tali tersebut 2,4 Hz. Pernyataan yang benar adalah (1), (2), dan (3).

Fisika Kelas XII 57


6. Jawaban: e Jawab:
Diketahui: = 100 cm v = 2 cm/s (340 m/s)(0,1s)
1
x = vt2 = 2
= 17 m
f = Hz n+1=3
4 Jarak kelelawar dari benda 17 m.
A = 5 cm n=2
10. Jawaban: b
Ditanyakan: x3
Diketahui: f = 340 Hz
Jawab:
= 1,2 m
v Ditanyakan: v
λ = f Jawab:
2 cm/s = 2λ
= 1 = 8 cm 2λ = 1,2 m
4
Hz
λ = 0,6 m
1
x3 = (2n + 1) 4 λ v =fλ
1 = (340 Hz)(0,6 m)
= (2(2) + 1) 4 (8 cm) = 204 m/s
= 5(2 cm) Kecepatan rambatan gelombang 204 m/s.
= 10 cm
Letak perut ketiga dari titik asal getaran adalah 11. Jawaban: d
– x3 = (100 – 10) cm = 90 cm. Diketahui: nada dasar = f0
f0′ = 2f0
7. Jawaban: b Ditanyakan: F
Diketahui: = 3m n+1=3 Jawab:
3λ = 3 n=2
F
3m v =
λ = 3 =1m m
Ditanyakan: x3 F
Jawab: λf=
m
Letak perut dari ujung terikat: F2
1 v1
λ
m
x3 = (2n + 1) 4 v2
= F1
m
1 5
= (2(2) + 1) 4 (1 m) = 4 m = 1,25 m λf0 F1
λf0′ = F2
Jadi, perut ketiga terletak pada jarak 1,25 m.
2
8. Jawaban: c  f0 F1 
 2f = 
Diketahui: = 6 m = 600 cm  0 F2 
n + 1= 4 ⇒ n = 3 f02 F1
OX = 110 cm 4f02
= F2
Ditanyakan: λ F2 = 4F1
Jawab:
x3 = – OX Tegangan senar diubah menjadi 4 kali semula.
= 600 cm – 110 cm 12. Jawaban: a
= 490 cm Diketahui: x10 = 1,52 m
λ f = 50 Hz
xn + 1 = (2n + 1) 4
Ditanyakan: v
λ
x3 = (2(3) + 1) 4 Jawab:
Pada ujung bebas syarat terbentuk simpul:
490 cm = 74λ 1
∆x = (2n + 1) 4 λ; n + 1 = 10; n = 9
4(490 m)
λ= = 280 cm
7 1 19
= (2(9) + 1) 4 λ = 4 λ
Panjang gelombang tali tersebut 280 cm.
v=λf
9. Jawaban: d v
Diketahui: f = 33 kHz = 33.000 Hz λ = 50 Hz
t = 100 ms = 0,1 s x10 = ∆x
v = 340 m/s
Ditanyakan: x

58 Kunci Jawaban dan Pembahasan


19 Agar di C intensitas bunyi dari A sama dengan
1,52 m = 4 λ intensitas bunyi dari B, maka:
19  v  IA = IB
1,52 m = 4  50 Hz 
  PA PB
=
19v RA 2 RB2
1,52 m =
200 Hz
1,2 0,3
=
v = 304 m/s = 16 m/s RA 2 (12 − RA )2
19
4 1
Jadi, cepat rambat gelombang sebesar 16 m/s. =
RA 2 (12 − RA )2
13. Jawaban: c 2 1
Diketahui: =
A= B RA 12 − RA
Ditanyakan: f2A : f2B 24 – 2RA = RA
Jawab: 24 = RA + 2RA
• Pipa organa terbuka:
RA = 8 m dan RB = 12 – 8 = 4 m
(n + 1)v
fn = Titik C terletak 8 m dari A dan 4 m dari B.
2
2+1 3v 16. Jawaban: d
f2A = v = Diketahui: TI1 = 80 dB
2 A 2 A
• Pipa organa tertutup: n = 10
fn = (n + 1)v Ditanyakan: TIA
4 Jawab:
2 (2) + 1 5v TIA = TI1 + 10 log n
f2B = 4 B
v = = 80 dB + 10 log 10
4 B
= 80 dB + 10
3v 5v
f2A : f2B = : = 90 dB
2 A 4 B
Jadi, taraf intensitas bunyi sebesar 90 dB.
f2A : f2B = 12 B : 10 A = 12 : 10 = 6 : 5
17. Jawaban: c
Jadi, f2A : f2B = 6 : 5.
Diketahui: TI1 = 80 dB
14. Jawaban: b TIn = 100 dB
Diketahui: 1 = 5 cm Ditanyakan: n
Ditanyakan: 2 Jawab:
Jawab:
TIn = TI1 + 10 log n
Resonansi pada tabung analog dengan pipa
organa tertutup terjadi pada panjang kolom udara 100 = 80 + 10 log n
yang memenuhi perbandingan berikut. 20 = 10 log n
log n = 2
1 : 2 : 3 = 1 : 3 : 5
Jadi, 2 = 3 1 = 3 × 5 cm = 15 cm. n = 100
Jadi, jumlah mesin yang digunakan sebanyak
15. Jawaban: c 100.
Diketahui: RAC= RA
RB = (12 – RA) 18. Jawaban: c
PA = 1,2 W Diketahui: fp = 676 Hz vs = 2 m/s
1
PB = 0,3 W fs = 676 Hz vp = 0 (diam)
Ditanyakan: RC v = 340 m/s
Jawab:
Ditanyakan: fL
Misalkan jarak C dari A dalah rA.
Jawab:
rB = (12 – rA) m
v + vp
A fp = f
2 v − vs s
C
B
340 m/s + 0
= 340 m/s − 2 m/s (676 Hz)
rA
340 m/s
= 338 m/s (676 Hz) = 680 Hz

Fisika Kelas XII 59


fL = fp – fp 1
2 1 (2 × 10–6 m)( 2 ) = 2λ
= 680 Hz – 676 Hz
λ = 5 × 10–7 m
= 4 Hz = 5 × 10–5 cm
Frekuensi layangan bunyi sebesar 4 Hz. Jadi, panjang gelombang orde ke-2 adalah
5 × 10–5 cm.
19. Jawaban: a
Diketahui: =1m 22. Jawaban: c
v = 340 m/s Diketahui: λ = 5 × 10–7 m
Ditanyakan: a. fterbuka θ = 30°
b. ftertutup n =2
Jawab: Ditanyakan: N
Pipa organa terbuka: Jawab:
n +1 d sin θ = n λ
fn = 2 v
1
N
sin 30 = 2(5 × 10–7 m)
1+ 1 v 340 m/s
f1 = 2 v = = 1m = 340/s = 340 Hz 1  1
 
N 2
= 10–6 m
Frekuensi nada atas pertama pada pipa organa
terbuka sebesar 340 Hz. N = 5 × 105/m
= 5 × 103 garis/cm
Pipa organa tertutup:
Kisi memiliki jumlah garis per cm kisi sebanyak
(2n + 1) 5 × 103 garis/cm.
fn = 4
v
2 (1) + 1 23. Jawaban: d
f1 = 4(1m)
(340 m/s) = 255 /s = 255 Hz Diketahui: jarak titik api = jarak celah ke layar
Frekuensi nada atas pertama pada pipa organa =
tertutup sebesar 255 Hz. = 40 cm = 0,4 m
d = 0,4 mm = 4 × 10–4 m
20. Jawaban: b
∆y = 0,56 mm = 5,6 × 10–4 m
Diketahui: vs = 36 km/jam = 10 m/s
Ditanyakan: λ
fp = 1.020 HZ
Jawab:
vp = 0
∆y d
v = 340 m/s =λ
Ditanyakan: fs
(5,6 × 10 −4 m)(4 × 10 −4 m)
Jawab:
0,4 m

v ± vp
fp = f λ = 5,6 × 10–7 m
v ± vs s
Panjang gelombang cahaya sebesar 5,6 × 10–7
v
fp = v − v fs m.
s

340 m/s 24. Jawaban : a


1.020 Hz = (340 − 10) m/s fs Diketahui: d =a
(1.020 Hz)(330) m/s λ = 5.890 Å
fs = 340 m/s = 990 Hz θ = 30°
Frekuensi sirene ambulans 990 Hz. Ditanyakan: a
Jawab:
21. Jawaban: b Orde pertama difraksi maksimum pada celah
Diketahui: N = 5.000 garis/cm = 5 × 105 garis/m tunggal diperoleh saat:
θ = 30°
1
n =2 d sin θ = 2 λ
Ditanyakan: λ  1 1
Jawab: a  2  = 2 λ
d sin θ = n λ
a = λ = 5.890 Å
1
N
sin θ = n λ Jadi, lebar celah 5.890 Å.

1
sin 30° = 2λ
(5 × 105 garis / m)

60 Kunci Jawaban dan Pembahasan


25. Jawaban: c 28. Jawaban: a
Diketahui: d = 0,01 mm = 1 × 10–5 m Diketahui: λ = 4.000 Å = 4 × 10–7 m
= 20 cm = 0,2 m θ = 30°
2∆y = 7,2 mm = 7,2 × 10–3 m Ditanyakan: d
∆y = 3,6 mm = 3,6 × 10–3 m Jawab:
m =1 d sin θ = n λ
Ditanyakan: λ

Jawab: d = sin θ
Dari soal m = 1
∆y d 1 1(4 × 10−7 m)
= (m – 2 )λ = 1
2

(3,6 × 10 −3 m)(1 × 10 −5 m) 1 = 8 × 10–7 m


= 2λ
0,2 m Lebar celah yang digunakan 8 × 10–7 m.
1
1,8 × 10–7 m = 2 λ 29. Jawaban: d
λ = 3,6 × 10–7 m Diketahui: d2 = 2d1
= 360 nm y1 = y
Jadi, panjang gelombang cahaya sebesar 360 Ditanyakan: y2
nm. Jawab:
26. Jawaban: b λ λ
y1 : y2 = d1
:
Diketahui: nk = 1,5 d2
i = 30° y1 : y2 = d2 : d1
n =1 y1 : y2 = 2d1 : d1
Ditanyakan: vk 1
y2 = 2 y1
Jawab:
sin i v Jadi, jarak antara dua garis gelap yang berurutan
sin r
= vu 1
k
menjadi 2 kali semula.
c c
Oleh karena vu = nu dan vk = nk , maka:
c 30. Jawaban: d
vu
vk
=
nu
c Diketahui: λ = 400 nm = 4 × 10–4 mm
vu
nk
θ = 30°
n
vk
= nk n =3
u
n
Ditanyakan: d
1
vk = nu vu = 1,5 (3 × 108 m/s) = 2 × 108 m/s Jawab:
k
Kecepatan cahaya di dalam kaca 2 × 108 m/s.
d sin θ = (2n + 21 )λ
27. Jawaban: e (2n + 21 )λ
Diketahui: i = 30° d = sin θ
np = 43 (2 (3) + 21 )4 × 10 −4
Ditanyakan: r =
sin 30
Jawab:
np sin i = nu sin r = 5,2 × 10–3 mm
Jarak kedua celah adalah 5,2 × 10–3 mm.
4
sin r = 13 (sin 30°) 31. Jawaban: b
Diketahui: λ = 6,5 × 10–7 m
= 43 ( 21 ) L=1m
d = 1mm = 1 × 10–3 m
= 32 Ditanyakan: jarak gelap ketiga dan terang kelima
Jawab:
r = 41,8°
Untuk semua garis berlaku:
Saat keluar dari prisma, cahaya membentuk sudut
41,8°, sudut yang dibentuk terhadap sudut datang yd
L
= λ ; dimana y merupakan jarak gelap
41,8° + 30° = 71,8°.
berurutan atau terang berurutan.

Fisika Kelas XII 61


Jarak gelap ketiga dan terang kelima: d sin θ = n λ
d sin θ
T5 λ= n
y
(5 × 10−6 m)  1 
T4 = 2

y 2
T3 1 = 1,25 × 10–6 m = 1.250 nm
G3 2
y
T2
Panjang gelombang cahaya yang digunakan
G2 sebesar 1.250 nm.
T1
G1
34. Jawaban: d
Tp
Diketahui: λ = 400 nm = 4 × 10–7 m
θ = 90° (maksimum)
N = 5 × 105 garis/meter
1
Jarak gelap ketiga dan terang kelima = 2 2 y. Ditanyakan: n
Jawab:
yd
L
=λ 1 1
d = N = = 2 × 10–6 m
−7 5 × 105 garis / m
(6,5 × 10 m)(1m)
y= 10−3 m
= 6,5 × 10–4 m d sin 30° = n λ
y = 6,5 × 10–4 m d sin θ
n = λ
1
G3T5 = 2 2 y (2 × 10−6 m)(sin 90 )
=
4 × 10−7 m
5
= 2 (6,5 × 10–4 m) =5
Spektrum orde tertinggi yang diamati yaitu 5.
= 16,25 × 10–4 m
= 16,25 × 10–1 mm 35. Jawaban: c
= 1,625 mm Diketahui: d = 0,1 mm
Jadi, jarak antara gelap ke-3 dan terang ke-5 L = 100 cm = 1.000 mm
sejauh 1,625 mm. y = 2,95 mm
n =0
32. Jawaban: e Ditanyakan: λ
Diketahui: d = 0,1 cm = 10–3 m Jawab:
L = 60 cm = 0,6 m
yd  2n + 1
y = 0,048 cm = 4,8 × 10–2 m
L
=  2  λ
Ditanyakan: λ
dy 1
Jawab:
L
= (0 + 2 )λ
yd
=λ (0,1 mm)(2,95 mm) 1
L
1.000 mm
= 2λ
(4,8 × 10 −2 m)(10 −3 m)
0,6 m
=λ λ = 5,9 × 10–4 mm
λ = 8 × 10–7 m = 800 nm = 590 nm
Jadi, cahaya yang digunakan memiliki panjang Cahaya memiliki panjang gelombang 590 nm.
gelombang sebesar 800 nm.
36. Jawaban: d
33. Jawaban: a Diketahui: L =2m
Diketahui: N = 2.000 goresan/cm n =1
θ = 30° y = 1,5 cm = 1,5 × 10–2 m
n=2 λ = 600 nm = 6 × 10–7 m
Ditanyakan: λ Ditanyakan: N
Jawab: Jawab:
1 dy
d= N
L
=nλ
1 nλL
= 2.000 goresan/cm d = y
= 5 × 10–4 cm (1)(6 × 10−7 m)(2 m)
= (1,5 × 10−2 m)
= 5 × 10–6 m
d = 8 × 10–5 m

62 Kunci Jawaban dan Pembahasan


1 40. Jawaban : c
d= N
Jarak dua garis yang berdekatan: ∆p = d λ.
1 1 Dengan demikian, ∆p besar jika:
N= d = 8 × 10 −5 m 1) diperbesar;
= 1,25 × 104 goresan/m Pernyataan (1) benar.
2) d diperkesil;
Jadi, kisi yang digunakan memiliki Pernyataan (3) benar.
1,25 × 104 goresan/m. 3) λ diperbesar.
37. Jawaban: a Pernyataan (2) dan (4) benar karena panjang
Diketahui: N = 12.500 goresan/cm gelombang (λ) cahaya merah dan kuning
lebih besar dari cahaya hijau.
12.500 goresan
= cm B. Uraian
= 1,25 × 106 goresan/m 2π x
θ = 30° 1. Diketahui: y = 8 sin 0,5 (t – 100 )
n =1 Ditanyakan: a. f
Ditanyakan: λ b. λ
Jawab: c. v
d sin θ = n λ Jawab:
2π x
1 y = 8 sin 0,5 (t – 100 )
N
sin 30° = 1 · λ
y = A sin (ω t – k x)
1 1
× 2 =λ 2π
y = 8 sin ( 2π t – 0,5 ( 100 ))
1,25 × 106 goresan/m x
1 0,5
λ= 2,5 × 106 /m 2π
ω=
= 4 × 10–7 m 0,5

Panjang gelombang tersebut adalah 4 × 10–7 m. 2π


k = 50
38. Jawaban: c a. ω = 2π f
Diketahui: N = 5.000 goresan/cm 2π
θ = 30° 0,5
= 2π f
n =2
f = 2 Hz
Ditanyakan: λ
Jadi, frekuensi gelombang sebesar 2 Hz.
Jawab:

1 1 b. k= λ
d = N = = 2 × 10–4 cm
5.000 goresan/cm
2π 2π
= λ
d sin θ = n λ 50
d sin θ 2πλ = (50)(2π)
λ = n 100π
(2 × 10−4 cm) (sin 30°)
λ = 2π
=
2 λ = 50 m
(2 × 10−4 cm)( 2 )
1
= Jadi, panjang gelombang sebesar 50 m.
2
c. v =λf
= 0,5 × 10–4 cm = (50 m)(2 Hz)
= 5 × 10–7 m = 5.000 Å = 100 m/s
Panjang gelombang cahaya yang digunakan Cepat rambat gelombang 10 m/s.
5.000 angstrom. 2. Diketahui: = 150 cm
39. Jawaban: a n + 1= 3 ⇒ n = 2
Pada spektrum pusat terkumpul semua sinar OX = 30 cm
dengan semua panjang gelombang. Dengan Ditanyakan: λ
demikian, pada tempat tersebut terdapat warna
putih.

Fisika Kelas XII 63


Jawab: Sumber bunyi dan pengamat saling menjauh:
x = – OX v − vp
= 150 cm – 30 cm fp = f
v + vs s
= 120 cm
λ 340 − 34
x = (2n) 4 = f
340 + 34 s
λ
120 cm = (2)(2) 4 = 306 f
374 s
(120 cm)(4)
λ = 4
= 120 cm fmenjauh
306 f
374 s
fmendekat
= 374 f
Panjang gelombang tali 120 cm. 306 s

3. Diketahui: fn = 480 Hz (306)(306)


= (374)(374)
fn + 1 = 800 Hz
fn + 2 = 1.120 m/s 81
= 121
Ditanyakan: a) jenis pipa organa;
b) frekuensi nada dasar dan 9
= 11
frekuensi nada atas keempat.
Jadi, fmenjauh : fmendekat = 9 : 11.
Jawab:
a. fn : fn + 1 : fn + 2 = 480 : 800 : 1.120 6. Diketahui: d = 0,16 mm = 1,6 × 10–4 m
=3:5:7 nmaks = 8
Dari perbandingan di atas, sesuai dengan Ditanyakan: θ pada n = 2
perbandingan f1 : f2 : f3 pada pipa organa Jawab:
tertutup. sin θ saat maksimum bernilai 1.
b. f0 : f1 = 1 : 3 d sin θ = n λ
480 Hz d sin θ
f0 = 31 f1 = 3
= 160 Hz λ=
nmaks
Frekuensi nada dasar 160 Hz.
f3 : f4 = 7 : 9 (1,6 × 10−4 m)(1)
=
8
9 9
f4 = 7 f3 = 7 (1.120 Hz) = 1.440 Hz = 2 × 10–5 m
Sudut orde ke-2:
Frekuensi nada atas keempat 1.440 Hz.
d sin θ = n λ
4. Diketahui: TI1 = 50 dB (1,6 × 10–4 m) sin θ = 2(2 × 10–5 m)
TI2 = 80 dB 4 × 10−5
Ditanyakan: n sin θ = 1,6 × 10−4
Jawab:
TIn = TIn + 10 log n θ = 14,5°
TI2 = TI1 + 10 log n Jadi, sudut yang terbentuk pada orde ke-2
80 dB = 50 dB + 10 log n sebesar 14,5°.
30 dB = 10 log n 7. Diketahui: λ = 600 nm = 6 × 10–7 m
3 = log n d = 2 × 10–6 m
n = 103 = 1.000 Ditanyakan: a. θn
Suara halilintar memiliki taraf intensitas 1.000 kali b. n
terhadap suara percakapan. c. nmaks
6. Diketahui: vs = vp = 34 m/s Jawab:
n = 10 a. Sudut bias garis terang θn:
Ditanyakan: fmenjauh : fmendekat d sin θn = n λ
Jawab: n = 1 → d sin θ1 = 1 × 6 × 10–7
Sumber bunyi dan pengamat saling mendekat: 6 × 10−7
v + vp
sin θ1 = 2 × 10−6
fp = f
v − vs s = 0,3
340 + 34 θ1 = 17,4°
= f
340 − 34 s
n = 2 → d sin θ2 = 2 × 6 × 10–7
= 374 f
306 s

64 Kunci Jawaban dan Pembahasan


2λ b. Gelap ketiga dengan terang pusat:
sin θ2 = d
1
G3Tp = 2 2 y
sin θ2 = 0,6
θ2 = 36,9° 5
n = 3 → d sin θ3 = 3λ =  2  (3,75 × 10–3 m)

3λ = 9,375 × 10–3 m
sin θ3 = d
Jadi, jarak gelap ketiga dengan terang pusat
sin θ3 = 3(0,3) 9,375 × 10–3 m.
θ3 = 64,2°
9. Diketahui: λ
= 633 nm = 6,33 × 10–7 m
n = 4 → d sin θ4 = 4λ N
= 5.000 garis/cm
4λ = 5 × 105 garis/m
sin θ4 = d 8∆y = 64 mm = 6,4 × 10–2 m
sin θ4 = 1,2 (tidak mungkin) Ditanyakan: L
Dengan demikian, garis orde ke-4 tidak dapat Jawab:
diamati. 1
Jadi, sudut bias garis terang yaitu 17,4°; d = N1 = = 2,0 × 10–6 m
5 × 105
36,9°; dan 64,2°. 8∆y = 6,4 × 10–2 m
b. Berkas-berkas difraksi yang dapat diamati: ∆y = 8,0 × 10–3 m
n=3

n=2 ∆y = 2d
θ3
θ2 n=1 2d ∆y
L = λ
Cahaya datang θ1
n=0
θ1 (2)(2,0 × 10−6 m)(8,0 × 10−3 m)
θ2 =
n=1 6,33 × 10−7 m
θ3
n=2 = 5,05 × 10–2 m
n=3 = 5,05 cm
c. Oleh karena orde keempat tidak mungkin Jarak celah ke layar sejauh 5,05 cm.
dapat diamati maka orde maks n = 3.
10. Diketahui: nA = 3
8. Diketahui: d = 0,2 mm = 2 × 10–4 m nB = 2
λ = 5 × 10–7 m θA = θB
L = 1,5 m
Ditanyakan: λA : λB
Ditanyakan: a) T4G1
Jawab:
b) G3Tp
Jawab: d sin θ = n λ
Untuk semua garis berlaku: nλ
sin θ = d
yd
L
=λ sin θA = sin θB
y (2 × 10 −4 m) nA λ A nBλB
= 5 × 10–7 m d
= d
(1,5 m)
λA n
(5 × 10−7 m)(1,5 m) = nB
y= = 3,75 × 10–3 m λB A
2 × 10−4 m
λA
a. Terang keempat dengan gelap pertama:
λB
= 32
1
T4G1 = 3 2 y Perbandingan panjang gelombang A dan
B = λA : λB = 2 : 3.
7
=  2  (3,75 × 10–3 m)
= 1,3125 × 10–2 m
Jadi, jarak terang keempat dengan gelap
pertama 1,3125 × 10–2 m.

Fisika Kelas XII 65


Bab III Listrik Statis dan Kapasitor Jawab:
1
6
a
q1 q2
A a
q1 q1 36kq1
E1 = k =k =
A. Pilihan Ganda r12 1
( 6 a)2 a2
1. Jawaban: b q2 q2
36
kq2
Arah medan listrik menjauhi muatan positif. E2 = k =k = 25
r22 5
( 6 a)2 a2
q EA = 0
Berdasarkan persamaan E = k , medan listrik
r2
E1 = E2
E sebanding dengan q dan berbanding terbalik kq1
36
kq2
36 = 25
dengan kuadrat jarak. Jika q′ bermuatan negatif, a2 a2
gaya Coulomb di q′ akan menuju q. Arah medan 1
q1 = q
25 2
listrik di q′ menjauhi q sehingga arah medan listrik
berlawanan dengan gaya Coulomb. 4. Jawaban: d
2. Jawaban: e Diketahui: q = 6 µC = 6 × 10–6 C
2
d
1
d q2 E = 150 N/C
q1 3 3
––––––––––•––––– Ditanyakan: F
Agar Ep = 0 maka E1 = E2 (arah medan listrik Jawab:
berlawanan arah). Berdasarkan hal tersebut dapat F=Eq
disimpulkan bahwa kedua muatan sejenis. = (150 N/C)(6 × 10–6 C)
E1 = E2 = 900 × 10–6 N
q1 q2
k =k = 9 × 10–4 N
r12 r22
Gaya listrik yang dialami partikel tersebut sebesar
q1 q2 9 × 10–4 N.
=
( ) ( )
2 2
2 1
d d
3 3 5. Jawaban: c
q1 q2
Diketahui: q1 = +4 µC = +4 × 10–6 C
4 2
d
= 1 2
d
q2 = +4 µC = +4 × 10–6 C
9 9
q3 = +3 µC = +3 × 10–6 C
q1 = 4q2 r12 = 4 cm = 4 × 10–2 m
Jika q1 dan q2 positif maka di titik P: r23 = 5 cm = 5 × 10–2 m
q1 (4q2 ) q2 Ditanyakan: F1
V1 = +k = +k 2 = +6k
r1
3
d d Jawab:
q2 q2
V2 = +k = +k 1 = +3k
q2 r13 = 52 cm2 − 42 cm2
r2 d d
3

q2 q2 q2 = (25 − 16) cm2


Vp = V1 + V2 = +6k + 3k = +9k
d d d
Jika q1 dan q2 negatif maka di titik P: = 9 cm2 = 3 cm = 3 × 10–2 m
q1 (4q2 ) q2 q1q2
V1 = –k r1
= –k 2 = –6k F12 = k
3
d d r122
q2 q2 q2
V2 = –k = –k = –3k (4 × 10−6 )(4 × 10−6 )
r2 1
d d = 9 × 109 N
3 (4 × 10−2 )2
q2 q2 q2 = 90 N
Vp = V1 + V2 = –6k – 3k = –9k
d d d q1q3
F13 = k
3. Jawaban: e r132
Diketahui: r12 = a (4 × 10−6 )(3 × 10−6 )
= 9 × 109 (3 × 10−2 )2
N
1
rA = 6
a dari q1 = 120 N
EA = 0
Ditanyakan: muatan

66 Kunci Jawaban dan Pembahasan


8. Jawaban: e
F1 = F122 + F132
Diketahui: qA = 6 µC = 6 × 10–6 C
= (90 N)2 + (120 N)2 qB = –2 µC = –2 × 10–6 C
(tanda negatif menunjukkan
= (8.100 + 14.400) N2 jenis muatan)
rAB = 6,0 cm = 6,0 × 10–2 m
= 22.500 N2
qC = 1 µC = 10–6 C
= 150 N 1
Gaya Coulomb yang dialami q1 sebesar 150 N. rAC = rBC = 2 rAB = 3,0 × 10–2 m

6. Jawaban: c Ditanyakan: FC
Diketahui: r1 = r2 = r3 = r4 = a Jawab:
q1 = q2 = q3 = q4 = q FC = FAC + FBC
1 qA qC qBqC
= k Nm2/C2 =k +k
4πε 0 rAC2 rBC2
(6 × 10−6 )(10−6 )
Ditanyakan: F1 = F2 = F3 = F4 = (9 × 109) N
(3,0 × 10−2 )2
Jawab: (2 × 10−6 )(10−6 )
F32 q1q 2
+ (9 × 109) (3,0 × 10−2 )2 N
F12 = k
q1 q2 a2 54 × 10−3 18 × 10−3
= N+ N
F12 q 3q 2 9 × 10 −4 9 × 10−4
F32 = k
a2 = 60 N + 20 N = 80 N
q1q 2
Resultan gaya yang dialami muatan 1 µC sebesar
=k 80 N.
a2
q4 q3 9. Jawaban: e
Diketahui: q1 = +q
q2 = +2q
F2 = F12 2 + F32 2 q3 = +4q
r1 = –3a
2 2
 q1q2   q1q2  r2 = +3a
= k 2  + k 2 
 a   a  Ditanyakan: r3
Jawab:
q1q 2
=k 2 Pertama dihitung dahulu medan listrik di titik O
a2
Muatan pada setiap titik sudut mengalami gaya yang disebabkan oleh q1 dan q2.
q1q 2 +q E2 E1 +2q
sebesar k 2.
a2 –3a O +3a
7. Jawaban: d Eo = E1 – E2
Diketahui: q1 = 10 µC = 10–5 C
kq 2kq
q2 = 4 µC = 4 × 10–6 C = –
(3a )2 (3a )2
r =10 cm = 10–1 m
kq 2kq kq
Fb = 12 N = – =–
9a2 9a2 9a2
Ditanyakan: εr Agar Eo bernilai nol maka E3 harus bernilai positif
Jawab: (searah dengan E1). Jadi, q3 diletakkan di sebelah
q1q 2 kiri O. Jaraknya dapat dihitung sebagai berikut.
F0 = k
r2 E1 – E2 + E3 = 0
(10−5 )(4 × 10−6 )
= (9 × 109) (10−1)2
N kq k (4q )
– + =0
−2
9a2 x2
36 × 10
= N = 36 N k (4q ) kq
10 −2 =
x2 9a2
F0
Fb = x2 = 36a2
εr
F0 36 N x = 6a
εr = = 12 N = 3 Jadi, agar medan listrik di O bernilai nol maka q3
Fb
diletakkan di x = –6a.
Permitivitas relatif medium tersebut sebesar 3.

Fisika Kelas XII 67


10. Jawaban: b kq
1 EB = ED =
Diketahui: q1 = q a2
4 2
AP = d EA = EB2 + ED2
AB = a = 6d
Ditanyakan: titik saat E = 0 = E2 + E2
Jawab:
Nilai E = 0 jika E1 = E2. = 2E 2
E1 = E2
q1 q2 = E 2
k =k
r12 r22 kq 2
1
q q2 =
4 2
= a2
2
x (a − x )2 Agar medan listrik di A sama dengan nol maka
1
1 medan listrik yang disebabkan muatan di C harus
2
= a−x
x berlawanan arah dengan EA. Jadi, muatan di C
2x = a – x harus negatif.
3x = a Besarnya muatan di C dapat dihitung sebagai
a 6d berikut.
x = 3 = 3 = 2d
EA = EC
Kuat medan nol terletak di 2d yaitu di titik Q. qC
k q 22 = k
11. Jawaban: d a (a 2)2
Diketahui: qA = +4 µC q 2
= qC2
qB = –9 µC a2 2a
rAB = 7 cm qC = 2 2 q
Ditanyakan: r saat E0
Jawab: Jadi, muatan di C –2q 2 .
Medan listrik bernilai nol jika E 1 = E 2 . 13. Jawaban: e
Kemungkinan berada di kanan B atau di kiri A. Diketahui: D = 16 cm → r = 8 cm
Medan listrik di antara A dan B tidak mungkin nol R = 12 cm
karena EA searah dengan EB. Oleh karena qA < Ditanyakan: Epermukaan : E12 cm
qB maka rA < rB sehingga kemungkinan E = 0 Jawab:
terletak di kiri A.
q q
EA = EB Epermukaan : E12 cm = k :k
r2 R2
qA qB
k =k 1 1
rA 2 rB2
= (8 cm)2
: (12 cm)2
4 9
=
x2 (7 + x )2 = 144 : 64
2 3 =9:4
= 7+x
x Jadi, perbandingan medan listrik di permukaan
14 + 2x = 3x bola dan titik berjarak 12 cm adalah 9 : 4.
x = 14 14. Jawaban: b
Jadi, medan listrik bernilai nol terletak di 14 cm di Diketahui: E = 100 N/C
kiri A atau 21 cm di kiri B. A = 80 cm × 60 cm
12. Jawaban: c = 4.800 cm2 = 0,48 m2
ED
Ditanyakan: Φ
EA
Jawab:
A B Garis normal
EB
+q

θ
30°
+q
θ = 90° – 30° = 60°
D C

68 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Φ = E A cos θ Jawab:
= (100 N/C)(0,48 m2)(cos 60°) A B
+ +
1
= (48)( 2 ) weber
O
= 24 weber
Garis medan listrik yang menembus bidang
sebesar 24 weber. + +
C D
15. Jawaban: b Dimisalkan e berada di titik O
Diketahui: A = 20 cm2 = 2 × 10–3 m2 FO = –FOA + FOD
q = 0,177 µC = 1,77 × 10–7 C
q Oq A q OqD
ε0 = 8,85 × 10–12 C2/Nm2 = –k +k =0
rOA 2 rOD2
Ditanyakan: E
Jawab: Gaya yang dialami oleh elektron adalah nol
σ
q karena terdapat empat gaya. Dua gaya yang
A
E= ε = ε saling berpasangan mempunyai nilai sama, tetapi
0 0
q arah yang berlawanan.
= Aε 0 3. Diketahui: qA = qB = qC = 6 µC = 6 × 10–6 C
1,77 × 10−7 C
= rAB = rAC = rBC = 12 mm
(2 × 10−3 m2 )(8,85 × 10−12 C2 /Nm2 )
= 1,2 × 10–2 m
= 107 N/C
Ditanyakan: FA
Kuat medan listrik yang ditimbulkan kedua pelat
Jawab:
sebesar 107 N/C.
FAC FAB
B. Uraian
1. Diketahui: q1 = 35 µC = 3,5 × 10–5 C
q2 = 48 µC = 4,8 × 10–5 C
q3 = 40 µC = 4,0 × 10–5 C
+
A
r12= 0,5 m
r13= 1,0 m B C
Ditanyakan: F1 + +
Jawab: qA qC qAqB
q1 q2 q3 FAC = FAB = k =k =F
rAC2 rAB2
+ + (6 × 10−6 )(6 × 10−6 )
F12 F13 = (9 × 109) (1,2 × 10−2 )2
N
= 2,25 × N 103
F1 = F13 – F12 Oleh karena segitiga sama sisi maka θ = 60°.
q1q3 q1q2 1
=k –k Misal cos θ = 2 sehingga persamaannya sebagai
r13 2 r12 2
(3,5 × 10−5 )(4,0 × 10−5 )
berikut.
= (9 × 109) N
(1,0)2 FA = FAC2 + FAB2 + 2F 2  1 
−5 −5
2
(3,5 × 10 )(4,8 × 10 )
– (9 × 109) (0,5)2
N = F 2 + F 2 + 2F 2  1 
2
= (12,60 – 60,48) N = –47,88 N
Gaya total di q1 sebesar 47,88 N. Tanda negatif = 3F 2

artinya gaya total ke arah kiri (searah dengan F12). = F 3


2. Diketahui: r = 10 cm = 0,1 m = 2,25 3 × 103 N
q1 = q2 = q3 = q4 = 9 × 10–6 C Gaya total yang bekerja di titik A sebesar
qe = 1,6 × 10–19 C 2,25 3 × 103 N.
Ditanyakan: Fe

Fisika Kelas XII 69


4. Diketahui: q1 = 2 µC = 2 × 10–6 C 5. Diketahui: qA = qB = qC = qD = 4 µC
q2 = 3 µC = 3 × 10–6 C = 4 × 10–6 C
q3 = 6 µC = 6 × 10–6 C AB = BC = CD = DA = 2 mm
r12= 30 cm = 0,3 m = 2 × 10–3 m
r23= 40 cm = 0,4 m Ditanyakan: FC
Ditanyakan: F1 Jawab:
Jawab: A B
F12
F13x

F13y
F13 FR
r13 FBC
r12
C
D FCD
30°
FAC
r23
(4 × 10−6 )(4 × 10−6 )
FBC = FCD = (9 × 109) (2 × 10−3 )2
N
r13 = r122 + r232
= 3,6 × 104 N
= (30 cm) + (40 cm)
2 2
FR = FBC2 + FCD2
= 900 cm2 + 1.600 cm2
= (3,6 × 104 N)2 + (3,6 × 104 N)
= 2.500 cm2
= 1,296 × 109 N + 1,296 × 109 N
= 50 cm = 0,5 m

F13 = k
q1q3 = 2,592 × 109 N
r13 2
= 50.911,68825 N
(2 × 10−6 )(6 × 10−6 )
= (9 × 109) (0,5)2
N q A qC
FAC = k
rAC
= 0,432 N
q1q2 rAC = AD2 + CD2
F12 = k
r12 2
(2 × 10−6 )(3 × 10−6 ) = (2 mm)2 + (2 mm)2
= (9 × 109) (0,3)2
N
= 0,6 N = 8 mm2
F13x = F13 cos 30°
= 2 2 mm
= (0,432 N)(cos 30°)
= 0,374 N = 2 2 × 10–3 m
F13y = F13 sin 30°
= (0,432 N)(sin 30°) (4 × 10−6 )(4 × 10−6 )
FAC = (9 × 109) (2 2 × 10−3 )2
N = 18.000 N
= 0,216 N
Fx = F13x = 0,374 N FC = FR – FAC
Fy = F12 – F13y
= (50.911,68825 – 18.000) N
= (0,6 – 0,216) N
= 32.911,68825 N
= 0,384 N
Gaya total di C sebesar 32.911,68825 N.
F1 = Fx 2 + Fy 2 6. Diketahui: qA = 40 µC = 4 × 10–5 C
qB = 30 µC = 3 × 10–5 C
= (0,374 N)2 + (0,384 N)2 qC = 60 µC = 6 × 10–5 C
≈ 0,536 N qD = 80 µC = 8 × 10–5 C
Gaya total di muatan q1 kira-kira 0,536 N. AB = BC = CD = DA = 10 cm
= 10–1 m
Ditanyakan: Epusat

70 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: 7. Diketahui: q1 = –9 µC
A B q2 = +16 µC
r = 50 cm
Ditanyakan: a) letak titik E = 0
EC
P
b) r = 10 11 cm dari q2, EA
EB EA Jawab:
ED a. (50 + a)
E1 E2 –q1 +q2
D C
a
AC = BD = (10 cm)2 + (10 cm)2 50 cm
= 100 cm + 100 cm
2 2 E=0
E1 = E2
= 200 cm2 q1 q2
k =k
= 10 2 cm = 10 2 × 10–2 m r12 r22
q1 r12
1 =
AP = PC = BP = PD = AC q2 r2 2
2 9 r12
=
= 5 2 cm 16 r2 2
r1 3
= 5 2 × 10–2 m = 4
r2
qA (4 × 10−5 ) a
= 4
3
EA = k = (9 × 109) (5 2 × 10−2 )2 N/C 50 + a
rAP2
4a = 150 + 3a
3,6 × 105 a = 150 cm dari muatan q1 dan 200 cm
= 5 × 10−3 N/C dari muatan q2
= 7,2 × 108 N/C b. EA
EA2

qC (6 × 10−5 C)
EC = k 2 = (9 × 109) (5 2 × 10−2 )2 N/C
rPC
30° A
5,4 × 105 r3
= N/C EA1
5 × 10−3 r2 10 11 cm

= 1,08 × 108 N/C


r1
qB (3 × 10−5 ) –q1
30°
+q2
EB = k = (9 × 109) (5 2 × 10−2 )2 N/C 50 cm
rBP2
2,7 × 105
= 5 × 10−3 N/C = 5,4 × 107 N/C r3 = 50 cm2 + (10 11) cm2
qD (8 × 10−5 C) = 2.500 cm2 + 1.100 cm2
ED = k = (9 × 109) (5 2 × 10−2 )2 N/C
rPD2
7,2 × 105
= 3.600 cm2
= 5 × 10−3
N/C = 1,44 × 108 N/C = 60 cm = 0,6 m
EAC = EC – EA = (1,08 × – 7,2 × 108
N/C 107) q1 9 × 10−6
= 3,6 × 107 N/C EA = k = 9 × 109 N/C
1 r32 (0,60)2
EBC = EB + ED = (5,4 × 107 + 1,44 × 108) N/C
≈ 2,25 × 105 N/C
= 1,98 × 108 N/C q2
EA = k
r22
EAC + EBD
2 2 2
Epusat =
16 × 10−6
= 9 × 109 N/C
(10 11 × 10−2 )2
= (3,6 × 107 N/C)2 + (1,98 × 108 N/C)2
= 1,31 × 106 N/C
= 4,05 × 1016 N2 /C2 Medan magnet di titik A menurut sumbu X dan Y.
EAx = EA1 cos 30° = 0,19 × 106 N/C
≈ 2,012 × 108 N/C
EAy = EA2 – EA1 sin 30° ≈ 1,20 × 106 N/C
Medan listrik di pusat kira-kira 2,012 × 108 N/C.

Fisika Kelas XII 71


10. Diketahui: D = 40 cm = 0,4 m
EA = (0,19)2 + (1,20)2 × 106 N/C ≈ 1,21 × 106 N/C r = 20 cm = 0,2 m
Medan magnet total di titik A kira-kira sebesar rA = 60 cm = 0,6 m
1,21 × 106 N/C. EA= 180 N/C
8. Diketahui: qA = –48 µC = –4,8 × 10–5 C Ditanyakan: E di permukaan bola konduktor
qB = +32 µC = +3,2 × 10–5 C Jawab:
r = 4 cm = 4 × 10–2 m Dihitung dahulu nilai q.
k = 9 × 109 Nm2/C2 qA
EA = k
Ditanyakan: EC rA 2
Jawab: q
180 = (9 × 109 ) (0,6)2
+
(180)(0,36)
q= 9 × 109
C
= 7,2 × 10–9 C
Medan listrik di permukaan bola konduktor:

EA 60° E = k q2
- r
(7,2 × 10−9 )
120° = (9 × 109 ) (0,2)2
N/C
EC EB
qB
EB = k = 1.620 N/C
(rBC )2
−5
(3,2 × 10 C) Jadi, medan listrik di permukaan bola konduktor
= (9 × 109 Nm2/C2) (4 × 10−2 m)2
sebesar 1.620 N/C.
= 1,8 × 108 N/C
qA
EA = k
(rAC )2
(4,8 × 10−5C)
= (9 × 109 Nm2/C2) (4 × 10−2 m)2
A. Pilihan Ganda
= 2,7 × 108 N/C
1. Jawaban: c
EC = E A 2 + EB2 + 2E A EB cos 120° Diketahui: q1 = +2 µC = +2 × 10–6 C
q2 = –1,2 µC = –1,2 × 10–6 C
= (2,7×108 N/C)2 + (1,8×108 N/C)2 − 4,86×1016 N2 /C2 r1 = r2 = 20 cm = 2 × 10–1 m
Ditanyakan: Vtengah
= (3,24 × 1016 + 7,29 × 1016 − 4,86 × 1016 ) N2 /C2 Jawab:
= 5,67 × 1016 N2 /C2 q1 q2
Vtengah = k( r1 + r2 )
≈ 2,38 × 108 N/C
Kuat medan di titik C kira-kira sebesar 2 × 10 −6 −1,2 × 10−6
= (9 × 109)( + ) volt
2,38 × 108 N/C. 2 × 10 −1 2 × 10−1
+0,8 × 10−6
9. Diketahui: E = 250 N/C = (9 × 109) volt
2 × 10−1
A = 50 × 80 cm = +36 × 103
volt
= 4.000 cm2 = 0,4 m2 = +3,6 × 104 volt
θ = 60° Potensial listrik di tengah-tengah kedua muatan
Ditanyakan: Φ sebesar 3,6 × 104 volt.
Jawab: 2. Jawaban: b
Φ = E A cos θ Diketahui: q1 = +5 × 10–6 C
= (250 N/C)(0,4 m2)(cos 60°) q2 = –4 × 10–6 C
1 q3 = +8 × 10–6 C
= (100)( 2 ) weber r1 = 20 cm = 2 × 10–1 m
= 50 weber r2 = 40 cm = 4 × 10–1 m
Jumlah garis medan listrik yang menembus r3 = 20 cm = 2 × 10–1 m
bidang sebesar 50 weber. Ditanyakan: Vp

72 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: q
V =kr
q1 q2 q3
Vp = k( r + r2 + r3 ) Vr
1
q = k
5 × 10−6 −4 × 10−6 8 × 10−6 (500)(0,8)
= (9 × 109)( + + )V = C
2 × 10−1 4 × 10 −1 2 × 10−1 9 × 109
400 4
1 × 10−5 − 4 × 10−6 + 1,6 × 10−5 = C= × 10–7 C
= (9 × 109)( )V 9 × 109 9
4 × 10−1
4
Besar muatan q adalah × 10–7 C.
2,2 × 10−5 9
= (9 × 109)( )V
4 × 10−1 6. Jawaban: e
= 4,95 × 105 V Diketahui: qe = 1,6 × 10–19 C
Potensial listrik di titik P adalah 4,95 × 105 V. ∆s = r = 5 mm = 5 × 10–3 m
3. Jawaban: a ∆V = 104 volt
Diketahui: q = 4 × 10–8 C Ditanyakan: F
V1 = 200 V Jawab:
V2 = 220 V Ep F
Ditanyakan: W ∆V = q
= q ∆s
Jawab:
∆V × q (104 volt)(1,6 × 10−19 C)
W = q(V2 – V1) F= = = 3,2 × 10–13 N
∆s 5 × 10−3 m
= (4 × 10–8)(220 – 200) joule Gaya yang dialami oleh elektron tersebut sebesar
= 8 × 10–7 joule 3,2 × 10–13 N.
Usaha untuk memindahkan muatan 8 × 10–7 joule.
7. Jawaban: b
4. Jawaban: b Diketahui: q = 40 e
Diketahui: q1 = –200 mC = –0,2 C ∆V = 200 V
q2 = +800 mC = +0,8 C v0 = 0
q3 = –600 mC = –0,6 C Ditanyakan: Ekt
q′ = +960 mC = +0,96 C Jawab:
r1 = 80 cm = 0,8 m W = q ∆V = Ekt – Ek0
r2 = 120 cm = 1,2 m Oleh karena v0 = 0 (diam) maka Ek0 = 0.
r3 = 120 cm = 1,2 m Ekt = W = (40 e)(200 V) = 8.000 eV = 8 keV
Ditanyakan: Ep Energi kinetik ion setelah dipercepat menjadi
Jawab: 8 keV.
q1 q2 q3
Ep = k q′( r1 + r2 + r3 ) 8. Jawaban: c
Diketahui: ∆V = 500 V
−0,2 0,8
= (9 × 109)(0,96)( + – 0,6 ) J me = 9 × 10–31 kg
0,8 1,2 1,2
qe = 1,6 × 10–19 C
= (9 × 109)(–0,24 + 0,64 – 0,48) J
= (9 × 109)(–0,08) J Ditanyakan: p
= –7,2 × 108 J Jawab:
Energi potensial pada muatan 960 mC sebesar 1
W = q ∆V = 2 mev2
–7,2 × 108 J.
2q ∆V
5. Jawaban: d v = me
Diketahui: E = 625 N/C
V = 500 V 2(1,6 × 10−19 )(500)
= 9 × 10−31
k = 9 × 109 Nm2/C2
Ditanyakan: q 1,6 × 10−16
= 9 × 10−31
Jawab:
V=Er
16
= × 1014
V 500 9
r = E
= 625
m = 0,8 m
4
= 3 × 107 m/s

Fisika Kelas XII 73


p = mev 11. Jawaban: d
4 Diketahui: q = +100 µC = 10–4 C
= (9 × 10–31 kg)( 3 × 107 m/s) V1 = –10 V
= 12 × 10–24 kg m/s V2 = 20 V
= 1,2 × 10–23 kg m/s Ditanyakan: usaha yang diperlukan untuk me-
Momentum elektron saat menumbuk layar televisi mindahkan muatan (q) dari V1 ke
sebesar 1,2 × 10–23 kg m/s. V2
9. Jawaban: e Jawab:
Diketahui: d = 4,0 mm = 4,0 × 10–3 m Ep W
V= = q
V = 200 V q

Ditanyakan: E W = q(V2 – V1)


Jawab: = (10–4 C)(20 V – (–10 V))
E= d
V = 3 × 10–3 joule
Usaha yang diperlukan untuk memindahkan
200 V
= muatan dari V1 ke V2 sebesar 3 × 10–3 joule.
4,0 × 10 −3 m
= 5 × 104 N/C 12. Jawaban: b
Kuat medan listrik antara dua pelat 5 × 104 N/C. Diketahui: q1 = –45 µC = –4,5 × 10–5 C
q2 = +36 µC = +3,6 × 10–5 C
10. Jawaban: e
q3 = +5 µC = +5 × 10–6 C
Diketahui: D = 20 cm
R = 10 cm = 0,1 m r12 = 12 cm = 0,12 m
V = 3,6 × 104 V r23 = 9 cm = 0,09 m
r = 18 cm = 0,18 m Ditanyakan: Ep di q3
q′ = 9 nC = 9 × 10–9 C Jawab:
Ditanyakan: W
r13 = r212 + r23 2
Jawab:
q
V =kR = (0,12 m)2 + (0,09 m)2

q = k
VR = 0,0144 m2 + 0,0081m2

(3,6 × 104 V)(0,1m) = 0,0225 m2


= 9 × 109 N m2 /C2 = 0,15 m
= 4 × 10–7 C q q2
Ep = k q3( r 1 + r23
)
20 cm 13

−4,5 × 10 −5 3,6 × 10 −5
= (9 × 109 )(5 × 10–6)( + 0,09
)
0,15
0,1 m
= 4,5 × 104 (–3 × 10–4 + 4 × 10–4) J
0,18 m = +4,5 J
Energi potensial di muatan q3 sebesar +4,5 J.
13. Jawaban: c
W = q ∆V Diketahui: m = 1,67 × 10–27 kg
1 1 q = +1,6 × 10–19 C
= k q q′ ( r – r1
) ∆V = 4.000 V
2
1 1 v1 = 0 m/s
= (9 × 109)(4 × 10–7)(9 × 10–9)( 0,18 – 0,1 ) J Ditanyakan: v2
1 − 1,8 Jawab:
= 3,24 × 10–5( 0,18 ) J ∆Ep = ∆Ek
= –1,44 × 10–4 J 1 1
q(∆V ) = 2 mv22 – 2 mv12
Usaha untuk memindahkan muatan uji ke
1
permukaan bola konduktor sebesar –1,44 × 10–4 q(∆V ) = 2 mv22
joule.

74 Kunci Jawaban dan Pembahasan


2q ∆V B. Uraian
v2 2 = m 1. Diketahui: q1 = q2 = +20 µC = +2 × 10–5 C
q′ = +0,80 µC = +8 × 10–7 C
2(1,6 10−19 C)(4.000 V)
v2 = Ditanyakan: W
1,67 × 10-27 kg
Jawab:
Keadaan awal:
= 7,66 × 1011 m2 /s2
36 cm
≈ 8,75 × 105 m/s
+
+ +
+
Kecepatan proton menjadi 8,75 × 105 m/s.
q1 r1 = 18 cm q′ r2 = 18 cm q2
14. Jawaban: d
Diketahui: q′ = 0,4 µC = 0,4 × 10–6 C q1 q2
rA = 12 cm = 0,12 m Vawal = k( r1
+ )
r2
rB = 18 cm = 0,18 m
∆Ep = 0,12 J  +2 × 10−5 + 2 × 10−5 
= (9 × 109)   V
Ditanyakan: muatan sumber (q)  0,18 
Jawab: = +2 × 106 V
1 1 Keadaan akhir:
∆Ep = k q q′ ( r – rA
)
B
+ +
0,12 J = (9 × 10 9 Nm 2/C 2) q (+0,4 × 10 –6 C)
q1 r1 = 16 cm q ′ r2 = 20 cm q2
1 1
( – ) q1
0,18 m 0,12 m q2
Vakhir = k( r1
+ )
r2
0,12 J = (–1 × 104 Nm/C) q
+2 × 10 −5 2 × 10 −5
0,12 J = (9 × 109)( 0,16
+ 0,20
)V
q =
−1 × 104 Nm/C
= –1,2 × 10–5 C = –12 × 10–6 C = (9 × 109)(+1,25 × 10–4 + 1 × 10–4) V
Besar muatan sumber tersebut –12 µC. = +2,025 × 106 V
15. Jawaban: e W = q′(Vakhir – Vawal)
Diketahui: qA = –24 µC = –2,4 × 10–5 C = (+8 × 10–7 C)(+2,025 × 106 V – 2 × 106 V)
qB = +16 µC = +1,6 × 10–5 C
qC = –5 µC = –5 × 10–6 C = +0,02 J
Usaha untuk memindahkan muatan uji sebesar
rAC = rBC = 5 cm = 5 × 10–2 m
+0,02 J.
rAC′ = rBC′ = 4 cm = 4 × 10–2 m
Ditanyakan: WCC′ 2. – -----------------+
Jawab: 5 cm
q qB k q1 k q2
VC = k ( r A + rBC
) V= +
AC r1 r2
2,4 × 10−5 1,6 × 10−5
= (9 × 109)(– 5 × 10−2 + 5 × 10−2 ) V 0 = k(
q1
+
q2
)
−5
r1 r2
0,8 × 10
= (9 × 109)(– ) V = –1,44 × 106 V
5 × 10−2 10 −9 C −2 × 10−8 C
0 = k( + )
q q x 5 − x
VC′ = k ( r A + r B )
AC′ BC ′
10−9 2 × 10 −8
2,4 × 10−5 1,6 × 10−5 =
= (9 × 109)(– + )V x 5 − x
4 × 10−2 4 × 10−2
0,8 × 10−5 1 20
= (9 × 109)(– ) V = –1,80 × 106 V = → (5 – x) = 20x
4 × 10−2 x (5 − x )

WCC′ = qC(VC′ – VC) 21x = 5


5
= (–5 × 10–6)(–1,80 × 106 – (–1,44 × 106)) J x = 21
= +1,8 J
5
Usaha untuk memindahkan muatan C ke C′ x berada 21 cm dari muatan positif.
sebesar +1,8 J.

Fisika Kelas XII 75


3. Diketahui: V = 750 V V =Ed
E = 2,5 × 104 N/C = (1,04 × 10–7 N/C)(2 × 10–2 m)
Ditanyakan: q
= 2,08 × 10–9 volt
Jawab:
V=Er Beda potensial kedua keping agar kedua partikel
setimbang adalah 2,08 × 10–9 V.
V 750 V
r= E = = 0,03 m
2,5 × 104 N/C 6. Diketahui: q1 = +2 µC = +2 × 10–6 C
k q q2 = –10 µC = –1 × 10–5 C
V= r q3 = +4 µC = +4 × 10–6 C
Vr (750 V)(0,03 m) q4 = –5 µC = –5 × 10–6 C
q = k = 9 × 109 Nm2 /C2 = 2,5 × 10–9 C rAB = rDC = 8 cm = 8 × 10–2 m
Muatan q sebesar 2,5 × 10–9 C. rAD = rBC = 6 cm = 6 × 10–2 m
Ditanyakan: Vpusat
4. Diketahui: vk = 0
V = 300 volt Jawab:
me = 9,1 × 10–31 kg A B
qe = –1,6 × 10–19 C
Ditanyakan: va
Misalnya Va dan Vk = potensial anode dan katode.
Va – Vk = 300 volt O

(Ek + Ep)awal = (Ek + Ep)akhir


1 1 D C
2
m vk2 + q′ (Vk) = 2 m va2 + q′ Va
rAC = rBD = rBC + rAB2
2

1
0 + q′ Vk = 2 m va2 + q′ Va = (6 cm)2 + (8 cm)2
1
m va2 = q′(Vk – Va) = (36 + 64) cm2
2

2q ′ = 100 cm2
2
va = (Vk – Va)
m = 10 cm
= 0,1 m
2(−1,6 × 10−19 C)
= 9,1 × 10−31 kg
(–300 V) 1 1
rOD = rOB = rOA = rOC = 2 rAC = 2 (0,1 m) = 0,05 m
≈ 1,05 × 1014 m2/s2 q1 q2 q3 q4
VO = k ( r + rOB
+ rOC
+ rOD
)
14 OA
va = 1,05 × 10
( +2 × 10 −6 ) ( −1 × 10 −5 ) 4 × 10 −6
≈ 1,03 × 107 m/s = (9 × 109)( 0,05
+ 0,05
+ 0,05
Kecepatan elektron saat tiba di anode kira-kira
( −5 × 10 −6 )
1,03 × 107 m/s. + )V
0,05
–25
5. Diketahui: m = 3,5 × 10 kg
( −9 × 10 −6 )
q = 3,31 × 10–17 C = (9 × 109)( )V
0,05
d = 2 cm = 0,02 m
g = 9,8 m/s2 = 1,62 × 106 V
Ditanyakan: V Potensial listrik di pusat persegi panjang
Agar setimbang 1,62 × 106 V.
mg=qE
7. Diketahui: R = 20 cm = 0,2 m
mg
E = q q = +1,2 × 10–8 C
rA = 15 cm = 0,15 m
(3,5 × 10−25 kg)(9,8 m/s2 )
= rB = 20 cm = 0,20 m
(3,31 × 10−17 C)
≈ 1,04 × 10–7 N/C rC = 32 cm = 0,32 m
Ditanyakan: VA, VB, VC

76 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: b. VAB = VB – VA
q = (+0,2025 – 0,1080) V
VA = VB = k
R = +0,0945 V
+1,2 × 10 −8 Beda potensial A dan B adalah +0,0945 V.
= (9 × 109)( )V
0,2 c. WAB = qe VAB
= +540 V = (–1,6 × 10–19 C)(+0,0945 V)
q = –1,512 × 10–20 joule
VC = k rC Usaha untuk memindahkan elektron dari A
1,2 × 10 −8 ke B sebesar –1,512 × 10–20 joule.
= (9 × 109)( 0,32
)V
10. Diketahui: q = +7 µC = +7 × 10–6 C
= +337,5 V
Potensial listrik di A dan B +540 V, sedangkan r1 = 14 cm = 0,14 m
potensial listrik di C +337,5 V. q′ = –5 × 10–18 C
r2 = 21 cm = 0,21 m
8. Diketahui: Ek = 8 MeV
Ditanyakan: a. Ep
m = 1,6 × 10–27 kg
b. ∆Ep
Ditanyakan: v
Jawab: Jawab:
qq ′
Ek = 8 MeV a. Ep = k r1
= 8 × 106 eV ( +7 × 10 −6 )( −5 × 10 −18 )
= (9 × 109) 0,14
J
= (8 × 106)(1,6 × 10–19) J –12
= –2,25 × 10 J
= 1,28 × 10–12 J Energi potensial sebesar –2,25 × 10–12 J.
1
Ek = 2 m v2 b. ∆Ep = Ep – Ep
2 1
1 1
= kqq′( – r1
)
2Ek r2
v =
m = (9 × 109)(+7 × 10–6)(–5 × 10–18)
1 1
2(1,28 × 10−12 J) ( – ) J
= 0,21 0,14
1,6 × 10-27 kg
6−9
= (–3,15 × 10–13)( 1,26 ) J
= 1,6 × 10 15 2
m /s 2
= +7,5 × 10–13 J
= 4 × 107 m/s Perubahan energi potensial sebesar
Laju kecepatan proton saat bergerak 4 × 107 m/s. +7,5 × 10–13 J.
9. Diketahui: q = +9 × 10–12 C
rA = 0,75 m
rB = 0,40 m
qe = –1,6 × 10–19 C
A. Pilihan Ganda
Ditanyakan: a. VA dan VB
b. VAB 1. Jawaban: b
c. WAB Pada kapasitas keping sejajar besarnya kapasitas
kapasitor tidak tergantung pada tebal
Jawab:
penyekatnya. Akan tetapi, tergantung pada luas
q ( +9 × 10 −12 ) keping-keping, jarak antara kedua keping, jenis
a. VA = k rA
= (9 × 109) 0,75
V
penyekat, dan muatan yang diberikan.
= +0,1080 V
2. Jawaban: e
q ( +9 × 10 −12 ) A A
VB = k rB
= (9 × 109) 0,4
V C = ε0 d atau C = εrε0 d
= +0,2025 V Dari persamaan tersebut, kapasitas kapasitor
Potensial listrik di A dan B berturut-turut keping sejajar dipengaruhi oleh konstanta
+0,1080 V dan +0,2025 V. dielektrik (εr), luas pelat (A), dan jarak kedua pelat
(d).

Fisika Kelas XII 77


3. Jawaban: a Jawab:
Kapasitas kapasitor diberi simbol C. Persamaan- q
C = V
A
nya yaitu C = ε0εr d
. Kapasitas kapasitor dapat q 3 × 10 −9 C
V = C = = 0,02 volt
diperbesar dengan mengisi ruang antarlempeng 150 × 10 −9 F
menggunakan bahan selain udara, misal minyak, V 0,02 volt
parafin, air, dan kertas. Oleh karena nilai εr bahan- E= d = = 100 N/C
2 × 10−4 m
bahan tersebut lebih besar dari 1,00 maka nilai
Kuat medan di antara keping sebesar 100 N/
kapasitas kapasitor semakin besar. Selain itu,
C.
kapasitas kapasitor dapat diperbesar dengan
memperluas lempeng (A) dan memperkecil jarak 7. Jawaban: a
antarlempeng (d). Memasang beberapa kapasitor Diketahui: C1= 3 µF C3 = 5 µF
secara paralel akan memperbesar nilai kapasitas C2= 7 µF V = 10 V
pengganti. Jadi, pernyataan yang benar Ditanyakan: W3
ditunjukkan oleh nomor 1), 2), dan 3). Jawab:
4. Jawaban: e C23 = C2 + C3 = (7 + 5) µF = 12 µF
Diketahui: C1 = C
1 q1 = q23
d2 = 2 d1
C1V1 = C23V23
A1 = A2
εr = 2,5 (3 µF)V1 = (12 µF)(V23)
Ditanyakan: C2 V1 = 4V23
Jawab: V = V1 + V23
A
C= ε0 1 10 V = 4V23 + V23
d1
A2 10 V = 5V23
C1 = εr ε0
d2
V23 = 2 V
A1
= (2,5)ε0 1
d
2 1
V2 = V3 = V23
1
ε 0 A1 W3 = 2 C3V32
= 5,0 d1
1
= 5,0C = 2 (5 µF)(2 V)2
Jadi, kapasitas kapasitor menjadi 5,0C. 1
= 2 (5 µF)(4 V2)
5. Jawaban: c
= 10 µJ
Diketahui: A = 100 cm2 = 0,01 m2
= 1,0 × 10–5 J
d = 2 cm = 0,02 m
Energi yang tersimpan dalam kapasitor 5 µF
V = 400 V
sebesar 1,0 × 10–5 J.
Ditanyakan: q
Jawab: 8. Jawaban: c
V 400 V Diketahui: C1= 2 µF
V = Ed → E = = = 2 × 104 N/C
d 0,02 m C2= 3 µF
q
E= ε A V = 10 V
0
q = E ε0 A Ditanyakan: q2
= (2 × 104 N/C)(8,85 × 10–12 C2/Nm2)(0,01 m2) Jawab:
= 1,77 × 10–9 C 1
=
1
+
1
Muatan yang tersimpan dalam kapasitor sebesar Ctotal C1 C2
1,77 × 10–9 C. 1 1
= 2 µF + 3 µF
6. Jawaban: d
Diketahui: C = 150 nF = 150 × 10–9 F 3+2 5
= 6 µF = 6
q = 3 nC = 3 × 10–9 C
d = 0,2 mm = 2 × 10–4 m 6
Ditanyakan: E Ctotal = 5 = 1,2 µF

78 Kunci Jawaban dan Pembahasan


qtotal = q1 = q2 = Ctotal V Ditanyakan: q pada 5 µF setelah penggabungan
= (1,2 µF)(10 V) Jawab:
Σqawal = Σqakhir
= 12 µC
Besar muatan pada kapasitor 2 µF adalah 12 µC. C1V1 = CpVp

9. Jawaban: a (5 µF)(20 V) = (5 µF + 20 µF) Vp


Diketahui: C1 = 2 F 100
Vp = 25 V
C2 = 8 F
V = 100 V =4V
Ditanyakan: q1 dan q2 Jumlah muatan pada kapasitor 5 µF:
Jawab: q5 µF = C1Vp = (5 µF)(4 V) = 20 µC
q1 = C1 V 12. Jawaban: d
= (2 F)(100 V) Diketahui: CP = CR = CS = C
= 200 C VRS = V
q2 = C2 V
Ditanyakan: VP
= (8 F)(100 V) Jawab:
= 800 C CR
Muatan yang tersimpan pada tiap-tiap kapasitor
berturut-turut 200 C dan 800 C. CP
CS
10. Jawaban: d
Diketahui: CA = 4 µF
CB = 6 µF
V = 100 V CRS = CR + CS = 2C
Ditanyakan: VA dan VB
Jawab: CPVP = CRSVRS
CP = C CRS = 2C
1 1 1
= + CVP = (2C)(V)
Cs CA CB
VP = 2V
1 1
= +
4 µF 6 µF
3 2
= + Jadi, besar tegangan lsitrik pada kapasitor P
12 µF 12 µF
adalah 2V.
5
= 13. Jawaban: d
12 µF
12
Diketahui: C1 = 2 µF
Cs = µF C2 = 4 µF
5
= 2,4 µF C3 = 6 µF
= 2,4 × 10–6 F V = 110 V
q Ditanyakan: V1
Cs = V ⇒ q = Cs V Jawab:
= (2,4 × 10–6 F)(100 V) 1 1 1 1
= + +
= 2,4 × 10–4 C Ctotal C1 C2 C3
6+3+2
q 2,4 × 10−4 C =
1
+
1
+
1
=
VA = = 2 µF 4 µF 6 µF 12 µF
CA 4 × 10 −6 F
= 0,6 × 102 V 12
Ctotal = 11 µF
= 60 V
qtotal = q1 = q2 = q3 = Ctotal V
q 2,4 × 10−4 C
VB = = = 40 V 12
CB 6 × 10 −6 F = ( 11 µF)(110 V) = 120 µC
Tegangan di A dan B berturut-turut 60 V dan 40 V.
q1 120 µF
11. Jawaban: a V1 = = 2 µF = 60 V
C1
Diketahui: C1 = 5 µF
V1 = 20 V Tegangan di ujung-ujung kapasitor 2 µF sebesar
C2 = 20 µF 60 V.

Fisika Kelas XII 79


14. Jawaban: e
Diketahui: C1 = 6 F Cs = 3 µF
2
V = 30 V Cp = Cs + Cs = (2 + 3) µF = 5 µF
1 2
C2 = 4 F
1 1 1 1 1
Ditanyakan: Vgab = + = +
Ctotal Cp C5 5 µF 5 µF
Jawab:
C1 dan C2 paralel Ctotal = 5 µF = 2,5 µF
2
q1 = C1 V = (6 F)(30 V) =180 C Ctotal = qtotal = q5
qsebelum = qsesudah = Ctotal V
180 C = (C1 + C2) Vgab = (2,5 µF)(36 V)
180 C = (10 F) Vgab = 90 µC
Muatan yang tersimpan pada kapasitor 5 µF
Vgab = 18 volt
sebesar 90 µC.
Tegangan kapasitor menjadi 18 volt.
17. Jawaban: a
15. Jawaban: b Diketahui: C1 = 8 µF C4 = 4 µF
Diketahui: C1 = 1 µF = 10–6 F C2 = 5 µF C5 = 12 µF
C2 = 2 µF = 2 × 10–6 F C3 = 20 µF V = 50 V
C3 = 3 µF = 3 × 10–6 F Ditanyakan: W3
V = 220 V Jawab:
Ditanyakan: q1, q2, q3 q2 = q3
Jawab: C2V2 = C3V3
1
=
1
+
1
+
1 (5 µF)V2 = (20 µF)V3
Cs C1 C2 C3
V2 = 4V3
1 1 1
= + + V2 + V3 = V
1 µF 2 µF 3 µF
6 3 2 11 4V3 + V3 = 50 V
= + + =
6 µF 6 µF 6 µF 6 µF 5V3 = 50 V
Cs = 6 µF V3 = 10 V
11
1
W3 = 2 C3V32
q = CsV = ( 6 µF)(220 V) = 120 µC
11
q = 1,2 × 10–4 C 1
= 2 (20 µF)(10 V)2
(Pada kapasitor yang dirangkai seri jumlah
muatan di setiap kapasitor sama.) 1
= 2 (2 × 10–5 F)(100 V 2)
16. Jawaban: e
Diketahui: C1 = C2 = 4 µF = 1 × 10–3 J
C3 = C4 = 6 µF Energi yang tersimpan dalam kapasitor 20 µF
C5 = 5 µF sebesar 1 × 10–3 J.
Ditanyakan: q5 18. Jawaban: a
Jawab: Diketahui: C1 = 10 µF = 10–5 F
1 1 1 C2 = 8 µF = 8 × 10–6 F
Cs1
= + C3 = 2 µF = 2 × 10–6 F
C1 C2
1 1 V = 180 V
= + Ditanyakan: Cek, q3, W2, V1, dan V3
4 µF 4 µF
2 Jawab:
=
4 µF 1 1 1
1) = +
Cs C1 C2
Cs = 2 µF
1 1 1
= +
1 1 1 10 µF 8 µF
Cs2
= +
C3 C4 4+5
=
1 1 40 µF
= +
6 µF 6 µF 40
Cs = 9
µF
2
=
6 µF

80 Kunci Jawaban dan Pembahasan


40 Jawab:
Cek = Cs + C3 = ( 9 + 2) µF
1
40 + 18 W1 = 2 C1 V PQ2
= 9
µF
1
58 60,5 mJ = 2 (10 µF)V PQ2
= µF
9 (6,05 × 10 −2 J)(2)
2) V3 = V = 180 V V PQ2 = 10−5 F
q3 = C3V3
= (2 × 10–6 F)(180 V) V PQ = 12.100 J/F = 110 V
= 3,6 × 10–4 C q2 = q3
3) q1 = q2 C2V2 = C3V3
C1V1 = C2V2 (2 µF)V2 = (6 µF)V3
(10 µF)V1 = (8 µF)V2
V2 = 3V3
V1 = 0,8V2
VPQ = V2+ V3 = 3V3 + V3
V = V1 + V2
110 V
180 V = 0,8V2 + V2 V3 = = 27,5 V
4
180 V 1
V2 = 1,8 = 100 V W3 = 2 C3V 32
1 1
W2 = 2 C2 V 22 = 2 (6 µF)(27,5 V)2

1 1
= 2 (8 µF)(100 V)2 = 2 (6 × 10–6 F)(756,25 V 2)
≈ 2,3 × 10–3 J ≈ 2,3 mJ
1
= 2 (8 × 10–6 F)(104 V2) Energi yang tersimpan dalam C3 kira-kira sebesar
2,3 mJ.
= 4 × 10–2 J
4) V1 = 0,8V2 B. Uraian
= 0,8(100 V)
1. Diketahui: A = 400 cm2 = 4 × 10–2 m2
= 80 V
d = 2 mm = 2 × 10–3 m
V3 = V = 180 V
V = 6 volt
Jadi, pernyataan yang benar ditunjukkan oleh
Ditanyakan: a. C
nomor 1), 2), dan 3).
b. E
19. Jawaban: e c. q
Diketahui: R = 18 mm = 1,8 × 10–2 m Jawab:
q = 6 × 10–15 C a. Kapasitas kapasitor (C)
k = 9 × 109 Nm2/C2 A
Ditanyakan: W C = ε0 d
Jawab: 4 × 10−2 m2
= (8,85 × 10–12 C2/Nm2)
R 2 × 10 −3 m
C= k
= 1,77 × 10–10 F atau 177 pF
−2
1,8 × 10 m Kapasitas kapasitor 177 pF
= 9 × 109 Nm2 /C2
b. Kuat medan dalam kapasitor
= 2 × 10–12 F V=Ed
−15
1 q2 1 (6 × 10 C)2 V 6V
W = 2 = 2 2 × 10−12 F = 9 × 10–18 J ⇔E= d = = 3.000 N/C
C 2 × 10−3 m
Energi yang tersimpan dalam bola konduktor Kuat medan dalam kapasitor 3.000 N/C.
tersebut sebesar 9 × 10–18 J. c. Muatan kapasitor (q)
20. Jawaban: b q =CV
Diketahui: C1 = 10 µF = (1,77 × 10–10 F)(6 V)
C2 = 2 µF = 1,062 × 10–9 C atau 1,062 nC
C3 = 6 µF Muatan kapasitor = 1,062 × 10–9 C atau
W1 = 60,5 mJ 1,062 nC.
Ditanyakan: W3

Fisika Kelas XII 81


2. Diketahui: A = 8 cm2 = 8 × 10–4 m2 c. Muatan kapasitor
εr =4 1) Muatan kapasitor B(qB)
V = 60.000 volt qB = CB VB
d = 4 mm = 4 × 10–3 m = (2 × 10–11 F)(120 V)
Ditanyakan: q = 2,4 × 10–9 C
Jawab: Muatan kapasitor B sebesar 2,4 × 10–9
A
C = ε0 εr d C.
(8 × 10−4 m2 ) 2) Muatan kapasitor C (qc)
= (8,85 × 10–12 C2/Nm2)(4) 4 × 10−3 m qC = CC VC
= 7,08 × 10–12 F = (3 × 10–11 F)(120 V)
q = CV = 3,6 × 10–9 C
= (7,08 × 10–12 F)(60.000 V) Muatan kapasitor C adalah 3,6 × 10–9 C.
= 42,48 × 10–8 C
= 424,8 × 10–9 C = 424,8 nC 5. Diketahui: εr = 3,75
Muatan yang dapat disimpan kapasitor sebesar E = 9,0 × 104 V/m
424,8 nC. d = 1,5 mm = 1,5 × 10–3 m
q = 0,885 µC = 8,85 × 10–7 C
3. Diketahui: r = 6 cm = 6 × 10–2 m
Ditanyakan: A
d = 3,14 mm = 3,14 × 10–3 m
Jawab:
Ditanyakan: C
V=Ed
Jawab:
= (9,0 × 104 V/m)(1,5 × 10–3 m)
A
C = ε0 εr d = 135 V
πr 2 q A
= ε0 εr C = V = ε0 εr d
d
(3,14)(6 × 10−2 )2 q A
= (8,85 × 10–12)(4,5) F = ε0 εr d
3,14 × 10−3 V
= 1,4337 × 10–10 F qd (8,85 × 10−7 )(1,5 × 10−3 )
A= = m2
= 143,37 × 10–12 F = 143,37 pF V ε 0 εr (135)(8,85 × 10−12 )(3,75)

Kapasitansi sepasang pelat 143,37 pF. ≈ 0,2962 m2


Luas setiap pelat kira-kira 0,2962 m2.
4. Diketahui: CA = 10 pF = 1 × 10–11 F
CB = 20 pF = 2 × 10–11 F 6. Diketahui: d = 5 mm = 5 × 10–3 m
CC = 30 pF = 3 × 10–11 F C = 50 pF = 5 × 10–8 F
qA = 1,2 nC = 1,2 × 10–9 C V = 220 V
Ditanyakan: a. q
Ditanyakan: a. Cp
b. C′ dan ∆q
b. Vp Jawab:
c. qB dan qC a. q = CV
Jawab: = (5 × 10–8 F)(220 V)
a. Kapasitas mula-mula (Cp) = 1,1 × 10–5 C
Cp = CA + CB + CC Muatan yang tersimpan dalam kapasitor
= (1 + 2 + 3) × 10–11 F 1,1 × 10–5 C.
= 6 × 10–11 F
b. C′ = εrC
= 60 × 10–12 F atau 60 pF
Jadi, kapasitas rangkaian 60 pF. = (4)(5 × 10–8 F)
b. Tegangan sumber listrik (Vp) = 2 × 10–7 F
Vp = VA = VB = VC q′ = C′V
qA = (2 × 10–7 F)(220 V)
Vp = VA =
CA = 4,4 × 10–5 C
1,2 × 10 −9 C ∆q = q′ – q
= = 120 volt
1 × 10−11 F = (4,4 × 10–5 C – 1,1 × 10–5 C)
Tegangan sumber listrik = tegangan = 3,3 × 10–5 C
rangkaian kapasitor sebesar 120 V. Kapasitas kapasitor menjadi 2 × 10–7 F dan
pertambahan muatannya 3,3 × 10–5 C.

82 Kunci Jawaban dan Pembahasan


7. Diketahui: C1 = 5 µF C4 = 7 µF Ditanyakan: ∆W
C2 = 5 µF VPQ = 100 V Jawab:
C3 = 3 µF q = CV
Ditanyakan: q dan W setiap kapasitor = (80 µF)(18 V)
Jawab: = 1,44 × 10–3 C
1
q1 = q2 W = 2 CV 2
C1V1 = C2V2 1
(5 µF)V1 = (5 µF)V2 = 2 (80 µF)(18 V)2
V1 = V2 1
= 2 (8 × 10–5 F)(324 V 2)
VPQ = V1+ V2
= 0,01296 J
100 V = 2V2
V′ E d′
V2 = 50 V = Ed
V
q1 = q2 = (5 µF)(50 V)
d′
= (5 × 10–6 F)(50 V) V′ = d (V)
= 2,5 × 10–4 C
 4 mm 
V3 = V4 = VPQ = 100 V =  3 mm  (18 V)
 
q3 = C3V3
= 24 V
= (3 µF)(100 V)
Saat d berubah, yang tetap adalah muatan
= (3 × 10–6 F)(100 V) sedangkan kapasitasnya berubah.
= 3 × 10–4 C 1
W′= 2 qV ′
q4 = C4V4
= (7 µF)(100 V) 1
= 2 (1,44 × 10–3 C)(24 V)
= (7 × 10–6 F)(100 V)
= 0,01728 J
= 7 × 10–4 C ∆W = W′ – W
1 = (0,01728 – 0,01296) J
W1 = W2 = 2 (5 µF)(50 V)2
= 0,00432 J
1
= 4,32 mJ
= 2 (5 × 10–6 F)(2.500 V2) Perubahan energi yang terjadi 4,32 mJ.
= 6,25 × 10–3 J 9. Diketahui: C1 = 30 µF
1 C2 = 20 µF
W3 = 2 C3V 32 C3 = 50 µF
1 C4 = 20 µF
= 2 (3 µF)(100 V)2 C5 = 25 µF
1 V = 80 V
= 2 (3 × 10–6 F)(10.000 V 2)
Ditanyakan: W4
= 1,5 × 10–2 J Jawab:
1
W4 = 2 C4V 42 Cp= C1 + C2 + C3
1 = (30 + 20 + 50) µF
= 2 (7 µF)(100 V)2
= 100 µF
1 qp = q4 = q5
= 2 (7 × 10–6 F)(10.000 V 2)
= 3,5 × 10–2 J qp = q4
Jadi, q1 = q2 = 2,5 × 10–4 C; q3 = 3 × 10–4 C; VpCp = V4C4
Vp(100 µF)= V4(20 µF)
q 4 = 7 × 10 –4 C; W 1 = W 2 = 6,25 × 10 –3 J,
Vp = 0,2V4
W3 = 1,5 × 10–2 J; dan W4 = 3,5 × 10–2 J.
q5 = q4
8. Diketahui: C = 80 µF C5V5 = C4V4
V = 18 V
(25 µF)V5 = (20 µF)V4
d = 3 mm
d′ = 4 mm V5 = 0,8V4

Fisika Kelas XII 83


V = Vp+ V4 + V5 2. Jawaban: d
80 V = 0,2V4 + V4 + 0,8V4 1 1
W = ∆Ep = kqq′( r – r1
) = q(Vb – Va)
80 V = 2V4 2

Usaha listrik hanya tergantung:


V4 = 40 V
1) besarnya muatan yang dipindahkan;
1
W4 = 2 C4V 42 2) beda potensial antara dua titik; dan
3) jarak titik A dan B.
1
= 2 (20 µF)(40 V)2
3. Jawaban: a
1
= 2
(2 × 10–5 F)(1.600 V 2) C = k ε0 d
A

= 1,6 × 10–2 J
Berdasarkan persamaan di atas, untuk
Energi yang tersimpan dalam C4 sebesar 1,6 × 10–2 J.
memperbesar nilai C dapat dilakukan dengan cara
10. Diketahui: V = 72 V sebagai berikut.
C1 = 8 µF 1) Mengganti bahan yang memiliki k lebih besar
C2 = 3 µF dari semula (k2 > k1).
C3 = 12 µF 2) Menambah luas permukaan keping.
C4 = 36 µF 3) Memperkecil jarak antarkeping atau
mendekatkan jarak antarkeping.
Ditanyakan: qtotal dan Wtotal
Jawab: 4. Jawaban: e
A → Luas keping
1
=
1
+
1
=
1
+
1
=
3+1 C = εr ε0 d → Jarak antarkeping
Cs C3 C4 12 µF 36 µF 36 µF ––––

Cs = 9 µF Koefisien

Ctotal = C1 + C2 + Cs
Kapa- Luas Jarak Koe-
= (8 + 3 + 9) µF Keping Antarkeping fisien Nilai C
sitor
= 20 µF 1 A
C1 A 2d ε C1 = 2
εd
qtotal = CtotalV A
C2 2A 3d 3ε C2 = 2ε d
= (20 µF)(72 V) A
C3 A d 2ε C3 = 2ε d
= (2 × 10–5 F)(72 V) 1 A
= 1,44 × 10–3 C C4 2A 4
d 2ε C4 = 16ε d
1 A
1 C5 3A 2
d 3ε C5 = 18ε d
Wtotal = q
2 total
V
Jadi, kapasitor yang memiliki kapasitas terbesar
1 adalah C5.
= 2
(1,44 × 10–3 C)(72 V)
= 5,184 × 10–2 J 5. Jawaban: b
Muatan dan energi yang tersimpan di rangkaian Diketahui: q1 = 6 µC = 6 × 10–6 C
berturut-turut 1,44 × 10–3 C dan 5,184 × 10–2 J. q2 = 2 µC = 2 × 10–6 C
q3 = 4 µC = 4 × 10–6 C
r12 = 0,4 m
r23 = 0,2 m
Ditanyakan: F3
Jawab:
A. Pilihan Ganda
q1 q 3
1. Jawaban: c F31 = k
(r12 + r23 )2
Potensial listrik dalam konduktor bola berongga
q (6 × 10−6 )(4 × 10−6 )
pada r < R dan r = R adalah sama yaitu V = k r . = 9 × 109 (0,6)2
N
Sementara itu, kuat medan pada permukaan = 0,6 N
Q q2 q3
E= k 2 . F32 = k
R (r23 )2
(2 × 10−6 )(4 × 10−6 )
= 9 × 109 (0,2)2
N = 1,8 N

84 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Q3 F1 = F2
F32 F31
k (q )(Q) k (q )(2Q )
=
x2 (2 + x )2
F31 menunjuk arah X positif F32 menunjukkan arah 1 2
X negatif. = (2 + x )2
x2
F3 = –F32 + F31 = –1,8 + 0,6 = –1,2 N x 2 =2+x
Besar gaya total di muatan q3 adalah 1,2 N dan
menunjuk ke kiri. x( 2 – 1) = 2
 2   2 + 1
6. Jawaban: a x=    
 2 − 1  2 + 1
Diketahui: qA = 9,0 µC
2 2+2
qB = 16 µC = 2 −1
=2 2 +2
qC = 3,0 µC
rAB = 70 cm Koordinatnya= –1 – (2 2 + 2)
Ditanyakan: rAC atau rBC agar FC = 0 = –3 – 2 2
Jawab: = –3 – 8 = –(3 + 8 )
FC = 0 jika FBC = FAC
Jadi, +q ditempatkan di x = –(3 + 8 ) agar tidak
FAC FBC mendapat pengaruh gaya dari muatan lain.
A C B
8. Jawaban: b
70 cm
Diketahui: r1 = 0,2 m
FBC = FAC r2 = 0,8 m
qB qC qA qC
Ditanyakan: q1 : q2 agar EA = 0
k =k Jawab:
rBC2 rAC2
EA = 0 maka E1 = E2
16 9
=
(70 − x )2 x2 q1 q2
k =k
4 3 r12 r22
70 − x
= x
q1 r12 (0,2)2 1
4x = 210 – 3x = = 16=
q2 r2 2 (0,8)2
7x = 210
Jadi, perbandingan nilai kedua muatan 1 : 16.
210
x = 7 = 30 9. Jawaban: c
rAC = 30 cm, rBC = (70 – 30) cm = 40 cm Diketahui: m = 3 g = 3 × 10–3 kg
Partikel C diletakkan 30 cm dari muatan A atau L = 20 cm = 0,2 m
40 cm dari muatan B. E = 1 × 103 N/C
θ = 30°
7. Jawaban: a Ditanyakan: q
y
Jawab:
T cos 30° = m g
+Q –2Q mg
x T=
x = –1 x = +1 cos 30o
(3 × 10 −3 )(9,8) 30° T
= 1 N
2
3

Agar +q bernilai nol, kemungkinan diletakkan di q qE


= 19,6 3 × 10–3 N
sebelah kiri +Q atau sebelah kanan –2Q. Oleh karena ΣFy = 0 maka
Jaraknya harus lebih dekat ke +Q. Jadi,
q E = T sin 30°
kemungkinan di sebelah kiri +Q. Fg
T sin 30o
y
q =
E
(19,6 3 × 10 −3 ) 2
1

=
+q +Q –2Q 1 × 103
x
x = –1 x=1 = 9,8 3 µC

Muatan pada bola sebesar 9,8 3 µC.


2+x

Fisika Kelas XII 85


10. Jawaban: a Jawab:
Jarak muatan –q dari titik B FAC

r = (12 cm)2 + (9 cm)2


2
= 225 cm = 15 cm
Jarak kedua muatan dari titik B: FAC sin θ
r1 = r2 = r = 15 cm
FBC sin θ
VB = VB + VB
2 1
θ
q q
= k 1 + k r2
r1 2

 5 × 10−5 −5 × 10−5 
= (9 × 109)  0,15 + 0,15  V
  FBC
=0V
Beda potensial di titik B sebesar 0 V. 5
sin θ = 20
11. Jawaban: b (2 × 10−6 )(10−5 )
Diketahui: q1 = +q1 FAC = FBC = F = (9 × 109) (2 × 10−1)2
N
−2
q2 = +q2 18 × 10
= 4 × 10−2 N = 4,5 N
r12 = 6 cm
EA = 0 FC = FAC sin θ + FBC sin θ
Ditanyakan: q1 : q1 = 2F sin θ
Jawab: 5
= 2(4,5 N)( 20 )
+q1 2 cm A +q2
4 cm = 2,25 N
E2 EA = 0 E1 Resultan gaya yang dialami muatan +2 µC
6 cm sebesar 2,25 N.
EA = E1 – E2 13. Jawaban: d
0 = E1 – E2 Diketahui: q1 = +10 µC = 10–5 C
E1 = E2 q2 = +20 µC = 2 × 10–5 C
q1 q2 r12 =a
k =k
r12 r22 r23 = 0,5a
q1 q2 Ditanyakan: q3
= Jawab:
(2 cm)2 (4 cm)2
F12 = F23
q1 q2
=
4 cm2 16 cm2 q1q2 q2 q3
k =k
q1 4 1 r122 r232
= 16 = 4
q2 10−5 q3
= (0,5a)2
Jadi, q1 : q2 = 1 : 4. a2

12. Jawaban: c 10−5 q3


=
a2 0,25a2
Diketahui: qA = 10 µC = 10–5 C
q3 = 2,5 × 10–6
qB = 10 µC = 10–5 C
Nilai q3 sebesar 2,5 × 10–6 C atau 2,5 µC.
qC = 2 µC = 2 × 10–6 C
rAC = rBC = 20 cm = 2 × 10–1 m 14. Jawaban: c
rAB = 10 cm Diketahui: q1 = +4 µC = +4 × 10–6 C
q2 = –5 µC = –5 × 10–6 C
Ditanyakan: FC
r1 = 2 cm = 2 × 10–2 m
r2 = 5 cm = 5 × 10–2 m
Ditanyakan: Ep

86 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: 17. Jawaban: a
Diketahui: qu = 1,47 × 10–17 C
+4 µC P E1 E2 –5 µC qp = 1,6 × 10–19 C
2 cm 5 cm r1 = 4 × 10–10 m
r2 = 1 × 10–10 m
Ep = E1 + E2 Ditanyakan: ∆Ep
q1 q2 Jawab:
=k +k
r12 r22
1 1
q q2 ∆Ep = k qp qu r − r 
= k( 21 + )  1 2
r1 r22
= (9 × 10 9 )(1,6 × 10 –19 )(1,47 × 10 –17 )
4 × 10 −6
5 × 10−6
= (9 × 109)( + ) N/C  1 1 
(2 × 10−2 )2 (5 × 10−2 )2  − 
−10
 1× 10 4 × 10−10 
4 × 10−6 5 × 10−6
= (9 × 109)( + ) N/C
4 × 10 −4
2,5 × 10−3 ≈ 1,6 × 10–16 J
= (9 × 109)(10–2
+2× N/C 10–3) Energi potensial listrik proton kira-kira 1,6 × 10–16 J.
= 1,08 × 108 N/C 18. Jawaban: c
Medan listrik di titik P sebesar 1,08 × 108 N/C. Diketahui: ∆V = 450 volt
15. Jawaban: b mp = 1,6 × 10–27 kg
Diketahui: m = 5,0 × 10–15 kg qp = 1,6 × 10–19 C
q = 5e = 5(1,6 × 10–19 C) Ditanyakan: vA
= 8,0 × 10–19 C Jawab:
g = 9,8 m/s2 Menurut hukum kekekalan energi mekanik dalam
Ditanyakan: E medan elektrostatik
Jawab: ”Energi mekanik di B = energi mekanik di A”
F =w EpB + EkB = EpA + EkA
Eq = mg 1 1
q VB + 2 m vB2 = q VA + 2 m vA2
mg
E = 1 1
q
2
m vA2 – 2 m vB2 = q VB – q VA
(5,0 × 10−15 )(9,8) 1
= N/C m(vA2 – vB2) = q(VB – VA)
8,0 × 10−19 2
= 61.250 N/C 2q
vA2 – vB2 = m (VB – VA)
Kuat medan listrik di dalam keping 61.250 N/C.
2(1,6 × 10−19 )
16. Jawaban: b vA2 – 0 = (450)
1,6 × 10−27
Diketahui: d = 2 cm
∆v = 200 V vA2 = 9 × 1010
v1 =0 vA = 3,0 × 105 m/s
m = 9,1 × 10–31 kg Kecepatan proton tepat sebelum menumbuk
q = 1,6 × 10–19 C keping A sebesar 3 × 105 m/s.
Ditanyakan: v2 19. Jawaban: c
Jawab: Diketahui: m = 50 g = 5 × 10–2 kg
1 1 q1 = +0,2 µC = +2 × 10–7 C
qv1 + 2 mv12 = qv2 + 2 mv22
q2 = –0,5 µC = –5 × 10–7 C
1 r = 3 cm = 3 × 10–2
q(v1 – v2) = 2 m(v22 – v12)
Ditanyakan: T
1 Jawab:
(1,6 × 10–19)(200) = 2 (9,1 × 10–31)v22
q1q2
6,4 × 10−17 F=k
2 r2
v2 = 9,1 × 10−31 (2 × 10−7 )(5 × 10−7 )
= (9 × 109) (3 × 10−2 )2
N
6,4 × 10−17
v2 = 9,1 × 10−31
≈ 8,4 × 106 (9 × 10 )(10 )
9 −13
= 9 × 10 −4
N
Elektron akan sampai di anode dengan kecepatan =1N
8,4 × 106 m/s.

Fisika Kelas XII 87


w = mg T 22. Jawaban: c
= (5 × 10–2 kg)(9,8 m/s2) Diketahui: CX = 6 F
= 0,49 N F CY = 6 F
F +w
2 2 CZ = 12 F
T =
V = 24 V
= (1N)2 + (0,49 N)2 Ditanyakan: WZ
w Jawab:
= (1 + 0,2401) N Cp = CX + CY
= 1,11 N = 6 F + 6 F = 12 F
Tegangan tali sebesar 1,11 N. 1 1 1
= +
20. Jawaban: e Ctotal Cp CZ
Diketahui: v = 4 × 105 m/s 1 1
= 12 F + 12 F
d = 5 mm
Ditanyakan: ∆V 2
=
Jawab: 12 F
∆Ep = ∆Ek Ctotal = 6 F
1 qp = qtotal
q ∆V= 2 m v2 qtotal = CtotalV
mv 2 = (6 F)(24 V)
∆V = 2q
= 144 C
(1,6 × 10−27 )(4 × 105 )2
= 2(1,6 × 10−19 )
V Tegangan di Cz:
(1,6 × 10−27 )(1,6 × 1011) qtotal 144 C
= V VZ = = = 12 volt
3,2 × 10−19 CZ 12 F

= 800 V 1 1
Beda potensial kedua keping 800 V. WZ = CVZ2 = (12 F)(12 V)2 = 864 joule
2 2

21. Jawaban: e Energi yang tersimpan dalam kapasitor Z sebesar


Diketahui: C1 = 20 pF = 2,0 × 10–11 F 864 joule.
C2 = 80 pF = 8,0 × 10–11 F 23. Jawaban: d
V = 110 V Diketahui: C1 = 2 µF = 2 × 10–6 F
Ditanyakan: q1, q2, V1, dan V2 V1 = 15 V
1 1 1 C2 = 4 µF = 4 × 10–6 F
= +
Ctotal C1 C2 V2 = 30 V
1 1 4+1 Ditanyakan: Vgab
= + =
20 pF 80 pF 80 pF
Jawab:
Ctotal = 16 pF
(V1 C1) + (V2 C 2 )
qtotal = CtotalV Vgab =
C1 + C 2
= (16 pF)(110 V) (15 V)(2 × 10 −6 F) + (30 V)(4 × 10 −6 F)
= (1,6 × 10–11)(110) C =
2 × 10 −6 F + 4 × 10 −6 F
= 1,76 × 10–9 C 3 × 10−5 + 1,2 × 10 −4
= 1,76 nC = 6 × 10-6
V
q1 = q2 = qtotal = 1,76 nC = 25 V
Potensial gabungannya sebesar 25 V.
q1 = q2
V1C1 = V2C2 24. Jawaban: a
V1(20 pF) = V2(80 pF) Diketahui: C1 = 20 µF
C2 = 4 µF
V1 = 4V2 C3 = 5 µF
Vtotal = V1 + V2 = 4V2 + V2 C4 = 8 µF
110 V= 5V2 C5 = 10 µF
V2 = 22 V V = 200 V
Ditanyakan: qtotal dan Wtotal
V1 = 4V2 = 4(22 V) = 88 V

88 Kunci Jawaban dan Pembahasan


1 1 1 1 26. Jawaban: d
= + + Diketahui: C1 = 2 µF
Cs1 C1 C2 C3
1 1 1 1+ 5 + 4 C2 = 3 µF
= + + =
20 µF 4 µF 5 µF 20 µF C3 = 1 µF
20 µF VAB = 12 V
Cs = 10
= 2 µF
1
Ditanyakan: q1, q2
Cp = Cs + C4 = (2 + 8) µF = 10 µF
1 Jawab:
1 1 1 1 1
= + = + 1 1 1
Cek Cp C5 10 µF 10 µF = +
C AB (2 µF + 3 µF) 1 µF
10 µF 1+5
Cek = = 5 µF =
2 5 µF
qtotal = Cek V 6
=
= (5 µF)(200 V) 5 µF
5
= (5 × 10–6 F)(200 V) CAB = 6 µF
= 10–3 C
5
1 qAB = CAB VAB = ( 6 µF)(12 V) = 10 µC
Wtotal = Cek V 2
2
q3 = qAB
1
= (5 × 10–6 F)(200 V)2 = 10 µC (karena C3 seri dengan C1 dan C2)
2
Maka:
1
= (5 × 10–6 F)(4 × 104 V2) = 0,1 joule qAB = q1 + qAB
2
Muatan dan energi yang tersimpan dalam q1 =
C1
qAB
rangkaian secara berturut-turut 10–3 C dan 0,1 C1 + C2
joule. 2
= 5 (10 µC)
25. Jawaban: d = 4 µC
Diketahui: C1 = 7,5 µF C2
C2 = 12 µF q2 =
C1 + C2
qAB
C3 = 4 µF 3
C4 = 3 µF = 5 (10 µC)
V = 5 kV = 6 µC
Ditanyakan: qtotal Besar muatan pada C1 dan C2 secara berturut-
Jawab: turut 4 µC dan 6 µC.
1 1 1 1
= + + 27. Jawaban: a
Cs1 C2 C3 C4
Diketahui: C1 = 8 µF
=
1
+
1
+
1
=
1+ 3 + 4 C2 = 24 µF
12 µF 4 µF 3 µF 12 µF
C3 = 12 µF
12 µF V = 24 V
Cs = 8
= 1,5 µF
1
Ditanyakan: W3
Jawab:
1 1 1 1
C1 Cs = + +
1 Cs C1 C2 C3
1 1 1
= + +
8 µF 24 µF 12 µF
Cp = C1 + Cs = (7,5 + 1,5) µF = 9 µF
1
3 + 1+ 2
qtotal = Cp V =
24 µF
= (9 µF)(5 kV) 24 µF
= (9 × 10–6 F)(5 × 103 V) Cs = 6
= 4 µF
= 45 × 10–3 C qtotal = Cs V
= 45 mC
= (4 µF)(24 V)
Muatan yang tersimpan dalam rangkaian sebesar
45 mC. = (4 × 10–6 F)(24 V)
= 9,6 × 10–5 C

Fisika Kelas XII 89


q1 = q2 = q3 = qtotal 30. Jawaban: d
1 q3 2 Diketahui: C1 = 2 µF C3 = 5 µF
W3 =
2 C3 C2 = 1 µF V = 120 V
1 (9,6 × 10 −5 )2 Ditanyakan: W3
= 12 µF Jawab:
2
1 9,216 × 10−9 Cp = C2 + C3 = (1 + 5) µF = 6 µF
= J
2 1,2 × 10−5 q1 = qp
= 3,84 × joule10–4 V1C1 = VpCp
Energi yang tersimpan dalam kapasitor 12 µF V1(2 µF) = Vp(6 µF)
sebesar 3,84 × 10–4 joule.
V1 = 3Vp
28. Jawaban: b V = V1 + Vp = 3Vp + Vp = 4Vp
Diketahui: C1 = 60 µF C4 = 7 µF
C2 = 8 µF V = 10 kV Vp =
120 V
= 30 V
4
C3 = 5 µF
Ditanyakan: Vab V2 = V3 = Vp
Jawab: 1
W3 = C3 V 32
Cp = (8 + 5 + 7) µF = 20 µF 2
q1 = q2 1
= (5 µF)(30 V)2
CpVbc = C1Vab 2
1
(20 µF)Vbc= (60 µF)Vab =
2
(5 × 10–6 F)(900 V2) = 2,25 × 10–3 joule
Vbc = 3Vab Energi listrik yang tersimpan dalam kapasitor C3
V = Vab + Vbc sebesar 2,25 × 10–3 joule.

10 kV = Vab + 3Vab B. Uraian


4Vab = 10 kV 1. Diketahui: qA = +16 µC
Vab = 2,5 kV = 2.500 V qB = –25 µC
qC = –2 µC
Beda potensial antara titik a dan b 2.500 V.
rAB = 80 cm
29. Jawaban: c Ditanyakan: rAC atau rBC
Diketahui: C1 = 4 µF C4 = 8 µF Jawab:
C2 = 2 µF V = 24 kV A B
80 cm
C3 = 24 µF
Ditanyakan: V8 µF
FC = 0 jika FAC = FBC. Kemungkinannya berada di
Jawab:
sebelah kiri A atau di sebelah kanan B. Oleh
1 1 1 4 karena qA < qB maka rAC < rBC yaitu di sebelah
= + =
Cs 24 µF 8 µF 24 µF kiri qA.
24
Cs = 4
= 6 µF x 80 cm

Cek = 6 µF + 2 µF + 4 µF = 12 µF
FBC C FAC A B
Untuk susunan paralel beda potensial setiap
kapasitor sama besar. FA = FBC
VCs = V2 µF = V4 µF = VAB = 24 V
qA qC qB qC
Muatan di Cs k =k
rAC2 rBC2
qs = Cs VC = (6)(24) µC = 144 µC 16 25
1
=
qs = q24 µF = q8 µF = 144 µC x2 (80 + x )2

q 8 µF 4 5
144 = 80 + x
V8 µF = = 8 volt = 18 volt x
C 8 µF
320 + 4x = 5x
Beda potensial pada kapasitor 8 µF sebesar x = 320
18 volt.

90 Kunci Jawaban dan Pembahasan


rAC = x cm = 320 cm k qA
ECA =
rBC = (80 + x) cm = (80 + 320) cm = 400 cm (rCA )2
Muatan C harus diletakkan sejauh 320 cm di (9 × 109 Nm2 /C2 )(10 × 10−6 C)
sebelah kiri muatan A atau sejauh 400 cm di =
(5 × 10−2 m)2
sebelah kiri muatan B.
= 3,6 × 107 N/C
2. Diketahui: qA = 9 µC = 9 × 10 C –6
k qB
qB = 0,4 µC = 4 × 10–7 C ECB =
(rCB )2
qC = 16 µC = 1,6 × 10–5 C
(9 × 109 Nm2 /C2 )(6 × 10−6 C)
rAB = 6 m =
(6 × 10−2 m)2
rCB = 8 m
= 1,5 × 107 N/C
Ditanyakan: FB
Etot = ECA – ECB
Jawab:
= 3,6 × 107 N/C – 1,5 × 107 N/C
C
= 2,1 × 107 N/C (ke arah titik B)
4. Diketahui: q = –60 µC = –60 × 10–6 C
d = 10 cm
FCB r = 5 cm = 5 × 10–2 m
Ditanyakan: a. E pada r = 2 cm
FAB b. E pada r = 5 cm
A B
c. E pada r = 8 cm
qA qB Jawab:
FAB = k
rAB2 a. Kuat medan pada jarak 2 cm dari pusat bola.
(9 × 10−6 )(4 × 10−7 ) Titik A berada di dalam bola. Oleh karena di
= (9 × 109) N dalam bola tidak ada muatan, kuat medan di
(6)2
= 9 × 10–4 N A sama dengan nol (EA = 0).
qC qB
b. Kuat medan pada jarak 5 cm dari pusat bola.
FC B = k Titik B yaitu pada permukaan bola, dengan
rCB2
RB = 5 × 10–2 m.
(1,6 × 10−5 )(4 × 10−7 )
= (9 × 109) N q −60 × 10 −6 C
(8)2 EB = k = (9 × 109 Nm2/C2)
rB2 (5 × 10 −2 m)2
= 9 × 10–4 N
= –2,16 × 108 N/C
FB = FAB + FCB
2 2
Tanda negatif menyatakan arah kuat medan
listrik adalah radial ke dalam.
= (9 × 10−4 N)2 + (9 × 10−4 N)2 Kuat medan di permukaan bola 2,16 × 108 N/
C.
= 2(81 × 10−8 ) N2 c. Kuat medan pada jarak 8 cm dari pusat bola.
Titik C pada jarak rC = 8 × 10–2 m.
= 9 2 × 10–4 N
Gaya Coulomb yang dialami muatan B sebesar q −60 × 10 −6 C
EB = k = (9 × 109 Nm2/C2) (8 × 10−2 m)2
2
rC
9 2 × 10–4 N.
= –8,44 × 107 N/C
3. 10 µC ECB ECA 6 µC Kuat medan pada jarak 8 cm dari pusat bola
------

→ →
A+ C B+ sebesar –8,44 × 107 N/C.


5 cm
→→
6 cm

5. Diketahui: qA = 12 µC
qB = 18 µC = +1,8 × 10–5 C
qC = 6 µC = 6 × 10–6 C
ECA = kuat medan di C akibat muatan A (ingat mC = 2 × 10–18 kg
titik C bermuatan + ) rAC = rBC = 15 cm
ECB = kuat medan di C akibat muatan B rAB = 8 cm
Ditanyakan: a. W
b. v

Fisika Kelas XII 91


Jawab: ∆E p
q qB
V= q
a. VC = k( A + )
rAC rBC ⇔ ∆Ep = V q
12 µC 18 µC = (6,75 × 105 V)(6 × 10–7 C)
= (9 × 109 Nm2/C2)( 15 cm
+ 15 cm
)
= 0,405 J
 (1,2 × 10−5 ) + (1,8 × 10−5 )  Perubahan energi yang terjadi sebesar 0,405 J.
= (9 × 109)   V
 0,15 
7. Diketahui: A = 16 cm2 = 1,6 × 10–3 m2
= (9 × 109)(2 × 10–4) V d = 2 mm = 2 × 10–3 m
= 1,80 × 106 V V= 9 V
qA qB Ditanyakan: a. C
VC′ = k( + )
rAC′ rBC′ b. E
1,2 × 10 −5 1,8 × 10 −5 c. q
= (9 × 109)( + )V Jawab:
0,04 0,04
= (9 × 109)(7,5 × 10–4) V a. C = ε0 A
d
= (9 × 109)(2 × 10–4) V
= 6,75 × 106 V (1,6 × 10−3 )
= (8,85 × 10–12) 2 × 10−3 F
WCC′= qC(VC′ – VC)
= 7,08 × 10–12 F
= (6 µC)(6,75 × 106 V – 1,80 × 106 V) Kapasitas kapasitor 7,08 × 10–12 F atau
= (6 × 10–6)(4,95 × 106) J 7,08 pF.
= 29,7 J
Usaha untuk memindahkan muatan C b. E = V
d
sebesar 29,7 J. 9V
= 2 × 10 −3 m
1
b. WCC′ = mv2 = 4.500 V/m
2
2WCC′ Medan listrik antarkeping 4.500 V/m.
v =
m c. q = C V
2(29,7 J) = (7,08 × 10–12 F)(9 V)
= 2 × 10−18 kg = 6,372 × 10–11 C
= 2,97 × 1019 m2 /s2 Muatannya yang tersimpan dalam kapasitor
6,372 × 10–11 C.
≈ 5,45 × 109 m/s
Kecepatan muatan C saat berada di tengah- 8. Diketahui: C1 = 4 µF C4 = 20 µF
tengah A dan B adalah 5,45 × 109 m/s. C2 = 6 µF C5 = 2 µF
C3 = 5 µF V = 80 V
6. Diketahui: q = –4 µC = –4 × 10–6 C Ditanyakan: a. W5
r1 = 4 cm = 0,04 m b. q3
r2 = 16 cm = 0,16 m Jawab:
Ditanyakan: a. V
1 1 1
b. ∆Ep = +
C34 C3 C4
Jawab:
1 1 4+1
1 1 = + =
a. V = k q (r – ) 5 µF 20 µF 20 µF
2 r1
1 20 µF
= (9 × 109 Nm2/C2)(–4 × 10–6 C)( 0,16 m – Cs = 5
= 4 µF
1 Cp = C2 + C34 + C5
0,04 m
)
= (6 + 4 + 2) µF
= 6,75 × 105 V = 12 µF
Beda potensial antara kedudukan tersebut
adalah 6,75 × 105 V. q1 = qp C1 Cp

b. Perubahan energi potensial ∆Ep jika muatan C1V1 = CpVp V1 Vp


uji q = 0,6 µC digerakkan di antara kedua (4 µF)V1 = (12 µF)Vp
kedudukan tersebut. V1 = 3Vp

92 Kunci Jawaban dan Pembahasan


V = V1 + Vp = 3Vp + Vp 10. Diketahui: C1 = C2 = 2 µF C5 = 6 µF
80 V = 4Vp C3 = 3 µF C6 = 24 µF
C4 = 8 µF V = 80 V
Vp = 20 V
Ditanyakan: a. Cek
a. V34 = Vp = 20 V b. qtotal
1 c. W6
W5 = 2 C5V p2
Jawab:
1 1 1 1 1
= 2 (2 µF)(20 V)2 a. Cs1
= + +
C4 C5 C6
1 1 1 1
= 2 (2 × 10–6 F)(400 V2) = + +
8 µF 6 µF 24 µF
= 4 × 10–4 J 3 + 4 +1
=
Energi yang tersimpan dalam kapasitor 2 µF 24 µF
sebesar 4 × 10–4 J.
Cs = 24 µF = 3 µF
1 8
b. V34 = Vp = 20 V Cp = Cs + C3 = (3 + 3) µF = 6 µF
1
q3 = q4 1 1 1 1 1
= + = +
C3V3 = C4V4 Cs2 C1 C2 2 µF 2 µF
(5 µF)V3 = (20 µF)V4 Cs = 2 µF = 1 µF
1 2
V3 = 4V4
Cek = Cs + Cp = (1 + 6) µF = 7 µF
2
V34 = V3 + V4 Kapasitas kapasitor pengganti 7 µF.
20 V = 4V4 + V4 b. qtotal = CekV
20 V = (7 µF)(80 V)
V4 = =4V
5 = (7 × 10–6 F)(80 V)
q3 = q4 = C4V4 = 5,6 × 10–4 C
Muatan total yang tersimpan dalam
= (20 µF)(4 V)
rangkaian 5,6 × 10–4 C.
= (2 × 10–5 F)(4 V)
= 8 × 10–5 joule c. V456 = V = 80 V
Muatan yang tersimpan dalam kapasitor q4 = q5 = q6
5 µF sebesar 8 × 10–5 joule. C4V4 = C5V5 = C6V6
9. Diketahui: A = 200 cm2 = 2 × 10–2 m2 (8 µF)V4 = (6 µF)V5 = (24 µF)V6
d = 0,5 cm = 5 × 10–3 m V4 = 3V6
εr = 5 V5 = 4V6
V = 12 V V456 = V4 + V5 + V6
Ditanyakan: W 80 V = 3V6 + 4V6 + V6
Jawab:
= 8V6
Energi kapasitor (W )
V6 = 10 V
ε0 A
C = εr 1
d W6 = 2 C6V62
(8,85 × 10−12 )(2 × 10 −2 )
=5 F 1
5 × 10 −3 = 2 (24 µF)(10 V)2
= 1,77 × 10–10 F
1
1 = 2 (2,4 × 10–5 F)(100 V 2)
W = 2 C V2
= 1,2 × 10–3 J
1
= 2 (1,77 × 10–10 F)(12 V)2 Energi yang tersimpan pada kapasitor 24 µF
sebesar 1,2 × 10–3 J.
= 1,2744 × 10–8 J
Energi yang tersimpan dalam kapasitor sebesar
1,2744 × 10–8 J.

Fisika Kelas XII 93


Bab IV Medan Elektromagnet dan Jawab:
F =BI
Induksi Elektromagnetik = (1,2 × 10–3)(2)(0,8) N
= 1,92 × 10–3 N
Arah arus ke z–, arah medan magnet ke y–,
sehingga arah gaya Lorentz ke x–.

A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: b


Diketahui: I1 = 4 A
1. Jawaban: c
Gerak elektron dapat ditentukan dengan I2 = 2 A
menggunakan kaidah tangan kanan. Jari telunjuk a1 = 2 cm = 0,02 m
menunjuk masuk ke dalam buku yang a2 = 8 cm = 0,08 m
menunjukkan arah medan magnet (B). Arah arus = 10 cm = 0,1 m
berlawanan dengan arah elektron sehingga arus Ditanyakan: Ftotal
searah dengan ibu jari yang menunjuk ke bawah. Jawab:
Jari tengah menunjuk ke kanan sebagai arah gaya P Q
Lorentz. Dengan demikian, lintasan yang mungkin
dilalui elektron yaitu A–R. FPS
FQR

2. Jawaban: a I1
I2
Berdasarkan persamaan Biot-Savart:
k I d sin α
dB = .
r2 S
R
Besar induksi magnetik berbanding lurus dengan
kuat arus, panjang penghantar, dan sudut apit Ftotal = FQR – FPS
antara arah arus melalui elemen dan garis µ0 I1 I 2 µ0 I1 I 2
= 2π a1
– 2π a2
penghubung dari elemen d ke titik pengukuran.
Besar induksi magnetik berbanding terbalik µ0 I1 I 2 I1 I 2
= ( – )
dengan kuadrat jarak r antara titik pengukuran 2π a1 a2
ke penghantar. 4π × 10−7 (4)(2) (4)(2)
= ( – )(0,1)
0,02 0,02 0,08
3. Jawaban: c
Penentuan arah gaya magnetik menggunakan = (2 × 10–7)(400 – 100)(0,1) N
kaidah tangan kanan. Ibu jari menunjukkan arah = 6 × 10–6 N
arus, jari telunjuk menunjukkan arah medan = 6 µN
magnetik, jari tengah menunjukkan arah gaya Gaya yang dialami kawat PQRS sebesar 6 µN.
magnetik. 6. Jawaban: d
Gambar 1) arah arus ke atas, sedangkan medan Diketahui: F = 2 × 10–6 N
magnet masuk bidang gambar sehingga gaya v = 5 × 106 m/s
magnet seharusnya ke arah kiri. q = 1,6 × 10–19 C
Gambar 2) arah arus ke bawah, sedangkan arah Ditanyakan: besar dan arah B
medan magnet keluar bidang gambar sehingga Jawab:
arah gaya magnetik ke kiri.
Gambar 3) arah arus keluar bidang gambar, B= F
qv
sedangkan arah medan magnet ke bawah
2 × 10 −6
sehingga gaya magnet seharusnya ke arah kanan. = T
(1,6 × 10 −19 )(5 × 10 6 )
Gambar 4) arah arus keluar bidang gambar,
−6
sedangkan arah medan magnet ke atas sehingga = 2 × 10−13 = 0,25 × 107 T = 2,5 × 106 T
gaya magnet ke arah kiri. 8 × 10

4. Jawaban: a Arah arus berlawanan dengan arah elektron


Diketahui: I =2A sehingga ibu jari menunjuk arah y–. Gaya
B = 1,2 mT = 1,2 × 10–3 T magnetik ke arah x+. Dengan kaidah tangan kanan,
= 80 cm = 0,8 m dapat diketahui bahwa medan magnet ke arah z+.
Ditanyakan: besar dan arah F

94 Kunci Jawaban dan Pembahasan


7. Jawaban: c 10. Jawaban: b
Diketahui: q = –0,04 C (elektron) Berdasarkan percobaan Lorentz arah gaya selalu
v = 2 × 104 m/s tegak lurus dengan arah arus dan arah medan
F = 400 N magnet.
Ditanyakan: besar dan arah B
11. Jawaban: e
Jawab:
Diketahui: a =2m
B= F I =2A
qv
Ditanyakan: BP
400
= T = 0,5 T Jawab:
(0,04)(2 × 10 4 )
Besar induksi magnet pada kawat berbentuk
Arah arus berlawanan dengan arah elektron µ0 I
sehingga arah arus ke x negatif. Oleh karena arah melingkar B = sehingga besar induksi pada
2a
arus ke x negatif dan arah gaya magnet ke z 1 1 µ0 I
negatif, maka arah medan magnet ke y positif. kawat lingkaran B = .
4 4 2a
8. Jawaban: b µ0 I
B=
Diketahui: q = 2qe = 3,2 × 10–19 C 8a
π (4π × 10−7 )(2)
B= T = = 0,5π × 10–7 T = 5π × 10–8 T
4 8(2)
f = 1.600 Hz Besar induksi magnetik di titik P 5π × 10–8 T.
Ditanyakan: m 12. Jawaban: a
Jawab: Diketahui: a = 3 cm
m v2 IQ = 6 A
Bqv=
r IP = 3 A
Bqr IR = 1 A
m=
v
FR = 0
Bqr Bq
= = Ditanyakan: aR
ωr ω
ω =2πf Jawab:
= 2π(1.600 Hz) = 3,2π × 103 rad/s FR = 0 jika FPR = FQR
π  −19
Kawat R harus diletakkan di antara kawat P dan Q.
  (3,2 × 10 )
4 I1 I2
m = kg F=k
3,2π × 10 3
a
= 2,5 × 10–23 kg FPR = FQR
Massa partikel 2,5 × 10–23 kg. IP IR IQ IR
k =k
aPR aQR
9. Jawaban: c
(3 A)(1 A) (6 A)(1 A)
Diketahui: I1 = I2 = 12 A =
3 − x x
a1 = 2 cm = 0,02 m 3 A2 6 A2
a2 = (5 – 2) cm = 3 cm = 0,03 m =
3 − x x
Ditanyakan: BP 3x = 18 – 6x
Jawab: 9x = 18
Arah induksi medan magnetik kawat 1 dan 2 x =2
keluar bidang gambar sehingga BP = B1 + B2. Jadi, kawat R diletakkan 2 cm di kiri Q atau 1 cm
BP = B1 + B2 di kanan P.
µ0 I1 µ0 I 2 13. Jawaban: e
= +
2π a1 2π a2
Diketahui: I1 = 15 A
(4π × 10−7 )(12) 1 1 I2 = 10 A
= ( + )T
2π 0,02 0,03 F = 1,6 × 104 N
5 Ditanyakan: a
= 2,4 × 10–6 ( )T
0,06
=2× T 10–4
Induksi magnetik di titik P sebesar 2 × 10–4 T.

Fisika Kelas XII 95


Jawab: gunakan kaidah tangan kanan. Arah elektron ke
F µ0 I1 I2 bawah sehingga arah arus ke atas. Ibu jari ke
= 2π a atas, jari telunjuk masuk bidang kertas sehingga
arah gaya magnet menuju kawat.
µ0 I1I2
2πa = F B. Uraian
µ0 I1 I2 1. Diketahui: I =5A
a= 2π F R = 3 cm = 0,03 m
(4π × 10−7 Wb/Am)(15 A)(10 A)(1 m) a = 42 + 32 = 5 cm = 0,05 m
=
2π (1,6 × 10−4 N)
µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
= 0,1875 m = 18,75 cm
Ditanyakan: a. Besar induksi magnetik di pusat
Jarak kedua kawat sejauh 18,75 cm. lingkaran.
14. Jawaban: d b. Besar induksi di P.
Diketahui: I =5A Jawab:
a = 25 cm = 0,25 m a. Besar induksi magnetik di pusat lingkaran
v = 8 × 104 m/s 0 µ I
B = 2R
q = –1,6 × 10–19 C
(tanda negatif menunjukkan muatan (4π × 10−7 Wb/Am)(5 A)
= = 3,33π × 10–5 Wb/m2
adalah elektron) 2(0,03 m)
Ditanyakan: F b. Besar induksi di P
Jawab: µ0 I R sin α
µ0 I (4π × 10−7 )(5) B=
B= = =4× 10–6 T 2r 2
2πa (2π )(0,25) (4π × 10−7 Wb/Am)(5 A)(0,03 m)  0,03 m 
 0,05 m 
F =Bqv =
2(0,03 m)2
= (4 × 10–6 T)(1,6 × 10–19 C)(8 × 104 m/s) = 2π × 10–5 Wb/m2
= 5,12 × 10–20 N
2. a. a2 = 2a1
Gaya magnetik yang dialami elektron sebesar
µ0 I12
5,12 × 10–20 N. F1 = 2π a
1
15. Jawaban: a µ 0 I 22
Diketahui: I =5A F2 = 2π (2a )
1
a = 8 mm = 8 × 10–3 m F1 = F2
v = 2 × 104 m/s
q = –1,6 × 10–19 C µ0 I12 µ 0 I 22
2π a1
= 2π (2a )
(tanda negatif menunjukkan muatan 1

adalah elektron) 2I12 = I22


Ditanyakan: besar dan arah F I2 = 2 I1
Jawab:
Jadi, arus yang dialirkan sebesar 2 I1.
µ0 I
B=
2πa b. I2 = 2I1
(4π × 10−7 )(5) µ0 I12
= T = 1,25 × 10–4 T F1 = 2π a
(2π )(8 × 10−3 )
1

F =Bqv µ0 (2I1)2
F2 = 2π a2
= (1,25 × 10–4 T)(1,6 × 10–19 C)(2 × 104 m/s)
= 4 × 10–19 N F1 = F2
Arah medan magnet pada kawat lurus mengguna- µ0 I12 µ0 (2I1)2
kan kaidah genggaman tangan kanan. Ibu jari ke =
2π a1 2π a2
atas menunjukkan arah arus sehingga keempat
2πa2 = 2πa1 × 4
genggaman tangan kanan yang menunjukkan
arah medan magnet masuk bidang kertas. Gaya a2 = 4a1
magnetik yang dialami elektron ditentukan meng- Jadi, jarak dua kawat dibuat 4 kali jarak
sebelumnya.

96 Kunci Jawaban dan Pembahasan


3. Diketahui: N = 60 lilitan 6. Diketahui: ra = 6 cm = 6 × 10–2 m
I = 20 A rb = 8 cm = 8 × 10–2 m
a = 40 cm = 0,4 m
Ia = 9 A
µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
Ib = 16 A
Ditanyakan: B
Ditanyakan: BP
Jawab:
µ NI
Jawab:
B = 20π a µ0 I a
Ba =
(4π × 10−7 Wb/Am)(60)(20 A) 2πra
= = 6 × 10–4 Wb/m2
2π (0,4 m) (4π × 10−7 )(9)
= T
Besar induksi magnetik di sumbu toroid (2π )(6 × 10−2 )
6 × 10–4 Wb/m2. = 3 × 10–5 T
µ0 I b
4. Diketahui: = 50 cm = 0,5 m Bb =
2πrb
N = 2.000
I = 1,5 A (4π × 10−7 )(16)
= T
Ditanyakan: Bpusat dan Bujung (2π )(8 × 10−2 )
Jawab: = 4 × 10–5 T
µ0 N I
Bpusat = BP = Ba2 + Bb2
(4π × 10−7 )(2.000)(1,5)
= T = 2,4 × 10–3 T = (3 × 10−5 T)2 + (4 × 10−5 T)2
0,5

Bujung =
1 µ0 N I = 9 × 10−10 T2 + 16 × 10−10 T2
2
1 = 25 × 10−10 T2
= Bpusat
2 = 5 × 10–5 T
1 Medan magnetik di titik P sebesar 5 × 10–5 T.
= (2,4 × 10–3 T) = 1,2 × 10–3 T
2
Medan magnetik di pusat dan di ujung solenoid 7. Diketahui: q = 1,6 × 10–19 C
secara berturut-turut 2,4 × 10–3 T dan 1,2 × 10–3 T. m = 9,1 × 10–31 kg
B = 5 × 10–5 T
5. Diketahui: a = 2 mm = 2 × 10–3 m Ditanyakan: f
I1 = 4 A Jawab:
BP = 3,5 × 10–4 T mv 2
Bqv=
Ditanyakan: I2 r
Jawab: mv
B=
Arah medan magnet di kawat pertama masuk qr
bidang gambar, sedangkan arah medan magnet mωr
=
di kawat kedua keluar bidang gambar. Oleh qr
karena BP masuk bidang gambar maka B1 > B2. mω
=
q
BP = B1 – B2
µ0 I1 µ I Bq
= – 02 ω =
2πa 2πa m
µ0 (5 × 10−5 )(1,6 × 10−19 )
= (I – I2) = rad/s
2πa 1 9,1 × 10−31
4π × 10−7
= (4 – I2) = 10–4(4 – I2) ≈ 8,79 × 106 rad/s
(2π )(2 × 10−3 )
ω
f =

3,5 × 10–4
= 10–4(4
– I2)
8,79 × 106
4 – I2 = 3,5 = ≈ 1,39 × 106 Hz
2(3,14)
I2 = 0,5
Frekuensi gerak elektron kira-kira 1,39 × 106 Hz.
Arus I2 sebesar 0,5 A.

Fisika Kelas XII 97


8. Diketahui: v = 4 × 105 m/s
I =8A
a = 2 cm = 2 × 10–2 m
q = 1,6 × 10–19 C
µ0 = 4π × 10–7 Wb/A m A. Pilihan Ganda
Ditanyakan: besar dan arah F 1. Jawaban: e
Jawab: Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya
µ0 I listrik karena suatu penghantar yang digerakkan
B= dalam sebuah medan magnet. GGL induksi ini
2πa
(4π × 10−7 )(8) timbul karena perubahan medan magnet. Induksi
= T elektromagnetik adalah arus listrik yang timbul
(2π )(2 × 10−2 )
karena adanya perubahan fluks magnetik.
= 8 × 10–5 T
2. Jawaban: B
F =Bqv
Kaidah tangan kanan menunjukkan ibu jari
= (8 × 10–5)(1,6 × 10–19)(4 × 105) N sebagai arah arus, jari telunjuk sebagai arah
= 5,12 × 10–18 N medan magnet, dan jari tengah sebagai arah gaya
Medan magnet pada kawat yang memengaruhi magnetik. Ibu jari menunjuk arah x(–), jari telunjuk
proton arahnya keluar bidang gambar. Proton menunjuk arah y(+) sehingga jari tengah
bergerak ke bawah sehingga arah arus juga ke menunjuk arah z(+).
bawah. Menggunakan kaidah tangan kanan, gaya 3. Jawaban: c
magnetik yang dialami proton menuju kawat. dI
GGL induksi dirumuskan ε = –L dt sehingga
9. Diketahui: = 1,5 m
B = 200 mT = 0,2 T besarnya berbanding lurus dengan induktansi diri
I =3A dan laju perubahan kuat arus.
Ditanyakan: besar dan arah F 4. Jawaban: d
Jawab: dI
F =BI Dari persamaan ε = –L dt kita ketahui bahwa
= (0,2)(3)(1,5) N 1 Henry adalah perubahan kuat arus 1 A setiap
= 0,9 N dI
Ibu jari menunjuk arah arus ke kanan dan jari sekon ( dt ) untuk menimbulkan ε = 1 volt.
telunjuk menunjuk arah medan magnet masuk
5. Jawaban: e
bidang gambar. Dengan demikian arah gaya
magnetik ke atas. Jadi, gaya Lorentz kawat PQ
ε = εin sin ω t
sebesar 0,9 N ke atas. Semakin besar kecepatan anguler (ω) putaran
rotor semakin besar GGL maksimumnya.
10. Diketahui: v = 1,8 × 105 m/s
B = 5 × 10–3 T 6. Jawaban: a
q = 1,6 × 10–19 C Diketahui: = 50 cm = 0,5 m
Ditanyakan: besar dan arah F v = 4 m/s
Jawab: B = 0,5 Wb/m2
F =Bqv Ditanyakan: ε
= (5 × 10–3)(1,6 × 10–19)(1,8 × 105) N Jawab:
= 1,44 × 10–16 N ε =B v
Arah elektron ke x+ sehingga arah arus ke x–. = (0,5 Wb/m2)(0,5 m)(4 m/s)
Ibu jari menunjukkan arah arus ke x–, sedangkan = 1 volt
jari telunjuk menunjukkan arah medan magnetik Jadi, GGL induksi yang terjadi sebesar 1 volt.
ke y+. Jari tengah menunjukkan arah gaya 7. Jawaban: b
Lorentz ke z–. Jadi, gaya Lorentz yang dialami Diketahui: A = 6 cm × 8 cm
elektron sebesar 1,44 × 10–16 N ke arah z–. = 48 cm2 = 4,8 × 10–3 m2
N = 250
B = 10 mT = 0,01 T
ω = 120 rad/s
Ditanyakan: εmaks

98 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: 11. Jawaban: e
εmaks = N B A ω Diketahui: A = 1.200 cm2 = 0,12 m2
= (250)(0,01)(4,8 × 10–3)(120) V N = 500
= 1,44 V ∆B = (600 – 200) mT= 400 mT
GGL bolak-balik maksimum sebesar 1,44 V. = 0,4 T
∆t = 20 ms = 0,02 s
8. Jawaban: d
Ditanyakan: ε
Diketahui: = 30 cm = 0,3 m
Jawab:
B = 5 × 10–2 T
∆Φ ∆B A
v = 10 m/s ε = –N ∆t
= –N ∆t
R =6Ω
(0,4)(0,12)
Ditanyakan: F = –500 0,02
Jawab:
(5 × 10−2 )(0,3)(10)
= –1.200 V (tanda negatif tidak berpengaruh)
ε B v
I = = = = 0,025 A GGL induksi yang timbul 1.200 V.
R R 6
F= B I 12. Jawaban: c
= (5 × 10–2)(0,025)(0,3) N Diketahui: NT = 1.500
= 3,75 × 10–4 N a = 0,6 m
Ibu jari sebagai arah arus menunjuk ke atas. Jari ∆t = 1 s
telunjuk sebagai arah medan magnet masuk A = 4 × 10–3 m2
bidang gambar. Dengan demikian, jari tengah I1 = 5 A
sebagai arah gaya Lorentz ke arah kiri. I2 = 12 A
9. Jawaban: a Nk = 5
Diketahui: = 25 cm = 0,25 m Ditanyakan: εk
R = 0,8 Ω Jawab:
v = 2 m/s Toroid
B =2T Φ1 = B1A
Ditanyakan: I µ0 I1 N T
= A
Jawab: 2πa
ε B v (2)(0,25)(2) (4π × 10−7 )(5)(1.500)
I = R = R = A = 1,25 A = (4 × 10–3)
0,8 2π (0,6)
Arah gaya Lorentz berlawanan dengan arah = 1 × 10–5
kecepatan. Gaya Lorentz ke kanan dan medan
Φ2 = B2A
magnet masuk ke bidang gambar sehingga arus
mengalir dari P ke Q. µ0 I 2 N T
= A
2πa
10. Jawaban: b
(4π × 10−7 )(12)(1.500)
Diketahui: N = 3.000 = (4 × 10–3)
2π (0,6)
R = 12 Ω
Φ = t 2 + 2t + 6 = 2,4 × 10–5
t =0 Φ2 − Φ1
Ditanyakan: I εk = –NK
∆t
Jawab: (2,4 × 10−5 − 1× 10−5 )
∆Φ = –(5)
ε = –N ∆t
1

(t 2 + 2t + 6)
= –7 × 10–5 V
= –3.000 = –(3.000)(2t + 2) = –70 µV
dt
Saat t = 0 GGL induksi yang timbul di dalam kumparan 70 µV.
ε = –(3.000)(2(0) + 2) = –6.000 V
13. Jawaban: e
Tanda negatif menunjukkan arah arus induksi Diketahui: = 32 cm = 0,32 m
ε
I = R B = 0,75 T
v = 8 m/s
6.000 V
= = 500 A R = 20 Ω
12 Ω
Arus yang melalui kumparan 500 A. Ditanyakan: ε, I, F, kutub A dan B

Fisika Kelas XII 99


Jawab: 16. Jawaban: d
1) ε = B v Diketahui: η = 60%
= (0,75)(0,32)(8) V
Np = 4.000
= 1,92 V
Ns = 2.000
ε
2) I = R Vp = 220 V
1,92 V Ip = 2 A
= = 0,096 A = 96 mA
20 Ω Ditanyakan: Vs, Ps, Is, dan R
3) F=BI Jawab:
= (0,75)(0,096)(0,32) N Vp Np
= 0,02304 N 1) =
Vs Ns
= 23,04 mN
2.000
Arah gaya Lorentz ke kiri berlawanan dengan Vs = (220 V)
4.000
arah kecepatan.
4) Medan magnet masuk bidang gambar dan = 110 V
arah gaya Lorentz ke kiri sehingga arus ke Ps
atas. Arus mengalir dari positif ke negatif 2) η= × 100%
Pp
sehingga B positif dan A negatif.
Ps
60% = × 100%
14. Jawaban: c Vp Ip
Diketahui: L = 0,5 H Ps
I = –3t 2 + 6t – 2 60% = × 100%
(220 V)(2 A)
ε = 42 V Ps = 264 W
Ditanyakan: t
Jawab: Ps 264 W
3) Is = Vs
= = 2,4 A
dI 110 V
ε= –L dt
(−3t 2 + 6t − 2) Vs 110 V
42 = –(0,5) 4) R= Is
= 2,4 A = 45,83 Ω
dt
42 = –0,5(–6t + 6) 17. Jawaban: a
42 = 3t – 3
Diketahui: Ip = 1,5 A
3t = 45
t = 15 Vp = 200 V
GGL induksi diri 42 V saat t = 15 s. Np = 6.000
Ns = 1.500
15. Jawaban: d
η = 75%
Diketahui: Vp = 180 V
Ditanyakan: Rlampu
Vs = 18 V
Jawab:
Is =2A Ns
η = 80% Vs = Vp
Np
Ditanyakan: Ip 1.500
Jawab: = (200 V) = 50 V
6.000
Ps
η= × 100% η=
Ps
× 100%
Pp Pp
Vs I s Ps
80% = × 100% 75% = × 100%
Vp Ip Vp Ip
(18 V)(2 A) Ps
0,8 = A 0,75 =
(180 V)Ip Vp Ip
2 Ps = (0,75)(200)(1,5) W
Ip = = 0,25 A
8
= 225 W
Nilai Ip sebesar 0,25 A.
Vs2
Ps =
R

100 Kunci Jawaban dan Pembahasan


(50 V)2 Ps
R = η = Pp
× 100%
225 W
2.500 120 W
= A = × 100%
225 480 W
= 11,11 A
= 25%
Hambatan lampu kira-kira 11,11 Ω.
Efisiensi trafo 25%.
18. Jawaban: c
Diketahui: Vp = 50 V B. Uraiant
Vs = 200 V 1. Diketahui: N = 100
Np = 800 V r = 1 (10 cm) = 5 cm = 5 × 10–2 m
2
η = 80% R = (120 + 80) Ω = 200 Ω
Ps = 80 W B = 100 mT = 0,1 T
Ditanyakan: Ip, Is, Pp, Ns Ditanyakan: q
Jawab: Jawab:
η=
Ps ∆Φ BA
1)
Vp Ip
× 100% ε = N ∆t = N ∆t
80 W ε
80% = × 100% I= R
(50 V)Ip
80 W q NBA
Ip = =2A =
(50 V)(0,8) ∆t R ∆t

Ps 80 W NBπr2
2) Is = = = 0,4 A q=
Vs 200 V R

3) Pp = Vp Ip = (50 V)(2 A) = 100 W (100)(0,1)(3,14)(5 × 10−2 )2


= C = 392,5 µC
200

4) Ns =
Vs
Np =
200 V
(800) = 3.200 Muatan listrik yang mengalir 392,5 µC.
Vp 50 V
2. Diketahui: B = 1,2 T
19. Jawaban: b v = 0,2 m/s
Diketahui: Ip = 2 A =1m
Vp = 220 V Ditanyakan: a. ε
Ps = 418 watt b. I
Ditanyakan: η Jawab:
Jawab: a. ε = B v
Ps ε = (1,2 T)(1 m)(0,2 m/s)
η= × 100% = 0,24 volt
Pp
Ps 418 watt b. Arus induksinya jika R = 20 Ω
= × 100% = (2 A)(220 V) × 100% = 95%
Ip Vp ε=IR
Efisiensi trafo tersebut 95%. ε 0,24 V
I = R = 20 Ω = 0,012 A
20. Jawaban: c
Diketahui: Vlampu =6V 3. Diketahui: A = 0,06 m2
∆B
Plampu = 30 W = 2 × 10–4 T/s
∆t
Vp = 120 V R = 20 Ω
Ip =4A Ditanyakan: besar dan arah I
Ditanyakan: η Jawab:
Jawab: ∆Φ
ε N ∆t
Ps = 4Plampu I= R =
R
= 4(30 W) ∆B
= 120 W NA ∆t
=
R
Pp = VpIp
(1)(0,06)(2 × 10−4 )
= (120 V)(4 A) = A = 6 × 10–7 A
20
= 480 W Arus induksi yang timbul sebesar 6 × 10–7 A.

Fisika Kelas XII 101


4. Diketahui: θ = 45° Jawab:
B = 15 Wb/m2 µ0 N 2 A
∆t = 0,2 sekon L =
A = 0,4 m2
µ0 N 2 A (4π × 10−7 Wb/Am)(602 )(0,0018 m2 )
Ditanyakan: ε = =
L 5 × 10−5 H
Jawab:
∆ΦB = B A sin θ = 0,163 m = 16,3 cm
1 Panjang solenoid 16,3 cm.
= (15 Wb/m2)(0,4 m2) 2 2 = 3 2 Wb
8. Diketahui: m = 2 kg
∆ΦB 3 2 Wb
ε=– ∆t
= 0,2 s
= 15 2 volt V = 50 V
I = 3,92 A
GGL induksi yang timbul 15 2 volt. t =1s
h = 2,5 m
5. Diketahui: = 30 cm = 0,3 m
g = 9,8 m/s2
B = 2,5 × 10–4 T
Ditanyakan: η
v = 8 m/s
Jawab:
R = 0,02 Ω
Ep
Ditanyakan: a. I η = × 100%
W
b. besar F
mgh
Jawab: = V It
× 100%
a. ε = B v
(2)(9,8)(2,5) 49
= (2,5 × 10–4)(0,3)(8) V = 6 × 10–4 V =
(50)(3,92)(1)
× 100% =
196
× 100% = 25%
−4
ε 6 × 10 V
I= R = = 0,03 A Efisiensi elektromotor 25%.
0,02 Ω
Arus induksi yang mengalir pada kawat 9. Diketahui: Vp = 250 V
sebesar 0,03 A. Vs = 50 V
b. F=BI Ps = 120 W
= (2,5 × 10–4)(0,03)(0,3) N = 2,25 × 10–6 N η = 80%
Gaya Lorentz yang bekerja pada kawat Ditanyakan: Pp, Is, dan Ip
2,25 × 10–6 N. Jawab:
6. Diketahui: N = 800 Ps
η= × 100%
∆t = 0,01 sekon Pp
ΦB2 = 4 × 10–5Wb 120 W
80% = × 100%
ε = 1,5 volt Pp
Ditanyakan: Φ
Pp = 120 W = 150 W
Jawab: 0,8
N ∆Φ B
ε= ∆t
Ps 120 W
Is = Vs
= = 2,4 A
50 V
ε ∆t (1,5 volt)(0,01 s)
∆Φ B = N
= 800 Pp 150 W
Ip = V = = 0,6 A
∆ΦB = 1,875 × 10–5 Wb p 250 V
∆ΦB = ΦB2 – ΦB1 Jadi, daya masukan 150 W, arus sekunder 2,4
A, dan arus primer 0,6 A.
Jadi, kerapatan fluks sebelumnya:
ΦB1 = ΦB2 – ∆ΦB 10. Diketahui: Vp = 20 V
= (4 × 10–5 Wb) – (1,875 × 10–5 Wb) Vs = 100 V
= 2,125 × 10–5 Wb Np = 50
η = 75%
7. Diketahui: A = 0,0018 m2
L = 5 × 10–5 H Ps = 30 W
N = 60 Ditanyakan: a. Pp
Ditanyakan: b. Ns
c. Ip
d. Is

102 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: 7. Jawaban: d
Ps Diketahui: Vef = 80 V
a. η= × 100%
Pp f = 50 Hz
30 W Ditanyakan: Vef, Vm, Vrata-rata, Vsesaat
75% = × 100%
Pp Jawab:
1) Vef adalah nilai tegangan yang ditunjukkan
Pp = 30 W
0,75 oleh alat ukur sehingga Vef = 80 V
= 40 W
2) Vm = Vef 2
Ns V = (80 V)( 2 )
b. Np
= Vs
p
= 80 2 V
100 V
Ns = (50) = 250 2Vm
20 V 3) Vrata-rata =
π
Pp 40 W
c. Ip = V = =2A 2(80 2 V) 160 2
20 V = = V
p π π
Ps 30 W
d. Is = Vs
=
100 V
= 0,3 A 4) Vsesaat = Vm sin ωt
= 80 2 sin 2πft
= 80 2 sin (2π)(50)t
= 80 2 sin 100πt V

A. Pilihan Ganda 8. Jawaban: b


Vm = tinggi puncak = (2 div)(4 V/div)
1. Jawaban: c = 8 volt
Tegangan listrik bolak-balik biasa dinyatakan
Vm 8
dalam tegangan efektifnya. Jadi, tegangan listrik Vef = = =4 2 V
2 2
rumah tangga yaitu tegangan efektif yang besarnya
220 V. T = periode gelombang = (8 div)(5 ms/div)
= 40 ms = 0,04 s
2. Jawaban: c 1
V m = V ef 2 , pada alat yang menggunakan f= = 25 Hz
0,04 s
tegangan AC besar tegangan dinyatakan dalam Tegangan efektif dan frekuensi arus bolak-balik
nilai efektifnya sehingga Vm = 80 2 volt. sebesar 4 2 V dan 25 Hz.
3. Jawaban: e 9. Jawaban: a
Resonansi terjadi bila XL = XC dan Z = R. Diketahui: Vm = 3 div
4. Jawaban: b T = 8 div
Ditanyakan: persamaan tegangan
Diketahui: V = 50 2 sin 100t volt
Jawab:
Ditanyakan: Vef dan ϕ Vm = (3 div)(20 V/div)
Jawab: = 60 V
V = Vm sin ω t sehingga
T = (8 div)(2,5 ms/div)
Vm = 50 2 volt, Vef = 50 volt dan ϕ = ω t = 100t = 20 ms
5. Jawaban: b = 0,02 s
Rangkaian kapasitif yaitu rangkaian arus bolak 1
T =
balik yang dihubungkan dengan kapasitor. Fase f
tegangannya ω t dan fase arus (ω t + 90°). Dengan =
1
= 50 Hz
demikian, tegangan dan arus memiliki beda fase 0,02
sebesar 90° dengan arus meninggalkan 90° V = Vm sin 2π f t
terhadap tegangan. = 60 sin (2π)(50)t
6. Jawaban: a = 60 sin 100π t
Pada resistor I = Im sin ωt dan V = Vm sin ωt Persamaan tegangan yang diukur V = 60 sin
Arus sesaat ω t sama dengan tegangan sesaat 100πt
sehingga sudut fase tegangan dan arus sama.

Fisika Kelas XII 103


10. Jawaban: c 1 1
XC = ω C = 2π f C
Diketahui: Vm = 100 V
R = 30 Ω 1
= Ω
VR = 60 V (2π )(50)  100 
2 
π 
Ditanyakan: XL π
= 10.000 Ω
Jawab:
= π × 10–4 Ω
V = V R2 + V L2
Z = XL – XC
(100 V)2= (60 V)2 + VL2 = (2π – π)10–4 Ω
2
VL = (10.000 – 3.600) V = π × 10–4 Ω
V
VL = 6.400 = 80 V I = Z
V 120 V
I = RR =
π × 10−4 Ω
60 V 1,2 × 106
= 30 Ω = 2 A = A
π

VL
VL = I XL → XL = VL = I XL
I
1,2 × 106
80 V =( A)(2π × 10–4 Ω)
XL = = 40 Ω π
2A
= 2,4 × 102 V
Reaktansi induktif sebesar 40 Ω.
= 240 V
11. Jawaban: e Beda potensial di ujung-ujung induktor sebesar 240 V.
Diketahui: I =5A
13. Jawaban: c
f = 75 Hz
Diketahui: R = 80 Ω
VL = 300 volt
I =2A
Ditanyakan: L
3
Jawab: tan α = 4
Induktansi induktor dihitung dengan rumus: Ditanyakan: VL
XL = 2πfL Jawab:
X X
L = 2πLf tan α = RL
Nilai XL dicari dengan rumus: 3 X
VL 300 V 4
= RL
XL = = = 60 Ω
I 5A XL = 60 Ω
60 Ω
Sehingga L = ≈ 0,13 H
2π (75 Hz) VL = I XL
Induktansi induktor kira-kira sebesar 0,13 H. = (2 A)(60 Ω)
12. Jawaban: e = 120 V
Diketahui: L = 2 × 10–6 H Tegangan induktor sebesar 120 V.
100 14. Jawaban: e
C = F
π2 Diketahui: R = 300 Ω
V = 120 V 0,5
L = π H
f = 50 Hz
Ditanyakan: VL 10 10−5
C = π µF = F
Jawab: π
XL = ωL = 2πfL Vef = 100 V
= (2π)(50)(2 × 10–6) Ω f = 500 Hz
= 2π × 10–4 Ω Ditanyakan: Z, Ief, VL, VC

104 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: 16. Jawaban: e
1) XL = ωL = 2π f L Diketahui: R = 900 Ω
0,5 L = 16 H
= (2π)(500)( π ) Ω C = 10 µF = 10–5 F
= 500 Ω Vef = 150 V
1 1 ω = 50 rad/s
XC = ω C = 2π f C Ditanyakan: VC
1 Jawab:
= Ω
(2π )(500)  10
 −5 
 XL = ω L
= 100 Ω  π 
= (50)(16) Ω = 800 Ω
1 1
Z = R 2 + (X L − X C )2 XC = = Ω = 2.000 Ω
ωC (50)(10−5 )

= (300 Ω)2 + (500 − 100)2 Ω2


Z= R 2 + (X L − X C )2
= 90.000 Ω + 160.000 Ω
2 2
= (900 Ω)2 + (800 − 2.000)2 Ω2
= 250.000 Ω 2

= 500 Ω = 810.000 Ω2 + 1.440.000 Ω2

V = 2.250.000 Ω2
2) Ief = Zef
= 1.500 Ω
100 V
= 500 Ω
= 0,2 A Vef 150 V
Ief = = = 0,1 A
Z 1.500 Ω
3) VL = I XL
VC = Ief XC
= (0,2 A)(500 Ω)
= 100 V = (0,1 A)(2.000 Ω)
4) VC = I XC = 200 V
= (0,2 A)(100 Ω) Tegangan di ujung-ujung kapasitor 200 V.
= 20 V 17. Jawaban: a
15. Jawaban: a 1
Diketahui: L = H
Diketahui: R = 120 Ω 25π 2
XL = 140 Ω C = 25 µF = 25 × 10–6 F
XC = 50 Ω Ditanyakan: f
Jawab:
Vef = 180 V
f = 50 Hz 1 1
f = 2π Hz
Ditanyakan: V LC
Jawab: 1 1
= Hz
Z= R + (X L − X C )
2 2 2π ( )(25 × 10
1
25π 2
−6
)

1
= (120 Ω)2 + (140 − 50)2 Ω2 = 2π π 2 × 106 Hz

= 14.400 Ω2 + 8.100 Ω2 π × 103


= Hz

= 22.500 Ω 2
= 0,5 × 103 Hz
= 150 Ω

Ief =
Vef = 0,5 kHz
Z
180 V 18. Jawaban: d
= = 1,2 A
150 Ω Diketahui: R = 1.200 Ω
VC = Ief XC C = 4 µF = 4 × 10–6
V = 260 V
= (1,2 A)(50 Ω)
ω = 200 rad/s
= 60 V I = 200 mA = 0,2 A
Tegangan efektif pada kapasitor 60 V. Ditanyakan: L

Fisika Kelas XII 105


Jawab: B. Uraian
V 260 V 1. Diketahui: Vm = 2 cm
Z = I
= 0,2 A
= 1.300 Ω
T = 3 cm
1 Skala horizontal = 6 ms/cm
XC = ω C
Skala vertikal = 10 V/cm
1 Ditanyakan: a. Vm
= Ω = 1.250 Ω
(200)(4 × 10−6 ) b. f
c. persamaan V
Z= R 2 + (X L − X C )2 Jawab:
a. Vm = 2 cm × 10 V/cm = 20 V
1.300 Ω = (1.200 Ω)2 + (X L − X C )2
b. T = 3 cm × 6 ms/cm
1.690.000 Ω2 = 1.440.000 Ω2 + (XL – XC)2 = 18 ms
XL – XC = 250.000 Ω2 = 1,8 × 10–2 s
XL – 1.250 = 500 Ω f =
1
XL = 1.750 Ω T

XL 1.750 Ω 1
L= = = 8,75 H =
ω 200 rad/s 1,8 × 10−2 s
100 500
Jadi, nilai L sebesar 8,75 H. = 1,8 Hz = Hz
9
19. Jawaban: a
Diketahui: V = 100 V c. V = Vm sin ωt
VR = 80 V = Vm sin 2π f t
I =2A 500
= 20 sin (2π)( )t
Ditanyakan: XL 9
Jawab: 1.000π
= 20 sin ( )t
9
V= VR2 + VL 2
2. a. Dari grafik terlihat Imaksimum pada 10 A
2 2
100 V = (80 V) + VL 10
Ief = 2
A
VL2 = (10.000 – 6.400)V2
b. Untuk 2 gelombang T = 0,2 sekon,
2 1 gelombang T = 0,1 sekon
VL = 3.600 V = 60 V
1 1
XL =
VL f= T = = 10 Hz
0,1 s
I
60 V c. I = Im sin ω t, Im = 10 A
= 2 A = 30 Ω
ω = 2πf = 2π (10 Hz) = 20π
Reaktansi induktif sebesar 30 Ω. I = 10 sin 20πt A
20. Jawaban: e 3. Diketahui: R = 120 Ω
50 C = 200 µF = 2 × 10–4 F
Diketahui: f = π
Hz
V = 130 V
Vm = 400 volt 50
= π Hz f
C = 200 µF = 2 × 10 –4
F
Ditanyakan: Im Ditanyakan: a. Z
Jawab: b. I
c. ϕ
50
ω = 2πf = 2π ( π Hz) = 100 rad/s Jawab:
1 1
a. XC = = 2π fC
1 1 ωC
XC = = = 50 Ω
ωC 100(2 × 10−4 F)
1
= Ω
× 10−4 )
50
Vm 400 volt (2π )( π
)(2
Im = = 50 Ω
=8A
XC
= 50 Ω
Arus maksimum pada kapasitor 8 A.

106 Kunci Jawaban dan Pembahasan


5. Diketahui: R = 40 Ω
Z = R 2 + X C2
L = 275 mH = 0,275 H
= (120 Ω)2 + (50 Ω)2 C = 200 µF = 2 × 10–4 F
= 14.400 Ω2 + 2.500 Ω2 Vef = 220 V
100
= 16.900 Ω2 = π Hz
f
= 130 Ω Ditanyakan: a. Ief
V b. P
b. I =
Z Jawab:
130 V a. XL = ω L
= =1A
130 Ω = 2π f L
XC 100
c. tan ϕ = – = (2π)( π )(0,275) Ω
R
50 Ω = 55 Ω
=–
120 Ω 1 1
= –0,416 XC = ω C = 2π fC
ϕ = –22,62° 1
= Ω
× 10−4 )
100
(2π )( )(2
4. Diketahui: R = 120 Ω π

L = 3,4 H = 25 Ω
C = 20 µF = 2 × 10–5 F
Z = R 2 + (X L − X C )2
Vm = 200 2 V
ω = 100 = (40 Ω)2 + (55 Ω − 25 Ω)2
Ditanyakan: a. Z
b. sifat rangkaian = 1.600 Ω2 + 900 Ω2
c. Ief = 2.500 Ω2 = 50 Ω
Jawab:
Vef
a. XL = ωL Ief =
Z
= (100)(3,4) Ω
220 V
= 340 Ω = = 4,4 A
50 Ω
1
XC = ω C b. P = Ief2 R
1 = (4,4 A)2(40 Ω)
= Ω = 500 Ω
(100)(2 × 10−5 )
=774,4 Ω
Z = R 2 + (X L − X C )2 6. Diketahui: L = 0,6 H
Vef = 220 volt
= (120 Ω)2 + (340 − 500)2 Ω2 R = 20 Ω
100
= 14.400 Ω2 + 25.600 Ω2 = π Hz
f

= 40.000 Ω2 Ditanyakan: a. Z
b. Ief
= 200 Ω
c. ϕ
b. Oleh karena XC > XL maka rangkaian bersifat Jawab:
kapasitif. a. Impedansi dihitung dengan rumus:
Vm
c. Vef = Z = R 2 + X L2
2
XL = ω L, sehingga perlu dicari ω
200 2 V
= = 200 V 100
2 ω = 2πf = 2π ( π Hz) = 200 rad/s
Ief =
Vef
XL = ω L = (200 rad/s)(0,6 H) = 120 Ω
Z

=
200 V
=1A
Z = 202 + 1202 Ω = 121,7 Ω
200 Ω

Fisika Kelas XII 107


b. Arus efektif dihitung dengan rumus: Resonansi terjadi jika Z = R atau XL = XC. Oleh
Vef 220 volt
karena XC > XL maka rangkaian bersifat kapasitif
Ief = = = 1,81 A dan tidak terjadi resonansi.
Z 121,7 Ω
c. Sudut fase antara I dan V 9. Diketahui: L =1H
X 120 Ω C = 8 µF = 8 × 10–6 F
tan ϕ = RL = 20 Ω = 6 R = 20 Ω
ϕ = 80,53° ω = 400 rad/s
V = 100 V
7. Dari persamaan V dan I terlihat Vm = 100 2 volt, Ditanyakan: I, P
Im = 10 2 ampere, ϕ = 45°. Jawab:
1 V V
a. Cos ϕ = cos 45° = 2 2 a. I= Z =
R + (X L − X C )2
2

R
Cos ϕ = Z =
V
R + (ω L −
2 1 2
V ωC
)
R = Z cos ϕ = I cos 45°
100
100 V 1 = A
2 =5 2 Ω
= ( 10 A ) 2
( )
1 2
202 + 400 × 1 − −6
400 × 8 × 10
b. P = V I cos ϕ
100
1 = A
= (100 V)(10 A)( 2 2) 400 + 7.656,25

= 500 2 watt
100
8. Diketahui: R = 50 Ω = A = 1,11 A
89,76
L = 2,2 H R
C = 2,5 µF b. daya P = V I cos ϕ ; cos ϕ = Z
Vef = 65 V 20
ω = 400 rad/s = (100)(1,11)( 89,76 )
Ditanyakan: Ief , P, terjadi resonansi atau tidak = 24,73 watt
Jawab:
c. resonansi terjadi bila XL = XC
1
XC =
ωC
XL = ω L = 400 Ω
1 1 1
= Ω XC = = 400 × 8 × 106 = 312,5
(400)(2,5 × 10−6 ) ωC
= 1.000 Ω XL > XC, rangkaian bersifat induktif dan tidak
terjadi resonansi.
XL = ω L
= (400)(2,2) Ω 10. Diketahui: R = 30 Ω
= 880 Ω C = 250 µF = 2,5 × 10–4 F
I = 2 sin 100t A
Z = R 2 + (X L − X C )2 Ditanyakan: persamaan tegangan
Jawab:
= (50 Ω)2 + (880 Ω − 1.000 Ω)2 I = 2 sin 100t A
ω = 100
= (2.500 + 14.400) Ω2
1 1
= 130 Ω XC = = Ω = 40 Ω
ωC (100)(2,5 × 10−4 )

Vef
Ief = Z = R 2 + X C2
Z

=
65 V
= 0,5 A = (30 Ω)2 + (40 Ω)2
130 Ω
= 900 Ω2 + 1.600 Ω2
P = Ief R 2

= 2.500 Ω2
= (0,5 A)2(50 Ω)
= 50 Ω
= 12,5 Ω

108 Kunci Jawaban dan Pembahasan


XC 5. Jawaban: b
tan ϕ = – mv 2
R
F=Bqv=
40 Ω r
=– Berdasarkan persamaan di atas, besar gaya yang
30 Ω
4 dialami partikel tergantung pada:
=– 1) besar medan magnetik (B),
3
ϕ = –53,13° 2) besar muatan partikel (q),
3) besar kecepatan partikel (v),
Vm = Im Z = (2 A)(50 Ω) = 100 V 4) massa partikel (m), dan
V = Vm sin(ωt + ϕ) = 100 sin (100t – 53,13°) V 5) jari-jari lintasan (r).
6. Jawaban: c
Diketahui: I1 = 5 A
I2 = 10 A
a1 = 5 cm = 0,05 m
A. Pilihan Ganda a2 = 20 cm = 0,2 m
1. Jawaban: b Ditanyakan: B I1 I2
Berdasarkan rumus ε = B v sin θ, GGL induksi Jawab:
tergantung pada induksi magnetik (B), panjang B1 B2
Bp = B1 + B2
kawat ( ), kecepatan gerakan kawat (v), dan sudut
antara arah medan magnet dan arah kecepatan µ0 I1 µ0 I 2 I1 = 5 A I2 = 10 A
= 2π a + 2π a
( θ ). Diameter kawat bukan variabel dalam 1 2 a1 a2
persamaan tersebut. µ I1 I2
= 2π0 ( a + a2 ) 25 cm
1
2. Jawaban: c −7
Sesuai dengan kaidah tangan kanan, apabila 4π × 10 Wb/Am 5A 10 A
= ( + )
2π 0,05 m 0,2 m
suatu penghantar dialiri arus, arah arus tegak
lurus dengan arah garis-garis gaya magnet, = (2 × 10–7 Wb/Am)(100 A/m + 50 A/m)
dengan perumpamaan ibu jari sebagai arah arus = 3 × 10–5 Wb/m2
dan empat jari yang lain sebagai arah garis gaya Besar induksi magnet sebesar 3 × 10–5 Wb/m2.
magnet.
7. Jawaban: b
3. Jawaban: a Diketahui: q = 8 mC = 8 × 10–3 C
Dalam percobaan Biot-Savart diperoleh I =2A
persamaan: a = 5 mm = 5 × 10–3 m
k I d sin α v = 4 m/s
dB =
r2 Ditanyakan: F
Keterangan: Jawab:
I = kuat arus (A) µ I
B = 2π0 a
d = elemen panjang
α = sudut antara elemen arus I dl dengan garis hubung P (4π × 10−7 )(2)
ke elemen arus I d = T = 8 × 10–5 T
2π(5 × 10−3 )
k = tetapan
dB = medan magnet di P yang disebabkan elemen arus I d F =Bqv
r = jarak titik ke elemen kawat = (8 × 10–5)(8 × 10–3)(4) N
4. Jawaban: d = 2,56 × 10–6 N = 2,56 µN
Ps 8. Jawaban: a
η= × 100%
Diketahui: I1 =5A
Pp
daya kumparan sekunder I2 =4A
60% = × 100%
daya kumparan primer a1 = 4 cm = 0,04 m
daya kumparan sekunder 100% a2 = (4 + 16) cm = 20 cm = 0,2 m
=
daya kumparan primer 60% = 25 cm = 0,25 m
Ditanyakan: Ftotal
= 5
3

Fisika Kelas XII 109


Jawab: Jawab:
Ftotal = FPS – FQR mv mωr mω
B= = =
qr qr q
µ0 I1 I 2 µ0 I1 I 2 π
=( – ) Bq Bq ( 8 )(6,4 × 10−19 )
2π a1 2π a2 m= = = kg = 2 × 10–23 kg
ω 2π f (2 π )(2.000)
µ0 I1I 2 1 1
= ( – ) Massa partikel 2 × 10–23 kg.
2π a1 a2
(4π × 10−7 )(5)(4)(0,25) 1 1 12. Jawaban: d
= ( – )
2π 0,04 0,2 Diketahui: IP = 12 A
= (1 × 10–6)(20) N IQ = 5 A
= 2 × 10–5 N a = 3 cm = 3 × 10–2 m
F
= 20 µN Ditanyakan:
9. Jawaban: e Jawab:
Diketahui: I =2A F µ0 IP IQ
=
a = 2π cm = 2π × 10–2 m 2πa
Ditanyakan: B (4π × 10−7 )(12)(5)
= N/m
Jawab: (2π )(3 × 10−2 )
–4
1 µ I = 4 × 10 N/m
B = 2 20a
Oleh karena arus pada kawat P dan Q berlawanan
µ I (4π × 10−7 )(2) arah maka gaya yang dialami kawat 4 × 10–4 N/
= 40a = T = 1 × 10–5 T
4(2π × 10−2 ) m tolak-menolak.
Induksi magnet di P sebesar 1 × 10–5 T masuk 13. Jawaban: d
bidang gambar. Diketahui: I =5A
10. Jawaban: c µ0 = 4π × 10–7 WbA–1m–1
Diketahui: I1 = 10 A a = 2 cm = 2 × 10–2 m
I2 = 6 A Ditanyakan: induksi magnet (B )
a1 = 5 cm = 5 × 10–2 m Jawab:
a2 = 3 cm = 3 × 10–2 m µ0 I
B =
2πa
Ditanyakan: Bp
Jawab: (4π × 10−7 Wb/Am)(5 A)
=
Dengan kaidah genggaman tangan, arah medan 2π (2 × 10−2 m)
magnet pada kawat panjang lurus masuk bidang = 5 × 10–5 Wb/m2 = 5 × 10–5 T
gambar di titik P, sedangkan medan magnet pada Menggunakan kaidah genggaman tangan kanan,
kawat melingkar keluar bidang gambar di titik P. ibu jari searah arus, genggaman tangan searah
Bp = B1 – B2 medan magnet menjauhi bidang kertas.
µ I µ0 I 2 14. Jawaban: c
= 2π0a1 –
1 2a2 Diketahui: ε = 0,10 mV = 1 × 10–4 V
(4π × 10−7 )(10) (4π × 10−7 )(6) B = 0,080 T
= T– T = 2 mm = 2 × 10–3 m
(2π )(5 × 10−2 ) (2)(3 × 10−2 )
= (4 × 10–5 – 4π × 10–5) T Ditanyakan: v
= –8,56 × 10–5 T Jawab:
ε =B v
= –85,6 µT
ε 1 × 10−4 V
Tanda negatif artinya medan magnet di titik P v= B = = 0,625 m/s
(0,080 T)(2 × 10−3 m)
85,6 µT keluar bidang gambar (searah dengan B2).
Kecepatan aliran darah tersebut 0,625 m/s.
11. Jawaban: a
Diketahui: q = 4qe = (4)(1,6 × 10–19 C) 15. Jawaban: b
= 6,4 × 10–19 C Diketahui: = 15 cm = 0,15 m
π
B = 0,4 T
B= 8 T F = 1,2 N
f = 2.000 Hz Ditanyakan: I
Ditanyakan: m

110 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: Jawab:
Besar arus: Vs Ip
F =BI =
Vp Is
F 1,2 N 1
I = = = 20 A Vs = (220 V) = 55 V
B (0,4 T)(0,15 m) 4
Arah arus ditentukan menggunakan kaidah Np Vp  220 V 
tangan kanan. Jari telunjuk sebagai arah B = → Np =   (100) = 400
Ns Vs  55 V 
menunjuk ke kanan, jari tengah sebagai arah F
Jadi, x = 400 dan y = 55 V.
masuk bidang gambar, sehingga ibu jari sebagai
arah arus menunjuk ke atas. Dengan demikian, 19. Jawaban: d
arus yang mengalir sebesar 20 A dari B ke A. Diketahui: Vp = 20 V
16. Jawaban: a Vs = 200 V
Diketahui: N = 2.000 Ps = 40 W
r = 8 cm = 8 × 10–2 m η = 80%
=1m Ditanyakan: Ip
I =5A Jawab:
Ditanyakan: W
Ps
Jawab: η= × 100%
Pp
A = πr2
40 W
= π(8 × 10–2 m)2 = 6,4π × 10–3 m2 80% = × 100%
Pp
µ0 N A
2
L = Pp =
40 W
= 50 W
0,8
(4π × 10−7 )(2.000)2 (6,4π × 10−3 )
= Pp
1
Ip =
= 0,01024π2 H Vp
1 2 50 W
W= LI = = 2,5 A
2 20 V
1 Kuat arus pada kumparan primer sebesar 2,5 A.
= (0,01024π2)(5)2 = 0,128π2 J
2
20. Jawaban: d
Energi yang tersimpan dalam solenoid adalah
Diketahui: Np : Ns = 1 : 2
0,128π2 J.
Vp = 40 V
17. Jawaban: c Ip = 4 A
Diketahui: ∆I = –2,5 A ∆P = 16 W
∆t = 0,2 s
Vs = 80 V
ε = 36 V
Ditanyakan: Is
Ditanyakan: L
Jawab:
Jawab:
Pp = Vp Ip
∆I
ε = –L = (40 V)(4 A) = 160 W
∆t
(−2,5) Ps = Pp – ∆P
36 = –L
0,2
7,2 = (160 – 16) W = 144 W
L= = 2,88
2,5 Ps 144 W
Induktansi diri pada rangkaian 2,88 H. Is = = = 1,8 A
Vs 80 V

18. Jawaban: e Kuat arus keluarannya sebesar 1,8 A.


Diketahui: Np = x 21. Jawaban: a
Ns = 100 Diketahui: η = 80%
Vp = 220 V Ip =1A
Vs = y Vp = 200 V
Ip = 1 A Np = 7.500
Ns = 1.500
Is = 4 A
Ditanyakan: x dan y Ditanyakan: R

Fisika Kelas XII 111


Jawab: Jawab:
Vs Ns XL = ω L = 2π f L
= 100
Vp Np = (2π)( π )(0,25) Ω = 50 Ω
1.500
Vs = (200 V) = 40 V 1 1
7.500 XC = =
ωC 2π f C
Vs I s
η= × 100% =
1
Ω = 200 Ω
Vp Ip × 10−5 )
100
(2π )( π
)(2,5
(40 V)I s
80% = × 100%
(200 V)(1 A)
1) Z = R 2 + (X L − X C )2
(200 V)(1 A)(0,8)
Is = =4A
40 V = (200 Ω)2 + (50 Ω − 200 Ω)2
Vs 40 V
R = = = 10 Ω = 40.000 Ω2 + 22.500 Ω2
Is 4A
Hambatan lampu L sebesar 10 Ω. = 62.500 Ω2 = 250 Ω
22. Jawaban: e Vef 100 V
Diketahui: P = 40 watt 2) Ief = = 250 Ω = 0,4 A
Z
η = 100%
3) P = Ief2 R
Is = 2 A
Ditanyakan: Vs = (0,4 A)2(200 Ω) = 32 W
Jawab: 4) VL = Ief XL
P = Vs Is = Vp Ip = (0,4 A)(50 Ω) = 20 V
40 watt = Vs × 2 A
26. Jawaban: a
40 watt
Vs = 2A
= 20 volt Diketahui: VR = 100 V
Tegangan sekundernya sebesar 20 volt. VRC = 125 V
23. Jawaban: a R = 400 Ω
Diketahui: Vm = 2 div XL = 600 Ω
Ditanyakan: VAB
Ditanyakan: Vef
Jawab:
Jawab:
Vm = (2 div)(50 V/div) = 100 V VR = Ief R
Vm 100 V 100 V = Ief (400 Ω)
Vef = = = 50 2 V
2 2 Ief = 0,25 A
Tegangan jika diukur dengan voltmeter 50 2 V. VL = Ief XL
24. Jawaban: b = (0,25 A)(600 Ω)
Diketahui: Vm = 100 V = 150 V
I =2A
Ditanyakan: P VRC = VR2 + VC2
Jawab:
125 V = 100 V2 + VC2
100
Vef = → (100 V merupakan Vmax) 15.625 V2 = 10.000 V2 + VC2
2
100 VC2 = 5.625 V2
P = Vef Ief = ( V)(2 A) = 141 watt
2
VC = 75 V
Daya rata-rata rangkaian tersebut 141 watt.
25. Jawaban: b VAB = VR2 + (VL − VC )2
Diketahui: R = 200 Ω
C = 25 µF = 2,5 × 10–5 F = (100 V)2 + (150 V − 75 V)2
L = 0,25 H = 10.000 V2 + 5.625 V2
Vef = 100 V
100 = 15.625 V2
= π Hz f
Nilai VAB sebesar 125 V.
Ditanyakan: Z, I, P, dan V

112 Kunci Jawaban dan Pembahasan


27. Jawaban: c 30. Jawaban: c
Berdasarkan gambar, tegangan mendahului arus Diketahui: I = 2,5 A
dengan beda fase 90°. Dengan demikian, diagram VL = 200 V
fasor tersebut menunjukkan rangkaian induktor. V = 150 V
XL =
VL
=
8V
= 20 Ω ω = 100 rad/s
I 0,4 A Ditanyakan: C
XL = ω L Jawab:
XL
V = VL – VC
L= VC = VL – V
2π f
20 Ω 0,1 = (200 – 150) V = 50 V
= = H
(2π )(100 Hz) π
VC 50 V
0,1 XC = = = 20 Ω
Reaktansi induktif 20 Ω dan induktansinya H. I 2,5 A
π
1
28. Jawaban: d XC =
ωC
Diketahui: R = 11 Ω 1
C = XC ω
XL = 120 Ω
1
XC = 120 Ω = = 5 × 10–4 µF = 500 µF
(20)(100)
V = 110 V
Kapasitansi kapasitor sebesar 500 µF.
f = 60 Hz
Ditanyakan: VC B. Uraian
Jawab:
1. Diketahui: AB
= DE
= 0,5 m
Z= R 2 + (X L − X C )2
BC
= CD
= 0,5 2 m
= 112 + (120 − 120)2 I =4A
= 11 = 11 Ω
2 B = 0,6 Wb/m2
Ditanyakan: a. FAB c. FCD
V
I = b. FBC d. FDE
Z
Jawab:
110 V
= 11 Ω = 10 A a. FAB = I AB B
Jadi, VC = I XC = (10 A)(120 Ω) = 1.200 volt. = (4 A)(0,5 m)(0,6 Wb/m2) = 1,2 N

29. Jawaban: a b. FBC = I BC B sin 45°


1
Diketahui: L = 2,5 H = (4 A)(0,5 2 m)(0,6 Wb/m2)( 2 2 )
f = 100 Hz = 1,2 N
π2 = 10
Ditanyakan: C c. FCD = I CD B sin 45°
1
Jawab: = (4 A)(0,5 2 m)(0,6 Wb/m2)( 2 2 )
1 1 = 1,2 N
f = 2π
LC
d. FDE = I DE B
1 1
f2 = = (4 A)(0,5 m)(6 Wb/m2)
4π 2 LC
1 = 1,2 N
C =
4π 2 f 2 L 2. Diketahui: = 12,56 cm
s
=
1 = 4π cm = 4π × 10–2 m
(4)(10)(100)2 (2,5) Ns = 100
1
= at = 10 cm = 0,1 m
106
= 10–6 farad Is = It
= 1 mikrofarad Bs = Bt
Kapasitas kapasitor sebesar 1 mikrofarad. Ditanyakan: Nt

Fisika Kelas XII 113


Jawab: mv
Bs = Bt r =
qB
µ0 N s I s µ0 N t I t
= (1,67 × 10−27 )(3 × 105 )
2π at = m
s (1,6 × 10−19 )(0,5)
Ns Nt
= ≈ 6,26 × 10–3 m = 6,26 mm
s 2π at
(100)(2π )(0,1) Jari-jari lintasan proton 6,26 mm.
Nt = = 500
(4π × 10−2 )
5. Diketahui: Np = 1.500
Jumlah lilitan pada toroid 500 lilitan.
Ns = 6.000
3. Diketahui: IP = 10 A η = 75%
IQ =5A Ip =2A
IR =8A Vp = 100 V
aPQ = 20 cm = 0,2 m Ditanyakan: a. Ps
aPR = 40 cm = 0,4 m b. Is
= 50 cm = 0,5 m c. Rlampu
Ditanyakan: FP Jawab:
Jawab: Ps
P Q R a. η= × 100%
Pp
FPR FPQ
FP = FPQ – FPR 75% Ps
=
100% (Vp )(Ip )
µ0 IP I Q µ0 IP IR
= –
2π aPQ 2πaPR Ps = (0,75)(100)(2) W = 150 W
µ0 IP IQ IR Vs Ns
= ( – ) b. =
2π aPQ aPR 20 cm 20 cm Vp Np
(4π × 10−7 )(10) 5 8 (6.000)
= (0,5)( – )N Vs = (1.500) (100) = 400 V
2π 0,2 0,4
= 10–6(25 – 20) N Ps
Is =
= 5 × 10–6 N Vs
= 5 µN 150 W
= 400 V = 0,375 A
Gaya yang dialami kawat P sepanjang 50 cm
sebesar 5 µN. Vs
c. R =
Is
4. Diketahui: Ek = 7,515 × 10–17 J 400 V
B = 0,5 T = 0,375 A ≈ 1.066,67 Ω
m = 1,67 × 10–27 kg
q = 1,6 × 10–19 C 6. Diketahui: Vm = 3 div
Ditanyakan: r T = 8 div
Jawab: Ditanyakan: a. Vm
1 b. Vef
Ek = 2 m v 2
c. f
2E k d. persamaan V
v = m Jawab:
a. Vm = (3 div)(10 V/div)
2(7,515 × 10−17 ) 2 2
= m /s = 30 V
1,67 × 10−27
Vm
b. Vef =
= 9 × 1010 m2 /s2 2
30
= 3 × 105 m/s = V = 15 2 V
2
c. T = (8 div)(20 ms/div)
= 160 ms = 0,16 s
1
f = = 6,25 Hz
0,16

114 Kunci Jawaban dan Pembahasan


d. V = Vm sin ω t xL − x C
c. tan ϕ =
= Vm sin 2π f t R
= 30 sin (2π)(6,25)t (60 Ω − 150 Ω)
=
120 Ω
= 30 sin 12,5πt V
90 Ω
=–
7. Diketahui: R = 30 Ω 120 Ω
L = 10–4 H 3
=–
f = 100 kHz = 1 × 105 Hz 4
V = 100 V ϕ = –36,87°
Ditanyakan: Z dan I 9. Diketahui: f = 100 Hz
Jawab: XL = 1.000 Ω
XL = ω L XC = 4.000 Ω
= 2π f L Ditanyakan: fr
= (2)(3,14)(105 Hz)(10–4 H) = 62,8 Ω Jawab:
XL = 2π f L
Z = X L2 + R 2 1.000 Ω 5
L = = π henry
2π (100 Hz)
= (62,8 Ω) + (30 Ω)
2 2
1
= 4.843,84 Ω2 = 69,6 Ω XC = ω C
1 1,25 × 10−6
V C = = farad
I = 2π (100 Hz)(4.000 Ω) π
Z
100 Rangkaian beresonansi dengan frekuensi:
= 69,6
= 1,44 A
1 1
Impedansi dan kuat arus berturut-turut 69,6 Ω dan f = 2π LC
1,44 A.
1 1
8. Diketahui: R = 120 Ω = 2π 5 1,25 × 10−6
(π H)( F)
XL = 60 Ω π

XC = 150 Ω 1 1
= 2π 6,25 × 10−6
Hz
Vef = 240 V π
ω = 200 rad/s 1
Ditanyakan: a. Ief = 2π (π 2 )(16 × 104 ) Hz
b. VL, VR, VC
4π × 102
c. ϕ =

Hz
Jawab:
= 200 Hz
a. Z = R 2 + (X L − X C )2
10. Diketahui: V = 110 V
= (120 Ω) + (60 Ω − 150 Ω)
2 2
50
= π Hz f
= 14.400 Ω2 + 8.100 Ω2 R = 120 Ω
XC = 60 Ω
= 22.500 Ω2
Ditanyakan: a. I
= 150 Ω
V
b. VAB, VBC
Ief = Zef c. ϕ
240 V Jawab:
= 150 Ω = 1,6 A
Z = R 2 + X C2
b. VL = Ief XL = (1,6 A)(60 Ω) = 96 V
VR = Ief R = (1,6 A)(120 Ω) = 192 V = (120 Ω)2 + (60 Ω)2
VC = Ief XC = (1,6 A)(150 Ω) = 240 V = 134,2 Ω

Fisika Kelas XII 115


a. V=IZ 4. Jawaban: c
V 110 Diketahui: fp = 2.000 Hz
I = Z
= 134,2
= 0,82 A fs = 1.700 Hz
v = 340 m/s
b. VAB = tegangan pada kapasitor
Ditanyakan: vp
VC = I XC Jawab:
= (0,82 A)(60 Ω) v + vp
= 49,2 volt fp = × fs
v
VBC = tegangan pada resistor v + vp
=IR 2.000 = × 1.700
v
= (0,82 A)(120 Ω) 2.000 340 + v p
= 98,4 volt =
1.700 340
c. Sudut fase rangkaian dihitung: 400 = 340 + vp
X vp = 60 m/s
tan ϕ = – RC
= 216 km/jam
60 1
tan ϕ = – 120 = – 2 Jadi, kecepatan pesawat udara itu 216 km/jam.

ϕ = –26,56° 5. Jawaban: c
Diketahui: λ = 5.000 Å = 5 × 10–7 m
n =2
Latihan Ulangan Akhir Semester 1 θ = 30°
Ditanyakan: N
A. Pilihan Gandaawaban yang tepat! Jawab:
1. Jawaban: d d sin θ = n λ
y = 0,20 sin 0,4π(x – 60t) nλ
= 0,20 sin(0,4πx – 24πt) d=
sin θ

x=
35
cm → y = 0,20 sin(0,4(
35
π) – 24πt) 2(5 × 10 −7 m)
12 12 = sin 30°
35
= 0,20 sin( π – 24πt) 10 −6 m
30 = = 2 × 10–6 m
1
2. Jawaban: b 2

Diketahui: y = 0,05 sin (16πt + 4x) 1


Ditanyakan: v N = d
Jawab: 1
=
Persamaan umum gelombang: 2 × 10 −6 m
y = A sin (ωt + kx) 1
y = 0,05 sin (16πt + 4x) =
2 × 10 −4 cm
ω ω = 0,5 × 104 goresan/cm
k = v ⇒v= k
= 5 × 103 goresan/cm
16π Jumlah garis per cm kisi 5 × 103 goresan.
v = 4 m/s = 4π m/s = 12,56 m/s
Cepat rambat gelombang 12,56 m/s. 6. Jawaban: b
Diketahui: λ = 6.000 Å = 6 × 10–7 m
3. Jawaban: c d = 0,4 mm = 4 × 10–4 m
Diketahui: TI1 = 60 dB L =1m
TI2 = 80 dB n =3
Ditanyakan: n Ditanyakan: y
Jawab: Jawab:
TI2 = TI1 + 10 log n n λL
y=
80 = 60 + 10 log n d
80 − 60 3(6 × 10−7 )(1)
log n = =
10 (4 × 10−4 )
log n = 2 = 4,5 × 10–3 m = 4,5 mm
n = 100 Jarak antara pola difraksi gelap ke-3 dengan
Jumlah mesin yang digunakan 100. terang pusat 4,5 mm.

116 Kunci Jawaban dan Pembahasan


7. Jawaban: a x = 3 cm
Diketahui: L = 1,5 m Medan listrik yang bernilai nol terletak pada jarak
λ = 400 nm = 4 × 10–7 m 3 cm di sebelah kanan qR dan 12 cm di sebelah
y = 0,3 mm = 3 × 10–4 m kiri qS.
n =1
10. Jawaban: a
Ditanyakan: d
Diketahui: +q1 = 10 µC
Jawab:
+q2 = 20 µC
n λL 1(4 × 10−7 m)(1,5 m)
d= = = 2 × 10–3 m Fq = 0
y (3 × 10−4 ) m 2

Jarak antara kedua celah sebesar 2 × 10–3 m. rq q = r1 = a


1 2
rq q = r2 = 0,5a
8. Jawaban: d 2 3

Diketahui: y = 1,54 × 10–2 m Ditanyakan: q3


L=5m Jawab:
d = 1 mm = 1 × 10–3 m Fq q arahnya ke kanan, supaya Fq = 0
1 2 2
n=5 Fq harus ke kiri.
2q3
Ditanyakan: λ
Jawab: Fq = Fq – Fq
2 1q2 2q3

Garis gelap (interferensi minimum) 0=k


q1 q 2
–k
q2 q3
y 1 r12 r22
dL = (n + 2
)λ q1 q 2 q2 q3
k =k
1 λL r12 r22
y = (n + )
2 d 10 µC q3
= (0,5a)2
1 λ (5 m) a2
1,5 × 10–2 m = (5 + )
2 (1 × 10−3 m) q3 = (10 µC)(0,5)2 = 2,5 µC
(1,54 × 10−2 m)(1 × 10−3 m) Jadi, muatan q3 sebesar 2,5 µC.
λ=
(5 m)(5,5)
11. Jawaban: d
= 5,6 × 10–7 m Diketahui: q1 = +20 × 10–8 C
= 5.600 Å
q2 = –5 × 10–8 C
Panjang gelombang sumber 5.600 Å.
q3 = –4 × 10–8 C
9. Jawaban: d
r13 = r23 = 5 cm = 5 × 10–2 m
Diketahui: qR = +5 µC
Ditanyakan: F3
qS = +80 µC
Jawab:
r = 15 cm
F23 F13
Ditanyakan: x saat E = 0
Jawab:
E = 0 → ER = ES q1 q3 q2
ER = ES k q1q 3
F13 =
k qR k qS (r13 )2
=
rR2 rS2 (9 × 109 )(20 × 10−8 )(−4 × 10−8 )
= N
qR qS (5 × 10−2 )2
=
x2 (r − x )2 = –0,0288 N
5 80
k q2 q3
= F23 =
x2 (r − x )2
(r23 )2
2
r − x  80 (9 × 109 )(−5 × 10−8 )(−4 × 10−8 )
  = = N
 x  5 (5 × 10−2 )2
2 = 0,0072 N
r − x 
  = 16
 x 
F3 = F13 + F23
r −x
x
=4 = –(0,0288 + 0,0072) N
r – x = 4x = –0,036 N (tanda negatif menunjukkan arah)
r = 5x Gaya pada q3 sebesar 0,036 N ke kiri.
15 = 5x

Fisika Kelas XII 117


12. Jawaban: e 16. Jawaban: b
Diketahui: r = 5 mm = 5 × 10–3 m Diketahui: q = –50 µC = 5 × 10–5 C
q = –18 µC = –1,8 × 10–5 C r = 9 cm = 9 × 10–2 m
Ditanyakan: E Ditanyakan: E
Jawab: Jawab:
kq q
E = E=k
r2 r2
5 × 10−5 C
(9 × 109 )(−1,8 × 10−5 ) = (9 × 109) (9 × 10−2 )2 = 5,6 × 107 N/C
= N/C
(5 × 10−3 )2
Medan listrik pada jarak 9 cm dari pusat bola
= 0,648 × 1010 N/C = 6,48 × 109 N/C sebesar 5,6 × 107 N/C.
Kuat medan listrik di titik A sebesar 6,48 × 109 N/C.
17. Jawaban: c
13. Jawaban: a Diketahui: C1 = 10 µF
Diketahui: jarak = R C2 = 5 µF seri
muatan = q C3 = 4 µF
V = 1,8 × 105 V
V = 22 volt
E = 9 × 105 N/C
Ditanyakan: q Ditanyakan: Vgab
Jawab: Jawab:
V 1,8 × 105 1 1 1 1
R= E = = 0,2 m = + +
9 × 105 C ek C1 C2 C3
q VR 1 1 1
V = kR → q = k = + +
10 5 4
(1,8 × 105 V)(0,2 m) 2+4+5
= = 20
(9 × 109 N/C)
= 4 × 10–6 C = 4 µC =
11
20
Besar muatan q adalah 4 µC.
20
14. Jawaban: d Cek = µF
11
∆Ek = ∆Ep
q =CV
= q ∆V
 20
= qV =  µF  (22 V) = 40 µC
= 3eV  11 
Energi kinetik akhir ion tersebut 3eV. Muatan gabungan kapasitor sebesar 40 µC.

15. Jawaban: e 18. Jawaban: b


Diketahui: q1 = q2 = q3 Diketahui: C = 40 µF = 4 × 10–5 F
V = 20 volt
Ditanyakan: FC
A = 200 cm2 = 2 × 10–2 m2
Jawab: Ditanyakan: σ
F
Jawab:
q
Fb Fa C= V
C q =CV
q3
= (4 × 10–5 F)(20 volt)
θ = 8 × 10–4 C
q 8,0 × 10−4 C
A B σ= = = 4 × 10–2 C/m2
q1 q2 A 2 × 10−2 m2

ABC sama sisi, maka θ = 60° Rapat muatan setiap keping konduktornya
sebesar 4 × 10–2 C/m2.
FC = Fa2 + Fb2 + 2FaFb cos 60°
19. Jawaban: a
2 2 1 Diketahui: A = 50 cm2 = 5,0 × 10–3 m
= 2F + 2F × 2 d = 1 mm = 10–3 m
= 3F 2 = F 3 ε0 = 9 × 10–12 C2/Nm2
Gaya Coulomb pada titik C sebesar F 3 . Ditanyakan: C

118 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: Cp dan C3 disusun seri
A
C= ε0 d 1
=
1
+
1
C ek Cp C3
(9 × 10−12 )(5,0 × 10−3 ) 1 1
= F = +
10−3 30 15
= 4,5 × 10–13 F = 45 pF 1 2
= +
Nilai kapasitor 45 pF. 30 30
3
20. Jawaban: d = 30
A
C = ε0 Cek = 10 µF
d
A 1 q = VCek
C1 = ε0 = C
2d 2
= (120 V)(10 µF) = 1.200 µC
2A
C2 = ε0 =C q
2d V3 = C
1 2A
C3 = ε =C 1.200 µC
2 0 d = = 80 V
15 µF
2A
C4 = 2ε0 1 = 8C Jadi, beda potensial di ujung-ujung C3 adalah 80 V.
2
d
23. Jawaban: a
1 2A
C5 = ε = 2C Diketahui: C1 = 3 µF
2 0 1d
2 C2 = 9 µF
Kapasitas terbesar dimiliki oleh C4.
V = 10 V
21. Jawaban: c Ditanyakan: Ctotal, q2, W1, W2
Diketahui: C1 = 20 µF Jawab:
C2 = 50 µF Ctotal = C1 + C2
V = 14 V = 3 µF + 9 µF
Ditanyakan: V50 µF = 12 µF
Jawab: Kapasitas pengganti untuk C1 dan C2 sebesar
1 1 1 12 µF.
C ek
= +
20 50 q2 = C2V
5+2 7
=
100
=
100
= (9 µF)(10 V)
100 = 90 µC
Cek = µF Muatan listrik yang ada di C2 sebesar 90 µC.
7
q = V Cek 1
W1 = 2 C1V 2
 100 
= (14 V)  µF  = 200 µC 1
 7  = 2 (3 × 10–6 F)(10 V)2
q = 1,5 × 10–4 J
V50 µF =
C
Energi yang tersimpan di C1 sebear 1,5 × 10–4 J.
200 µF
= = 4 volt 1
50 µC W2 = 2 C2V 2
Jadi, potensial pada kapasitor 50 µF sebesar 4 V. 1
= 2 (9 × 10–6 F)(10 V)2
22. Jawaban: d
= 4,5 × 10–4 J
Diketahui: V = 120 V Energi yang tersimpan di C2 sebesar 4,5 × 10–4 J.
C1 = 10 µF
24. Jawaban: b
C2 = 20 µF F = I B sin θ, jika tegak lurus θ = 90° sehingga
C3 = 15 µF sin 90° = 1.
Ditanyakan: V3 ε
F=I B sedangkan I = R dengan ε = B v
Jawab: 2 2
B v B v
10 µF dan 20 µF disusun paralel F=
R
B=
R
Cp = C1 + C2 = 10 µF + 20 µF = 30 µF

Fisika Kelas XII 119


25. Jawaban: e 27. Jawaban: b
Diketahui: e = 1,6 × 10–19 C Diketahui: IA = 15 A
m = 9,1 × 10–31 kg IB = 10 A
r1 = 4 × 10–12 m
IC = 20 A
r2 = 8 × 10–12 m
AB = 4 cm = 4 × 10–2 m
v0 = 0
Ditanyakan: v BC = 6 cm = 6 × 10–2 m
Jawab: µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
q1 Ditanyakan: F
V1 = k r1 Jawab:
1,6 × 10−19 C
= (9 × 109 Nm2/C2) 4 × 10−12 m A B C

= 360 V
q2 15 A 10 A 20 A
V2 = k r2 F1 F2
1,6 × 10−19 C
= (9 × 109 Nm2/C2) 8 × 10−12 m 4 cm 6 cm

= 180 V µ0 I A IB
F1 =
∆Ep = ∆Ek 2π AB
1 1 (4π × 10−7 Wb/Am)(15 A)(10 A)(20 × 10−2 m)
q ∆V = 2 m v 2 + 2 m v 2 =
(2π )(4 × 10−2 m)
q ∆V = m v 2 = 1,5 × 10–4 N
q ∆V µ0 IB IC
v= F2 =
m 2π BC
(4π × 10−7 Wb/Am)(10 A)(20 A)(20 × 10−2 m)
−19 =
(1,6 × 10 C)(360 − 180) V (2π )(6 × 10−2 m)
= 9,1× 10−31 = 1,33 × 10–4 N
≈ 5,6 × m/s 106 Gaya yang bekerja pada kawat B
Jadi, kecepatan elektron berkisar 5,6 × 106 m/s. F = F1 – F2
26. Jawaban: e = (1,5 × 10–4 – 1,33 × 10–4)
Diketahui: B = 1,5 T = 0,17 × 10–4 N
V = 5 × 106 eV Gaya magnet yang bekerja pada kawat B yang
m = 1,7 × 10–27 kg panjangnya 20 cm adalah 0,17 × 10–4 N.
q = 1,6 × 10–19 J/eV 28. Jawaban: b
Ditanyakan: F Diketahui: I = 30 A
Jawab: B = 1,2 × 10–4 T
Ek = V q µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
= (5 × 106 eV)(1,6 × 10–19 J/eV) Ditanyakan: a
= 8 × 10–13 J Jawab:
µ I µ I
1
Ek = 2 m v 2 B = 2π0a → a = 2π0B
(4π × 10−7 Wb/Am)(30 A)
2E k =
v =
m
(2π )(1,2 × 10−4 T)
= 5 × 10–2 m
2(8 × 10−13 J)
= = 5 cm
1,7 × 10−27 kg
Jarak titik P dari kawat adalah 5 cm.
= 3,1 × 107 m/s
29. Jawaban: c
F = q v B sin θ
Diketahui: N = 2.400
= (1,6 × 10–19 J/eV)(3,1 × 107 m/s)(1,5 T) sin 90° I =5A
= 7,4 × 10–12 N = 60 cm = 0,6 m
Jadi, gaya yang bekerja pada proton sebesar Ditanyakan: Bujung
7,4 × 10–12 N.

120 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: 32. Jawaban: c
1 µ0 NI Diketahui: η = 80%
B = Vp = 1.000 V
2
(4π × 10−7 Wb/Am)(2.400)(5 A) Vs = 200 V
=
(2)(0,6 m)
Ps = 40 W
= 4π × 10–3 T Ditanyakan: Ip
Besar induksi magnetik di ujung solenoida Jawab:
4π × 10–3 T. Ps
η= × 100%
30. Jawaban: b Pp
Diketahui: F = 6,4 × 10–21 N 40 W
e = 1,6 × 10–19 C 80% = × 100%
Pp
I =2A
Pp = 50 W
a = 20 cm = 0,2 m
Ditanyakan: v Pp = VpIp
Jawab: Pp
F =Bqv Ip =
Vp
F F 50 W
v = =  µ0I  = 1.000 V = 0,05 A
Bq  q
 2π a 
Arus pada kumparan primer sebesar 0,05 A.
6,4 × 10−21 N
= (4π × 10−7 Wb/Am)(2 A)
(1,6 × 10−19 C) 33. Jawaban: a
2π (0,2 m)
Diketahui: ε = 20 mV = 2 × 10–2 V
6,4 × 10−21 N
= ∆
(2 × 10−6 Wb/m2 )(1,6 × 10−19 C) = 2 A/s
∆t
=2× m/s 104 Ditanyakan: L
Kecepatan elektron sebesar 2 × 104 m/s. Jawab:

31. Jawaban: c ε = L ∆t
Diketahui: Ip =2A ∆
2 × 10–2 = L ∆t
Vp = 200 V
Np = 4.000 2 × 10−2
=L
Ns = 2.000 2
–2
η = 50% = 0,5 10 = L
Induktansi diri kumparan tersebut 10–2 H.
Ditanyakan: Rs
Jawab: 34. Jawaban: c
Vs Ns N s Vp Diketahui: N1 = 1.000
= → Vs = r = 0,2 m
Vp Np Np
(2.000)(200 V) A = 8 × 10–3 m2
=
4.000 ∆I1 = 6 A – 2 A = 4 A
= 100 V ∆t = 1 s
N2 = 10
Vs Is
η = µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
Vp I p
Ditanyakan: εind
ηVp Ip
Is = Jawab:
Vs
Induksi silang di toroid:
(0,5)(200 V)(2 A)
= µ 0 N 1N 2 A
100 V L =
2π r
=2A
(4π × 10−7 Wb/Am)(1.000)(10 )(8 × 10−3 m2 )
=
Hambatan R adalah: 2π (0,2 m)
Vs = 8 × 10–5 H
Rs = = 100 V = 50 Ω
Is 2A
Besar hambatan R adalah 50 Ω.

Fisika Kelas XII 121


GGL induksi pada kumparan: 38. Jawaban: b
∆I Diketahui: Vef = 130 V
εind = L ∆t1
50
–5 4A = π Hzf
= (8 × 10 H) 1 s
R = 40 Ω
= 3,2 × 10–4 V L = 150 mH = 0,15
= 320 µV C = 500 µF = 5 × 10–4 F
35. Jawaban: a Ditanyakan: VL
Diketahui: I = 4,5 A Jawab:
φ = 1,5 × 10–4 Wb XL = 2πfL
N = 600  50
= 2π  Hz  (0,15 H) = 15 Ω
Ditanyakan: L π 
Jawab: 1
XC = 2πfC
∆φ
L=N I 1
=
−4
(1,5 × 10 Wb) 2π  50 H (5 × 10−4 F)
π 
= 600 ×
4,5 A = 20 Ω
= 0,02 H
36. Jawaban: b Z = R 2 + (X L − X C )2
Diketahui: V = 12 V
I = 500 mA = (402 + (15 − 20)2 )Ω2
f = 50 Hz = 1.600 + 25 Ω
Ditanyakan: menyelidiki pilihan a sampai e = 40,3 Ω
Jawab:
Dari diagram fasor terlihat bahwa arus tertinggal V
π
VL = IXL = Z XL
dari tegangan sebesar . Berarti rangkaiannya
2 130 V
merupakan rangkaian induktif, sehingga: = (15 Ω)
40,3 Ω
V = I XL = I(ω L) = I(2π f L) = 48,4 volt
V
L = Beda potensial antara ujung-ujung L sebesar
2π f I
48,4 volt.
12 V
=
2π (50 Hz)(500 × 10−3 A) 39. Jawaban: c
240 × 10 −3
240 Diketahui: R = 600 Ω
= = mH L =2H
π π
240 C = 10 µF = 10–5 F
Jadi, induktansi rangkaian sebesar
π
mH. ω = 100 rad/s
Ditanyakan: Z
37. Jawaban: d Jawab:
Diketahui: R = 40 Ω XL = ωL
L = 40 mH = 4 × 10–2 H = (100 rad/s)(2 H) = 200 Ω
C = 900 µF = 9 × 10–4 F
Ditanyakan: fr 1
XC =
Jawab: ωC
1 1
fr = =
2π LC (100 rad/s)(10−5 H)
1 = 103 Ω
=
2π (4 × 10−2 H)(9 × 10−4 F) = 1.000 Ω
1
= Hz
2π (6 × 10−3 ) Z = R 2 + (X L − X C )2
83,33
=
π
Hz = (6002 + (200 − 1.000)2 ) Ω2

Frekuensi resonansi sebesar


83,33
Hz. = 1.000 Ω
π Impedansi rangkaian sebesar 1.000 Ω.

122 Kunci Jawaban dan Pembahasan


40. Jawaban: a 2. Diketahui: gelombang stasioner
Diketahui: C = 8 µF = 8 × 10–6 F  πx 
V = 150 V y = 4 sin   cos (100πt)
 15 
50 Ditanyakan: a. λ
f = π Hz b. v
Ditanyakan: I Jawab:
Jawab: Persamaan umum
1 y = 2A sin kx cos ωt
XC =
ωC π
k = 15
1
= 2πf C ω = 100π
1 1
=
2π  50 H (8 × 10−6 F)
a. Jarak simpul yang berdekatan = λ
π 
2

 1  k= λ
=  −4  Ω
 8 × 10 
2π 2π
104 Ω λ= = π = 30 m
= = 1.250 Ω k
15
8 1
Jarak simpul yang berdekatan λ
2
V
I = 1
XC = (30 m) = 15 m.
2
150 V
= 1.250 Ω
= 0,12 A b. Kecepatan partikel adalah turunan pertama
Arus dalam rangkaian sebesar 0,12 A. dari simpangan terhadap waktu.
d π 
B. Uraian v = dT [4 sin  x  cos (100πt)
 15 
1. Diketahui: gelombang berjalan π 
y = 0,02 sin π (50t + x) = 4 sin  x  × [–100π sin (100πt)]
 15 
x1 = 25 cm = 0,125 m π 
x2 = 50 cm = 0,5 m = –400π sin  x  sin (100πt)
 15 
Ditanyakan: a. arah rambat Untuk x = 5 cm = 0,05 m
b. f 1
c. λ t =
6
s
d. v π  1
e. ∆φ v = –400π sin  ⋅ 0,05  sin (100π · )
 15  6
Jawab:
a. y = 0,02 sin π(50t + 3x) 3. Diketahui: TI1 = 60 dB
r1 = 5 m
Arah rambat gelombang ke kiri dari titik O.
r2 = 50 m
b. y = 0,02 sin π(50t + x)
= 0,02 sin (50πt + πx) Ditanyakan: TI2
Diperoleh ω = 50π Jawab:
k=π r1
2
TI2 = TI1 + 10 log r 
ω 50π  2
ω = 2πf ⇒ f = 2π = 2π
= 25 Hz 2
= 60 dB + 10 log  5 
2π 2π 2π  50 
c. k= λ ⇒ λ= k = π =2m
= 60 dB – 20 dB = 40 dB
d. v = λ f = (2 m)(25 Hz) = 50 m/s Taraf intensitas bunyi pada jarak 50 m dari sumber
−(x 2 − x1) yaitu 40 dB.
e. ∆φ =
λ 4. Diketahui: vp = 36 km/jam = 10 m/s
−(0,50 − 0,25) m
= fs = 690 Hz
2
1
fp = 700 Hz
=– v = 340 m/s
8
Ditanyakan: vs dan arahnya

Fisika Kelas XII 123


Jawab: Ditanyakan: a. Cek
v +vp  b. V tiap-tiap kapasitor
fp =   fs
 v + vs  c. q tiap-tiap kapasitor
 340 + 10  Jawab:
700 Hz =   m/s(690 Hz) a. C1 dan C2 disusun paralel
 340 + v s 
700  350  Cp = C1 + C2
=   m/s
690  340 + v s  = (10 + 5) µF = 15 µF
350
1,014 = m/s Cp dan C3 disusun seri
340 + v s
350 1 1 1 1 1 1+5 6
(340 + vs) m/s = m/s = + = + = = 15
1,014 C ek Cp C3 15 3 15
(340 + vs) m/s = 345,17 m/s 15 5
Cek = 6 µF = 2 µF
vs = 5,17 m/s
Kecepatan sumber bunyi 5,17 m/s menjauhi Jadi, kapasitas pengganti rangkaian sebesar
pendengar. 5
2
µF.
5. Diketahui: n =3
θ = 30° b.
  5
qek = Cek V =  µF  (12 V) = 30 µC
λ = 640 nm = 6,4 × 10–4 m 2 
Ditanyakan: d Cp dan C3 seri sehingga qp = q3 = 30 µC
Jawab: qp 30 µC
1
vp = = =2V
Cp 15
d sin θ = (n + 2

V1 = V2 = 2 V → paralel
1
d sin 30° = (3 + 2 )(6,4 × 10–4 m) q3 30 µC
V3 = = = 10 V
1 C3 3 µF
d ( 2 ) = (3,5)(6,4 × 10–4 m)
c. q1 = Vp C1
d = 44,8 × 10–4 m = 4,48 × 10–3 m
= (2 V)(10 µF) = 20 µC
Lebar celah tunggal 4,48 × 10–3 m.
Muatan pada kapasitor C1 sebesar 20 µC.
6. Diketahui: λ = 1,6 × 10–7 m
q2 = Vp C2 = (2 V)(5 µF) = 10 µC
θ = 35°
n =3 Muatan pada kapasitor C2 sebesar 10 µC.
sin 35° = 0,57 q3 = 30 µC
Ditanyakan: N Muatan pada kapasitor C3 sebesar 30 µC.
Jawab:
d sin θ = n λ 8. Diketahui: q1 = +6 µC = +6 × 10–6 C

koordinat q1 = (–3, 0)
d = q2 = +2 µC = 2 × 10–6 C
sin θ
3(1,6 × 10−7 m)
koordinat q2 = (3, 0)
= 0,57 Ditanyakan: a. potensial listrik di A (0, 4) m
= 8,42 × 10–7 m b. potensial listrik di B (0, 0) m
1
c. usaha untuk memindahkan
N = d muatan –0,4 µC ke titik A
1 Jawab:
= y
8,42 × 10−7 m/garis
= 0,1188 × 107 garis/m = 1.188 garis/mm A

Jumlah garis kisi 1.188 garis/mm. 5m 5m


4m
7. Diketahui: V = 12 V q1 q2
C1 = 10 µF +
3m 3m
+
B
C2 = 5 µF (–3, 0)
(0, 0)
(3, 0)
C3 = 3 µF

124 Kunci Jawaban dan Pembahasan


a. Potensial listrik di titik A (VA) µ0 I1 I 2
r1 = r1 = 5 m FBC = 2π a2
×L
A
r2 = r2 = 5 m (4π × 10−7 )(30)(40)
A = × 0,3
q q2 (2π )(0,75)
VA = k( 1 + )
r1 r2 = 0,96 × 10–4 N
+6 × 10−6 +2 × 10−6 FAD dan FBC berlawanan arah sehingga resultan
= (9 × 109)( + )
5 5 gaya adalah selisih aljabar antara kedua gaya.
= 1,44 × 104 volt
F = FAD – FBC
Potensial listrik di titik A sebesar 1,44 × 104 V.
= (2,88 × 10–4) – (0,96 × 10–4)
b. Potensial listrik di titik B (0, 0) = 1,92 × 10–4 N
r1 = r1 = 3 m Besar gaya magnet pada kawat ABCD sebesar
B
r2 = r2 = 3 m 1,92 × 10–4 N.
B

VB = k(
q1
+
q2
) 10. Diketahui: R = 40 Ω
r1 r2
L = 0,8 H
+6 × 10−6 +2 × 10−6 C = 8,08 µF = 8,08 × 10–6 F
= (9 × 109)( + )
3 3 V = 110 V
= 2,4 × 104 volt ω = 375 rad/s
Potensial listrik di titik B sebesar 2,4 × 104 V. Ditanyakan: a. ϕ
b. Cpengganti agar I dan V sefase
c. Usaha untuk memindahkan muatan –0,4 µC
c. fresonansi
ke titik A
Jawab:
q = –0,4 µC = –0,4 × 10–6 C
WA = q VA a. XL = ωL
= (375 rad/s)(0,8 H)
= –(0,4 × 10–6 C)(1,44 × 104 volt)
= 300 Ω
= –5,76 × 10–3 joule
1
(tanda negatif menunjukkan arah) XC =
ωC
Usaha yang diperlukan sebesar 5,76 × 10–3 J. 1
= ≈ 330 Ω
9. Diketahui: I1 = 30 A (375)(8,08 × 10−6 )
I2 = 40 A
Z = R 2 + (X L − X C )2
a1 = 25 cm = 0,25 m
a2 = 75 cm = 0,75 m = (402 + (300 − 330)2
L = 30 cm = 0,3 m
µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am = 402 + 302
= 50 Ω
Menentukan arah gaya dengan kaidah tangan
kanan. Sudut pergeseran fase
Q XL − X C
D C tg ϕ =
R

FCD 300 − 330 3


I2 = 40
=–4
I1 FAD FAB FBC
L ϕ = 36°87'
Jadi, sudut pergeseran fase sebesar 36°87'.

A B b. Syarat I dan V sefase Z = R, berarti XL = XC


P 1
a1 d XL =
ωC
a2
1
C=
µ0 I1 I 2 (375 rad)(300 Ω)
FAD = 2π a1
×L
≈ 8,89 µF
(4π × 10−7 )(30)(40)
= × 0,3 Jadi, kapasitas pengganti yang digunakan
(2π )(0,25)
berkisar 8,89 µF.
= 2,88 × 10–4 N

Fisika Kelas XII 125


c. Frekuensi resonansi Jawab:
1 1
I = e σ T4
f = 2π = (0,4)(5,67 × 10–8 W/m2K4)(100 K)4
LC
= 2,268 W/m2
1 1
= 2π Jadi, intensitas radiasi total yang dipancarkan
0,8 × 8,08 × 10−6
sebesar 2,268 W/m2.
1
= 2π (393,32) 3. Jawaban: c
Berdasarkan persamaan pergeseran Wien
≈ 62,63 Hz λm T = C
Jadi, resonansi berkisar 62,63 Hz. Jadi, λm > λm > λm
1 2 3
C C C
Sehingga: > > dan
Bab V Radiasi Benda Hitam T1 T2 T3
T1 < T2 < T3
Oleh karena E ~ T 4 maka E1 < E2 < E3.
4. Jawaban: d
Diketahui: λm = 4.000 Å = 4 × 10–7 m
A. Pilihan Ganda C = 2,9 × 10–3 mK
1. Jawaban: e Ditanyakan: T
Diketahui: T1 = T Jawab:
t1 = 162 menit λm T = C
T2 = 3T
C
V1 = V2 T =
λm
Ditanyakan: ∆t
Jawab: 2,9 × 10−3 mK
=
Energi radiasi = E 4 × 10−7 m
Q = 0,725 × 104 K
E = t = e σ A T4
= 7.250 K
Volume air dan suhunya sama maka: T = 7.250 K – 273°C
1 = 6.977°C
T4 ~ t
Jadi, suhu benda sebesar 6.977°C.
T14 t2
= 5. Jawaban: c
T24 t1
Diketahui: υ = 100 MHz = 108 Hz
T4 2 t h = 6,63 × 10–34 J.s
(3T )4
= 162 menit Ditanyakan: E
Jawab:
T4 2 t
= 162 menit E =hυ
81T 4 = (6,63 × 10–34 J.s)(108 Hz)
162 menit = 6,63 × 10–26 J
t2 = 81 Oleh karena1 eV = 1,6 × 10–19 J
= 2 menit 6,63 × 10−19 J
∆t = t1 – t2 E=
1,6 × 10−19 J/eV
= (162 – 2) menit
= 4,14 × 10–7 eV
= 160 menit
Jadi, energi foton sebesar 4,14 × 10–7 eV.
Jadi, waktu yang digunakan untuk mendidihkan
air adalah 160 menit. 6. Jawaban: d
Diketahui: P = 36 W
2. Jawaban: a
λ = 663 nm = 6,63 × 10–7 m
Diketahui: e = 0,4
t =1s
T = 100 K
c = 3 × 108 m/s
σ = 5,67 × 10–8 W/m2K4
Ditanyakan: n
Ditanyakan: I

126 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: Jawab:
E=W EK = h υ – h υ0
hc = h(υ – υ0)
n λ =Pt
= (6,63 × 10–34 J.s)(5,9 × 1014 – 4,3 × 1014) Hz
Pt λ = (6,63 × 10–34 J.s)(1,6 × 1014) Hz
n = hc
= 1,0608 × 10–19 J
(36 W)(1s)(6,63 × 10−7 m) EK = eV
= (6,63 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)
E
V = eK
= 1,2 × 1020 foton
Foton yang dipancarkan setiap detik sebanyak
1,0608 × 10−19
1,2 × 1020 foton. =
1,6 × 10−19
7. Jawaban: b = 0,663 volt
Diketahui: W0 = 5 eV Jadi, potensial pemberhenti yang digunakan
λ = 3.300 Å = 3,3 × 10–7 m sebesar 0,663 volt.
Ditanyakan: Ek
Jawab: 10. Jawaban: e
Fungsi kerja logam = 5 eV Pada efek Compton menunjukkan bahwa foton
= (5 × 1,6 × 10–19) J bersifat sebagai gelombang (cahaya) dan partikel.
= 8 × 10–19 J Hal ini dikarenakan foton memiliki energi yang
hc bisa terdistribusi secara kontinu (dalam hal ini
Energi foton = λ foton bersifat sebagai gelombang) dan energi
(6,6 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)
foton juga terdistribusi secara diskrit. Foton
= bersifat sebagai partikel, tetapi tidak memiliki
(3,3 × 10−7 m)
massa diam.
= 6 × 10–19 J Panjang gelombang Compton dapat dirumuskan
Oleh karena energi foton lebih kecil dari fungsi sebagai berikut.
kerja logam, elektron tidak bisa terlepas dari
h
permukaan logam. λ′ = λ + (1 – cos θ)
m0c
8. Jawaban: e Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui
Diketahui: Oleh karena pada grafik terlihat bahwa panjang gelombang foton sesudah
kurva memotong sumbu Y pada nilai tumbukan (λ′) lebih besar dibandingkan panjang
2,1 eV, hal ini menunjukkan bahwa gelombang foton sebelum tumbukan (λ). Oleh
logam A memiliki fungsi kerja (W0) c
sebesar 2,1 eV karena υ = λ maka frekuensi foton sebelum
W0 = 2,1 eV tumbukan lebih besar dibandingkan frekuensi
= (2,1 × 1,6 × 10–19) J foton sesudah tumbukan. Jadi, pernyataan yang
= 3,36 × 10–19 J benar adalah pernyataan 4) saja.
h = 6,63 × 1034 J.s
υ = 5 × 1015 Hz 11. Jawaban: d
3h
Ditanyakan: Ek Diketahui: λ′ – λ = 2m0c
Jawab:
Ditanyakan: θ
EK = h υ – W0
Jawab:
= (6,63 × 10–34 J.s)(5 × 1015 Hz) – 3,36 × 10–19 J
h
= 33,15 × 10–19 J – 3,36 × 10–19 J λ′ = λ + m0c (1 – cos θ )
= 29,79 × 10–19 J
h
= 2,979 × 10–18 J λ′ – λ = m0c (1 – cos θ )
Jadi, elektron yang terlepas memiliki energi
3h h
sebesar 2,979 × 10–18 J. 2m0c = m0c (1 – cos θ )
9. Jawaban: d 3
Diketahui: υ0 = 4,3 × 1014 Hz 2
= 1 – cos θ
υ = 5,9 × 1014 Hz 3 1
h = 6,63 × 10–34 J.s cos θ = 1 – 2 = – 2
Ditanyakan: V θ = 120°
Jadi, foton mengalami hamburan 120° dari posisi
awal.

Fisika Kelas XII 127


12. Jawaban: a Jawab:
Diketahui: l = 0,0040 Å Energi kinetik elektron (Ee)
Ek+ = 3Ek– 1
Ee = 2 mv2
m0 p = m0 e = 0,511 MeV/c2
1 eV = 1,6 × 10–19 J p2
= . . . (1)
Ditanyakan: Ek+ dan Ek– 2m
Jawab: Untuk panjang gelombang de Broglie elektron
Eawal = Eakhir h
λ = mv
hc
λ
= 2m0c2 + Ek+ + Ek–
h
= p
hc
λ
= 2m0c2 + 4Ek–
h
p = λ . . . (2)
−34 8
(6,63 × 10 J.s)(3 × 10 m/s)
(4 × 10−13 )(1,6 × 10−19 J/eV)
= 2(0,511 MeV/c2)c2 + 4Ek– Substitusikan persamaan (2) ke persamaan (1)
3,108 × 106 eV = 1,022 MeV + 4Ek– h
2
 
λ h2
3,108 MeV – 1,022 MeV = 4Ek– Ee = =
2m λ 2m
2
2,086 MeV = 4Ek–
Ek– = 0,5215 MeV Ek
hc
2λ mc
λ
+ – = =
Ek = 3Ek = 3(0,525 MeV) = 1,5645 MeV Ee h2 h
λ 2 2m
Jadi, besar energi kinetik elektron dan positron
berturut-turut 0,5215 MeV dan 1,5645 MeV. Ek 2(1,326 × 10−9 m)(9,1 × 10-31 kg)(3 × 108 m/s)
Ee = 6,63 × 10−34 J.s
13. Jawaban: b
Diketahui: v = 400 m/s Ek
η = 0,01% Ee = 10,92 × 102 = 1.092
Ditanyakan: ∆x
Jawab: Ek
Nilai Ee sebesar 1.092.
p =mv
= (9,1 × 10–31 kg)(400 m/s)
15. Jawaban: a
= 3,64 × 10–28 kg m/s
Diketahui: m = x kg
∆p (ketidakpastian momentum)
v = y m/s
∆p = η × p
5
0,01 v′ = 2 y m/s
= 100 × (3,64 × 10–28 kg m/s)
Ditanyakan: λ′
= 3,64 × 10–32 kg m/s
Jawab:
∆x ∆p ≥ 2 h
λ mv
=
∆x ≥ 2∆p λ′ h
mv ′
1,054 × 10−34 J.s λ  h   mv ′ 
∆x ≥ 2(3,64 × 10−32 kg m/s) =  mv   h 
λ′    
1,054 × 10−34 λ v′
∆x ≥ 7,28 × 10−32 m λ′
= v
∆x ≈ 0,145 × 10–2 m λ
5
2
y
λ′
=
Jadi, ketidakpastian posisi elektron mendekati y
0,145 cm. 2
λ′ = 5
λ
14. Jawaban: d
Diketahui: λ = 1,326 nm = 1,326 × 10–9 m Jadi, panjang gelombang de Broglie sebesar 5
2
h = 6,63 × 10–34 Js
panjang gelombang awal.
c = 3 × 108 m/s
me = 9,1 × 10–31 kg
Ek B. Kerjakan soal-soal berikut!
Ditanyakan: Ee

128 Kunci Jawaban dan Pembahasan


B. Uraian C
λm = T2
1. Benda hitam sempurna merupakan benda yang 2

mampu meradiasi dan menyerap energi secara 2,9 × 10−3 mK


sempurna. Hal ini bisa diamati pada sebuah =
5.800 K
lubang kecil dari ruangan berongga yang tertutup. = 5 × 10–7 m
Setiap radiasi yang jatuh pada lubang tersebut = 500 nm
akan diteruskan ke dalam ruangan berongga dan Jadi, λm dan λm berturut-turut adalah 2.500
1 2
ia akan terperangkap di dalam ruangan tersebut.
nm dan 500 nm.
Hal ini disebabkan oleh dinding di dalam ruangan
berongga tersebut menyerap dan memantulkan b. Berdasarkan grafik pada soal, menunjukkan
secara bolak-balik semua radiasi yang masuk ke bahwa semakin meningkatnya suhu benda,
dalam ruangan hingga semua radiasi terserap panjang gelombang benda tersebut semakin
oleh dinding. Peristiwa ini bisa digambarkan mengecil sehingga diperoleh hubungan T ~
1
sebagai berikut. .
Jumlah keseluruhan energi kalor radiasi
λ
yang dipancarkan merupakan luasan di
bawah grafik. Oleh karena itu, energi kalor
radiasi semakin meningkat dengan
meningkatnya suhu benda. Hal ini sesuai
Cahaya masuk dengan hukum Stefan-Boltzman di mana
energi kalor radiasi benda sebanding dengan
suhu mutlak pangkat empat (T 4) benda
tersebut.
2. Diketahui: P1 = 480 mW 4. Berdasarkan hipotesis Planck yang menjelaskan
T1 = T bahwa energi radiasi tidak bersifat kontinu
1 melainkan dalam bentuk paket-paket energi
T2 = 2 T
yang bersifat diskrit. Energi radiasi berdasarkan
Ditanyakan: P2 hipotesis Planck dirumuskan sebagai berikut.
Jawab:
P = e σ T4 A E=nhυ=
nhc
, n = jumlah foton
P ~ T4 λ

P1 T14 Jadi, energi foton berbanding lurus dengan jumlah


= foton yang datang. Oleh karena itu, semakin
P2 T24
banyak foton maka energi radiasi juga akan
480 mW T4 meningkat.
= 1
P2 ( 2 T )4
5. Diketahui: n = 1012 foton
480 mW T4 t = 60 × 10–3 s
= 1 4 = 0,06 s
P2 T
16
h = 6,63 × 10–34 J.s
1
P2 = (480 mW)( 16 ) = 30 mW c = 3 × 108 m/s
λ = 3.315 Å
Jadi, daya radiasi benda hitam sebesar 30 mW.
= 3,315 × 10–7 m
3. a. Diketahui: T1 = 1.160 K Ditanyakan: P
T2 = 5.800 K Jawab:
C = 2,9 × 10–3 mK nhc
Ditanyakan: λm dan λm Pt = λ
1 2
Jawab:
λm1T1 = C P =
nhc
λt
C
λm =
1 T1 (1012 )(6,63 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)
=
2,9 × 10 mK−3 (3,315 × 10−7 m)(0,06 s)
= 1.160 K = 10–5 watt
= 2,5 × 10–6 m Jadi, daya yang diterima benda sebesar 10–5 watt.
= 2.500 nm

Fisika Kelas XII 129


6. Diketahui: λ = 3.500 Å = 3,5 × 10–7 m 19,89 × 10−26 J.m 1 1
W0 = 2,2 eV = ( – 24,852 pm )
10−12 m/pm 20 pm
Ditanyakan: EK
 24,852 − 20 
Jawab: = 19,89 × 10–14 J  
 497,04 
hc
Ek = λ – W0  4,852 
= 19,89 × 10–14 J  497,04 
 
(6,63 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)
= – 2,2 eV = 19,89 × 10–14 J(0,0098)
(3,5 × 10−7 m)(1,6 × 10−19 J/eV)
= 0,19 × 10–14 J
= 3,55 eV – 2,2 eV
0,19 × 10−14 J
= 1,35 eV EK =
1,6 × 10−19 J/eV
Sinar ultraviolet ungu yang jatuh di permukaan
= 11.875 eV
potasium mengakibatkan elektron pada potasium
EK = 11,875 keV
terlepas dan bergerak dengan energi kinetik maks

maksimum sebesar 1,35 eV. Hal ini karena sinar Jadi, energi kinetik maksimum elektron
ultraviolet memiliki energi yang lebih besar terhambur sebesar 11,875 keV.
dibandingkan energi ambang atau fungsi kerja
dari logam potasium. 8. Diketahui: EK– = 5 MeV
EK+ = 2,5 MeV
7. Diketahui: λ′ = 20,5 pm Ditanyakan: υ
λ = 20 pm Jawab:
Ditanyakan: a. θ Eawal = Eakhir
b. EK Efoton = 2m0c2 + EK– + EK+
Jawab: = 2(0,511 MeV) + 5 MeV + 2,5 MeV
h = 8,522 MeV
a. λ′ – λ = m0c (1 – cos θ )
8,522 × 106 eV
hυ =
di mana 1,6 × 10−19 eV/J
h
= λ c (panjang gelombang Compton 5,32625 × 1025
m0c υ =
6,63 × 10−34 Hz
elektron) = 8,034 × 1058 Hz
maka Jadi, frekuensi foton mendekati 8,034 × 1058 Hz.
λ′ – λ = λc (1 – cos θ )
(20,5 – 20) pm = 2,426 pm(1 – cos θ ) 9. Diketahui: y(x) = A sin (6,28 × 1012 x)
0,5 pm = 2,426 pm Ditanyakan: a. λ
b. EK
0,5 pm
1 – cos θ = 2,426 pm Jawab:
a. Persamaan umum gelombang
1 – cos θ ≈ 0,21
0,79 = cos θ 2π
y = A sin (kx) dan k = λ
θ ≈ 37,81°
Jadi, sudut hamburan sinar X berkisar 37,81°. sehingga:
b. Energi kinetik maksimum elektron yang 2π
λ = k
terhambur (EK ) adalah
maks
EK = h(υ – υ′maks) 2(3,14)
maks = 6,28 × 1012
1 1
= hc( λ – ′
) = 10–12 m
λmaks
= 0,01 Å
1 1
= hc( – ) Jadi, panjang gelombang de Broglie dari
λ λ + 2λc
elektron tersebut sebesar 0,01 Å.
(6,63 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s) 1 h
= 10−12 m/pm
( – b. λ=
20 pm 2mEK

1 h
20 pm + 2(2,426 pm)
) ( 2mEK = λ )2

130 Kunci Jawaban dan Pembahasan


h2
Atom terdiri atas muatan positif yang dinetralkan
2mEK = elektron serta muatan positif dan elektron tersebut
λ2
secara merata di seluruh bagian atom seperti roti
(6,63 × 10−34 J.s)2 kismis adalah teori atom yang dikemukakan oleh
2(9,1 × 10–31 kg) EK =
(10−12 m)2 Thompson.
43,9569 × 10−44 2. Jawaban: c
EK =
18,2 × 10−31 Diketahui: n =3
r1 = 0,53 Å
2,4 × 10−13 J
= Ditanyakan: r3
1,6 × 10−19 J/eV
Jawab:
= 1,5 × 106 eV rn = n2 r1
= 1,5 MeV r3 = (3)2(0,53) Å = 4,77 Å
Jadi, energi kinetik elektron berkisar 1,5 MeV. Jadi, jari-jari lintasan elektron pada n = 3 adalah
10. Diketahui: m = 8 × 10–4 kg 4,77 Å.
v = 5 m/s 3. Jawaban: a
∆p
=
1 ∆E = h υ → υ ~ ∆E, frekuensi terbesar pada ∆E
p 1.000 yang paling besar.
Ditanyakan: ∆x 1 1
Jawab: ∆E = E1( – ), E1 = –13,6 eV
nA 2 nB2
∆p 1
= 1.000 nA = keadaan akhir
p
nB = keadaan awal
∆p = 10–3p = 10–3mv
1 1
∆p = 10–3(8 × 10–4 kg)(5 m/s) a. ∆E = –13,6 eV( – )
12 22
= 4 × 10–6 kg m/s
= –13,6( 3 )
∆x ∆p ≥ 2 4
= –10,2 eV
1,054 × 10−34 J.s
∆x ≥ 2(4 × 10−6 kg m/s) 1 1
b. ∆E = –13,6 eV( – )
22 32
∆x = 1,3175 × 10–29 m
Ketidakpastian minimum posisi partikel tersebut = –13,6( 5 )
36
berkisar 1,3175 × 10–29 m.
= –1,889 eV
1 1
c. ∆E = –13,6 eV( – )
32 42

= –13,6( 7 )
144
A. Pilihan Ganda = –0,661 eV
1. Jawaban: d 1 1
Rutherford mengemukakan teori tentang atom d. ∆E = –13,6 eV( – )
22 42
sebagai berikut.
1) Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan = –13,6( 3 )
16
positif. Sebagian besar massa atom berada
di inti atom. = –2,55 eV
2) Atom secara keseluruhan bersifat netral. 1 1
e. ∆E = –13,6 eV( – )
3) Elektron mengelilingi inti atom pada lintasan 22 52
tertentu seperti planet-planet beredar
= –13,6( 21 )
mengelilingi matahari. 100
4) Elektron tetap berada pada orbitnya karena = –2,856 eV
elektron dan inti atom tarik-menarik. Jadi, frekuensi terbesar pada transisi elektron dari
Atom merupakan bagian terkecil dari suatu materi n = 2 ke n = 1.
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi adalah teori atom Tanda minus menunjukkan bahwa transisi
yang dikemukakan oleh Dalton. elektron tersebut memancarkan energi.

Fisika Kelas XII 131


4. Jawaban: c 7. Jawaban: d
Deret Paschen adalah spektrum gelombang Diketahui: n =3→n=1
elektromagnetik yang diakibatkan oleh nA =1
perpindahan elektron dari lintasan bilangan nB =3
kuantum lebih besar daripada 3 sehingga tingkat R = 1,097 × 107/m
paling dasar dari deret Paschen adalah n = 3. Ditanyakan: λ
Jawab:
5. Jawaban: b
Diketahui: v = 1,06 × 107 m/s 1 1 1
λ
= R( – )
e = 1,6 × 10–19 C nA 2 nB2
me = 9,1 × 10–31 kg 1 1
= (1,097 × 107/m)( – )
R = 0,53 Å (jari-jari elektron atom 12 32
hidrogen pada keadaan dasar) 8
= (1,097 × 107/m) 9
Ditanyakan: I
= 0,975 × 107/m
Jawab:
2π R
λ ≈ 1,026 × 10–7 m
v= T = 1.026 Å
Jadi, panjang gelombang foton yang dipancarkan
(2)(3,14)(0,53 × 10−10 m)
1,06 × 107 m/s = berkisar 1.026 Å.
T
8. Jawaban: e
(2)(3,14)(0,53 × 10−10 m)
T= Prinsip eksklusi Pauli menyatakan bahwa dalam
1,06 × 107 m/s
suatu atom tidak boleh ada dua elektron yang
= 3,14 × 10–17 s mempunyai keempat bilangan kuantum yang
I = q sama harganya. Apabila tiga bilangan kuantum
T bernilai sama, bilangan kuantum yang keempat
1,6 × 10−19 C harus berbeda.
=
3,14 × 10−17 s
9. Jawaban: b
= 0,51 × 10–2 A
Diketahui: =2
≈ 5,10 × 10–3 A = 5,10 mA
Ditanyakan: m
Jadi, arus listrik pada orbit elektron tersebut Jawab:
berkisar 5,1 mA. Bilangan kuantum azimut = 2 berada pada subkulit
6. Jawaban: b d, sehingga memiliki 5 orbital yaitu –2, –1, 0, +1,
Diketahui: λ = 1.215,4 Å = 1,2154 × 10–7/m +2.
R = 1,097 × 107/m 10. Jawaban: e
Ditanyakan: n2 Diketahui: n =3→n=2
Jawab: nA = 2
Oleh karena deret Lyman, tingkat paling dasar nB = 3
berada di n = 1 Ditanyakan: λ
1 1 1 Jawab:
λ
= R( – )
n12 n22
1 1 1
1 1 1 λ
= R( – )
= 1,097 × 107/m( – ) nA 2 nB2
1,2154 × 10−7 m 12 n22
1 1 1
0,823 × 107/m = 1,097 × 107/m(1 – ) = R( – )
n2 22 32
1
1– = 0,75 1 1
n2 = R( 4 – 9 )
1
= 0,25
n2 5
1 = R 36
n2 = 0,25
36
n2
=4 λ = 5R
n=2
Jadi, spektrum dihasilkan karena elektron Jadi, panjang gelombang foton yang dipancarkan
bertransisi dari lintasan n = 2 ke lintasan n = 1. 36
sebesar 5R .

132 Kunci Jawaban dan Pembahasan


11. Jawaban: b 15. Jawaban: a
Diketahui: 20
Ca Diketahui: V = 62 kV = 6,2 × 104 V
Ditanyakan: a. elektron valensi h = 6,63 × 10–34 J.s
b. n c = 3 × 108 m/s
c. e = 1,6 × 10–19 C
d. m Ditanyakan: λ
e. s Jawab:
Jawab: hc
eV = λ
Konfigurasi elektron pada unsur 20Ca adalah
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 hc
λ = eV
sehingga:
n=4 (6,63 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)
=
elektron valensi = 2 elektron (1,6 × 10−19 C)(6,2 × 104 V)
= 0 (karena harga subkulit = 0) 1,24 × 10−6
=
m =0 6,2 × 104
hj = 0,02 × 10–9 m
0 = 0,02 nm
1 Jadi, panjang gelombang terpendek sinar X yang
s = – (karena elektron terakhir mengarah ke dihasilkan adalah 0,02 nm.
2
bawah) B. Uraian
Jadi, elektron valensi ada 2 elektron, n = 4, = 0,
1 1. Model atom Thompson menjelaskan bahwa atom
m = 0, dan s = – merupakan bola pejal bermuatan positif yang
2
dinetralkan oleh elektron yang bermuatan negatif.
12. Jawaban: a Muatan positif dan negatif pada model atom
Diketahui: n=4 Thompson tersebar merata di seluruh bagian
Ditanyakan: υ atom. Hal ini berbeda dengan model atom yang
Jawab: dikemukakan oleh Rutherford. Model atom
1 1 1 berdasarkan Rutherford adalah atom terdiri dari
= R( – 2 ); n = 4
λ 22 n inti atom yang bermuatan positif dan elektron
1 1 1 1 3 bermuatan negatif yang beredar mengelilingi inti
= R( 4 – 2 ) = R( 4 – 16 ) = 16 R
4 pada lintasan-lintasan tertentu.
Mencari υ: 2. Diketahui: n=4
c 3 Ditanyakan: rn
υ = λ = 16
Rc Jawab:
3 rn = (5,292 × 10–11)n 2 m
= 16 (1,097 × 107 m–1)(3 × 108 m/s) = (5,292 × 10–11)(4)2 m
= (5,292 × 10–11)(16) m
= 6,170625 × 1014 Hz = 6,170625 × 108 MHz ≈ (8,47 × 10–10)m
Besar frekuensi deret Balmer kedua yaitu Jari-jari elektron pada bilangan kuantum ke-4
6,170625 × 108 MHz. atom hidrogen mendekati 8,47 × 10–10 m.
13. Jawaban: c 3. Diketahui: E4 = –0,85 eV
Jika sebuah elektron meloncat ke lintasan yang E3 = –1,5 eV
lebih dalam, elektron memancarkan energi. Jika c = 3 × 108 m/s
elektron meloncat ke lintasan yang lebih luar, h = 6,63 × 10–34 J.s
elektron menyerap energi. Ditanyakan: λ
14. Jawaban: c Jawab:
Kulit atom tempat elektron berdiam mempunyai ∆E = E4 – E3
tingkatan energi. Hal ini mengakibatkan = (–0,85 – (–1,5)) eV
perubahan energi yang harus dilakukan oleh = 0,65 eV
elektron. Ketika elektron berpindah ke kulit yang ∆E = 0,65 × 1,6 × 10–19 J
lebih dalam, elektron memancarkan energi. = 1,04 × 10–19 J

Fisika Kelas XII 133


hc Jawab:
λ= ∆E 1 1
∆E = –13,6 eV ( – )
−34 nA 2 nB2
(6,63 × 10 J.s)(3 × 10 m/s) 8
= 1 1
1,04 × 10−19 J = –13,6 eV( – )
32 52
= 19,125 × 10–7 m
1 1
= 19.125 Å = –13,6 eV( 9 – 25 )
Jadi, panjang gelombang foton sebesar 19.125 Å.
16
4. Diketahui: n =1 = –13,6 eV( 225 )
m = 9,1 × 10–31 kg ≈ –0,9671 eV
r = 5,292 × 10–11 m
Jadi, energi yang dipancarkan karena transisi
Ditanyakan: v
elektron sebesar –0,9671 eV.
Jawab:
nh
E =hυ
mvr =
2π ∆E
nh υ = h
v= 2π mr
(0,9671eV)(1,6 × 10−19 J/eV)
(1)(6,626 × 10−34 Js) =
= 6,63 × 10−34 J.s
(2)(3,14)(9,1 × 10−31 kg)(5,292 × 10−11 m)
= 2,33 × 1014/s
= 2,191 × 106 m/s
= 2,33 × 1014 Hz
Kecepatan orbit elektron 2,191 × 106 m/s.
Frekuensi foton yang dipancarkan berkisar
5. Diketahui: nB = 3 2,33 × 10–14 Hz.
Spektrum cahaya tampak = deret
Balmer sehingga keadaan dasar 7. Diketahui: n1 = 5
nA = 2 n2 = ~
Ditanyakan: λ Ditanyakan: λ
Jawab: Jawab:
1 1 1 1 1 1
= R( – ) λ
= R( – )
λ nA 2
nB2 n12 n22

1 1 1 1
= (1,097 × 107/m)( – ) = (1,097 × 107 m–1)( – ∞)
22 32 52

1 1 1
= 1,097 × 107/m ( 4 – 9 ) = 1,097 × 107/m( 25 )
= 438.800/m
9−4
= 1,097 × 107/m ( 36 ) λ ≈ 22.789 Å
Jadi, panjang gelombang terkecil pada deret
5 pfund berkisar 22.789 Å.
= 1,097 × 107/m ( 36 )
8. Diketahui: V = 10 × 103 volt = 104 V
1 5,485 × 107 /m
λ
= Ditanyakan: λ min
36
Jawab:
λ ≈ 6,56 × 10–7 m
Jadi, panjang gelombang cahaya tampak berkisar 1,24 × 10−6 Vm
λmin =
6.560 Å. 104 V
= 1,24 × 10–10 m
6. Diketahui: nA = 3
Panjang gelombang minimum sinar X yang
nB = 5
terpancar 1,24 × 10–10 m.
E = 13,6 eV
Ditanyakan: ∆E dan υ 9. Diketahui: 33
As
Konfigurasi elektron:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3
elektron valensi → jumlah pada kulit terluar yaitu
3 elektron.

134 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Bilangan-bilangan kuantum pada elektron terakhir 2. Jawaban: b
unsur 33As Diketahui: A = 20 mm2 = 2 × 10–5 m2
Subkulit yang dicari bilangan kuantum adalah 4p3 T = 400 K
• Bilangan kuantum utama (n) e =1
n=4 V = 56,7 volt
• Bilangan kuantum azimut ( ) Ditanyakan: I
= 1 → karena pada subkulit p Jawab:
• Bilangan kuantum magnetik (m) P = eσ T 4A
h h h = (1)(5,67 × 10–8 W/m2K4)(400 K)4(2 × 10–5 m2)
–1 0 +1 = 0,290304 W
m = +1 P =VI
• Bilangan kuantum spin (s) P
I = V
1
s= + (karena elektron pada pengisian
2
0,209304 W
orbital terakhir mengarah ke atas) =
56,7 volt
10. Diketahui: λ = 6.630 Å = 6,63 × 10–7 m = 512 µA
Ditanyakan: Etransisi Jadi, arus yang mengalir pada lampu sebesar
Jawab: 512 µA.
hc 3. Jawaban: d
Etransisi = λ
Diketahui: T1 = 127°C = 400 K
(6,63 × 10−34 Js)(3 × 108 m/s)
T2 = 727°C = 1.000 K
= 6,630 × 10−7 m
C = 2,9 × 10–3 mK
Ditanyakan: λm
= 3 × 10–19 joule Jawab:
2

Energi transisi yang terjadi 3 × 10–19 joule. λm T 2 = C


2
C
λm =
2 T2
2,9 × 10−3 mK
=
1.000 K
= 2,9 × 10–6 m
A. Pilihan Ganda
= 2.900 nm
1. Jawaban: d Jadi, panjang gelombang maksimum pada saat
Diketahui: TA = 127°C = 400 K T = 727°C adalah 2.900 nm.
TB = 27°C = 300 K
4. Jawaban: a
3 Diketahui: T1 = 1.450 K
rA = r
2 B
T2 = 7.250 K
Ditanyakan: PA : PB
Jawab: Ditanyakan: ∆ λ
P = σ eT 4A Jawab:
P ~ T4 A C 2,9 × 10−3 m.K
λ1 = = = 2 × 10–6 m
T1 1.450 K
P1 TA 4 AA
P2 = TB4 AB C 2,9 × 10−3 m.K
λ2 = = = 4 × 10–7 m
3
(400 K)4 ( 2 RB )2 T2 7.250 K
P1
P2 = (300 K)4 (R )2 ∆λ = λ1 – λ2
B

P1 = (2 × 10–6 – 4 × 10–7) m
256 9
P2 = 81 ( 4 ) = 1,6 × 10–6 m
Selisih panjang gelombang dari keadaan awal
P1 64
= 9 1,6 × 10–6 m.
P2
Jadi, P1 : P2 sebesar 64 : 9.

Fisika Kelas XII 135


5. Jawaban: d 8. Jawaban: b
Diketahui: T1 = 227°C = 500 K Diketahui: n1 = 3 energi foton
E1 E1 = 4,4 × 10–19 J
t1 = 200 J/s
n2 = 27 energi foton
T2 = 327°C = 600 K Ditanyakan: E2
Ditanyakan:
E2 Jawab:
E1 c
Jawab: E=nhλ
E
= e σ T4 A 3(6,6 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)
t 4,4 × 10–19 J =
λ
E
t
~ T4 59,4 × 10−26 m.J
E1
λ= 4,4 × 10−19 J
= 1,35 × 10–6 m
t1 T14
= c
E2
T24 E2 = n2h λ
t2

200 J/s (500 K)4 27(6,6 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)


= (600 K)4 = = 3,96 × 10–18 J
E2 1,35 × 10−6 m
t2
Jadi, energi yang diradiasikan sebesar
200 J/s 625 3,96 × 10 –18 J.
E2 = 1.296
t2 9. Jawaban: c
E2 259.200 Energi sebuah foton dapat dirumuskan sebagai
t2 = J/s
625 berikut.
E2 c
t2 = 414,72 J/s E=hυ=hλ
Jadi, energi yang dipancarkan berubah menjadi Jadi, energi foton hanya dipengaruhi oleh
414,72 J/s. frekuensi dan panjang gelombang foton.
6. Jawaban: c 10. Jawaban: d
Diketahui: C = 2,9 × 10–3 mK Pada peristiwa efek fotolistrik, energi kinetik
radiasi yang dipancarkan elektron sebesar:
maksimum saat intensitas tertinggi, EK = E – W0 = h υ – h υ0
jadi Berdasarkan persamaan di atas, energi kinetik
λm = 1.450 Å = 1,45 × 10–7 m elektron dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
Ditanyakan: T 1) frekuensi foton;
Jawab: 2) panjang gelombang foton;
λmT = C 3) fungsi kerja dan energi ambang logam.
C Jadi, energi kinetik elektron tidak dipengaruhi oleh
T=
λm intensitas foton. Akibatnya, grafik yang tepat
2,9 × 10−3 mK menunjukkan hubungan antara energi kinetik
=
1,45 × 10−7 m elektron dan intensitas foton ditunjukkan oleh
= 2 × 104 K = 20.000 K grafik pada pilihan d.
T = (20.000 – 273)°C = 19.727°C 11. Jawaban: a
Suhu permukaan benda sebesar 19.727°C. Diketahui: λ0 = 300 nm = 3 × 10–7 m
7. Jawaban: a EK = 2,5 eV = 4 × 10–19 J
Penjelasan Planck mengenai radiasi benda hitam h = 6,63 × 10–34 J.s
sebagai berikut. c = 3 × 108 m/s
1) Getaran molekul-molekul yang meradiasikan Ditanyakan: λ
energi memiliki satuan diskrit. Jawab:
2) Molekul-molekul meradiasikan atau E = EK + W0
menyerap energi dengan berpindah dari satu = 4 × 10–19 J +
hc
tingkat energi ke tingkat energi yang lainnya. λ0
3) Energi foton antara dua tingkat energi yang (6,63 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)
= 4 × 10–19 J +
berdekatan E = h υ. 3 × 10−7 m
Jadi, pernyataan yang tepat ditunjukkan oleh = 4 × 10–19 J + 6,63 × 10–19 J.s
pernyataan nomor 1), 3), dan 4. = 10,63 × 10–19 J

136 Kunci Jawaban dan Pembahasan


hc hc Jawab:
E= λ ⇔λ = E Emateri = Efoton
−34
(6,63 × 10 J.s)(3 × 10 m/s)
8 hc
= 2m0c2 + EKtot = λ
10,6 × 10−19 J
≈ 187 nm 2(9 × 10–31 kg)(3 × 108 m/s)2 + ((2,5 + 2,5) × 106
Panjang gelombang yang digunakan berkisar hc
(1,6 × 10–19)) J = λ
187 nm.
hc
12. Jawaban: b 1,62 × 10–13 J + 8 × 10–13 J= λ
Diketahui grafik hubungan υ dan EK (6,63 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)
maks
9,62 × 10–13 J =
Pada peristiwa efek fotolistrik berlaku persamaan λ
EK = h υ – W0 19,89 × 10−26 Jm
λ = Jm
9,62 × 10−13 J
maks

Persamaan ini dibawa ke persamaan garis = 0,02068 × 10–11 m


berikut. ≈ 0,002 Å
y = mx + c Jadi, panjang gelombang foton sebesar 0,002Å.
Sehingga diperoleh kemiringan garis (m) adalah 16. Jawaban: b
h (konstanta Planck). Diketahui: EK = 1 keV
13. Jawaban: e ∆x = 1 nm = 10–9 m
Diketahui: υ0 = 8 × 1015 (Hz) Ditanyakan: ηp
υ = 10 × 1015 (Hz) Jawab:
Ditanyakan: A EK = 1 keV = 103 eV
Jawab: = (1,6 × 10–19 J)(103)
A = EK = h υ – h υ0 = 1,6 × 10–16 J
= h(υ – υ0) EK = p c
= (6,63 × 10–34 J.s)(10 – 8) × 1015/s E 1,6 × 10−16 J
= (6,63 × 10–34 J.s)(2 × 1015/s) p = cK =
3 × 108 m/s
= 1,326 × 10–18 J p ≈ 0,53 × 10–24 Js/m
Jadi, nilai A sebesar 1,326 × 10–18 J.
14. Jawaban: d ∆x ∆p ≥ 2
Diketahui: λ′ = 0,625 nm = 0,625 × 10–9 m
h = 6,63 × 10–34 J.s ∆p ≥ 2∆x
c = 3 × 108 m/s
me = 9 × 10–31 kg 1,054 × 10−34 Js
θ = 120° ∆p ≥ 2(10−9 ) m
Ditanyakan: λ ∆p ≥ 0,527 × 10–25 Js/m
Jawab:
∆p = ηP p
h
λ = λ′ – (1 – cos θ ) ∆p
mec
ηp = p
× 100%
−34
6,63 × 10 J.s
= 0,625 × 10–9 m –
(9 × 10−31 kg)(3 × 108 m/s) 0,527 × 10−25 Js/m
= × 100%
(1 – cos 120°) 0,53 × 10−24 Js/m
= 0,625 × 10–9 m – 0,3683 × 10–11 m
= 62,5 × 10–11 – 0,3683 × 10–11 ηp ≈ 9,94%
= 62,1317 × 10–11 m Jadi, persentase ketaktentuan momentum
= 0,621317 × nm berkisar 9,94%.
λ ≈ 0,621 nm 17. Jawaban: a
Jadi, panjang gelombang foton sebelum Diketahui: V = 10 kV = 10.000 V
tumbukan berkisar 0,621 nm. h = 6,63 × 10–34 Js
15. Jawaban: a m = 9,1 × 10–31 kg
Diketahui: EK = 2,5 MeV = 2,5 × 106 eV e = 1,6 × 10–19 C
elektron Ditanyakan: λ
EK = 2,5 MeV = 2,5 × 106 eV
positron
Ditanyakan: λ

Fisika Kelas XII 137


Jawab: Jawab:
h h E1
λ= = En =
mv 2 meV n2
E1 E1
6,63 × 10−34 Js n2 = = 1 =4
= En E
−31 −19 4 1
2(9,1 × 10 kg)(1,6 × 10 4
C)(10 V)
n=2
6,63 × 10 −34
Js Jadi, n = 2.
=
2,912 × 10−45 kgCV 21. Jawaban: c
Diketahui: ∆E = 10,2 eV
6,63 × 10−34
= E1 = 13,6 eV
5,4 × 10−23
E2 = 3,4 eV
= 1,228 × 10–11 E3 = 1,5 eV
λ = 0,1228 Å E4 = 0,85 eV
Panjang gelombang de Broglie sebesar 0,1228 Å. Ditanyakan: n
18. Jawaban: b Jawab:
Diketahui: λ = 1.000 Å = 10–7 m Elektron membebaskan energi artinya elektron
h = 6,63 × 10–34 Js berpindah dari lintasan luar ke dalam. Pilihan yang
c = 3 × 108 m/s mungkin adalah n = 2 ke n = 1 atau n = 4 ke n = 3.
Ditanyakan: p n = 2 ke n = 1
Jawab: E = E1 – E2
Gunakan persamaan panjang gelombang de = (13,6 – 3,4) eV
Broglie = 10,2 eV
n = 4 ke n = 3
h
λ = E = E3 – E4
p
= (1,5 – 0,85) eV
h = 0,65 eV
p = λ
Jadi, elektron membebaskan energi 10,2 eV jika
dipindah dari n = 2 ke n = 1.
6,63 × 10−34 Js
=
10−7 m 22. Jawaban: d
= 6,63 × 10–27
kgm/s Diketahui: n1 = 3
Jadi, momentum foton sebesar 6,63 × 10–27 kgm/s. n2 = 1
E1 = –13,6 eV
19. Jawaban: c Ditanyakan: ∆E
Diketahui: Foton menumbuk elektron dan di- Jawab:
hasilkan pasangan elektron-
1 1
positron ∆E = E1( – )
n22 n12
e
Foton e′ 1 1
e = –13,6 eV( – )
positron 12 32
Ditanyakan: Efoton
1
Jawab: = –13,6 eV(1 – 9 )
Efoton = Eakhir
Efoton = (EK + EK + EK ) 8
e e′ positron = –13,6 eV( 9 )
Oleh karena bergerak dengan kelajuan yang ∆E ≈ –12,09 eV
sama maka tiap-tiap partikel memiliki energi (tanda minus menunjukkan energi foton yang
sebesar mc 2. dipancarkan berkisar 12,09 eV).
Efoton = mc 2 + mc 2 + mc 2 = 3mc 2
23. Jawaban: b
20. Jawaban: a Spektrum ultraviolet bersesuaian dengan
1 spektrum pada deret Lyman. Oleh karena itu,
Diketahui: En = 4 E1
spektrum ultraviolet dapat terjadi apabila elektron
Ditanyakan: n mengalami eksitasi dari kulit n > 1 ke keadaan
dasar n = 1.

138 Kunci Jawaban dan Pembahasan


24. Jawaban: e 2) Inti atom dan elektron tarik-menarik yang
Diketahui: mengakibatkan gaya sentripetal pada
elektron sehingga elektron tetap pada
A –5,5 × 10–19 J
orbitnya.
B –9,3 × 10–19 J Atom merupakan bola pejal yang terdiri dari
C –12,4 × 10–19 J muatan positif dan muatan negatif yang tersebar
D –16,2 × 10–19 J merata di seluruh bagian atom adalah teori atom
yang dikemukakan Thompson.
E –22,4 × 10–19 J
26. Jawaban: a
• Terdapat 10 garis spektrum yang mungkin
Diketahui: E1 = –13,6 eV
terjadi akibat transisi elektron.
• Panjang gelombang maksimum spektrum E = 1 E1
emisinya sebesar 4

hc hc Ditanyakan: n
λmaks = ∆E
= E A − EB Jawab:

(6,63 × 10−34 Js)(3 × 108 m/s) E = E21 eV


= n
(−5,5 × 10−19 − (−9,3 × 10−19 )) J
1
(–13,6 eV)= −13,6 eV
19,89 × 10−26 4 2
n
= m
3,8 × 10−19
1
≈ 5,23 × 10–7 m = 12
4 n
• Panjang gelombang minimum spektrum n2 = 4
emisinya sebesar
n= 4 =2
hc hc
λmin = E maks
= E A − EE
Jadi, bilangan kuantum (n) = 2.
27. Jawaban: d
(6,63 × 10−34 Js)(3 × 108 m/s)
= Diketahui: λ = 430 nm = 4,3 × 10–7 m
(−5,5 × 10−19 − (−22,4 × 10−19 )) J
h = 6,63 × 10–34 Js
19,89 × 10−26 Ditanyakan: ∆E
= m Jawab:
16,9 × 10−19
≈ 1,18 × 10–7 m ∆E = λ
hc

• Perpindahan elektron dari kulit A ke kulit B


menghasilkan spektrum emisi berupa cahaya (6,63 × 10−34 Js)(3 × 108 m/s)
=
tampak. Hal ini dikarenakan spektrum cahaya 4,3 × 10−7
yang dipancarkan memiliki panjang = 4,63 × 10–19 J
gelombang yang berada pada rentang Jadi, selisih tingkat energi pada atom sebesar
panjang gelombang cahaya tampak (pada 4,63 × 10–19 J.
orde 10–7 m).
28. Jawaban: d
25. Jawaban: c Diketahui: Paschen= n1 = 4 ke n2 = 3
Model atom Rutherford dan Bohr memiliki Balmer = n1 = 3 ke n2 = 2
kesamaan, yaitu atom terdiri atas inti atom yang
λPaschen
dikelilingi oleh elektron-elektron. Inti atom Ditanyakan: λBalmer
bermuatan positif dan elektron bermuatan negatif.
Elektron bergerak mengelilingi inti atom pada Jawab:
1 1 1
lintasan dan energi tertentu adalah teori atom = R( – )
λ n12 n22
yang dikemukakan oleh Bohr.
Teori atom yang dikemukakan oleh Rutherford 1
 1 1 
sebagai berikut. R −
λPaschen  (n2 )2 (n1 )2 
 P P 
1) Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif λBalmer
= 1
 1 1 
di mana hampir seluruh massa atom berada R − 
 (n2 )2 (n1 )2 
di inti.  B B 

Fisika Kelas XII 139


1 1
violet memiliki energi yang lebih besar

λPaschen (n2 )2 (n1 )2 dibandingkan cahaya tampak.
λBalmer
= B B
1

1
Cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang
(n2P )2 (n1P )2
yang lebih kecil dibandingkan cahaya tampak.
1 1 Oleh karena itu, cahaya ultraviolet akan

λPaschen 22 32 memancarkan radiasi kalor yang lebih tinggi
λBalmer
= 1 1

32 42 dibandingkan cahaya tampak.
1 1

2. Diketahui: υ = 1,5 × 1016 Hz
= 4 9
1 1
EK = 2 eV

9 16 υ′ = 25 Hz
5
Ditanyakan: a. λ
36 5 144 b. W0
= 7 = 36 × 7
144 c. EK
1
Jawab:
λPaschen 20
λBalmer
= 7 c
a. υ = λ
Jadi, perbandingan λPaschen : λBalmer = 20 : 7.
c
29. Jawaban: e λ = υ
Oleh karena n = 3 (semua sama) maka kita mem-
3 × 108 m/s
bahas bilangan kuantum azimut ( ), bilangan =
1,5 × 1016 Hz
kuantum magnetik (m), dan bilangan kuantum spin
(s). = 2 × 10–8 m
untuk = 0 → m = 0 b. EK = h υ – W0
= 1 → m = –1, 0, +1 (6,63 × 10−34 Js)(1,5 × 1016 Hz)
= 2 → m = –2, –1, 0, +1, +2 2 eV =
1,6 × 10−19 J/eV
– W0
Jadi, bilangan kuantum yang tidak boleh adalah
= 1 dan m = 2. W0 = 62,2 eV – 2 eV
Bilangan kuantum spin hanya memiliki dua nilai = 60,2 eV
1 1 c. EK = h υ′ – W0
yaitu + 2 dan – 2 .
(6,63 × 10−34 Js)(25)
= – 60,2 eV
30. Jawaban: a 1,6 × 10−19 J/eV
Diketahui: 17Cl = 1,036 × 10–13 – 60,2 eV
Konfigurasi 17Cl sebagai berikut. (hasil minus)
Elektron valensi berada pada orbital 3p5 sehingga Saat logam disinari cahaya berfrekuensi 25 Hz,
n=3 tidak ada elektron yang terlepas dari logam. Hal
= 1 (karena harga subkulit p = 1) ini disebabkan energi ambang atau fungsi kerja
hj hj h logam lebih besar dibandingkan energi cahaya.
–1 0 +1 3. Diketahui: λ = 50 pm
m=0 (karena elektron terakhir pada orbital 0) θ = 120°
1 Ditanyakan: λ′ – λ
s=–2 (karena elektron terakhir pada orbital Jawab:
mengarahke bawah) λ′ = λ + λc(1 – cos θ )
λ′ – λ = 2,426 pm (1 – cos 120°)
B. Uraian 3
1. Cahaya tampak memiliki rentang frekuensi sekitar = 2,426 pm ( 2 )
4 × 10 14 Hz – 7,5 × 10 14 Hz dan panjang = 3,639 pm
gelombang pada rentang 7,5 × 10–7 m – 4 × 10–7 Jadi, perubahan panjang gelombang sinar X
m. Untuk cahaya ultraviolet memiliki rentang sebesar 3,639 pm.
frekuensi pada orde 1015 – 1017 Hz dan panjang
gelombang pada orde sekitar 10–7 – 10–19 Hz. 4. Diketahui: λf = λ
Berdasarkan nilai frekuensi cahaya ultraviolet λe = λ
memiliki frekuensi lebih tinggi dibandingkan Momentum foton:
cahaya tampak. Dengan demikian, cahaya ultra- ER = Ef
mc2 = h υ

140 Kunci Jawaban dan Pembahasan


hυ Jawab:
mc = c
1 1 1
λ
= R( – )
υ 1 nA 2 nB2
Di mana p = m c dan c
= λ
1 1
= 1,097 × 107/m ( – )
hυ h 12 22
sehingga momentum foton p = c
= –λ
1
Momentum elektron partikel berdasarkan de = 1,097 × 107/m (1 – 4 )
Broglie = 0,82275 × 107/m
p= λ
h λ = 1,215 × 10–7 m
Jadi, panjang gelombang cahaya yang
Jadi, momentum foton dan elektron yang memiliki
dipancarkan berkisar 1,215 × 10–7 m.
panjang gelombang sama akan bernilai sama.
9. Diketahui: subkulit 3d3
5. Sebuah sinar X mula-mula memiliki energi
Ditanyakan: n, , m, s
sebesar E. Kemudian sinar X tersebut menumbuk
Jawab:
elektron yang diam dan akibatnya sinar X akan
a. n = 3
kehilangan energi serta sinar X tersebut akan
b. =2 (harga subkulit d = 2)
dihamburkan. Energi yang hilang tersebut diserap
c. h h h (pengisian elektron pada orbital)
oleh elektron dan berubah menjadi energi kinetik
elektron. Adanya penurunan energi dari sinar X –2 –1 0 +1 +2
menunjukkan frekuensi sinar X tersebut juga m=0 (elektron terakhir pada orbital 0)
mengalami penurunan. 1
d. s= +2 (karena pengisian elektron terakhir
Oleh karena itu, panjang gelombang sinar X yang
dihamburkan akan lebih besar daripada panjang pada orbital mengarah ke atas))
gelombang sinar X awal (sebelum tumbukan). 10. Diketahui: V = 50 kV = 5 × 104 V
Gunakan rumus E = λ = h υ)
hc Ditanyakan: λmin
Jawab:
6. Teori atom yang dikemukakan oleh Borh 1,24 × 10 −6 Vm
menjelaskan bahwa elektron bergerak λmin =
V
mengelilingi inti atom menurut lintasan tertentu.
Selain itu, elektron dapat berpindah ke lintasan 1,24 × 10−6 Vm
= 5 × 104 V
yang energinya lebih rendah disertai pelepasan
energi (foton). Elektron dapat berpindah ke = 2,48 × 10–11 meter
lintasan yang yang energinya lebih tinggi dengan Panjang gelombang minimum sinar X yaitu
cara menyerap energi. 2,48 × 10–11 meter.
7. Diketahui: E1 = –13,6 eV
Kulit N → n = 4 Bab VII Relativitas
Ditanyakan: ∆E
Jawab:
∆E = E4 – E1
E1 E1
= –
42 12 A. Pilihan Ganda
13,6 eV −13,6 1. Jawaban: e
= –( eV)
42 1 Diketahui: ux′ = 0,3c
= –0,85 eV + 13,6 eV v = 0,9c
= 12,75 eV Ditanyakan: ux
Jadi, energi yang diserap sebesar 12,75 eV. Jawab:
ux = ux′ + v
8. Diketahui: Kulit K ⇒ nA = 1
Kulit L ⇒ nB = 2 = (0,3 + 0,9)c
nA → nB = 1,20c
R = 1,097 × 107/m Jadi, kecepatan partikel berdasarkan pengamat
Ditanyakan: λ yang diam di bumi sebesar 1,20c.

Fisika Kelas XII 141


2. Jawaban: b 7. Jawaban: b
Suatu benda dikatakan diam jika antara benda Diketahui: v = 108 km/jam = 30 m/s
dan pengamat bergerak bersama dengan v0 = 3 m/s
kelajuan dan arah yang sama. a = –g = –10 m/s2
3. Jawaban: c Ditanyakan: (x′, y′, z′)
Percobaan Michelson-Morley dirancang untuk Jawab:
mengukur kelajuan eter dengan mengamati pola Menurut kerangka acuan (pedagang mainan), gerak
interferensi yang terjadi pada interferometer. Jika bola hanyalah dalam arah vertikal (sumbu y ′),
terjadi pergeseran interferensi maka eter itu ada. sedangkan sumbu x′ = 0 dan z′ = 0. Gerak vertikal
Namun, tidak terjadi pergeseran sehingga disimpul- pada sumbu y′ termasuk GLBB, maka:
kan bahwa eter tidak ada. 1
y′ = v0t + 2 at 2
4. Jawaban: d
1
Diketahui: v = 72 km/jam = 20 m/s = 3t + 2 (–10)(t 2)
ux′ = –3,6 km/jam
= 3t – 5t 2
= –1 m/s (berlawanan arah)
Ditanyakan: ux Jadi, koordinat bola menurut pedagang mainan
Jawab: adalah (0, 3t – 5t 2, 0).
ux = ux′ + v = (–1 + 20) m/s = 19 m/s 8. Jawaban: a
Kelajuan bola terhadap orang yang diam di tepi Diketahui: v = 16 m/s
jalan sebesar 19 m/s. v0 = 4 m/s
5. Jawaban: c θ = 30°
Diketahui: v = 20 m/s Ditanyakan: (x′, y′, z′)
v0 = 2 m/s Jawab:
a = –g = –10 m/s2 Menurut Agus, gerak uang logam hanya dalam
Ditanyakan: kedudukan (x, y, z) arah vertikal (y′) sehingga x′ = 0 dan z′ = 0.
Jawab: 1
x = x′ + vt y′ = v0 sin θt – 2 gt 2
= 0 + 20t = 20t 1
= (40)(sin 30°)t – 2 (10)t 2
1
y= v0t + 2 at 2
= 20t – 5t 2
1 Jadi, fungsi kedudukan uang logam menurut Agus
= 2t + 2 (–10)t 2
adalah (0, 20t – 5t 2, 0).
= 2t – 5t 2
z = z′ = 0 9. Jawaban: c
Diketahui: v = 4 m/s
Jadi, kedudukan buah jeruk berdasar pengamat
ux′ = –1 m/s
yang diam di pinggir jalan yaitu (20t, 2t – 5t 2, 0).
Ditanyakan: ux
6. Jawaban: e Jawab:
Diketahui: x′ = 1,5 m ux = ux′ + v
v = 15 m/s
= (–1 m/s) + 4 m/s
y′ = 0
z′ = 0 = 3 m/s
t′ = t = 3 s Kelajuan bola menurut orang yang diam di pinggir
Ditanyakan: (x, y, z, t) lapangan sebesar 3 m/s.
Jawab: 10. Jawaban: d
x = x′ + vt vRonald = 288 km/jam = 80 m/s
= 1,5 m + (15 m/s)(3 s) vAlbert > vRonald, dapat dijelaskan bahwa:
= 1,5 m + 45 m
1) menurut Albert, Ronald bergerak menjauhinya
= 46,5 m
2) menurut Albert, Ronald tidak bisa mengejarnya
y = y′ = 0
3) menurut Ronald, Albert bergerak menjauhinya
z = z′ = 0
4) menurut Ronald, dia tidak bisa mengejar
Jadi, koordinat lampu menurut polisi di tepi jalan
Albert
adalah (46,5; 0; 0; 3).
5) menurut penonton, Ronald tidak bisa
mengejar Albert

142 Kunci Jawaban dan Pembahasan


B. Uraian b) Menurut pemancing yang diam di pinggir
1. Postulat pertama Einstein untuk teori relativitas pantai, gerak peluru asap dalam arah x
berbunyi: dan y sehingga z = 0.
”Hukum-hukum fisika memiliki bentuk yang sama x = x′ + vt = 0 + 50t = 50t
pada semua kerangka acuan inersial .” y = y′ = 10t – 5t 2
z = z′ = 0
Dengan postulat ini Einstein berhasil mem-
buktikan bahwa hukum-hukum listrik dan Jadi, kedudukan peluru asap (50t, 10t – 5t2, 0).
magnet berlaku untuk semua acuan. 4. Diketahui: vA = 50 m/s
Contoh: vB = 45 m/s
GGL induksi akan timbul dalam sebuah kumparan Ditanyakan: a) vBA
akibat magnet permanen yang bergerak di
b) vBA (berlawanan)
dekatnya. Saat kumparan diam, magnet yang
Jawab:
bergerak memotong kumparan mengakibatkan
a) Kelajuan mobil A lebih besar dari kelajuan
perubahan fluks magnetik dan akan menimbulkan
mobil B, sehingga menurut pengemudi
GGL induksi. Demikian juga ketika magnet diam,
mobil A, mobil B mendekatinya dengan
gerakan kumparan yang memotong medan
kelajuan:
magnet juga akan menimbulkan GGL induksi.
vBA = vB – vA
2. Diketahui: v = 30 m/s = 45 m/s – 50 m/s
ux′ = 1,5 m/s = –5 m/s
Ditanyakan: a) ux searah Tanda minus menunjukkan bahwa mobil B
b) ux berlawanan arah menjauhi mobil A dengan kelajuan 5 m/s.
Jawab: b) Bergerak berlawanan arah.
a) Kelajuan petugas saat bergerak searah vBA = (–vB) – vA
dengan kereta api jika diamati orang yang = (–45 m/s) – 50 m/s
diam di tepi rel adalah: = –95 m/s
ux = ux′ + v Tanda minus menunjukkan bahwa mobil B
menjauhi mobil A dengan kelajuan 95 m/s.
= 1,5 m/s + 30 m/s
= 31,5 m/s 5. Diketahui: v = 72 km/jam = 20 m/s
Jadi, kelajuan petugas sebesar 31,5 m/s. t = t′ = 5 s
x = 150 m
b) Kelajuan petugas saat bergerak berlawanan
arah dengan kereta api jika diamati orang Ditanyakan: (x′, y′, z′, t′)
yang diam di tepi rel adalah: Jawab:
ux = –ux′ + v Menurut Bagas, perubahan posisi hanya dalam
sumbu x′. Oleh karena itu, y′ dan z adalah nol.
= –1,5 m/s + 30 m/s
x′ = x + vt′
= 28,5 m/s
= (150 m) – (20 m/s)(5 s)
Jadi, kelajuan petugas 28,5 m/s.
= 150 m – 100 m
3. Diketahui: v = 50 m/s = 50 m
v0 = 10 m/s Jadi, posisi truk menurut Bagas (50, 0, 0, 5).
Ditanyakan: a) (x′, y′, z′)
b) (x, y, z)
Jawab:
a) Menurut pengemudi speedboat, gerak peluru
hanya dalam arah vertikal (y ′) sehingga
A. Pilihan Ganda
x′ = 0 dan z′ = 0.
1
1. Jawaban: d
y′ = v0t + 2 (–g)t 2 3
Diketahui: vAx = 5 c
1
= 10t + 2 (–10)t 2 2
vBx = – 5 c (tanda minus me-
= 10t – 5t 2 nunjukkan arah ber-
Jadi, kedudukan peluru (0, 10t – 5t 2, 0). lawanan)
Ditanyakan: vAB

Fisika Kelas XII 143


Jawab: Jawab:
2 2 1
vxB = –vBx = –(– 5 c) = c x′ = 2
(x – vt)
5 1− v2
v Ax + v xB c
vAB = 9 1
1+
v Axv xB 5,1 × 10 = (4 × 109 – (0,8)(3 × 108)(t))
(0,8 c )2
c2 1−
c2
3 2
( 5 c) + ( 5 c)
= 1
3
( c )( c )
2 5,1 × 109 = (4 × 109 – (2,4 × 108)(t))
1+ 5 5 1 − 0,64
c2
1
c c 25 5,1 × 109 = 0,6 (4 × 109 – (2,4 × 108)t)
= 6 = 31 = c
1+ 25 31
25
3,06 × 109 = 4 × 109 – 2,4 × 108 t
Jadi, kecepatan roket A diukur oleh pengamat di 2,4 × 108t = 4 × 109 – 3,06 × 109
roket B sebesar
25
c. 2,4 × 108t = 0,94 × 109
31
0,94 × 109
2. Jawaban: d t=
2,4 × 108
Diketahui: vAB = 0,2c t ≈ 3,9
vPA = 0,3c Jadi, selang waktu t berkisar 3,9 s.
Ditanyakan: vPB
Jawab: 5. Jawaban: c
vPA + v AB 0,3c + 0,2c Diketahui: L0 = 50 cm = 0,5 m
vPB = =
1+
vPA v AB
1+
(0,3c )(0,2c ) v = 0,6c
c 2
c2
0,5c Ditanyakan: L
= ≈ 0,47c Jawab:
1 + 0,06
1 1 1 1
Jadi, kecepatan partikel menurut pengamat di γ = = = =
1−
v2
1−
(0,6 c )2 1 − 0,36 0,8
bumi berkisar 0,47c. c2 c2

3. Jawaban: e L0
L=
Diketahui: x = 3 × 1010 m γ
t′ = t = 3 s L = (0,5 m)(0,8) = 0,4 m
v = 0,6c Jadi, panjang tongkat 0,4 m.
= (0,6)(3 × 108 m/s)
= 1,8 × 108 m/s 6. Jawaban: d
Ditanyakan: x′ Diketahui: L0 = 150 m
Jawab: L = 50 m
1 Ditanyakan: v
x′ = 2
(x – vt)
1− v2 Jawab:
c

1 L0
= (3 × 1010 – (1,8 × 108)(3)) m L=
γ
(0,6 c )2
1−
c2 L0
γ=
1 10 8 L
= (3 × 10 – 5,4 × 10 ) m
1 − 0,36 1 L0
=
1 v2 L
= (2,946 × 10 ) m 10 1−
0,64 c2

1 150 m
= 3,6825 × 1010 m =
v2 50 m
1−
Jadi, jarak bintang terhadap komet sebesar c2

3,6825 × 1010 m. 1
=3
v2
4. Jawaban: c 1−
c2
Diketahui: x = 4 × 109 m
v = 0,8c
x′ = 5,1 × 109 m
Ditanyakan: t

144 Kunci Jawaban dan Pembahasan


2 Jawab
  2  1
1 = 3  1 − v   γ =
  2 (0,96 c )2
  c  1−
c2
2 1
v 1 100
1 = 9(1 – ) = = 0,28 =
c2 0,0784 28
9v 2
1=9– ∆t 4,5 ms
c2 ∆t 0 = = = 1,26 ms
γ 100
2 28
9v
=9–1 Waktu yang diperlukan atom selama 1,26 ms.
c2
2
v 8 10. Jawaban: c
= 9
c2 Diketahui: t = 20 tahun
8 c2 ∆t 0 = 14 tahun
v2 =
9 tPutut = 70 tahun
8 2
c Ditanyakan: v
v=
9 Jawab:
=
2
2c ∆t = tPutut – t = 70 tahun – 20 tahun = 50 tahun
3
2 ∆t = γ ∆t 0
Jadi, kelajuan pesawat 2 c.
3 50 tahun = γ (14 tahun)
7. Jawaban: e 50 25
γ = = 7
Diketahui: ∆t0 = 72 detak/menit 14
v = 0,8c 1
γ =
Ditanyakan: ∆t 1−
v2
c2
Jawab: 2
 25 1 
∆t = γ ∆t0  7 = 
 v2 
1−
1 1  c2 
γ = 2
= 2
1−
v
1−
(0,8 c )
625 v2
c2 c2 (1 – )=1
49 c2
1 1
= 1
2
= = 625 v 625
1 − 0,64 0,36 0,6 2 = –1
49 c 49
∆t = ( 1 )(72 detak/menit) 576
v 2 = ( 49 )( 625 ) c 2
49
0,6
= 120 detak/menit 24
v = 25 c
Jadi, kelajuan denyut jantung menjadi 120 detak/
menit. 24
Kecepatan pesawat ulang-alik sebesar 25 c.
8. Jawaban: d
Diketahui: v = 0,8c 11. Jawaban: b
∆t0 = 12 tahun Diketahui: V0 = 512 cm3
V = 0,8 c
Ditanyakan: ∆t
Ditanyakan: V
Jawab:
∆t 0 12 tahun
Jawab:
∆t = = V = r03
v2 (0,8 c )2
1− 1−
c2 c2
512 = r03
12 tahun 12 tahun
= = = 20 tahun r0 = 3
1 − 0,64 0,6 512 = 8 cm
Menurut pengamatan Tina, Tini telah melakukan Salah satu rusuk mengalami kontraksi panjang
perjalanan selama 20 tahun.
2 2
v
9. Jawaban: c r′ = r0 1− 2 = 8 cm 1− (0,82c )
c c
Diketahui: ∆t = 4,5 ms
v = 0,96c = 8 cm 1 − 0,64
Ditanyakan: ∆t 0
= 8 cm 0,36 = 4,8 cm

Fisika Kelas XII 145


V′ = r′ r0 r0 9 16
= (4,8 cm)(8 cm)(8 cm) v 2 = ( 16 )( 25 )c 2
= 307,2 cm3 9 2
v= c
Volume kubus menurut pengamat yang bergerak 25
dengan kelajuan 0,8c adalah 307,2 cm3. 3
= 5c
12. Jawaban: d
3
Diketahui: v = 0,6c Kecepatan persegi ABCD sebesar 5 c.
r0 = 9 cm = 9 × 10–2 m
14. Jawaban: b
ρ0 = 3.000 kg/m3
Diketahui: v1 = v2
Ditanyakan: ρ v12 = 0,8c
Jawab:
Ditanyakan: v1
V0 = r03
Jawab:
= (9 × 10–2 m)3 = 729 × 10–6 m3
v1 + v 2
m = ρ0V0 v12 = v1 v 2
1+
c2
= (3.000 kg/m3)729 × 10–6 m3 2 v1
= 218.700 kg × 10–6 = 2,187 kg 0,8c = v12
1+
c2
2
r = r0 1− v 2 v 12
c (0,8c)(1 + ) = 2v1
c2
2
0,8 v 12
= (9 × 10–2 m) 1− (0,62c ) 0,8c + – 2 v1 = 0
c c

= (9 × 10–2 m) 0,64 0,8v12 – 2cv1 + 0,8c 2 = 0

= 7,2 × 10–2 m 4v12 – 10cv1 + 4c 2 = 0


V = r0 r0 r (4v1 – 2c)(v1 – 2c) = 0
= (9 × 10–2)(9 × 10–2)(7,2 × 10–2) 1
v1 = 2 c atau v1 = 2c
= 5,832 × 10–4 m3
Tidak mungkin kelajuan melebihi kecepatan
m
ρ = V
cahaya. Kecepatan pesawat yang mungkin yaitu
0,5c.
2,187 kg
=
5,832 × 10 −4 m3 15. Jawaban: e
= 3.750 kg/m3 Diketahui: t′ = t = 5 s
Massa jenis kubus menurut ilmuwan di bumi x′ = 3,8 × 108 m
3.750 kg/m3. 5
γ = 1,25 = 4
13. Jawaban: a Ditanyakan: x
Diketahui: A0 = 20 cm × 20 cm = 400 cm2 Jawab:
A = 16 cm × 20 cm = 320 cm2 1
γ2 = v2
Ditanyakan: v 1−
c2
Jawab: 5 1
A0 400 cm2 5 ( 4 )2 = v2
γ = A
= 320 cm2 = 4 1−
c2
2
1 25 v
γ = 2 16
(1 –
c2
)=1
1− v2
c 25 v 2 9
16 c 2
= 16
5 1
4
= 2 9 16
1− v2 v 2 = ( 16 )( 25 c 2)
c

25 v2 3
(1 – )=1 v = 5c
16 c2
25 v 2 25
16 c 2
= 16 – 1

146 Kunci Jawaban dan Pembahasan


x = γ (x′ + vt′) 3. Diketahui: t = 25 tahun
5 8 3 8 1
= 4
(3,8 × 10 m + ( 5 )(3 × 10 m/s)(5 s)) v = 2 3 c

=
5
(3,8 × 108 m + 9 × 108 m) ∆t0 = 10 tahun
4
Ditanyakan: tA dan tB
= 1,6 × 109 m
Jawab:
x = 1,6 × 109 m
1 1 1 1
Nilai x sebesar 1,6 × 109 m. γ= = 1
= 3
= =2
v2 ( 3 c )2 1− 1
1− 2 1− 2 4 4
c 2
c
B. Uraian
∆t = γ ∆t0
1. Diketahui: ∆t0 = 4 × 10–8 s
v = 0,8c = (2)(10 tahun) = 20 tahun
Ditanyakan: a. Umur partikel (∆t) tA = t + ∆t
b. Jarak tempuh (s) = 25 tahun + 20 tahun = 45 tahun
Jawab: tB = t + ∆t0
∆t0 4 × 10 −8 s
a. ∆t = = = 25 tahun + 10 tahun = 35 tahun
v2 (0,8 c )2
1− 1−
c2 c2 Umur A = 45 tahun dan umur B = 35 tahun.
−8
4 × 10 s
= 4. Diketahui: t0 = 8 ns
1 − 0,64
7
Ditanyakan: a. t saat v = 25 c
4 × 10−8 s
= 0,36 24
b. t saat v = 25 c
4 × 10 −8 s
= 0,6
Jawab:
7
4 a. Kelajuan 25 c
= 6
× 10–7 s
1 1
Jadi, umur partikel menurut pengamat di γ= = 7
1− v2 1 − ( 25 )2
4 c2
laboratorium berkisar 6
× 10–7 s. 1
=
b. s = v ∆t 1−
49
625

4 1
= (0,8)(3 × 108 m/s)( 6 × 10–7 s) = 576
= 16 m 625

Jarak yang ditempuh partikel 16 m. 25


= 24
2. Diketahui: L = 0,5 m
L0 = 1 m t = γ t0
Ditanyakan: v 25
Jawab: = ( 24 )(8 ns)
2 ≈ 8,33 ns
L = L0 1− v
2
c Waktu untuk meluruh kira-kira selama 8,33 ns.
2 24
 v2  b. Kelajuan 25 c;
 0,5 = 1 1− 
 c2 
1 1 1
v2 γ= 24
= = = 25
0,25 = 1 – 1 − ( 25 )2 1−
576 49 7
c2 625 625

v2 t = γ t0
= 0,75
c2 25
v2 = 0,75c2 = ( 7 )(8 ns)
≈ 28,6 ns
v= 0,75c 2 = 0,5 3 c
Waktu untuk meluruh kira-kira selama 28,6 ns.
Jadi, penggaris harus bergerak dengan kelajuan
0,5 3 c.

Fisika Kelas XII 147


5. Diketahui: v = 0,6c Jawab:
Ditanyakan: % m0
Jawab: m=
v2
1−
c2
2 2
L = L0 1− v = L0 1− (0,6 c )
2 2 2
c c  2 
 m 1 − v 2 = m0 
= L0 1 − 0,36  c 
2
= L0 0,64 v
m2 (1 – ) = m02
c2
= 0,8 L0 v2 m02
1– =
∆L = L0 – L c2 m2
2 2
= L0 – 0,8 L0 v  m0 
=1–  
c2  m 
= 0,2 L0 2
= 1 – 
80 
∆L 
Persentase penyusutan = × 100% 160  
L 2
0,2 L  1
= × 100% =1–  
0,8 L 2
= 0,25 × 100% v2 3
= 4
c2
= 25%
3
Jadi, roket akan menyusut 25%. v2 = 4 c 2

3 2
v= c = 1 3c
4 2

Jadi, kelajuan pesawat ulang-alik sebesar 1 3 c.


2
A. Pilihan Ganda 3. Jawaban: e
1. Jawaban: c Diketahui: m0 = m0
Diketahui: m0 = 9,109 × 10–31 kg v = 0,6c
v = 1 8 c Ditanyakan: persentase massa benda
3
Ditanyakan: m Jawab:
m0 m0
Jawab: m= =
v2 (0,6 c )2
m = γ m0 1−
c2
1−
c2

1 m0 m0 m0
= m0 = = =
2 1 − 0,36 0,64 0,8
1− v2
c
1 m0
= 1 (9,109 × 10–31 kg) Persentase = m0
× 100%
( 8 c )2
1− 3
2 m0
c
0,8
= × 100%
1 m0
= 8
(9,109 × 10–31 kg)
1− 1
9 = × 100%
0,8
1 –31
= 1
(9,109 × 10 kg) = 125%
9
Jadi, massa benda akan menjadi 125% massa
= 3(9,109 × 10–31 kg) semula.
= 2,7327 × 10–30 kg
Jadi, massa relativitas elektron sebesar 4. Jawaban: b
2,7327 × 10–30 kg. 1
Diketahui: v = 3c
2. Jawaban: b 2
Diketahui: m0 = 80 kg m0 = m0
m = 160 kg Ditanyakan: a. ET
Ditanyakan: v b. Ek

148 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: Jawab:
m0c 2 m0
a. ET = mc 2 = a. p = mv = v
2 v2
1−
v
2
1− 2
c c

m0c 2 m0 8
= 1
= 8
( 10 c)
( 3 c )2 ( c )2
1− 2 1− 10
2
c c2
2
m0c m0 8
= 3 = ( 10 c)
1− 4
36
100

m0c 2 m0 8 8 4
= 1
= 6 ( 10 c) = 6 m0c = 3 m0c
4 10

= 2m0c 2 Momentum relativistik elektron sebesar 3 m0c.


4

= 2E0
b. Ek = ET – E0
b. Ek = ET – E0 = 2m0c 2 – m0c 2 = m0c 2 = E0 = mc 2 – m0c 2
5. Jawaban: e m0c 2
= – m0c 2
v2
Diketahui: m0 = m0 1− 2
c
Ek = 75% E0 1
3 = m0c 2( v2
– 1)
Ek = E0 1−
4 c2

Ditanyakan: v 1
= m0c 2( – 1)
Jawab: (
8
c )2
1− 10
2
c
ET = E0 + Ek
1
ET = E0 + 4 E0
3 = m0c 2( 36
– 1)
100
7
ET = 4 E0 10
= m0c 2( 6 – 1)
7
mc 2 = 4 m0c 2 4 2
= 6 m0c 2 = 3 m0c 2
m0c 2 7 2
= 4 m0c 2 Energi kinetik elektron sebesar 3 m0c 2.
2
v
1−
c2 c. ET = E0 + Ek
2
 2  2 5
 1 − v 2 = 4  = m0c 2 + 3 m0c 2 = 3 m0c 2
 c 7  5
v2 16
Jadi, energi total elektron sebesar 3 m0c 2.
1– =
c2 49 d. E0 = m0c 2
33 v2 m0 m0
= e. m= =
49 c2 v2 8
c )2
1− 1−
(
10
33 c2
c2
49
c2 = v2
m0 m0 10 5
33 = = 6 = 6 m0 = 3 m0
1 36
v= c2 = 33 c 100 10
49 7
Jadi, massa relativistik yang dimiliki elektron
Jadi, kelajuan partikel sebesar 1 33 c.
7 5
sebesar 3 m0.
6. Jawaban: c
Diketahui: m0 = m0 7. Jawaban: c
Diketahui: m0 = x
8
v = 10 c m =y
4
Ditanyakan: a. p d. E0 v = 5c
b. Ek e. m Ditanyakan: x : y
c. ET

Fisika Kelas XII 149


Jawab: 1
m0 = (81,9 × 10–15)( 0,8 – 1) kg m2/s2
m =
v2
1− = (81,9 × 10–15)(0,25) J
c2

x = 2,0475 × 10–14 J
y = 2
1−
v
Jadi, energi kinetik elektron sebesar
c2
2,0475 × 10–14 J.
4
x ( 5 c )2
= 1− 10. Jawaban: c
y c2
Diketahui: v1 = 0,6c
x
= 1−
16 ET = (3 × 10–12 kg)c2
1
y 25
m0 = m0 = m0
1 2
x 9 v2 = 0,8c
=
y 25
Ditanyakan: ET
x 3 2
= 5 Jawab:
y
m0 c 2
Jadi, x : y = 3 : 5. v 22 (0,8 c )2
1− 1−
2
v
E T1 1 − 12
c2 c2
8. Jawaban: a = c
2
= =
E T2 m0 c v12 (0,6 c )2
Diketahui: m0 = m0 1− 1−
1−
v 22 c 2 c2
c2
m = 4m0
Ditanyakan: p E T1 1 − 0,64
=
Jawab: E T2 1 − 0,36
ET2 = E02 + p 2c 2
0,36 0,6
(mc 2)2 = (m0c 2)2 + p 2c 2 = =
0,64 0,8
m 2c 4 = m02c 4 + p 2c 2 0,8E T1 0,8
(4m0)2c 4 = m02c 4 + p 2c 2 E2 = = (3 × 10–12 kg)c2
0,6 0,6
16m02c 4 – m02c 4 = p 2c 2 = (4 × 10–12 kg)c2
15m02c 4 = p 2c 2 Jadi, energi total partikel berubah menjadi
15m0 2c 4 (4 × 10–12 kg)c2.
p2 =
c2
11. Jawaban: c
p2 = 15m02c 2
Diketahui: m0 = m0
1
p= 15m02 c 2 m0 = m0
2
v1 = v2 = 0,6 c
= 15 m0c
Ditanyakan: m′
Jadi, momentum relativistik yang dimiliki elektron Jawab:
sebesar 15 m0c. Energi awal = energi akhir
m0c 2 m0c 2
9. Jawaban: b 2
+ = m′c2
v2
m0 = 9,1 × 10–31 kg
v
Diketahui: 1− 2
1− 2
c c
c = 3 × 108 m/s
 m0 
v = 0,6c 2  = m′
v2
 1− 
Ditanyakan: Ek  c 2

Jawab:  m0 
Ek = mc2 – m0c2 2 2  = m′
 1 − (0,6) 
2  c2 
= m0c 2 – m0c2
v  m0 
1− 2  = m′
c2  0,64 

2 
1 m0 
= m0c2( – 1)  = m′
1−
v2  0,8 
c2
m′ = 2,5m0
1
= (9,1 × 10–31 kg)(3 × 108 m/s)2( 2
– 1) Jadi, massa gabungan 2 partikel sebesar 2,5m0.
(0,6 c )
1−
c2

150 Kunci Jawaban dan Pembahasan


12. Jawaban: c E = mc 2
Diketahui: m = 3,2 × 10–27 kg = γm0c 2
m0 = 1,6 × 10–27 kg
= (1,25)(4 kg)(3 × 108 m/s)2
Ditanyakan: p
Jawab: = (5 kg)(9 × 1016 m2/s2)
−27
m 3,2 × 10 kg = 4,5 × 1017 joule
γ= m0 = 1,6 × 10−27 kg = 2
Energi relativistiknya sebesar 4,5 × 1017 joule.
1
2=
1− v2
2
15. Jawaban: b
c
8
Diketahui: E0 = 17 E
v2
4(1 – ) =1 Ditanyakan: v
c2
v2 1 Jawab:
1– = 4 17
c2 E = 8 E0, karena E = γ E0 dapat diperoleh nilai
3
v2 = 4 c2 17
γ= 8
1
v= 3 c 17 1
2 =
p = mv 8 2
1− v2
c
1
= (3,2 × 10–27 kg)( 3 )(3 × 108 m/s) 289 v2
2
(1 – )=1
64 c2
= 4,8 3 × 10–19 kg m/s
v2 64
Momentum relativistik proton tersebut sebesar 1– = 289
c2
4,8 3 × 10–19 kg m/s. 225
v2 = 289 c
13. Jawaban: a 15
12
v = 17 c
Diketahui: v = 13
c
15
Ek = 5,4 × 10–12 J Kecepatan partikel sebesar 17 c.
Ditanyakan: m0
Jawab: B. Uraian
1 1 1 1 13 1. Diketahui: m0 = 10 kg
γ= = = = =
v
1 − ( c )2
12
1 − (13 )2
144 25 5
1− 169 169 Ek = 9 × 1018 J
Ek Ditanyakan: p
Ek = (γ – 1) m0c 2 ⇒ m0 =
(γ − 1) c 2 Jawab:
5,4 × 10−12 J E 2 = E02 + p 2c 2
m0 = 13
(5 − 1)(3 × 108 m/s)2
E 2 − E 02 (E k + E 0 )2 − E 02
5,4 × 10−12 J p2 = =
= c2 c2
1,44 × 1017 m2 /s2
(E k + m0c 2 )2 − (m0c 2 )2
= 3,75 × 10–29 kg p2 =
c2
Massa diam partikel sebesar 3,75 × 10–29 kg. (9 × 1018 J + (10 kg)(3 × 108 m/s)2 )2 − ((10 kg)(3 × 108 m/s)2 )2
=
(3 × 108 m/s)2
14. Jawaban: c
(9 × 1018 J + 0,9 × 1018 J)2 − (9 × 1017 J)2
Diketahui: m0 = 4 kg =
9 × 1016 m2 /s2
v = 0,6 c 972 × 10 35

Ditanyakan: E = J2 s2/m2
9 × 1016
Jawab: = 1,08 × 1021 J2 s2/m2
1 1 p = 3,29 × 1010 kg m/s
γ= = = 1,25
1−
(0,6 c )2 0,64
c2
Momentum relativistik benda 3,29 × 1010 kg m/s.

Fisika Kelas XII 151


2. Diketahui: p = 4 MeV/c Jawab:
ET = 5 MeV m0v 104 (0,6 × 3 × 108 m/s)
a. p = mv = 2
=
(0,6 c )2
Ditanyakan: v 1−
v
1−
c2 c2
Jawab:
1,8 × 1012 m/s
ET2 = E02 + p2c2 =
1 − 0,36
(5 MeV)2 = E02 + (4 MeV/c)2c2
1,8 × 1012 kg m/s
25(MeV)2 = E02 + 16(MeV)2 =
0,8
9(MeV)2 = E02 = 2,25 × 1012 kg m/s
Jadi, momentum relativistik yang dimiliki oleh
E0 = 9(MeV)2 pesawat antariksa sebesar 2,25 × 1012 kg m/s.
E0 = 3 MeV b. Ek = ET – E0
E0 m0c 2 = mc2 – m0c2
=
ET m0c 2 1
c2
= m0c2( 2
– 1)
1−
c2 1− v2
c
2
 3 MeV 2  1
 = 1 − v 2  = (104 kg)(3 × 108 m/s)2( – 1)
(0,6 c )2
 5 MeV c  1−
c2

9 v2 1
=1– = 9 × 1020 kg m2/s2( 0,8 – 1)
25 c2
v2 9
= 2,25 × 1020 joule
= 1 – 25
c2 Jadi, energi kinetik pesawat sebesar
v2 16 2,25 × 1020 joule.
=
c2 25
16 5. Diketahui: m0 = 9,1 × 10–31 kg
v2 = 25 c2 2
v = 2c
16 2 4 3
v= c = 5
c Ditanyakan: a. E0
25
4 b. ET
Jadi, kelajuan partikel sebesar 5
c.
c. Ek
3. Diketahui: m0 = 16 kg m0 = 9 kg Jawab:
1 2
v1 = 0,6c v2 = 0,8c a. E0 = m0c2
Ditanyakan: m0 = (9,1 × 10–31 kg)(3 × 108 m/s)2
Jawab: = 8,19 × 10–14 J
1 1 1 5
γ1 = = = 0,8 = 4 8,19 × 10−14
1− v 2
1 − (0,6) 2
= 1,6 × 10−19 J/eV
c2

1 1 1 5 = 511.875 eV
γ2 = = = 0,6 = 3
1− v2 1 − (0,8)2 b. ET = γE0
c2
1 1
m0c 2 = γ1m0 c 2 + γ2m0 c 2 γ = = 2
v2 ( 2 c )2
1 2 1− 1− 3
c2
m0 = γ1m0 + γ2m0 c2

1 2
1 1
5 5 = = =3
= ( 4 )(16 kg) + ( 3 )(9 kg) 1−
8 1
9 3

= 20 kg + 15 kg = 35 kg
ET = (3)(511.875 eV)
Massa diam benda mula-mula 35 kg.
= 1.535.625 eV
4. Diketahui: m0 = 10 ton = 104 kg c. Ek = (γ – 1)E0
v = 0,6c = (3 – 1)(511.875 eV)
Ditanyakan: a. p
= (2)(511.875 eV)
b. Ek
= 1.023.750 eV

152 Kunci Jawaban dan Pembahasan


6. Jawaban: c
Diketahui: v = 2 m/s
t = t′ = 5 s
x =1
A. Pilihan Ganda y =2
1. Jawaban: c z =3
Benda dikatakan diam apabila posisi benda itu Ditanyakan: (x′, y′, z′, t′)
tidak berubah terhadap kerangka acuannya. Jawab:
Benda bergerak jika posisinya berubah terhadap Menurut kerangka S′, peristiwa tersebut
kerangka acuan. mengalami perubahan hanya pada sumbu x,
sehingga y′ dan z′ tetap.
2. Jawaban: e x′ = x – vt
Dalam transformasi Galileo, percepatan yang = 1 – (2 m/s)(5 s)
diukur oleh pengamat S dan S′ yang bergerak = (1 – 10)m
relatif satu dengan yang lain adalah sama. Artinya, = –9 m
tidak ada perubahan percepatan antara kerangka Jadi, menurut pengamat S′, peristiwa tersebut
S′ dan S. terjadi pada (–9, 2, 3, 5).
3. Jawaban: e 7. Jawaban: e
Diketahui: v = 340 m/s Jika eter ada, akan terjadi pergeseran pola
ux′ = 300 m/s interferensi. Berdasarkan hasil eksperimen
Ditanyakan: ux menunjukkan bahwa kelajuan cahaya dalam arah
Jawab: tegak lurus tidak ada perbedaan dan tidak terjadi
ux′ = ux – v pergeseran pola interferensi.
ux = ux′ + v 8. Jawaban: d
= (300 + 340)m/s Penelitian mengenai eter dilakukan oleh A.A.
= 640 m/s Michelson dan E.W. Morley.
Jadi, kelajuan peluru menurut pengamat di bumi Newton mengemukakan teori relativitas Newton.
adalah 640 m/s. Einstein memberikan postulat mengenai
4. Jawaban: a relativitas khusus.
Diketahui: v = 180 km/jam = 50 m/s Maxwell-Boltzmann mengemukakan kecepatan
x = 300 m dalam teori kinetik gas.
t′ = t = 3 s Stefan-Boltzmann memberikan hukum per-
Ditanyakan: x′ pindahan kalor secara radiasi.
Jawab: 9. Jawaban: d
Menurut Valentino Rossi, koordinat Max Biaggi Diketahui: v = 250 m/s
hanya dalam arah sumbu x′ saja sehingga y′ = 0 v0 = 5 m/s
dan z′ = 0. a = –g = –10 m/s2
x′ = x – vt Ditanyakan: (x, y, z)
= (300 m) – (50 m/s)(3 s) Jawab:
= 300 m – 150 m Menurut penonton yang diam, peluru asap
= 150 m mengalami perubahan kedudukan pada arah
Jadi, koordinat Max Biaggi menurut Valentino sumbu x dan y.
Rossi adalah (150, 0, 0, 3). x = x′ + vt
5. Jawaban: b = 0 + (250 m/s)t
Diketahui: ux = 340 m/s = 250t
v = 100 m/s 1
Ditanyakan: ux′ y = v0t + 2 at 2
Jawab: 1
ux′ = ux – v = 5t + 2 (–10)t 2
= (340 – 100)m/s = 5t – 5t 2
= 240 m/s z = z′ = 0
Jadi, kelajuan gelombang bunyi sebesar 240 m/s.
Kedudukan peluru asap terhadap penonton:
(250t, 5t – 5t 2, 0).

Fisika Kelas XII 153


10. Jawaban: b Jawab:
Diketahui: ux′ = 100 m/s x′ =
1
(x – vt)
2
ux = 150 m/s 1− v2
c
Ditanyakan: v
 1 
Jawab: x′  2  = x – vt
ux = ux′ + v  1 − v2 
 c 
v = ux – ux′
2
(0,6 c )
= 150 m/s – 100 m/s 2,5 × 108 m( 1 − ) = 3,6 × 108 m
c2
= 50 m/s – (0,6)(3 × 108 m/s)t
Jadi, kelajuan kapal selam 50 m/s.
11. Jawaban: e 2,5 × 108 m( 1 − 0,36 ) = 3,6 × 108 m
Diketahui: v = 0,3c – (1,8 × 108 m/s)t
ux′ = 0,9c 2 × 10 m = 3,6 × 108 m
8

Ditanyakan: vx – (1,8 × 108 m/s)t


Jawab: (1,8 × 108 m/s)t = 3,6 × 108 m
u x′ + v 0,9c + 0,3c – 2 × 108 m
ux = ux′ v = (0,9c )(0,3c ) 1,6 × 108 m
1+ 1+
c2 c2 t = 1,8 × 108 m
1,2c
= 1 + 0,27 t ≈ 0,89 s
Jadi, selang waktu t berkisar 0,89 s.
1,2c
= 1,27
14. Jawaban: a
≈ 0,94c Diketahui: x = 1,92 × 109 m
Jadi, kelajuan partikel menurut pengamat di bumi v = 0,8 c
berkisar 0,94c. t =4s
Ditanyakan: x′
12. Jawaban: d Jawab:
1
4 x′ = (x – vt)
Diketahui: vA = 5 c 1− v2
2

c
1
vB = 2 c 1
= (1,92 × 109 m – (0,8)(3 × 108 m/s)(4 s))
Ditanyakan: vBA 1−
(0,8 c )2
c2
Jawab:
1
vB + v A
1
c+
4
c = (1,92 × 109 m – 9,6 × 108 m)
vBA = = 2
1
5
4
1 − 0,64
vBv A
1+ ( c )( c)
c2 1+ 2 5
c2 1
3
= 0,6 (0,96 × 109 m)
10
c
= 4 = 1,6 × 109 m
1 + 10
3
Jadi, jarak bintang M terhadap pesawat jet
10
c 1,6 × 109 m.
= 14
c
10
15. Jawaban: d
13
= c Diketahui: L0 = p m
14
1 1
13 L = 4 L0 = 4 p m
Jadi, laju relatif B terhadap A sebesar c.
14 Ditanyakan: v
13. Jawaban: c Jawab:
Diketahui: v = 0,6c L0 v 2

x′ = 2,5 × 108 m L= = L0 1 − 2
γ c
x = 3,6 × 108 m
2
Ditanyakan: selang waktu t = t L 2 

L = 1 − v 2 
 0 c 

154 Kunci Jawaban dan Pembahasan


L2 v2 Ditanyakan: v
L02 =1– Jawab:
c2
1 A0
( 4 p m)2 v2 A=
=1– γ
( p m)2 c2
A0 A0
1 v2 γ= = 1
=1– A A0
5
16 c2
v2 1 γ=5
=1–
c2 16 1
( = 5)2
15 1− v2
2
v2 = 16
c2 c

1
15 2 1 = 25
v= c = 4 15 c  v2 
16 1 − 
 c 2

1 1 v2
Jadi, nilai v sebesar 4
15 c. = (1 – )
25 c2
16. Jawaban: c v2 1
Diketahui: ketinggian = L0 = 250 m = 1 – 25
c2
4 v2 24
v = 5c = 25
c2
Ditanyakan: L 24
Jawab: v2 = 25 c2
L0 2
L= v= 24
c2 = 5 6c
γ 25

2
1 1 1 1 5 Jadi, kelajuan pesawat jet 5 6 c.
γ = = = 16
= 9
=
2 4
( c )2 1− 3
1− v2 1− 5 25 25 19. Jawaban: b
c
c2
Diketahui: L0 = L0
L0 3
L= 5 = 5 (250 m) = 150 m ∆L
3 L0
= 20%
Jadi, ketinggian menara menurut pengamat yang Ditanyakan: v
bergerak adalah 150 m. Jawab:
∆L
17. Jawaban: a L0
= 20%
Diketahui: A0 = X m2
∆L = 20 L0
A = 2,4 m2 100
v = 0,8c ∆L = 0,2 L0
Ditanyakan: S L0 – L = 0,2L0
Jawab:
L0 – 0,2L0 = L
v2
A = A0 1 − 0,8L0 = L
c2
2
A 2,4 m2 v
A0 = = 0,8L0 = L0 1 − 2
2 (0,8 c )2 c
1− v
1−
c2 c2
2
v
2,4 m2 2,4 m2 (0,8 = 1 − 2 )2
= = = 4 m2 c
1 − 0,64 0,6
v2
Luas persegi = s 2 0,64 = 1 –
c2
A0 = s 2 v2
= 1 – 0,64
4 m2 = s2 c2
v2
s = 4 m2 = 2 m c2
= 0,36
Panjang salah satu sisi bidang persegi adalah 2 m. v2 = 0,36c2
18. Jawaban: c
v= 0,36 c 2 = 0,6c
Diketahui: A0 = 1.500 m2
1 Jadi, kecepatan roket saat itu 0,6c.
A = 5 A0

Fisika Kelas XII 155


20. Jawaban: d 22. Jawaban: d
Diketahui: rusuk kubus = L0 = 7 cm Diketahui: ∆t0 = 15 tahun
4 t = 25 tahun
v = 5c
12
Ditanyakan: bentuk dan V v = 13 c
Jawab: Ditanyakan: t Maman
Rusuk-rusuk kubus yang mengalami kontraksi Jawab:
panjang adalah rusuk EF, AB, DC, dan HG (yang 1 1 1 1 13
sejajar dengan arah gerak). γ= = 12
= 144
= 25
= 5
1− v2 1 − (13 )2 1− 169 169
Kontraksi panjang dari rusuk-rusuk tersebut c2

adalah: 13
∆t = γ ∆ t0 = ( 5 )(15 tahun) = 39 tahun
4
v 2 ( 5 c )2
L = L0 1 − 2 = 7 cm 1 − t Maman = t + ∆t
c c2
= 25 tahun + 39 tahun
16
= 7 cm 1− = 64 tahun
25
9 Umur Maman 64 tahun.
= 7 cm
25
23. Jawaban: a
3 21 Diketahui: m0 = 156 kg
=7 cm( 5 )= 5
cm
5 v 5
= 4,2 cm v = 13 c ⇒ c = 13
Sehingga rusuk-rusuk kubus H G Ditanyakan: E
yang mengalami kontraksi Jawab:
panjang memiliki panjang 1 1 1 13
E
F γ = = = 144
=
rusuk 4,2 cm dan bentuk 1 − ( v )2 1 − (13
5 2
) 12
c 169
kubus akan berubah menjadi
balok. D E = γ m0 c 2
C
Volume kubus saat bergerak 13
= ( 12 )(156 kg)(3 × 108 m/s)2
adalah:
V = L × L0 × L0 A B = 1,521 × 1019 kg m2/s2
= (4,2 × 7 × 7) cm3 Energi total benda 1,521 × 1019 kg m2/s2.
= 205, 8 cm3 24. Jawaban: c
21. Jawaban: c Diketahui: m0 = 5,12 × 10–29 kg
Ek = 7,2 MeV = 1,152 × 10–12 J
Diketahui: vA = 1 3 c Ditanyakan: v
2
Jawab:
vB = 2 2 c
3 E0 = m0c 2
Ditanyakan: ∆tA : ∆tB = (5,12 × 10–29 kg)(3 × 108 m/s)2
Jawab:
= 4,608 × 10–12 J
∆t0 ∆t 0 ∆t0 ∆t 0
∆tA = = 1
= 3
= 1
Ek = (γ – 1) E0
1− v2 ( 3 c )2 1−
c2 1− 2 4 4 Ek 1,152 × 10−12 J
c2
γ–1= = = 0,25
∆t 0
E0 4,608 × 10−12 J
∆tA = 1
= 2∆t0 5
2 γ = 1,25 = 4
∆t0 ∆t 0 ∆t0 ∆t 0 5 1
∆tB = = = = ( 4 )2 = v2
v2
2
( 2c )2 1−
8 1 1−
1− 1− 3 9 9 c2
c2 2
c
v2 16
1– =
c2 25
∆tB = ∆1t0 = 3∆t0
9
3 v 2 = 25 c 2
∆t A 2 ∆t 0 2
= = 3
∆ tB 3 ∆t 0 3 v = 5 c = 0,6c
Jadi, perbandingan dilatasi waktu antara partikel
A dan B = 2 : 3. Kecepatan benda sebesar 0,6c.

156 Kunci Jawaban dan Pembahasan


25. Jawaban: c 28. Jawaban: a
Diketahui: m0 = 0,1 × 10–10 kg Diketahui: E0 = E0
v
= 0,6
2 c
v = 3
2 c Ek = Ek
Ditanyakan: m Ek
Jawab: Ditanyakan: E0
m0 0,1 × 10−10 kg Jawab:
m= =
Ek = E0(γ – 1)
2 2
( 2 c )2
1− v
1− 3
c2 2
c
1
0,1 × 10 −10
kg Ek = E0( 2
– 1)
= 8 1− v2
1− 9
c

Ek 1
0,1 × 10 −10 kg = –1
= E0 1 − (0,6)2
1
9
Ek 1
= –1
0,1 × 10 −10 kg E0 1 − 0,36
= 1
3 Ek 1
= –1
= 0,3 × 10–10 kg E0 0,64
Ek
Jadi, massa partikel menjadi 0,3 × 10–10 kg. E0 = 1,25 – 1
26. Jawaban: b Ek
= 0,25
Diketahui: E0 = 4,8 × 10–19 J E0
4 Ek
v = c Jadi, nilai E0 sebesar 0,25.
5
v 4
= 29. Jawaban: d
c 5
Ditanyakan: Efoton = hυ
Ditanyakan: Ek m0 = m0 =m
positron elektron
Jawab:
Ditanyakan: Ek
total
1 1 1 5 Jawab:
γ= = = 9
= 3
1− v2
2
1 − ( 45 )2 25
Ek = Eawal – Eakhir
c total

Ek = (γ – 1) E0 = hυ – (m0 c 2 + m0 c 2)
p e

5 = hυ – (mc 2 + mc 2)
= (3 – 1)(4,8 × 10–19 J)
= hυ – 2mc 2
= 3,2 × 10–19 J Jadi, energi kinetik total pada saat proses pem-
3,2 × 10−19 J bentukan pasangan partikel sebesar hυ – 2mc 2.
Ek = = 2 eV
1,6 × 10−19 J/eV
30. Jawaban: a
Energi kinetik partikel sebesar 2 eV. Diketahui: m0 = 7 × 1022 kg
27. Jawaban: d v = 0,8 c
Ditanyakan: a. p
Diketahui: ET = 9E0
b. Ek
m0 = m Jawab:
Ditanyakan: p m0v
a. p =
Jawab: v2
1−
ET2 = E02 + p 2c 2 c2
(9E0)2 = E02 + p 2c 2 (7 × 1022 kg)(3 × 108 m/s)(0,8)
=
(0,8 c )2
81E02 = E02 + p 2c 2 1−
c2
80E02 = p 2c 2 1,68 × 1031 kg m/s
= = 2,1 × 1031 kg m/s
pc = 80 E0 1 − 0,64
pc = 4 5 m0c 2 Momentum relativistik meteor sebesar
p = 4 5 mc 2,1 × 1031 kg m/s.
Jadi, momentum relativistik sebesar 4 5 mc.

Fisika Kelas XII 157


b. Ek = m0c 2(γ – 1) Jawab:
1 a. ux = u′x + v (karena searah)
= (7 × 1022 kg)(3 × 108 m/s)2( – 1) 1 1
(0,8 c )2
1− 2
= 100 m/s + 5 m/s
c
1 = 105 m/s
= 6,3 × 1037 J ( 0,6 – 1)
Jadi, kelajuan peluru yang ditembakkan
= 6,3 × 1037 J (0,67) searah dengan kendaraan tempur menurut
= 4,221 × 1037 J pengamat yang diam adalah 105 m/s.
Jadi, energi kinetik meteor sebesar b. ux = –u′x + v
2 2
4,221 × 1037 J.
= –100 m/s + 5 m/s
B. Uraian = –95 m/s (tanda negatif menunjukkan
1
1. Diketahui: ∆t0 = 4 ∆t arah yang berlawanan
dengan kendaraan tempur)
∆t = 4∆t0
Jadi, kelajuan peluru yang ditembakkan
Ditanyakan: v
berlawanan arah dengan kendaraan tempur
Jawab:
∆t0 menurut pengamat yang diam adalah 95 m/s.
∆t =
v2 1
1− 4. Diketahui: a. Ek = 12 E0
c2
∆t0 2
4∆t0 = b. E = 3 E0
v2 3
1−
c 2
Ditanyakan: v
v 2 ∆t 0 2 Jawab:
( 1− 2 = 4 ∆t 0 )
c a. Ek = (γ – 1) E0 1
γ–1=
v2 1 1 12
1– = Ek = E0
c2 16 12
v2 15 1 13
= γ= + 1 = 12
c2 16 12
15 13 1
v2 = 16
c2 ( 12 )2 = v2
(1 − )
c2
15 2
v= c
v2 144
16
1– =
1 c2 169
= 4
15 c v2 25
=
1 c2 169
Jadi, kelajuan pesawat sebesar 4 15 c. 5
v= 13
c
2. Diketahui: v = 0,8c 5
h = 1,2 m Kecepatan partikel 13
c.
Ditanyakan: h0
b. E = γ E0
Jawab: γ=
2
3
2 3
h0 =
h
=
1,2 m
=
1,2 E = 3 E0
3
1− v2
1−
(0,8 c )2 1 − 0,64
c2 c2 2 1
1,2 m ( 3 )2 = v2
= 3 (1 − )
0,36 c2
2
v 9
1,2 m 1– =
= c2 12
0,6
=2m v2 3
=
Menurut pengamat yang ada di pesawat, tinggi c2 12
1 2
astronaut adalah 2 m. v2 = c
4
3. Diketahui: v = 18 km/jam = 5 m/s 1
v= c
u′x = 100 m/s 2
1
1
u′x = –100 m/s Kecepatan partikel c.
2 2
Ditanyakan: a. ux
1
b. ux
2

158 Kunci Jawaban dan Pembahasan


5. Diketahui: a. m = 2,6 m0 7. Diketahui: m0 = 9,1 × 10–31 kg
b. 8 m = 17 m0 v = 0,8 c = 2,4 × 108 m/s
Ditanyakan: v v
= 0,8
Jawab: c
a. m = 2,6 m0 13 Ditanyakan: p
γ = 2,6 = Jawab:
m = γ m0 5
1 1 5
13 2 v2 γ= = = 1
=
( ) (1 – ) =1 1− v2 1 − (0,8)2 0,36 3
5 c2 c2
v2 25
1 – 2 = p = γ m0v
c 169
v2 144 5
= = ( 3 )(9,1 × 10–31 kg)(2,4 × 108 m/s)
c2 169
12 = 3,64 × 10–22 kg m/s
v= 13
c
Momentum relativistik elektron sebesar
12 3,64 × 10–22 kg m/s.
Kecepatan benda 13
c.
8. Diketahui: m = 2m0
17
b. 8 m = 17 m0 ⇒ m = 8
m0 Ditanyakan: Ek
17 Jawab:
Karena m = γ m0, maka γ = 8 Ek = ET – E0
17 2 v2 = mc 2 – m0c 2
( ) (1 – ) =1
8 c2
2
64
= 2m0c 2 – m0c 2
v
1 – 2 = 289 = m0c 2
c
v2 225
= = (1,675 × 10–27 kg)(3 × 108 m/s)2
c2 289
= (1,675 × 10–27 kg)(9 × 1016 m2/s2)
15
v = 17 c = 1,5075 × 10–10 J
15 1,5075 × 10−10 J
Kecepatan benda 17 c. Ek = 1,6 × 10−19 J/eV

6. Diketahui: v = 0,6c ≈ 0,942 × 109 eV


A = 55 cm2 Ek ≈ 942 MeV
Ditanyakan: r0 Jadi, energi kinetik neutron berkisar 942 MeV.
1 1
γ= = 9. Diketahui: v = 0,6c
v2 (0,6 c )2
1− 1− Ditanyakan: E0 dan Ek
c2 c2

1 Jawab:
= a. E0 = m0c 2
1 − 0,36
=
1
= 1,25 = (9,1 × 10–31 kg)(3 × 108 m/s)2
0,64
= 8,19 × 10–14 J
A0
A = Energi diam partikel 8,19 × 10–14 J.
γ
1
A0 = Aγ b. γ = 2
1− v2
= 55 cm2 (1,25) c

= 68,75 cm2 =
1

A0 = πr02 1 − (0,6)2
1
A0 = = 1,25
r02 = 22 0,64
7
7 Ek = (γ – 1) E0
r02 = 68,75 cm2 × 22
= (1,25 –1)(8,19 × 10–14 J)
r02 ≈ 21,875 cm2
= 2,0475 × 10–14
r0 ≈ 4,68 cm
Energi kinetik elektron 2,0475 × 10–14.
Jadi, jari-jar-jari bidang lingkaran berkisar 4,68 cm.

Fisika Kelas XII 159


10. Diketahui: ET = 3E0 Latihan Ulangan Tengah Semester 2
m0 = 1,672 × 10–27 kg
proton
A. Pilihan Gandang tepat!
Ditanyakan: a. E0 1. Jawaban: c
b. v Diketahui: vA = –0,4c
c. p vB = 0,3c
Jawab: Ditanyakan: vBA
a. E0 = m0c 2 Jawab:
= (1,672 × 10–27 kg)(3 × 108 m/s)2 vA = –vA = –(–0,4c) = 0,4c
= (1,672 × 10–27 kg)(9 × 1016 m2/s2) vB + v A 0,3c + (0,4c )
= 1,5048 × 10–10 J vBA = = (0,3c )(0,4c )
1+
v Bv A
1+
−10 c2 c2
1,5048 × 10 J 0,7c
E0 = =
1,6 × 10−19 J/eV 0,12 c 2
1+
9 c2
= 0,9405 × 10 eV
= 0,7c = 0,625c
= 940,5 MeV 1,12
Jadi, kelajuan pesawat B menurut pilot pesawat
b. ET = 3E0 A adalah 0,625c.
= 3(1,5048 × 10–10 J
2. Jawaban: e
= 4,5144 × 10–10 J Diketahui: v = 0,6c
ET = mc 2 ux′ = 0,4c
Ditanyakan: ux
m0c 2 E0 Jawab:
ET = =
1− v2
1− v2
2
ux′ = ux – v
c2 c
ux = ux′ + v
(1,5048 × 10 −10 J = 0,4c + 0,6c
4,5144 × 10–10 J =
v2
1− =c
c2
Jadi, kelajuan partikel menurut pengamat di bumi
2
1,5048 × 10−10 J sebesar c.
1− v2 =
c 4,5144 × 10−10 J 3. Jawaban: b
v 2 Diketahui: vpolisi = 72 km/jam = 20 m/s
( 1 − 2 ≈ 0,33)2 x=5m
c
t=1s
v2
1– = 0,1089 Ditanyakan: x′, y′, z′, t′
c2
v2 Jawab:
= 0,8911 Koordinat mobil menurut Dewi (5, 0, 0, 1).
c2
v= 0,8911c 2 Koordinat mobil menurut polisi adalah x′, y′, z′, t′.
Menurut polisi yang bergerak tersebut, mobil
v ≈ 0,94c mengalami perubahan posisi hanya pada sumbu
Kelajuan proton berkisar 0,94c. x′.
c. p = mv x′ = x – vt y′ = y
= 5 m – (20 m/s)(1 s) z′ = z
m0v
= = –15 m t′ = t
v2
1− Jadi, koordinat mobil menurut polisi (–15, 0, 0, 1).
c2

(1,672 × 10 −27 kg)(0,94)(3 × 108 m/s) 4. Jawaban: a


=
(0,94 c )2 Diketahui: x = 5 × 109 m
1−
c2
v = 0,6c
4,7 × 10−19 4,7 × 10 −19
t =2s
= = Ditanyakan: (x′, y′, x′, t′)
1 − 0,88 0,34
Jawab:
≈ 1,38 × 10–18 kg m/s Menurut pengamat di pesawat, benda B
Momentum relativistik proton berkisar mengalami perubahan hanya pada sumbu x′.
1,38 × 10–18 kg m/s.

160 Kunci Jawaban dan Pembahasan


1
L = 0,6 L0
x′ = (x – vt)
v2 v2
1−
c2
L = L0 1 −
c2

1
(5 × 109 m – (0,6)(3 × 108 m/s)(2 v2
=
(0,6 c )2
0,6 L0 = L0 1 −
1− c2
c2
2
s))  v2 
 0,6 = 1 − 2 
1  c

= (5 × 109 m – 3,6 × 108 m)
1 − 0,36 v2
0,36 = 1 –
c2
= 1 (4,64 × 109 m) v2
0,64 = 0,64
c2
= 5,8 × 109 v2 = 0,64c 2
Jadi, koordinat benda B setelah 2 s menurut v = 0,8c
pengamat di pesawat adalah (5,8 × 109, 0, 0, 2). Jadi, penggaris harus bergerak dengan kelajuan
0,8c.
5. Jawaban: c
Postulat Einstein tentang teori relativitas khusus 8. Jawaban: c
adalah: Diketahui: V0 = 216 cm3
1) Hukum-hukum fisika memiliki bentuk yang 1
v = 3c
sama pada semua kerangka acuan inersial. 2
2) Cahaya merambat melalui ruang hampa Ditanyakan: V
dengan cepat rambat c = 3 × 108 m/s dan Jawab:
tidak bergantung dari kelajuan sumber
cahaya maupun pengamatnya. V0 = 216 cm3 → r0 = 3 216 cm3 = 6 cm

6. Jawaban: e v2
Diketahui: v = 0,8c L = L0 1 −
c2
L = 1,2 m
Ditanyakan: L0 v2
Jawab: r = r0 1 −
c2
2
v 1
L = L0 1− ( 3 c )2
c2 = 6 cm 1 − 2
2
c
L
L0 =
v2  3
1−
c2 = 6 cm  1 − 
1,2 m  4
=
1−
(0,8 c )2
 1
c2 = 6 cm  4  = 3 cm
1,2 m  
= V = r × r0 × r0
0,36
1,2 m = 3 cm × 6 cm × 6 cm
= =2m = 108 cm3
0,6
Jadi, volume kubus menjadi 108 cm3.
Jadi, panjang awak pesawat sebenarnya 2 m.
9. Jawaban: e
7. Jawaban: e
Diketahui: panjang berkurang 40% 1
Diketahui: v1 = 3c
2
Ditanyakan: v v2 = 0,6c
Jawab: Ditanyakan: ∆t1 : ∆t2
∆L0
%= × 100% Jawab:
L0
Kedua sistem meiliki selang waktu sama yang
L0 − L dinyatakan oleh jam yang diam terhadap
40% = × 100%
L0
pengamat (∆t0 = ∆t0 = ∆t0)
1 2
0,4 L0 = L0 – L

Fisika Kelas XII 161


∆t 01  
0,4 × 10−28 kg c 2 
v2 2   = m totalc2
∆ t1 1− 1
c2 (0,6 c )2
= ∆t 02
 1− 
∆t 2  c 2

v2  
1− 2
c2
0,8 × 10−28 kg c 2
v 22 0,64
= m total c2
1−
c2
= 10–28 kg c2 = m total c2
v12
1−
c2
m total c2 = 10–28 kg
(0,6 c )2
1− Jadi, massa gabungan benda sebesar 10–28 kg.
c2
= 1
( 3 c )2 12. Jawaban: c
1− 2
c2 Diketahui: Et = 3 E0
Ditanyakan: p
1 − 0,36 0,8
= = 0,5 Jawab:
3
1− 4 Et2 = E02 + p2c2
∆ t1 0,8 (3 E0)2 = E02 + p2c2
= 0,5
∆t 2 9 E02 – E02 = p2c2
Jadi, ∆t1 : ∆t2 = 8 : 5. 8 E02 = p2c2
10. Jawaban: e pc = 8 E 02
Diketahui: m 0 = 1,2 × 10–15 kg
v = 0,8c pc = 2 2 E0
Ditanyakan: m pc = 2 2 m0c2
Jawab:
m0 p = 2 2 m0c
m =
v2 Jadi, momentum benda sebesar 2 2 m0c.
1−
c2
1,2 × 10−15 kg 13. Jawaban: e
=
(0,8 c )2
1− Diketahui: v = 0,5 3 c
c2
∆t0 = (50 – 15) tahun = 35 tahun
1,2 × 10−15 kg Ditanyakan: lama perjalanan A menurut B = ∆t
=
1 − 0,64 Jawab:
1,2 × 10−15 kg
∆t 0
= ∆t =
0,6 v2
1−
c2
= 2 × 10–15 kg
35 tahun
Jadi, massa partikel sebesar 2 × 10–15 kg. = 1
( 3 c )2
11. Jawaban: a 1− 2
c2
Diketahui: m0 = m0 = m0 = 0,4 × 10–28 kg
1 2 = 35 tahun
3 3
v1 = v2 = v = 5
c = 0,6c 1− 4

Ditanyakan: m total = 35 tahun


1
Jawab:
Energi total sebelum tumbukan = energi total = 70 tahun
2

sesudah tumbukan.
m01c 2 m02 c 2
+ = m total c2 Menurut B, A telah melakukan perjalanan selama
v12 v 22 70 tahun.
1− 1−
c2 c2

 
14. Jawaban: d
m c2 ∆t0 = 6 menit
2  0 2 
 = m total c2 Diketahui:
 1− v  v = 0,8c


c2 
 Ditanyakan: ∆t

162 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: 16. Jawaban: c
∆t 0 Teori atom yang dikemukakan oleh Rutherford
∆t =
v2 sebagai berikut.
1−
c2 1) Pada reaksi kimia, inti atom tidak mengalami
=
6 menit perubahan, hanya elektron-elektron pada
1−
(0,8 c )2 kulit terluar yang saling memengaruhi.
c2 2) Elektron-elektron mengelilingi inti atom
seperti planet-planet dalam tata surya.
= 6 menit
3) Sebagian besar dari atom berupa ruang
1 − 0,64
kosong.
= 6 menit = 6 menit = 10 menit 4) Inti atom terdiri atas muatan positif yang
0,36 0,6 berkumpul di tengah-tengah atom.
∆t = 600 sekon 5) Inti atom dan elektron tarik-menarik yang
Jadi, selang waktu pulsa cahaya saat diterima menimbulkan gaya sentripetal pada elektron,
pengamat B adalah 600 detik. akibatnya elektron tetap berada di
lintasannya.
15. Jawaban: d
Diketahui: Ek = 3,6 × 10–4 J 17. Jawaban: c
m0 = 2,5 × 10–20 kg Pada atom hidrogen, energi tiap lintasan adalah
c = 3 × 108 m/s −13,6
Ditanyakan: v En = eV. Jadi, semakin kecil n (bilangan
n2
Jawab: kuantum/kulit) yang berarti semakin ke dalam
Ek = (γ – 1) m0c2 mendekati inti, energi elektron semakin besar.
Ek Energi di kulit L = –E maka energi di kulit N adalah
(γ – 1) = m c 2 −13,6
0 EL nL 2
= −13,6
3,6 × 10−4 J EN
= −20 8 2
nN 2
(2,5 × 10 kg)(3 × 10 m/s)
EL nN2 42
3,6 × 10−4 J = =
γ–1= EN nL 2 22
22,5 × 10−4 kg m2 /s2
−E 16
γ = 0,16 + 1 EN = 4
γ = 1,16
1 1
γ= EN = – 4 E
v2
1−
c2 Pada lintasan elektron tidak membebaskan
 
2 energi. Apabila elektron berpindah ke lintasan/kulit
1,16 = 1  lebih luar, elektron akan menyerap energi. Ketika
 v2 
 1− 2  elektron berpindah ke lintasan yang lebih dalam,
 c  elektron tersebut akan memancarkan energi.
 

1 18. Jawaban: d
1,3456 =
v2 Diketahui: n=2
1−
v2 c2 Ditanyakan: , m, s
(1,3456)(1 – )= 1
c2 Jawab:
1,3456 – 1,3456
v2
=1 n = 2 → = (n – 1) = (2 – 1) = 1
c2 = 0,1
v2 m = –1, 0, +1
0,3456 = 1,3456
c2 1 1
v 2 0,3456 s = –2, +2
= 1,3456
c2 =0→m=0
v2 =
0,3456 2
c = 1 → m = –1, 0, +1
1,3456 Jadi, bilangan kuantum yang tidak diizinkan
0,3456 2
v= 1,3456
c ≈ 0,51 c adalah n = 2,
1
= 2, m = 2, s = – 2 .
Jadi, kelajuan partikel berkisar 0,51 c.

Fisika Kelas XII 163


19. Jawaban: c Jawab:
Diketahui: ion co2+ → [Ar] 3d7 A = s2
Ditanyakan: n, , m, s Karena pelat baja memiliki dua permukaan, maka
Jawab: A = 2(s2) = 2(5 cm)2 = 50 cm2 = 5 × 10–3 m2
n=3 Q
P = t = σ e A T4
=2
= (5,67 × 10–8 W/m2K4(1)(5 × 10–3 m2)(700K)4
≈ 68,07 watt
–2 –1 0 +1 +2
Jadi, laju rata-rata energi kalor yang diradiasikan
m = –1 berkisar 68,07 watt.
1 24. Jawaban: a
s=–2
Diketahui: A = 50 mm2 = 5 × 10–5 m2
Jadi, banyaknya elektron yang tidak berpasangan T = 1.127°C = 1.400 K
sebanyak 3 elektron. V = 220 volt
20. Jawaban: d e =1
Transisi elektron yang memancarkan energi σ = 5,67 × 10–8 W/m2K4
adalah transisi elektron dari kulit luar ke kulit yang Ditanyakan: I
lebih dalam. Urutan kulit dari luar hingga dalam Jawab:
adalah d, p, s. P = e σ A T4
Jadi, transisi elektron yang memancarkan energi = (1)(5,67 × 10–8 W/m2 K4)(5 × 10–5 m2)(1.400 K)4
adalah transisi nomor (3) dan (4). ≈ 10,89 watt
Pada transisi elektron nomor (1), (2), dan (5) Energi yang diradiasikan sebesar 50% maka daya
elektron akan menyerap energi. listrik sebesar
P = 50%(Plistrik)
21. Jawaban: b
P 10,89 watt
Diketahui: λmaks = 5.796 Å = 5,796 × 10–7 m Plistrik= 50% = 0,5
= 21,78 W
λ = 8.000 Å = 8 × 10–7 m
P=VI
C = 2,898 × 10–3 mK
Ditanyakan: T → λmaks P 21,78 W
I = V = 220 V = 0,099 A
Jawab:
λmaks T = C Jadi, arus yang mengalir pada lampu sebesar 0,099 A.

T= λ
C 25. Jawaban: e
maks
3
−3
Diketahui: RA = 2 RB
2,898 × 10 mK
= TA = 127°C = 400 K
5,796 × 10−7 m
= 0,5 × 104 K TB = 27°C = 300 K
Jadi, suhu permukaan benda sebesar 0,5 × 104 K. Ditanyakan: PA : PB
Jawab:
22. Jawaban: e
Berdasarkan hukum Stefan-Boltzman tentang PA e σ AA TA 4
=
radiasi benda hitam yang dirumuskan sebagai PB e σ AB TB4
berikut. AA TA 4
=
Q AB TB4
t
= σ e AT4
π R 2A T A4
Jadi, jumlah energi yang dipancarkan tiap satuan =
π R B2 TB4
waktu sebanding dengan pangkat empat suhu
3
mutlak permukaan benda tersebut dan sebanding ( RB )2 (400 K)4
2
dengan luas permukaan benda. = R B2 (300 K)4
23. Jawaban: c 9
256 × 108
4
Diketahui: s = 5 cm = 8
81× 10
T = 427° C = (427+ 273) K
= 700 K 576 64
= 81 = 9
σ = 5,67 × 10–8 W/m2K5
Ditanyakan: P Jadi, perbandingan energi yang dipancarkan setiap
satuan waktu antara A dan B adalah 64 : 9.

164 Kunci Jawaban dan Pembahasan


26. Jawaban: b 29. Jawaban: c
Diketahui: λmaks 1 = 30 µm = 3 × 10–5 m Diketahui: P = 90 W
λmaks 2 = 10 µm = 10–5 m λ = 596,7 nm = 5,967 × 10–7 m
Ditanyakan: E1 : E2 Ditanyakan: banyak foton
Jawab: Jawab:
λmaks · T= C hc
E = λ
C
T=
λmaks hc
E1 e σ T14 A1 t
Pt = n λ
=
E2 e σ T24 A2 t
n λP
t
= hc
4
 C 
 
T14  λmaks 1 
E1
= =
  (5,967 × 10−7 m)(90 W)
E2 T24  C 
4
=
 
 λmaks 2 
(6,63 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)
 

E1 λmaks 2 5,3703 × 10−5


= =
E2 λmaks 1 1,989 × 10−25

10−5 m 1 = 2,7 × 1020 foton/s


= = 3 Jadi, foton yang dipancarkan sebanyak
3 × 10−5 m
2,7 × 1020 foton/sekon
Jadi, perbandingan energi teradiasi saat T1 dan
T2 sebesar 1 : 3. 30. Jawaban: a
Pada peristiwa efek fotolistrik berlaku:
27. Jawaban: b
Teori kuantum yang dikemukakan oleh Planck 1
Ek maks = hυ – hυ0 dan Ek = 2 mv2
adalah sebagai berikut.
1) Molekul-molekul (di dalamnya termasuk
Ek maks = energi maksimum elektron terlepas
foton) memancarkan radiasi dan memiliki
υ = frekuensi foton
energi dengan satuan diskrit. Besarnya
υ0 = frekuensi ambang logam
energi yang dipancarkan sebesar
En = n h υ Jadi, kecepatan maksimum foto elektron dapat
terlepas pada peristiwa efek fotolistrik hanya
hc
=n λ dipengaruhi oleh frekuensi cahaya yang jatuh di
permukaan logam.
2) Foton memancarkan atau menyerap energi
dalam satuan diskrit (paket-paket) dari energi 31. Jawaban: a
cahaya dengan berpindah tempat dari tingkat Diketahui: hυ = 2,7 × 10–19 J
energi satu ke tingkat energi lain. potensial pemberhenti = eV = 0,16 V
Berdasarkan teori kuantum tersebut dapat di- Ditanyakan: W0
simpulkan bahwa foton bergerak dengan kelajuan Jawab:
cahaya, memiliki energi dalam bentuk paket-paket W0 = hυ – eV
= 2,7 × 10–19 J – ( 1,6 × 10–19 J/eV)(0,16 V)
hc
energi di mana energi satu foton sebesar λ . = 2,7 × 10–19 J – 0,256 × 10–19 J
= 2,444 × 10–19 J
Semua foton adalah gelombang elektromagnetik. Jadi, fungsi kerja katode sebesar 2,444 × 10–19J.
28. Jawaban: e 32. Jawaban: d
Diketahui: λ = 397,8 nm = 3,978 × 10–7 m Elektron foto dapat terlepas dari permukaan suatu
h = 6,63 × 10–34 J.s logam jika energi foton/cahaya yang jatuh di
c = 3 × 108 m/s permukaan logam lebih besar dari fungsi kerja
Ditanyakan: E logam. Dengan menggunakan persamaan
Jawab:
1,24 × 10−6 eV m
hc (6,63 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s) Ek maks = E – W0 dan E =
E = = λ
λ 3,978 × 10−7 m
1,24 × 10−6 eV m
= 5 × 10–19 J a. Ek = – (1 eV)
2 × 10−6 m
Jadi, kuanta energi yang terkandung dalam
seberkas cahaya tersebut adalah 5 × 10–19 J. = 0,62 eV – 1 eV = –0,38 eV
(elektron tidak dapat terlepas)

Fisika Kelas XII 165


Jawab:
1,24 × 10−6 eV m
b. Ek = −7 – (2 eV)
6,5 × 10 m λ′ – λ = h
(1 – cos θ)
m0c
≈ 1,9 eV – 2 eV
6,63 × 10−34 J.s
= –0,1 eV λ ′ – 2 × 10–10 m = (1 – cos 60°)
(9,1× 10−31 kg)(3 × 108 m/s)
(elektron tidak dapat terlepas)
(6,63 × 10−34 J.s)(1 − )
1

1,24 × 10−6 eV m λ ′ – 2 × 10–10 m = 2


c. Ek = – (2,5 eV) (2,73 × 10−22 kg m/s)
5 × 10−7 m
= 2,48 eV – 2,5 eV 3,315 × 10−34 J.s
λ ′ – 2 × 10–10 m =
= –0,02 eV 2,73 × 10−22 kg m/s
(elektron tidak dapat terlepas) λ = (1,21 × 10–12 m) + (2 × 10–10 m)
1,24 × 10−6 eV m λ = 2,0121 × 10–10 m
d. Ek = – (3 eV)
3,8 × 10−7 m λ = 20,121 nm
= 3,3 eV – 3 eV Panjang gelombang foton setelah tumbukan
= 0,3 eV 20,121 nm.
(elektron dapat terlepas)
36. Jawaban: c
1,24 × 10−6 eV m Diketahui: h = tetapan Planck
e. Ek = – (3,5 eV)
5 × 10−7 m c = kecepatan cahaya
= 2,48 eV – 3,5 eV m0 positron = m0 elektron = m0
= –1,02 eV Ditanyakan: Ek total
(elektron tidak dapat terlepas) Jawab:
Efoton = 2 m0c2 + Ek+ + Ek–
33. Jawaban: b
Pada percobaan efek fotolistrik, dapat diketahui Efoton = 2 m0c2 + Ek tot
bahwa arus foto elektron sebanding dengan Ek tot = Efoton – 2 m0c2
intensitas cahaya dan energi kinetik foto elektron = hυ – 2 m0c2
bergantung pada frekuensi cahaya/foton yang Jadi, energi kinetik total partikel sebesar
jatuh di permukaan logam (tidak tergantung pada hυ – 2 m0c2.
intensitas cahaya yang digunakan). Jadi, ketika
frekuensi cahaya dibuat konstan dan intensitas 37. Jawaban: d
cahaya dinaikkan, besaran yang akan mengalami Diketahui: v = 0,5 × 102 m/s
kenaikan hanya banyaknya foto elektron yang ketelitian kecepatan = 0,2%
dipancarkan. Ditanyakan: ∆x
Jawab:
34. Jawaban: d p =mv
h = (9,1 × 10–31 kg)(0,5 × 102 m/s)
λde Broglie = p = 4,55 × 10–29 kg m/s
h ∆p = ketelitian kecepatan × p
λde Broglie = mv 0,2
= 100 (4,55 × 10–29 kg m/s)
1
λ ≈ v ∆p = 9,1 × 10–32 kg m/s
Jadi, grafik yang menunjukkan hubungan panjang
∆x ≥ 2p
gelombang de Broglie dengan kecepatan elektron
adalah grafik pada pilihan d.
1,054 × 10−34 J.s
∆x =
35. Jawaban: a 2(9,1× 10−32 ) kg m/s
Diketahui: θ = 60°
λ = 0,2 nm = 2 × 10–10 m 1,054 × 10−34 J.s
=
h = 6,63 × 10–34 J.s 1,82 × 10−27 kg m/s
m0 = 9,1 × 10–31 kg ∆x ≈ 5,8 × 10–4 m
c = 3 × 108 m/s Jadi, ketidakpastian posisi elektron berkisar
Ditanyakan: λ ′ 5,8 × 10–4 m.

166 Kunci Jawaban dan Pembahasan


38. Jawaban: a Jawab:
Diketahui: vK = v ∆E = E3 – E2
K → nK = 1 = –11,5 – (–10,2 eV)
M → nM = 3 = –1,3 eV
Ditanyakan: vM Efoton = (1,3 eV)(1,6 × 10–19 J/eV)
Jawab: = 2,08 × 10–19 J
rn = n2r1 hc
E= λ
nh
v= hc (6,63 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)
2π mrn λ= =
E 2,08 × 10−19 J
nKh
vK 2π mrK = 9,5625 × 10–7 m
=
vM nMh ≈ 9,56 × 10–7 m
2π mrM
vK nKrM
λ ≈ 956 nm
= nMrK Jadi, panjang gelombang foton yang dipancarkan
vM
sebesar 956 nm.
nK (nM2r1)
=
nM (nK 2r1) B. Uraian
2
(1)(3 )r1 1. Diketahui: x′ = 3 m
=
(3)(12 )r1 v = 25 m/s
vK (32 ) t =5s
=
vM 3 t′ = 0
1 1 Ditanyakan: a. koordinat menurut S′
vM = v
3 K
= 3 v
b. koordinat menurut S
1 Jawab:
Jadi, kelajuan elektron atom H di kulit M adalah 3 v.
a. Koordinat menurut S′ adalah (x′, y′, z′, t′).
39. Jawaban: c Karena pengamat S′ berada di dalam bus
Diketahui: nB =4 dan arah gerak kejadian dalam waktu
nA =1 bersamaan maka koordinat kejadian adalah
R = 1,097 × 107/m (3, 0, 0, 0).
c = 3 × 108 m/s b. Koordinat menurut S adalah (x, y, z, t).
Ditanyakan: υ x = x′ + vt
Jawab: x = 3 m + (25 m/s)(5 s)
1 1 = 3 m + 125 m = 128 m
λ
= R( – 12 )
nA2 nB Kejadian hanya berlangsung pada arah
1 1 1 sumbu x saja, oleh karena itu y dan z tetap.
λ
= (1,097 × 107/m)( – ) (x, y, z, t) = (128, 0, 0, 5)
12 42
1
= 1,097 × 107/m (1 – 16
) 2. Diketahui: m0 = m0
1
15 v1 = 0,6 c
= 1,097 × 107/m ( 16 )
v2 = 0
1
λ
≈ 1,03 × 107/m m0 = 2 m0
2
c Ditanyakan: v′
υ = λ
Jawab:
υ = λ (c)
1 Tumbukan tidak elastis, sehingga v1′ = v2′ = v′
mv′ = m1v1 + m2v2
= (1,03 × 107 m)(3 × 108 m/s) = γ m0 v1 + γ m0 v2
= 3,09 × 1015/s 1 2
Jadi, foton yang dipancarkan berfrekuensi = γ (m0)( 0,6 c) + γ (2 m0)(0)
3,09 × 1015 Hz. m0 0,6c 0,6 m0c 0,6 m0c
= 2
= =
v 1 − (0,6) 2 0,64
40. Jawaban: e 1−
c2
Diketahui: E3 = –11,5 eV
E2 = –10,2 eV 0,6 m0c
= 0,8
h = 6,63 × 10–34 J.s
c = 3 × 108 m/s 3
Ditanyakan: λ = 4 m0c

Fisika Kelas XII 167


Eawal = Eakhir  E2 
v2 = 1− E 2  c 2
0

 
mc 2 = γ m0 v1 + γ m0 v2
1 2
E02
m0c 2 v= 1− c2
= +2 m0c 2 E2
1 − (0,6)2
2 42
= m0c + 2 m0c 2 v= 1− c
0,64 52

5 16
= 4 m0c 2 + 2 m0c 2 = 1− 25
c
13
= 4 m0c 2 =
9
c =
3
c
3 25 5
mv ′ m0c
= 4
13 3
mc 2 m0c
2
Jadi, kelajuan elektron sebesar c.
4 5
E 2 = E02 + p 2c 2
v ′ =    c
3 4 b.
 4   13  E 2 – E02 = p 2c 2
3
= 13 c E 2 − E 02
p2 =
3 c2
Kecepatan partikel setelah tumbukan 13 c.
E 2 − E 02
p=
3. Diketahui: ∆t0 = 1,2 × s 10–9 c2
v = 0,8c = 2,4 × 108 m/s 1
Ditanyakan: s
= c E 2 − E 02
Jawab: 1
= c 52 − 42
∆t 0
∆t = γ ∆t0 = 9 3
v2
1− = = c
c2 c
3
1,2 × 10−9 s 1,2 × 10−9 s Jadi, momentum elektron sebesar c .
= =
(0,8 c )2 1 − 0,64
1− c. E = Ek + E0
c2
−9
1,2 × 10 s Ek = (E – E0) MeV = (5 – 4) = 1 MeV
= = 2 × 10–9 s
0,6
5. Diketahui: m0 = 40 kg
s = v ∆t
= (2,4 × 108 m/s)(2 × 10–9 s) m = 10–4 m0
= 0,48 m EM = 90% E
1
= 48 cm
h = 200 m
Jarak yang ditempuh partikel 48 cm.
Ditanyakan: volume air laut yang terangkat
4. Diketahui: E0 = 4 MeV Jawab:
E = 5 MeV E = mc 2
Ditanyakan: a. v = 10–4 m0c 2
b. p (nyatakan dalam c)
= (10–4)(40 kg)(3 × 108 m/s)2 = 3,6 × 1014 J
c. Ek
Jawab: EM = 90% E
1
E0 = (0,9)(3,6 × 1014 J) = 3,24 × 1014 J
a. E= EM = EM
v2
1− 1 2
c2
3,24 × 1014 J = Ep + Ek
2
 E 
2 2
v2 1
 1 − 2 = 0  = mgh + 2 mv22
 c E 
E 02
= (m)(10 m/s2)(200 m) + 0
v2
1– =
c2 E2 3,24 × 1014 J
m=
E 02 2.000 m2 /s2
v2
2 =1– = 1,62 × 1011 kg
c E2

168 Kunci Jawaban dan Pembahasan


m 1,62 × 1011 kg
Ek = Ecahaya – W0
V= ρ = = 2,49 eV – 2,21 eV
1.030 kg/m3
≈ 1,6 × 108 m3 = 0,28 eV
Volume air laut yang terangkat 1,6 × 108 m3. Jadi, energi kinetik elektron yang terlepas sebesar
0,28 eV.
6. a. Diketahui: λ = 600 nm = 6 × 10–7 m
n = 3 foton 9. Diketahui: λ = 550 nm = 5,5 × 10–7 m
Ditanyakan: E h = 6,63 × 10–34 J.s
Jawab: c = 3 × 108 m/s
q = 1,6 × 10–19 C
E = nhc m0 = 9,1 × 10–31 kg
λ
Ditanyakan: V
(3)(6,63 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s) Jawab:
=
6 × 10−7 m Energi potensial listrik = energi kinetik
= 9,945 × 10–19 joule
1
Jadi, energi cahaya sebesar 9,945 × 10–19 qV = 2 m0v2
joule.
2 qV
b. Diketahui: P = 60 watt v= m0
λ = 589 nm = 5,89 × 10–7m
t =1s h
Ditanyakan: n λ= mv
Jawab: h
Ecahaya = Elistrik =
m0 2 qV
hc m0
n λ =Pt h
λ=
2 qV m0
tPλ
n = hc 6,63 × 10−34 J.s
−7 5,5 × 10–7 m =
(60 W)(1s)(5,89 × 10 m) 2 qV m0
n = (6,63 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s)
6,63 × 10−34 J.s
3,534 × 10−6 2 qV m0 =
n= 5,5 × 10−7 m
1,989 × 10−25
( )
2
≈ 1,78 × 1019 foton 2 qV m0 = 1,2 × 10−27 volt
Jadi, foton yang dipancarkan sebanyak
1,78 × 1019 foton. 1,44 × 10−54
V= volt
2(1,6 × 10−19 )(9,1× 10−31)
7. Emisivitas (e) adalah konstanta karakteristik
bahan. Jenis-jenisnya yaitu: 1,44 × 10−54
= volt
a. e = 0; benda pemantul sempurna sehingga 2,912 × 10−49
tidak teradiasi. = 0,49 × 10–5 volt
b. e = 0–1; benda tidak mempunyai ciri Jadi, beda potensial yang digunakan sebesar
khusus. 0,49 × 10–5 volt.
c. e = 1; benda bersifat menyerap kalor
yang baik sekaligus pemancar. 10. Diketahui: nB = 4
nA = 2
8. Diketahui: W0 = 2,21 eV R = 1,097 × 107/m
λ = 5.000 Å = 5 × 10–7 m c = 3 × 108 m/s
c = 3 × 108 m/s Ditanyakan: υ
h = 6,63 × 10–34 J.s Jawab:
Ditanyakan Ek
1 1 1
Jawab: =R( – )
λ nA2 nB2
hc
Ecahaya = λ 1 1 1
(6,63 × 10−34 J.s)(3 × 108 m/s) = 1,097 × 107/m ( – )
= λ 22 42
−7
5 × 10 m
1 1
= 3,978 × 10–19 J = 1,097 × 107/m ( 4 – 16 )
3,978 × 10−19 J
= ≈ 2,49 eV 3
1,6 × 10−19 J/eV = 1,097 × 107/m ( 16 )

Fisika Kelas XII 169


1 d. Bidang Industri
λ
≈ 2 × 106/m 1) Vulkanisasi lateks.
c
2) Peningkatan mutu kayu.
υ = 3) Pembangkit tenaga listrik.
λ
υ = (3 × 108 m/s)(2 × 106 m) 4) Penentuan sumber minyak bumi.
= 6 × 1014 Hz e. Bidang Hidrologi
Jadi, frekuensi foton yang dipancarkan sebesar 1) Mengetahui letak sumbatan dalam pipa
6 × 1014 Hz. minyak, air, dan lain-lain.
2) Mencari rembesan atau bocoran suatu
bendungan.
Bab VII Inti Atom dan Radioaktivitas 3) Mendeteksi kebocoran pipa penyalur
dalam tanah.
4) Mendeteksi pendangkalan pelabuhan,
danau, waduk, dan sungai.
6. Jawaban: c
A. Pilihan Ganda
Moderator berfungsi menyerap energi neutron
1. Jawaban: d agar tidak terlalu tinggi. Tempat berlangsungnya
Nomor massa (A) menyatakan jumlah proton dan reaksi berantai di teras reaktor. Bagian yang
neutron dalam inti. Jumlah proton dan elektron berfungsi mengendalikan jumlah neutron adalah
dinyatakan oleh nomor atom (Z). batang kendali. Reflektor berfungsi memantulkan
2. Jawaban: d neutron yang bocor. Perisai berfungsi menahan
206 X dibandingkan 207 X radiasi yang dihasilkan pada proses pembelahan
Z Z
Nomor massa menunjukkan nilai Z + N. Nilai Z inti.
sama sehingga nilai N yang berbeda. Oleh karena 7. Jawaban: b
itu 206ZX memiliki nilai N yang lebih sedikit dari 207ZX. 208 Pb
82
Dengan demikian, inti atom X yang memiliki
jumlah proton = 82
nomor massa 206 akan memiliki jumlah neutron
jumlah neutron = A–Z
yang lebih sedikit.
= 208 – 82
3. Jawaban: a = 126
Isotop merupakan unsur-unsur yang memiliki
N 126
nomor atom sama, tetapi nomor massa berbeda. Perbandingan = = = 1,536 ≈ 1,5.
P 82
Nomor atom = jumlah proton.
8. Jawaban: a
4. Jawaban: d
Isobar merupakan unsur-unsur yang memiliki
Reaktor nuklir yaitu suatu sistem untuk meng-
nomor massa sama, tetapi nomor atomnya
hasilkan reaksi inti berupa fisi dan fusi berantai
berbeda.
yang terkendali. Reaktor nuklir dapat digunakan A X → A sama, Z berbeda
untuk memproduksi radio isotop dan Z

menghasilkan energi nuklir dari reaksi nuklir. 9. Jawaban: c


14 + α4 → X + 1 p
5. Jawaban: c 7N 2 1
Zat radioaktif (radioisotop) dapat dimanfaatkan 9 – 1X
18 – 1= 8X17 = 8O17
dalam beberapa bidang berikut. Jadi, inti yang dihasilkan adalah 8O17.
a. Bidang Pertanian
1) Pencarian bibit unggul. 10. Jawaban: b
2) Pemuliaan pada kacang-kacangan. Nomor atom = Z = jumlah proton.
3) Memberantas hama serangga. Untuk atom netral, jumlah elektron = jumlah
b. Bidang Peternakan proton.
1) Pembuatan makanan tambahan ternak Nomor massa = A = jumlah proton + jumlah
yang bergizi. neutron.
2) Pembuatan vaksin. Z = 92 sehingga proton = elektron = 92
c. Bidang Kedokteran A = 235 sehingga neutron = A – Z
1) Mendiagnosis penyakit. = 235 – 92
2) Terapi mematikan sel kanker. = 143
3) Sterilisasi alat.
4) Menyelidiki sirkulasi darah.

170 Kunci Jawaban dan Pembahasan


11. Jawaban: c 15. Jawaban: e
Nomor atom = jumlah proton = 7. 14
N + 42α → 178O + 11P
7
Nomor massa = 14.
Jumlah neutron = 14 – 7 = 7. E = {(m14 + m4 ) – (m17 + m1 )} 931,5 MeV/sma
7N 2α 8O 1P
Jumlah elektron = 7 + 3 = 10.
= {(14,00307 sma + 4,00260 sma) – (16,99913
12. Jawaban: a sma + 1,00783 sma)} 931,5 meV/sma
Diketahui: minti = 36,9668 sma = (18,00567 sma – 18,00696 sma)(931,5 MeV/
mp = 1,0078 sma sma)
mn = 1,0086 = (–0,00129 sma)(931,5 MeV/sma)
Z = 18 = –1,201635 MeV
N = 37 – 18 = 19 Tanda negatif artinya reaksi memerlukan energi
Ditanyakan: ∆m sebesar –1,201635 MeV.
Jawab: B. Uraian
∆m = (Z mp + N mn) – minti
= ((18)(1,0078 sma) + (19)(1,0086 sma)) – 1. a. Isotop merupakan unsur-unsur yang memiliki
36,9668 sma nomor atom sama, tetapi nomor massanya
= (18,1404 sma + 19,1634 sma) – 36,9668 sma berbeda.
= (37,3038 – 36,9668) sma Contoh: 6C12, 6C13, dan 6C14
= 0,3370 sma b. Isoton merupakan unsur-unsur yang memiliki
Defek massa argon sebesar 0,3370 sma. jumlah neutron (A – Z) sama, tetapi nomor
atomnya berbeda.
13. Jawaban: c
Contoh: 6C13 dan 7N14, 38Sr88 dan 39Y89, 1H3
Diketahui: m [1P1] = 1,0078 sma
dan 2He4, 3Li7 dan 5B9.
m [1d2] = 2,01410 sma
c. Isobar merupakan unsur-unsur yang memiliki
m [1e0] = 0,00055 sma nomor massa sama, tetapi nomor atomnya
1 sma = 931 MeV berbeda.
Ditanyakan: ∆m Contoh: 88Re288 dan 90Th288, 6C14 dan 7N14,
Jawab: 13 dan N13, C18 dan F18, 24 dan
6C 7 8 9 11Na
1P + 1P → 1d + 1e + E
1 1 2 0 24
12Mg .
E = ∆m (931 MeV/sma) 2. Reaksi inti terdiri dari dua jenis yaitu reaksi fisi
= (2(1,0078 sma) – (2,01410 sma + 0,00055 dan reaksi fusi.
sma)) (931 MeV/sma) a. Reaksi fisi
= 0,88 MeV Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti
Energi yang dibebaskan pada reaksi fusi tersebut atom berat menjadi inti atom baru yang lebih
sebesar 0,88 MeV. ringan. Contoh 92U235 yang ditembak dengan
14. Jawaban: d sebuah neutron menghasilkan 56 Ba 144 ,
89
Diketahui: minti = 7,0178 sma 36Kr , dan 3 buah neutron.
mp = 1,0078 sma b. Reaksi fusi
mn = 1,0086 sma Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan
Z=3 beberapa inti ringan menjadi inti yang lebih
N=7–3=4 berat. Contoh penggabungan inti 1H2 dengan
Ditanyakan: Ei 2 3
1H menghasilkan 2He dan neutron.
Jawab:
3. Iradiasi pada hama jantan dapat mengakibatkan
∆m = (Z mp + N mn) – minti
hama menjadi mandul. Perkawinan antara hama
= ((3)(1,0078 sma) + (4)(1,0086 sma)) – 7,0178 betina dengan hama jantan mandul tidak meng-
sma) hasilkan keturunan. Dengan demikian, hama
= (3,0234 sma + 4,0344 sma) – 7,0178 sma tanaman dapat dikendalikan dan populasinya
= (7,0578 – 7,0178) sma menjadi berkurang.
= 0,04 sma
Ei = ∆m(931,5 MeV/sma) 4. a. 13 C
6 + 21H → 146C + 11P
= (0,04 sma)(931,5 MeV/sma) P = 11H = proton
= 37,26 MeV b. 10 B + 2 Q → 11 B + 1 H
5 1 5 1
Energi ikat inti litium 37,26 MeV.
Q = 21H = deutron

Fisika Kelas XII 171


c. 14 N + 42He → 178O + 11R Ei = ∆m 931,5 MeV
7
= (0,5528 sma) (931,5 MeV)
R = 11H = proton
= 514,9332 MeV
d. 14 C + 2 S → 15 N + 1 n
6 1 7 0 Energi ikat inti sebesar 514,9332 MeV.
P = 21H = deutron
8. Diketahui: minti = 23,985045 sma
5. 235 + n1 → 90 + 136 + X n1
92U 0 38Sr 54Xe 0 mp = 1,007825 sma
mn = 1,008665 sma
Z = 92 + 0 = 92 Z = 38 + 54 = 92 Z = 12
A = 235 + 1 = 236 A = 90 + 136 + X = 236 N = 24 – 12 = 12
Oleh karena reaksi kanan dan kiri harus sama Ditanyakan: ∆m
maka Jawab:
90 + 136 + X = 236 ∆m = (Z mp + N mn – minti)
X = 236 – 226 = ((12)(1,007825 sma) + (12)( 1,008665 sma))
= 10 – 23,985045 sma
Jadi, jumlah neutron yang dihasilkan 10 buah.
= (12,0939 + 12,10398 – 23,985045) sma
6. Diketahui: 2H= 2,009 sma = (24,19788 – 23,985045) sma
1
3H= 3,016 sma = 0,212835 sma
1
4 He
= 4,003 sma ∆m = (0,212835 sma)(1,6605402 × 10–27 kg)
2
1n= 1,009 sma = 3,5342107 × 10–28 kg
0
1 sma = 931,5 MeV Jadi, defek massa inti magnesium
Ditanyakan: E 3,5342107 × 10–28 kg.
Jawab: 9. Diketahui: minti = 9,0121 sma
Energi hasil reaksi = (4,003 + 1,009)(931,5 MeV) mp = 1,0078 sma
= 4.668,678 MeV mn = 1,0086 sma
Energi pereaksi = (2,009 + 3,016)(931,5 MeV) Z=4
= 4.680,7875 MeV A=9
Energi yang dibebaskan N=9–4=5
= 4.680,7875 MeV – 4.668,678 MeV Ditanyakan: ∆m
= 12,1095 MeV Jawab:
a. ∆m = (Z mp + N mn – minti)
7. Diketahui: m 60
28Ni = 59,930 sma = ((4)(1,0078 sma) + (5)(1,0086 sma))
mp = 1,0073 sma
– 9,0121 sma
mn = 1,0087 sma
= (4,0312 + 5,043 – 9,0121) sma
Ditanyakan: a. m pembentuk inti
= 0,0621 sma
b. Ei
Jawab: b. Ei = ∆m(931,5 MeV/sma)
= (0,0621 sma)(931,5 MeV/sma)
a. 6028Ni → Z = 28
A = 60 = 57,84615 MeV
N = 60 – 28 = 32 E
c. Ei per nukleon = i
28 mp + 32 mn = 28 (1,0073 sma) + A
57,84615 MeV
32 (1,0087 sma) = 9
= 60,4828 sma = 6,42735 MeV
Massa pembentukan inti atom sebesar
60,4828 sma. 10. Q = {(m 92U235 + m 0n1) – (m 54Xe140 + m 38Sr94
+ 2 m 0n1)} (931,5 MeV/sma)
b. Reaksi pembentukan inti atom dapat ditulis: = {(235,054 sma + 1,01 sma) – (140,001 sma
28 11p + 32 10n → 60
28Ni
+ 94,003 sma + 2(1,01 sma)} (931,5 MeV/sma)
= (236,064 sma – 236,024 sma)(931,5 MeV/sma)
∆m = (28 mp + 32 mn) – m 60
28Ni = (0,04 sma)(931,5 MeV/sma)
= 60,4828 sma – 59,930 sma = 37,26 MeV
= –0,5528 sma Energi yang dibebaskan sebesar 37,26 MeV.

172 Kunci Jawaban dan Pembahasan


5. Jawaban: a
Persamaan reaksi yang memancarkan radiasi α
dituliskan sebagai berikut.

A. Pilihan Ganda
AX
Z → A – 4X
Z–2 + 42α
1. Jawaban: b Z = menunjukkan jumlah proton
Aktivitas yaitu laju perubahan inti atom A = menunjukkan jumlah Z + N
pembentuknya atau peluruhan yang terjadi setiap Z′ = Z – 2
sekon. Radioaktivitas yaitu peristiwa inti atom A′ = A – 4
suatu unsur menjadi inti atom baru dan terjadinya N′= A′ – Z′
secara spontan disertai pancaran atau sinar = (A – 4) – (Z – 2)
tertentu. Peluruhan merupakan perubahan =A–Z–2
spontan dari satu nuklida induk menjadi satu =N–2
nuklida anak yang mungkin bersifat radioaktif atau Dengan demikian, zat radioaktif yang memancar-
tidak dengan memancarkan satu atau lebih kan partikel alfa akan kehilangan 2 proton dan
partikel atau foton. Ci dan Bq adalah satuan 2 neutron.
peluruhan.
6. Jawaban: d
2. Jawaban: d Diketahui: Nt = 25% N0
Sifat-sifat sinar α sebagai berikut.
1
1) Sinar α merupakan inti atom helium (42He) = 4 N0
yang bermuatan positif. Besar muatannya
dua kali muatan elektron = 2 × 1,6 × 10–19 C T 1 = 5.760 tahun
dan massanya ± 4 sma. Sinar α memiliki 2
4 nukleon, 2 proton, dan 2 neutron. Ditanyakan: t
2) Dapat menghitamkan film yang dilewatinya. Jawab:
t
3) Memiliki daya tembus paling lemah di antara
=   2
Nt 1 T1
sinar radioaktif lainnya. N0 2
4) Memiliki daya ionisasi paling kuat dibanding
1 t
sinar radioaktif lainnya. N
4 0  1  5.760 tahun
=  
5) Dapat membelok di dalam medan listrik dan N0 2
medan magnet. t
2
6) Berjangkauan beberapa cm di udara dan  1  1  5.760 tahun
  =  
10–2 mm di dalam logam.  2 2
7) Di udara lajunya ± 0,054c sampai dengan t
0,07c. 2 = 5.760 tahun

3. Jawaban: b t = 11.520 tahun


Sinar 1 = sinar β (beta) Umur fosil 11.520 tahun
Sinar 2 = sinar γ (gamma) 7. Jawaban: c
Sinar 3 = sinar α (alfa) Diketahui: m0 = 12,8 mg
4. Jawaban: b mt = 3,2 mg
1) 10 C
6 → 105B + W t = 48 hari
AW → A = 10 – 10 = 0
Z → partikel 01W = β+(positron) Ditanyakan: T 1
Z= 6– 5=1
2
2) 136 I → 136
54Xe + W
53 Jawab:
AW → A = 136 – 136 = 0
→ partikel –10W = β–(elektron)
t
Z
m t = m0  
Z = 53 – 54 = –1 1 T 1
2
2  
3) 40 K
90 → 40 Kr
18 +W t

3,2 mg = 12,8 mg  
AW → A = 40 – 40 = 0 1 T 1
Z → partikel 720W = 72β+(positron) 2

Z = 90 – 18 = 72 2  
48 hari

=  
4) 238 U → 234 Tn + W 3,2 1 T1
92 90 2
A W → A = 238 – 234 =4 12,8 2  
Z → partikel 42W = 42α(alfa)
Z = 92 – 90 = 2 48 hari

=  
1 1 T1

→ 147N + W
2
5) 14 C
6 4  
2
AW → A = 14 – 14 = 0
Z → partikel–14 W = β–(elektron)
Z = 6 – 7 = –1

Fisika Kelas XII 173


48 hari
2
 1 1 T1
R 4,72 × 1014 Bq
2
 
=
2
2
λ= = 1,204 × 1024 inti
N
48 hari = 3,92 × 10–10/s
2=
T1 0,693 0,693
2 T1 = λ
=
3,92 × 10−10 /s
T 1 = 24 hari 2
2 ≈ 1,8 × 109 s
Waktu paruh torium selama 24 hari. 1,8 × 109 s
T1 = (3.600 s/jam)(24 jam/hari)(365 hari/tahun)
8. Jawaban: b
2
≈ 57,08 tahun
Diketahui: T 1 P = 6 hari Umur paruh inti stronsium 57,08 tahun.
2
T 1 Q = 10 hari 11. Jawaban: b
2
Diketahui: t = 9 hari
7
t = 30 hari ∆m = 8 m0
Nt P Ditanyakan: λ
Ditanyakan: Jawab:
Nt Q
Jawab: mt = m0 – ∆m
t
T1 P 30 7 1
N0 ( 21 )
1 (6) 1
( 2 )5 2 = m0 – m0 = m0
Nt P 2 ( 2)  1 1 8 8
= = = = 2 =
 
30
Nt Q t
1 ( 10 )
1
( 2 )3 4 t
( 2)
mt = m0  1  21
T1 Q T
N0 ( 21 ) 2 2  
Jadi, Nt P : Nt Q = 1 : 4. 9 hari
1
m0  1 
T1
m0 =
9. Jawaban: d 8 2
2

Diketahui: I1 = 50% I0 3 9 hari


 1
x1 = 1 HVL =  1 
T1
2
x2 = 3 HVL   2  
2

Ditanyakan: I2 9 hari
Jawab: 3=
T1
I 1 = I0 e–µx 2

50% I0 = I0 e–µ1 T 1 = 3 hari


In 0,5 = – µ 2

µ = 0,693 λ=
0,693
=
0,693
= 0,231/hari
T1 3 hari
I 2 = I0 e–0,693 (3)
2
I 2 = I0 (0,125) Konstanta peluruhannya 0,231/hari.
I 2 = 12,5%
Intensitas yang dilewatkan menjadi 12,5%. 12. Jawaban: c
1
10. Jawaban: a Diketahui: T 1 = 15 menit = 4 jam
Diketahui: Ar = 84 g/mol 2
m = 168 g t = 2 jam
R = 4,72 × 1014 Bq mt = 2,5 mg
Ditanyakan: m0
Ditanyakan: T 1 Jawab:
2 t
Jawab:
=   2
mt 1 T1
m m0 2
N = NA
Ar 2,5 mg 2,5 mg 2,5 mg
m0 = = 1 = 1 = 640 mg = 0,64 g
168 g 2 jam
( 2 )8
= (6,02 × 1023 inti/mol) 1
1
jam
256
84 g/mol ( 2) 4

= 1,204 x 1024 inti Massa awal unsur tersebut 0,64 g.

174 Kunci Jawaban dan Pembahasan


13. Jawaban: d B. Uraian
Diketahui: Ek = 5,3 MeV 1. a. A → Z – 2YA – 4 + 2α4
ZX
m 84Pa210 = 209,9829 u Nomor atom berkurang 2, sedangkan nomor
mα = 4,0026 u massa berkurang 4.
ZX → Z + 1Y + –1e + υe
1 u= 931 MeV b. A A 0

Ditanyakan: m 82Po206 Nomor atom bertambah 1, sedangkan nomor


Jawab: massa tetap.
84Po
210
→ 82Po206 + 42α + Ek c. ZX → Z – 1Y + 1e + υe
A A 0

Ek = (m 84Po210 – m 82Po206 – m 2α4)(931 MeV/u) Nomor atom berkurang 1, sedangkan nomor


5,3 MeV
massa tetap.
= 209,9829 u – m 82Po206 – 4,0026 u
ZX + –1e → Z – 1Y + υe
d. A 0 A
931MeV/u
206
m 82Po = (209,9829 – 4,0026 – 0,0057) u Nomor atom berkurang 1, sedangkan nomor
= 205,9746 u massa tetap.
Jadi, massa m 82Po206 = 205,9746 u. 2. a. 11Na
23 + 10n → 24 0
12Mg + –1 e
14. Jawaban: e b. 6C
12 + 2α4 → 9N15 + –10e + 10n
Diketahui: N0 = 12 gram
c. 13Al
27 + 10n → 28 0
14Si + –1 e
T 1 = 5 menit
2 3. a. 7 Li + 1 p → 7 Be + W
3 1 4
t = 25 menit AW = 7 + 1 – 7W = 10W = 10n
Z 3+1–4
Ditanyakan: Mt
Jawab: Reaksi memancarkan partikel neutron
t
b. 9 Be + X → 1 n + 12 C
=  
Nt 1 T1 4 0 6
2
A X = 9 – 1 – 12X = 4 X = 4 α
N0 2   Z 4–0–6 2 2
25 menit
Nt  1  5 menit Partikel X adalah alfa.
=  
N0  2 60 → Ni60 + Y + υ
5 c. 27Co 28
 1 12 gram
Nt = (12 gram)   = = 0,375 gram A Y = 60 – 60Y = 0Y = 0e
2   32 Z 27 – 28 –1 –1
Setelah 25 menit, tersisa zat radioaktif sebanyak Reaksi memancarkan elektron atau
0,375 gram. peluruhan beta negatif.
15. Jawaban: b d. 11 → B11 +V+υ
6C 5
Diketahui: A V = 11 – 11V = 10V = 10e
T 1 = 56 hari Z 6–5
2
Reaksi memancarkan positron atau
∆N = 87,5% peluruhan beta positif.
Ditanyakan: t
Jawab: 4. a. 231
91
Pa → 227
89
Ac + AZW
Nt = N0 – ∆N A W → A = 231 – 227 = 4
= (100 – 87,5)% = 12,5%
Z
→ 42W merupakan partikel 42α
t
Z = 91 – 89 = 2

=  
Nt 1 T1
2 Jadi, partikel yang dipancarkan adalah
N0  
2
partikel alfa.
t

=  
12,5% 1 56 hari b. Sifat-sifat partikal alfa sebagai berikut.
100%  
2 1) Memiliki daya ionisasi paling besar.
t
2) Dapat dibelokkan oleh medan listrik atau
=  
1 1 56 hari
8  
2 medan magnet.
3 t 3) Memiliki daya tembus paling lemah.
 1
=  
1 56 hari
 2 4) Dapat menghitamkan film.
   
2
t 5. Diketahui: µ = 0,3465/m
3 = 56 hari I0 = 10–2 W/m2
t = 168 hari x = 4m
Waktu yang diperlukan untuk meluruh sebanyak Ditanyakan: I
87,5% adalah 168 hari.

Fisika Kelas XII 175


Jawab: t

m = m0  1 
T1
0,693 b.
µ = 2
2

x1
60 m
2
= m0  1 
3m
0,693
0,3465/m = 2
x1
20
2  1
x1
= 2m = (1 kg)   = 9,54 × 10–7 kg
2
2  
x 4m 2 Massa yang tertinggal kira-kira 9,54 × 10–7 kg.
I  1 x 1  1 2 m  1 1
I0 = 2 2 = 2 = 2 =
      4
8. Diketahui: T 1 = 4,5 × 109 tahun
1 1
I = 4
I0 = 4
(10–2 W/m2) 2
m =1g
= 2,5 × 10–3 W/m2 Ar = 238 g/mol
Intensitas yang keluar 2,5 × 10–3 W/m2. Ditanyakan: R
6. Diketahui: R0 = 32/s Jawab:
R = 4/s T 1 = (4,5 × 109 tahun)(365 hari/tahun)(24 jam/
t = 12 hari 2
Ditanyakan: T 1 dan λ hari)(3.600 s/jam)
Jawab: 2 = 1,41912 × 1017 s
t
m
R = R0  1  21 N = Mr NA
T

2  
12 hari 1g
= 238 g/mol (6,02 × 1023 inti.mol)
4/s = 32/s  1 
T1

 
2
2
12 hari
≈ 2,52941 × 1021 inti
R =λN
=  1  T1
1
8 2 
2
0,693
12 hari = N
3 T1
 1
=  
1 T1
2 2 2
  2 
0,693
12 hari = (2,52941 × 1021 inti)
3= → T 1 = 4 hari 1,41912 × 1017 s
T1
2
2 ≈ 1,24 × 104 kejadian/s
0,693 0,693 Aktivitas 1 gram 92U238 kira-kira 1,24 × 104 kejadian/s.
λ= = 4 hari = 0,17325/hari
T1
2 9. Diketahui: m 88Ra226 = 226,02536 u
Waktu paruhnya 4 hari dan tetapan peluruhannya mα = 4,00260 u
0,17325/hari. E = 4,87 MeV
Ditanyakan: a. unsur yang dihasilkan
7. Diketahui: T 1 = 3 menit b. massa atom unsur yang
2 dihasilkan
m0 = 1 kg Jawab:
Ditanyakan: a. λ a. 88Ra226 → 2α4 + ZXA
b. m setelah t = 1 jam Z = 88 – 2 = 86
Jawab: A = 226 – 4 = 222
0,693 Unsur yang dihasilkan 86X222 = 88Rn222
a. λ =
T1
b. E = (mR – mα – mR )(931,5 MeV/u)
2 a n
0,693 4,87 MeV
= 3 menit = (226,02536 u – 4,00260 u – mR )
931,5 MeV/u n

0,693 0,00523 u= 222,02276 u – mR


= 180 s
n
mR = 222,01753 u
n

= 0,00385/s Massa atom unsur yang terbentuk 222,01753 u.


Tetapan peluruhan zat 0,00385/g.

176 Kunci Jawaban dan Pembahasan


10. Diketahui: T 1 = 18 menit 3. Jawaban: e
235 U
2 92
jumlah elektron = jumlah proton = 92
t = 72 menit
jumlah neutron = 235 – 92
Ar Br = 80 g/mol
= 143
m=4g
Ditanyakan: a. Nt 4. Jawaban: a
b. R Pada peluruhan α terbentuk inti baru yang
Jawab: mempunyai:
m Br 1) nomor atom berkurang 2;
a. N0 = Ar Br NA 2) nomor massa berkurang 4;
3) jumlah neutron berkurang 2.
4g
= (6,02 × 1023 inti/mol) 5. Jawaban: b
80 g/mol
= 3,01 × 1022 inti Inti yang meluruh dengan memancarkan β –,
nomor massanya tetap dan nomor atomnya
t
bertambah satu, sehingga jumlah neutron ber-
Nt  1 T 1
N0 =   kurang satu. Oleh karena nomor atom bertambah
 2
2

maka jumlah elektron valensi bertambah satu dan


72 menit
kedudukan unsur baru di kanan unsur lama.
 1  18 menit
Nt = N0  2  6. Jawaban: c
4 Peluruham γ terjadi pada inti yang dalam keadaan
 1
= (3,01 × 1022 inti)   eksitasi yaitu energi ikat inti lebih besar dari energi
2  
elektrostatik antarproton dalam inti.
3,01× 1022 inti
= 7. Jawaban: b
16
Sinar alfa dimanfaatkan untuk pengobatan
= 1,88125 × 1021 inti
kanker. Sinar beta untuk mendeteksi kebocoran
Jumlah inti 1,88125 × 1021.
suatu pipa. Sinar gamma untuk mensterilkan alat
b. T 1 = (72 menit)(60 s/menit) kedokteran dan membunuh sel kanker.
2
8. Jawaban: d
= 4.320 s
Reflektor berfungsi untuk memantulkan neutron
0,693 yang bocor agar tetap berada di dalam teras.
Rt = T Nt
1 Moderator berfungsi menyerap energi neutron
2
agar tidak terlalu tinggi. Perisai berfungsi
0,693 menahan radiasi yang dihasilkan pada proses
= 4.320 s (1,88125 × 1021 inti) pembelahan inti maupun yang dipancarkan oleh
= 3,018 × 1018 Bq nuklida-nuklida hasil pembelahan. Pendingin
Aktivitas radioaktif 3,018 × 1018 Bq. sekunder berupa air yang dialirkan keluar dari
sistem reaktor dan didinginkan di luar reaktor.
9. Jawaban: e
Isoton yaitu nuklida-nuklida yang mempunyai
jumlah neutron (A – Z) sama.
A. Pilihan Ganda 10. Jawaban: c
1. Jawaban: e Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan yang meng-
64 Zn++ hasilkan inti baru yang lebih ringan disertai
30
dengan pelepasan energi. Reaksi fisi dapat
jumlah neutron = 64 – 30 = 34
dilakukan dengan menembaki inti dengan partikel
jumlah proton = 30
elementer seperti neutron, partikel α, deutron, dan
nomor massa = 64
sinar γ.
jumlah elektron = 30 – 2 = 28
11. Jawaban: c
2. Jawaban: e
4 He Diketahui: mn = 1,008 sma
2 mp = 1,007 sma
jumlah elektron = jumlah proton = 2 mα = 4,002 sma
jumlah neutron = 2 Ditanyakan: Ei

Fisika Kelas XII 177


Jawab: 15. Jawaban: a
A=4 E = {(2) m 2He3 – (m 2He4 + (2) m 1H1)} (931,5 MeV/
α = 42He Z=2 sma)
N=2 = {(2)(3,016 sma) – 4,003 sma – (2)(1,008 sma)}
∆m = Z mp + (A – Z) mn – mα (931,5 MeV/sma)
= 2 (1,007 sma) + 2 (1,008 sma) – 4,002 sma = (6,032 sma – 6,019 sma)(931,5 MeV/sma)
= 0,028 sma
= 12,1095 MeV
Ei = ∆m 931 MeV/sma
Energi dalam proses tersebut 12,1095 MeV.
= (0,028 sma) (931,5 MeV/sma)
= 26,082 MeV 16. Jawaban: c
Energi ikat inti alfa sebesar 26,082 MeV. Diketahui: minti = 131,9041 sma
12. Jawaban: a mp = 1,0078 sma
mn = 1,0086 sma
Diketahui: m 21H = 2,014102 sma
1 sma = 1,6605 × 10–27kg
m 31H = 3,01605 sma Z = 54
m 42He = 4,002608 sma N = 132 – 54 = 78
Ditanyakan: ∆m
m 10n = 1,008665 sma
Jawab:
Ditanyakan: E ∆m = Z mp + N mn – minti
Jawab:
= (54)(1,0078 sma) + (78)(1,0086 sma) –
E = (m 21H+ m 31H – (m 42He + m 10n)) 931,5 MeV
131,9041 sma
= ((2,014102 sma + 3,01605 sma) –
= 54,4212 sma + 78,6708 sma – 131,9041
(4,002608 sma + 1,008665 sma))(931,5
sma
MeV)
= (133,0920 – 131,9041) sma
= (5,030152 sma – 5,011273 sma)(93,51 MeV)
= 1,1879 sma
= (0,018879 sma)(931,5 MeV)
= (1,1879 sma)(1,6605 × 10–27 kg/sma)
= 17,5857885 MeV
≈ 17,59 MeV ≈ 1,9725 × 10–27 kg
Energi yang dibebaskan sebesar 17,59 MeV Defek massa inti Xe132 sebesar 1,9725 × 10–27
54

13. Jawaban: c kg.


2 H + 3 H → 4 He + XA 17. Jawaban: b
1 1 2 Z
Z=2–2=0 Diketahui: m 2He4 = 4,0026 sma
A=5–4=1 m 6C12 = 12,0000 sma
A 1 1 m 8O16 = 15,9949 sma
ZX = 0X = 0n
Ditanyakan: E
Jadi, X adalah neutron. Jawab:
14. Jawaban: d E = (m 2He4 + m 6C12 – m 8O16)(931,5 MeV/sma)
Pemancaran partikel β atau penangkapan = (4,0026 sma + 12,0000 sma – 15,9949 sma)
positron harus disertai pemancaran antineutrino. (931,5 MeV/sma)
Pemancaran positron atau penangkapan partikel = (0,0077 sma)(931,5 MeV/sma)
β selalu disertai neutrino. Pada pemancaran α = 7,17255 MeV
tidak diikuti dengan neutrino dan antineutrino. Energi yang dilepaskan dalam reaksi fusi tersebut
Kemungkinan jawaban adalah c dan d. mendekati 7,2 MeV.
c. I. AZX → AZ –– 24Y + 2α4
18. Jawaban: b
II. A – 4Y → AZ –– 24Z + 00γ Diketahi: m 92U235 = 235,044 sma
Z–2
mn = 1,009 sma
d. I. AX
Z → AZ –– 12Y + 1H2 E = 200 MeV
Ditanyakan: massa Ba + Kr
II. A – 2Y
Z–1
→ AZ –– 14Z + 210n Jawab:
Jadi, reaksi yang berpeluang adalah tahap 92
U235 + 0n1 → Ba + Kr + 3 0n1 + E
pertama memancarkan satu deutron dan tahap E = {(m 92U235 + mn) – m(Ba + Kr) – 3(mn)}
kedua memancarkan dua neutron. (931,5 MeV/sma)

178 Kunci Jawaban dan Pembahasan


5 75 menit
200 MeV  1  1
= (235,044 sma + 1,009 sma)  1 T1
931,5 MeV/sma  32  = 2 = 2
     
2

– m(Ba + Kr) – 3(1,009 sma)


75 menit
0,215 sma = 233,026 sma – m(Ba + Kr) 5=
T1
m(Ba + Kr) = 232,811 sma 2
Massa inti (Ba + Kr) sebesar 232,811 sma.
T 1 = 15 menit
19. Jawaban: e 2
Diketahui: minti = 80,916 sma Waktu paruh sumber radioaktif 15 menit.
mp = 1,008 sma
22. Jawaban: b
mn = 1,009 sma
Diketahui: N0 = N
Z = 36
7
N = 81 – 36 = 45 ∆N = 8 N
Ditanyakan: Ei
7 1
Jawab: Nt = N – 8 N = 8 N
∆m = (Z mp + N mn) – minti
= ((36)(1,008 sma) + (45)(1,009 sma)) – 80,916 T 1 = 2 hari
sma 2
= 36,288 sma + 45,405 sma – 80,916 sma Ditanyakan: t
= 0,777 sma Jawab:
= (0,777 sma)(1,66 × 10–27 kg/sma) t
Nt  1 T 1
= 1,28982 × 10–27 kg =  2 2
N0  
Ei = ∆m c2 1 t
8N
= (1,28982 × 10–27 kg)(3 × 108 m/s)2 =  
1 2 hari
= 1,160838 × 10–10 J N  2
t
Energi ikat inti 36Kr81 kira-kira sebesar 1,161 × 10–10  1
3
 1  2 hari
J. 2 =  2
   

20. Jawaban: a 3=
t
Diketahui: mBe = 9,012 sma 2 hari
mα = 4,003 sma t = 6 hari
mC = 12,000 sma 7
Unsur tersebut meluruh 8 bagian setelah 6 hari.
mn = 1,009 sma
Ditanyakan: E 23. Jawaban: c
Jawab: Diketahui: x = 1 cm
E = (msebelum – msesudah)(931,5 MeV/sma) µ = 0,693/cm
= (9,012 + 4,003 – 12,000 – 1,009) sma (931,5 Ditanyakan: ∆I
MeV/sma) Jawab:
= (0,006 sma)(931,5 MeV/sma) I = I0 e–µ x
= 5,589 MeV
Energi pada reaksi sebesar 5,589 MeV. = I0 e–(0,693/cm)(1 cm)
= I0 e–0,693
21. Jawaban: b
Diketahui: R0 = 4.000 partikel/menit = I0(0,5)
Rt = 125 partikel/ menit ∆I = I0 – I = I0 – 0,5 I0 = 0,5 I0
t = 75 menit
Intensitas sinar γ yang diserap lapisan sebesar
Ditanyakan: T 1 0,5 I0 .
2
Jawab:
24. Jawaban: d
t
Rt  1 T 1 Diketahui: R0 = 8 Ci
R0 =  2 2
  T 1 = 5 menit
75 menit
125 partikel/menit 2
4.000 partikel/menit
=  1  T1
t = 20 menit
 
2
2
Ditanyakan: R

Fisika Kelas XII 179


Jawab: 5 1,5 cm
 1
=   =  1 
1 x1
t
32 2 2
2
R = R0  1 T 1
 2
 
2

20 menit
5 = 1,5 cm
 1  5 menit x1
R = 8 Ci 2
  2

4
x 1 = 0,3 cm
 1
= 8 Ci   2
2 0,693 0,693
µ= = = 2,31/cm
 1 1 x1 0,3 cm
= 8 Ci  16  = Ci, (1 Ci = 3,7 × 1010 Bq)
  2 2
Koefisien pelemahan bahan 2,31/cm.
= 1,85 × Bq 1010
Aktivitas unsur tinggal 1,85 × 1010 Bq. 27. Jawaban: e
Diketahui: Rt = 12 kejadian/menit
25. Jawaban: b
R0 = 96 kejadian/menit
Diketahui: m0 = 128 gram
m = 4 gram T 1 = 5.760 tahun
t = 2,5 jam 2
Ditanyakan: t
Ditanyakan: T 1
Jawab:
2
t
Rt
Jawab: =  1  21
T
R0 2 
t

m0  1  21
T t
m =
=  1 
12 5.760 tahun
2 96 2 
2,5 jam 3 t
 1
 1  T1 =  1 
5.760 tahun
4 g = 128 g 2 2
 
2   2 
t
2,5 jam 3 = 5.760 tahun
=  1  T1
4
128  
2 2
t = 17.280 tahun
2,5 jam Umur pohon purba adalah 17.280 tahun.
=  1 
1 T1
32  
2 2 28. Jawaban: c
2,5 jam Diketahui: T 1 = 3,05 menit
5
 1  1 T1 2
2 = 2
   
2
t = 6,1 menit
2,5 jam
Nt = 7,525 × 1021
5 = Ar Po = 218 g/mol
T1
2 Ditanyakan: m0
Jawab:
T 1 = 0,5 jam t
Nt
=  1  21
2 T
N0 2  
Waktu paruh unsur selama 0,5 jam.
6,1menit
7,525 × 1021
=  1 
3,05 menit
26. Jawaban: d
N0 2  
Diketahui: x = 1,5 cm
I = 3,125% I0 7,525 × 1021  1
2
=  
Ditanyakan: µ N0 2
Jawab: N0 = (7,525 × 1021)(4) = 3,01 × 1022
I
x
0 m
=  1  21 N0 = Ar Po NA
x
I0 2  
1,5 cm
(3,01× 1022 inti)(218 g/mol)
m0 = 6,02 × 1023 g/mol
= 10,9 g
=   1 x1
3,125% I0
 
2
I0 2 218 sebanyak
Massa awal inti 84Po 10,9 g.

180 Kunci Jawaban dan Pembahasan


29. Jawaban: d 2. Q = (msebelum – msesudah)(931,5 MeV/sma)
Diketahui: m Bi = 6 g = ((2(m 21H) – (m 32He + m 10n))(931,5 MeV/sma)
T 1 = 5 hari = ((2)(2,0147 sma) – (3,0169 sma + 1,0089
2
sma)) (931,5 MeV/sma)
t = 20 hari
Ditanyakan: m Po = (4,0294 sma – 4,0258 sma)(931,5 MeV/sma)
Jawab: = 3,3534 MeV
t
mt Energi yang dilepaskan sebesar 3,3534 MeV.
m0 =  1 T 1
 
2
2
mt
20 hari 3. a. Batang kendali berfungsi mengendalikan
 1  5 hari
6g
=  2 jumlah neutron di dalam teras reaktor
 
sehingga reaksi berantai dapat
4
 1 dipertahankan. Bahan yang digunakan
m t = (6 g)  
2   antara lain kadmium dan boron.
6g b. Moderator berfungsi menyerap energi neu-
m t = 16 tron agar tidak terlalu tinggi. Bahan-bahan
= 0,375 g yang biasa digunakan adalah air ringan (H2O)
m Po = m 0 – m t dan air berat (D2O).
= 6 g – 0,375 g c. Perisai berfungsi menahan radiasi yang
= 5,625 g dihasilkan pada proses pembelahan inti
Massa P0 yang dihasilkan 5,625 g. maupun yang dipancarkan oleh nuklida-
nuklida hasil pembelahan.
30. Jawaban: c
Diketahui: T 1 = 22 tahun 4. Diketahui: m 52Te126 = 125,903322 sma
2
mp = 1,007825 sma
t = 66 tahun
mn = 1,008665 sma
Ditanyakan: Nt
Jawab: 1 sma = 931,5 MeV
t Z = 52
Nt  1 T 1
N0 = 2 2 N = 126 – 52
 
66 tahun = 74
Nt  1  22 tahun
N0 = 2 Ditanyakan: E
 
3
Jawab:
 1
N t =   N0 ∆m = (Z mp + N mn) – minti
2
N = 52 (1,007825 sma) + 74 (1,008665 sma)
= 80 – 125,903322 sma
= 0,125 N0 = 12,5% N0 = 52,4069 sma + 74,64121 sma
Jadi, sisa Pb–207 adalah 12,5%. = 1,144788 sma
Ei = ∆m (931,5 MeV/sma)
B. Uraian
= (1,144788 sma)(931,5 MeV/sma)
1. a. Pada atom netral, jumlah proton sama ≈ 1.066,4 MeV
dengan jumlah elektron = 26 126
Energi ikat 52Te sebesar 1.066,4 MeV.
neutron = 56 – 26 = 30
b. proton = 26 5. Diketahui: minti = 130,9061 sma
neutron = 56 – 26 = 30 mp = 1,0078 sma
elektron = 26 – 3 = 23 mn = 1,0086 sma
c. proton = elektron = 8 Z = 53
neutron = 16 – 8 = 8 N = 131 – 53
d. proton = 8 = 78
neutron = 16 – 8 = 8
A = 131
elektron = 8 + 2 = 10

Fisika Kelas XII 181


Ditanyakan: a. ∆m t

N = N0  1  21
T
b. Ei 2  
t

6,25% N0 = N0  1 
Ei 10 s
c. A 2  
Jawab: t

=  1 
1
a. ∆m = (Z mp + N mn) – minti
10 s
16 2 
= ((53)(1,0078 sma) + (78)(1,0086 sma))
– 130,9061 sma 4 t
 1
=  1 
10 s
= (53,4134 sma + 78,6708 sma) – 2
  2 
130,9061 sma
= 1,1781 sma t
4=
10 s
b. Ei = ∆m(931,5 MeV/sma)
t = 40 s
= (1,1781 sma)(931,5 MeV/sma)
Peluruhan terjadi selama 40 s.
= 1.097,40015 MeV
Ei 1.097,40015 MeV 9. Diketahui: m=1g
c. A
= 131 nukleon Ar U = 238 g/mol
≈ 8,3771 MeV/nukleon T 1 = 4,47 × 109 tahun
2
6. 2H
1 + 21H → 31H + 11p + E
Ditanyakan: a. N0
E = ((2) m 21H – m 31H – m 11p)(931,5 MeV/sma) b. R0
4,03 MeV c. t hingga tersisa 25%
931,5 MeV/sma
= (2)(2,041 sma) – m 31H – 1,0078 sma
Jawab:
0,0043 sma = 3,0742 sma – m 31H a. N0 = n NA
m 31H = 3,0699 sma m
= Ar U NA
Massa triton sebesar 3,0699 sma.
1g
7. Diketahui: T 1 = 30 hari = (6,02 × 1023 inti)
238 g/mol
2 ≈ 2,53 × 1021 inti
m = 2,592 gram
NA = 6 × 1023/mol b. T 1 = (4,47 × 109 tahun)(365 hari/tahun)(24
Ditanyakan: R 2

Jawab: jam/hari)(3.600 s/jam)


≈ 1,409 × 1017 s
m 2,592 gram
n = Mr = 30 g / mol = 0,0864 mol 0,693
R = (2,53 × 1021 inti)
N = n NA 1,409 × 1017 s

= (0,0864 mol) (6 × 1023/mol) = 12.443,5 kejadian/sekon


t
= 5,184 × 1022 atom c.
Nt
=  1  21
T
N0  
2
0,693
R = T1
N 25% N 0
t

=  1  4,47 × 10 tahun
9

2 N0  
2
0,693
= 30 hari (5,184 × 1022 atom)  1
2 t

=  1  4,47 × 10 tahun
1 9
= 2
≈ 1,20 × 1021/hari
4    
2

t
Aktivitas 30
15P kira-kira sebesar 1,20 × 1021/hari. 2=
4,47 × 109 tahun
8. Diketahui: λ = 0,0693/s t = 8,94 × 109 tahun
N = 6,25% N0
10. Diketahui: m = 6 × 10–6 g
Ditanyakan: t
R = 117,8 Ci = 4,3586 × 1012 Bq
Jawab:
Ditanyakan: a. T1
0,693 0,693
T1 = = = 10 s 2
λ 0,0693 / s
2 b. t agar Nt = 25% N0

182 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: 3. Jawaban: c
0,693 AD′ = AB – BD′
a. R = N

2 m
T1 = 17 m – 2 m D
C
2 = 15 m
m Perpindahan
N = Ar Au NA
Perpindahan
AD′2 + D′D2

20 m

20 m
6 × 10−6 g =
= 200 g/mol
(6,02 × 1023 inti/mol)
= 1,806 × 1016 = (15 m)2 + (20 m)2 D′
B A
15 m

2 m
(0,693)(1,806 × 10 ) 16

T1 = s = 225 m + 400 m
2 2
4,3586 × 1012
2
≈ 2,871 × 103 s = 625 m2
≈ 47,85 menit = 25 m
Waktu paruh 79Au200 adalah 47,85 menit. Perpindahan AD sejauh 25 m ke arah barat laut.
t 4. Jawaban: b
Nt  1 T 1
b. N0 =  2 2 Diketahui: v = 20 m/s
 
g = 9,8 m/s2
25%N0
t h = 490 m
 1 T 1
N0 =  2 2 Ditanyakan: AB
 
Jawab:
2 t
1  1  1  47,85 menit
= 2 =  2 AB = v t
4    

t 2h
2 = 47,85 menit =v g

t = 95,7 menit 2(490 m)


200 = (20 m/s)
79Au tersisa 25% setelah 95,7 menit. 9,8 m/s
= (20 m/s)(10 s)
Latihan Ujian Sekolah = 200 m
Jarak AB 200 m.
1. Jawaban: b
Diketahui: skala utama = 1,3 cm 5. Jawaban: b
skala nonius = 6 × 0,01 cm Diketahui: m = 5 kg
= 0,06 cm v0 = 7 m/s
Ditanyakan: hasil pengukuran µk = 0,5
Jawab: g = 9,8 m/s2
Hasil pengukuran vt = 0 m/s
= skala utama + skala nonius Ditanyakan: s
= 1,3 cm + 0,06 cm Jawab:
= 1,36 cm
–fk = m a
Jadi, panjang balok 1,36 cm.
–mgµk = m a
2. Jawaban: a a = –g µk
Diketahui: p = 1,62 cm (3 angka penting) = –(9,8 m/s2)(0,5)
= 1,2 cm (2 angka penting = –4,9 m/s2
Ditanyakan: luas 2 2
vt = v + 2as
Jawab:
0 = (7 m/s)2 + (2)(–4,9 m/s2)s
Luas = p ×
0 = 49 m2/s2 – (9,8 m/s2)s
= 1,62 cm × 1,2 cm
= 1,944 cm2 −49 m2 /s2
Penulisan hasil perkalian sesuai dengan angka s = −9,8 m/s2 = 5 m
penting terkecil yaitu 1,9 cm2. Benda akan berhenti setelah menempuh jarak 5 m.

Fisika Kelas XII 183


6. Jawaban: e 9. Jawaban: c
Diketahui: m1 = 5 kg Diketahui: ω1 = 2 rad/s
m2 = 10 kg I1 = 8 kg/m2
1 I2 = 5 kg/m2
µ = 5 Ditanyakan: ω2
g = 9,8 m/s2 Jawab:
Ditanyakan: T L1 = L2
Jawab: I1ω1 = I2ω2
ΣF w 2 − f1 I1
a = Σm = Σm ω2 = ω1
I2
m2g − µ m1 g
= m1 + m2 8 kg/m2
= (2 rad/s)
1
5 kg/m2
(10)(9,8) − ( 5 )(5)(9,8)
= m/s2 = 3,2 rad/s
(10 + 5)
Kecepatan sudut penari balet menjadi 3,2 rad/s.
98 − 9,8
= 15
m/s2 10. Jawaban: a

88,2 2 2 cm
= 15 m/s2
3 cm 3 cm
= 5,88 m/s2
m2g − T
a= 1 6 cm
m2

(10)(9,8) N − T
5,88 m/s2 = 10 kg 2 cm
58,8 N = 98 N – T A1 = (2 cm)(6 cm) = 12 cm2
T = (98 – 58,8) N = 39,2 N A2 = (2 cm)(8 cm) = 16 cm2
Tegangan tali sebesar 39,2 N.
1
7. Jawaban: d y1 = 2 (6 cm) = 3 cm
Diketahui: m = 4 kg 1
R = 50 cm = 0,5 m y2 = 6 cm + ( 2 )(2 cm) = 7 cm
α = 8 rad/s2
Ditanyakan: F A1y 1 + A2 y 2
y0 = A1 + A2
Jawab:
Iα=FR (12 cm2 )(3 cm) + (16 cm2 )(7 cm)
=
mR α
2
12 cm2 + 16 cm2
F= =mRα
R
36 + 112
= (4 kg)(0,5 m)(8 rad/s2) = 16 N = 28
cm
Gaya F untuk menarik katrol sebesar 16 N.
148
8. Jawaban: d = 28 cm
Diketahui: m1 = m m3 = 4m
8
r1 = a r3 = 2a = 5 28 cm
m2 = 2m m4 = m
r2 = a r4 = 2a 2
= 5 7 cm
Ditanyakan: I
Jawab: Letak titik berat bidang dari garis AB berjarak
Oleh karena diputar terhadap sumbu Y maka 2
momen inersia di Y sama dengan nol. 5 7 cm.
I = m1r12 + m3r32
11. Jawaban: d
= ma2 + 4m(2a)2
Diketahui: m = 2 kg
= ma2 + 4m(4a2) a = 0,8 m/s2
= ma2 + 16ma2 = 17ma2 t =5s
Momen inersia sistem 17ma2. Ditanyakan: W

184 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: Oleh karena bernilai positif maka kecepatan
vt = v0 + at kedua benda setelah tumbukan adalah 0,4 m/s
= 0 m/s + (0,8 m/s)(5 s) searah gerak benda A.
= 4 m/s
15. Jawaban: b
W = ∆EK
1 p=ρgh
= 2 m(vt2 – v02) Keterangan:
1 p = tekanan hidrostatik (N/m2)
= 2
(2 kg)((4 m/s)2 – (0 m/s)2) ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
= 16 J h = kedalaman ikan dari permukaan zat cair (m)
Usaha yang dilakukan benda 16 J.
Berdasarkan persamaan di atas, faktor-faktor
12. Jawaban: b yang memengaruhi besar tekanan yang dirasakan
Diketahui: F =8N ikan yaitu massa jenis air dan kedalaman ikan
Ep = 0,16 J dari permukaan air. Pernyataan yang benar
Ditanyakan: k adalah 1) dan 3).
Jawab:
16. Jawaban: e
1
Ep = 2 Fx Diketahui: r1 = r
1
r2 = 2r
0,16 J = 2 (8 N)x Ditanyakan: v1
Jawab:
0,32
x= m = 0,04 m Q1 = Q2
8
A1v1 = A2v2
F
F=kx→k= x π r12v1 = π r22v2
8N r22
k = 0,04 m = 200 N/m v1 = r12
v2
Konstanta pegas sebesar 200 N/m. (2r )2
= v2
13. Jawaban: c r2
Diketahui: m = 200 g = 0,2 kg = 4v2
h1 = 10 m Jadi, v1 empat kali dari v2.
h2 = 2 m 17. Jawaban: a
g = 9,8 m/s2 Diketahui: m1 = 125 g
Ditanyakan: EK T1 = 0°C
2
Jawab: m2 = 275 g
Em = Em T2 = 80°C
1 2
EK + Ep = EK + Ep L = 80 kal/g
1 1 2 2
0 + mgh1 = EK + mgh2 cair = 1 kal/g°C
2
EK = m g(h1 – h2) Ditanyakan: Tc
2
Jawab:
= (0,2)(9,8)(10 – 2) J
Qserap = Qlepas
= 15,68 J
m1L + m1cair(Tc – T1) = m2cair(T2 – Tc)
Energi kinetik bola saat berada pada ketinggian
(125)(80) + (125)(1)(Tc – 0) = (275)(1)(80 – Tc)
2 m sebesar 15,68 J.
10.000 + 125Tc = 22.000 – 275Tc
14. Jawaban: c 400Tc = 12.000
Diketahui: mA = 200 g = 0,2 kg
Tc = 30
mB = 300 g = 0,3 kg
Suhu akhir campuran 30°C.
vA = 4 m/s
vB = –2 m/s 18. Jawaban: b
Ditanyakan: v′ Diketahui: kP = 2kQ
Jawab: TP = 12°C
mAvA + mBvB = (mB + mB)v′ TQ = 81°C
LP = LQ
(0,2)(4) + (0,3)(–2) = (0,2 + 0,3)v′
AP = AQ
0,8 – 0,6 = 0,5v′
Ditanyakan: Ts
0,2
v′ = 0,5 = 0,4

Fisika Kelas XII 185


Jawab: 23. Jawaban: b
HP = HQ Diketahui: fob = 2 cm
fok = 5 cm
k P AP ∆TP k Q AQ ∆TQ
LP = LQ
sob = 2,8 cm
Ditanyakan: M
2kQ(Ts – TP) = kQ(TQ – T s) Jawab:
2(Ts – 12°C) = 81°C – Ts s ob fob
2Ts – 24°C = 81°C – Ts s′ob = sob − fob
3Ts = 105°C
(2,8 cm)(2 cm)
Ts = 35°C = (2,8 − 2) cm
Suhu sambungan setelah terjadi kesetimbangan
5,6
adalah 35°C. = 0,8 cm = 7 cm
19. Jawaban: e ′
s ob Sn
M = s ob f ok
Persamaan gas ideal dituliskan pV = nRT atau
pV = NkT. Persamaan tersebut dapat diubah 7 cm 30 cm
=
pV 2,8 cm 5 cm
menjadi T = nR = Nk = C.
= (2,5)(6) = 15
n = jumlah mol zat
N = jumlah partikel zat
Perbesaran mikroskop 15 kali.
R = 8,314 J/mol K 24. Jawaban: c
k = 1,38 × 10–23 J/k
Diketahui: λ = 600 nm = 6 × 10–5 cm
Jadi, tetapan C tergantung pada jumlah mol gas L = 80 cm
atau jumlah partikel gas. n =1
20. Jawaban: d y = 3 cm
Diketahui: T1 = 927°C = 1.200 K Ditanyakan: gr
Jawab:
T2 = 177°C = 450 K
Q1 = 3.000 J dy
L
=nλ
Ditanyakan: W
Jawab: nλL (1)(6 × 10−5 )(80)
d = = cm = 0,0016 cm
W y 3
T2
Q1 =1– T1 1 1
W
gr = d = 0,0016 cm = 625 goresan/cm
450 K
3.000 J
=1–
1.200 K Kisi difraksi memiliki 625 goresan/cm.
W
3.000 J
= 1 – 0,375 25. Jawaban: c
W = (3.000 J)(0,625) Diketahui: fs = 1.650 Hz
= 1.875 J vp = 5 m/s
Usaha yang dilakukan mesin sebesar 1.875 J. v = 330 m/s
Ditanyakan: fp
21. Jawaban: c Jawab:
Diketahui: y = 0,2 cos 8πx sin 10πt v − vp
Ditanyakan: v fp = fs
v
Jawab:
Simpangan pada ujung bebas (330 − 5) m/s
= (1.650 Hz)
y = 2A cos kx sin ωt 330 m/s
y = 0,2 cos 8πx sin 10πt 325
= 330 (1.650 Hz)
ω 10π
v= k
= 8π
m/s = 1,25 m/s
= 1.625 Hz
Cepat rambat gelombang tersebut 1,25 m/s. Frekuensi bunyi yang didengar Abdul 1.625 Hz.
22. Jawaban: d 26. Jawaban: d
Gelombang mikro yang diserap oleh sebuah Diketahui: TI100 = 80 dB
benda akan memunculkan efek pemanasan pada n = 100
benda tersebut. Efek ini dimanfaatkan pada mi- I0 = 10–12 W/m2
crowave oven untuk memasak makanan dengan Ditanyakan: I
cepat.

186 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab:  8 × 10−6 6 × 10−6 
TI100 = TI + 10 log n = (9 × 109)  −  N/C
−2 2
 (4 × 10 ) (1 × 10−2 )2 
80 = TI + 10 log 100
80 = TI + 20 = (9 × 109)(0,005 – 0,06) N/C
TI = 60 = –4,95 × 108 N/C
Tanda negatif menunjukkan medan di P searah
I
TI = 10 log dengan E2.
I0
29. Jawaban: d
I
60 = 10 log
10−12
Diketahui: q1 = +4,8 µC = +4,8 × 10–6 C
q2 = –1,4 µC = –1,4 × 10–6 C
I
6 = log
10−12
r1 = r2 = r = 2 mm = 2 × 10–3 m
Ditanyakan: Vtengah
I
106 = Jawab:
10−12
q1 q2
I = 10–6 Vtengah = k +k
r12 r22
Intensitas bunyi sebuah mesin 10–6 W/m2. k
= r (q1 + q2)
27. Jawaban: b
Diketahui: qA = 81 µ C 9 × 109
= 2 × 10−3 (+4,8 × 10–6 – 1,4 × 10–6) volt
qB = 144 µ C
qP = 30 µ C = (4,5 × 1012)(+3,4 × 10–6) volt
rAB = 21 cm = +1,53 × 107 volt
FP = 0 Potensial listrik di tengah-tengah kedua muatan
Ditanyakan: rAP sebesar +1,53 × 107 volt.
FP = 0 30. Jawaban: a
FAP = FPB Diketahui: C1 = 4 µF
qAqP qP qB C2 = 12 µF
k =k C3 = 6 µF
rAP2 rPB2
V = 1,5 V
qA qB
= Ditanyakan: q2
x2 (21 − x )2
144
Jawab:
81
= (21 − x )2 qtotal = q1 = q2 = q3
x2
1 1 1 1
= + +
9 12 C total C1 C2 C3
=
x 21 − x
1 1 1
189 – 9x = 12x = + +
4 µF 12 µF 6 µF
189 = 21x
3 + 1+ 2
189 =
x = 21 = 9 12 µF
12 µF
Jarak AP 9 cm. Ctotal = 6
= 2 µF
28. Jawaban: b qtotal = Ctotal V
Diketahui: q1 = 8 µC = +8 × 10–6 C = (2 µF)(1,5 V)
q2 = –6 µC = –6 × 10–6 C = 3 µC
r1 = 4 cm = 4 × 10–2 m Jadi, muatan yang tersimpan di C2 sebesar 3 µC.
r2 = 1 cm = 1 × 10–2 m
K = 9 × 109 Nm2/C2 31. Jawaban: e
Ditanyakan: besar dan arah E Diketahui: R1 =2Ω
Jawab: R2 =5Ω
R3 =3Ω
+q1 –q2 E2 P r1 = r2 = 1 Ω
E1
3 cm 1 cm E1 = E2 = 6 V
Ep = E1 – E2 Ditanyakan: I3
q1 q2
=k –k
r12 r22

Fisika Kelas XII 187


Jawab: Jawab:
F =Bqv
I1 R1 I2 R2 = (0,2 T)(1,6 × 10–19 C)(2 m/s)
I3
E1, r1 E2, r2 = 6,4 × 10–20 N
R3 Elektron mengalir dari P ke Q sehingga arus
Loop 1 Loop 2 mengalir dari Q ke P. Dengan menggunakan
kaidah tangan kanan dapat ditentukan arah gaya
I3 = I1 + I2 Lorentz. Ibu jari ke atas (arah arus), jari telunjuk
Loop 1 keluar bidang gambar (arah medan magnetik),
I1(R1 + r1) + I3R3 – E1 = 0 sehingga arah gaya Lorentz ke kanan. Jadi, besar
I1(2 + 1) + (I1 + I2)(3) = 6 dan arah gaya Lorentz 6,4 × 10–20 N ke kanan.
3I1 + 3I1 + 3I2 = 6
34. Jawaban: c
6I1 + 3I2 = 6
Persamaan GGL induksi yaitu:
Loop 2
I2(R2 + r2) + I3R3 – E2 = 0 ε = NBA ω sin α
I2(5 + 1) + (I1 + I2)3 = 6 N = jumlah lilitan
6I2 + 3I1 + 3I2 = 6 B = medan magnetik
A = diameter kawat (luas penampang)
3I1 + 9I2 = 6 ω = kecepatan perubahan fluks
α = sudut fluks terhadap kumparan
6I1 + 3I2 = 6 ×1 6I1 + 3I2 = 6
3I1 + 9I2 = 6 ×2 6I1 + 18I2 = 12 35. Jawaban: b
–––––––––––– – Rangkaian R – L – C dalam keadaan beresonansi
–15I2 = –6 jika memenuhi hal-hal berikut.
I2 = 0,4 1) Reaktansi induktif bernilai sama dengan
6I1 + 3I2 = 6 reaktansi kapasitif (XL = XC).
6I1 + 3(0,4) = 6 2) Beda fase arus dan tegangan bernilai nol.
6I1 = 6 – 1,2 3) Impedansi rangkaian sama dengan
I1 = 0,8 hambatan rangkaian Z = R sehingga bernilai
I3 = I1 + I2 minimum.
= (0,8 + 0,4) A 4) Arus bernilai maksimum.
= 1,2 A
Arus yang mengalir pada hambatan 3 Ω sebesar 36. Jawaban: e
1,2 A. Pada model atom Bohr, elektron mengelilingi inti
mempunyai lintasan tertentu dan tidak
32. Jawaban: c memancarkan atau menyerap energi. Dalam
Diketahui: I1 = I2 = 0,6 A setiap lintasannya, elektron mempunyai tingkat
a1 = 3 mm = 3 × 10–3 m energi tertentu. Elektron akan menyerap energi
a2 = 1 mm = 1 × 10–3 m foton jika berpindah ke tingkat energi yang lebih
Ditanyakan: BP tinggi. Sebaliknya, elektron akan memancarkan
Jawab: energi foton jika berpindah ke tingkat energi yang
Oleh karena arus berlawanan maka BP = B1 + B2 lebih rendah.
µ0I1 µ0I2
BP = + 37. Jawaban: b
2π a1 2π a2
Efek fotolistrik terjadi saat sebuah gelombang
(4π × 10−7 )(0,6) (4π × 10−7 )(0,6) elektromagnetik (dalam hal ini foton) berfrekuensi
= T+ T
2π (3 × 10−3 ) 2π (1 × 10−3 ) sama atau lebih besar daripada frekuensi ambang
= (4 × 10–5 + 1,2 × 10–4) T suatu logam yang jatuh mengenai permukaan
= 1,6 × 10–4 T logam tersebut. Apabila gelombang
Induksi magnet di titik P sebesar 1,6 × 10–4 T. elektromagnetik berfrekuensi setengah dari
frekuensi ambang suatu logam tidak dapat
33. Jawaban: d mengakibatkan elektron dari logam tersebut
Diketahui: v = 2 m/s terlepas sehingga tidak terjadi efek fotolistrik.
B = 0,2 T
q = 1,6 × 10–19 C 38. Jawaban: a
Ditanyakan: F 1
Diketahui: v1 = 2 c

3
v2 = – 4 c

188 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Ditanyakan: v12 Latihan Ujian Nasional
Jawab:
1. Jawaban: c
v1 + v 2
v12 = v1v 2 Skala utama = 8,0 mm
1+
c2 skala nonius = 0,16 mm
––––––––– +
3 3 8,16 mm
v2 = –v2 = –(– 4 c) = 4 c
Diameter bola kecil adalah 8,16 mm.
1 3
2
c + 4c 2. Jawaban: d
v12 = 1 3
( c )( )c
1+ 2 4
2
c 15 m

5
4
c
= 3 8m an
1+ 8 ah
pind
r
Pe
(15 m)2 + (8 m)2
5
4
c Perpindahan=
= 11
8 = 225 m2 + 64 m2
5 8
= ( 4 c)( 11 ) = 289 m2

10
= 17 m
= 11 c
Perpindahan yang dialami benda sepanjang 17 m.
Kecepatan benda pertama terhadap benda kedua 3. Jawaban: a
10 Diketahui: v0 = 6 m/s
11
c.
vt = 0 m/s
∆t = 2 s
39. Jawaban: d
Ditanyakan: v saat 5 sekon (vt′)
Diketahui: m 1H2 = 2,0141 sma
Jawab:
m 1H3 = 3,0160 sma
m 2He4 = 4,0026 sma ∆v
a=
m 01n = 1,0087 sma ∆t
1 sma = 931,5 MeV ( 0 − 6) m/s
Ditanyakan: Q =
2s
Jawab: = –3 m/s2
Q = (∆m) 931 MeV Benda bergerak 5 sekon berarti ∆t′= 3 s.
= {(m 1H 2 + m 1H 3) – (m 2He 4 + m 01n)} vt′ = vt + a ∆t′
(931,5 MeV/sma) vt′ = 0 m/s + (–3 m/s2)(3 s)
= {(2,0141 sma + 3,0160 sma) – (4,0026 sma = –9 m/s
+ 1,0087 sma)}(931,5 MeV/sma) Kecepatan benda –9 m/s.
= {(5,030 sma) – (5,0113 sma)} (931,5 MeV/
sma) 4. Jawaban: a
= (0,0188 sma)(931,5 MeV/sma) Diketahui: m = 10 kg
≈ 17,51 MeV v = 4 ms–1
Nilai Q kira-kira 17,51 MeV. R = 0,5 m
Ditanyakan: f, as, Fs, T
40. Jawaban: d Jawab:
Zat radioaktif I-131 dimanfaatkan sebagai isotop 1) v = ω R = 2πfR
alat renograf yang berfungsi untuk pemeriksaan v
fungsi ginjal. Zat radioaktif Co-60 bermanfaat f = 2πR
untuk radioterapi. H-2 sering dimanfaatkan 4 ms−1
sebagai moderator neutron dalam reaktor nuklir. = 2π(0,5 m)
C-14 bermanfaat untuk menentukan umur fosil. 4 –1
= π
s
Jadi, radioaktif yang bermanfaat dalam bidang
kedokteran adalah I-131 dan Co-60. 4
Frekuensi putaran sebesar π Hz.

Fisika Kelas XII 189


v2 7. Jawaban: a
2) as =
R 2
(4 ms−1)2 Diketahui: MA : MB = 2 : 3 → MA = 3 MB
= 0,5 m
1
RA : RB = 1 : 2 → RA = 2 RB
= 32 ms–2
Percepatan sentripetal adalah 32 ms–2. wA = w
Ditanyakan: wB
3) Fs = m as = (10 kg)(32 ms–2) = 320 N
Jawab:
Gaya sentripetal benda sebesar 320 N. G
m MA
wA RA 2 M ARB2
1 1 π = =
4) T = = = s wB G
m MB MBR A 2
s −1
f 4 4 RB2
π
π 2
M R 2
Periode benda sebesar 4
s. = 3 B B
1
MB ( 2 RB )2
Pernyataan yang benar yaitu 1), 2), dan 3).
2
( 3 )RB2
5. Jawaban: e = 1
Diketahui: m = 500 gram = 0,5 kg R 2
4 B
v0 = 10 m/s 8
t = 0,2 s = 3
vt = 0 m/s w 8
Ditanyakan: F wB
= 3
Jawab: 3
wB = 8 w
vt = v0 + a t
0 m/s = 10 m/s + a(0,2 s) 3
Berat benda di planet B 8 w.
–10 m/s = (0,2 s)a
a = –50 m/s2 8. Jawaban: c
F =ma Diketahui: AB = GC = 20 cm
= (0,5 kg)(–50 m/s2) CD = FG = 10 cm
= –25 kg m/s2 DE = 25 cm
= –25 N BC = AG = 10 cm
(tanda negatif artinya gaya penahan berlawanan FD = 40 cm
arah dengan gerak bola) Ditanyakan: titik berat
Besar gaya penahan yang bekerja 25 N. Jawab: E
6. Jawaban: b AI = AB × BC
Diketahui: m1 = 2 kg = 20 cm × 10 cm 25 cm

m2 = 3 kg = 200 cm2 II
G C
F D

10 cm
g = 10 ms–2 1 10 cm I
10 cm
AII = FD t
Ditanyakan: T 2
A B
20 cm
Jawab:
t = (25 cm) − (20 cm)
2 2
 m2 − m1 
a =  g
 m2 + m1  = 225 cm2
 3 − 2 = 15 cm
=  3 + 2  (10 ms–2)
  1
= 2 ms–2 AII = 2 FD t
ΣF = m2a 1
w2 – T = m2a = 2 (40 cm)(15 cm)
m2g – T = m2a = 300 cm2
(3 kg)(10 ms–2) – T = (3 kg)(2 ms–2) 1
(30 kg ms ) – T = 6 kg ms–2
–2 yI = 2 BC
T = (30 – 6) kg ms–2 1
T = 24 kg ms–2 = 2 (10 cm)
T = 24 N
= 5 cm
Tegangan tali T sebesar 24 N.

190 Kunci Jawaban dan Pembahasan


1 1 1 1
yII = tinggi bidang I + 3 t k total
= +
k paralel k
1 1 1
= 10 cm + 3 (15 cm) = +
4.800 N/m 1.600 N/m

4.800 N/m
= 15 cm = 4
y IA I + y IIA II = 1.200 N/m
y0 =
A I + A II w = F = k ∆x
(5 cm)(200 cm2 ) + (15 cm)(300 cm2 ) = (1.200 N/m)(5 × 10–2 m)
= (200 + 300) cm2 = 60 N
5.500 cm3 Berat beban w 60 N.
= = 11 cm
500 cm2
12. Jawaban: b
Jadi, letak titik berat bidang terhadap AB adalah Diketahui: m = 0,1 kg
11 cm. v0 = 6 m/s
9. Jawaban: d h =5m
Diketahui: F1 = 8 N g = 10 m/s2
2 =3m+ x
F2 = 8 N τ = 9,6 Nm h′ = 2 m
Ditanyakan: Ek di h′
1 =3m
Ditanyakan: x Jawab:
Jawab: Di titik tertinggi
Στ = ΣF = F2 2 – F1 1 Em = Ep + Ek
1 1
9,6 Nm = (8 N)(3 m + x) – 8 N(3 m) 1
9,6 Nm = 24 Nm + 8x N – 24 Nm = m g h + 2 m v02
9,6 Nm = 8x N 1
= (0,1 kg)(10 m/s2)(5 m) + 2 (0, 1kg)(6 m/s)2
9,6 Nm
x= 8N = 5 J + 1,8 J = 6,8 J
Di ketinggian 2 m
= 1,2 m Em = Ep + Ek
2 2
Jadi, panjang x 1,2 m. Ek = Em – Ep
2 2
10. Jawaban: e = 6,8 J – m g h′
Diketahui: m = 4.000 kg = 6,8 J – (0,1 kg)(10 m/s2)(2 m)
v0 = 25 m/s = 6,8 J – 2 J = 4,8 J
vt = 15 m/s Energi kinetik bola pada ketinggian 2 m sebesar
Ditanyakan: W 4,8 joule.
Jawab:
vt2 = v02 + 2as 13. Jawaban: d
Diketahui: mA = 1,5 kg
v t − v0
2 2

2a
=s mB = 1,5 kg
 v t 2 − v 02  vA = 4 m/s
W = F s = m a s = (4.000)a  2a


 vB = –5 m/s
 2
− 252  Ditanyakan: v′
= (4.000)  15  J
 2  Jawab:
= (2.000 J)(–400 J) mAvA + mBvB = mAvA′ + mBvB′
= –800.000 J Oleh karena bertumbukan tidak lenting sama
= –800 kJ sekali maka vA′ = vB′ = v′
(tanda negatif menunjukkan adanya pengereman) mAvA + mBvB = (mA + mB)v′
Besar usaha pengereman 800 kJ. (1,5 kg)(4 m/s) + (1,5 kg)(–5 m/s)
= (1,5 + 1,5) kg v′
11. Jawaban: a
6 kg m/s – 7,5 kg m/s = (3 kg)v′
Diketahui: k = 1.600 N/m
∆x = 5 cm = 5 × 10–2 m −1,5 kg m/s
3 kg
= v′
Ditanyakan: w
Jawab: v′ = –0,5 m/s
kparalel = 3k = 3(1.600 N/m) Kecepatan kedua troli setelah bertumbukan 0,5 m/s
= 4.800 N/m ke kiri (searah dengan troli B).

Fisika Kelas XII 191


14. Jawaban: d 18. Jawaban: d
Diketahui: TP = 200°C 3
Ek = 2 kT
TQ = 120°C
kP = 3kQ Keterangan:
Ek = energi kinetik (J)
Ditanyakan: Ts K = tetapan Boltzman = 1,38 × 10–23 J/K
Jawab: T = suhu mutlak gas ideal (K)
HP = HQ Jadi, energi kinetik gas dipengaruhi oleh suhu
kP AP ∆TP kQ AQ ∆TQ mutlak gas ideal.
LP = LQ
19. Jawaban: a
kP(TP – Ts) = kQ(Ts – TQ) Diketahui: T1 = 1.000 K
3kQ(200 – Ts) = kQ(Ts – 120) T2 = 600 K
600 – 3Ts = Ts – 120 Q1 = 1.000 J
4Ts = 720 Ditanyakan: W
Jawab:
Ts = 180
T2 W
Suhu di persambungan kedua logam 180°C. η = (1 – ) × 100% = Q1
× 100%
T1
15. Jawaban: c T2 W
Diketahui: m1 = 200 g 1– =
T1 Q1
T1 = 30°C 600 K W
1– 1.000 K
= 1.000 J
m2 = 100 g
W
T2 = 90°C 0,4 = 1.000 J
c1 = c2 = c = 1 kal.gram–1.°C–1 W = 400 J
Ditanyakan: Tc Panas yang diubah menjadi usaha sebesar 400 J.
Jawab:
Qserap = Qlepas 20. Jawaban: e
Diketahui: sob = 2,2 cm
m1c1∆T1 = m2c2∆T2 fob = 2 cm
m1(Tc – T1) = m2(T2 – Tc) sn = 25 cm
fok = 5 cm
(200)(Tc – 30) = 100(90 – Tc)
Ditanyakan: M
2Tc – 60 = 90 – Tc Jawab:
sobfob (2,2 cm)(2 cm)
3Tc = 150 s′ob = = (2,2 − 2) cm
sob − fob
Tc = 50 4,4 cm2
Suhu air campuran 50°C. = 0,2 cm
= 22 cm
16. Jawaban: b ob s′
n s 22 cm 25 cm
M = s × f = 2,2 cm × 5 cm
Pesawat dapat terangkat jika kecepatan udara di ob ok

bawah sayap (vB) lebih kecil dibanding kecepatan = 50 kali


udara di atas sayap (vA). Hal tersebut mengakibat- Perbesaran mikroskop 50 kali.
kan tekanan udara di bawah sayap (pB) lebih 21. Jawaban: c
besar dibanding kecepatan udara di atas sayap Energi sebanding dengan frekuensi. Frekuensi
(pA) sehingga pesawat menjadi terangkat. terbesar dimiliki oleh sinar gamma. Jadi,
17. Jawaban: d gelombang elektromagnetik yang memiliki energi
Diketahui: T1 = 27°C = 300 K paling besar adalah sinar gamma.
p2 = 4p1 22. Jawaban: c
Ditanyakan: T2 Diketahui: A = 0,05 m
Jawab: AB = 8 m
p1 p2
= n=2
T1 T2
t = 0,2 s
p2 4p  Ditanyakan: persamaan gelombang
T2 = T1 =  1  (300 K) = 1.200 K = 927°C
 p1 
p1
Suhu ruangan tersebut 927°C.

192 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jawab: Jawab:
n TI0 TI0
ω = 2πf = 2π t TI100
= TI0 + 10 log n
60 dB
 2  = (60 + 10 log 100) dB
= 2π  0, 2 s  = 20π rad/s
 
60 dB

=
2π 2π (60 + 20) dB
k= λ
= AB = 8m
n 2 60 dB 3
= = 4
= 0,5 π/m 80 dB
Oleh karena gelombang merambat ke kanan Jadi, TI0 : TI100 = 3 : 4.
maka persamaan gelombangnya 26. Jawaban: e
y = A sin (ωt – kx) Diketahui: vs = 25 m/s
= 0,05 sin (20πt – 0,5πx) fs = 420 Hz
= 0,05 sin π(20t – 0,5x) v = 325 m/s
23. Jawaban: c vp = 0 m/s
Diketahui: y = 0,03 sin 2π (60t – 2x) Ditanyakan: fp saat mobil mendekat
Ditanyakan: v Jawab:
Jawab: v ± vp
y = A sin (ωt – kx) fp = fs
v ± vs
y = 0,03 sin 2π (60t – 2x)
Oleh karena mobil mendekat dan pengamat diam,
= 0,03 sin(120π t – 4πx)
persamaannya menjadi:
ω 120π
v = k = 4π m/s = 30 m/s fp = v
f =
325 m/s
(420 Hz)
v − vs s (325 − 25) m/s
Jadi, cepat rambat gelombang 30 m/s.
325
= (420 Hz)
24. Jawaban: c 300
Diketahui: N = 500 garis/cm = 455 Hz
y = 2,4 cm = 2,4 × 10–2 m Frekuensi yang didengar pengamat 455 Hz.
L =1m
27. Jawaban: b
n =1
Diketahui: q1 = 30 µC = 3 × 10–5 C
Ditanyakan: λ
q2 = 60 µC = 6 × 10–5 C
Jawab:
q = 5 µC = 5 × 10–6 C
1 1 d = 30 cm = 0,3 m
d = N = 500 garis/cm = 0,002 cm
k = 9 × 109 Nm2 C–2
= 2 × 10–3 cm Ditanyakan: Fq
= 2 × 10–5 m Jawab:
y
dL=nλ Fq q =k
q1 q
1 d2
y (3 × 10−5 C)(5 × 10−6 C)
λ = d nL = (9 × 109 Nm2 C–2)
(0,3 m)2
(2, 4 × 10−2 m) 1.350
= (2 × 10–5 m) (1)(1m) = (0,3 × 0,3) × 10–3 N
= 4,8 × 20–7 m = 15 N (ke arah q2)
= 480 × 10–9 m q 2q
= 480 nm Fq q = k (2d )2
2
Panjang gelombang yang digunakan 480 nm. (6 × 10−5 C)(5 × 10−6 C)
= (9 × 109 Nm2 C–2) (0,6 m)2
25. Jawaban: e
2.700 × 10−3
Diketahui: n = 100 = N
(0,6 × 0,6)
TI0 = 60 dB
I0 = 10–12 W/m2 = 7,5 N (ke arah q1)
Ditanyakan: TI0 : TI100 Fq = Fq q – Fq q
1 2

= 15 N – 7,5 N
= 7,5 N (ke arah q2)

Fisika Kelas XII 193


28. Jawaban: a Jawab:
Diketahui: qA = 1 µC = 10–6 C Penentuan arah induksi magnetik menggunakan
qB = 4 µC = 4 × 10–6 C kaidah genggaman tangan kanan. Di kawat
1 1 melingkar, genggaman tangan kanan menunjuk
rA = rB = 2 rAB = 2 (4 cm) = 2 cm arah arus dan ibu jari menunjuk arah induksi
= 2 × 10–2 m magnetik. Berdasarkan kaidah ini, arah induksi
k = 9 × 10 Nm2/C2
9 magnetik di titik P memasuki bidang gambar.
Ditanyakan: E di tengah qA dan qB  µ0 I   1
BP =    
Jawab:  2r  2
 (4π × 10−7 TmA −1)(2 A)   1 
q (10−6 ) =    2 
EA = k A2 = (9 × 109) (2 × 10−2 )2 N/C  2(2π ) × 10−2 m 
rA
10−7
= 2,25 × 107 N/C = T
10−2
qB (4 × 10−6 )
EB = k = (9 × 109) (2 × 10−2 )2 N/C = 1 × 10–5 T
rB2
= 9 × 107 N/C Induksi magnetik di titik P adalah 1 × 10–5 T
Oleh karena kedua muatan sejenis maka: memasuki bidang gambar.
E = EB – EA 32. Jawaban: a
= (9 × 107 – 2,25 × 107) N/C Menurut kaidah tangah kanan, ibu jari menunjuk-
= 6,75 × 107 N/C kan arah arus, jari telunjuk menunjukkan arah
Medan listrik di tengah-tengah qA dan qB sebesar medan magnet, dan jari tengah menunjukkan arah
6,75 × 107 N/C. gaya Lorentz. Arus dari Q ke P ibu jari ke arah
kiri, jari telunjuk masuk bidang gambar, sehingga
29. Jawaban: e
arah gaya Lorentz ke bawah. Jadi, gaya Lorentz
Diketahui: R = 20 Ω
akan memengaruhi kawat melengkung ke bawah.
Ditanyakan: V
Jawab: 33. Jawaban: a
30 Arus induksi di R dapat mengalir dari A ke B jika
I = 50 × 1 A = 0,6 A kutub utara magnet mendekati kumparan.
V = IR = (0,6 A)(20 Ω) = 12 volt.
Beda potensial di ujung-ujung hambatan sebesar 34. Jawaban: b
12 volt. Diketahui: R = 60 Ω
XL = 120 Ω
30. Jawaban: b XC = 40 Ω
Diketahui: E1 = 18 V Vm = 200 V
E2 = 9 V Ditanyakan: Im
r1 = r2 = 0,5 Ω Jawab:
R1 = 2 Ω Z = R 2 + (X L − X C )2
R2 = 3 Ω
Ditanyakan: I = (60 Ω)2 + (120 Ω − 40 Ω)2
Jawab:
ΣE + ΣI(R + r) = 0 = 3.600 Ω2 + 6.400 Ω2
E2 – E1 + I(r1 + r2 + R1 + R2) = 0
(9 V – 18 V) + I(0,5 Ω + 0,5 Ω + 2 Ω + 3 Ω) = 0
= 10.000 Ω2
I(6 Ω) = 9 V = 100 Ω
9V Vm 200 V
I = 6 Ω = 1,5 A Im = = 100 Ω = 2 A
Z

Kuat arus yang melalui rangkaian 1,5 A. Arus maksimum yang mengalir pada rangkaian 2 A.

31. Jawaban: e 35. Jawaban: c


Diketahui: I =2A XL > XC artinya rangkaian bersifat induktif. Pada
r = 2π cm rangkaian ini tegangan V mendahului
= 2π × 10–2 m 90° terhadap arus I. Gambar yang sesuai yatu
Ditanyakan: BP pilihan c.

194 Kunci Jawaban dan Pembahasan


36. Jawaban: c 38. Jawaban: c
Model atom Rutherford menjelaskan bahwa Pengukuran spektrum benda hitam menurut Wien
elektron bergerak mengelilingi inti seperti gerak dirumuskan sebagai berikut.
planet mengelilingi matahari. Elektron yang ber- λm T = C
gerak mengeliling inti akan memancarkan energi Keterangan:
gelombang elektromagnetik. T = suhu mutlak benda (K)
Model atom Bohr menjelaskan bahwa atom C = tetapan pergeseran Wiens (2,90 × 10–3 mK)
mengelilingi inti dengan lintasan tertentu (tetap) λm = panjang gelombang maksimum (m)
dan tidak membebaskan enegi. Elektron dapat Berdasarkan persamaan tersebut panjang
berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain gelombang berbanding terbalik dengan suhu.
dengan memancarkan atau menyerap energi Jadi, saat suhu benda dinaikkan, panjang
foton. gelombang berkurang.
37. Jawaban: c 39. Jawaban: b
3 Diketahui: m[1H1] = 1,0078 sma
Diketahui: vA = vB = 4
c
m[1d2] = 2,01410 sma
Ditanyakan: vAB
Jawab: m[10e] = 0,00055 sma
1 sma = 931 MeV
v A + vB
vAB = v AvB Ditanyakan: E
1+
c2 Jawab:
1H + 1H → 1d + 1 e + E
3 1 1 2 0
c + 3c
4 4
=
E = ∆m(931 MeV/sma)
3 3

1+
c c
4 4
2
c
6 = {2(1,0078 sma) – (2,01410 sma
c
= 4
9
+ 0,00055 sma)}(931 MeV/sma)
1+ = 0,88 MeV
16
6
c Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi tersebut
4
= 25 0,88 MeV.
16
40. Jawaban: e
 6  16  Di bidang industri, radioisotop digunakan untuk
=  4  25  c
   memeriksa material tanpa merusaknya dan
mengukur tebal lapisan logam. Pemanfaatan
24 radioisotop di bidang hidrologi untuk mengukur
= 25 c
kandungan air tanah dan endapan lumpur di
Jadi, kelajuan A menurut pilot pesawat B adalah pelabuhan.
24
25
c.

Fisika Kelas XII 195

Anda mungkin juga menyukai